Jakarta- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk bersinergi dengan Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) menggelar JAPFA Grand Master dan Women Grand Master Chess Tournament (GM & WGM Tournament) 2019, di Hotel Grand Inna Garuda Yogyakarta, 13-21 Juni mendatang.
Tujuannya, melahirkan bibit unggul pecatur Indonesia. Pada Tournament ini, sebanyak 12 pecatur putra dan 12 pecatur putri dari Eropa dan Asia turut meramaikan persaingan.
Diantaranya lima pecatur putri luar negeri, yakni IM Sophie Millet (Perancis/2415), WGM Gong Qianyun (Singapura/2381), WGM Keti Tsatsalashvili (Georgia/2356), IM Alina L’ami (Romania/2293), WIM Luong Phuong Hanh (Vietnam/2271), serta WIM Rucha Pujari (India/2234).
Mereka nantinya akan ditantang para pecatur tuan rumah yang terdiri dari WFM Chelsie Monica Sihite (2212), WIM Dewi AA Citra (2205), WFM Umi Fisabilillah (2201), WFM Monica Putri (2151), WFM Tammi Nasuha Nurdin (2125), dan WFM Zahra Chumaira (2112) yang akan bertanding sebanyak 11 babak memainkan catur klasik.
Sementara itu, dibagian putra, Indonesia menurunkan pecatur GM Susanto Megaranto (2548), IM Novendra Priasmoro (2457), IM Yoseph Theolifus Taher (2446), IM Sean Winshand Cuhendi (2422), FM Azarya Jodi Setyaki (2421), dan pecatur wanita yang bermain di kelompok putra yakni WGM Medina Wardah Aulia (2375).
Rachmat Indrajaya selaku Corporate Affairs Director JAPFA mengatakan gelaran JAPFA GM dan WGM ini merupakan perwujudan komitmen JAPFA guna mencari bibit unggul Indonesia untuk meraih gelar Grand Master (GM) untuk melanjutkan perjalanan GM Utut Adianto dan GM Susanto Megaranto.
“Sebelumnya JAPFA telah mendukung Tim Indonesia untuk Asian Chess Championship Fide Zone 3.3 di Ulanbataar. Di ajang tersebut, Tim Indonesia berhasil meraih dua tiket menuju Piala Dunia Catur 2019,” ujar Rachmat, di Hotel Century Senayan, Jakarta, Senin (10/6).
Ditegaskan Rachmat, Indonesia membutuhkan Grand Master muda dan potensial untuk mengukir nama Indonesia di kancah internasional.
“Mencari dan melatih bibit unggul merupakan kunci untuk keberhasilan prestasi catur Indonesia di masa datang,” lanjutnya.
“Langkah inilah yang membuat China dan negara-negara Asia berhasil menggeser posisi US dan Rusia di kancah catur dunia,” tambah Rachmat.
Dan bagi JAPFA, ini merupakan yang ke-20 kalinya mensponsori turnamen internasional sejak 1999. JAPFA mengaku bangga karena berkat turnamen ini banyak melahirkan pecatur Indonesia yang telah meraih gelar internasional.
Dalam kesempatan itu, Utut Adianto sebagai Ketua Umum PB Percasi berharap melalui pertandingan sembilan babak, Tim Indonesia bisa mengeluarkan potensi terbaiknya untuk berjumpa dengan lawan tanding yang mumpuni dari Asia dan Eropa.
“PB Percasi bersama JAPFA menghadirkan GM dengan elo rating tinggi, GM Kokarev (Rusia, 2609), GM Ivan Sokolov (Belanda, 2595) untuk menjadi lawan tanding Tim Indonesia,” terang Utut.
Selain meningkatkan elo rating calon-calon Grand Master muda harapan , ungkap Utut, ajang ini juga menjadi latih tanding GM Susanto Megaranto dan WGM Media Warda Aulia untuk persiapan di Kejuaraan Dunia Catur 2019.
“Kesempatan berkompetisi dengan para pecatur dari luar negeri harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pecatur nasional dalam upaya meningkatkan elo rating mereka. Terutama para pecatur yang belum meraih gelar norma Women Grand Master(WGM),” tutur Utut.
Disisi lain, WGM Media Aulia Wardah, mengapresiasi gelaran tournament ini karena menjadi ajang bagi dirinya dalam mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia Catur 2019.
“Bagi saya tournament ini sangat bagus. Saya mengucapkan terima kasih kepada PB Percasi dan JAPFA, karena ini menjadi ajang latihan sebelum mengikuti Kejuaraan Dunia nantinya,” tukas WGM Medina. (Adt)