Jelang Porprov, PRSI Kabupaten Bogor Tetap Lanjutkan Program Pembinaan

Jelang Porprov, PRSI Kabupaten Bogor Tetap Lanjutkan Program Pembinaan

Meski masih dalam persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022 pada November mendatang, namun program pembinaan regenerasi atlet untuk mencari perenang-perenang andal, terus dilakukan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Bogor. Ketua Umum PRSI Kabupaten Bogor, Nuradi mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti menggali potensi-potensi atlet muda yang andal bersama jajaran pengurus dan pelatih melalui klub-klub renang yang ada dibawah naungan PRSI Kabupaten Bogor. “Kami tidak akan berhenti menggali potensi calon atlet berbakat. Apalagi dengan banyaknya atlet-atlet usia dini yang ada klub-klub binaan PRSI Kabupaten Bogor, tentunya membuat kami lebih mudah untuk mencari regenerasi atlet andal,” kata Nuradi. Nuradi mengatakan, atlet-atlet muda yang ada dibawah pembinaan klub anggota PRSI Kabupaten Bogor, memiliki potensi yang sangat luar biasa, apabila dibina dengan baik dari sejak dini. “Atlet-atlet muda ini nantinya yang akan mengisi kekuatan cabang olahraga renang Kabupaten Bogor disetiap kejuaraan. Oleh sebab itu, kami akan konsen terhadap pembinaan atlet-atlet muda,” ucapnya. Dia menjelaskan, jumlah atlet-atlet muda yang ada dibawah binaan PRSI Kabupaten Bogor sangat banyak, bahkan untuk beberapa tahun yang akan datang PRSI tidak akan kekurangan atlet-atlet potensial dalam melanjutkan perjuangan para senior-senior mereka di setia even resmi daerah, maupun nasional.

Tebar Semangat Olahraga Renang ke Generasi Muda Melalui Konten TikTok

Tebar Semangat Olahraga Renang ke Generasi Muda Melalui Konten TikTok

Timotius Mulyadi kini tak hanya dikenal sebagai atlet renang saja. Melainkan content creator di TikTok. Pria 23 tahun ini berhasil mendapatkan 3,6 juta pengikut dari konten-konten seputar olahraga renang di TikTok. Timotius Mulyadi juga memenangkangkan challenge TikTok #TauGaSih dari konsistensinya menggarap konten olahraga renang ini. “Renang itu bukan hanya main-main air dan hiburan,” begitulah kata Timotius Mulyadi. Timotius atau yang akrab disapa Timboi ini merupakan seorang atlet renang Pelatda DKI Jakarta sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran. Di tengah kesibukannya sebagai atlet dan mahasiswa, Timboi menyempatkan diri untuk memberikan edukasi tentang olahraga renang yang dikemas sedemikian rupa agar dapat menghibur penontonnya. Timboi memulai perjalanannya di TikTok dari challenge “Swimmer Check” dari luar negeri. Kala itu, dia melihat belum banyak atlet renang di Indonesia yang mengikuti tren tersebut. “Dari situ aku coba upload, ternyata banyak yang suka,” kata Timboi dalam kesempatan wawancara, Senin (27/12/2021). Setelah melihat peluang besar tersebut, Timboi pun mengembangkan konten dan memiliki haluan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda terkait bagaimana dunia renang. “Tujuannya agar masyarakat menggemari olahraga renang, terutama di kalangan remaja sehingga mereka bisa berpikir ternyata olahraga renang bukan hanya main-main air dan hiburan, tapi bisa untuk jadi atlet, yang bisa banggain daerah maupun Indonesia,” ujarnya. Sebab, untuk menjadi seorang atlet renang itu tidak mudah, butuh proses panjang dan harus dimulai sedini mungkin. Oleh karenanya, Timboi menyasar para remaja dan generasi muda di kontennya. Dia lantas mencoba telaten menggarap konten dan mengusahakan konten renang setiap harinya di platform TikTok. Tantangan bikin konten di air Membuat konten olahraga renang yang erat kaitannya dengan air ternyata bukan tanpa risiko. Timboi mengaku menemui banyak tantangan saat membuat konten di air. “Itu sebenernya udah termasuk konsekuensi dari konten. Dan buat konten di air itu ya banyak challenging-nya,” akuinya. Terlebih, sebagian besar konten yang dibuat oleh Timboi tidak menggunakan voice over , melainkan berbicara langsung saat merekam. “Itu kadang challenging-nya di situ. Kadang menggigil, kadang kedinginan,” Timboi menyiasati tantangan tersebut dengan membuat variasi konten agar tidak melulu ‘ngonten’ di kolam renang. Selain itu, dia juga kerap membuat konten dengan menjawab tantangan dari penonton. Bikin konten di laut? Pada helatan PON XX Papua 2021 lalu, Timboi berhasil meraih medali perunggu untuk cabang olahraga renang perairan terbuka nomor 3 kilometer kategori putra. “Aku spesialisasinya di renang perairan terbuka. 2016 aku dapet (medali) perak di 10 km, 2021 di 3 km di PON Papua, dapet medali perunggu,” kata Timboi. Kendati demikian, dia lebih kerap membuat konten di kolam renang. Hal ini karena latihan renang memang lebih banyak dilakukan di kolam ketimbang di perairan terbuka seperti laut. “Sesi latihan di laut itu hanya 1-2 kali sesi aja dalam sebulan,” Namun, Timboi tetap mengusahakan untuk membuat konten di laut jika memang sedang latihan di sana. Pun, jika sedang berlibur di pantai, dia juga akan membuat konten di pantai sebagai variasi agar penonton tidak bosan. Menurut Timboi, hal yang paling penting dari konten adalah tetap dapat menginspirasi dan memberikan edukasi terhadap penontonnya.

Albert: Saat Ini Ada Dua Perenang Muda Potensial

Albert: Saat Ini Ada Dua Perenang Muda Potensial

Pelatih Timnas renang Indonesia, Albert C. Sutanto, optimistis dengan masa depan cabor renang Indonesia. Albert C. Sutanto menyebut Indonesia saat ini memiliki banyak perenang muda yang berpotensi menggebrak di level dunia. Dua di antaranya merupakan perenang dari sektor putri, yakni Angel Gabriella Yus dan Flairene Candrea. “Sebenarnya lapis bawah ini banyak sekali. Beberapa sudah menunjukkan potensinya,” ujar Albert dikutip dari Antara. “Tapi kalau untuk level internasional, so far kelahiran 2000 ke bawah kami anggap junior, mungkin baru dua,” ungkapnya. Potensi Angel dan Flairene, ujar Albert, mulai terliihat saat tampil pada PON XX Papua 2021. Keduanya kembali unjuk gigi pada ajang Indonesia Open Aquatic Cgampionship di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 9-12 Desember 2021. Diketahui, Angel adalah peraih emas pada nomor 50m gaya kupu-kupu pada PON Papua. Wakil DKI jakarta tersebut finis dengan catatan waktu 28,20 detik. Sebelum meraih emas, Angel juga memecahkan rekor nasional pada babak kualifikasi nomor tersebut dengan waktu 27,40 detik. Torehan tersebut melampaui catatan yang dibukukan AA Istri Kania Ratih Atmaja di Singapura pada 2018 silam, yakni 27,85 detik. Sementara itu, Flairene memecahkan rekor nasional KU 1 saat turun pada Indonesia Open nomor 100m gaya punggung putri dengan catatan waktu 1 menit 3,81 detik. Catatan ini dibukukan Flairene sebagai perenang pertama nomor estafet 4x100m gaya ganti putri. Adapun rekor sebelumnya dipegang oleh Masniari Wolf, yang membukukan waktu 1 menit 3,89 detik pada 17 Oktober 2021 di Berlin, Jerman. Albert menambahkan, kedua perenang beia ini menjadi harapan baru pada sektor putri pada ajang multievent Asia Tenggara, SEA Games Hanoi 2022. “Gabriella diandalkan pada nomor 50m dan 100m gaya kupu-kupu. Sementara Flairene nomor andalannya adalah 100m gaya punggung,” tuturnya. “Dia adalah atlet kelahiran 2005 yang catatan waktunya sudah melewati seniornya,” ujar Albert memungkasi.

Debut Firza Faturahman Berbuah Emas Asian Youth Para Games 2021

Debut Firza Faturahman Berbuah Emas Asian Youth Para Games 2021

Atlet para atletik Indonesia, Firza Faturahman Listianto, sukses meraih medali emas Asian Youth Para Games 2021 dalam ajang internasional pertama buatnya. Dalam perlombaan yang digelar di Khalifa Sports City Stadium, Isa Town, Bahrain, Sabtu (4/12) malam waktu setempat, Firza tampil mengejutkan dengan finis tercepat di nomor lari 100 meter T42-T46. Dia menyentuh garis terakhir paling pertama dengan catatan waktu 11,62 detik. Firza unggul atas pelari Indonesia lainnya, Ryan Arda Diarta yang merebut medali perak dengan catatan waktu 12,11 detik, serta perunggu yang diraih Yuta Hakatubu dengan waktu 12,52 detik. “Saya sangat senang bisa membanggakan bangsa Indonesia di pentas Asian Youth Para Games 2021 karena ini merupakan ajang internasional pertama saya,” ucap Firza, dalam rilis NPC Indonesia. Medali emas ini sekaligus menambah pundi-pundi medali Indonesia setelah sebelumnya Indonesia juga berhasil meraih hasil yang sama pada cabang para-renang, salah satunya dari Muhammad Gerry Pahker. Dia merebut medali emas dari gaya dada 100 meter putra SB4-9. Perenang berusia 17 tahun itu mencatat waktu terbaik 1 menit 39,66 detik. Setelah mempersembahkan emas, Gerry menyumbangkan kepingan perunggu dari nomor 50 meter gaya kupu-kupu S2-7 putra. Gerry finis dengan catatan waktu 39,76 detik. Deputi Chef de Mission Kontingen Indonesia, Andar Perdana Widiastono, merespon positif tambahan sejumlah medali yang diraih oleh atlet muda tersebut. “Pencapaian prestasi hari ini semoga semakin memotivasi atlet lainnya supaya bisa menunjukan penampilan terbaik di ajang ini,” ucap Andar Perdana Widiastono. Prestasi bagus dari para-atletik dan para-renang membuat Indonesia kini mengoleksi empat medali emas, tiga perak dan enam medali perunggu. Kontingen Merah-Putih masih berpeluang besar untuk menambah koleksi medali di ajang AYPG 2021.

Motivasi Fadlan Terlecut Berprestasi Lebih Tinggi

Motivasi Fadlan Terlecut Berprestasi Lebih Tinggi

Perenang andalan Indonesia, Aflah Fadlan Prawira mendapat suntikan motovasi setelah tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Pengalaman yang didapat mampu melecut konfidensinya untuk berprestasi lebih tinggi demi Merah-Putih. Fadlan, perenang nasional yang genap 24 tahun pada 13 November, mengatakan tampil di Olimpiade membuat dirinya lebih bertanggung jawab terhadap capaian prestasi. Ia kian termotivasi untuk berprestasi, salah satunya menuntaskan rasa penasaran akan medali emas SEA Games 2022 Hanoi, Mei mendatang. “Saya mendapat banyak pengalaman dengan tampil di Olimpiade. Kalender 2022 sangat padat, semoga saya bisa lebih konsisten karena saya juga masih gregetan merebut medali emas SEA Games karena baru bisa mendapat perak saja,” kata Fadlan beberapa waktu lalu. Fadlan menjadi salah satu dari 28 atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo. Ia turun di dua nomor 400m gaya bebas putra dan 1.500m gaya bebas putra. Tampil di Tokyo Aquatics Center, Fadlan membukukan catatan waktu 3 menit 55,08 detik saat turun di heat dua nomor 400m gaya bebas putra. Sementara di nomor 1.500 m gaya bebas, Fadlan finis di peringkat tiga heat pertama dengan catatan waktu 15 menit 29,94 detik. Hanya saja, capaian waktu tersebut belum mengantarkan Fadlan ke babak semifinal. “Saya ingin Tokyo tak menjadi Olimpiade terakhirku. Saya ingin tampil di Olimpiade Paris sebagai perenang yang lolos kualifikasi. Saya juga ingin naik podium saat Asian Games 2022 Hangzhou dan meraih medalli emas SEA Games Hanoi,” terang Fadlan. Untuk menggapai ambisi tersebut, Fadlan wajib ekstra fokus. Terlebih, perenang junior mampu membuktikkan diri tampil kompetitif saat turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua beberapa waktu lalu.

Belum Genap 17 Tahun, Nabilah Sabet Medali Perak PON XX

Belum Genap 17 Tahun, Nabilah Sabet Medali Perak PON XX

PON XX Papua 2021 memang selalu menghadirkan kejutan, terutama untuk atlet-atlet muda yang menjadikan ajang PON sebagai pembuktian menjadi yang terbaik, sekaligus mengalahkan seniornya. Salah satu kejutan besar terjadi di cabang olahraga renang artistik di nomor solo yang bertanding di Stadion Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Selasa 05 Oktober 2021. Nomor solo open final artistic swimming PON XX Papua ini diikuti enam atlet terbaik dari enam provinsi yang telah lolos seleksi. Mereka merupakan atlet-atlet yang pernah tergabung di tim nasional, dan sebagian besar membela Indonesia di ajang Asian Games 2018 Jakarta. Namun ini tidak membuat nyali putri Ambon ciut, Nabilah Marwa Umarella. Usianya baru 16 tahun, belum memiliki KTP atau Kartu Tanda Penduduk. Justru melawan atlet senior, Nabilah yang akrab disapa Lala semakin percaya diri. “Memang sebenarnya perasaan saya awalnya deg-degan, ada groginya. Ini PON dan saya membawa nama besar kontingen Yogyakarta. Tapi saya tetap fokus untuk bertanding melupakan lawan, fokus pada diri sendiri,” ucap Lala yang lahir 24 Oktober 2004. Tidak hanya muda atletnya, Pelatihnya Ocha, juga pelatih kepala paling muda diantara pelatih kepala daerah lainnya. Ada dua nomor solo technical routine dan solo free routine, keduanya bernilai 50% kemudian digabung untuk mendapatkan nilai terbaik. Pada solo tecnical routine Nabilah atau yang akrab disapa Lala menari-nari di air diiringi lagu dari Meatlove berjudul ‘I Would do anything for love’ dan untuk free routine ada lagu Lathi – Weird Genius feat Sara Fajira, cover by Caramello Official. “Lagu pertama tentang kecintaan Lala pada renang artistik, yang melahirkan kekuatan untuk melewati segala tantangan yang ada. Jadi lagu dan koreografi menceritakan tentang nilai-nilai yang didapat dan akan terus dipegang di dunia olagraga, beserta cerita tentang tantangan-tantangan mempertahankan nilai-nilai tersebut,” ucap Pelatih Ocha. Usai lomba dewan juri akhirnya memberikan nilai kepada Lala dengan tota 71,3602 poin yang terdiri dari nilai technical routine 35,36015 ditambah nilai free routine 36,1. Dengan hasil ini Lala berhak membawa pulang medali perak untuk Kontingen D.I. Yogyakarta. Lala hanya kalah tipis dari sang juara Livia Lukito (Jatim) dengan total nilai 72,4986. Medali perunggu milik Nurfa Nurul Utami (Sulsel) dengan total nilai 71,13 poin. “Senang bisa mendapatkan perak. Saya berlatih setiap harinya di Yogya bersama klub JAQ Yogya. Ini semakin menambah motivasi saya untuk bisa terus berlatih mengejar prestasi dunia lainnya,” ujar Lala. “Ini jadi modal awal Lala, untuk terus giat berlatih karena target berikutnya Lala harus jadi nomor satu di Indonesia dan menggapai prestasi internasional,” harap kedua orang tuanya Muhamad Rizal Umarella dan Ully Pitaloka.

Ini Target Azzahra Permatahani di PON Papua

Ini Target Azzahra Permatahani di PON Papua

Pekan Olahraga Nasional atau PON XX 2021 di Papua dijadwalkan berlangsung mulai 2 Oktober sampai 15 Oktober nanti. PON Papua nantinya akan diikuti oleh 6.442 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia pada 37 cabang olahraga. Salah satunya yakni renang.Para atlet pun sudah tidak sabar turun bertanding, salah satunya Azzahra Permatahani. Perenang nasional yang turun di Olimpiade Tokyo 2020 ini pun mengaku mempunyai misi pribadi untuk memecahkan rekor nasional (rekornas). “Jadi bagaimana caranya bisa memperbaiki waktu saya. Bagaimana bisa memperbaiki waktu-waktu saya yang sebelumnya lagi memecahkan Rekornas,” ujarnya. Di PON XX Papua, Azzahra mengaku akan lebih fokus memperbaiki waktu-waktu yang sebelumnya ia torehkan. “Jadi menurut saya kalau misalkan kita fokus ke waktu kita dulu. Medali akan menyusul. Medali akan mengikuti dengan sendirinya. Jadi fokus ke waktu dulu,” katanya, dalam acara Webinar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) belum lama ini. Menurut Azzahra, PON XX 2021 di Papua sangat penting guna memberikan kebanggaan untuk provinsinya masing- masing. Setiap atlet pun pasti berharap bisa memberikan yang terbaik. Bicara soal olahraga renang, Azzahra mengaku bahwa orang tuanya telah mengenalkan olahraga renang sejak usia tiga tahun. “Saya pribadi itu menyukai olahraga renang dan mulai mencoba olahraga renang itu dari umur 3 tahun,” kata dia. Setelah masuk sekolah dasar (SD), orang tuanya pun memasukan Azzahra ke klub renang. Menurut Azzahra, selain karena suka dan hobi, kedua kakaknya yang merupakan atlet renang pun membuat Azzahra bersemangat untuk menjadi atlet renang. Setelah duduk di bangku SMP, Azzahra pun mulai mengikuti lomba- lomba renang. Pada saat itulah, ia meraih medali pertama dalam lomba renang. Diakuinya, menjadi atlet renang membuat hidupnya lebih disiplin dan mandiri. Terlebih jika saat mengikuti lomba yang mengharuskan jauh dari keluarga dan orang tua. “Terus juga dari olahraga renang ini saya juga bisa menambah pengalaman saya. Bisa belajar untuk menjadi disiplin, mandiri,” tutur Azzahra.

Luar Biasa, Javier Borong 5 Medali Kejuaraan Renang Jakarta Open 2021

Luar Biasa, Javier Borong 5 Medali Kejuaraan Renang Jakarta Open 2021

Atlet renang muda asal Kabupaten Bangkalan, Ahmad Javier Hamid pulang dengan membawa hadiah lima medali. Kepulangannya disambut dengan sangat bahagia oleh Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Imron pada Kamis (9/9) yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Atlet yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu menunjukkan lima medali yang dibawa pulang dari kejuaraan Renang Jakarta Open 2021 kepada Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan. Lima medali yang dipersembahkan untuk Kabupaten Bangkalan ini diantaranya satu medali emas, dua perak dan dua perunggu. Perenang berusia 11 tahun itu turun di kelompok umur (KU) – 4 yang mempertandingkan perenang muda maksimal usia 11 tahun. Medali emas didapat Javier setelah menjadi yang tercepat pada nomor 50 Meter Gaya Punggung Putra dengan catatan waktu 35.96 detik. Dia berhasil mengalahkan perenang asal Sumedang, Vito Maximius Simbolon dan perenang Bekasi, Shoko Khaidir Rayyaramadan. Kedatangan Javier langsung mendapat apresiasi dari Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron. Ia mengucapkan rasa bangga dengan pencapaian yang didapatkan Javier, apalagi Javier masih duduk di bangku SD. “Selamat atas keberhasilan Javier terbukti dengan hari ini kedua putra terbaik Kabupaten Bangkalan telah membawa medali untuk daerahnya. Kalau terus seperti ini prestasi yang diciptakan insyaallah pasti hasilnya akan baik pula,” katanya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangkalan, Moch Fauzan Ja’far. Ia menuturkan prestasi yang didapatkan oleh Javier kali ini bisa menjadi pelecut semangat bagi atlet-atlet lainya dan akan memberikan jaminan kepada atlet yang berprestasi. “Tentunya komitmen KONI dan Pemkab akan memberikan jaminan baik pendidikan dan yang lainnya pada semua atlet yang berprestasi,” ucapnya. Sumber: Madura Raya

Semakin Berprestasi, Nazneen Targetkan Tembus Skuad Indonesia

Semakin Berprestasi, Nazneen Targetkan Tembus Skuad Indonesia

Pembinaan atlet junior di beberapa klub renang yang ada di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, patut diacungi jempol. Bibit-bibit perenang unggulan kini mulai bermunculan. Hal ini tak lepas dari terarahnya pembinaan atlet junior. Salah satu atlet renang yang sedang mencuri perhatian ialah Nazneen Khalfani Amri. Gadis berusia 13 tahun yang juga merupakan siswi SMP IT Al Ittihad, Rumbai, Pekanbaru tersebut, sudah menorehkan berbagai prestasi. Bahkan koleksi medali di lemarinya, kini sudah menghiasi kamarnya. Terbaru, Nazneen sukses menggondol 5 medali sekaligus di beberapa nomor pada Kejuaraan Riau Aquatic Sprint Challange di Kolam Renang MBC, Pekanbaru pada awal April 2021 kemarin. Lima medali tersebut terdiri dari, 3 medali emas di nomor 50 meter gaya dada, 50 meter gaya bebas, 100 meter bebas, serta 2 medali perak di nomor gaya punggung dan gaya kupu-kupu. “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa finis menjadi yang terbaik. Tentunya prestasi ini saya raih, berkat latihan dan arahan pelatih, serta dukungan dari orangtua, pihak sekolah dan teman-teman,” kata Nazneen dilansir dari Tribun Pekanbaru, Selasa (20/4/2021). Dengan prestasi yang sudah diraih ini, tidak membuat putri sulung pasangan Musdalil Amri (Ayah) dan Liza Ariestawaty (Ibu), terlalu jumawa. Sebab, masih banyak event-event lain yang harus diikutinya, sehingga membuat namanya meroket di dunia renang Tanah Air. Bahkan, Nazneen memancang target dirinya bisa masuk skuad Merah Putih, untuk mewakili Indonesia di berbagai event level internasional, seperti para seniornya Azzahra dan Vanessa. “Saya akan ikut jejak perenang senior andalan Riau ini. Karena ingin membuat orangtua dan keluarga saya bangga. Tentunya, selain mengharumkan nama Lancang Kuning, juga bisa mengibarkan bendera Merah Putih di negara lain,” harapnya. Ya, prestasi yang diraih Nazneen sejak beberapa tahun terakhir, karena berlatih renang di bawah komando pelatih kawakan. Berawal bergabung di klub renang Riau Aquatic Club di bawah asuhan Pelatih Fanny Andriana, memantapkan nomor spesialisnya, gaya bebas dan gaya lainnya. Setelah itu, Nazneen kini bergabung di klub renang Megalodon Swimming Club, dengan pelatih Tasya Aqilla. Ayah kandung Nazneen, Musdalil Amri menyebutkan, bahwa dia selaku orangtua, akan terus mensupport penuh anaknya agar berprestasi di cabor renang ini hingga puncak. “Bahkan adik Nazneen, Dastan Dowa Amri yang masih berumur 8 tahun, ikut latihan renang juga. Mudah-mudahan bisa berprestasi nantinya, pasti kami dukung penuh, sampai ke titik prestasi tertinggi,” janji Musdalil. Biodata: Nama: Nazneen Khalfani Amri Tempat, Tanggal Lahir: Pekanbaru ,15 April 2008 Cabor: Renang (spesialis gaya bebas) Klub: Riau Aquatic Club (2013-2019) Megalodon Swimming Club (2019- sekarang) Sekolah: SMP IT Al Ittihad, Rumbai, Pekanbaru Orangtua: Musdalil Amri (ayah) Liza Ariestawaty (ibu)

HUT Ke-70 PRSI, Mulai Penghargaan Sampai Olimpiade 2032 

Rayakan HUT Ke-70, PRSI Bertekad Cetak Sejarah

Jakarta, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI merayakan ulang tahun ke-70 secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Acara dimulai dengan memberikan piagam penghargaan kepada dua staf PB PRSI yakni kepada Rojali yang sudah mengabdi selama 30 tahun dan Nanik Purwaningsih yang mengabdi selama 20 tahun. “Saya memberikan penghargaan kepada dua staff PRSI atas dedikasi dan pengabdian selama 30 tahun,” ujar Ketua Umum PB PRSI 2021-2025, Anindya Novyan Bakrie dalam acara syukuran HUT ke-70 di Oval Plaza Atrium, Epiwalk Rasuna, Kuningan Jakarta, Minggu 21 Maret 2021. PB PRSI didirikan pada 21 Maret 1951 dengan Ketua Umum Pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo. PB PRSI menaungi beberapa disiplin olahraga yakni renang, renang artistik, renang perairan terbuka, polo air dan loncat indah serta satu lagi renang master. “Kita berterima kasih kepada pahlwan PRSI waktu itu Profesor Poerwo yang telah membuat sejarah. Ke depan tantangannya adalah PRSI sejarahnya apalagi,” papar Anin. “Pada 2018 Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games. Selanjutnya bagaimana kita mendukung pemerintah supaya Indonesia menang biding tuan rumah Olimpiade 2032. Tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi,” jelas Anindya. Saat ini, lanjut Anin, PRSI fokus menyiapkan atlet menuju Olimpiade 2032. “Kita juga harus kerja keras pembibitan untuk Olimpiade 2032. Atlet dengan usia 11-12 tahun kita siapkan menuju Olimpiade. Sport science menjadi basis pendataan yang sangat penting untuk sukses pembinaan,” ucapnya. Perenang I Gede Siman Sudartawa yang hadir berharap pada HUT ke-70, PRSI bisa terus berjaya. “Harapannya PRSI ke depan lebih baik lagi, atlet juga terus mendapat perhatian supaya bisa mencetak prestasi yang baik,” jelas Siman yang didampingi Glen Victor Susanto dan Pelatih Albert Sutanto. Dalam acara ini juga hadir atlet loncat indah Andrian dan Adityo Restu serta pelatih Harli Ramayani dan Pranarta. Juga perwakilan polo air Ridjkie Mulia dan Rezza Audtya yang didampingi Pelatih Dean Baldwin. Perwakilan dari KONI Pusat adalah Wakil Sekjen Otniel Mamahit dan juga perwakilan Komite Eksekutif NOC Indonesia yakni Indra Gamulya dan Arlan Lukman.

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Target Azzahra Untuk Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi

Perenang muda Indonesia, Azzahra Permatahani, terus mempersiapkan dirinya untuk mengikuti dua kejuaraan multi ajang penting di tahun ini yakni, Olimpiade Tokyo dan Sea Games Hanoi. Gadis kelahiran Jakarta, 7 Januari 2002 ini menjelaskan, dirinya memiliki target yang ingin dicapai. Azzahra mengaku target utamanya untuk dua Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi mendatang ialah memperbaiki catatan waktunya. Maka dari itu, saat ia terus berlatih mengembalikan kekuatan. Hal ini sempat terkendala akibat awal covid-19 tahun 2020 lalu yang membuat latihannya sempat diliburkan. “Sekarang latihannya mulai maksimal. Latihan renang biasanya sembilan kali dalam seminggu, dua kali gym juga. Selain itu saya joging dan skipping,” ujar Zahra, dilansir Warta Kota. “Target utama saya memang memperbaiki catatan waktu baik di Olimpiade maupun di Sea Games, dan saya bersyukur saat ini latihan sudah bisa digelar di kolam renang Akuatik, Senayan, Jadi saya bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi,” jelasnya. Zahra sendiri merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Sebelumnya pada tahun 2019 lalu, Zahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Anandia Treciel Vanessa Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Prestasi Azzahra Permatahani: Medali Perak SEA Games 2017 Kuala Lumpur Medali Emas Indonesia Open 2018 Jakarta Medali Emas SEA Age Group 2018 Filipina Medali Emas SEA Age Group 2019 Kamboja Medali Perunggu SEA Games 2019 Filipina

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Dukung Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI

Anindya Bakrie diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025.

Jakarta, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berharap besar Anindya Bakrie bisa melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PB PRSI 2021-2025. Hal ini disampaikan Okto usai menerima Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia di kantor KOI, Plaza FX Jakarta, Senin 2 Februari 2021. Anindya melaporkan kesiapan PB PRSI yang akan menggelar Munas akhir Februari nanti. Karena situasi pandemi Covid-19, Munas PRSI berlangsung virtual. Dalam kesempatan ini Okto berharap Anindya bisa terus memimpin PB PRSI untuk periode kedua 2021-2025 . Okto menilai kepemimpinan PB PRSI 2016-2020 telah mencetak sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2019 Filipina. Okto yang menyaksikan langsung di Filipina, mengaku bangga Tim Polo Air Putra bisa mematahkan dominasi SIngapura yang sudah juara 27 kali SEA Games, dan ini juga emas pertama Indonesia sejak 1977 atau 42 tahun silam. “Kami dari Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kunjungan sekaligus laporan akhir dari teman-teman PRSI. Kita ucapkan selamat atas semua keberhasilan yang telah ditorehkan karena saya pribadi menjadi saksi sejarah ketika (Timnas polo air putra) Indonesia bisa menang melawan Singapura setelah 42 tahun tidak terkalahkan (di SEA Games) dan ini prestasi yang tidak boleh diabaikan,” kata Okto. “Kita bersyukur ketua umum renang sosoknya seperti Pak Anin yang memang suka renang. Jadi, kalau punya ketum yang suka dan punya passion terhadap olahraganya, Insya Allah prestasinya juga bisa lebih baik lagi. Sosok pak Anin adalah sosok yang paling baik dan sangat tepat untuk bisa kembali memimpin PRSI ke depan. Semoga PRSI bisa selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Okto. Okto juga berharap, PB PRSI bisa memberikan dukungan untuk kampanye Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dalam pertemuan ini, Anindya didampingi jajaran pengurus Harlin Rahardjo (Waketum), Sarman Simanjorang (Waketum) dan Zoraya Perucha (Kabid Media & promosi). Sementara itu, Anin menyambut baik segala dukungan yang disampaikan KOI kepada PRSI periode kepengurusannya. Namun, Anin meminta agar KOI tetap setia mengawal setiap program PRSI lantaran masih banyaknya tantangan untuk mencapai ke prestasi yang diharapkan. “Akuatik ini punya 5 anak bukan saja renang, tapi ada polo air, loncat indah, renang indah, dan juga renang perairan terbuka serta renang master. Jadi, dibutuhkan organisasi yang kuat dan apa pun yang didukung oleh teman-teman KOI merupakan suatu kehormatan,” ucap Anin. “Semua ini memang tidak bisa PRSI lakukan sendiri dan harus bersama-sama karena tanpa COVID-19 pun sudah menantang apalagi dengan adanya COVID-19. Namun, dengan dukungan dari KOI dan komitmen pihak lainnya dapat memunculkan semangat untuk bisa maju dan pada akhirnya membuat Merah Putih berjaya dan kita semua bangga,” tuturnya. Sebelumnya, Anindya Bakrie juga mendapat dukungan dari Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Kisah Rio Perenang Junior Yang Pecahkan Rekor Nasional

Kisah Rio Perenang Junior Yang Pecahkan Rekor Nasional

Ridho Athallah Zufar Shembudi atau yang akrab disapa Rio merupakan perenang junior asal Tangerang. Usianya baru menginjak 12 tahun, namun, baru-baru ini ia mampu memecahkan rekor nasional. Rio memecahkan rekor nasional untuk gaya bebas 50 meter. Siapa sangka, dibalik prestasinya tersebut, Rio memiliki cerita unik. Rio kecil adalah anak yang takut dengan air, apalagi harus berenang. Selain itu, awalnya Rio tertarik dengan sepak bola, namun pada suatu saat Rio pernah terjatuh dan akhirnya sang orang tua mengarahkannya ke olah raga renang. Masuk usia 10 tahun tepatnya saat sekolah kelas 4 SD, Rio mulai diajak untuk belajar berenang, di bawah asuhan pelatih yang pertama mengenalkannya yakni Puji Raharjo, yang juga owner Citius Akuatik Club. Saat ini, Rio terus berlatih di club renang terbesar di Indonesia yakni Millenium Aquatic Jakarta. Saat ini, Rio yang juga salah satu atlet cabang olaraga Renang Kota Tangerang Selatan ini, di kelompok umurnya untuk Gaya Bebas 50 M masuk dalam urutan 1 nasional. “Menurut pak pelatih, Rio itu talent, karena di keluarga kami tidak ada yang jadi  atlit. Sekarang Rio latihan seminggu 5 sampe 6 kali mulai jam 04.45 sampe 07.00 di GBK (Gelora Bung Karno). Padet banget mas, setelah itu daring sampai jam 15.00,” ungkap Rio. Pada masa Pandemi Covid-19, Rio pun masih tetap harus mengikuti latihan rutin di kolam renang, tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan covid-19. Sempat di awal terjadinya Pandemi Covid-19 dia pun harus berhenti latihan selama tiga bulan. “Baru mulai lagi di pertengahan Juni. Di GBK protokol kesehatannya ketat banget, setiap lintasan hanya boleh untuk 2 orang,” cerita Rio. Biodata Nama: Ridho Athallah Zufar Shembudi Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 8 Januari 2005 Sekolah: Kelas X IPA 5 SMAN 2 Tangsel Hobi: Renang & Sinematograpi Cita-cita: Jadi Orang Berguna Ayah: Prorika Shembudi Ibu: Martini Prorika S. Prestasi Kejuaraan Nasional Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019: 1. Juara I (50 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 2 2. Juara I (Estafet 4×100 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 2 3. Juara I (Estafet 4×100 M Gaya Ganti) Kelompok Usia 2 Kejuaraan Internasional Singapore 2019: 1. Juara III (100 M Gaya Kupu-Kupu) 50th SNAG Kejuaraan Nasional IOAC 2018: 1. Juara I (50 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 3 2. Juara I (50 M Gaya Dada) Kelompok Usia 3 3. Juara II (50 M Gaya Kupu-Kupu) Kelompok Usia 3 4. Juara II (100 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 3 5. Juara II (100 M Gaya Kupu-Kupu) Kelompok Usia 3 6. Juara II (100 M Gaya Dada) Kelompok Usia 3 7. Juara I (Estafet 4×100 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 3 8. Juara I (Estafet 4×100 M Gaya Ganti) Kelompok Usia 3 9. Juara I (Estafet 4×200 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 3 Kejuaraan Nasional Indonesia Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018: 1. Juara II (50 M Gaya Bebas) Kelompok Usia 3 2. Juara II (50 M Gaya Kupu-Kupu) Kelompok Usia 3 3. Juara II (100 M Gaya Kupu-Kupu) Kelompok Usia 3 4. Juara III (200 M Gaya Kupu-Kupu) Kelompok Usia 3

Demi Tampil di PON, Mayra Tingkatkan Porsi Latihan

Demi Tampil di PON, Mayra Tingkatkan Porsi Latihan

Wisesya Mayraina Putri Kinasih atau yang akrab disapa Mayra merupakan salah satu perenang junior asal Bajarmasin, Kalimantan Selatan. Usianya masih terbilang dini, yakni baru menginjak 14 tahun. Namun, prestasi yang telah diraih sudah banyak. Baru-baru ini, ia memasang target untuk bisa tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON). Mayra pertama kali ingin menjadi atlet renang setelah merasa kagum atas prestasi yang diraih oleh teman-temannya yang pada saat itu yang berhasil juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Semenjak itu, Mayra termotivasi juga untuk menjadi atlet renang. Pada tahun 2014, Mayra pun memulai karirnya sebagai perenang. Hingga saat ini, ia telah menorehkan berbagai prestasi, diantaranya peraih juara 1 O2SN SD tingkat provinsi tahun 2016, peraih 3 emas di Popda 2017, peraih 3 emas, 2 perak, 1 perunggu di Popda 2019 dan peraih 3 emas, 3 perak, 2 perunggu di Kejurprov Renang 2019. Semua prestasi yang ia raih didapatkan setelah menempuh proses yang tidak mudah. Sejak menggeluti olah raga renang pada 2014 lalu, latihan keras rutin dilakukan bahkan sebelum ia pergi ke sekolah. Saat subuh, ia melatih fisiknya dengan melakukan joging dan diteruskan latihan renang saat sore harinya. “Dari subuh sampai jam 7, terus latihan dilanjutkan setelah pulang sekolah,” ujar Mayra, dilansir dari Banjarmasin Post. Ia pun memiliki pengalaman berkesan pada Popda 2017 lalu. Saat itu Mayra yang masih kelas 5 Sekolah Dasar berhasil naik podium juara mengalahkan pesaingnya yang merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia pun telah kini telah masuk ke SMP dan memperkuat kontingen Banjarmasin beserta Pelindo III Swimming Club. Disana ia difokuskan di gaya kupu jarak menengah dan gaya ganti jelang Kejurprov tahun ini. Meskipun sudah menorehkan berbagai prestasi di tingkat daerah, namun Mayra masih memiliki target yang belum tercapai. “Ingin lebih berprestasi, bisa masuk PON dan menjadi juara,” harapnya.

Pelatnas Renang Olimpiade di Stadion GBK Akuatik Dimulai Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Fadlan, Doni, Farrel, Wisnu, Siman, Albert, Glen. Sumber: Pelatnas Akuatik

Jakarta, Tim renang nasional Indonesia menggelar pemusatan latihan untuk proyeksi Olimpiade 2021 Tokyo di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin 26 Oktober 2020. Pelatnas di tengah pandemi ini tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dimulai dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kolam renang, cek suhu tubuh, alas kaki dilepas, pembatasan lintasan sampai dengan protokol ketat di kamar bilas. “Senang ya sudah bisa mulai berlatih di Kolam Renang GBK. Tentu semuanya harus patuh dengan protokol kesehatan mulai dari penginapan, perjalanan, kolam renang dan tiba lagi di penginapan,” papar Manajer Pelatnas Olimpiade Renang, Wisnu Wardhana, Senin 26 Oktober 2020. Team Manajer Pelatnas, Coach Wisnu Wardhana mengatakan, pelatnas Renang yang diikuti enam perenang terbaik Indonesia ini sudah dimulai sejak sepekan lalu, Senin 19 Oktober 2020. Saat ini latihan masih fokus pada pemulihan dan persiapan loading endurance atau daya tahan setelah selama pandemi dan PSBB perenang hanya berlatih secara terbatas. “Untuk pelatnas Olimpiade ini kami mulai kurang lebih seminggu. Ini minggu kedua kami latihan di GBK. Untuk satu-dua bulan pertama, kami masih latihan fisik yaitu untuk memantapkan sekaligus untuk adaptasi mereka,” papar Wisnu. Latihan Pelatnas Olimpiade 2021 diikuti enam perenang yakni I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Susanto, Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Triady Fauzi Sidiq dan Azzahra Permatahani yang dipimpin Tim manajer Wisnu Wardhana serta duo Pelatih Albert Sutanto dan Doni B.Utomo. Dua perenang Triady dan Azzahra belum bisa berlatih penuh, diharapkan segera bergabung serta berlatih bersama tim pelatnas. “Saat pandemi Covid 19 kemarin kita kesulitan berlatih baik di gym maupun di kolam renang. Dan harus diakui kita yang di pelatnas sangat kurang berlatih, dan saat ini saya juga meninggalkan Bandung menuju Jakarta yang fasilitas kolam serta protokol kesehatan cukup baik. Semoga ini bisa meingkatkan lagi kemampuan, karena memulainya juga dari nol lagi,” tambah Glen Victor. “Saat pandemi kemarin kita latihan terbatas seperti lewat zoom karena kolamnya tutup. Dan saat dibuka hanya bisa sehari sekali. Jadi latihan kita melalui zoom. Saat ini dengan bisa berlatih bersama tim pelatnas semoga bisa bertambah untuk meningkatkan kemampuan,” sambung Fadlan Prawira. Dengan target lolos kualifikasi limit A Olimpiade 2021, rencananya pada awal tahun 2021, para atlet bakal menjalani try out menuju Australia.

Perenang Muda Indonesia Pecahkan Tiga Rekor Nasional di Australia

Perenang Muda Indonesia Pecahkan Tiga Rekor Nasional di Australia

Luar biasa. Mungkin ungkapan tersebut yang cocok diberikan kepada atlet renang Indonesia, Elysha Chloe Pribadi, yang mampu memecahkan tiga rekor nasional dalam kurun waktu satu bulan selama pandemi. Rekor yang diciptakan perenang berumur 15 tahun ini datang dari nomor 50 meter, 100 meter, dan 200 meter gaya dada. Elysha mampu memecahkan rekor 50 meter gaya dada pada kejuaraan “2020 Speedo Short Course Meet” yang digelar di Brisbane Aquatic Centre, Agustus lalu. Pada kejuaraan tersebut, ia membuat rekornas dengan catatan 33,12 detik. Ia memecahkan rekor yang selama ini dipegang Margareta Kreptadani dengan 33,61 detik yang didapat di Asian Indoor Martial Arts Games 2013 di Incheon, Korea Selatan. Belum genap satu bulan, Elysha kembali memecahkan dua rekor baru yakni untuk nomor 100 meter dan 200 meter gaya pada kejuaraan “2020 McDonalds QLD Short Course Championship” di Brisbane Aquatic Centre, Australia, 26-27 September. Dalam ajang ini, Elysha mencatatkan waktu 02 menit 37,56 detik pada nomor 200 meter gaya dada. Torehan ini sekaligus menjadi rekor nasional baru yang sebelumnya telah bertahan selama 14 tahun milik Felicia Tjandra. Kala itu, Felicia Tjandra mampu mencatatkan waktu 02 menit 42,66 detik di New york, Amerika Serikat, pada 4 Februari 2006. Elysha juga memecahkan rekornas di nomor 100 meter gaya dada dengan catatan waktu 01 menit 10,56 detik. 0,1 detik lebih cepat dari rekornas sebelumnya milik Ressa Kania Dewi pada tahun lalu. Total Elysha mampu mengoleksi 1 emas dan 4 perak selama dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Elysha turun pada kelompok umur 15-18 tahun dan mampu mengalahkan para perenang Australia. Meski mampu mencatatkan hattrick rekornas dan meraih medali, Elysha mengaku bahwa ia harus merasakan kesulitan pada saat berlatih. Ia bahkan sempat harus berhenti latihan selama 10 pekan karena adanya kebijakan karantina di Australia. “Seluruh situasi COVID-19 ini telah mengganggu saya, secara mental dan fisik,” kata Ely seperti dikutip dari The Jakarta Post. “Persiapan saya selama setahun terakhir pada dasarnya hancur, karena saya harus berhenti berlatih selama 10 minggu karena pandemi di Australia,” pungkasnya. Adapun Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin Rahardjo, mengatakan bahwa Elysha memang sudah masuk radar pantauan pelatnas. Elysha mulai mendapat perhatian sejak aksinya di Indonesia Open Aquatic Championship sampai tingkat Asia Tenggara. Lebih lanjut, Harlin mengatakan bahwa bukan tidak mungkin para junior seperti Elysha, masuk kandidat timnas Indonesa untuk berlaga di ajang SEA Games mendatang. “Menatap SEA Games 2021, PRSI fokus untuk regenerasi. Para perenang lapis dua mulai muncul dan mulai terlihat hasilnya. Semoga hasil dari Elysha ini bisa menginspirasi pada perenang junior Indonesia yang lain untuk naik ke level yang lebih tinggi,” tutur Harlin.

PB PRSI Bahas Protokol Kesehatan Keolahragaan Stadion Akuatik

Stadion akuatik

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI melakukan pertemuan dengan pihak pengelola Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Senin, 15 Juni 2020. Kabid Binpes PB PRSI, Wisnu Wardhana menjelaskan ada beberapa agenda yang dibahas diantaranya terkait protokol kesehatan keolahragaan dan penyamaan persepsi secara teknis mengenai pelaksanaan pelatnas akuatik di masa new normal. Akuatik sendiri tengah menyiapkan pelatnas renang Olimpiade 2021 Tokyo dalam waktu dekat dan juga tengah membidik pelatnas SEA Games 2021 untuk cabang renang, polo air, renang artistik dan loncat indah. “Jadi hari ini kami membahas prosedur latihan renang di masa new normal, karena yang kita ingin tekankan adalah Covid 19 belum selesai meski sudah ada pelonggaran PSBB. Tapi tetap kesehatan adalah hal yang paling diutamakan,” ujar Wisnu. “Kita juga membahas detil bagamana dan apa yang harus dilakukan perenang, pelatih, pengantar dan aspek teknis lainnya di masa new normal ini. Karena selain menggunakan kolam renang ada juga penggunaaan ruang bilas bersama, tempat parkir dan lainnya,” imbuhnya. Mengenai jadwal pelatnas renang kapan dimulai, PRSI masih menunggu Pengelola GBK yang masih berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Kemenpora dan juga Gugus Tugas Covid 19. PB PRSI mengaku siap jika harus mengajukan secara resmi, soal pengajuan pelatnas di Stadion Akuatik GBK. Pasalnya di tengah pandemi Covid 19 ini banyak hal yang harus disinergikan, terkait protokol kesehatan yang telah dibuat Kemenpora. Wisnu juga berharap MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kemenpora terkait pelatnas Olimpiade segera terlaksana. “Kami mohon bantuan juga teman-teman di Kemenpora, semoga bisa secepatnya terlaksana. Tapi tetap kita utamakan prosedur yang ada,” jelasnya. PB PRSI juga sudah mengajukan delapan nama perenang untuk pelatnas renang Olimpiade diantaranya I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi, Azzahra Permatahani, Farrel Armandio Tangkas dan lainnya. Kepada semua insan akuatik di daerah, lanjut Wisnu, juga harus memperhatikan protokol kesehatan keolahragaan yang sudah dikeluarkan pemerintah. “Kita juga sadar semua kegiatan di kolam terhenti. Saya berharap semua atlet bisa tetap menjaga kebugaran dengan latihan mandiri. Semoga dengan adanya kelonggaran PSBB ini bisa dijadikan awal yang baik, tentu harus sesuai protokol kesehatan,” jelasnya. Mengenai kualifikasi Olimpiade, Wisnu menjelaskan sudah ada jadwal ulang oleh Federasi. Karena event-event di dunia juga terbatas dan belum dimulai, karena masing-masing negara juga belum mau menerima tamu untuk berbagai macam olahraga.

Tim Loncat Indah DKI Jakarta Juara Umum 3rd IOAC 2019

Adityo dan Tri Anggoro (DKI)

Jakarta, Tim Loncat Indah DKI Jakarta berhasil keluar sebagai juara umum 3rd Indonesia Open Aquatic Championship atau IOAC 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, 17-19 Desember 2019. Sampai hari kedua, DKI sebenarnya berada di peringkat tiga, namun di hari kedua, Kamis 19 Desember berhasil menambah lima emas. Total DKI mengoleksi 8 medali emas, 11 medali perak dan 6 medali perunggu. Peringkat kedua Jawa Timur dengan raihan 6 emas, 4 perak dan 2 perunggu serta ketiga Kalimantan Selatan dengan 6 emas dan 3 perunggu. Peringkat empat Sumatera Selatan (2-4-7), kelima Sumatera Utara (0-2-1), Keenam Jawa Barat (0-1-3) dan ketujuh Jawa Tengah belum memperoleh medali. Lima emas DKI disumbang melalui Aditya Restu & Andriyan (synchro menara terbuka putra), Nur Mufidah (3M KUC putri), Reza Saputra (menara KUB putra), Adityo Restu (3 M Terbuka Putra), Nur Sudirman (Menara KUC dan Putri). “Di IOAC 2019 ini hasilnya cukup menggembirakan, karena kualitas para atlet meningkat dan juga tingkat kesulitanya bertambah tinggi. Jadi dengan banyaknya event, semakin bagus untuk para atlet,” ujar pelatih Timnas Harly Ramayani. Sementara itu, Zurich juga memberikan asuransi ziaga Jiwa kepada para peraih medali emas yang berusia 18-25 tahun senilai Rp 15o juta selama lima tahun ke depan. Asuransi ziaga jiwa diperuntukan jika terjadi cacat tetap, sampai meninggal dunia.

Jatim dan Kalsel Borong Emas di Loncat Indah 3rd IOAC 2019

Jatim dan Kalsel Borong Emas di Loncat Indah 3rd IOAC 2019

Jakarta, Dua daerah Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) masing-masing memborong empat medali emas sampai hari kedua cabang loncat indah 3rd IOAC 2019 atau Indonesia Open Aquatic Championship. Bertanding di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu 18 Desember 2019, medali emas Jawa Timur disumbang melalui Aldinsyah Rafi (papan 1 M Terbuka Putra), Gladies (papan 3 meter terbuka putri), dan Della Dinarsari (menara terbuka putri). Sehari sebelumnya satu emas diraih dari nomor Synchro papan 3 meter putri melalui pasangan Della Dinarsari & Linar Betiliana. Sedangkan empat emas Kalsel diraih melalui dua nomor papan 1 meter Kelompok umur B (14-15 tahun) melalui Muhammad Fadhil dan putri Siti Kinasih. Dua atlet andalan Kalsel ini juga kembali menyumbang emas Muhammad Fadhil (3 M KUB putra) dan Siti Kinasih (papan 3 M KUB putri). Sedangkan DKI Jakarta baru mengoleksi tiga emas melalui Andriyan di nomor menara terbuka putra dan Nur Mufidah (papan 1 meter KUC). Sehari sebelumnya DKI sudah meraih satu emas melalui nomor synchro 3 meter putra lewat pasangan Adityo & Tri Anggoro. Rencananya, Kamis 19 Desember akan melombakan enam nomor pertandingan. Sementara itu, nomor renang artistik, Rabu 18 Desember melombakan tiga nomor pertandingan yakni solo technical routine, duet technical routine dan team technical routine. Rencananya, pemenang akan diumumkan, Kamis sore, 19 Desember 2019 saat upacara penyerahan medali. Di hari Kamis, renang artistik akan melombakan free routine untuk nomor solo, duet dan team.

Putra DKI Jakarta Pertahankan Gelar Juara Polo Air 3rd IOAC 2019

Tim Putra DKI Jakarta Pertahankan Gelar Juara Polo Air 3rd IOAC 2019 .

Jakarta, Tim putra DKI Jakarta kembali mempertahankan emas cabang olahraga polo air putra di 3rd Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019. Bertanding di Stadion Aquatik Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019), DKI menang atas rival terkuatnya Jawa Barat 14-10 dalam pertandingan terakhir. Ini menjadi medali emas ketiga bagi DKI Jakarta sejak IOAC digelar pada 2016 lalu. Dalam kejuaraan yang menggunakan sistem round robin ini, DKI tak terkalahkan dalam enam kali pertandingan melawan Jambi 13-7, DIY 12-8, Jawa Timur 17-9, Sumatera Utara 17-6, Kalimantan Timur 17-10, dan tentunya Jawa Barat 14-10. Bagi Jawa Barat sendiri, ini juga merupakan kali ketiga mereka harus finis di posisi runner-up. Sementara di peringkat ketiga ada Jambi yang mendapatkan perunggu. Selanjutnya Jawa Timur di peringkat empat, DI Yogyakarta (5), Kaltim (6) dan Sumut (7). Di laga penentuan, DKI yang bertopi putih mendapat perlawanan sengit dari Jabar yang unggul 3-1 di babak pertama. DKI mulai menemukan permainannya di babak kedua. Tim ibukota juga diuntungkan dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan pemain Jabar dalam menyerang. Terlalu banyak membuang bola dan bermain terburu-buru. Di babak ini DKI kembali mengambil alih permainan dengan unggul dua gol 7-5. Permainan Delvin Felliciano dkk. semakin agresif di dua babak berikutnya. Di babak terakhir, Jabar hampir saja mendekati perolehan angka DKI 10-11 setelah salah satu pemainnya Muhammad Hamid Firdaus, jebolan pemain Timnas SEA Games 2019, bermain apik. Tapi, pertahanan kuat DKI membuat Jabar akhirnya gagal untuk bisa unggul, dan bahkan sebaliknya, DKI lewat serangan cepat mampu menambah tiga poin lagi untuk menutup permainan dengan kemenangan 14-10. “Secara performa keseluruhan sudah bagus dan targetnya memang mau juara di Pra-PON (Pekan Olahraga Nasional) ini. Tapi kalau melihat dari “play by play”, anak-anak masih lambat startnya. Itu kenapa kita kalah di babak pertama. Di babak kedua dan selanjutnya, puji Tuhan anak-anak bisa main baik dan memperbaiki kesalahan kecil,” tukas Pelatih Tim DKI Jakarta Benny Respati yang juga asisten pelatih Timnas di SEA Games 2019.