Cidera Bukan Halangan, Pembalap Cantik Ini Buktikan Wanita Tak Mudah Menyerah

pembalap-cantik-kintan

Cidera dalam olahraga itu yang sangat di takuti oleh penikmat olahraga. Mulai dari olahraga biasa hingga olahraga ekstrem. Namun, bagi pembalap cantik ini Kintan Laksana Putri cedera bukan berarti menyerah. Seperti halnya yang dilakukan baru-baru ini oleh pebalap legenda Valentino Rossi yang cedera patah kaki. Namun, Rossi mampu menunjukan fighting spritnya di Sirkuit Aragon, Spanyol dan mampu finish ke-5 dalam keadaan menahan rasa sakit setelah cedera yang dialaminya. https://www.instagram.com/p/BZQJpfMn7m1/ Kintan sapaan akrabnya, juga pernah mengalami kejadiaan seperti itu. Disaat sedang mengikuti beberapa kejuaraan, mendapati cedera yang bisa dikatakan cukup parah. Namun, dengan jiwa fighting spirit yang dimilikinya, Kintan berhasil mencapai garis finish. “Cidera waktu turun balap di Karawang, yang di belakang sebelah kiri nabrak aku. Aku posisi di sebelah kanan pas mau start warming up. Dan, pergelangan tangan ngegeser nonjol dari situ start ulang. Mulai start di posisi 12 dan bisa finis posisi ke-3. Dan juga baru kemarin di night race Majalengka, lagi latihan resmi siang harinya terus jatuh bahu ngegeser dikit, tapi alhamdulillah pas malemnya final posisi podium 1,” terang Kintan kepada nysnmedia.com. Bukan hanya itu, pembalap cantik yang tergabung di TJM (Tunas Jaya Motor) ini, pernah merasakan balap dengan pebalap pria. Dan, hasilnya sangat baik. “Waktu itu, aku posisi 18 dan pas start banyak yang jatoh aku turun ke posisi 25. Beberapa lap terakhir, akhirnya aku finish di urutan ke-12,” ucapnya. Kintan juga sempat di curangi saat bertanding. Mesin motornya di tukar dengan mesin motor yang lainnya. Namun, itu bukan menjadi persoalan baginya dan bisa dibuktikan dengan hasil yang bagus. “Kadang ya motorku di setting mesin di ukuran yang paling pelan, dan pernah juga dicurangin, dituker mesinnya sama pembalap yang satunya, tapi aku bisa bersaing sama mesin aku. Pada saat mulai start masih urutan ke-9 dan bisa menjadi posisi ke-2,” tutur gadis cantik yang bercita-cita menjadi Polwan. Kintan yang turun di kelas 130cc standar wanita, 115cc standar wanita, dan kadang pula mengikuti 130cc pemula. Dan, saat ini Kintan sedang fokus latihan di kelas bebek. Serta, mempersiapkan untuk ajang Kejurda, HDC Motorprix dan Kejurnas. Tentunya, semangat pantang menyerah Kintan, patut ditiru bagi wanita-wanita. Jangan, kalah dengan kondisi cedera sekalipun dan buktikan bahwa bisa berprestasi. (pah/adt)

Gadis Belia Ini Menjadi Atlet Balap Motor Wanita Sejak Di Bangku Sekolah Dasar.

Daara-balap-motor

Olahraga ektrsem yang satu ini banyak menuai protes karena dampak negatifnya di luar lintasan, padahal balap motor sesuai standart memakai pelindung khusus dapat melatih reflek dan memacu adrenaline dan memberi kepuasan tersendiri bagi penggilanya. Dara aulia Bahrudin merupakan salah satu atlet balap motor wanita, ia juga terdaftar sebagai siswi kelas 3 di SMP Puspita Bangsa, Tangsel. Remaja yang lahir di Tangerang,19 Oktober 2001 ini sudah menggeluti olahraga ekstrim tersebut sejak duduk di bangku kelas 6 SD atau ketika ia berusia 12 tahun. “Saya tertarik dengan olahraga balap motor ini karena jarang wanita yang bisa atau mau mempunyai hobby seperti ini.” tutur Dara. Beberapa prestasi yang sudah di raih oleh Dara diantaranya: 1. Juara 2 brackt 9 detik Drag Bike Lampung 2. Juara 4 Brigif Cimahi MTC 130 3. Juara 3 kelas 155 wanita di Cicangkal Dara menuturkan, bahwa sang ibunda sempat melarangnya berlatih balap motor, karena Dara sendiri juga baru pertama kalinya mahir menyetir kendaraan roda dua tersebut. Tetapi karena memang sudah menjadi hobby, akhirnya sang ibunda mau tidak mau mengizinkan. Dan juga karena Dara bisa berprestasi dalam bidang olahraga tersebut, akhirnya sampai sekarang sang ibunda mendukungnya untuk terus berlatih. Dara juga mengakui, bahwa ia pernah merasa tidak percaya diri dengan postur tubuhnya dan ingin mengundurkan diri dari olahraga balap motor. Tetapi sang ayah terus mendukungnya sampai akhirnya Dara bisa berprestasi seperti sekarang. “Saya pernah terjatuh tetapi tidak pernah ada rasa trauma. Justru hal tersebut bisa menjadi motivasi agar lebih semangat dan lebih baik lagi.” kata Dara. Ketika di tanya soal cita-citanya, Dara menjawab bahwa saat ini ia masih menekuni berlatih balap motor. “Cita-cita sih ada, tapi untuk saat ini masih suka di motor, masih hobby.” jawabnya. Gadis belia ini juga berpesan kepada pembaca NYSN, bahwa semangat berlatih adalah sumber motivasinya. “Intinya belajar yang rajin dan jangan takut gagal, karena kegagalan yang sesungguhnya ada pada saat kita menyerah. Pokoknya semangat terus.” pesan Dara.(crs/adt)