IJG Gelar JKC Turnamen Junior Golf & Festival 2024 Diikuti 135 Golfer

Indonesian Junior Golf (IJG) kembali menggelar JKC Turnamen Junior Golf & Festival 2024. Turnamen yang sudah memasuki edisi kedua tersebut diselenggarakan di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, mulai Kamis (28/11) hingga Jumat (29/11). Sebanyak 135 golfer junior mengikuti turnamen tersebut. Mereka terbagi dalam berbagai kelompok usia dari 5-18 tahun dan di sektor putra dan putri. Ke-135 golfer itu datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Antara lain dari Sumut, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jabar, Banten, DI Jogjakarta, Jateng, Jatim, dan Bali. Bahkan ada yang berasal dari luar negeri. Yaitu dari AS, Australia, Tiongkok, Filipina, India, Korsel, Malaysia, dan Singapura. Khusus untuk KU 13-18, turnamen bakal menggunakan perhitungan poin WAGR atau World Amateur Golf Ranking. Sebanyak 15 golfer yang namanya sudah masuk ke dalam peringkat WAGR pada turnamen ini. Ketua Umum Indonesia Junior Golf (IJG) Denny Uneputty mengungkap, turnamen itu untuk mengasah kemampuan dan melatih skill para junior golf di lapangan golf. Turnamen tersebut sudah tahun kedua digelar dan didukung penuh perkumpulan golf industri jasa Keuangan. ”Kami berharap melalui turnamen ini dapat memperkenalkan olahraga golf sejak usia dini ke siswa dari tingkat dasar sampai menengah,” ucap Denny. Dalam turnamen tersebut dilaksanakan Junior Golf Festival (Golf Goes to School) dengan berbagai program. Seperti Games & Coaching Clinic, yang diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai SD dan SMP di wilayah Jabodetabek ketika putaran final, Jumat (29/11). Event itu juga sebagai sarana pembinaan, pelatihan dan kesempatan kepada para junior golf Indonesia untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. Selain itu, juga untuk melahirkan atlet-atlet andalan masa depan golf Indonesia. Turnamen golf junior internasional tersebut mengadopsi format turnamen yang sama dalam turnamen IJG Premier League. Mempertandingkan 54 holes bagi junior di kelompok usia 13-18 tahun di sektor putera dan puteri. Di kelompok usia 5-12 tahun di sektor putra dan putri, akan memainkan 36 holes. Pengelompokkan usia tersebut mengacu pada aturan golf terbaru dari R&A Rules Limited dan USGA, Hardcard PGI 2024, kategori junior mencakup semua pegolf junior amatir yang belum mencapai ulang tahun ke-19 pada putaran ke-1 turnamen dimulai. Demikian pula, batasan yang sama berlaku untuk setiap kelompok usia yang lain. Golfer junior amatir harus mematuhi aturan yang disetujui oleh R&A Rules Limited dan United States Golf Association. Sumber: Jawapos

Lahirkan Bibit Pegolf Muda, Bank Mandiri dan Ciputra Kembali Gelar Kejuaraan Dunia Golf Junior

Bank Mandiri terus menggalakkan komitmen untuk melahirkan bibit atlet muda potensial sebagai upaya mendukung kebangkitan olahraga nasional. Konsistensi ini pun diwujudkan Bank Mandiri dengan kembali berkolaborasi dengan Ciputra Golfpreneur untuk menggelar event Kejuaraan Dunia Golf Junior paling bergengsi di Tanah Air bertajuk Ciputra Golfpreneur Junior World Championship (CGJWC). Kompetisi golf bertaraf internasional ini bakal diselenggarakan selama dua hari pada 12 – 14 Juni 2024 mendatang dengan mengundang puluhan pegolf level junior dari seluruh dunia. Pada edisi ke-27 ini, Damai Indah Golf PIK Course kembali berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi dan siap menyambut para peserta muda berbakat dari seluruh dunia. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, kompetisi ini menjadi ajang yang paling ditunggu para talenta pegolf muda untuk menunjukkan keterampilan golf mereka. “Komitmen kami untuk mendukung olahraga ini mencerminkan visi kami dalam memajukan bakat-bakat muda dan membantu mereka mencapai panggung internasional,” ungkap Darmawan dalam seremoni pembukaan CGJWC di Damai Indah PIK Golf Course, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Darmawan menambahkan, perhelatan ini juga berpotensi menjadi target para pegolf muda, khususnya generasi milenial untuk merasakan sensasi kompetisi golf serta ajang mengukir prestasi. “Tidak hanya sebagai sponsor utama, Bank Mandiri juga menyiapkan dukungan dari sisi perbankan untuk menciptakan kemudahan dalam melakukan transaksi selama kompetisi,” papar Darmawan. Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course. Mulai dengan transaksi digital melalui Livin’ by Mandiri, Mandiri Debit, serta Mandiri Kartu Kredit. Saat ini Bank Mandiri juga memiliki fitur Sukha, yang memungkinkan pengguna untuk dapat memudahkan kebutuhan lifestyle dan entertainment melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Darmawan menilai, kompetisi ini juga sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk menjadi langkah Bank Mandiri untuk menjadi partner finansial pilihan utama masyarakat. “Sekaligus menjadi kontribusi kami untuk mendorong sport tourism yang kian diminati oleh masyarakat,” ujar Darmawan. Sementara itu, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) Budiarsa Sastrawinata menyatakan pihaknya merasa terhormat dan bersemangat untuk kembali menyelenggarakan CGJWC, sebuah kejuaraan yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan karier banyak bintang golf dunia. ”Kami tidak hanya ingin menegaskan komitmen kami untuk ikut memberi kontribusi bagi pertumbuhan golf di Indonesia, tapi juga ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat golf di Indonesia, untuk mendukung penyelenggaraan kejuaraan ini sebagai bagian dari upaya melahirkan juara-juara masa depan dari Indonesia untuk berkiprah di kejuaraan golf internasional,” ujar Budiarsa. Pihaknya menjelaskan, sejak berawal sebagai kejuaraan nasional pada tahun 1993, CGJWC telah berkembang menjadi kejuaraan dunia yang diakui, dengan partisipasi negara-negara dari lima benua sejak tahun 2007. Beberapa bintang golf dunia yang mewarnai karier mereka dengan mengikuti kejuaraan ini termasuk para juara LPGA Tour, seperti Nasa Hataoka, Patty Tavatanakit, dan Yuka Saso; Guan Tianlang, Taiga Semikawa, Danthai Boonma, dan Sarit Suwannarut. Adapun pegolf Indonesia, seperti Inez Wanamarta yang kini berkiprah pada Epson Tour (Tour di bawah LPGA) dan Patricia Sinolungan yang kini berkiprah pada China LPGA Tour; Kevin Caesario Akbar dan Naraajie Emerald Ramadhan Putra yang berkarier pada Asian Development Tour dan Asian Tour juga beberapa kali mengikuti ajang ini. Sebagai informasi pada kompetisi 2023 lalu, dua pegolf Thailand Suvichaya Vinijchaitham dan Parin Sarasmut berhasil menjuarai Best Gross Overall, masing-masing dengan skor total 7-under 209 dan 12-under 204. Adapun pegolf tuan rumah Teuku Husein M. Danindra (Boys B), Elaine Widjaja (Girls A), dan Annabelle Leimena (Girls C) berhasil memenangkan kategori mereka masing-masing. Pada tahun ini, pemenang dari Mandiri CGJWC juga berkesempatan untuk mengikuti sejumlah kejuaraan bergengsi internasional, di antaranya Junior World Cup Invitationals at Kingsmill pada bulan Juli, AJGA Thailand pada bulan November, dan FCG Callaway World Championship 2025. Sedangkan, Best Gross Overall putra juga berhak mengikuti Ciputra Golfpreneur Tournament, ajang Asian Development Tour yang akan digelar pada bulan Agustus 2024 mendatang. Sumber: Tribunnews

8 Pegolf Muda Indonesia Raih Prestasi di Malaysia

Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) memberikan laporan hasil dari U.S. Kids Cup Malaysian International Championship 2024, di Selangor, Malaysia. “Dari 12 atlet junior yang dikirim, beberapa nama pegolf mampu naik podium juara,” demikian keterangan PB PGI seperti dikutip dari akun resmi instagram @pb.pgi. Sebanyak delapan pegolf yang berprestasi yaitu Renoctoviana Ramadhiani Said dari DKI Jakarta yang berhasil menjadi 1st runner up. Lalu Caithlyn Ong dari Banten yang finis menjadi 2rd runner up di kategori usia 15-18 tahun. Pada kategori usia 13-14 tahun, pegolf Theodore Pradjoto Tan asal Semarang finis di posisi 4th runner up. Gelnfinan Patterson asal Batam mampu finis di posisi 3rd runner up pada kategori usia 11-12 tahun. Selain itu, dua wakil dari DKI Jakarta Amira Permadi dan Milanka Azwar yang tampil di kategori 8 tahun mampu menyudahi pertandingan masing-masing di posisi 2nd runner up dan 3rd runner up. Podium tertinggi juara berhasil diperoleh Annabella Leimena asal Surabaya yang bertanding di kategori usia 9-10 tahun. Setelah itu disusul Alletta Kahfi asal Bekasi yang finis menjadi 2nd runner up. PB PGI juga menyampaikan terima kasih kepada para atlet golf junior yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia pada ajang kompetisi internasional itu. “Indonesia bangga dengan kalian. Mari bersama terus berjuang mewujudkan prestasi golf Indonesia ke tingkat yang lebih mendunia,” tulis PB PGI. Kepala Bidang Kejuraan dan Prestasi PB PGI, Adi Saksoni, dikutip dari ANTARA, mengatakan bahwa federasi terus mendukung pegolf Indonesia untuk bisa berkompetisi di kejuaraan internasional. Semakin banyak kejuaraan yang diikuti maka akan semakin menambah jam terbang. Adi mengatakan, dari sisi pembinaan atlet, PB PGI juga telah menambah intensitas perhelatan kejuaraan nasional (kejurnas) dari sebelumnya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun mulai 2024. Semakin banyak kejuaraan yang diikuti maka akan semakin menambah jam terbang. Adi mengatakan, dari sisi pembinaan atlet, PB PGI juga telah menambah intensitas perhelatan kejuaraan nasional (kejurnas) dari sebelumnya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun mulai 2024. Sumber: ANTARA, PB PGI

Jordan Indra Kembali Sabet Juara Kejurnas Golf Junior dan Cetak Rekor

Atlet golf putra, Jordan Indra Marcello kembali meraih gelar juara dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Golf Junior Indonesia 2024 yang berlangsung di Jababeka Golf & Country Club, Jawa Barat. “Jordan menang meyakinkan dengan total skor 203 pukulan atau 13 di bawah par,” kata Kepala Bidang Kejuaraan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) yang juga Ketua Pelaksana Kejurnas Golf Junior 2024, Adi Saksono ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu. Gelar juara yang disabet Jordan merupakan kedua kalinya setelah meraih gelar juara Kejurnas Golf Junior Indonesia 2023 di Gading Raya Golf. Selain tampil sebagai juara, atlet golf binaan Pengurus Provinsi PGI Jawa Tengah itu juga memecahkan rekor course Jababeka Golf & Country setelah bermain delapan di bawah par pada hari pertama. Jordan menunjukkan superioritas pada hari pertama kejurnas yang berlangsung 4-7 Februari itu dengan mengoleksi enam birdie dan satu eagle selama 18 hole. Adi mengatakan, penampilan Jordan yang impresif menunjukkan semakin bermunculan bibit-bibit atlet golf junior unggulan di tanah air. Ia mengapresiasi atlet peraih gelar juara maupun semua atlet yang ikut dalam turnamen karena telah menunjukkan penampilan terbaik. “Semua atlet tampil jauh lebih baik dengan sedikit sekali pelanggaran yang dilakukan di lapangan,” katanya. Adi menambahkan, kejuaraan tersebut menjadi momentum bagi PB PGI untuk menyeleksi bibit-bibit unggulan pegolf muda untuk masuk dalam tim nasional. Kejuaraan tersebut diikuti sebanyak 91 atlet dari 16 provinsi yang diseleksi dari 133 pendaftar. “Jadi kejurnas ini diikuti para atlet yang diseleksi berdasarkan prestasi atau poin sehingga nantinya untuk menentukan layak atau tidaknya masuk tim nasional akan mengacu pada data statistik yang mereka miliki,” ujarnya. Sumber: ANTARA

Menpora-PAGI International Junior Golf Championship Sukses Digelar, Kemenpora Harap Akan Lahir Pegolf Andal

Menpora-PAGI International Junior Golf Championship Sukses Digelar, Kemenpora Harap Akan Lahir Pegolf Andal

Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali, Tenaga Ahli Menpora, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Uden Kusuma Wijaya, secara resmi menutup ajang Menpora-Pagi International Junior Golf Championship di Emeralda Golf Club, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/7). Brigjen Uden menyebut, selain Indonesia, kejuaraan ini diikuti pegolf luar negeri. Misalnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, bahkan hingga Korea. Mereka yang ikut ambil bagian dari turnamen ini sangat antusias. “Saya mewakili bapak Menpora Zainudin Amali mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan event ini dengan baik. Kegiatan berjalan dengan lancar,” kata Brigjen Uden. Jenderal bintang satu ini berharap, kejuaraan junior golf dapat dilakukan secara konsisten kedepannya. Sehingga potensi atlet Indonesia bisa ditingkatkan dan melahirkan pegolf yang andal. “Ya turnamen seperti ini semoga setiap tahunnya bisa diselenggarakan, karena menurut saya ini sangat jarang sekali, apalagi ini kan levelnya internasional. Makanya sangat bagus diadakan, harus konsisten,” ujar Brigjen Uden. Lebih lanjut, Brigjen Uden melihat pegolf junior Tanah Air mampu bersaing dengan atlet-atlet lainnya. Diharap, pembinaan atlet golf dapat dilakukan secara terus menerus. “Saya melihat golf kita ini ada harapan. Jadi yang junior ini atletnya harus ada pembinaan lanjutan. Mereka jangan cukup disini saja, harus terus dipersiapkan. Kita harus menjaganya sampai tingkat senior, bahkan profesional,” terangnya. Disamping itu, menurut Birgjen Uden, golf yang yang diselenggarakan tersebut secara tidak langsung akan mengangkat pariwisata Indonesia. Dengan begitu, Indonesia semakin dikenal dengan kakayaan alamnya. “Kita ingin sport torusim kita juga terdongkrak dengan adanya turnamen golf. Golf bukan semata-mata olahraga saja, tapi sekaligus bisa mendongkrak potensi sport tourism,” jelas Brigjen Uden. “Jadi, sekali lagi ini harus menjadi perhatian kita ya supaya turnamen golf bisa konsisten dilakukan. Ini menjadi ajang yang baik untuk pegolf junior kita. Saya kira kita bersama-sama harus memaksimalkan potensi agar bisa berprestasi,” pungkas Brigjen Uden.

Pegolf Muda Indonesia Juara LLD International Amateur Championship 2022

Pegolf Muda Indonesia Juara LLD International Amateur Championship 2022

Kabar baik datang dari pegolf muda Indonesia, Elaine Widjaja, yang baru saja menyabet trofi juara di ajang LLD International Amateur Championship 2022. Pegolf belia asal Jawa Tengah tersebut memastikan diri sebagai pemenang Girl Division di Golf Resort Singapura pada Rabu (1/6/2022). Elaine mengalahkan para pesaing kuat dari berbagai negara di Asia seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, Filipina, Australia, Hong Kong, Jepang, India, dan tuan rumah Singapura. Kemenangan tersebut disambut kegembiraan yang luar biasa oleh Elaine yang saat ini baru berusia 16 tahun tersebut. “Saya sangat bersyukur dapat mengakhiri bulan yang ketat ini dengan kemenangan,” tulis Elaine di Instagram @elaine.wgolf sehari setelah kemenangannya. “Terima kasih kepada para panitia dan sukarelawan yang telah menggelar kejuaraan luar biasa ini. Saya bisa berjumpa dengan banyak orang luar biasa dan berjumpa teman (baru).” Setelah kemenangan di Singapura, Elaine bertekad meningkatkan kemampuan bermainnya. “Saya sangat antusias untuk terus meningkatkan kemampuan dan menjadi pribadi yang lebih baik secara fisik maupun mental,” ujarnya. Sebelum juara LLD International Amateur Championship 2022, Elaine tampil sebagai satu dari tiga pegolf putri muda Indonesia di ajang Queen Sirikit Cup 2022 di Singapura. Sayangnya, Elaine dan kolega hanya mampu peringkat dua terbawah dari 14 negara yang tampil.

Jelang Turnamen Internasional, PAGI Development Series Sukses Diselenggarakan

Jelang Turnamen Internasional, PAGI Development Series Sukses Selenggarakan

Jelang beragam turnamen internasional, Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) sukses menyelenggarakan “PAGI Development Series”. Turnamen ini diikuti oleh 70 peserta dari kelas junior dan amateur. Sekretaris Jendral PAGI, Diana mengatakan, pihaknya pertama kali menggelar series pertama sebagai permulaan 2022 pada Februari kali ini. Rencananya series tersebut akan diadakan dua bulan sekali dan turnamen pertama kali ini diselenggarakan di Senayan Golf Club, Jakarta “Kami mengundang seluruh akademi, seluruh PGI-PGI daerah, atlet-atlet yang junior untuk bergabung bersama dan berkompetisi dengan anak-anak PAGI,” ujar Diana. Adapun tujuan dari turnamen ini adalah mengukur prestasi internal dari anak-anak yang bernaung dalam PAGI. Nantinya turnamen akan bermuara pada Ajang Menpora PAGI Junior Championship yang rencananya akan diselenggarakan pada Mei 2022 mendatang. Selain itu juga akan ada ajang Menpora PAGI Junior International Championship dan Menpora Emeralda Amateur International. “Kami juga berterima kasih kepada panitia parents-parents PAGI yang mau bersusah payah mendukung acara ini. Diantaranya Pak Abdullah-Papa dari Albidzar, Pak Irwan-Papa Fadhlan, Pak Arnel, Bu Wirna-Mama Aleyna dan Bu Ira-Mama Bima,” tutup Diana. Pada kesempatan berbeda, turut hadir pula Persatuan Golf Indonesia (PGI) dari Provinsi Aceh, Teuku Muda. Dia sengaja datang ke Jakarta secara khusus untuk menghadiri turnamen yang diselenggarakan oleh PAGI. Teuku Muda turut membawa seorang atlet bernama Cut Mutiara Puloie untuk menambah jam terbang pemain dan jadi semangat untuk maju di turnamen kejuaraan nasional lainnya. Tidak hanya Cut Mutiara, harapannya bisa bertambah lagi bibit-bibit atlet Aceh di masa yang akan datang. “Atlet Aceh kami baru kirimkan Cut Mutiara Puloie yang main di kelas junior. Ke depan, akan saya bina lagi atlet muda dari Aceh dan akan kami titipkan di PAGI,” ujar Teuku Muda. Teuku Muda berterima kasih karena merasa bangga diundang oleh PAGI. Harapan besarnya, ke depan golf di Aceh bisa semakin maju dan dibukalah PAGI di Aceh. Tidak hanya dari PGI Aceh, turut hadir pula Ketua PGI Pemkab Bekasi, Erwin. Erwin sangat mengapresiasi penyelenggaraan turnamen yang diselenggarakan PAGI. “Terutama yang menyangkut super junior, bukan junior lagi. Selama ini atlet binaan kami aktif di junior maupun amateur,” ujar Erwin. Erwin mengaku, pihaknya juga sedang membuka kelas next generation. Artinya kelas untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. Di ajang kali ini, pihaknya sendiri menurunkan pegolf bernama Elevania Nurfasya dan rencanany dalam turnamen yang lain, akan menurunkan atlet lebih banyak lagi. “Acara PAGI ini sangat baik karena mewakili daripada super junior itu sendiri. Saya setuju bahwa pembinaan harus dimulai sedini mungkin,” ujar Erwin. Erwin berharap, penyelenggaraan PAGI Development Series dilakukan sesering mungkin agar anak-anak tidak hanya berlatih tetapi juga bisa menjadi ajang evaluasi. Selain itu, anak-anak juga bisa beetemu dengan teman-teman sesama golfer dari club lain. Sumber: Netralnews.com

Dua Pegolf Bali Berjaya di Kejurnas Junior

Dua Pegolf Bali Berjaya di Kejurnas Junior

Dua pegolf Bali merebut gelar juara, dalam Kejurnas Junior, di lapangan golf Gading Raya Jakarta, 4-6 Januari. Due atlet yang juara adalah Abigail Rhe (C putri) dan Quinn Leticia Pangestu (D putri). Sementara itu, Kenneth Henson Sutianto meraih juara II dan Cataleya Soleil Reno harus puas dengan juara III D. Bali sendiri menurunkan 8 atlet, selain mereka juga ada Nathan Keefe Pangestu, Jayden Asher Liem, Axel Keefe Pangestu, dan Margoz Marvin Kamenmau. Wakil Kepala Bidang Pembinaan Junior Pengprov PGI Bali Komang Darmawan, di Denpasar, Sabtu (7/1), mengemukakan, pihaknya bangga atlet junior Bali mampu berkiprah di kancah nasional. Bahkan, Komang Darmawan pata pegolf junior bisa meningkatkan prestasi di ajang Piala Gubernur, di Nusa Dua, 11-13 Januari. “Hingga kini, peserta Piala Gubernur untuk kelompok junior sudah mencapat 90 atlet, sedangkan amatir digelar 14-15 Januari,” jelasnya. Dia juga puas sebab setidaknya Abigail dan Quinn saat ini bercokol di peringkat 1 nasional sesuai dengan kategori umurnya. Dikemukakan, saat ini pegolf Bali junior sedang serius berlatih sekalkgus adaptasi di lapangan Bali National Golf Club, Nusa Dua. Ia mengakui, persaingan di ajang Piala Gubernur sangat ketat, dan pegolf Bali akan menghadapi perlawanan seru meladeni atlet DKI, Jabar, dan Jatim. “Kami harapkan atlet Bali bisa mengukir prestasi gemilang, serta mengharumkan nama Bali di level nasional,” ucapnya. Ia yakin, dengan berlaga di Piala Gubernur, otomatis atlet junior Bali makin menambah pengalaman dan jam terbang. Sumber: Balipost.com

IYSF Gelar Liga Golf Pelajar dan Mahasiswa

IYSF Gelar Liga Golf Pelajar dan Mahasiswa

Indonesia Youth Sport Foundation (IYSF) akan menggelar program Indonesia Youth Golf Series 2021-2025 atau Liga Pelajar dan Mahasiswa dengan melibatkan alumni perguruan tinggi. Liga Siswa dan Mahasiswa akan digelar sebanyak enam seri. Seri pertama rencananya diselenggarakan pada minggu kedua Februari 2022. “Pada masa pandemi Covid-19 kami melihat jumlah peminat olahraga golf justru makin banyak. Namun apa kah hal tersebut nantinya juga akan diikuti dengan meningkatnya prestasi di tingkat nasional dan regional? Kami melihat ada mata rantai yang putus pada pembinaan atlet golf, sejak dini hingga menjadi pegolf profesional. Kami ingin ikut mendukung peningkatan prestasi golf Indonesia dengan menyelenggarakan program ini,” kata Ketua Komite Organisasi IYSF, Sonny T Noegroho di Permata Sentul Golf & Country Club, Bogor, Sabtu (4/12/2021). IYSF merupakan yayasan yang didirikan oleh para pegiat di bidang olahraga, khususnya golf yang berinisiatif untuk menyelenggarakan pertandingan golf untuk para pelajar dan mahasiswa secara series setiap tahunnya. Dua visi yayasan ini adalah menginspirasi pegolf junior untuk mengejar masa depan akademis mereka dengan universitas-universitas di Indonesia melalui jalur pretasi, mewujudkan semangat bersaing antarperguruan tinggi Indonesia, baik alumni dan mahasiswanya masing-masing. Tujuan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh IYSF, ujarnya, adalah menyediakan jalur masuk perguruan tinggi Indonesia yang bergengsi sehingga dapat menarik minat anak muda untuk berpartisipasi dalam golf, sebagai gerbang alternatif bagi pegolf junior ke universitas-universitas lokal Indonesia melalui prestasi golf mereka, menyediakan rangkaian acara golf yang kompetitif antar pelajr dan perguruan tinggi di Indonesia dengan biaya terjangkau. “Selain itu tujuan kami juga berkolaborasi dengann stake holder lainnya, yaitu perguruan tinggi, PB PGI, komunitas golf untuk memajukan industri dan prestasi golf di Indonesia,” kata Ronggo Sadono, Wakil Ketua Komite Organisasi IYSF. Mereka yang dapat menjadi peserta dalam turnamen adalah siswa SMA di Indonesia yang memiliki prestasi, baik golf maupun akademik sesuai standar yang dibutuhkan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia, dan alumni perguruan tinggi di Indonesia. Menurutnya, perguruan-perguran tinggi memiliki potensi sebagai salah satu pusat pembinaan olahraga golf. Perguruan tinggi memiliki daya tarik akademik yang jarang bisa diraih oleh atlet golf, khusunya di Indonesia. IYSF juga akan membuat program tambahan berupa Youth Golf Camp, yaitu program di-create untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pegolf remaja.

Gelar Kejurda Pertama Kali, Golf Jatim Cari Atlet untuk PON 2024

Gelar Kejurda Pertama Kali, Golf Jatim Cari Atlet untuk PON 2024

Setelah puluhan tahun berdiri, Pengurus Persatuan Golf Indonesia (PGI) Provinsi Jawa Timur untuk pertama kalinya menggelar kegiatan bertajuk Kejuaraan Daerah (Kejurda) Golf Amatir 2021 yang berlangsung di Club House Graha Family, Surabaya, 4-5 Desember 2021. Ketua PGI Jatim, Deddy Suhajadi mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk melakukan pembinaan dalam rangka pencarian atlet proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara. “Kejurda tahun 2021 ini memang pertama kalinya dilakukan PGI Jatim setelah 20 tahun lebih kita belum pernah Kejurda. Ini menjelang PON 2024 di Aceh dan sudah kita persiapkan. Makanya peserta Kejurda kita batasi maksimum 23 tahun, supaya nanti pada saat PON usianya ditambah 3-4 tahun rasanya masih mampu mengikuti PON,” ungkap Deddy. Menurutnya, usia menjadi salah satu faktor penting mengingat olahraga ini memakan cukup banyak energi, sehingga pegolf berusia 30 tahun ke atas akan sangat berat karena harus berjalan kaki dari satu hole ke hole lain dengan jarak yang jauh. “Apalagi pertandingan di PON itu bisa sampai delapan hari, pasti akan sulit. Makanya kita cari atlet muda-muda,” ujarnya. Dari hasil Kejurda ini, PGI Jatim hanya tujuh atlet putra terbaik dari total 36 peserta putra yang akan diambil untuk dibina dan ditingkatkan kemampuannya. “Total ada 39 peserta terdiri dari 36 putra dan tiga putri. Memang sulit mencari atlet putri. Nah nanti tidak ada juara, tapi akan saya ambil tujuh putra terbaik. Kalau yang putri otomatis akan kita ambil semua untuk kita bina,” pungkasnya. Sumber: ngopibareng.id

Rangkaian Turnamen IGS Beri Kesempatan Pegolf Muda Tambah Jam Terbang

Rangkaian Turnamen IGS Beri Kesempatan Pegolf Muda Tambah Jam Terbang

Pegolf muda di Indonesia memiliki kesempatan menambah jam terbang dengan adanya rangkaian turnamen bertajuk Intercollegiate Golf Series (IGS) yang bakal memulai seri pertama di Damai Indah Golf, PIK Course, Jakarta, 23-25 November 2021. Pada musim perdananya, ajang yang terselenggara berkat kerja sama Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) dan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) ini akan bergulir sebanyak tiga seri di Damai Indah Golf. Setelah seri pertama, selanjutnya turnamen akan berlangsung ke seri kedua pada 23-27 Januari 2022 dan berlanjut seri ketiga 13-17 Maret 2022. Rencananya pada musim berikutnya, IGS akan berlangsung selama enam seri. Adapun sebelum rangkaian turnamen berlangsung, penandatangan kerja sama dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina CGF Budiarsa Sastrawinata dan Ketua Presidium Himpuni Drs. H. Akhmad Muqowam di Damai Indah Golf, Minggu (21/11). Dalam kesempatan ini turut hadir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, perwakilan dari Persatuan Golf Indonesia (PGI), dan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia. Budiarsa mengatakan IGS membuka kesempatan kepada pegolf muda potensial di Indonesia untuk tidak hanya mengejar prestasi olahraga golf, tetapi juga mendapatkan pendidikan tinggi terbaik di Indonesia melalui jalur prestasi. Selain itu juga menjadi wadah kompetisi golf bagi mahasiswa-mahasiswi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Dengan adanya IGS, diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet golf Indonesia di turnamen internasional dan menambah jumlah pegolf muda di Indonesia,” kata Budiarsa dalam keterangan resminya. Hal senada juga diungkapkan Akhmad yang menyebut IGS akan memberikan kesempatan bagi para atlet golf berprestasi itu dapat mengenyam pendidikan berkualitas melalui berbagai PTN di Indonesia. “Dengan 41 organisasi alumni PTN sebagai bagian dari keluarga Himpuni, kami ingin memaksimalkan akses yang kami miliki ke berbagai PTN dari Sabang sampai Merauke sehingga PTN-PTN tersebut berkenan membukakan pintunya bagi atlet-atlet golf Indonesia ini,” katanya. IGS akan mempertandingkan tiga format kompetisi. Pertama beregu yang dalam pelaksanaanya setiap tim terdiri dari empat pemain dan menyertakan elemen alumni dan mahasiswa. Kemudian format individu juga akan dipertandingkan, alumni maupun para mahasiswa akan saling bersaing pada kategori masing-masing. Sementara itu, Junior Golf Competition Series juga akan menjadi bagian dari penyelenggaraan IGS. Mengusung kampanye ”Choose Your Dreams with Golf”, para pegolf dari rentang usia 12-18 tahun akan memainkan format stroke play individual dan memainkan tiga putaran pada 23-25 November 2021. Dengan demikian, kategori pemenang akan terdiri dari tiga tim terbaik, tiga alumnus terbaik, tiga pemain elite individu terbaik, dan tiga pegolf junior terbaik (putra dan putri). Sumber: Antara

6 Pegolf Junior Bali Rebut Gelar Juara

6 Pegolf Junior Bali Rebut Gelar Juara

Enam pegolf muda asal Pulau Dewata berhasil meraih hasil luar biasa dalam turnamen yang diselenggarakan oleh Akademi Golf Indonesia di Lapangan Imperial Golf Karawaci, Tangerang, 6-7 Maret lalu dengan masing-masing meraih gelar juara. Keenam pegolf muda tersebut yakni Kenneth Hanson (juara kategori B putra), Nathan Pangestu (juara II B putra), Axel Pangestu (juara C putra), Jayden Liem (best nett C putra), Abigail Rhea (juara C putri), dan Quinn Leticia (juara D putri). Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Junior Pengprov PGI Bali, Jurry Soeryo Wiharko, menuturkan bahwa Bali tidak mengirimkan wakilnya untuk kategori A. “Kami tidak menurunkan pegolf junior kategori A, sehingga untuk kategori A juaranya bukan dari Bali,” jelasnya, dilansir dari Bali Post. Kesuksesan ini menurutnya sesuai dengan target yang diemban oleh PGI Bali. Diakuinya, penampilan pegolf junior Bali senantiasa menjunjung tinggi sportivitas yang ditopang dengan semangat juang yang tinggi. Apalagi, penampilan mereka kemarin turut disaksikan oleh Ketua Umum PGI Bali, Wayan Muntra, yang didampingi oleh Eddy Pantja yang juga pengurus PB PGI. Pada kesempatan berbeda, Ketua Umum PGI Bali, Wayan Muntra, memberikan apresiasi atas prestasi yang ditorehkan oleh para juniornya. “Saya kira prestasi ini luar biasa, apalagi mereka bisa tampil di lapangan golf sekelas imperial, tentunya kejuaraan ini sangat bergengsi,” ujar Muntra. Ia melanjutkan, keberhasilan ini juga merupakan jerih payah antarpengurus PGI Bali termasuk para orangtua. Hal ini sekaligus berperan sebagai pemberi semangat dan motivasi bagi para pegolf muda lainnya. “Keberhasilan ini juga tak luput dari PGI Bali yang rutin menggelar turnamen bulanan khusus untuk atlet junior,” lanjutnya. Muntra menambahkan, olahraga golf mengandung unsur pendidikan kepada anak-anak, utamanya menanamkan sifat kejujuran dan sportivitas. Selain itu, program turnamen golf bulanan yang rutin dilakukan juga memberikan dampak positif pada pihak lain. “Turnamen golf junior yang digelar tiap bulan diselenggarakan secara berpindah-pindah, dan memberikan manfaat bagi pengelola lapangan golf di Bali,” pungkasnya

Banyak Pegolf Junior Mentereng, PGI Bali Optimis Cetak Atlet Berprestasi

Banyak Pegolf Junior Mentereng, PGI Bali Optimis Cetak Atlet Berprestasi

Tiga pegolf junior asal Pulau Dewata yakni Kenneth Henson Sutianto, Abigail Rhea Soeryo Wiharko, dan Margoz Kamengmau mampu meraih prestasi pada turnamen golf bertajuk Gobar Junior Golf yang berlangsung pada tanggal 30-31 Januari kemarin. Turnamen yang digelar di Lapangan Royal Golf Club West-North Course, Jakarta, tersebut, Kenneth mampu keluar sebagai juara 1 untuk kategori B. Sementara dua rekan lainnya, Abigail Rhea Soeryo Wiharko mampu keluar sebagai runner up pada kategori C dan Margoz Kamengmau tampil sebagai juara IV kategori C . Berkat torehan ketiganya, Persatuan Golf Indonesia (PGI) Bali memberikan apresiasi. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Pembinaan Golf Junior PGI Bali, Komang Darmawan. Menurut Komang, sudah banyak yang mulai terasah bakat dan talentanya hingga mampu mengukir prestasi di level nasional. “Kami akui saat ini banyak pegolf belia yang berusia sampai dengan 7 tahun yang mulai belajar pegang stick, dan memukul bola golf,” sebut Komang Darmawan, dilansir dari Bali Post. Oleh sebab itu, dirinya mengaku optimis Bali mampu menelurkan pegolf junior yang mampu berprestasi di kancah nasional. Ia pun bangga dengan geliat pembinaan pegolf junior di Pulau Bali yang cukup gencar. Hal ini terbukti tiap penyelenggaraan event bulanan, pesertanya mencapai 30-35 atlet. Bahkan, putra putri pekerja golf di Bali Handra banyak yang mulai menekuni olahraga ini. Untuk event selanjutnya, PGI Bali sedang bersiap untuk menggelar event bulanan junior. Semestinya, event tersebut berlangsung pada bulan Desember 2020. Karena adanya peraturan PSBB dan PPKM, maka diundur menjadi tanggal 30-31 Januari kemarin. Namun, lagi-lagi kembali harus di-reschedule karena berbarengan dengan Gobar Junior Golf di Jakarta. “Oleh karena jadwalnya berbarengan dengan event nasional di Jakarta, maka turnamen bulanan junior ditunda lagi menjadi hari Minggu (7/2/2020) di Sanur,” jelas Komang Darmawan. Lebih lanjut, Komang Darmawan menjelaskan hingga kini sudah terdaftar 27 pegolf yang masuk dalam kategori U-10 dan kategori usia 15-18 tahun.

Pegolf Muda Indonesia Resmi Bergabung dengan Klub Kelas Dunia

Pegolf Muda Indonesia Resmi Bergabung dengan Klub Golf Elit Dunia

Pegolf muda kebanggaan Indonesia, Kentaro Nanayama, secara resmi bergabung dengan salah satu klub golf elit, Purdue Golf Team, dari Purdue University, Amerika Serikat, Kamis (12/11/2020). Tidak hanya itu, Kentaro sekaligus menerima beasiswa di kampus bergengsi tersebut. Bagi Kentaro, Purdue University adalah pilihan tepat karena merupakan salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat yang memiliki fasilitas golf sangat lengkap. “Saya direkrut oleh Purdue University setelah berlaga dalam sejumlah turnamen di Amerika Serikat. Beberapa kampus lain juga mulai melakukan pendekatan setelah turnamen, namun saya mantap memilih Purdue University,” ujar Kentaro. Purdue Golf Team mencari para pelajar yang dapat mengelola waktu dengan baik, memiliki nilai yang bagus serta skill yang hebat. Mereka juga mencari atlet pelajar yang dapat membuat perbedaan dalam tim. Siswa kelas 12 Jakarta Intercultural School ini menambahkan, tim golf Purdue University juga diisi oleh atlet-atlet kelas dunia yang selalu mendorong para anggota untuk menjadi lebih baik sehingga sukses memenangkan banyak penghargaan bagi kampus. “Saya yakin, Purdue akan menyediakan segalanya bagi saya untuk meraih impian masa depan, menjadi pegolf kelas dunia,” ujarnya Kentaro, dilansir dari Bisnis.com. Kentaro mulai mengenal golf sejak usia tujuh dari ayahnya. Ia mulai berlatih setiap hari sejak menginjak grade 4 hingga 8, dan mencoba merasakan kompetisi dalam turnamen pada usia 11. Saat menginjak grade 9, ia belajar di Jakarta Intercultural School dan dipercaya menjadi kapten Varsity Golf Team. “Jakarta Intercultural School seperti rumah kedua bagi saya. Sekolah ini sangat mendukung saya dalam meraih prestasi serta mempersiapkan semua kebutuhan akademis untuk menjadi atlet pelajar. Kerja keras guru-guru dan para konselor memiliki arti besar dalam pencapaian luar biasa ini. Dan peran sebagai kapten Varsity Golf Team telah mengajarkan saya keterampilan kepemimpinan yang saya yakini akan berguna saat saya melanjutkan pendidikan di Purdue University,” katanya. Di JIS, Kentaro mendapat bimbingan secara langsung dari Garret Anderson, pelatih golf di SMA JIS, dan Jake Stockman, Athletics Coordinator di JIS. JIS memang mendukung atlet pelajar agar dapat meraih prestasi akademis dan olahraga. Bagi JIS, kesuksesan Kentaro diharapkan dapat menginspirasi para pelajar Indonesia agar mampu mengharumkan nama bangsa melalui olahraga dan aktivitas apapun yang diminati. Sementara itu, Head of School JIS, Dr. Tarek Razik, mengaku banga karena salah satu muridnya bisa bergabung dengan salah satu klub golf kelas dunia. Ia pun berharap prestasi yang diraih oleh Kentaro ini dapat ditiru oleh para pelajar lain. “JIS sangat bangga dengan prestasi Kentaro dapat bergabung dengan klub golf terbaik dan kampus kelas dunia. Kerja keras dan ketekunan Kentaro kami harapkan dapat menginspirasi para pelajar lain untuk meraih prestasi terbaik di tingkat dunia. Dengan komitmen besar dalam memajukan pendidikan Indonesia, JIS senantiasa mendorong para pelajar dan para pendidik untuk mencetak lebih banyak pelajar berprestasi yang siap menjadi pemimpin masa depan negeri ini, seperti Kentaro dan alumni JIS lainnya” ujar Dr. Tarek Razik. Kentaro pun tak lupa berbagi rahasia kesuksesannya tersebut. Ia mengaku hanya menikmati setiap pertandingan dan tidak menjadikannya sebuah beban. “Bagi saya, yang terpenting adalah menikmati setiap laga. Jika terlalu serius, permainan menjadi tidak menyenangkan lagi. Inilah bagian penting yang akan membentuk anak-anak muda menjadi apa yang mereka mau. Jika tak menyenangkan, tentu mereka tak akan melanjutkannya. Kini saya melihat semakin banyak anak muda bermain golf dengan teman-temannya. Semoga pencapaian yang saya raih juga dapat memotivasi mereka untuk terus berlatih dan meningkatkan kualitas permainan,” ungkapnya.

Pengurus Periode 2018-2022 Terbentuk, PGI Pimpinan Muchdi Pr Gencarkan Jumlah Turnamen

Ketua Umum PB PGI Muchdi Purwoprandjono mengukuhkan Pengurus PGI Periode 2018-2022, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Senin (11/2). Muchdi siap memperjuangkan golf berprestasi di pentas internasional. (Adt/NYSN)

Jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Golf Indonesia (PGI) Muchdi Purwoprandjono (Pr) mengukuhkan kepengurusan PGI periode 2018-2022, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim), pada Senin (11/2). Dengan pengukuhan ini, Muchdi Pr siap menahkodai organisasi serta memperjuangkan golf Indonesia agar lebih berprestasi di dunia internasional. Max Sopacua, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PGI, mengatakan PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan menggencarkan turnamen, guna meningkatkan prestasi para pegolf Indonesia. “Di kepengurusan ini, kami manfaatkan kondisi atlet yang ada dari hasil evaluasi selama ini. Jadi pengurus PB PGI yang sekarang lebih banyak menggelar kompetisi bagi para atlet dari berbagai aspek, apakah atlet itu sudah masuk ranking atas atau bawah,” ujar Max, di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jaktim, Senin (11/2). Max menegaskan turnamen itu tak hanya digelar di Jakarta, namun juga di berbagai daerah. “Kami akan lebih banyak memfasilitasi semua atlet untuk berada di lapangan mengikuti berbagai turnamen,” lanjutnya. Tak hanya itu, Max menambahkan target terbesar kepengurusan PB PGI periode 2018-2022 adalah mensejajarkan prestasi Indonesia dengan negara-negara, seperti Thailand, Korea, dan Jepang. “Target ini akan selalu jadi obsesi bagi PGI periode ini. Selain itu, PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan meneruskan yang sudah baik di kepimpinan terdahulu dan memperbaiki kelemahan serta kekurangan yang dikeluhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PGI di masa kepemimpinanan yang lalu,” jelasnya. Namun, lanjut Max, pencapaian target besar PGI tak akan terealisasl tanpa dukungan Pengprov PGI yang merupakan fondasi utama menopang kinerja PB PGI. Diungkapkannya, eksistensi organisasi golf amatir nasional tak akan berarti, jika tak mampu menjalin hubungan baik dengan organisasi golf amatir daerah. Untuk itu, Max menegaskan PB PGl pimpinan Muchdi Pr lebih banyak menjemput bola ke daerah. “Jika sebelumnya PB PGI hanya menunggu hasil dari Pengprov, kali ini PB PGI pimpinan Muchdi Pr akan lebih giat untuk mendatangi Pengprov-Pengprov agar bisa bekerja sama dalam meningkatkan prestasi golf di daerah-daerah,” cetusnya. (Adiantoro)

Sabet Gelar Juara, Pegolf 12 Tahun Asal Bali Kampiun Kejurnas Golf Junior 2019

Pegolf belia asal Bali, Ni Putu Mayvil Widya Handayani, akhirnya sukses menjuarai kejurnas golf junior 2019, untuk kategori usia 12-13 tahun, di Lapangan Golf Gading Raya, Serpong, pada Rabu (9/1). (balipost.com)

Jakarta- Pegolf belia Bali, Ni Putu Mayvil Widya Handayani, menjuarai kejurnas golf junior 2019, kategori usia 12-13 tahun, di Lapangan Golf Gading Raya, Serpong, pada Rabu (9/1). Sedangkan pegolf Bali lainnya yakni Margoz Marvin Kamengmau, yang turun pada kategori usia 9-10 tahun, harus puas menduduki peringkat keempat. Pada hari kedua, babak final, seluruh peserta kembali menuntaskan 18 hole, dan Mayvil tampil konsisten. Sebab sejak hari pertama, Selasa (8/1), Mayvil terus memimpin. Sedangkan Margoz pada hari pertama, bercokol di urutan kelima, dan finish peringkat keempat. Untuk juara II usia 12-13 tahun direbut Elaine Widjaja (Jateng), kemudian Shaista Ayesha, disusul Richtier Joelle Hanslkie, lalu Ruth Kapisa (Papua), Niquita Audrey Onggo (Banten), Kathleen Gann, Misykah Ausya Kamaratih, dan Ashley Lydra. Sedangkan kategori usia 9-10 tahun, juaranya Teuku Husein M. Danindra. Lalu disusul Davano Haris Gunawan (Palembang), Javeed Abdel Rauf, Margoz, dan peringkat kelima Abdul Jabbar Mustala, Keeran Putra, Hansen Frederick Supian, Dave Matteo Uneputty, dan Brian Christian. Sekum Pengprov PGI Bali, Eddy Pantja, menegaskan, jika keberhasilan Mayvil dan Margoz, di ajang Kejurnas Junior 2019, berkat rutinnya Persatuan Golf Indonesia (PGI) Bali menggelar sirkuit junior. “Melalui event sirkuit tersebut, lalu muncul pegolf potensial yang berbakat dan bertalenta,” kata Eddy. Dikemukakan, selama ini sirkuit golf junior Bali pesertanya mencapai 40 pegolf dan baru menelorkan dua bibit. “Ke depannya, kami berharap akan muncul lagi bibit-bibit pegolf berbakat berikutnya,” harapnya. (Adt)

Dua Atlet Golf Muda Indonesia, Tampil di Ajang Australian Master 2019

Pegolf amatir papan atas Indonesia berusia 18 tahun, Naraajie Emerald Ramadhan Putra, bersama Almay Rayhan Yagutah, mengawali 2019 tampil di kompetisi golf amatir bergengsi, Australian Master of the Amateurs, yang berlangsung 8-11 Januari, di Melbourne. (golfinstyle.co.id)

Melbourne- Dua pegolf amatir papan atas Indonesia, Naraajie Emerald Ramadhan Putra dan Almay Rayhan Yagutah, mengawali 2019 dengan mengibarkan bendera Indonesia dalam salah satu kompetisi golf amatir yang bergengsi, Australian Master of the Amateurs, 8-11 Januari, di Melbourne, dilansir portal golfinstyle. Ajang amatir ini layak disebut sebagai salah satu ajang bergengsi. Turnamen digelar di lapangan The Royal Melbourne Golf Club, lapangan yang bakal menjadi tuan rumah untuk Presidents Cup 2019. Lapangan yang dimainkan adalah West Course, lapangan golf terbaik di Australia. Selain itu, turnamen ini pun diikuti oleh para pegolf amatir top dunia. Pekan ini, Justin Suh asal Amerika Serikat, yang berpredikat sebagai pegolf No.1 dunia juga ikut berlaga. Termasuk sang juara bertahan, pemain tuan rumah, David Michelluzi, yang pekan ini berperingkat 7 dunia. Pada hari pertama Senin (8/1), Almay berhasil mencatatkan skor yang lebih baik. Pegolf yang tahun lalu sukses menjuarai Kejuaraan Nasional ini membukukan skor even par 72, dan untuk sementara berada di peringkat T23. Almay memulai turnamen ini dengan bermain dari hole 10. Meski sempat mendapat bogey di hole keduanya, ia lekas bangkit bahkan mendapatkan irama yang sangat baik usai mencatatkan birdie pertamanya di hole 12. Hasil positif di hole itu bahkan berhasil ia bawa di tiga hole berikutnya sehingga dalam empat hole itu, ia sudah bermain 3-under. “Green di The Royal Melbourne West Course ini super keras dan licin. Fairway-nya juga keras, rumputnya juga berbeda sehingga memberi sensasi khusus untuk short game. Ini berbeda jauh dengan di Jakarta, di mana bola biasanya bisa nangkring di atas rumput,” tutur Almay berusaha menggambarkan West Course. Memasuki sembilan hole kedua, pemuda kelahiran Jakarta 8 Agustus 1998 ini kembali membukukan bogey di hole 3, namun bisa bangkit dan mencatatkan birdie kelimanya di hole 4. Sayangnya, di hole 8, ia kembali mendapat bogey sehingga harus puas bermain even par 72. “Hari ini, saya kurang presisi dalam memperhitungkan angin. Bukannya tidak melakukan perhitungan, saya hanya kurang berkomitmen dalam melakukan pukulan. Soalnya angin berembus dengan kencang sehingga saya malah ragu,” tutur mahasiswa jurusan Bisnis Manajemen, Universitas Bina Nusantara. Hasil yang diperoleh Almay, menempatkannya satu stroke lebih baik dari Naraajie, yang mencatatkan empat birdie dengan lima bogey. Dengan skor 73 di hari pertama, untuk sementara Naraajie menempatkan dirinya di peringkat T26. Seperti halnya Almay, Naraajie sebenarnya sempat bermain dengan baik di sembilan hole pertamanya. Ia malah sempat bermain 2-under lantaran menorehkan empat birdie dengan dua bogey. Sayang, di sembilan hole terakhirnya, ia mendapat tiga bogey. “Ini putaran pertama saya setelah jeda dua minggu dari golf. Selain itu, kemarin ini saya sempat sakit juga, jadi saya menerima hasil hari ini,” tutur atlet kelahiran 26 April 2000. (Adt)

Tampil di Myanmar, Pegolf Junior Indonesia Bidik Emas Kejuaraan Beregu Amatir 2018

Pelatihan intensif yang berlangsung sejak Oktober 2018 telah disiapkan bagi para atlet Indonesia yang akan berlaga pada ajang Sea Amateur Golf Team Championship mulai 20-23 Desember, di Nay Pyi Taw, Myanmar. Kejuaraan Beregu Golf Amatir Asia Tenggara ini berisi empat event dalam pelaksanaannya. (golfinstyle.co.id)

Jakarta- Tim Indonesia membidik medali emas di South East Asia Amateur Golf Team Championship 2018 di Naypyitaw, Myanmar. Kejuaraan Beregu Golf Amatir Asia Tenggara ini berlangsung 20-23 Desember. “Kami bidik medali emas atau perak, meski tak mudah,” kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia, Murdaya Po di Jakarta, Kamis (21/12). Tim golf Indonesia, menurut Murdaya, saat ini mampu memberikan harapan meraih prestasi dalam kejuaraan-kejuaraan internasional dibanding tahun sebelumnya. Indonesia mengirimkan 12 atlet dalam Kejuaraan Beregu Golf Amatir Asia Tenggara 2018, yang berlangsung di Nay Pyi Tuw, Myanmar, pada 20-23 Desember. “Tim yang bertanding di Myanmar itu merupakan atlet-atlet junior dari PGI, yang telah kami lakukan pembinaan pada tahun sebelumnya. Pembinaan atlet golf itu butuh tiga hingga empat tahun, dan bukan lima atau enam bulan sebagaimana pelatnas,” katanya. Manajer Tim Nasional Golf Indonesia, Gian Perkasa mengaku, atlet Indonesia yang bertanding di Myanmar, telah masuk dalam pelatnas PGI sejak Oktober 2018. “Mereka telah berlatih bersama dalam dua pekan terakhir, di lapangan golf Emeralda. Kami menekankan tiga aspek dalam latihan yaitu teknik, skill, dan mental,” kata Gian. Pelatih golf nasional, Lawrie Montague mengatakan, keikutsertaan atlet junior Indonesia dalam kejuaraan di Myanmar itu punya arti penting bagi pembinaan.”Lawan juga berat, terutama Thailand. Tapi, segala sesuatu bisa terjadi. Ini kesempatan ini menjadi pengalaman bagus bagi mereka,” kata Lawrie. Ada empat event yang dipertandingan, dalam kejuaraan beregu amatiri ini. Ajang pertama ialah Putra Cup, yang memasuki penyelenggaraan ke-58. Putra Cup diperuntukkan pegolf amatir yang lebih senior. Lalu ada ajang Lion City Cup, yang diprakarsai Singapura pada 2004, dengan tujuan memberi pengalaman bagi tim golf junior beregu, yang kala itu sangat langka. Jika Putra Cup dan Lion City Cup ditujukan bagi para pegolf putra, ajang Santi Cup dan Kartini Cup ditujukan bagi pegolf putri. Santi Cup, digelar pertama kalinya pada 2006 sebagai prakarsa dari Thailand. Sementara Indonesia menyumbangkan Kartini Cup, bagi para pegolf putri yang lebih junior, yang mulai dipertandingkan pada 2013. Pada 2018 ini, tim Putra Cup Indonesia diwakili oleh Almay Rayhan Yagutah, M. Rifqi Alam Ramadhan, Seandy Alfarabi, dan Alfred Raja Sitohang. Sementara untuk Tim Lion City Cup, Kentaro Nanayama, Gabriel Hansel Hari, dan Dominikus Glenn Yuwono terpilih untuk turun bertanding. Adapun dari ajang putri, Ribka Vania, Marcella Pranovia, dan Nanda Winnet Soraya diplot untuk turun pada ajang Santi Cup. Ribka yang masih berusia 18 tahun, mewakili Indonesia di Youth Olympic Games 2018, Oktober lalu. Sedangkan Viera Permata Rosada, Aurelia Grace Nicole, dan Meva Helina Schmit, akan turun pada ajang Kartini Cup. Tantangan terbesar ajang ini ialah lapangan yang belum pernah dicoba oleh semua atlet Indonesia. Beruntung kekhawatiran soal lapangan akhirnya pupus setelah Tim Indonesia menjajal lapangan, pada Selasa (18/12). “Kondisi lapangan sangat baik, hanya saja green masih agak lambat,” ujar Gian, yang turut mendampingi tim. (Adt)

Jadi Runner Up BRI Junior Golf Championship 2018, Skill Jose Suryadinata Mulai Meningkat

Jose Emmanuel Suryadinata meraih bekal bagus mempersiapkan diri tampil di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Pegolf 16 tahun asal Jawa Timur itu, berhasil menempati posisi kedua, di Turnamen BRI Junio Internasional Junior Golf Championship 2018, di Lapangan Golf Pondok Indah, 17-20 Desember. (mediaindonesia.com)

Jakarta- Jose Emmanuel Suryadinata meraih bekal bagus mempersiapkan diri tampil di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Pegolf asal Jawa Timur itu, berhasil menempati posisi kedua, di Turnamen BRI Junio Internasional Junior Golf Championship 2018, di Lapangan Golf Pondok Indah, 17-20 Desember. Pegolf berusia 16 tahun ini sebenarnya tampil sangat bagus di turnamen itu. Dia menjadi yang terbaik pada kelas A dan menempati posisi teratas dengan total 215 pukulan (-1). Namun, secara keseluruhan, Jose harus mengakui keunggulan pegolf Thailand, Pongsapak Laopakdee, yang mencatatkan 213 pukulan (-3) di kelas B. “Dia (Laopakdee) lebih kompetitif, karena di sana (negaranya) banyak kompetisi yang berlangsung, sehingga lebih siap bertanding. Namun, saya merasa puas karena mampu menjadi yang terbaik di kelas saya,” ucap remaja kelahiran Surabaya, 31 Juli 2002, seusai penyerahan hadiah, pada Kamis (20/12). Meskipun, secara umum, ia hanya menempati posisi kedua di bawah Laopakdee, yang keluar sebagai juara umum, namun torehan ini menjadi hal positif. Posisi ketiga dan keempat, juga dihuni pegolf muda Indonesia, masing-masing atas nama Rendy Arbenata Mohamad Bintang dan Bergas Batara Anargya. Selain itu, Jose mengaku akan terus mengasah kemampuannya agar terpilih dalam skuad tim golf Jawa Timur pada PON 2020. Pegolf yang menempati posisi ke-12 di tingkat nasional itu, sudah merencanakan tampil pada kejuaraan nasional amatir, di Lapangan Golf Gading Raya Padang, Serpong, pada Januari 2019. Pegolf yang masuk Nasional Development Program ini, juga berharap bisa menembus tim nasional Indonesia. Tapi, pegolf terbaik kelas amatir pada Turnamen Gof Indonesia Open 2017 ini, justru enggan memikirkan hal itu. Tujuannya adalah mendapatkan beasiswa di Amerika Serikat. “Saya hanya ingin bermain bagus tiap turnamen. Hal itu tentu bisa membuat saya masuk ke pelatnas. Tapi, target utama saya adalah mendapatkan beasiswa ke Amerika,” ungkap pegolf, yang juga membantu Jawa Timur membawa medali perak, di nomor beregu pada PON 2016 Jawa Barat itu. Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Murdaya Poo mengaku puas, dengan hasil atlet Indonesia selama tampil di Turnamen BRI Junio Internasional Junior Golf 2018. Menurut dia, ada banyak pegolf yang sudah bermain di atas rata-rata, termasuk Jose yang berhasil menempati posisi kedua secara keseluruhan. Dia berharap dapat menggelar lebih banyak lagi Turnamen World Amater Golf Rangkings (WAGR) di Indonesia. “Kami butuh lebih banyak turnamen untuk meningkatkan kemampuan pegolf. Tahun depan kami akan menyelenggarakan sekitar 42 turnamen yang terdaftar di WOAGR,” ungkap Murdaya. Ia yakin pada 10 tahun ke depan, kualitas golf Indonesia semakin bagus dan para pegolf Tanah Air bisa berbicara di kancah Internasional. “Saya punya planning 10 tahun. Baru empat tahun saja, kita sudah bisa mencetak hasil seperti ini,” tegasnya. Untuk mengejar ketinggalan dari Thailand, Indonesia butuh usaha kerja lebih keras. Menurutnya, Indonesia tertinggal 15 tahun dari Thailand. Thailand memiliki lebih dari 3.000 atlet golf. Korea Selatan punya lebih banyak lagi. Di Indonesia hanya punya 50 orang atlet golf. Namun, ini sudah jauh lebih bagus dari beberapa tahun silam, yang jumlah atletnya bisa dihitung dengan jari. (Adt)

Ratusan Atlet Pelajar Dunia Bersaing Dalam Kejuaraan Junior Golf Internasional 2018 di Jakarta

Ketua Umum PB PGI Murdaya Po (ketiga kanan) bersama Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Junior Golf Internasional, Andreas Tjahjadi (kedua kiri), bersama jajaran manajemen BRI, dalam jumpa pers Kejuaraan Junior Golf Internasional Tabungan BRI Junio Pondok Indah 2018, di Jakarta, pada Senin (17/12). (tempo.co)

Jakarta- Sebanyak 162 atlet junior dari 10 negara akan saling bersaing dalam Turnamen BRI Junio Internasional Junior Golf Championship 2018, yang berlangsung mulai 17-20 Desember. 126 peserta akan bertanding di lapangan golf Pondok Indah, sedangkan 36 peserta akan bertanding di lapangan golf Senayan. “Kami menggunakan dua lapangan golf sejak menggelar kejuaraan junior ini pada 2017 yakni Pondok Indah dan Senayan karena minat keikutsertaan yang tinggi dari peserta baik dari Asia ataupun Eropa,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan, Andreas Tjahjadi, di Jakarta, Senin (17/12). Turnamen BRI Junio Internasional Junior Golf Championship 2018 ini, terbagi dalam enam kelompok umur putra dan putri, yakni untuk kelompok umur A untuk peserta berusia 15-18 tahun, kelompok umur B untuk peserta berusia 13-14 tahun, kelompok umur C untuk peserta berusia 11-12 tahun. Dan kelompok umur D untuk peserta berusia 10 tahun, kelompok umur E untuk peserta berusia sembilan tahun, dan kelompok umur F untuk peserta berusia 7-8 tahun. “Para peserta itu berasal dari China, Filipina, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Prancis, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, dan Thailand,” kata Andreas. Turnamen tahun ini merupakan pergelaran ke-7 dan secara rutin berlangsung. “Turnamen ini digelar sebagai bentuk kepedulian PT Bank Rakyat Indonesia terhadap olahraga di Indonesia, khususnya golf,” kata Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI. Sementara, lanjut Andreas, untuk peserta Indonesia yang turut bertanding bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya melainkan juga dari sebelas daerah. Mereka adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara. “Kami berharap kejuaraan yang diikuti para peserta berusia 18 tahun ini meningkatkan perkembangan cabang golf di berbagai daerah secara merata dan mendorong regenerasi atlet-atlet nasional,” kata Anderas. Ketua Umum PB Persatuan Golf Indonesia Murdaya Po mengatakan, kehadiran kejuaraan junior internasional itu menambah pengalaman bertanding dan meningkatkan kepercayaan diri para pegolf muda Indonesia. “Sehingga mereka terbiasa untuk berkompetisi dengan para pegolf dari negara lain,” katanya. (Adt)