Dukung Indonesia, Komunitas Golf Filipina Galang Dana Pendidikan Lewat Turnamen

Komunitas Golf Filipina menggalang dana pendidikan lewat turnamen yang berlangsung di Senayan National Golf Club, Jakarta, Minggu (9/12). Event ini untuk menggalang dana pembangunan dan perawatan perpustakaan di Indonesia. (ilustrasi)

Jakarta- Komunitas golf Filipina siap mengikuti turnamen amal Filipino Community in Indonesia (Filcomin) Charity Golf Tournament yang berlangsung di Senayan National Golf Club, Jakarta, pada Minggu (9/12). Dilansir beritsatu.com, Turnamen ini untuk menggalang dana pembangunan dan perawatan perpustakaan di Indonesia. Asosiasi pecinta golf warga Filipina yang tinggal di Indonesia ini mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Lee Hiong Wee mengatakan turnamen digelar dengan format 18 hole. Ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan sebagai wadah mempererat hubungan masyarakat Filipina dan Indonesia. Dana yang terkumpul nantinya disalurkan untuk membantu sekolah-sekolah umum di Indonesia. “Turnamen golf penggalangan dana bantuan ini menunjukkan simpati Komunitas Filipina di Indonesia, untuk komunitas lokal di Indonesia. Dana yang dikumpulkan bertujuan menghadirkan perpustakaan di sekolah-sekolah umum di Indonesia,” ujar Lee di Kantor Kedutaan Besar Filipina ketika dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (8/12). Lee mengatakan program penggalangan dana untuk membangun perpustakaan itu sudah berlangsung sejak 2013 yang juga bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan Rotary Club Indonesia dan sekretariat ASEAN. “Ini adalah turnamen golf pertama kali yang digelar Filcomin untuk menggalang dana sosial. Kami akan pertimbangkan untuk menghadirkan atlet pada penyelenggaraan tahun berikutnya karena Filipina berhasil meraih 2 medali emas pada cabang golf Asian Games 2018 lalu,” kata Lee. Presiden Asosiasi Golf Filcomin, Riche Tiblani mengatakan, 200 pegolf yang akan mengikuti turnamen di Senayan itu terdiri dari peserta pemain golf dan bukan pemain golf asal Filipina. “Dana yang akan kami kumpulkan nanti cukup untuk biaya pembangunan dan perawatan perpustakaan. Bantuannya pun tak hanya buku, namun peralatan olahraga dan peningkatan kompetisi Bahasa Inggris,” katanya tentang target dana yang akan dikumpulkan dari permainan 18 hole di Senayan itu. Tiblani mengatakan organisasinya bersama Rotary Club telah menggalang dana hingga 1,2 juta dolar yang disalurkan melalui Badan Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Dana Darurat bagi Anak-Anak (UNICEF) untuk proyek kesehatan dan pendidikan. “Kami juga turut membantu para korban bencana alam di Palu dengan membangun rumah yang juga bekerjasama dengan organisasi-organisasi internasional,” katanya. Filcomin, lanjut Tiblani, berharap hubungan masyarakat Filipina dan Indonesia akan semakin kokoh dengan penyelenggaraan turnamen golf dan penggalangan dana itu. (Adt)

Kunjungi Jakarta, Pegolf Putri Nomor 1 Dunia Asal Thailand Beri Resep Sukses ke Atlet Junior Indonesia

Pegolf putri ranking satu dunia versi LPGA (The Ladies Professional Golf Association), Ariya Jutanugarn, yang baru berusia 23 tahun, berbagi pengalaman dengan pegolf junior Indonesia dalam acara “Golf Inspiration”. (beritasatu.com)

Jakarta- Pegolf putri ranking satu dunia versi LPGA (The Ladies Professional Golf Association), Ariya Jutanugarn, berbagi pengalaman dengan pegolf junior Indonesia dalam acara “Golf Inspiration”. Pegolf asal Thailand itu ingin menularkan passion dalam golf kepada pegolf muda Indonesia. Jutanugarn berbagi inspirasi di depan 50 pegolf junior dalam acara yang digelar SCG (Siam Cement Group) di Jakarta, pada Sabtu (1/12). Ia mengaku, sangat mencintai golf dan yakin jika olahraga ini adalah passion-nya. Didorong dengan semangat yang sama, Jutanugarn dan SCG ingin menginspirasi orang lain untuk mengejar mimpi mereka. “Apa yang saya pelajari dari kisah sukses kebanyakan orang adalah, bahwa mereka bekerja bukan karena uang, tapi karena cinta,” ujar Jutanugarn. “Orang yang sukses juga memiliki tujuan jelas yang mendorong mereka menghargai hidup setiap hari dan mengetahui apa yang akan mereka lakukan saat bangun di pagi hari,” lanjutnya. Ia pun melihat semangat yang luar biasa dari generasi muda Indonesia mengejar passion mereka dan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. “Tips dari saya untuk berhasil mengejar passion mereka adalah, pahami dan temukan passion sesungguhnya, dan selalu berikan usaha 110% meraih passion atau impian tersebut” jelasnya. Sementara itu, Country Director SCG Indonesia, Nantapong Chantrakul, menambahkan, olahraga adalah sarana yang baik untuk membangun kepercayaan diri generasi muda, mendorong perkembangan ekonomi dan menciptakan perdamaian di kawasan regional. “Bagi SCG, olahraga adalah salah satu energi pendorong pembangunan masyarakat dan negara. Acara ini menjadi bagian dari passion kami, mendukung perkembangan olahraga. Kami yakin bahwa olahraga berdampak positif pada generasi muda dalam hal mengembangkan potensi diri,” jelas Nantapong. SCG telah mendukung Jutanugarn sejak ia memulai karir golf profesionalnya. Sejak kecil, Jutanugarn adalah pegolf muda yang penuh semangat dan memiliki dedikasi yang kuat, moral yang baik, dan ketekunan. Dara kelahiran Bangkok, 23 November 1995, adalah golfer pertama Asia Tenggara, yang menduduki peringkat pertama di LPGA. Pada usia 21 tahun 6 bulan 20 hari, wanita yang akrab disapa May ini adalah pegolf wanita termuda kedua, yang meraih pucuk ranking pegolf wanita dunia. Ia menjadi pegolf Thailand pertama, yang akhirnya memiliki gelar nomor satu dunia. Belum pernah ada pegolf Thailand, baik laki-laki atau perempuan, di nomor satu dunia sebelumnya. “Jutanugarn adalah teladan bagi orang yang memiliki semangat ‘Passion for Better’. Dan kami lihat banyak potensi di dalam dirinya. Saat ini, kami berkolaborasi dengan Jutanugarn untuk membagikan passion-nya kepada para pemuda Indonesia,” pungkasnya. (Adt)

Ranking Satu Dunia Ramaikan Persaingan, Indonesian Masters 2018 Ajang Timba Pengalaman Pegolf Amatir Indonesia

Turnamen golf Indonesia Masters 2018, di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta Timur, 13-16 Desember mendatang, bakal semarak dengan kehadiran pegolf nomor satu dunia Justin Rose (Inggris), dan Henrik Stenson (Swedia). (Adt/NYSN)

Jakarta- Pegolf nomor satu dunia Justin Rose (Inggris) dan Henrik Stenson (Swedia) memastikan kehadirannya di turnamen golf Indonesian Masters 2018, di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta Timur, pada 13-16 Desember. Mereka akan terlibat persaingan sengit dengan pegolf negara lain, seperti India, Korea, Thailand, dan tuan rumah Indonesia, guna memperebutkan total hadiah 750.000 dollar Amerika Serikat (AS). Justin Rose merupakan pegolf nomor satu dunia, sekaligus juara bertahan di Indonesian Masters. Ia merupakan pemegang medali emas Olimpiade Musim Panas 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Sedangkan Henrik Stenson adalah pegolf pertama Swedia yang menjuarai turnamen Major, saat sukses meraih kemenangan pada Open Championship 2016, di Royal Troon. Dan, pada 2013, Stenson meraih FedEx Cup di U.S PGA Tour dan Race to Dubai di European Tour, serta menjadi pegolf pertama yang mengawinkan dua trofi dan melakukannya di tahun yang sama. Ia juga pemegang medali perak Olimpiade Musim Panas 2016, Rio de Janeiro, Brasil. “Tahun ini, Indonesian Masters sangat spesial, dan beruntung kami bisa menghadirkan Justin Rose. Kebetulan minggu ini dia jadi pegolf nomor satu di dunia. Jadi suatu kebanggan buat kami, dia mau datang,” ujar Jimmy Masrin, Founder Indonesian Masters dan Chairman of Asian Tour, di Jakarta, pada Rabu (7/11). Menurutnya, untuk pertama kali Indonesian Masters selama penyelenggaraan kedelapan kalinya ini menghadirkan pemain nomor satu dunia, sehingga membuat kompetisi menjadi sangat sulit bagi pegolf Indonesia dan pegolf negara lain. “Di Indonesian Masters ini Indonesia mendapat alokasi 24 nama pegolf, yakni 20 pegolf profesional dan 4 pegolf amatir. Kalau dilihat kualitas pegolf Indonesia makin meningkat dari setiap pelaksanaan turnamen ini,” lanjutnya. “Bagi pegolf amatir Indonesia, turnamen ini juga menjadi tantangan tersendiri, sekaligus untuk menimba pengalaman dari pegolf-pegolf terbaik di dunia. Karena selama ini mereka juga sudah memiliki kesempatan bermain di skala lokal, regional, hingga internasional,” tambah Jimmy. Indonesian Masters akan diikuti 144 pegolf dari seluruh dunia. Dan juara klasemen Habitat for Humanity (Order of Merit Asian Tour) dinobatkan pada Indonesian Masters, serta juara turnamen tahun ini akan mendapatkan kesempatan bertanding di WGC-FedEx St. Jude Invitational pada Juli tahun depan. Sementara itu, Tambok P. Setyawati, Direktur Retail Banking Bank Negara Indonesia (BNI), mengaku bangga Bank BNI bisa mensponsori turnamen ini. “Turnamen ini merupakan salah satu kompetisi olahraga internasional utama di negara ini, dan event yang sempurna bagi kami untuk ikut terlibat,” tukas Setyawati. (Adt)

Siswi Cantik SMAN 4 Depok Juara Piala Menpora-Emeralda 2018, Mulai Bidik Slot Skuat Timnas SEA Games 2019

Atlet golf amatir putri Indonesia, Viera Permata Rosada menjuarai Piala Menpora-Emeralda 2018, di lapangan Emeralda Golf Club di Tapos, Depok, Sabtu (27/10). OCha, sapaannya meraih gelar juara turnamen Piala Menpora-Emeralda tahun ketiga itu, usai mengoleksi total 214 pukulan atau dua di bawah par, dalam tiga hari perlombaan pada 25-27 Oktober. (instagram)

Jakarta- Atlet golf amatir putri Indonesia, Viera Permata Rosada, memasang target lolos seleksi tim nasional SEA Games 2019, setelah meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 yang berlangsung di lapangan Emeralda Golf Club di Tapos, Depok, pada 25-27 Oktober. “Saya ingin masuk tim nasional, karena saat ini saya adalah atlet pelapis kedua. Tapi, saya tak ingin terlalu memikirkan hal itu, karena dapat mempengaruhi permainan saya,” kata Ocha, sapaanya, selepas menerima Piala Menpora-Emeralda 2018, Sabtu. Ia meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 usai mengoleksi total 214 pukulan atau dua di bawah par dalam tiga hari perlombaan. Pada perlombaan hari pertama Kamis (25/10), Ocha mendapatkan par atau 72 pukulan. Atlet Banten itu mendapatkan birdie masing-masing pada hole tujuh, hole delapan, dan hole 17. Tapi, Ocha juga menemui bogey pada hole satu, hole enam, dan hole 14. Atlet kelahiran Jakarta, 21 Juni 2001 itu, menorehkan 70 pukulan, atau dua di bawah par pada hari kedua, Jumat (26/10). Empat birdie didapatkannya masing-masing pada hole tiga, hole tujuh, hole 12, dan hole 15. Siswi kelas XII SMA Negeri 4 Depok ini menutup turnamen dengan par atau 72 pukulan, pada perlombaan hari ketiga, Sabtu (27/10). Ia meraih masing-masing satu birdie pada hole lima, hole tujuh, dan hole 17, walau mencetak satu bogey pada hole sembilan dan double bogey pada hole enam. “Ini adalah pencapaian terbesar bagi saya, setelah berlatih golf sejak tujuh tahun lalu. Kunci kemenangan saya pada hari kedua dengan main dua di bawah par. Padahal, saya hanya menargetkan par saja,” kata dara yang mulai berlatih golf pada usia 10 tahun itu. Keluarnya Ocha sebagai juara memang tak diduga. Ia mengungguli senior-seniornya yang lebih berpengalaman seperti Marcella Pranovia, dan Nanda Winnet Soraya. Nanda pun harus puas menduduki peringkat kedua, setelah hanya mampu meraih dua over (+2) atau 218 pukulan. Peringkat ketiga diraih oleh Meva Helina Schmit dengan skor yang cukup jauh, delapan over (+8) atau 224 pukulan. Sementara itu, Marcella harus terpental ke peringkat kedelapan dengan skor 14 over (+14) atau 230 pukulan. Ocha mengaku mulai menyukai permainan golf, setelah diperkenalkan cabang olahraga itu oleh ibunya. “Saya diajak driving sama ibu yang menemani klien-nya. Saya mulai memukul bola dan berlanjut sampai sekarang,” ujar atlet yang kerap berlatih kawasan Serpong, Banten itu. Atas prestasinya meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 itu, Ocha mendapat hadiah berupa keikutsertaan gratis dalam kejuaraan golf tingkat Asia-Pasifik pada 2019. “Saya ingin terus mempertahankan skor di bawah par seperti ini. Saya akan terus berlatih dan menyiapkan mental menghadapi pemain-pemain unggulan,” katanya. Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI), I Gusti Putu Gede mengatakan, turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 jadi salah satu ajang uji coba bagi calon-calon atlet tim nasional golf Indonesia jelang SEA Games 2019. “Kejuaraan ini menjadi salah satu ajang uji coba, meski pelatnas SEA Games 2019 belum dimulai secara resmi,” kata Gusti yang menambahkan sebanyak 40 atlet amatir golf nasional berada di bawah pembinaan PB PGI. PB PGI, menurut Gusti, belum dapat menentukan jumlah maupun komposisi atlet yang akan masuk dalam tim nasional menuju SEA Games 2019 menyusul nomor perlombaan cabang golf yang belum ditentukan panitia SEA Games Filipina itu. “Kami tentunya memantau hasil dalam turnamen-turnamen seperti ini serta perkembangan peringkat dunia dari setiap atlet amatir. Kami ingin melihat perkembangan atlet-atlet pelapis juga,” kata Gusti.

Pegolf Amatir 11 Negara Bersaing di Depok, Indonesia Andalkan Ribka Vania Paska Tampil di Olimpiade Remaja Argentina

Ketua Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) Mudjo Suwarno (kiri), Deputi III Kemenpora Raden Isnanta (kedua kiri), Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Golf Indonesia (PGI) I Gusti Putu Gede (ketiga kanan), perwakilan Emeralda Golf Club Fajarudin Simanjuntak (kedua kanan), dan CEO Rych Water Grup Rudy Chandra, dalam jumpa pers Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 bersama atlet-atlet golf nasional, di Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Selasa (23/10). (Antaranews.com)

Jakarta- Sebanyak 144 pemain golf amatir dari 11 negara akan saling bersaing dalam Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018, yang akan berlangsung di lapangan Emeralda Golf Club, di Tapos, Depok, pada 25-27 Oktober. “Dengan kompetisi yang semakin intensif dan pembinaan merata, cabang golf di Indonesia akan semakin merata prestasinya dan makin banyak atlet yang akan mengikuti seri internasional,” kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta di Jakarta, Selasa (23/10). Isnanta mengatakan turnamen Piala Menpora-Emeralda yang telah hadir selama tiga tahun berturut-turut itu membangkitkan semangat atlet untuk terus berkompetisi sehingga mampu mewakili Indonesia dalam setiap kejuaraan bergengsi internasional. Sejumlah negara yang akan mengikutsertakan pegolf amatirnya dalam turnamen bertajuk “Road to Asia-Pacific” itu antara lain dari Australia, China, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Swedia. Ketua Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) Mudjo Suwarno, selaku penyelenggara Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 mengatakan, hanya 36 peserta terpilih yang akan masuk pada babak final dari 144 pemain yang menyatakan akan turun di Depok itu “Kami akan memberikan hadiah berupa pengiriman tiga pemain terbaik putra dan tiga pemain terbaik putri, ke turnamen tingkat ‘A’ di Jepang, Korea Selatan, atau Australia dengan biaya sepenuhnya dari PAGI,” kata Mudjo. Indonesia, lanjut Mudjo, akan mengikutsertakan atlet-atlet golf terbaiknya dari 24 provinsi. “Kami akan memberikan fasilitas bebas biaya pendaftaran, fasilitas antar-jemput dari bandara-hotel-bandara dan selama turnamen, serta bebas biaya akomodasi hotel,” katanya. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Golf Indonesia (PGI) I Gusti Putu Gede mengatakan, event ini menjadi salah satu turnamen uji coba bagi atlet Pelatnas seperti Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Kevin Akbar, Almay Rayhan, Marcella Pranovia, serta Ribka Vania, yang baru mengikuti Olimpiade Remaja di Argentina. “Kami berharap atlet-atlet nasional kami, bisa juara dalam turnamen itu, sehingga mereka dapat dikirim mengikuti turnamen Asia-Pasifik, sehingga menambah jam terbang untuk menyiapkan diri dalam SEA Games 2019,” tukas Putu Gede. Salah satu atlet muda potensial yang diproyeksikan PGI adalah Vania, atlet kelahiran Bandung 25 April 2000. Dara lulusan SMA Katolik Trinitas di Bandung ini, selain tampil di Argentina, juga menjadi andalan timnas Indonesia dalam event Asian Games 2018 lalu. Ia kini menjadi anggota skuat Pelatnas SEA Games 2019. Pemusatan latihan nasional PGI membidik keikutsertaan atlet nasional dalam dua turnamen hingga Desember 2018, sebagai bekal persiapan jelang SEA Games 2019. “Kami akan tampil di Piala Menpora-Emeralda 2018, dan kejuaraan di Pondok Indah pada akhir tahun nanti,” jelasnya Ia memastikan bila atlet-atlet Indonesia memang tak akan mengikuti event internasional hingga akhir 2018, dan hanya fokus mengikuti dua kejuaraan di Jakarta dan Depok itu. Pelatnas PGI terdiri dari 11 atlet yang terdiri dari enam atlet putra dan lima atlet putri, yang akan terus berlatih dan mengikuti SEA Games 2019, tanpa ada promosi ataupun degradasi. “Kami ingin pemain-pemain pelatnas dapat meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018, sehingga mereka dapat mengikuti kejuaraan Asia-Pasifik dan menambah ilmu dalam kompetisi internasional,” pungkasnya. (Adt)

Turnamen Junior Golf Championship 2018 Berakhir, Menpora : Wajib Digelar Tiap 3 Bulan Sekali

Menpora Imam Nahrawi berharap turnamen golf Piala Menpora khusus junior, dapat kembali digelar secara rutin. (Adt/NYSN)

Jakarta- Turnamen golf bertajuk ‘Piala Menpora-PAGI Junior Golf Championship 2018’, yang pertama kalinya digelar di Emeralda Golf Club, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada 25-28 Juni, resmi ditutup Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, berharap turnamen golf khusus junior dapat digelar secara rutin. Selain itu, menurutnya, ajang ini merupakan kesempatan emas bagi masa depan golf tanah air. “Terima kasih PAGI (Perkumpulan Akademi golf Indonesia), PB PGI (Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia), sponsor, peserta, dan orang tua yang terlibat dalam acara yang menjadi kesempatan emas untuk masa depan golf Indonesia. Turnamen junior ini sudah menjadi konsentrasi yang membanggakan bagi semua,” ujar Imam pada Kamis (28/6). Imam yang didampingi Chandra Bhakti (Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kemenpora), Mudjo Suwarno (Ketua PAGI), dan I Gusti Putu Gede (Wakil Sekretaris Jenderal PB PGI), menyebut Indonesia memiliki lapangan golf terbanyak di Asia, seharusnya diiringi dengan membaiknya prestasi golf tanah air di level Asia, bahkan dunia. “Saya berharap kepada PB PGI agar dapat me-manage keadaan ini dengan baik. Saya juga meminta kepada PAGI agar turnamen dan kompetisi berjalan 3 bulan sekali.Apalagi ada pembiayaan dari CSR (Corporate Social Responsibility) pengelola lapangan golf. Tentu kami akan mensupport itu semua,” terang menteri berusia 44 tahun itu. Turnamen khusus junior itu dibagi kedalam 4 kelompok umur putra dan putri Junior (9 -18 tahun), da diikuti 112 peserta dari seluruh pelosok Indonesia dan beberapa klub, ditambah beberapa peserta dari luar seperti Malaysia,Thailand, Amerika dan Abudhabi. Turnamen prestasi ini juga terdaftar dalam agenda turnamen PB PGI, dan resmi masuk kalendar turnamen World Amatir Golf Ranking (WAGR). Menurut, Purboyo Adi Purnomo, Ketua Panitia ‘Piala Menpora-PAGI Junior Golf Championship 2018’, mengatakan pihaknya akan membuat event turnamen Junior Golf Championship 2018 lebih bersifat open. “Nanti juara dari Junior Golf ini mendapatkan hal-hal yang bisa menjamin masa depannya seperti beasiswa (golf dan sekolah umum). Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” tuturnya. Sedangkan Putu Gede, mengaku sangat bangga serta mendukung turnamen dalam rangka mencari bibit atlet bertalenta golf usia dini. “Ini adalah ajang pencarian bakat-bakat untuk golf. Karena golf bukan lagi olahraga mahal tergantung kita memilihnya,” cetus Putu. Disisi lain, saat ini, terang Putu, PB PGI bersiap melakukan try out maupun try in sebagai bagian dari persiapan menghadapi Asian Games 2018, pada 18 Agustus – 2 September mendatang. “Semoga prestasi yang baik yang telah ada dapat dipertahankan, sehingga apa yang menjadi target pemerintah yakni 10 besar di Asian Games dapat tercapai,” pungkasnya. (Adt)

Usai di Klub Golf Bogor Raya, IUGS 2018 Sambangi Gading Golf Serpong

Turnamen Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018 selanjutnya akan hadir di Gading Raya Golf Club, Serpong pada 18 April. (Pras/NYSN)

Bogor- Mengikuti keberhasilan pada 2017 lalu, dengan menjadikan salah satu lapangan terbaik di dunia Royale Birkdale Golf Club, sebagai hadiah utamanya, Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018 menghadiahkan pengalaman golf ke Selandia Baru, sebagai mahar pemenang. Pada 2017, lapangan The Open 2017 Royale Birkdale, London, Inggris, menjadi hadiah bergengsi IUGS. Pemain asal Palembang Sulaiman dan Raymond asal Jakarta, menjadi pemenang di negeri Britis itu. Gelaran kali ini, salah satu lapangan terbaik di dunia yang ada di Selandia Baru, bakal diperebutkan untuk dua orang pemenang. IUGS adalah turnamen golf amatir yang bertujuan menarik pendatang berkunjung ke Indonesia lewat permainan golf. Tahun ini, ada 11 lapangan yang dijadikan venue turnamen pada tiga babak kualifikasi. Venue itu tersebar di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali-Lombok, Jawa, dan Sulawesi. Kualifikasi pertama dimulai pada Kamis (5/4) di Klub Golf Bogor Raya, Bogor, dengan 102 peserta. “Pemilihan lapangan, masing-masing diwakili dengan 2 lapangan, berdasarkan review pemain dan commitee,” jelas Cahaya Oktora Marpaung, Founder IUGS saat konferensi pers, pada Kamis (5/4). Nantinya, masing-masing kualifikasi akan meloloskan 30 peserta, guna tampil di seri final, yang akan berlangsung di Bali National Golf Club, Nusa Dua, Bali. Proses kualifikasi bergulir dari April hingga September, dan setiap bulan akan dilakukan tiga kali turnamen di masing-masing lapangan. Setelah Bogor, turnamen selanjutnya akan hadir di Gading Raya Golf Club, Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu (18/4). “Harapannya, setiap tahun pesertanya selalu bertambah. Dibanding tahun lalu yang hanya memakai empat, kini sudah menjadi 11 lapangan,” kata Eddy Pantja, Turnament Officer IUGS 2018. Turnamen dimainkan dalam dua babak kualifikasi, dan hanya butuh satu putaran. Lalu, tiap pemain harus berada di posisi 30 besar, untuk lolos ke babak final. Dua peserta terbaik di fase final akan meraih hadiah bergengsi, perjalanan untuk 2 orang ke Selandia Baru dan bermain di salah satu golf course terbaik di dunia. (Adt)

Indonesia Ultimate Golf Series 2018, Ajang Pegolf Amatir Indonesia Adu Prestasi

Cahaya Oktora Marpaung, founder Indonesia Ultimate Golf Series (tengah) secara simbolis menerima piala IUGS 2018 yang mulai bergulir sejak April hingga September 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Turnamen golf Indonesia Ultimate Golf Series (IUGS) 2018, merupakan salah satu ajang bagi pegolf-pegolf amatir Indonesia untuk unjuk kemampuan. IUGS pertama kali berlangsung pada 2016-2017 lalu. Pada 2018 ini, akan menghadirkan 30 pegolf amatir terbaik, untuk tampil berlaga di putaran final. Cahaya Oktora Marpaung, Founder IUGS mengatakan, setelah pertandingan, terdapat pembicaraan dengan golf course dari luar Jakarta dan Bali. “Spiritnya bahwa IUGS ini, menyatukan Indonesia lewat golf. Sehingga pegolf di Jakarta, juga familiar dengan pegolf di luar Jakarta,” ujar Cahaya, saat jumpa pers, Kamis (5/4). IUGS 2018 akan diadakan di 11 lapangan golf berbeda, yang terbagi menjadi lima region. Wanita yang akrab disapa Oca, ini menjelaskan masing-masing region, akan mengirimkan 30 pemenang. Nantinya, 30 pegolf pemenang ini akan bertanding pada November mendatang, di fase putaran final di Bali National Golf Club, Nusa Dua, Bali. “Tahun lalu, hadiah utamanya adalah ke London, Inggris, untuk tahun ini, juaranya berangkat ke Selandia Baru, karena disana ada lapangan golf terbaik di dunia,” lanjutnya. Cahaya juga mengucapkan terimakasih karena animo golf course di IUGS kali ini, cukup antusias untuk bekerjasama, demi memajukan pegolf-pegolf Indonesia. “Sumatera dan Kalimantan sedang persiapan. Sebenarnya, kami bangga sebagai anak Indonesia, dari ujung Sumatera sampai Papua, banyak bertebaran lapangan golf,” cetus Oca. Tahun depan, ia berharap IUGS proses penyelenggaraannya akan jauh lebih baik, lebih agresif, dan lebih update rules-nya. “Dari sisi pegolf-pegolfnya, momentum ini adalah event yang ditunggu-tunggu untuk level amatir di Indonesia,” pungkasnya. (Adt)

Apa Alasan Sebenarnya “Olahraga Golf itu Mahal”?

Apa Alasan Sebenarnya Olahraga Golf itu Mahal. (net)

Kebanyakan orang berpersepsi bahwa olahraga golf itu dianggap sebagai olahraga kaum kelas atas atau orang-orang kaya. Persepsi ini tidak hanya tumbuh di Indonesia, melainkan juga dalam masyarakat dunia. Bagi orang barat sendiri, golf dikatakan “gentleman’s game” karena dimainkan oleh pria-pria yang “terpandang”. Kemudian, kamu pasti penasaran, sebenarnya alasan apa yang menyebabkan golf ini dipandang sebagai olahraga yang mahal dan diperuntukkan untuk orang kaya? Simak  jawabannya berikut ini: Peralatan Golf = Mahal Alasan pertama ini merupakan yang utama. Jadi, tahukah kamu, harga stik golf yang paling murah saja bisa mencapai 1 jutaan lebih. Coba kamu bayangkan, jika membeli satu set stik golf (14 stik), harganya bisa mencapai sekitar 20 Juta. Wow, fantastic bukan? Belum lagi, dari segi peralatan yang digunakan dalam permainan golf harus selalu dalam kondisi baik. Artinya, ada biaya juga dalam hal perawatan stik golf tersebut. Kemudian, hmm… jangan lupa pengeluaran untuk baju, sepatu golf serta aksesoris lainnya. Ya, Memang sebenarnya bisa saja kamu menyewa ditempat olahraga tersebut, namun biasanya para pecinta golf lebih merasa puas dengan peralatan yang dimiliki sendiri loh.. Jadi, buat kamu, sobat muda NYSN yang ingin mencoba olahraga satu ini, persiapkan modal yang banyak yaa… Sewa Lapangan Golf = Mahal “Keberadaan pohon-pohon di lapangan turut mempengaruhi tiupan angin, yang pada akhirnya mempengaruhi laju bola golf” Nah, itu adalah kutipan yang dilansir dari iprice.co.id, di mana menggambarkan mengapa sebuah lapangan golf itu mahal. Ya, karena segala perspektif yang ada di lapangan telah diperhitungkan, dibuat, dan dijaga secara apik. Sampai-sampai, sebuah pohon pun apabila salah menempatkannya, bisa mempengaruhi laju bola di lapangan golf. Wihh.. Harga sewa lapangan golf yang relatif mahal, yaitu bisa mencapai ratusan juta bahkan milyaran apabila menjadi member. Selain itu, ada juga biaya tambahan yang dikenakan karena untuk menyewa mobil golf. Biasanya pemain tidak mau berjalan kaki menuju arena di sepanjang lapangan. Namun, ada juga nihh ternyata tempat golf yang disewa murah meriah. Ya, seperti sekarang ini banyak lapangan golf yang membuka untuk pemain pemula. Kamu tidak harus menjadi member, cukup datang saja saat kamu ingin coba olahraga ini. Salah satunya ada beberapa lapangan golf di Jakarta yang dikenakan harga sekitar 200ribuan untuk sewa lapangan golf. Lebih murah bukan? Tips jika kamu ingin bermain golf dengan tarif yang lebih murah lagi, yaitu datanglah di hari kerja, jangan di waktu akhir pekan. Dengan begitu, kantong kamu pun aman tak perlu bayar ratusan juta.. Asah Kemampuan (Skill) Golf = Sulit Kamu yang melihat pemain golf sepintas berpikir olahraga ini simple dilakukan. Kenyataannya, pemain golf dengan skill yang bagus membutuhkan waktu bertahun-tahun agar kemampuan bermain golf serta wawasannya bertambah. Menguasai golf dengan waktu singkat, bisa didapatkan dengan mengikuti kursus golf secara rutin. Ya, lagi-lagi kamu tentu harus mengeluarkan uang ekstra untuk membayar pelatih (yang biayanya tentu tidak murah), biaya sewa lapangan serta perlengkapan golf, yang semua itu bukanlah dengan harga murah. Maka dari itu, masyarakat umum berpikir tampaknya olahraga golf ini mahal dan sulit dilakukan. Sobat muda NYSN, walaupun golf dianggap mahal, namun jangan sampai anggapan tersebut juga menyurutkan niat kamu yang ingin mencoba olahraga satu ini. Salah satu tips low budget bermain golf untuk kamu, yaitu main golf sebenarnya tidak diperlukan tuh peralatan yang baru, second but good quality juga no problem kok. Asalkan kamu tetap menikmati dalam permainan golf tersebut. Menerima tawaran dari kantor ataupun relasi kamu untuk gabung di klub golf tertentu. Cari-cari di internet klub olahraga golf yang sesuai budget kamu. Pokoknya jangan sampai persepsi “mahal” dari olahraga golf, menghalangi niat kamu untuk merasakan manfaat olahraga ini, yaitu bisa menjaga stamina, menguatkan jantung kamu, mengurangi stress, melatih kesabaran serta fokus. Sayang sekali bukan, kalau kamu harus mengabaikan manfaatnya hanya karena perihal biaya. Jadi, apakah pilihanmu akhir pekan ini dengan olahraga golf?   (gogolf.co.id)

Rangsang Minat Olahraga Golf Kepada Pemuda, Pembinaan Atlet Golfer Muda Terus Di Gelorakan

Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Bidang Pertandingan, Markus Anthony Chandra saat memberikan kata sambutan dalam acara launching Indogolf Passport di Restoran Manado Rarampa, Rabu 29/11/17.

Olahraga golf merupakan olahraga yang belum begitu banyak peminatnya. Mungkin di Negara-negara lain, olahraga golf menjadi olahraga yang digandrungi, tetapi tidak di Indonesia. Meski tidak begitu banyak peminatnya terhadap olahraga golf, saat ini perkembangan golf dan pembinaan golf di Indonesia sudah mulai membaik. Hal itu disampaikan langsung oleh Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Bidang Pertandingan, Markus Anthony Chandra. “Pembinaan golfer, sekerang sudah mulai membaik dibandingkan periode sebelumnya. Tapi, kita belum puas, karena di Negara lain terus bergerak dengan cepat. Kita berusah mengejar ketertinggalan dari Negara lain,” ucap Anthony kepada nysnmedia.com seusai soft lauching Indo Golf Passport, Rabu (29/11). Lanjutnya, dalam hal pembinaan golfer muda semua stakeholder harus ikut bergabung. Karena, olahraga golf merupakan olahraga saja tetapi membutuhkan faktor lain. “Ini tugas stakeholder, bukan institusi saja yang bertanggung jawab. Golf ini harus spesifik dan bukan hanya pembinaan saja, tetapi psikologi, nutrisinya dan faktor lain yang harus dijaga,” ungkapnya. Mengingat prestasi golfer Indonesia masih di bawah peringkat 100 dunia, Anthony akan terus melakukan peningkatan dalam pembinaan dan pertandingan. “Setiap pertandingan sebagai pembinaan. Saat ini pemain kita ada di rangking ratusan dunia. Untuk masuk 100 besar saja, sudah baik. Tapi balik lagi, kita belum puas walaupun saat ini peningkatan sudah baik. Yang dipikirkan sekarang bagaimana lapis bawah (junior) mengisi gap dari senior-seniornya. Tentunya ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bersama kita,” jelas Anthony yang juga menjabat sebagai General Manager Gading Raya Golf. (pah/adt)

Rilis Aplikasi Berbasis Online, IndoGolf Passport Tawarkan Kemudahan Layanan Golf

IndoGolf-Passport

Aplikasi online, IndoGolf Passport rilis pada 29 November 2017 lalu. Aplikasi dan website ini bertujuan untuk mengatur agenda pegolf, belajar hingga mengatur jadwal turnamen yang bisa diikuti. Tak hanya itu, pegolf juga dapat memesan klub latihan dengan penawaran khusus. IndoGolf Passport bekerja sama dengan Jack Nicklaus Academy Of Golf, Jakarta (JNAG) membangun aplikasi dan website yang akan memudahkan para pegolf di Indonesia. David Kurniawan selaku pendiri IndoGolf Passport percaya IndoGolf Passport akan membawa nilai-nilai permainan golf dan bisa mengajarkan golf di Indonesia. David yang tinggal di China sejak tahun 1999 memang memiliki latar belakang dalam manajemen dan pembangunan resort golf di China. Ia bahkan telah membantu Jack Ma pendiri Alibaba dalam pembangunan The Fuchun Resort di Hangzhou, China. Ia percaya bahwa China dan Indonesia dapat memiliki hubungan yang baik dalam bidang pariwisata dan ia juga bisa mendukung golf di Indonesia. David Kurniawan bermimpi mengenalkan golf di Indonesia kepada pegolf di China. Ia mulai membangun model bisnis untuk membentuk bisnis yang berasal dari Indonesia. Ir. Hidayat Tjokrodjojo, pendiri PT Realta Chakradarma yang juga teman lama David setuju dengan ide David dan membantu seluruh desain untuk aplikasi mobile dan website IndoGolf Passport. Bersamaan dengan itu, David juga bertemu dengan Mr. Ted Simons dari Nicklaus Academies. Ia pun mengajak kerja sama dengan Jack Nicklaus Academy Of Golf, Jakarta (JNAG) yang akan dibuka tahun 2018 di Gading Raya Golf & Country Club. JNAG juga akan membantu para pegolf lokal untuk mengajarkan golf melalui program sertifikasi mengajar. Fokus utama dalam kerjasama ini adalah mengenalkan kepada masyarakat yang percaya bahwa golf dapat menghubungkan orang-orang sesama pecinta golf.(put/adt)

Rory Dinobatkan Sebagai Pegolf Indonesia Terbaik Pada Laga Indonesia Open 2017

Johannes-Veerman,-Gaganjeet-Bhullar-dan-Rory-HIE-saat-konferensi-pers

Rory Hie menjadi pegolf Indonesia terbaik yang mencetak hasil terbaik di Indonesia Open 2017. Walaupun Rory hanya berhasil menempati peringkat ke-12, ties dengan Chanachok Dejpiratanamongkol dari Thailand. Mereka masing-masing mengumpulkan 277 pukulan atau 11 di bawah par. Dari pantauan berjalannya pertandingan di lapangan golf Pondok Indah Golf, Rory bermain dramatis di hari terakhir. Sempat mengawalinya dengan permainan double bogey di hole satu dan bogey di hole kedua. Lalu, mencetak dua eagle di hole 14 dan 18 , serta tiga birdie di hole 9,12, dan 15. “Amazing, Its miracle. Pukulan saya di hole 14 sangat bagus, langsung mendekati pin. Di hole terakhir saya melihat banyak orang yang menonton. Saya bilang ke diri saya sendiri saya harus main bagus dan ternyata berhasil membuat eagle lagi,” kata Rory usai pertandingan. Lebih lanjut, Rory mengakui sempat down setelah membuat bogey. “Hati saya rasanya hancur, karena posisi saya saat itu sedang bagus. Untung saya dapat memperbaiki di hole-hole berikutnya,” tambah Rory. Dia mengaku lebih bersemangat saat bertanding di negaranya sendiri. Pada tahun 2011 lalu, dan akhirnya Rory menjadi runner up di Indonesia Open dan dinyatakan sebagai pegolf Indonesia terbaik yang mencetak hasil terbaik di Indonesia Open 2017. Targetnya tahun ini adalah bisa menembus peringkat 60 di order of merit Asian Tour. Rory sekarang menempati peringkat ke-79. Semetara itu, Gaganjeet Bhullar (India), juara Indonesia Open 2016 harus puas di peringkat ke-18, ties dengan Ye Htet AUNG (Myanmar) dan K P Lin (Taiwan). Dia hanya sanggup mengumpulkan 280 pukulan atau delapan di bawah par. Ketua Umum PB PGI Murdaya Po merasa gembira dengan antusiasme para peserta yang berasal dari berbagai negara. Murdaya juga menyampaikan penghargaan kepada para sponsor yang sudah mendukung turnamen Indonesia Open 2017. Dia berharap penyelenggaraan turnamen ini bisa memberikan semangat kepada para pegolf di Indonesia untuk bisa berprestasi lebih baik lagi. Indonesia Open merupakan trade mark golf Indonesia. Sudah diselenggarakan sejak tahun 1974. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-36 kali. Ada 140 pegolf yang ikut berpartisipasi. Senada dengan Murdaya Po, Budi Kosasih, selaku Direktur dari Pondok Indah Golf Course menuturkan bahwa Pondok Indah Golf Course terlaksana berkat kerjasama semua unsur. “Saya cukup bangga dengan semua unsur yang terlibat dari awal sampai akhir, walaupun sempat di guyur hujan yang cukup lebat itu proses alami, hanya bisa mempengaruhi kecepatan bola saja, itupun sangat kecil kemungkinannya,”tutup Budi (red)

Panuphol Pittayarat, Pegolf Asal Thailand Berhasil Rebut Juara Golf Indonesia Open 2017

Panuphol-Pittayarat,-juara-Indonesia-Open-2017

Perhelatan kompetisi final Indonesia Open 2017 masuk ke babak akhir pada hari ke-4 sejak turnamen di gelar pada kamis (26/10) yang berlangsung di Pondok Indah Golf Course, jakarta. Pertandingan bergengsi ini sempat di guyur hujan yang cukup lebat, dan atas kerjasama pihak penyelenggara akhirnya masih bisa di antisipasi. Moment yang di inisiasikan oleh PGI, BRI, BNI, Mandiri, BTN, Telkom Indonesia di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, pada Minggu sore berlangsung seru. Dan di puncak kompetisi akhirnya Panuphol Pittayarat, menjadi juara di final Indonesia Open 2017 Present. Pegolf asal Thailand ini berhasil mencetak 65 pukulan atau 7 di bawah par. Total mengumpulkan 265 pukulan atau 23 di bawah par dalam pertandingan selama empat hari. Ini adalah kemenangan pertamanya sejak enam tahun terakhir. “Saya sangat bahagia dengan kemenangan ini. Walaupun harus main 24 hole sejak pagi tadi. Saya merasa sangat nyaman bermain bersama dua pemain Thailand, kata Panuphol yang bermain satu flight dengan Namchok Tantipokhakul dan Rattanon Wannasrichan,” ujar sang juara Sedangkan Namchok menempati peringkat ketiga, dengan perolehan 273 pukulan atau 15 di bawah par, ties dengan Jazz Janewattananond. Sementara itu, posisi runner up ditempati pemain Thailand lainnya, Tirawat Kaewsiribandit, dengan 270 pukulan atau 18 di bawah par. Panuphol di hari terakhir final Indonesia Open 2017, berhasil membuat delapan birdie dan satu bogey. “Saya berusaha untuk tetap bermain baik dan tidak memikirkan apa yang sudah terjadi. Pekan ini saya bermain dengan mental yang baru untuk menikmati golf. Saya tidak memikirkan apa hasilnya nanti, tetap bermain baik saja, jelas Panuphol yang mendapat hadiah sebesar US$ 54.000,- dari total hadiah US$ 300.000,-.”(red)

Pondok Indah Golf Course, Di Pilih Sebagai Tempat Ideal Turnamen Golf Internasional

Budi-Kosasih-selaku-Direktur-Pondok-Indah-Golf-Course-saat-konferensi-pers

Pondok Indah Golf Course dipilih untuk kedua kalinya sebagai tempat berlangsungnya laga turnamen golf internasional Indonesia Open 2017 yang sedang berlangsung hingga 29 Oktober 2017. Turnamen yang sudah berlangsung 36 kali sejak tahun 1974 ini memang merupakan ajang yang diikuti oleh kurang lebih 140 pegolf dari dalam dan luar negeri. Bukan tanpa alasan mengapa turnamen golf internasional Indonesia Open 2017 tersebut berlangsung di Pondok Indah, Budi Kosasih selaku Direktur dari Pondok Indah Golf Course menuturkan bahwa Pondok Indah Golf Course tidak memiliki persiapan yang berbeda dari tahun sebelumnya terutama untuk cuaca yang saat ini sedang masuk musim hujan. “Secara prinsip nggak ada yang berbeda, karena kita sudah pernah tahun lalu. Kondisi lapangan kita pun setiap hari kita usahakan selalu siap. Jadi over all no problem. Untuk masalah cuaca, kami hanya berusaha tapi yang menentukan tetap yang diatas,” ujarnya Ia juga membahas apa yang menjadikan Pondok Indah Golf Course ini sebagai lapangan yang memiliki standart internasional. “Biasanya untuk lapangan internasional dilihat dari segi panjangnya, kualitasnya dan desainnya. Tetapi kalau secara spesifik yang jelas untuk membedakan antara lapangan internasional dan tidak itu memang tidak ada pembedanya. Yang penting harus 18 holes dan jangan pendek. Setiap saat jarak bisa berkembang dari 6900 yard, terus naik ke 7200 yard lalu naik ke 7400 yard. Saat ini teknologi sudah maju, dan pemain juga semakin jauh pukulannya. Jadi ini tantangan buat kita yang harus kita ikuti,” tutup Budi kepada nysnmedia.com (put/adt)

Tak Butuh Persiapan Khusus, Para Pemain Golf Indonesia Open 2017 Siap Mengikuti Turnamen

Johannes-Veerman,-Gaganjeet-Bhullar-dan-Rory-HIE-saat-konferensi-pers

Indonesia Open 2017 akan dimulai 26 Oktober-29 Oktober 2017. Turnamen yang akan diikuti 140 pegolf dari berbagai negara ini berhadiah total 300 ribu dolar. Tiga pegolf professional, Gaganjeet Bhullar asal India, Johannes Veerman asal Amerika Serikat dan Rory HIE asal Indonesia mengutarakan persiapan mereka untuk turnamen di Indonesia mengingat Indonesia saat ini sedang mengalami cuaca yang tidak menentu. “Tidak ada persiapan khusus. Bagi saya memang sama panasnya cuaca di India dan di Indonesia. Bahkan di bulan Juli dan Agustus di India lebih lembab. Jadi tidak ada persiapan yang berbeda” ujar Gaganjeet Tak berbeda jauh dengan Gaganjeet, Johannes pun berpendapat yang sama bahwa ia sudah terbiasa dengan cuaca di negara tropis seperti Indonesia. “Tidak ada persiapan untuk cuaca karena saya juga pernah tinggal di Asia selama 15 tahun seperti di Malaysia, Thailand dan saya juga ada rumah di Depok yang saya kunjungi setiap musim panas. Saya cukup berpengalaman untuk mengatasi cuaca dan saya terbiasa untuk bermain di tempat tropis. Berbeda dengan Eropa yang saat ini sedang musin dingin” ucap Johannes. (put/adt)

Turnamen Golf Indonesia Open 2017 Berjalan Dengan Menggandeng Sponsor Dari 5 Perusahaan BUMN

Himbara-bersama-perwakilan-atlet-golf,-Ketua-umum-PB-PGI

Turnamen Golf Indonesia Open 2017 akan dimulai pada 26 Oktober-29 Oktober 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Acara tahunan Turnamen Golf ini memiliki perbedaan pada tahun sebelumnya, dimana Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) terlibat langsung sebagai penyelenggara tanpa bantuan dari event organizer. Namun, PGI kini menggandeng 5 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai sponsor yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). “Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu melibatkan event organizer, tahun ini PGI terlibat langsung menjadi penyelenggara” ucap Muryada PO selaku Ketua Umum PB PGI Murdaya Po juga menuturkan harapannya untuk turnamen internasional pada tahun berikutnya agar lebih besar dan bisa mengembangkan golf di Indonesia. “Saya berharap nanti turnamen tahun berikutnya lebuh banyak sponsor, semakin besae dan semakin bergengsi. Saya juga berharap turnamen ini dapat mendukung perkembangan golf di Indonesia dan juga di Asia” tambahnya Kerja sama antara PB PGI dan Himbara merupakan langkah yang sangat baik. Maristella Tri Haryanti selaku Vice President Bank Mandiri menuturkan bahwa turnamen ini merupakan awal untuk Himbara agar dapat mendukung acara turnamen internasional lain seperti Asian Games. “Ini menjadi pemanasan juga karena Indonesia akan menghadapi tahun depan dimana kita akan ada Asian Games. Jadi ini sebagai rangkaian event internasional juga” tuturnya Berbeda dengan anggota Himbara lain, turnamen ini bukan pertama kali bagi BRI untuk memberikan dukungan kepada Indonesia Open 2017. Prilly Savitri sebagai Marketing Communication BRI juga menyampaikan bahwa BRI pernah mensponsori ajang ini pada tahun-tahun sebelumnya. “Bank BRI sendiri sudah pernah mensponsori event ini mulai dari tahun 2013, 2014 dan 2016. Dan untuk tahun ini kami memang bersinergi dengan para bank di Himbara dan Telkom. Hal ini untuk mengusung spirit BUMN yang hadir untuk negeri” ujarnya. (put/adt)

Turnamen Golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2018 Akan di Adakan Di Myanmar

Pidato-pembukaan-Presiden-Golf-Indonesia-Murdaya-Widyawimarta

Turnamen golf South East Asian Amateur Golf Team Championship yang di gelar sejak 5-8 September 2017 di lapangan Gading Raya Padang Paramount, Kabupaten Tangerang berlangsung penuh keakraban antar 12 Negara asia. Presiden Golf Indonesia, Murdaya Widyawimarta mengatakan bahwa biasanya moment rutin ini selalu di tanggung oleh negara, tetapi kali ini organisasi yang mendanai. “Pada umumnya negara sebagai tuan rumah yang membiayai event penyelenggaraan acara cabang olahraga golf tiap tahunnya. Tapi kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mendanai lebih mengarah kepada perkumpulan asosiasi golf ,” pungkas Murdaya Asosiasi Internasional yang sudah berdiri sejak tahun 1961 ini selalu rutin mengadakan kompetisi golf tiap tahunnya. Dan untuk tahun 2018 mendatang turnamen serupa akan kembali digelar di Negara Myanmar sebagai tuan rumah pada golf amateur.(adt)

Tinjau Lebih Dalam Penamaan Kategori Turnamen Golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2017

piala-kartini-dari-Indonesia

Acara kompetisi golf south east asian amateur golf team championship 2017 yang berlangsung di kawasan pemukiman gading raya padang golf di ikuti oleh 12 negara secara tim, masing-masing perwakilan negaranya membawa para atletnya per-tim. Dalam kejuaraan yang di gelar dibagi menjadi 4 kategori diantaranya menyimpan history atau sejarah dari perwakilan untuk menghormati beberapa negara. Diantaranya Putra, Santi, lalu Lions dan terakhir Kartini untuk putra-puteri yang berumur 16 tahun ke bawah (U -16). Asal usul nama piala kejuaraan, nama Putra diberikan dari Malaysia, Lions dari Singapura, lalu Santi dari Thailand, dan Kartini dari Indonesia. (adt)

Thailand Berhasil Juarai Semua Kategori Turnamen golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2017

Thailand-banyak-menjuarai-turnamen-golf

Dalam olahraga Golf, point yang terendah malah menjadi pemenang. Skor terendah itu punya alasan karena lebih sedikit melakukan pukulan dari start awal terdiri dari beberapa hole ke hole yang lain mengarah ke lobang (hole) dialah yang menjadi juara. Dan Thailand berhasil menjuarai semua kategori turnamen golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2017. Dari perhelatan ajang rutin golf south east asian amateur team championship 2017 yang berlangsung di gading raya padang golf kabupaten Tangerang, Thailand berhasil menang dari semua kategori yaitu Putra Cup Thailand yang berhasil mengumpulkan skor 803, Singapura 812, dan Indonesia dengan 832. Sedangkan dalam kategori Santi Cup Thailand memperoleh skor 546, lalu di susul oleh Indonesia dengan nilai 555, dan juga Malaysia 594. Begitu juga dari Lion City Cup Thailand masih memimpin dengan skor 552, dan Malaysia 566, lalu di susul oleh Indonesia dengan angka 573. Di kategori Kartini Cup Thailand juga memimpin di angka 552 lalu Malaysia 568 dan Indonesia dengan 572. Maka dengan hasil demikian, Thailand berhasil mengambil gelar juara dari tuan rumah Indonesia.(adt)

Begini Komentar David Milne Pelatih Nasional Golf Indonesia Di Ajang Turnamen golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2017

David Milne Pelatih Nasional Indonesia dari Pro Tour Golf College, Connolly Western Australia

Turnamen golf South East Asian Amateur Golf Team Championship 2017 yang di gelar di lapangan gading padang raya golf, kabupaten Tangerang, Banten pada 3 hari berturut turut sejak tanggal 5 September lalu menyimpan catatan penting bagi pelatih nasional golf Indonesia. David Milne Pelatih Nasional Indonesia dari Pro Tour Golf College, Connolly Western Australia mengatakan kepada nysnmedia.com bahwa pada turnamen golf ini atlet Indonesia menjadi pemain termuda, dan ajang seperti ini digunakan untuk pengembangan potensi diri. “Tentu saja, jika kamu lihat kedua tim tersebut, khususnya Singapura. Rata-rata usia mereka adalah 24 tahun. Dan untuk atlet Indonesia usianya sekitar 17,4 tahun. Tim kami lebih muda. Ini adalah kali pertama mereka ( tim indonesia) mengikuti event internasional. Tapi mereka memperlihatkan kalau mereka bisa berkompetisi, khususnya para pemain wanitanya. Kevin (19) , Joey (16), dan Gie (17) Mereka mendapatkan medali perak dan perunggu.”terang David David menambahkan permainan yang tenang dapat mendukung kontrol (emosi) untuk tetap stabil dan berhasil mendapatkan 32 par. “Yang terpenting dalam mendapatkan nilai diturnamen ini, mereka sangat tenang dan luar biasa penampilannya. Dilihat dari nilai utamanya adalah 32 par.  2 tahun yang lalu saat mendapatkan medali perunggu di Sea Games, total nilai lebih dari 19. Kamu tau itu apa? Itu adalah 32,15 shoot berbeda.”Tambah David Pada kesempatan itu David mengakui bahwa tim Thailand memang sangat kuat, tetapi Indonesia siap membuntuti dan akan merebut gelar juara. “Ya, memang kami tidak menang melawan Thailand. Sekarang memang kita mendapat 1 medali perak dan 1 medali perunggu. Tapi mereka (tim Indonesia) tidak tau tentang penilaian. Mereka (tim Indonesia) sangat mampu bersaing. Tapi mereka masih sangat muda, butuh pembuktian. Kami di belakang mereka, harus mendorong mereka, bukan hanya mendorong ke para pemain, tapi juga harus membangun pool nya. Yang terpenting sekarang, kami punya Michaella, di shoot 66, dia mendapat nilai terbaik melawan Thailand hari ini. Patty 67 melawan Thailand urutan kedua terbaik. Kami tidak menang melawan Thailand sebagai tim, tapi lain waktu pasti kami bisa mengalahkan Thailand.”tutup David.(adt)