PON XXI: Arif Dwi Pangestu Bangga Bawa Tim Panahan DIY Raih Emas

Atlet panahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Dwi Pangestu, mengungkapkan rasa bangganya setelah berhasil membawa timnya meraih medali emas pada nomor recurve beregu putra di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Bersama dua rekan setimnya, Hendra Purnama dan Lisnawanto Putra Aditya, tim panahan DIY tampil gemilang di laga final melawan tim Jawa Barat. Mereka memenangkan pertandingan dengan skor akhir 6-2 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Minggu (15/9). Setelah pertandingan, Arif menyatakan kebahagiaannya. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Medali emas ini sangat spesial karena terakhir kali kami meraih emas pada tahun 2012,” ungkapnya. “Pada PON 2020, kami hanya berhasil meraih medali perunggu. Namun, alhamdulillah, kali ini kami berhasil mencapai target medali emas,” tambahnya. Arif juga menjelaskan bahwa pertandingan berlangsung cukup ketat. “Pertandingan tadi berjalan cukup imbang, tetapi karena kami saling mendukung satu sama lain, akhirnya kami bisa meraih kemenangan. Semangat kebersamaan dan saling mendukung ini adalah kunci keberhasilan kami,” ujarnya. Lebih lanjut, Arif menyoroti perkembangan cabang olahraga panahan di Indonesia. Menurutnya, saat ini kompetisi panahan sudah semakin merata, dengan banyak daerah memiliki atlet-atlet berkualitas, yang membuat persaingan semakin ketat. “Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kemampuan,” katanya. Ke depan, Arif berharap olahraga panahan Indonesia dapat kembali berpartisipasi di Olimpiade Los Angeles 2028. “Kami akan terus berusaha meningkatkan kemampuan kami agar bisa bersaing di kancah internasional, termasuk Olimpiade,” tutupnya.

MilkLife Archery Challenge 2024: Bibit-Bibit Atlet Panahan Potensial Lahir di Kudus

Stadion Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah menjadi saksi lahirnya bibit – bibit atlet panahan potensial yang diharapkan kelak mampu menorehkan prestasi gemilang di panggung internasional. Melalui kejuaraan MilkLife Archery Challenge 2024 yang digelar selama empat hari mulai dari Kamis (22/8) hingga Minggu (25/8), tak kurang dari 357 pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) beradu kemampuan melepaskan anak panah. Pada partai final turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus yang diadakan Minggu (25/8), berbagai keseruan tersaji di arena pertandingan. Para peserta yang terbagi dalam tiga nomor yang dipertandingkan yakni PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12 baik putra dan putri meningkatkan daya juang, konsentrasi dan mental demi meraih podium tertinggi. Di nomor pertandingan PVC KU 10 Putra, Rhymonda Felix Alviero dari SDIT Al-Ikhlas Tlogowungu Pati sukses menjadi jawara usai mengalahkan Yudhistira Putra W dari SDIT Umar Bin Khathab Juwana Pati dengan set point 6-0 (84-76). Sedangkan di sektor putri, hasil mentereng ditorehkan oleh Arista Adinda Zahrani dari SDN Tondokerto Pati yang membukukan set point 6-0 (81-65) atas lawannya Annisa Farzana Afia dari MI NU Banat Kudus dan berhak merebut titel kampiun. Beralih ke kategori PVC KU 12, di nomor putra, Muhammad Zahfa Rafi Arrosyid dari SDIT Umar Bin Khathab Kudus berhasil mengandaskan Muhammad Fahri dari SD 1 Bae Kudus dengan set point 7-1 (107-102). Sedangkan pada sektor putri, Ayudya Zaqiya dari MI NU Banat Kudus tersenyum lebar setelah memastikan diri menjadi juara dengan set point 7-3 (132-128) atas Fia Anatasya dari SD 1 Burikan Kudus. Atmosfer perebutan gelar juara yang lebih kompetitif terjadi di kategori Nasional (Standar Bow) KU 12. Di nomor putri, dominasi Shakila Queena Elrakha dari SDUT Bumi Kartini Jepara atas lawannya Cahaya Niva Sridewi dari SD Muhammadiyah 1 Wonogiri tak terbendung dengan mencetak set point 6-0 (87-73). Adapun di sektor putra, Chalief Danesh Barana Setya dari SDN Geritan Pati berhasil mengalahkan perlawanan Muhammad Kenzie Bushido dari SDIT Al Huda Wonogiri dengan perolehan set point 6-2 (115-111). “Saya senang banget bisa juara satu di kejuaraan ini. Pas final tadi, tantangannya memang dari kondisi lapangan yang tiba-tiba angin kencang. Lalu lawan saya juga nggak mudah, saya sudah ketemu dia dua kali di kompetisi sebelumnya. Jadi persiapannya harus lebih matang sebelum tanding. Semoga dari sini saya bisa menang terus,” bilang Shakila sambil menggenggam erat piala yang ia peroleh. Tak hanya aduan perorangan, MilkLife Archery Challenge 2024 sekaligus mempertandingkan format beregu yang membela nama sekolah. SD 1 Burikan Kudus menjadi juara beregu di kategori PVC KU-10 Putra dan PVC KU-10 Putri, SDIT Umar Bin Khathab Kudus (PVC KU-12 Putra, PVC KU-12 Putri dan Nasional KU-12 Putri), serta SDIT Al Huda Wonogiri (Nasional KU-12 Putra). Hasil ini membawa SDIT Umar Bin Khathab Kudus sukses meraih gelar Juara Umum kategori Nasional Ku-12. Legenda Panahan Indonesia, Lilies Handayani, bangga dengan torehan prestasi yang dicapai peserta dalam MilkLife Archery Challenge 2024 ini. Ratusan pelajar yang ambil bagian dalam turnamen tersebut merupakan angin segar untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga panahan Indonesia di panggung dunia pada masa mendatang. “Saya optimistis, dari ratusan peserta ini pasti ada yang bisa jadi atlet profesional dan menembus Pelatnas sehingga bisa membela Indonesia di kejuaraan level dunia. Saya akan sangat Ikhlas dan bersyukur bila ada yang bisa melewati prestasi saya di Olimpiade, 36 tahun yang lalu,” ujar Lilies yang merupakan salah satu anggota 3 Srikandi (peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade). Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2024 bertujuan guna menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar. Yoppy mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini. “Setelah memasyarakatkan sepak bola putri dan atletik, kini kami mengajak seluruh warga Kudus dan sekitarnya untuk mengenal lebih dalam cabang olahraga panahan. Karena kami melihat olahraga ini memiliki potensi untuk mendulang prestasi di level dunia. Meski baru pertama kali, kami bersyukur antusiasme dari guru maupun peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi. Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi,” ujar Yoppy. Ia melanjutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu, Yoppy berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional. “Target utama kami, Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah handal. Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional. Karena Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah,” imbuhnya. Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak menuturkan, dukungan Djarum Foundation dan MilkLife dengan menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge menjadi dorongan semangat bagi para pemangku kepentingan di cabang olahraga panahan untuk meningkatkan prestasi. Ia optimistis, kegiatan memasyarakatkan olahraga panahan akan berdampak positif terhadap lahirnya atlet-atlet yang kelak membela Indonesia. “Selama ini, Jawa Tengah merupakan barometer bagi olahraga panahan. Itu terlihat di tahun lalu jumlah atlet yang menghuni Pelatnas, ada enam dari Jateng. Kami berharap, dengan dukungan dari Djarum Foundation dan MilkLife, akan semakin banyak suplai atlet dari Jateng ke Pelatnas semakin meningkat yang akan mendorong prestasi cabang olahraga ini di level dunia. Untuk itu, kami meminta kepada penyelenggara agar kegiatan ini rutin diadakan,” ujar Abdul Razak. Gayung bersambut, Direktur Marketing Global Dairi Alami sebagai produsen susu MilkLife, Soegiono, mengungkapkan penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge sejalan dengan visi mereka yakni menyehatkan anak Indonesia. Ia berharap dengan rutin menjalani berbagai kegiatan olahraga dan didukung oleh asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang seperti MilkLife, akan melahirkan generasi penerus berprestasi. “Dalam upaya menyehatkan anak-anak Indonesia melalui produk susu berkualitas, kami berkomitmen bergandeng tangan bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menggelar turnamen-turnamen yang positif bagi tumbuh kembang anak. Tak hanya menciptakan kesenangan tapi juga menyehatkan generasi masa depan serta melahirkan calon atlet kebanggaan Tanah Air, termasuk juga di cabang olahraga panahan yang mengawali prestasi … Read more

Arif Dwi Fokus Memantapkan Persiapan Jelang Mentas di Olimpiade 2024

Arif Dwi Pangestu menjadi salah satu atlet yang telah memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pemanah muda asal Bantul, Yogyakarta, itu kini terus memantapkan persiapan menuju pesta olahraga bergengsi empat tahunan tersebut. Terbaru, Arif Dwi mendapat gemblengan langsung dari pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul. Menurut pemanah berusia 20 tahun tersebut, banyak hal positif yang didapat dari pelatihan tersebut. “Kami datangkan pelatih dari Korea, Coach Lee Kyung-chul. Dia cukup pengalaman pegang Timnas Korea Selatan,” ujar Arif Dwi Pangestu. “Banyak ilmu baru dari Coach Lee yang saya dapat, seperti teknik baru dan lain sebagainya. Saya juga merasa ada progres dari sebelumnya,” sambungnya. Arif Dwi Pangestu berhasil menyegel tiket ke Olimpiade Paris 2024 usai keluar sebagai semifinalis di nomor recurve putra pada Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman pada Agustus lalu. Ini bukan kali pertama bagi Arif Dwi tampil di pentas Olimpiade. Sebelumnya, atlet kelahiran 25 Maret 2004 itu pernah berlaga di Olimpiade 2020 di Tokyo. Ketika itu, Arif turun di nomor beregu putra recurve. “Persiapan Olimpiade kami sudah dari awal tahun. Saat pelatnas sendiri ada program latihan seminggu enam kali liburnya satu kali,” kata Arif Dwi Pangestu. Yang pasti, Arif Dwi sangat senang bisa kembali mewakili Indonesia di Olimpiade. Soal persiapan, dia mengaku berjalan lancar tak ada kendala. Meski tidak dipungkiri tekanan jelang bertanding masih ada. “Tahun kedua lolos sebagai olimpian rasanya pasti memang berbeda. Kalau di Tokyo kemarin itu karena pertama Olimpiade jadi terasa banget pressure-nya, persiapan juga kurang,” jelasnya. Peraih emas SEA Games 2021 itu juga meminta dukungan dan doa dari warga Yogyakarta agar bisa mempersembahkan medali di Olimpiade Paris 2024. “Untuk teman-teman pelatih dan semuanya di Jogja, mohon doanya. Semoga di Olimpiade diberi kesempatan lagi dan bisa mendapat medali,” harap Arif Dwi Pangestu. Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus mendatang. Ini merupakan edisi ke-33 sejak Olimpiade modern diperkenalkan pada 1896 silam. Sumber: Bola Sport

Jawa Tengah Juara Umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior

Jawa Tengah Juara Umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior

Kontingen Jawa Tengah tampil sebagai juara umum Kejuaraan Nasional Panahan Junior 2022, dengan 26 emas 16 perak dan 21 perunggu. Sementara posisi kedua ditempati DKI Jakarta, dengan mengumpulkan 12 emas 12 perak dan 6 perunggu, menyusul posisi III tuan rumah DIY, dengan 8 emas 7 perak dan 4 perunggu. Kejurnas berlangsung sejak 16 Oktober lalu di Lapangan Yonif Mekanis 403/WP Kentungan Yogyakarta dan diikuti 598 peserta dan 150 official dari 28 provinsi yang terdaftar di PB Perpani. Secara resmi Kejurnas Panahan Junior ditutup hari ini (Senin 24/10) ditutup oleh Ketua panitia sekaligus Ketua Umum Pengda Perpani DIY, BPH Kusuma Bimantoro. “Alhamdulillah kejuaraan ini telah terlaksana dengan baik, berkat dukungan dari berbagai pihak. Kami selaku panitia mohon maaf bila selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan,” kata Mas Suryo, sapaan Kusuma Bimantoro. Ia berharap, Kejuaraan Nasional Junior ini menjadi agenda rutin dan sebagai wadah untuk kompetisi para atlet panahan muda menuju jenjang internasional. Sementara Sekum Perpani DIY, KMT A. Tirtodiprojo, mensyukuri karena tim DIY mampu melampai target 7 emas. “Kita bersyukur, karena atlet kita tetap semangat hingga akhir lomba,” kata pria yang akrab disapa Joko itu. Kabid Binpres Pengda Perpani DIY, Danang Dwi Asmoro menuturkan banyak pengurus Pengda Perpani dari daerah lain memuji penyelenggaraan Kejuaraan Nasional Junior di Yogyakarta ini. “Banyak yang mengatakan sukses penyelenggaraan kejurnas ini,” ujarnya.

Riau Ega/Rezza Octavia Persembahkan Emas sebagai Kado HUT ke-77 RI

Riau Ega/Rezza Octaviani Persembahkan Emas sebagai Kado HUT ke-77 RI

Atlet panahan Indonesia, Riau Ega Agatha Salsabila/Rezza Octavia mempersembahkan medali emas yang mereka raih di Islamic Solidarity Games 2021 sebagai kado HUT ke-77 Republik Indonesia. Kedua atlet tersebut meraih emas pertama cabang olahraga panahan tepat pada hari perayaan HUT ke-77 RI pada 17 Agustus. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di arena pertandingan panahan di Saracoglu Sports Facilities, Konya, Turki, Rabu waktu setempat. Riau Ega/Rezza berhak atas medali emas nomor tim recurve campuran setelah mengalahkan wakil tuan rumah Yasemin Ecern Anagoz/Mete Gazoz 5-1. “Terima kasih untuk semua yang telah mendukung kami, Alhamdullilah kami sukses dan bisa membawa pulang emas di nomor tim recurve campuran. Medali ini kami persembahkan untuk Indonesia yang bertepatan dengan perayaan HUT ke-77 RI,” kata Rezza melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta melansir Antara. “Kesulitan mungkin cuma di cuaca, lebih ke membaca arah angin dan melawan panas di sini. Kami sempat kepanasan. Alhamdullillah semua itu bisa kami lewati, dan kebetulan hari ini adalah HUT ke-77 RI dan semoga ini bisa menjadi kado terindah untuk Indonesia,” kata Riau Ega menimpali. Sebelum mencapai final, Riau Ega/Rezza sudah tampil dominan sejak babak penyisihan. Mereka menang telak 6-0 atas Awor Moreen/Semukete Solomon dari Uganda di babak pertama, kemudian unggul 6-2 atas Nurul Azreena Mohamad Fazil/Muhammad Fitri Mohd Yusuf (Malaysia) di perempat final, serta menang 5-1 atas Mahta Abdollahi/Reza Shabani (Iran) di semifinal. Selain medali emas, cabang olahraga panahan juga menyumbangkan tiga medali perak dari nomor tim recurve putra, tim recurve putri, dan tim compound putra. Tim recurve putra yang diperkuat Riau Ega/Bagas Alviyanto Prastyadi/Arif Dwi Pangestu berhak atas perak setelah mengakui keunggulan tuan rumah yang diwakili Ak Samet/Gazoz Mete/Muhammed Abdullah Yildirmis dengan skor 2-6. Begitu juga tim recurve putri yang diperkuat tiga srikandi Rezza Octavia/Assiefa Nur Haenza/Pande Putu Gina Putri Ariesta yang kalah 0-6 dari Yasemin Ecem Anagoz/Gulnaz Busranur/Asli Er (Turki). Sementara tim compound putra yang beranggotakan Prima Wisnu Wardhana/Pratama Hendika Putra/Deki Adika Hastian kalah dari wakil Malaysia Loh Eugenius Loh Fo Soon.Alang Ariff Aqill Muhammad Ghazalli/Mohd Juwaidi Mazuki. Tim Indonesia hingga saat ini bertahan di posisi keenam klasemen sementara dengan raihan 13 emas, 13 perak, 23 perunggu.

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Debut SEA Games, Rezza Octavia Sambar Dua Emas

Penampilan gemilang tim panahan Indonesia di SEA Games 2021 kian cemerlang berkat kehadiran pendatang baru, pepanah putri, Rezza Octavia. Baru pertama kali tampil di kejuaraan multievent Asia Tenggara, Rezza langsung mempersembahkan medali emas dan bukan hanya satu. Berpartisipasi pada kejuaraan internasional multievent pertama di tingkat Asia Tenggara, Rezza Octavia mampu memukau penonton di SEA Games 2021 Vietnam. Dalam debutnya, Rezza langsung sukses mempersembahkan dua medali emas cabang olahraga panahan dari dua nomor recurve. Emas pertama Rezza Octavia bagi Kontingen Indonesia berasal dari nomor recurve beregu campuran. Mendampingi seniornya, Riau Ega Agata, Rezza ikut merasakan sukacita menjadi juara setelah sukses menekuk pasangan Malaysia dengan skor meyakinkan, 6-2, di Hanoi, Vietnam. Hadirin di Hanoi Sports Training and Competition Center kemudian menyaksikan Rezza Octavia memanah medali emas keduanya saat turun sebagai atlet individu. Ia memenangi nomor perseorangan putri dengan kemenangan telak 6-0 atas wakil Thailand. Rezza sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan dua medali emas sekaligus dalam kesempatan perdananya tampil di SEA Games. “Seneng banget. Ya, jangan cepat puas walaupun hasil sudah bagus. Fokus sama percaya diri aja. Karena keluarga dan seluruh tim sudah mendukung,” kata Rezza. Hingga Rabu (18/5), panahan Indonesia sudah menyumbang empat emas dan satu perak SEA Games 2021 dan berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali mereka.

Regenerasi Mulai Berjalan, Atlet Muda Panahan Kian Menjanjikan

Regenerasi Mulai Berjalan, Atlet Muda Panahan Kian Menjanjikan

Hingga Rabu (18/5), panahan Indonesia sudah menyumbang empat emas dan satu perak SEA Games 2021. Bukan soal prestasi saja yang membuat pelatih panahan Nurfitriyana semringah, dia bangga karena regenerasi di tubuh panahan Indonesia mulai terlihat. Panahan sendiri masuk dalam program desain besar olahraga nasional (DBON) yang menargetkan prestasi di Olimpiade. Untuk itu, atlet-atlet muda sudah harus disiapkan. SEA Games 2021 yang menjadi sasaran antara, kini menjadi panggung tiga atlet muda panahan Indonesia. Kemunculan pemanah junior potensial dan berprestasi di ajang dua tahunan ini menunjukkan pembinaan di panahan mulai membuahkan hasil. “Kami punya pemanah junior, yakni Rezza Octavia, Pande Putu Gina Putri Arista, dan Bagas Aprianto yang muncul potensinya di SEA Games 2021 ini,” kata Nurfitriyana, Rabu (18/5). Nama Rezza Octavia performanya memang menjanjikan. Dia berhasil menyumbangkan medali emas nomor recurve peseorangan putri dan campuran berpasangan bersama Riau Ega Agatha. “Ini menunjukkan regenerasi terus berjalan di Panahan. Mereka nantinya yang akan menjadi penerus senior-seniornya kini,” tuturnya.

Sebanyak 254 Atlet Pelajar Ikuti Turnamen Student Archery Fiesta 2022

Sebanyak 254 Atlet Pelajar Ikuti Turnamen Student Archery Fiesta 2022

Sebanyak 254 atlet pelajar bertanding di Student Archery Fiesta 2022 yang diadakan oleh Muslim Archery School (MAS), di GOR Panahan Universitas Islam Riau (UIR), Jumat (21/1/2022). Turnamen ini difokuskan untuk mencari bibit-bibit atlet muda yang dipersiapkan untuk masuk dalam Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP), Popnas dan juga PON 2024. Muslim, Owner MAS mengatakan, turnamen ini diharapkan dapat menciptakan atlet-atlet berprestasi dengan tujuan Olimpiade 2032 yang akan dilaksanakan di Indonesia. “Apalagi Cabor panahan masuk di dalam olimpiade,” ujar Muslim. Dikatakannya, katagori yang diperlombakan untuk SD, SMP dan SMA. Sementara nomor yang dipertimbangkan di antaranya standar bow, recuve, compound, barebow, crossbow dan juga family challenge. “Untuk family challenge ini pertama di Indonesia, terdiri dari tiga orang. Orang tua dua dan anak satu, atau anak dua orang tua satu,” katanya. Untuk jumlah sekolah yang mengikuti turnamen ini, ada 158 sekolah se-Riau dan untuk peserta katagori anak sekolah ada 173 atlet dan untuk kategori umum 81. Muslim menyebut, saat ini olahraga panahan tengah digandrungi oleh masyarakat Riau. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya club panahan yang muncul di Riau. “Antusias masyarakat Riau tinggi, tapi tidak ada wadahnya. Di bulan Juli nanti insyaAllah juga akan kita adakan turnamen lagi se-Riau,” harapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Bobby Rachmad sangat mengapresiasi dan mendukung kejuaraan ini. “Tentunya ini berkat kerja sama dan hubungan yang harmonis baik dengan pengprov, persani Riau dengan pengkot persani Pekanbaru, begitu juga dengan klub Muslim Archery School,” ujar Bobby, Jumat (21/1/2022). Dirinya berharap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan. Karena salah satu memunculkan bibit-bibit panahan itu adalah dengan menyelenggarakan kompetisi secara berkelanjutan. “Kita dari pemprov Riau melalui Dispora, kita mendukung baik dari sisi pelaksanaan maupun dari sisi teknis kegiatannya. Kita berharap ini bukan hanya di panahan saja, namun di cabor lainnya juga bisa meniru apa yang telah dilakukan hari ini,” sebutnya. Karena salah satu yang diharapkan adalah memunculkan bibit itu dari sekolah. Karena di sekolah itu ada juga guru olahraganya, sekolah juga ada tempat untuk mendidiknya. “Artinya bukan hanya akademisnya saja, tapi ada kegiatan ekstrakurikuler nya yang harus juga kita prioritaskan,” tutupnya.

PB Perpani Sebut Indonesia Punya Masa Depan Cerah di Cabor Panahan

Jumlah atlet panahan Indonesia yang dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020 merupakan terbanyak ketiga setelah bulu tangkis dan angkat besi. Dari 28 kontingen Indonesia, empat di antaranya berasal dari cabor panahan. Fakta ini seakan cukup untuk membuktikan bahwa Indonesia punya potensi cukup besar di cabang olahraga panahan. Dilansir dari Antara, Ikhsan Ingratubun selaku manajer Pelatnas mengatakan bahwa masa depan cabor panahan Indonesia memang cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan banyaknya atlet muda potensial yang dimiliki skuad Merah-Putih, diantaranya ialah Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Keduanya merupakan dua atlet panahan yang mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 bersama para atlet senior, Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa. “Mereka (Arif dan Bagas) sangat menjanjikan. Begitu juga untuk olimpiade berikutnya di Paris 2024. Di sana, mereka sudah lebih matang,” ujar Ikhsan menjelaskan. Ikhsan yang menjabat sebagai Wakil Ketua IV Bidang Hukum, Humas, dan Promosi PB Perpani itu juga mengakui kualitas Arif dan Bagas yang mampu bersaing dengan para senior. “Mereka memang masih junior tetapi angka mereka sudah bisa sejajar atau bahkan melebihi seniornya. Jadi, sangat potensial,” tuturnya. Arif, yang saat ini masih berusia 17 tahun, merupakan atlet yang menyumbang emas untuk Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, dia tampil pada nomor beregu putra bersama Riau Ega Salsabila dan Hendra Purnama. Bersama dengan Bagas (19 tahun), Arif lolos ke Olimpiade Tokyo setelah mengantarkan tim panahan putra Indonesia menembus final kualifikasi di Paris, Juni lalu. Keyakinan Ikhsan akan masa depan panahan Indonesia pun makin kuat setelah mendapat lampu hijau dari Kemenpora untuk menggelar Pelatnas lapis kedua. Pelatnas yang akan diikuti oleh banyak pemain muda tersebut rencananya akan dimulai pada awal Agustus mendatang. “Panahan sekarang cabang olahraga yang menjanjikan dan memiliki potensi menjuarai berbagai ajang besar,” ujar Ikhsan memungkasi.

Tiga Atlet Panahan BIFZA ASC Sumbang Medali Dari Ajang Internasional

Tiga Atlet Panahan BIFZA ASC Sumbang Medali Dari Ajang Internasional

Tiga atlet binaan klub panahan kota Batam, BIFZA ASC, berhasil meraih prestasi membanggakan pada kejuaraan panahan Kota Tinggi Open Remote Archery Tournament yang diselenggarakan sejak tanggal 26 sampai 28 Februari 2021 lalu. Ketiga atlet tersebut mampu menyabet satu medali emas dan dua medali perunggu dengan kategori berbeda-beda. Untuk kategori Compound Girl U-16, dua atlet BIFZA mendominasi gelar juara setelah Kelly Ardelia Henly meraih medali emas dan Tania Vergawita berhasil memperoleh medali perunggu. Untuk kategori Compound Girl U-16, dua atlet BIFZA mendominasi gelar juara setelah Kelly Ardelia Henly meraih medali emas dan Tania Vergawita berhasil memperoleh medali perunggu. Tidak hanya itu, atlet lainnya bernama Satria Nurwijaya juga berhasil menyabet medali perunggu untuk kategori Recurve Men Open. “Alhamdulillah para pemanah muda kami masih bisa berprestasi walau di tengah pandemi begini,” ujar Ketua Klub BIFZA ASC, Feri Nawa Pamungkas kepada TribunBatam.id, Selasa (2/3/2021). Feri mengungkapkan, kejuaraan panahan ini diselenggarakan oleh persatuan panahan Kota Tinggi Johor, Malaysia. Turnamen dilaksanakan secara daring atau online dan diikuti oleh beberapa negara lainnya. “Tournament remote ini turnamen online. Shooting di lapangan masing-masing dan hasilnya dimonitor online menggunakan sistem. Karena masih pandemi Covid-19, jadi tak ada kumpul-kumpul dalam jumlah besar,” jelas dia lagi. Selain untuk memotivasi para atlet agar terus berprestasi, Feri berharap turnamen ini dapat menjadi salah satu ajang pembinaan bagi para pemanah kategori pelaja. Mengingat, pembinaan atlet masih menjadi fokus utama pihaknya sejauh ini. “Perolehan medali ini merupakan salah satu hasil latihan rutin yang dilakukan setiap sore di lapangan panahan Temenggung Abdul Jamal,” tambah dia. Bahkan, dia ikut mengapresiasi dukungan para orangtua atlet untuk seluruh kegiatan panahan yang ada. “Banyak orang tua atlet berharap agar pemanah muda berbakat BIFZA ASC yang merupakan klub binaan BP Batam dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi lagi di event nasional dan internasional,” sebutnya.

Buka Kejuaraan Open Archery Championship, Rusli Harap Mampu Ciptakan Atlet Berprestasi

Buka Kejuaraan Open Archery Championship, Rusli Harap Mampu Ciptakan Atlet Berprestasi

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusli Dg Palabbi, secara resmi membuka kejuaraan Open Archery Championship, Piala Gubernur Sulawesi Tengah ke III, yang ditandai dengan pelepasan anak panah bertempat di Lapangan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga, Jumat 20 November 2020. Menurut Rusli, pembinaan dan pengembangan olahraga bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata akan tetapi seluruh komponen bangsa mesti dilibatkan untuk mengurusnya seperti yang ditunjukkan oleh Perpani Sulawesi Tengah bersama KONI Sulteng yang terpanggil untuk memajukan olahraga panahan di Sulawesi Tengah. Adanya Piala Gubernur Sulawesi Tengah ke III diharapkan menjadi ajang uji coba yang tepat bagi para atlet panahan Sulawesi Tengah yang membutuhkan kompetisi agar bisa memperdalam dan meningkatkan kemampuan skill mereka. Karena berbicara olahraga panahan berarti berbicara konsentrasi dan mental yang harus lebih ditingkatkan karena panahan full dengan konsentrasi tingkat tinggi sehingga makin sering ikut kompetisi maka kemampuan atlet cenderung akan lebih meningkat. “Olehnya, saya menyambut baik dan mengapresiasi kepada panitia penyelenggara dan seluruh komponen terkait yang menggelar kejuaraan ini sebagai ajang pembinaan prestasi dan dapat menggali potensi atlet panahan muda Sulawesi Tengah agar dapat berprestasi pada tingkat nasional dan kita harapkan semoga kedepannya bisa mewakili Indonesia di kejuaraan internasional, sekaligus mensosialisasikan cabang olahraga panahan kepada masyarakat,” ujar Rusli, dilansir dari Kailipost.com. Tidak lupa ia memberikan apresiasi kepada para peserta karena tetap semangat mengikuti pembukaan Piala Gubernur Sulawesi Tengah ke III Open Archery Championship karena tetap semangat meskipun dibawah terik sinar matahari, serta tetap mengikuti protokoler kesehatan yakni menggunakan masker. Wakil Gubernur berharap keahlian para peserta dalam memanah lebih meningkat sehingga dapat mengikuti kompetisi ditingkat nasional bahkan tingkat dunia. Ia juga tak henti-hantinya mengingatkan agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3 M), apalagi dalam waktu dekat, tanggal 9 Desember 2020 menyongsong pemilihan kepala daerah serentak tingkat provinsi serta tujuh kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah yang diharapkan dapat berjalan demokratis, partisipatif dan aman dari Covid-19. Ketua KONI yang diwakili oleh Humaidi, mengakui panahan merupakan olahraga tertua yang telah ada sejak 50.000 tahun lalu, bahkan ahli arkeologi memperkirakan dari lukisan di gua-gua yang sudah berumur 500.000 tahun. Penggunaan panah oleh manusia pada waktu itu untuk melindungi dirinya dari binatang luar dan sebagai alat untuk mencari makan perjalanan panjang sampai pada zaman modern ini tentu tujuannya berbeda sebagai olahraga prestasi harapan dan cita-cita atlet adalah ingin tampil yang terbaik, hal tersebut seiring semangat olimpiade yang dicetuskan bapak Olimpiade modern, Baron Pierre de Coubertin pada tahun 1894 dengan moto: Citius berarti lebih cepat, Altius berarti lebih tinggi dan Fortius berarti lebih kuat.

Ternyata Ini Tiga Olagraga Peninggalan Islam

Islam menganjurkan penganutnya untuk berbadan sehat. Salah satunya dengan berolahraga, seperti berenang, berkuda, dan memanah. Banyak Muslim tidak menyadari betapa besarnya kontribusi Islam di masa lalu bagi pengembangan olahraga. Dalam kata Arab Olahraga disebut riyadhah. Menarik untuk dicatat bahwa kata yang sama digunakan untuk matematika dan tasawuf. Melatih tubuh, pikiran, dan jiwa merupakan tujuan Olahraga dalam Islam. Islam tidak membolehkan olahraga yang menyebabkan para pemain terluka, seperti gladiator dan sejenisnya.  saat muslim sampai di kota Spanyol, Istanbul, Sisilia dan belahan dunia lainnya yang memilik olahraga yang melukai pemainnya, para muslim menghentikan semua olahraga tersebut. Berikut Tiga olahraga peninggalan Islam yang perlu di ketahui : Catur Menurut buku sejarah dan sastra, catur sangat terkenal di kalangan elite muslim masyarakat Arab. Bertahun-tahun yang lalu catur menjadi salah satu bagian sejarah penting di sepanjang era Muslim. Pangeran, khalifah, penu lis, ahli bahasa, penyair, dan dokter, menguasai permainan catur. Kalangan elite yang menyukai  olahraga catur termasuk pendiri dinasti Ayyubiyah, Salahudin al-Ayubi, khalifah Harun ar- Rasyid, al-Mu’tadi, al-Mu’taz, dan penyair Miti bin Iyas. Adapun saat itu wanita muslim yang pandai bermain catur, yaitu Arib al-Ma’muniyya. Beberapa sejarawan mengata kan bahwa dia adalah anak perempuan Jafar al- Barma ki. Memanah Nabi Muhammad dikenal sebagai pemanah andal. Tiga busurnya masih tersimpan di museum Top- kapi di Istambul. Dalam praktik memanah, area antara garis tembak dan target dianggap suci. Seseorang harus cermat dan pandai menyiasati keadaan sebelum melepaskan anak panah. Tentu saja seorang pemanah harus mampu mengukur arah angin dan ketepatan sasaran tembak. Pertimbangan yang cermat dan tepat akan menentukan kemana anak panah akan menancap. Kung Fu Muslim Proses islamisasi berlangsung dalam penyelenggaraan seni bela diri di negara-negara Muslim Asia Tenggara. Kung fu di kalangan umat muslim Cina mudah terlihat di Qing Zhen Siatau kuil suci dan kebenaran (masjid). Masyarakat di dalamnya berkomunikasi dengan bahasa Arab. Kalimat bismillah akan digunakan untuk memulai sebuah tindakan, bukannya membungkuk atau berteriak Kiai, seperti yang orang Jepang lakukan untuk membangkitkan semangat. Kungfu dipraktikkan oleh Muslim Hui dan menjadi bagian dari kuri kulum, kehidupan sosial, dan kehidupan madrasah mereka, terutama saat perayaan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi. Komunitas Hui berkumpul di halaman Masjid untuk perayaan dan dihibur oleh demonstrasi dan pameran Wu Shu setelah shalat. Ternyata tiga olahraga di atas yang eksis saat ini merupakan peninggalan para kaum muslim. Sungguh tak di sangka, apakah diantara olahraga di atas merupakan favorit Sobat Muda NYSN? Sumber: Republika.co.id

Raih Perunggu Di Kejuaraan Dunia Panahan di Shanghai, Indonesia Sejajar China

Xiamen- Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Panahan 2018 di Shanghai, China, berhasil meraih medali perunggu, lewat duet Diananda Choirunisa dan Riau Ega Agata. Keduanya menyabet medali perunggu di nomor recurve beregu campuran, dari rilis Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Xiamen, China pada Senin (30/4). Diananda dan Ega berhasil mengalahkan ganda campuran Amerika Serikat, Brady Ellison dan Khatuna Lorig, dengan skor 6-0. Sebelum menggondol perunggu, Diananda-Ega menyudahi perlawanan dua pasangan campuran lainnya dari Italia dan Prancis, masing-masing dengan skor 5-1 dan 6-2. Namun, langkah Diananda-Ega terhenti di babak semifinal pasca ditaklukkan tim terkuat dunia, Korea Selatan. Pada kejuaraan dunia ini, Indonesia mengirimkan 14 atlet panahan yang selama ini juga dipersiapkan untuk ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. “Satu medali perunggu yang diraih atlet Indonesia ini cukup membanggakan karena kejuaraan dunia ini diikuti 300 atlet dari 46 negara,” kata Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, Siti Nugraheni Mauludiah. Korea Selatan tampil sebagai juara umum dalam kejuaraan tersebut dengan meraih tiga medali emas dan dua perak. Sementara tuan rumah China, hanya meraih satu medali perunggu, sama dengan prestasi yang dicatat oleh Indonesia dalam Shanghai 2018 Archery World Cup itu. (Adt)

Jemparingan, Seni Panahan Melatih Raga dan Rasa

Jemparingan-Kemenpora

Bagi masyarakat Yogyakarta, kata Jemparingan amat dikenal dalam keseharian. Seni panahan tradisional Jawa Mataram ini, terinspirasi dari prajurit kraton yang tengah berlatih. Namun, seiring waktu, Jemparingan dijadikan ajang lomba olahraga. Pada panahan modern, memanah dengan sesi posisi berdiri, sementara Jemparingan dilakukan dengan posisi duduk bersila. Selain itu, seorang pemanah harus mengenakan pakaian tradisional Jawa, seperti surjan, jarik (kain), stagen, sabuk timang, keris, dan blangkon untuk laki-laki. Dan, untuk wanita mengenakan kebaya, kain dan stagen. Untuk peralatan terbilang sederhana yakni bahan kayu dan bambu, tanpa adanya tambahan peralatan modern seperti stabilizer maupun viring. Kemudian, sasaran dalam Jemparingan disebut bandul atau balon, terbuat dari batang pisang dengan diameter sekitar dua centimeter, dan panjang 12 centimeter. Lebih dari itu, Jemparingan membantu meningkatkan daya konsentrasi. Fokus adalah kesulitan sekaligus tantangan. Keberhasilan dalam membidik sasaran biasanya tergantung pada suasana hati. Jika suasana hati gembira, maka anak panah akan mudah mengenai target. Tapi, jika suasana hati penuh amarah dan sedih, maka anak panah akan jauh dari sasaran. Tak ubahnya Yoga, aktifitas Jemparingan membutuhkan ketenangan pikiran serta latihan pernapasan guna mencapai kesempurnaan. (adt)

Inspirasi Olahraga Panahan dari Atlet Cilik

Achmad Firdaus Assabil adalah atlet cilik panahan asal Surabaya. Ia tidak hanya terkenal karena banyak prestasi di usia yang masih muda, tapi juga berkesempatan memanah bersama Presiden, Joko Widodo. Awal Mula Ketertarikan Dunia Memanah Seperti yang dilansir dari Tempo.co, awal mula Assabil tertarik dunia memanah, saat Ia menonton Film “The Message” dan melihat prestasi atlet Panahan Indonesia di Olimpiade Rio De Janeiro 2016. Sejak saat itulah Ia mulai mencoba cabang olahraga panahan. Prestasi yang Diraih di Usia Muda Prestasi yang telah diraih Assabil yaitu Juara 1 Surabaya Eksebition Program 2016, dan runner-up  Bogor Open 2017. Pada kesempatan lomba di Bogor itulah, Ia berhasil memanah bersama Presiden Jokowi. Ada juga banyak prestasi lainnya, seperti juara 2 di Surabaya Internasional junior Champhionship Tahun 2017, Juara 1 Piala Walikota Kediri Tahun 2017, dan juara 2 di Surabaya Eksebition Stage 2. Terakhir Ia mendapatkan 2 medali perak dan 1 perunggu pada Pekan Olahraga SD/MI se- Jawa Timur di Lumajang. Tak hanya berprestasi dibidang atletik, ternyata putra Achmad Basjori dan Retno Mardiningsih ini berprestasi juga di bidang akademik, antara lain pernah juara Harapan Olimpiade Science Tahun 2017, juara 3 Lomba Pidato Se-Surabaya, Juara lomba Tahfidz dan cerdas cermat tentang agama, Juara Pildacil (Pemilihan Dai Cilik Se- kecamatan Gayungan), dan Juara 2 Show and Tell yang diselengarakan Lembaga Indonesia Amerika. Kunci dari kesuksesan Assabil adalah fokus. “Jika di sekolah tidak boleh mikir panahan, sebaliknya waktu latihan gak usah mikir sekolah,” katanya yang dilansir dari tempo.co Assabil bisa membagi waktunya antara prestasi bidang akademik dan dunia panahan adalah dengan Pelatih Panahan, Huda Sarbiantoro, memberikan porsi latihan di rumah. Berhubung waktu berlatih di lapangan yang terbatas, menyebabkan ia harus berlatih juga di rumah. Sedangkan untuk waktu latihan di lapangan panahan KONI Jatim hanya 2 kali seminggu. Tentang Panahan Dikatakan Assabil olahraga panahan ini dapat melatih mental para atlet. Berdasarkan pengalamannya, atlet banyak yang berpikir untuk menang dan meraih hadiah di pertandingan. Padahal, hal tersebut malah bisa memecah konsentrasi dalam memanah. Cabang olahraga panahan ini butuh konsentrasi dan fokus. Tidak boleh berpikir tentang hadiah dari kemenangan tersebut, melainkan harus tetap fokus untuk kebanggaan dan kesuksesan tim. Diakui sang pelatih bahwa Assabil merupakan atlet yang memiliki fisik dan mental bertanding yang bagus. Assabil pasti bisa menjadi atlet panahan andalan jika ia terus tekun berlatih.

Walau Sempat Pesimis, Akhirnya Arya Berhasil Menyabet Medali Dari Ajang Panahan Internasional

Arya-Panahan

Setiap atlet pasti pernah mengalami ketidakpercayaan diri atau pesimis, terlebih saat akan menghadapi kejuaraan. Apalagi melihat lawan-lawan yang memiliki kemampuan yang lebih baik. Seperti yang dialami oleh Arya Dwi Putra Umarella atau yang akrab disapa Arya. Atlet nasional di cabang olahraga panah ini, berbagi cerita kepada nysnmedia.com, tentang pengalamannya ketika mengikuti kejuaraan nasional pelajar ditahun 2015. Ia seakan tidak percaya saat dinyatakan telah berhasil membawa pulang 2 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu. “Jadi pas kejuaraan nasional pelajar di Jawa Tengah 2015, saya kurang pede karena cuma dapat 1 medali perak di tahun 2014. Soalnya faktor lawan-lawannya itu adalah atlet juara nasional pelajar semua. Aku Cuma bisa bedoa dan berusaha. Dan setelah selesai bertanding, Aku gak sadar kalau bisa jadi juara, pas dipanggil nama Arya, saya malah melamun, dan baru sadar setelah dipanggil temen-temen. Alhamdulilah banget,”tutur Siswa Kelas 2 SMA Sekolah Atlet Ragunan Bermula diminta orang tua untuk menjadi atlet, Arya pun sudah menekuni panah sejak 5 tahun lalu. Sang ayah juga merupakan atlet atletik dan sang ibu atlet panah. Selain kejuaraan nasional pelajar, Arya pun pernah menjuarai SKO Open di Thailand tahun 2016 dan 2017 dan Children Open Tournament Di Rusia tahun 2016 lalu. Arya yang juga sempat gugup ketika mengikuti Children Open Tournament Di Rusia, namun berkat motivasi dalam diri, Arya berhasil mendapatkan 2 medali. “Waktu kejuaraan Children Open Tournament Di Rusia, Aku pesimis juga karena melihat lawan yang jam terbangnya lebih banyak dan lebih hebat. Pas disitu Aku berpikir, kalau Aku telah dipilih sama Indonesia buat kesini berarti aku nggak kalah hebat dari lawanku. Mulai dari situ aku mulai optimis,”tuturnya Cowok berusia 16 tahun ini juga memiliki pandangan tentang olahraga panahan di Indonesia. Baginya, pemerintah kurang memberikan perhatian kepada atlet pemanah. “Menurutku, perkembangan olahraga panah di Indonesia kurang pesat, soalnya pemerintah masih kurang peduli. Misalnya menjelang Asean Games tahun ini, sampai sekarang belum ada training center buat panahan,”ujarnya Arya juga menambahkan kurangnya perhatian dalam alat panahan berbeda dengan negara lain yang sangat memperhatikan sarana dan prasarana alat panah. “Alat panah kan mahal banget harganya, dari Negara Indonesia itu kurang memperhatikan. Harus berprestasi banget baru akan diperhatiin. Padahal atlet negara lain kalau soal peralatan sudah dipehatikan banget detailnya,”tutupnya (put/adt)

Dellie Threesyadinda, Tengok Kiprah Gadis Cantik Ini Hingga Sukses Menjadi Pemanah Kelas Internasional

Dellie Threesyadinda, Gadis cantik yang berhasil meraih medali emas pada ajang Sea Games

Akhir-akhir ini olahraga memanah atau yang biasa disebut panahan mulai digandrungi oleh kaum hawa di Indonesia. Sebenarnya cukup banyak atlet perempuan yang menggeluti panahan, namun Sayangnya tidak banyak yang mengetahui siapa atlet-atlet panahan yang telah berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Salah satu Atlet Panahan Nasional Indonesia bernama Dellie Threesyadinda, gadis cantik ini mulai belajar memanah sejak umur 7 tahun. Dellie Threesyadinda yang biasa di panggil dinda, lahir di Surabaya 12 Mei 1990, Bakat memanahnya turun dari sang ibunda yang juga seorang atlet Pemanah Legendaris bernama Lilies Handayani yang pernah mendapatkan medali perak pada Olimpiade tahun 1988, sejak kecil sang Ibunda telah mengenalkan Dinda dengan olahraga Panahan. Waktu kecil, Dinda sering diajak sang ibunda berlatih memanah, lama kelamaan kecintaannya pada olahraga panahan pun mulai tumbuh. Seiring bertambahnya usia, minat dinda terhadap olahraga memanah kian bertambah. Hal ini membuat sang ibunda memutuskan untuk melatihnya langsung agar kelak Dinda menjadi atlet panahan profesional. View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) Dinda juga berlatih di salah satu sekolah panahan di Surabaya, di bawah asuhan pelatih Yahya Buari. Dinda mulai menjadi anak didik Yahya sejak tahun 1997. Hebatnya, baru 6 bulan sejak mulai berlatih, Dinda langsung mengikut kejuaraan memanah pertamanya. Sekarang, Dinda adalah salah satu atlet panahan wanita terbaik yang telah berhasil menjadi juara pada berbagai ajang kompetisi panahan baik dalam negeri maupun internasional. Pada tahun 2012 silam, Dinda telah berhasil merebut 2 medali emas. Selain itu, satu tahun kemudian tepatnya pada tahun SEA Games 2013, Dinda berhasil meraih 1 medali emas dan 1 medali perak. Penghargaan pun datang berturut-turut, salah satunya adalah dari kejuaraan panahan internasional di Inggris. “memanah itu melatih kesabaran, karena memanah tidak hanya olahraga tapi juga olahrasa. Kalau sedang mood-moodan, memanah akan terasa sulit. Memanah juga membutuhkan fisik yang kuat, karenanya saya rutin ngegym dan lari.” Ujar Dinda kepada wartawan pada jumpa pers Marina Hydro Cool Gel Lotion, tanggal 19-10-2015 lalu. Pada SEA Games Kemarin Dellie Threesyadinda dan tim berhasil menang melawan tim panahan putri Thailand dalam perebutan medali perunggu saat final compound beregu putri SEA Games XXIX di Synthetic Turf Fild, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) Seringnya di banding-bandingkan antara pemanah wanita dengan pemanah pria Walaupun hanya sedikit perbedaannya, namun tidak ada perbedaan yang mencolok antara pemanah pria dan wanita. Bedanya hanyalah pada jarak yang digunakan ketika memanah, untuk wanita jaraknya lebih pendek dari pria. Namun hal ini bersifat situasional. di bio instagramnya dinda menulis quote: Life Balance, Free spirit, Listen to your gut and Be Unstoppable –Dellie Threesyadinda- View this post on Instagram A post shared by Dellie Threesyadinda (@delliedinda) ditengah kesibukannya berlatih dan bertanding panahan, dinda menyempatkan waktu untuk merileksasikan pikiran dan tubuhnya dengan sering berjalan-jalan atau biasa kita sebut Traveling keberbagai tempat. melalui akun instagram miliknya terlihat banyaknya foto yang ia abadikan dikala Traveling.  

Belum Genap 2 Tahun Mendalami Olahraga Panahan, Alda Ayu Amirah Lubah Sukses Torehkan Prestasi

alda-panahan

Olahraga panahan termasuk olahraga ketangkasan pemain, olahraga panahan juga sering dianggap sebagai olahraga statis, namun atlet pemanah atau pemanah kompetitif benar-benar membutuhkan sejumlah besar kekuatan, ketahanan, dan fokus untuk tampil optimal. Atlet cilik Alda Ayu Amirah Lubah, yang lahir di Pamulang, pada tanggal 18 Juli 2006 ini merupakan atlet panahan berprestasi berdarah campuran Poso – Betawi. Dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara dari pasangan Agam Pamungkas yang tak lain adalah mantan ketua DKTS (Dewan Kesenian Tangerang Selatan) dan Irawati. Berikut kejuaraan nasional yang pernah di ikuti Ayu ini, antara lain: Tangsel Archery Championship Cup, 2016-2017 – (Silver Medalion) Porseni Siswa Tangsel, Mei 2016 – (Gold Medalion) SDIT Al Azkar Chup 1 dan 2 – ( Silver Medalion) Tangsel Open Tournament, BSD 12 Juni 2017 – ( Gold Medalion) Indonesia Memanah 2, TMII,15-18 Desember 2016 – (Silver Medalion) PORSIQU JSIT Indonesia 2017, Jakarta 1-5 Mei 2017 Panahan Beregu Putri – (Delapan Besar) Banten Archery Open Tournamen, Serang, 18 Maret 2017 – ( Gold Medalion) Alda Ayu Amirah Lubah mulai menekuni olahraga panahan sejak ia masih berusia 10 Tahun. Berasal dari Tangsel Archery Club (tempat olahraga panahan) di bawah besutan pelatih Dandy, Ayu sukses mempersembahkan banyak prestasi. Selain olahraga panahan, Siswi cantik duduk di kelas 6 Damascus, SDIT Al Azkar Pamulang, ternyata mempunyai hobi mendengarkan musik, ia juga suka dengan menggambar untuk mengisi waktu senggang,” tutupnya.(mrd/adt)

9 Langkah Menjadi Pemanah yang Baik

9 langkah menjadi pemanah

Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu : Sikap Berdiri (stand) Sikap berdiri (stand), menurut Damiri, “Sikap/posisi kaki pada lantai atau tanah. Sikap berdiri yang baik ditandai oleh: (1) titik berat badan ditumpu oleh kedua kaki/tungkai secara seimbang, (2) tubuh tegak, tidak condong ke depan atau ke belakang, ke samping kanan ataupun ke samping kiri.” Terdapat empat macam sikap kaki dalam panahan, yaitu open stand, square stand, close stand, dan oblique stand, yang biasanya sering dilakukan oleh pemanah pemula adalah sikap square stand atau sikap sejajar. Memasang Ekor Panah (nocking) Memasang ekor anak panah (nocking), menurut Damiri, “Gerakan menempatkan atau memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest). Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap menarik tali.” Memasang ekor panah dalam olahraga panahan bisa menjadi fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah, maka perlu untuk memperhatikan kembali apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah belum. Mengangkat Lengan Busur (extend) Mengangkat lengan busur (extend), menurut Damiri, “Gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk menarik tali.” Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu lengan penahan busur rileks, tali ditarik oleh tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tali ditempatkan atau lebih tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk (lengan penahan busur), penulis memperjelas dengan memberikan gambar seperti dibawah ini : Menarik Tali Busur (drawing) Menarik tali busur (drawing), menurut Damiri, “Gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada tiga fase gerakan menarik, yaitu pre-draw, primary draw dan secondary draw. Pre-draw adalah gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir dan hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali (release). Didalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari, punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya dipergunakan seperti yang sudah dijelaskan pada halaman-halaman sebelumnya, di bawah ini adalah gambar menarik busur : Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring) Menjangkarkan lengan penarik (anchoring), menurut Damiri, “Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.” Hal yang harus diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik tali harus tetap sama dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan tali pada busur (string alignment). Ada dua jenis penjangkaran, yaitu penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Menahan Sikap Panahan (tighten) Menahan sikap panahan (tighten), menurut Damiri, adalah: Suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi pada saat membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan. Membidik (Aiming) Membidik (aiming), menurut Damiri: “Gerakan mengarahkan atau menempelkan titik alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/titik sasaran.” Pada posisi membidik, posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, kemudian pemanah tidak hanya fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang relaks fokus akan lebih baik. Melepas Tali/Panah (release) Melepas tali/panah (release), menurut Damiri: “Gerakan melepas tali busur, dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.” Ada dua cara melepaskan anak panah, yaitu dead release dan active release. Pada dead release setelah tali lepas, tangan penarik tali tetap menempel pada dagu seperti sebelum tali lepas. Pada active release, setelah tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah. Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap sasaran. Menahan Sikap Panahan (after hold) Menahan sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.” Di dalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP after hold adalah Tangan busur tetap terentang pada posisi semula lurus kearah sasaran dan tetap ditahan hingga dua detik setelah panah menyentuh permukaan sasaran.

SEA Games 2017: Panahan Riau Ega Mantap Membidik Emas Pada Panahan Campuran

Riau Ega Agatha saat ajang World Cup 2015 di Shanghai, China. Foto : GettyImages

Senin (21/8/2017), Riau Ega dan tim panahan putra, Muhammad Hanif dan Hendra Purnama gagal meraih medali SEA Games 2017. Mereka tumbang di Tangan tim Filipina dengan skor 6-2 pada babak perempat final. “Mungkin ini belum rezeki. Musuhnya lagi bagus, meski saya sudah sangat santai bermain beregu,” ujar Ega yang di lansir dari Liputan6.com. namun Atlet panahan Indonesia yang tampil di Olimpiade 2016, Riau Ega Agatha optimistis mendapatkan medali di ajang SEA Games 2017, Malaysia. Tak tanggung-tanggung, Riau Ega mantap “membidik” medali emas dari kategori panahan campuran. Namun Cuaca panas yang saat ini terjadi di Malaysia mengganggu konsentrasi Ega dalam membidik sasaran. ia mengatakan, Iklim di Malaysia saat SEA Games tahun ini lebih panas dibandingkan Indonesia. “Kalau di Indonesia kan panas ada angin, kalau di sini lembab. Tadi saja pegang busur panas sekali. Terlebih lagi, di sini pakai rumput sintetis, jadi panasnya mantul ke wajah,” katanya menegaskan. “Antisipasnya harus banyak minum. Kemudian kepala dan tengkuk kita harus sering dikasih es sama pakai topi,” ucap Ega. “Besok peluang terakhir saya, harus dapat emas. Saya harus melawan diri sendiri karena itu hal yang penting. Musuh tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Riau Ega Ega sendiri berjanji bakal tampil mati-matian untuk tampil di kategori beregu campuran yang berlangsung di Sport City Kuala Lumpur, Selasa (22/8/2017).