Punya Velodrome Terbaik Dunia, Indonesia siap gelar Asian Track Series dan Asian Track Championship 2019

Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menyatakan Indonesia siap menggelar event Asia Track Series 2019-2020, dan Asia Track Championship pada 2019, di Jakarta International Velodrome, Rawamangun. Velodrome ini dinobatkan sebagai satellite training center terbaik ke-empat di dunia, oleh The Union Cycliste Internationale (UCI). (tiwtter.com)

Jakarta- Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menyatakan Indonesia siap menggelar Asian Track Series 2019-2020 dan Asian Track Championship pada 2019. “Indonesia siap menggelar Asia Track Championship 2019, di Jakarta International Velodrome, 8-13 Januari,” ujar Ketua PB ISSI, Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Senin. Menurut dia, perhelatan Asian Games 2018 serta Asian Para Games 2018 membawa dampak positif terhadap perkembangan olah raga balap sepeda di tanah air. “Salah satunya, yakni Indonesia jadi punya lintasan balap sepeda track salah satu yang terbaik di dunia,” ujar pria yang akrab disapa Okto itu. Dia menuturkan Velodrome Rawamangun dinobatkan sebagai satellite training center terbaik ke-empat di dunia, oleh The Union Cycliste Internationale (UCI) yang berbasis di Swiss. Velodrome ini makin terlihat mewah dengan fasilitas lengkap berkelas dunia, usai direnovasi untuk Asian Games 2018, serta menghabiskan dana U$ 40 Juta. Kehebatan Velodrome yang dibangun oleh maestro arsitek Velodrome Dunia asal Jerman, Ralf Schuman, yakni arena balap sepeda ini memiliki ciri khas speed tinggi. Selain Kejuaraan Asia Track Championship Januari 2019, PB ISSI selangkah lagi menggelar even Asia Track Series, bersama beberapa negara kuat Asia. Tercatat Jepang, Korea, Malaysia, India dan Kazakstan, siap tampil di dua series Asia Track 2019 di Jakarta International Velodrome Rawamangun. “Itu harus terjadi di bulan Januari tahun depan. Jadi kalau bisa, event itu berlangsung pada Januari 2019 hingga awal 2020. Kebetulan, Indonesia cuma dapat dua seri,” tegas Okto. Rencananya event ini akan diikuti oleh para pebalap terbaik dari 43 negara di Asia, yang merupakan anggota ACC (Asian Cycling Confederation). Event tahunan ACC ini akan melombakan sejumlah nomor, seperti Sprint, Pursuit, Points Race serta nomor lainnya. Tahun lalu, kejuaraan ini digelar di Malaysia. Kejuaraan itu juga dijadikan sebagai ranah pengumpulan poin bagi pebalap sepeda, sebagai persyaratan untuk berlaga di Olimpiade 2020. Sementara itu, berkaitan dengan persiapan para atlet, dia mengungkapkan sampai dengan saat ini, seluruh atlet masih terus berlatih secara rutin dan intensif. Terlebih, sambung dia, pemusatan latihan nasional (pelatnas) juga memfokuskan latihan untuk Olimpiade 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang. “Asia Track 019 itu poinnya besar, jadi bisa untuk persiapan bagi atlet menuju olimpiade. Pelatnas pun juga sudah fokus dengan Olimpiade 2020,” pungkas Okto. Tujuan dari Asia Track Championship Januari 2019, dan dua Asia Track Series 2019 yang diakui UCI, akan menambahpoin setiap pebalap Asia yang ikut serta. Pengumpulan poin untuk kualifikasi Olympiade 2020, akan dimulai dari awal 2019 hingga awal 2020, atau sebelum batas akhir penutupan poin Kualifikasi Olympiade oleh UCI. (Adt)

Sinergi PB ISSI-Jakpro Kelola Velodrome Rawamangun, Cetak Atlet Berpretasi Dunia

Raja Sapta Oktohari (Ketua Umum PB ISSI/Kanan) dengan Dwi Wahyu Daryoto (Direktur Utama PT Jakarta Propertindo/Jakpro), saat melakukan proses penandatanganan nota kesepahaman pengelolaan Jakarta International Velodrome Rawamangun, pada Senin (17/12). (Adt/NYSN)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) bersinergi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dalam pengelolaan Jakarta International Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur. Sinergi antara kedua institusi itu dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman. Momen itu diwakili Raja Sapta Oktohari, sebagai Ketua Umum PB ISSI, dengan Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), pada Senin (17/12). Dwi mengatakan sinergi dilakukan sesuai permintaan Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) agar keberadaan Velodrome bisa menjadi sarana mencetak atlet-atlet berprestasi. “Seharusnya, keberadaan Velodrome ini, bisa mencetak atlet bertaraf internasional. Namun, Velodrome ini harus di maintenance dengan baik, meski biaya pemeliharaannya sangat mahal,” ujar Dwi. Diungkapkan Dwi, untuk pemeliharaan Velodrome, pihaknya mengeluarkan dana tak kurang dari Rp 1,2 miliar per bulan. “Biaya itu untuk listrik, keamanan dan kebersihan. Sedangkan Jakpro, mendapatkan penugasan mengelola Velodrome hingga Januari 2019,” lanjutnya. Dengan pengelolaan yang baik dan profesional, Dwi Berharap akan meringankan biaya perawatan, yang menelan biaya hingga miliaran rupiah tersebut. “Mudah-mudahan kerjasama ini akan menghasilkan suatu yang baik. Memang kami paham bahwa PB ISSI merupakan lembaga non pemerintah dan non profit, berbeda dengan Jakpro. Sehingga kami sepakat, bila Velodrome ini juga terbuka untuk publik,” tegas Dwi. Sementara itu, Okto menyebut penandatanganan nota kesepahaman ini adalah awal dari kerjasama PB ISSI dengan Jakpro, guna menekan biaya perawatan yang mencapai miliaran rupiah tersebut. “Velodrome ini memiliki fasilitas yang lengkap dan mewah, sehingga perawatannya pun harus istimewa, dan yang akan menggunakan Velodrome ini dikenakan biaya yang sangat mahal. Sehingga mereka tidak lagi meragukan kualitas disini,” terang putra dari Oesman Sapta Odang (OSO) itu. Dengan kualitas venue yang berlevel internasional, Okto menyebut tak menutup kemungkinan, jika beberapa atlet luar negeri akan melakukan training center di Velodrome ini, sebagai persiapan menuju Olimpiade 2020. “Ada beberapa negara mengontak kami guna menggelar training camp disini. Setelah kejuaraan Asian Track Championship pada 8-13 Januari 2019 di Velodrome ini, sebagian atlet dari negara peserta tidak kembali, tapi lanjut training camp,” tegas Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2011-2014 itu. (Adt)

Arzeti Bilbina Ikut Etape Surabaya, Sepeda Nusantara 2018 Tingkatkan Kebugaran Masyarakat Indonesia

Kehadiran Arzeti Bilbina, Anggota Komisi X DPR RI, dalam Sepeda Nusantara 2018 Etape Surabaya, Jawa Timur, menambah semarak program unggulan Kemenpora di bawah payung 'Ayo Olahraga', yang dikomandoi Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). (Kemenpora)

Surabaya- Animo tinggi ditunjukkan masyarakat Kota Pahlawan itu terhadap salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah payung ‘Ayo Olahraga’, yang dikomandoi Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Ajang Sepeda Nusantara 2018 Etape Kota Surabaya, Jawa Timur, berlangsung pada Minggu (28/10). Bukan hanya saat bersepeda, pra-acara yang menyuguhkan senam bersama di garis start, yang berpusat di Jalan Wijaya Kusuma Surabaya, juga diikuti oleh ribuan orang yang bergerak dengan serentak. Mereka juga tampak bersemangat mengerakkan tubuhnya saat senam ‘Ayo Olahraga’. Usai senam, para pejabat yang akan ambil bagian sekaligus melakukan seremonial start di ajang ini mendapatkan perhatian besar dari masyarakat. Kehadiran Arzeti Bilbina, Anggota Komisi X DPR RI, juga menjadi perhatian peserta Sepeda Nusantara 2018. “Gini dong, ada yang ikut dari DPR, kalau bisa yang cantik-cantik gini,” celetuk Wawan, salah satu peserta Sepeda Nusantara 2018. Selain Arzeti, adapula Yuni Perwanti (Staf Ahli Kemenpora Bidang Politik), mengibarkan bendera start, tanda dimulainya Sepeda Nusantara 2018 etape Surabaya. Sementara untuk rute menempuh jarak sejauh 25 kilometer melalui Jalan Wijaya Kusuma-Wali Kota Mustajab-Jalan Pemuda-Jalan Panglima Sudirman-Jalan Urip Sumoharjo-Jalan Dr. Soetomo (polisi istimewa). Rute berlanjut ke Jalan Indragiri-Jalan Mayjend Sungkono-Taman Makam Pahlawan. Kemudian, berbelok ke kiri melalui Villa Bukit Mas-Gunung Sari-Kebun Binatang Surabaya (KBS)-Jalan Diponegoro-Pasar kembang-Kedungdoro-Praban-Genteng Kali-Ngemplak, dan finish di Jalan Wijaya Kusuma. Yuni yang hadir mewakili Menpora Imam Nahrawi menegaskan program yang merupakan inisiatif Kemenpora melalui Deputi Pembudayaan Olahraga itu untuk menjawab program ‘Nawacita’ Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang diyakini berdampak positif, sehingga olahraga bisa dijadikan gaya hidup. “Saat ini tingkat kebugaran masyarakat Indonesia usia 10 tahun ke atas belum mencapai target 35 persen. Dengan program ini, kami yakin tingkat kebugaran masyarakat Indonesia bakal terus meningkat,” ungkapnya. Bersepeda, lanjut Yuni, merupakan olahraga yang membutuhkan biaya minim, namun berefek maksimal. Selain bisa mengurangi polusi udara, sepeda juga murah, serta sangat efisian, dan baik untuk kesehatan. “Kami berharap hari bersepeda di waktu-waktu tertentu setiap pekannya, bisa dilakukan oleh daerah. Tak hanya saat Sepeda Nusantara saja. Program ini gunanya ya untuk menstimulus kebijakan tersebut,” tegasnya. Sementara itu, Arzeti yang harus melayani permintaan foto dari ratusan peserta, mengaku senang melihat antusiasme ini. “Tadi ada 5.000-an peserta. Kami sangat senang dan akan terus mendorong program ini bisa berlanjut,” ungkapnya. Sebagai anggota Komisi X, program yang mengolahragakan masyarakat seperti ini menjadi konsentrasi untuk dijalankan dari DPR RI. “Jalan terus, kami akan perjuangkan program ini dan sangat mendukung program yang bisa menyehatkan, membugarkan masyarakat dengan cara yang efisien, seperti Sepeda Nusantara ini,” tukas Arzeti. (Adt)

Melalui Sepeda Nusantara 2018 Etape Salatiga, Bersatu Gelorakan Olahraga Sebagai Gaya Hidup Sehat

Ada yang berbeda pada peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90, di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Peringatan hari bersejarah itu disemarakkan dengan digelarnya event Sepeda Nusantara 2018, pada Minggu (28/10). Tampak dua anggota Komisi X DPR RI, yakni Mujib Rohmat dan Jamal Mirdad, melepas seremonial event ini. (Kemenpora)

Salatiga- Ada yang berbeda pada peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90, pada 2018 ini di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Sebab, peringatan yang penuh nilai sejarah tersebut disemarakkan dengan digelarnya event Sepeda Nusantara 2018, pada Minggu (28/10). Salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah Menpora Imam Nahrawi itu berhasil menyedot lebih dari 2.000 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat di kota yang terletak di antara tiga kota besar, yakni Yogyakarta, Solo dan Semarang itu. Dipilihnya Kota Salatiga sebagai lokasi digelarnya Sepeda Nusantara 2018, tepat di HSP ke-90, karena banyaknya jumlah pemuda di kota yang diapit dua gunung terbesar di Jateng, yakni Merapi dan Merbabu. Dan, sekitar 19 komunitas bersepeda di Kota Salatiga ambil bagian pada event ini. Sepeda Nusantara 2018 Etape Salatiga diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ikrar Sumpah Pemuda, di halaman Lapangan Pancasila, tepat di depan Kantor Wali Kota. Bahkan, kegiatan ini mendapat dukungan langsung dari dua anggota Komisi X DPR RI, yakni Mujib Rohmat dan Jamal Mirdad. “Di dalam UU (Undang-undang) SKN (Sistem Keolahragaan Nasional) itu ada olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. Saya sebagai anggota Komisi X, bersama dengan Jamal sangat mendukung kegiatan ini,” terang Mujib. “Kebetulan Salatiga, merupakan salah satu kota Bhineka Tunggal Ika yang penting dalam menciptakan kerukunan masyarakat, melalui olahraga. Lewat olahraga masyarakat lupa dengan ego-nya, sehingga yang ada hanyalah kesatuan dan persatuan,” lanjut Mujib, dan diamini Jamal Mirdad. “Saya berharap dengan berbarengan Hari Sumpah Pemuda ini, masyarakat Salatiga lebih bersatu dalam menggelorakan hidup sehat, olahraga sebagai gaya hidup, salah satunya melalui Sepeda Nusantara ini,” timpal Jamal. Program Sepeda Nusantara 2018 dimaksudkan untuk menuju Indonesia sehat, Indonesia bugar melalui bersepeda, yakni olahraga rekreasi yang selama ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak dulu. Sedangkan Dewan, Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, menuturkan jika dahulu sepeda menjadi alat transportasi utama bagi masyarakat, saat ini sudah berkembang menjadi alat untuk mendukung olahraga, khususnya olahraga rekreasi. Salatiga merupakan salah satu dari 70 kota. yang disambangi program Sepeda Nusantara 2018. Dengan jarak sepanjang 17 kilometer, etape Salatiga mengambil start dari Lapangan Pancasila, tepat di depan kantor Wali Kota. Para pegowes meluncur ke Jalan Diponegoro, melintasi lingkar Selatan sepanjang 5 kilometer. Kemudian para pegowes akan mendapat tantangan setelah melewati pertigaan Grogol karena rute yang menanjak sekitar 20-30 derajat. Setelah melewati Jalan Hasanuddin, rute mulai menurun saat memasuki pertemuan arus lalu lintas Semarang-Solo. Setelah itu, para pegowes mulai memasuki rute yang datar dan kembali ke Lapangan Pancasila. Sementara itu, Yulianto, Wali Kota Salatiga, mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang memberi kesempatan kepada Kota Salahtiga untuk menggelar Sepeda Nusantara, tepat di peringatan HSP ke-90. “Karena masyarakat Kota Salahtiga gemar berolahraga. Selain itu, banyak suku bangsa yang tinggal di sini. Ada sekitar 33 suku bangsa yang tinggal di sini. Saya pikir tepat jika Kota Salahtiga dipilih oleh pihak Kemenpora untuk menggelar Sepeda Nusantara, yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda,” tukas Yulianto. (Adt)

Singgah di Kota 1001 Goa, Sepeda Nusantara 2018 Pacu Semangat Atlet Muda Pacitan Lebih Berprestasi

Program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sepeda Nusantara 2018, di bawah Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga), pada Minggu (28/10), singgah di Kota Pacitan, perbatasan Provinsi Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Tengah (Jateng). (Kemenpora)

Pacitan- Event Sepeda Nusantara 2018 yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), di bawah Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga), pada Minggu (28/10), singgah di Kota Pacitan, yang merupakan perbatasan Provinsi Jawa Timur (Jatim), dan Jawa Tengah (Jateng). Event di daerah yang dikenal dengan sebutan Kota 1001 goa itu, dipusatkan di alun-alun Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dan diikuti ribuan masyarakat dari semua umur, sehingga tujuan dari digelarnya kegiatan tersebut yakni membudayakan masyarakat untuk berolahraga tercapai. Indartato, Bupati Pacitan, yang didampingi Sanusi, Kepala Biro Hukum dan Humas Kemenpora, melepas rombongan besar Sepeda Nusantara di Alun-alun Pacitan, bergerak ke arah timur menyusuri jalan tengah kota dengan jarak tempuh 10 km. Sambutan masyarakat di sepanjang perjalanan sangat tinggi, dan pelaksanaannya bersamaan dengan hari libur. “Kami ucapkan terima kasih kepada pihak Kemenpora yang telah memberi Pacitan kesempatan untuk menggelar event Sepeda Nusantara 2018. Ini penghargaan bagi masyarakat Pacitan,” ujar Indarto saat pelepasan Sepeda Nusantara 2018. “Semoga kegiatan ini bisa lebih memacu semangat masyarakat Pacitanmembudayakan olahraga. Harapan kami kegiatan ini juga memacu semangat atlet muda lebih berprestasi,” lanjutnya. Sebagai kota pesisir yang dikenal dengan wisata alamnya yakni 1001 goa, kota ini juga banyak melahirkan atlet-atlet potensial. Beberapa atlet pebola voli nasional yang saat ini berkiprah di Livoli dan Proliga, datand dari kota ini. Sebut saja Veleg Dhany Ristan Krisnawan dan Novia Andriyanti. Bahkan keduanya masuk skuat Timnas Indonesia di Asian Games XVIII/2018. “Semoga ke depan banyak lagi atlet-atlet muda potensial dari Pacitan. Bibit-bibit sudah ada. Tinggal bagaimana mengasah dan dukungan, termasuk dari pemerintah pusat,” tambah Bupati asal Lorok itu. Sementara itu, Sanusi mengatakan rangkaian Sepeda Nusantara 2018 singgah di 70 Kabupaten/Kota di Indonesia. Puncak pelaksanaan program andalan Kemenpora ini akan digelar di Denpasar, Bali, pada bulan depan. “Sepeda Nusantara salah satu media untuk interaksi semua lapisan masyarakat di Indonesia dan bersinergi dengan baik. Apalagi, pelaksanaan di Pacitan cukup istimewa karena bersama dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda,” ucapnya. Selain itu, terang Sanusi, harapan yang sangat dinantikan adalah kegiatan ini mampu melahirkan banyak atlet-atlet potensial karena regenerasi harus berjalan. Bahkan, pihaknya menilai Pacitan merupakan salah satu wilayah, yang mempunyai banyak peluang untuk mengembangkan olahraga prestasi. (Adt)

Sepeda Nusantara 2018 Sambangi Bandung, Satukan Perbedaan Lewat Olahraga di Hari Sumpah Pemuda

Sepeda Nusantara 2018 menyambangi Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (28/10). Sekitar 2.500 warga antusias menyemarakkan program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang dipusatkan di Plaza Kota Bandung, Jabar. (Kemenpora)

Bandung- Sepeda Nusantara 2018 menyambangi Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (28/10). Sekitar 2.500 warga tampak antusias menyemarakkan program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang dipusatkan di halaman Plaza Kota Bandung, Jabar. Ribuan peserta menempuh jarak 10 km, dan start dimulai di Plaza Balai Kota Bandung, melalui rute Jalan Asia Afrika-Jalan BKR-Jalan Ramdhan-Jalan Otto Iskandardinata-Jalan Sunda-Jalan RE Marthadinata-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Wastakuncana, dan kembali ke Plaza Balai Kota Bandung. Hadir sekaligus memeriahkan Sepeda Nusantara 2018, Popong Otje Djunjunan (Anggota Komisi X DPR RI), Oded Muhammad Danial (Wali Kota Bandung), Yana Mulyana (Wakil Wali Kota Bandung), Samsudin (Staf Ahli Kemenpora), dan pejabat di lingkungan Kota Bandung, serta komunitas Germas (Gerakan Masyarakat Sehat). Mengambil tema ‘Bangun Indonesia, Satukan Indonesia’, Sepeda Nusantara 2018 etape Kota Kembang itu betepatan dengan Hari Sumpah Pemuda (HSP). “Anda adalah apa yang Anda makan. Anda katakan dan dilakukan. Hidup kita akan sehat dengan olahraga. Salah satunya dengan bersepeda,” ujar Popong usai melepas pegowes Sepeda Nusantara 2018. Disisi lain, Popong mengapresiasi program Kemenpora lewat Sepeda Nusantara yang digelorakan di seluruh wilayah Indonesia. Ke depan, ia berharap program yang ditujukkan untuk menggelorakan dan membudayakan olahraga di masyarakat itu terus dilakukan. Senada, Oded mengatakan program Sepeda Nusantara sangat penting dalam konteks sosial. Selain bisa menyehatkan masyarakat, menurutnya, Sepeda Nusantara bisa mengikat tali silaturahmi demi persatuan dan kesatuan. Apalagi event ini bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. “Semoga Sepeda Nusantara jadi ajang mengikat tali silaturahmi. Kita akan menghadapi Pilpres (pemilihan presiden dan wakil presiden), dan Pileg (pemilihan legislatif), banyak isu-isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) yang bisa memicu kerawanan sosial. Melalui olahraga bisa menyatukan perbedaan tersebut,” tegas Oded. Antusiasme warga Bandung mengikuti Sepeda Nusantara diapresiasi Samsudin. Dikatakannya, Bandung dikenal dengan warga yang sangat kreatif. Ternyata, terang Samsudin, kunci dari kreatifitas itu adalah rajin berolahraga. “Pesertanya banyak sekali. Orang sering olahraga tentu badannya sehat dan bugar. Kalau badan sehat, kreatifitas muncul. Inilah ciri orang Bandung, yang penuh inovasi dan kreatifitas,” terang Samsudin yang mewakili Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga). Ditambahkannya, program ini secara langsung menyentuh dan mengajak masyarakat berolahraga demi mencapai budaya hidup yang sehat. Sebagaimana tagline Kemenpora, yakni ‘Ayo Olahraga’. Samsudin berharap semangat berolahraga masyarakat di Kota Bandung ini makin bergairah dengan kehadiran program olahraga dari pusat ke daerah-daerah. “Ke depan bentuk kerjasama antara Pemkot (Pemerintah Kota) Bandung dan Kemenpora akan makin terjalin erat. Pada 2019, Sepeda Nusantara semoga tetap dilaksanakan di Kota Bandung,” tuturnya. Sebelumnya, para peserta Sepeda Nusantara 2018 ini diajak senam bersama ‘Ayo Olahraga’, dan dipertunjukkan olahraga tradisional asli Bandung. Setelah finish, ribuan peserta dihibur oleh artis-artis lokal Kota Bandung. Tak hanya itu, beragam hadiah doorprize di antaranya umrah, sepeda, mesin cuci, dan lain-lain, disediakan pihak penyelenggara sealigus menjadi daya tarik event ini. (Adt)

Sepeda Nusantara 2018 Etape Manakarra, Cetak Generasi Emas Olahraga Mamuju

Sepeda Nusantara 2018 etape Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, yang dilepas Irwan Satya Pababari (Wakil Bupati Mamuju), diharapkan bisa mencetak generasi emas olahraga di Kota Mamuju. (istimewa)

Mamuju- Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, dipenuhi ribuan orang. Mereka adalah peserta yang melakukan senam ria disela event Sepeda Nusantara 2018, pada Minggu (21/10). Sepeda Nusantara merupakan salah satu program andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), di bawah komando Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga). Memulai start di depan Monumen Gong Perdamaian, Kota Mamuju, ribuan peserta larut dalam kemeriahan Sepeda Nusantara 2018 etape Manakarra, yang dilepas Irwan Satya Putra Pababari (Wakil Bupati Mamuju), bersama Abdul Rafur (Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Kemenpora), dengan menempuh jarak sepanjang 10 km melintasi Kota Mamuju. Dalam event itu, semua kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua, memenuhi tiap sudut jalan di Kota yang menjadi jembatan ekonomi maupun budaya diantara Kota Palu (Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan) itu. Seluruh peserta berbaur bersama dengan Wakil Bupati, dan perwakilan Kemenpora, serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maupun pejabat Muspida Mamuju. Hingga garis finish, para peserta tetap semangat meski panas matahari menyengat. “Kami mengapresiasi kegiatan Sepeda Nusantara dari Kemenpora dengan program andalannya ‘Ayo Olahraga’. Melalui kegiatan ini, kita bisa bertemu, bersilaturahmi melalui olahraga sepeda,” ujar Irwan. “Sepeda Nusantara ini merupakan gerakan masyarakat untuk hidup sehat,” lanjutnya. Ia menyebut sekitar 1500 peserta yang mendaftar bukan hanya dari Mamuju, namun ada yang berasal dari luar daerah. Menurutnya, antusias peserta terjadi karena olahraga sepeda ini terbilang murah, dan hampir semua masyarakat Mamuju memiliki sepeda, terlebih masyarakat Mamuju juga gemar berolahraga. “Gabungan ini diharapkan akan membuat generasi Mamuju makin sehat dan menjelma menjadi generasi emas olahraga Mamuju. Untuk itulah, kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Dukungan dari pemerintah pusat, khususnya Kemenpora tetap kami nantikan,” ungkapnya. Irwan menjelaskan Mamuju terus membenahi sarana dan prasarana olahraga yang ada. Dan, dengan adanya Sepeda Nusantara ini pembenahan itu bisa makin digalakkan. Apalagi, tambah Irwan, bila pemerintah pusat memberikan perhatian dan dukungan, sehingga ada pemerataan sarana olahraga di seluruh daerah. Sementara itu, Rafur mengatakan jika kegiatan bersepeda melalui Sepeda Nusantara ini merupakan kebiasaan yang baik di masyarakat. “Dulu ada slogan, Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyaakat, maka kini Kemenpora memantapkannya dengan tagline ‘Ayo Olahraga’. Masyarakat di seluruh Tanah Air perlu terus berolahraga untuk tetap sehat dan meningkatkan prestasi Indonesia di tingkat internasional,” ungkap Rafur. “Kita baru saja sukses penyelenggaraan dan prestasi di Asian Games XVIII dan Asian Para Games III. Bukan saja harus dipertahankan, namun perlu ditingkatkan. Mamuju diharapkan bisa melahirkan atlet dengan prestasi nasional dan internasional,” kata Abdul Rafur. Disisi lain, ia menyoroti bahwa dengan olahraga sepeda ini masyarakat bisa makin bergairah berolahraga dan beraktifitas. Rafur berharap suatu hari nanti ada Hari Wajib Sepeda di Mamuju. “Jadi melalui Sepeda Nusantara dengan tagline ‘Ayo Olahraga’ dari Kemenpora ini diharapkan masyarakat Mamuju makin semangat berolahraga,” tegas Rafur. (Adt)

Demi Melahirkan Bibit Atlet Nasional, Bontang Gelar Ajang Sepeda Nusantara dan Gala Desa

Lapangan Batalyon Rudal-002/Agni Bala Cakti (Yonarhanud Rudal-002), Artileri Pertahanan Udara, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu (21/10), dimeriahkan oleh kehadiran peserta Sepeda Nusantara 2018. (istimewa)

Bontang – Lapangan Batalyon Rudal-002/Agni Bala Cakti (Yonarhanud Rudal-002), Artileri Pertahanan Udara, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu (21/10), meriah oleh kehadiran pecinta sepeda untuk bersama-sama. Kehadiran mereka untuk menyemarakkan Sepeda Nusantara 2018 etape Bontang, Kaltim. Event itu sekaligus merayakan peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Kota Bontang Ke-19, dan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ke-73. Puluhan komunitas sepeda menempuh rute sejauh 25 kilometer di kota yang terkenal dengan semboyannya ‘Bessai Berinta’ atau Mendayung Bersama itu, untuk meramaikan salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah komando Imam Nahrawi (Menpora). “Kami berharap kegiatan bersepeda ini menjadi sebuah tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Dengan bersepeda, tingkat kebugaran masyarakat Indonesia bisa meningkat di atas 30 persen,” ujar Teguh Raharjo, Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora, di Bontang, Minggu (21/10). Selain Sepeda Nusantara, kota yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Samarinda, Ibukota Kaltim itu, menurut Teguh, juga menyelenggarakan program Gala Desa. “Dua program itu akan semakin meningkatkan kebugaran masyarakat, selain juga menampilkan potensi bibit-bibit atlet nasional yang akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan internasional,” lanjutnya. Teguh menambahkan program Sepeda Nusantara menjadi salah satu program unggulan Kemenpora sejak 2017, dan akan menjadi program berkelanjutan hingga 2019. “Program Sepeda Nusantara merupakan kelanjutkan program Gowes Pesona Nusantara yang telah mendapatkan persetujuan dari DPR RI sekaligus menjalankan amanat Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” tukas Teguh. (Adt)

Peraih Perunggu Asian Games 2018 Wiji Lestari Meriahkan Sepeda Nusantara Etape Blitar, Tingkatkan Kecintaan Olahraga Sepeda

Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), pada Minggu (21/10),sangat istimewa. Di tengah ribuan peserta terdapat atlet peraih medali perunggu nomor BMX Asian Games XVIII/2018, Wiji Lestari. (istimewa)

Blitar- Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), pada Minggu (21/10), terasa sangat istimewa. Sebab, di tengah ribuan peserta terdapat atlet peraih medali perunggu nomor BMX Asian Games XVIII/2018, Wiji Lestari. Dara berusia 18 tahun itu berbaur dengan masyarakat yang antusias berpartisipasi dalam event yang menjadi salah satu program unggulan Kemenpora di bawah kepemimpinan Imam Nahrawi (Menpora) itu, melalui gerakan ‘Ayo Olahraga’, bertajuk Bangun Indonesia itu. “Saya senang melihat antusias masyarakat Kabupaten Blitar menyambut dan mensukseskan acara ini. Sepeda Nusantara sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kebugaran serta gaya hidup sehat,” ungkap Wiji, sapaannya. Wiji yang tercatat sebagai atlet andalan Indonesia yang telah mewakili Merah Putih di multievent olahraga tingkat internasional itu, turut melakukan senam bersama di depan halaman Kantor Bupati Blitar, sebelum start dimulai. Bahkan, sebelum para peserta mengayuh sepeda, Wiji sempat memamerkan kebolehannya menaklukkan tantangan dengan sepeda andalannya. Ia terbang di atas empat orang yang berbaring di lapangan, dan sukses menjawab tantangan tersebut. Atraksi itu spontan mendapatkan aplaus dari para peserta Sepeda Nusantara 2018. “Saya berharap dari kegiatan ini meningkatkan kecintaan terhadap olahraga bersepeda dan memunculkan atlet menjadi pendamping saya di ajang internasional,” tutur Wiji. Ia mendapatkan bonus dari Bupati Blitar selain bonus dari Pemerintah sebesar Rp 250 juta berkat medali perunggu yang diraihnya di ajang Asian Games XVIII/2018. Wiji menorehkan prestasi di nomor BMX, di Internasional Race, Pulomas, Jakarta, usai membukukan catatan waktu 40,788 detik. Medali emas direbut pebalap China, Zhang Yaru, usai mencetak waktu 39,843 detik. Diikuti pebalap Thailand, Kitwanitsathian Chuttikan yang meraih medali perak dengan catatan waktu 40,379 detik. Kembali, Waluyono, Ketua Bidang (Kabid) Olahraga Rekreasi Kemenpora, mengapresiasi antusias masyarakat Kota Blitar. Sebab, kurang lebih 8000-an masyarakat, mulai dari Bupati dan wakilnya, Kapolres, Dandim 0808 Blitar, dan anggota DPR, serta masyarakat memeriahkan program Kemenpora di bawah program Deputi Pembudayaan Olahraga itu. “Kami sangat apresiasi apa yang dilakukan masyarakat Kabupaten Blitar menyemarakkan Sepeda Nusantara. Mereka sangat antusias. Ini bagus karena artinya mereka sukseskan gerakan masyarakat sehat yang digulirkan Kemenpora. Apalagi, pedagang kaki lima juga banyak. Kegiatan ini juga sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat,” ungkap Waluyono. Di Bumi Bung Karno itu, para peserta Sepeda Nusantara 2018 menaklukkan lintasan sepanjang 20 km dengan start di Kantor Bupati di Kanigoro, kemudian menuju Tumpang, Bendungan Wlingi Raya, Njegu, Sukorejo, Mbacem, Sukojayan, dan kembali ke Kanigoro. Dan, sekembalinya dari menggowes, para peserta disuguhkan sarapan nasi pecel khas Blitar. Tak sampai disitu, ada kejutan menanti peserta, yakni doorprize berupa enam ekor kambing, selain sepeda dan sepeda motor. “Biasanya doorprize sepeda motor, sepeda, dan peralatan elektronik. Kali ini kami hadirkan kambing, agar bisa dimanfaatkan oleh si penerima. Tentunya jika dipelihara bisa beranak pinak dan menambah ekonomi, tapi jika yang dapat komunitas mau dimasak untuk menambah kebersamaan juga bagus,” imbuh Rijanto, Bupati Blitar, Jatim. Rijanto merasa senang melihat masyarakatnya menyambut baik gelaran Sepeda Nusantara. Ia menilai kegiatan ini sangat bagus untuk menggerakkan semangat gotong royong masyarakat, selain juga mengajak hidup sehat. “Ini tahun kedua setelah tahun kemarin mencatatkan rekor sebagai pelaksana dengan peserta terbanyak dengan 15000 peserta. Kami harapkan Kemenpora mempercayai kami menggelar event ini setiap tahunnya,” tegasnya. Sementara itu, Anggia Esmarini, Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Kemitraan, menyebut Blitar selalu istimewa pada pelaksanaan Sepeda Nusantara. Selain itu, ungkapnya, Blitar selalu total merespons program Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. Tahun lalu, Kabupaten ini mendapatkan penghargaan sebagai tempat penyelenggara dengan peserta terbanyak, yakni 15000 orang. “Kali ini tak sebanyak tahun lalu, tapi antusiasmenya luar biasa. Semua kalangan masyarakat ikut mensukseskan. Tak hanya sisi olahraga, tapi ada hadiah dan kebersamaan serta momentum sosialisi,” tuturnya. Sedangkan Titik Prasetyo, Anggota Komisi X DPR RI, mengaku takjub dengan antusiasme masyarakat dalam mensukseskan penyelenggaraan Sepeda Nusantara. Apalagi, tambah Titik, kegiatan bersepeda merupakan kegiatan murah dan menyehatkan. Ia juga merekomendasikan kegiatan ini dilakukan setiap tahun. “Sepeda Nusantara merupakan kegiatan sangat positif, apalagi animo masyarakat luar biasa. Mereka merindukan hal-hal sepeti ini. Ini olahraga murah, tapi melibatkan banyak orang, maka sebaiknya diadakan setiap tahun. Ini budaya bagus karena ikut menyehatkan banyak orang, dan dapat menghindarkan diri dari narkoba,” tegasnya. “Olahraga juga bisa menekan orang sakit dan menghemat biaya pengobatan,” tukas pria pemegang gelar juara dunia pada Kejuaraan Dunia Karate di Meksiko (1991), dan Tokyo (1993) itu. (Adt)

Ribuan Peserta Meriahkan Sepeda Nusantara 2018 Etape Palembang, Kuatkan Budaya Olahraga di Masyarakat

Sekitar 3000 peserta memeriahkan event Sepeda Nusantara 2018 etape Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (20/10), yang menempuh jarak sepanjang 23 km, melintasi beberapa ikon kota seperti Monpera (Monumen Penderitaan Rakyat), Jembatan Ampera, dan Jakabaring Sport Center (JCS). (istimewa)

Palembang- Sukses menggelar hajatan Asian Games XVIII/2018, beberapa waktu lalu, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menuai kesuksesan saat menggelar event nasional, yakni Sepeda Nusantara 2018, yang bertemakan ‘Bangun Indonesia’, pada Sabtu (20/10). Mengambil start dari pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), peserta yang berjumlah lebih dari 3000 orang itu sangat antusias mengayuh sepedanya sepanjang 23 Km melintasi beberapa ikon kota seperti Monpera (Monumen Penderitaan Rakyat), Jembatan Ampera, dan Jakabaring Sport Center (JCS). Fitriani Agustinda, Wakil Wali Kota Palembang, menyebut event salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah komando Imam Nahrawi, selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Kota Palembang. “Sudah saatnya kita terus kenalkan Kota Palembang, salah satunya melalui olahraga, setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018, kini gelaran Sepeda Nusantara juga harus bisa sukseskan bersama-sama,” ujar Fitri, sapaannya, dalam sambutannya saat melepas ribuan pesepeda di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang, Palembang. Fitri berharap event-event besar olahraga bisa kembali hadir di Kota berjuluk ‘Pempek’ itu. “Dengan hadirnya event-event besar olahraga di Palembang, tentu saja akan meningkatkan pendapatan masyarakat Palembang,” lanjutnya. Sementara itu, Raden Isnanta, Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora yang turut hadir dalam event Sepeda Nusantara di Palembang, mengaku bangga terhadap masyarakat Palembang yang ingin membugarkan tubuhnya dengan berolahraga, terutama turut berpartisipasi dalam Sepeda Nusantara ini. Isnanta menambahkan program nasional Sepeda Nusantara ini sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi X DPR RI, dimana program ini juga menjalankan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1/2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). “Setelah Palembang jadi pembicaraan dunia khususnya Asia melalui ajang Asian Games, serta prestasi Indonesia di empat besar dalam pesta olahraga itu, kita harus sepakat membangun olahraga yang non prestasi dengan menguatkan budaya olahraga, agar masyarakat yang non atlet harus bergerak sesuai Inpres Nomor 1/2017,” tuturnya. “Bersepeda merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kebugaran, tidak menutup aktivitas olahraga lainnya, sekaligus mari kita mengajak saudara-saudara kita yang menyandang disabilitas untuk terus berolahraga. Intinya olahraga untuk semua,” tegas Isnanta. Sedangkan Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR RI, yang juga hadir dalam event ini, meneyebut dengan bersepeda menyongsong Palembang untuk masa yang akan datang menjadi negeri yang sehat, baik itu jiwa maupun raganya. “Bangun jiwanya, bangun raganya, seperti penggalan lirik lagu kebangsaan yang sering kita nyanyikan. Mudah-mudahan dengan Sepeda Nusantara ini kita menjadi generasi muda yang kokoh menyambut masa depan Indonesia,” ungkap Mustafa. Ini merupakan tahun kedua dari pelaksanaan event Sepeda Nusantara bersifat massal, dimana pada tahun pertama bernama Gowes Pesona Nusantara. Mustafa menegaskan jika titik pelaksanaan pada tahun depan harus diperbanyak. “Titik-titik pelaksanaan Sepeda Nusantara pada tahun depan harus di perbanyak, bukan hanya dipusat-pusat Ibukota Provinsi, tapi juga di Kabupaten Kota. Ini murah meriah, gegap gempita, kebersamaan masyarakat Indonesia, segar bugar, dan sehat. Jadi itulah Indonesia,” imbuhnya. “Ini momentum, karena Indonesia di Asian Games kemarin meraih prestasi cemerlang, sehingga gairah masyarakat untuk berolahraga jangan sampai terputus,” tukas Mustafa. (Adt)

Sepeda Nusantara 2018 Etape Tarakan Siap Dihelat, Ribuan Peserta Bakal Meriahkan Event Unggulan Kemenpora

Tim Jelajah Sepeda Nusantara 2018 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora), saat tiba di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (20/7) lalu. Tim diterima Wakil Walikota Tarakan, Khaeruddin Arief Hidayat I. (tribunkaltim.co)

Tarakan- Sepeda Nusantara 2018 etape Tarakan, Kalimantan Utara, siap dihelat di Stadion Datu Adil, pada Minggu (14/10). Ribuan peserta bakal memeriahkan event yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu. Suparlan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tarakan, mengaku persiapan event Sepeda Nusantara 2018 etape Tarakan siap seratus persen. “Tempat acara, venue, personil yang terlibat, hingga peserta yang turut serta memeriahkan event ini,” ujar Suparlan, di Kantor Dispora Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (13/10). Terkait jumlah peserta, Suparlan menyebut jumlah yang mencapai dua ribuan warga akan turut berpartisipasi pada event ini. “Kalau dilihat dari pendaftaran, masyarakat sangat antusias sekali. Kami perkirakan bisa mencapai dua ribuan orang, karena hampir semua masyarakat mengetahui event ini,” lanjutnya. “Jadi saya pikir animo masyarakat di Kota Tarakan sangat tinggi, terutama mereka yang memiliki sepeda untuk bisa terlibat secara aktif di event besar seperti ini,” tegasnya. Diakuinya, dari tahun ke tahun, penyelenggaraan Sepeda Nusantara semakin meningkat kualitasnya. “Dibanding Sepeda Nusantara 2017, saya meyakini bila event tahun ini antusiasme masyarakat lebih tinggi. Sudah jadi budaya orang Tarakan untuk bersepeda sebagai sebuah kebiasaan. Buktinya tiap ada event bersepeda di Tarakan, selalu mendapatkan support dari masyarakat, hingga pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat,” terangnya. Ditambahkan Suparlan, dengan adanya inisitif pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora akan memberi tambahan energi baru agar orang mencintai olahraga bersepeda. “Jadi suatu saat orang senang bersepeda dan menjadi bagian dari hidupnya. Sehingga membantu pemerintah dalam hal kepadatan lalu lintas, serta polusi udara,” imbuhnya. “Selain itu, bagi anak-anak muda sasarannya adalah prestasi, serta menjauhkan mereka dari hal negatif, seperti ancaman bahaya narkoba, kenakalan remaja, dan lainnya. Kedepan, kami akan terus memberikan support untuk event ini,” tukas Suparlan. (Adt)

Timnas Balap Sepeda Bawa Enam Emas Di Thailand, Dara 20 Tahun Asal Lumajang Sumbang Dua

Pebalap tim sprint putri Indonesia, Crismonita Dwi Putri dan Elga Kharisma Novanda (merah/tengah), berpose usai menerima medali emas pada kejuaraan "ACC Track Asia Cup 2018" di Suphan Buri, Thailand, pada Minggu (7/10). Total Timnas Indonesia membawa pulang enam medali emas dan dua perak. (Antara/PB ISSI)

Jakarta- Timnas balap sepeda Indonesia tampil gemilang pada kejuaraan “ACC Track Asia Cup 2018” di Suphan Buri, Thailand yang berakhir, Minggu (7/10), usai membawa pulang enam medali emas dan dua perak. “Hasil ini membuat kami semakin optimistis, untuk menghadapi Asian Championship Track di Jakarta, Januari pada 2019,” kata manajer timnas balap sepeda Indonesia, Budi Saputra saat dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu (7/10). Emas timnas Indonesia dari Velodrome Suphan Buri Thailand ini, dipersembahkan pebalap track terbaik saat ini yakni Puguh Admadi, Terry Kusuma dan I Gusti Bagus Saputra, yang turun pada nomor tim sprint. Di final, trio Indonesia ini mengalahkan tuan rumah Thailand dengan waktu 59.49 detik. Keperkasaan Puguh Admadi tak berhenti sampai di sini. Pebalap yang sempat menekuni BMX ini juga mampu mempersembahkan emas, dari nomor 200 meter sprint yang difinal mengalahkan pebalap andalan Thailand, Jai Angsuthasawit. “Jai adalah peraih medali emas nomor keirin pada Asian Games 2018 lalu,” ucap Budi menegaskan. Satu lagi pebalap putra Indonesia yang menorehkan medali emas yaitu Terry Yuda. Pebalap asal Jawa Tengah ini meraih hasil terbaik pada nomor 1.000 meter dengan catatan waktu satu menit 33,882 detik. Untuk perak direbut pebalap Hongkong, Tsz Chun Law dan perunggu untuk pebalap Singapura, Mohammad El Yas. Di sektor putri, pebalap andalan Indonesia juga tampil gemilang. Pasangan Elga Kharisma Novanda dan Crismonita Dwi Putri, sukses jadi yang terbaik pada nomor tim sprint putri dengan catatan waktu 47,477 detik. Perak untuk tim Hongkong dan perunggu untuk Thailand. Crismonita Dwi Putri juga gemilang pada nomor 500 meter time trial. Dara kelahiran Lumajang Jawa Timur 23 April 1998 ini, meraih emas, paska membukukan waktu tercepat yaitu 36,477 detik. Untuk perak direbut pebalap Hongkong, Hoi Yan Jessica Lee dan perunggu untuk pebalap Malaysia, Aris Amira Rosidi. “Crismonita juga meraih emas dari nomor keirin. Jadi, total ada enam emas yang dibawa pulang,” kata pria asal Purwokerto Jawa Tengah itu. Tak hanya emas, pebalap Indonesia juga membawa dua medali perak atas nama Bernard Benyamin van Aert, dari nomor scratch, dan satu perak lagi dipersembahkan oleh Puguh Admadi, dari nomor keirin. Budi menjelaskan dengan hasil ini pihaknya tak hanya optimistis skuatnya akan tampil bagus di Asian Championship Track 2019, namun juga menjadi modal menghadapi road to Olympic 2020, karena poin pada kejuaraan tersebut terutama untuk tim sprint putri, sudah masuk hitungan. (art)

Mahasiswi Universitas Semarang Jadi Wanita Ketiga Peraih Emas Asian Games 2018 Kontingen Indonesia

Atlet Balap Sepeda Indonesia, Tiara Andini Prastika tampil di Final Run Women Elite Downhill, pada Asian Games 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8). Tiara meraih emas pada nomor tersebut (Dok. CDM Asian Games 2018)

Jakarta- Tiara Andini Prastika adalah salah satu atlet putri dari cabang olahraga balap sepeda, yang menyumbangkan emas ketiga bagi Indonesia paska tampil di Final Run Women Elite Downhill di Asian Games 2018. Ia menduduki peringkat pertama dengan catatan waktu 2:33.056, mengalahkan atlet Thailand Vipavee Deekaballes di posisi kedua dengan waktu 2:42.654. Gadis kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 22 Maret 1996 ini, berada di peringkat 16 Union Cycliste Internationale (UCI), atau lazim dikenal sebagai ranking dunia cabang balap sepeda. Atlet berusia 22 tahun itu pernah menjadi unggulan pertama pada Kejuaraan Asia MTB 2018 di Cebu, Filipina, 4-6 Mei lalu. Sumbangan emas Tiara menjadi yang ketiga bagi Indonesia. Medali emas pertama didapat oleh Defia Rosmaniar, atlet taekwondo putri asal Bogor ini, berhasil mengalahkan Marjan Salahshouri (Iran). Defia yang turun di final nomor tunggal putri poomsae, ungul dengan poin 8,690. Kemudian, Emas kedua dipersembahkan oleh atlet putri wushu, Lindswell Kwok. Lindswell meraup poin 9,75 dan mengalahkan Hongkong dan Filipina yang masing-masing dapat poin 9,71 dan 9,68. Dilansir www.cyclingarchives.com, pada 2017, Tiara juga berhasil merebut posisi pertama di kejuaraan Sleman Downhill, Lubuklinggau Downhill dan Ternadi Downhill. Tiara sudah pernah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia, salah satunya saat menjadi juara Pertama, Putri – Kejurnas PB ISSI, Sentul, Jawa Barat pada 2012. Pada 2013, Mahasiswi Universitas Semarang ini dua kali mendapatkan juara pertama, yaitu pada turnamen Porprov Jawa Tengah Banyumas 2013, Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah. Lalu gelar kampiun berikutnya, ia sabet di event Kejurnas PB ISSI, Sentul, Jawa Barat, pada 2013. Pada 20 Agustus 2018, Tiara, menambah total medali emas Asian Games 2018 yang diraih oleh Indonesia. Dia merupakan peraih medali emas ketiga, usai memenangkan nomor downhill putri, dengan mencatatkan waktu 2 menit 33, 056 detik. (Ham)

Balap Sepeda Nomor Downhill Kawinkan Medali Emas, Indonesia Sementara Naik Ke Peringkat Tiga

Atlet balap sepeda gunung, Khoiful Mukhib dan Tiara Andini Prastika, mengawinkan medali emas putra dan putri Asian Games 2018, usai menjadi yang tercepat masing-masing di nomor Downhill. (bisnis.com)

Jakarta- Setelah Taekwondo dan Wushu, kini giliran Balap Sepeda Indonesia berkibar. Kali ini, pasukan Raja Sapta Oktohari meraup dua medali emas pada hari pertama perlombaan balap sepeda Asian Games 2018. Torehan dua emas, dari target empat emas Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), masih dalam jangkauan. Kontingen Indonesia di Asian Games 2018 memperoleh medali emasnya yang ketiga, dari pembalap sepeda gunung putri, Tiara Andini Prastika, di Subang, Jawa Barat, Senin (20/8). Tiara tampil di Final Run Women Elite Downhill, dengan raihan waktu 2 menit 33,056 detik. Ia menang 9,598 detik atas pembalap Thailand, Vipavee Deekaballes. Pembalap putri Indonesia lainnya, Nining Porwaningsih, merebut perunggu. Munculnya Tiara sebagai peraih medali emas Asian Games 2018 bukanlah kejutan. Pasalnya, atlet berusia 22 tahun itu menempati posisi ke-16 dunia saat ini. Di Kejuaraan Asia tahun ini, dia juga mampu menempati posisi ketiga. Sementara pada Kejuaraan Dunia tahun lalu, dara kelahiran Semarang 2 Maret 1996 ini, finis di posisi ke-14. Sebelum Tiara, atlet wushu Lindswell Kwok merebut emas kedua Indonesia di Asian Games 2018 pada Senin ini. Sehari sebelumnya, Defie Rosmaniar mempersembahkan emas perdana dari taekwondo. Sukses Tiara, diikuti Khoiful Mukhib, yang turun di nomor downhill putra. Atlet asal DIY ini mengawinkan medali emas putra dan putri dengan mencatat waktu 2 menit 16.687 detik. Pria kelahiran 15 Desember 1990 ini, mengalahkan Ciang Shengsan asal Taiwan yang 1.497 detik lebih lambat dan meraih perak. Medali perunggu diraih oleh Suebsakun Sukchanya, dari Thailand dengan 1.762 detik lebih lambat dari peraih emas. Dengan dua medali emas dari nomor downhill tersebut, Kontingen Indonesia menyodok ke peringkat ketiga klasemen perolehan medali sementara dengan mengoleksi empat emas, satu perak, dan satu perunggu. (Ham)

Rajai Nomor Men Junior BMX Park, Ahmad Farhan Ingin Jadi Atlet Nasional Go Internasional

Kejuaraan Nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018’, diikuti 50 peserta dari Tanah Air, dan dihelat di BSD Extreme Park, Tangerang, Banten, 27-28 Juli. (Rizal/NYSN)

Tangerang- Ahmad Farhan asal Serang, Banten, sukses merajai nomor Men Junior BMX Park pada kejuaraan nasional bertajuk ‘BMX Freestyle National Championship 2018′, di BSD Extreme Park, Cisauk, Tangerang, Sabtu (28/7). Di partai pamungkas, siswa SMAN 5 Serang, Banten itu meraih medali emas usai membukukan skor 303,3. Ia menyingkirkan pesaing terberatnya Muhammad Ridwan (Kuningan, Jawa Barat) yang harus puas meraih perak usai mencetak skor 293,7. Dan, medali perunggu menjadi milik Muhammad Azril (Kabupaten Bandung, Jawa Barat) dengan skor 253. “Alhamdulillah bisa menang. Tidak sia-sia latihanya selama ini. Apalagi dipertandingan hari ini lawan cukup berat, terutama Ridwan, karena dia punya skill sangat baik dan trik-triknya juga bagus. Ini pertama kali juga buat saya ikut kejuaraan nasional seperti ini,” ujar pemuda kelahiran Serang, Banten, 1 November 2001 itu. Demi meraih prestasi yang lebih tinggi, Farhan menegaskan akan terus berlatih secara intensif. Tak hanya itu, ia berharap dimasa depan bisa rutin berlaga di kompetisi tingkat internasional. “Pasti latihan lebih keras agar terus mendapat medali. Semoga menjadi atlet nasional, dan berlaga di kompetisi bukan saja nasional tapi internasional. Karena pingin banget mengharumkan Indonesia dari olahraga BMX ini,” tukas Farhan. (Adt) Hasil BMX Freestyle National Championship 2018  Under 16 (U-16): 1. Aditya Pratama, Bekasi, Jawa Barat (338,9) 2. Daffa Atha, Medan, Sumatera Utara (235,06) 3. Ikdan Anugrah, Serang, Banten (223,8) Men Junior BMX Flatland : 1. Teja Ardika Winata, Medan, Sumatera Utara (333,7) 2. Anto Ingdrianto, Kuningan, Jawa Barat (315,8) 3. Adrian Dwi Pradipta, Depok, Jawa Barat (312,08) Men Elite BMX Flatland : 1. Januar Susanto, Jakarta (350,8) 2. Heru Awari, Banten (341,7) 3. Sopian, Bekasi (340,1)

Siapkan Motif Helm Khusus, Perusahaan Italia Sponsori Timnas Balap Sepeda AG 2018

Peralatan sepeda asal Italia, SH+, dukung Timnas Balap Sepeda di Asian Gmes 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Salah satu perusahaan peralatan sepeda asal Italia, SH+, memberikan dukungan penuh pada tim nasional (Timnas) balap sepeda Indonesia Asian Games (AG)2018. Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), mengatakan pihaknya bangga atas dukungan SH+. Dukungan ini jadi yang pertama bagi timnas balap sepeda AG 2018. “Komitmen SH+ bentuk support untuk PB ISSI. Kami memakai helm dan kacamata (produksi SH+) sejak SEA Games 2017. Setelah itu kami maksimalkan dan akhirnya mereka memberi dukungan penuh untuk AG 2018,” ujar Okto di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (16/3). Ia menyebut dukungan dari SH+ tersebut membuat langkah timnas guna mendapatkan dukungan dari sponsor lain bakal terbuka. Sebab, tambah Okto, pihak SH+ juga akan membantu mencarikan sponsor. “Mereka tak hanya mendukung tim utama, tapi juga tim pelapis. Bahkan SH+ akan mengganti semua produk yang rusak dengan yang baru. Yang jelas kualitas produk sudah teruji,” paparnya. Dukungan makin istimewa, karena SH+ menyiapkan desain dan warna khusus helm untuk pebalap Indonesia. Hal itu dikatakan Gianluca Poli, CEO SH+. “Khusus untuk Indonesia, kami sudah menyiapkan helm khusus yang nantinya digunakan di AG 2018,” terangnya. “Corak utamanya adalah Merah Putih. Tak hanya untuk road, kami juga menyediakan untuk helm track,” tambah Poli. Kerjasama dengan PB ISSI, ungkap Poli, akan berkelanjutan. “Usai AG 2018, kejuaraan balap sepeda Tour de Indonesia 2018 juga disupport oleh SH+,” cetus pria asal Italia. (Adt)

Antusiasme Tinggi Komunitas dan Masyarakat Pecinta Sepeda di Event Bike 4round The City

Komunitas dan pecinta sepeda meriahkan event bike 4round The City Novotel Tangerang. (dok)

Tangerang- Kota Tangerang memiliki keindahan serta penghijauan yang baik. Hal itu dimanfaatkan warganya untuk menikmati pagi. Salah satunya dengan aktifitas bersepeda. Antusias masyarakat pada kegiatan tersebut ternyata direspon positif oleh lingkungan dan pemerintah setempat, salah satunya dengan adanya lajur sepeda dan car free day setiap Minggu pagi. Melihat banyaknya masyarakat yang gemar bersepeda, Novotel Tangerang, turut menanamkan budaya bersepeda kepada masyarakat dengan event ‘Bike 4round The City’, pada 4 Maret 2018. Event yang diadakan dalam rangka hari jadi Novotel yang ke-4 itu mendapat perhatian khusus dari para pecinta sepeda, khususnya komunitas. Kurang lebih 50 peserta hadir membanjiri area lobi Novotel Tangerang di Minggu pagi. Kebanyakan mereka datang dari sekitar Tangerang, Jakarta, Bogor, hingga Surabaya. Bermodalkan sepeda jenis road bike dan MTB, para peserta siap menempuh jarak hampir 50 km dari titik start, Novotel Tangerang, menuju ke Taman Kota 2 BSD, hingga kembali ke Novotel Tangerang lagi. “Keasrian yang dimiliki Kota Tangerang kami manfaatkan untuk bersepeda bersama. Memang event ini hanya mengundang komunitas dan masyarakat sekitar pecinta sepeda, namun antusiasme mereka cukup besar. Ada yang memakai sepeda roadbike, MTB, bahkan sepeda lipat, tapi saya puas dan senang karena mereka semua bisa berhasil finish dengan selamat,” ujar Windiarto, General Manager Novotel Tangerang, beberapa waktu lalu. Rute yang dipilih melintasi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, hingga Tangerang Selatan membuat pemandangan yang dilihat para peserta pun beragam, mulai dari pemandangan kota, suasana asri dan sejuk, hingga tempat-tempat yang menjadi ikonik di daerah-daerah Tangerang. Tantangannya, para peserta harus melalui rute yang cukup panjang dan banyak tanjakan-tanjakan yang dapat menguras tenaga. Tak hanya dimanjakan keindahan di Kota Tangerang, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menerima doorprize berupa satu unit sepeda, mesin cuci, hingga voucher menginap di Novotel Tangerang. “Ke depannya kami akan mengadakan acara seperti ini setiap tahunnya, namun jauh lebih menarik dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Selain itu, rute perjalanan juga akan kami perpanjang,” tukas Windiarto. (Adt)

Tinjau Pelatnas Sepeda BMX di Yogja, Ini Permintaan Menpora

Menpora Imam Nahraw (kemeja hitam)i meninjau Pelatnas sepeda BMX di Sleman Youth Center, Yogyakarta, Senin (12-3). (kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), meninjau kesiapan cabang olahraga jelang Asian Games 2018, Agustus – September mendatang. Salah satunya Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Sepeda BMX, di Sleman Youth Center, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (12/3). Imam memperhatikan secara detail terkait kekurangan serta kendala yang dihadapi selama Pelatnas, mulai dari honor, hingga peralatan yang digunakan para atlet. “Berapa atlet yang berlatih disini (Sleman Youth Center)?” tanya Imam. “Di tempat ini ada empat atlet sepeda BMX, tiga putra dan satu putri,” jawab Dadang Haries Purnomo bersama Priyo Susanto, Pelatih Pelatnas Sepeda BMX. “Latihanya jam berapa?” lanjut Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur. “Latihan kita di mulai jam 8:00 WIB, tiap hari. Hari Minggu latihan libur ,” sambut Dadang. Dalam kesempatan itu, Imam meminta kepada atlet sepeda BMX agar mengonsumsi makanan yang bergizi. “Kalian harus makan yang bergizi dan jangan maka sembarangan. Terlebih, makan-makanan yang tidak memilik nilai gizi yang berakibat buruk pada performa para pemain,” tukasnya. “Saya berharap Indonesia bisa menyumbang medali yang terbaik, khususnya medali emas. Dengan semangat yang kita miliki, kita harus yakin bisa meraih hasil terbaik,” cetus Imam. Priyo mengatakan persiapannya atlet sepeda BMX sudah matang. Hanya, menurutnya, pihaknya tengah menunggu tempat latihan di Pulomas, Jakarta. “Meski secara fisik mereka sudah siap. Paling hanya tinggal teknik saja. Untuk target kita di Asian Gemas 2018 ini medali perak,” beber Priyo. (Adt)

Venue Velodrome Terbaik Se-Asia Dikebut, April Selesai untuk Asian Games 2018

Velodrome balap sepeda Asian Games rampung pada April 2018. (akuratnews.com)

Jakarta- Pembangunan venue Asian Games 2018 terus dikebut pengerjaanna. Salah satunya venue velodrome yang terletak di Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Venue yang digunakan sebagai arena balap sepeda itu bakal rampung pada April mendatang. “InsyaAllah April nanti akan selesai, dan sudah bisa digunakan untuk latihan. Ini merupakan terbaik di Asia yang kita miliki. Untuk itu, mari kita jaga bersama-sama,” ujar Ratiyono, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Minggu (11/3). Velodrome yang pembangunannya menelan dana ratusan miliaran rupiah lewat penyertaan modal daerah, dimana pembangunannnya dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo itu sudah disertifikasi oleh Federasi balap sepeda internasional, UCI (Union Cycliste Internationale). Terkait lintasan balap, pelaksana pembangunan menggunakan material jenis kayu Siberia yang berasal dari Rusia. Velodrome berkapasitas 1.000 tempat duduk dan menampung 3.000 orang itu, dirancang tak hanya difungsikan untuk menggelar pertandingan balap sepeda. Kelak, venue ini dapat digunakan untuk pertandingan olahraga dalam ruangan lain seperti basket, futsal, voli, bulutangkis dan bola tangan. Ratiyono menambahkan, selain digunakan sebagai arena balap sepeda pesta olahraga terbesar se-Asia, masyarakat umum juga dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. “Tentunya bagi masyarakat yang ingin bersepeda di lintasan balap velodrome ini harus memiliki sertifikat dan sudah terlatih,” terangnya. (Adt)