Stevie Persiapkan Diri Untuk Bersaing Di Cabang Olahraga Bola Basket Popnas Semarang

Stevie (Kanan) saat sedang mewakili Banten dalam pertandingan Kejurnas

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) adalah kegiatan olahraga multi event yang merupakan titik kulminasi pembinaan olahraga pelajar di Indonesia. Stevanie Suhori, kelas XI SMU Saint John’s BSD, Tangsel sangat hobby bermain basket memaparkan kepada NYSN awal bergelut di dunia bola basket. “Awal tertarik dengan basket waktu kelas 4 SD, karena diajak sama guru untuk bergabung di salah satu club basket.” ujar Stevie yang mulai ikut kejuaraan sejak kelas 5 SD.”paparnya Di kelas 2 SMP, Stevie mulai diundang untuk mengikuti seleksi daerah mewakili tangsel dan menang sehingga bisa melanjutkan untuk mewakili Banten. Tidak hanya sampai disitu, Stevie lanjut lagi mengikuti beberapa Kejurnas dan salah satunya menduduki peringkat 4. Pada bulan Mei tahun 2016, Stevie kembali mendapatkan juara I mewakili Tangsel dalam Popda yang diadakan di Pandeglang. Dan di bulan November 2016, Stevie mendapatkan peringkat 2 dalam Popwil di Yogyakarta. Dan saat ini, Stevie sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Popnas di Semarang bulan September nanti. Stevie menceritakan kepada NYSN, bahwa ia semakin mahir bermain basket ketika mulai rutin latihan untuk Popda. Dalam seminggu, Stevie berlatih 4-5 kali, yang akhirnya membuat Stevie juga lebih banyak mempunyai pengalaman setelah mengikuti berbagai kejuaraan. Remaja yang bercita-cita ingin menjadi Teknik Sipil tersebut juga mengakui bahwa dirinya merupakan orang yang mempunyai komitmen yang tinggi. “Saya sering datang lebih cepat dari jadwal latihan. Walaupun pelatih dan teman-teman belum datang, saya suka memulai latihan sendiri, itu komitmen yang selalu saya tanamkan terhadap diri sendiri.” Menurut Stevie, basket memang terkenal dengan ukuran tubuh yg tinggi, dan ia menyadari bahwa tubuhnya tidak terlalu tinggi. Tapi ia mengatakan bahwa jangan selalu mengandalkan badan, karena yang terpenting adalah skill dan kepintaran kita dalam bermain basket. Dalam basket, Stevie unggul dalam menembak/shooter. Waktu latihan yang terkadang bertabrakan dengan jam sekolah membuat Stevie sering izin tidak mengikuti pelajaran sekolah. Akan tetapi, Stevie selalu aktif bertanya kepada guru mengenai pelajaran-pelajaran yang dirasa tertinggal olehnya. “Semuanya harus balance, kalau dalam pelajaran mengalami penurunan, izin latihan bisa dicabut dari sekolah sampai nilai-nilai meningkat kembali.” ungkap remaja yang juga menyukai hampir semua bidang olahraga. Dengan portofolio basket dan ijazah akademiknya yang sangat berprestasi, Stevie sudah mengantongi beasiswa dari salah satu Universitas di luar negeri. Orang tua Stevie yang awalnya lebih mendukung Stevie untuk fokus pada sekolahnya, akhirnya membebaskan anaknya untuk tetap bermain basket karena prestasi yang Stevie tunjukan. “Basket itu hobby, cita-cita saya tetap Teknik Sipil, tapi saya tidak menolak untuk mengembangkan kemampuan basket saya sampai keluar negeri.” ujar Stevie kepada NYSN. Terakhir, Stevie menutup percakapannya bersama NYSN dengan memberikan pesan bahwa jika ingin sampai ke level yang lebih tinggi, harus selalu rajin latihan dan sangat penting untuk berkomitmen. “Memang butuh pengorbanan, tetapi semua rasa capek dan lelah akan terbayar dan sepadan dengan apa yang sudah kita perjuangkan.”imbuhnya (crs/adt)

Merah Putih Berkibar Atas Kemenangan Tim Bola Basket Putri U-18 di Malaysia

Tim basket putri Indonesia menjadi juara FIBA 3x3 U18 Asia Cup 2017, di Cyberjaya, Malaysia. Foto : Perbasi

Tim Basket 3×3 Putri Indonesia U-18 berhasil meraih prestasi yang membanggakan dalam ajang FIBA 3×3 U18 Asia Cup 2017, yang di selenggarakan di Cyberjaya, Malaysia. Seperti yang di lansir oleh perbasi, bahwa Tim Malaysia berhasil di kalahkan Indonesia dengan hasil kemenangan 13-6. Tim yang diperkuat oleh Lea Kahol, Michelle Kurniawan, Nathania Claresta Orville, dan Valencia Pramono tersebut berhasil keluar sebagai juara Sementara itu, China berhasil di singkirkan tim basket putri indonesia di babak semifinal dengan skor tipis 19-16. Danny Kosasih ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), memberikan pujian atas kemenangan Miechelle dan tim. “Kami menyambut gembira keberhasilan Indonesia menjadi juara dalam ajang FIBA U-18 3×3 ini. PP Perbasi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras mereka,” tutur Kosasih. Kosasih menjelaskan bahwa Ini adalah awal yang bagus untuk bola basket U 18 Indonesia. Tahun lalu kita bisa naik level. Sekarang di level 3×3 kita bisa menjadi juara. Namun sayangnya, kesuksesan tim basket putri tersebut, tidak diraih juga oleh wakil nomor putra yang tergabung dalam grup D bersama Cina dan Taiwan, Indonesia menempati peringkat juru kunci di grup akibat dua kekalahan 8-21 dari Taiwan dan 10-21 dari Cina.(bam/adt/isport)

Tak Disangka Pemain Cabutan ini Menyabet Gelar Juara Bola Basket

Amelia Hernanda Suryana, Gadis belia kelahiran pamulang, 7 febuari 2004 ini sangat mengidolakan pemain basket NBA Kyrieirving Cavaliers Basketball. Nanda panggilan akrabnya menceritakan kepada NYSN di kediamannya tentang rutunitas jadwal latihan basket bersama teman timnya St. Diciassette SMPN 17 Tangerang Selatan. “Jadwal latihan bola basketku agak padat, yang rutin di sekolah yaitu hari rabu dan jumat. Di mulai dari jam 15.00 sampai dengan jam 17.30 sore, sedangkan jadwal di luar sekolah, yaitu hari sabtu di saat libur jam 8.00 pagi hingga jam12.00 di Gor ciputat.” Kata Nanda. Nanda yang menyukai makanan bakso ini juga menceritakan bahwa mempunyai harapan untuk masuk di Club besar basket di Indonesia. “Harapannya sih masuk Club Victoria ragunan. Sepertinya bisa menambahkan skill basketku ke depan. Dahulu kami sempat patungan 20 rb/murid. Campuran cewek- cowok untuk bermain basket.” Tambah Nanda Gadis belia ini sempat memaparkan prestasinya yang di raih. Diantaranya pernah menyabet gelar Juara 2 turnamen basket putri tingkat Tangsel dengan kategori gabungan SMA dengan SMP. “Awalnya sih di ajak, tapi lama lama senang. Kemudian sering ikut Sparing dengan tingkatan yang lebih tinggi, walaupun melawan tingkat SMA kami selalu menang. Bahkan saya sering di hubungi oleh tim di luar sekolah, di pinjam menjadi pemain cabutan untuk memperkuat tim sekolah lain.” Sementara itu Herlina ibunda nanda sempat khawatir. Pernah melihat kondisi fisik putrinya sempat drop atau dalam kondisi kurang sehat. “Saya pasti khawatir melihat kondisi Nanda kala itu, Namun ketika di larang masih tetap saja dengan kemauannya berlatih. Tapi akhirnya nanda mengikuti saran saya untuk istirahat demi kesehatan tubuhnya.” Tutup Lina. (bgs/adt)