3 Petenis Indonesia Ikuti Prakualifikasi Davis Cup Junior 2025

Tim Tenis Indonesia Untuk Prakualifikasi Davis Cup Junior 202

Tiga petenis Junior Indonesia hasil seleksi ketat Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia PP Pelti akan terbang ke Malaysia untuk mengikuti Prakualifikasi Davis Cup Junior 2025 dengan target runner up agar bisa lolos kualifikasi zona Asia-Oseania di Kazakhstan. PP Pelti lewat Sekjen Andi Fajar Asti resmi melepas tiga atlet junior yang akan turun di prakualifikasi Piala Davis Junior 2025 di Malaysia dari 10-17 Maret 2025 mendatang. Tiga petenis yakni Joachim Mika Gunawan, Rafa Jeconiah Verdasco, dan Raphael Rio Suryana terpilih mewakil Indonesia setelah melalui seleksi ketat oleh PP Pelti. Dalam prakualifikasi tersebut, Mika dan kawan-kawan yang didampingi pelatih Andhy Kentung akan bersaing dengan petenis dari 22 negara di antaranya India, Sri Lanka, dan Filipina. PP Pelti berharap ketiga atlet dapat finish di posisi runner up sehingga bisa lolos ke babak final kualifikasi Zona Asia-Oceania di Kazakhstan. “Semua melalui seleksi yang cukup ketat dan memilih yang terbaik kita ambil peringkat satu sampai peringkat tiga,” kata Andi Fajar dikutip dari Headline News, Metro TV, Minggu, 9 Maret 2025.

PP Pelti Gelar Kejurnas Antar Pengurus dan KU-16 2025

Kejurnas Antar Pengurus Pelti & Kelompok Umur 16.

Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar Pengurus Pelti & Kelompok Umur (KU) 16 dari 17-18 Januari 2025 di Center Court GBK Gelora Bung Karno (GBK). Kejurnas resmi dibuka oleh Ketua Umum PP Pelti, Prof Dr Drs H.A.M. Nurdin Halid, dan Deputi IV Kemenpora, Dr. Surono , S.Pd, MPd, Jumat (17/1/2025). Nurdin Halid mengungkapkan, Kejurnas antar Pengurus Pelti & KU-16 se- Indonesia ini bertujuan menciptkan kebersamaan dan persatuan. “Insya Allah kejurnas ini kita akan buat setiap satu tahun. Kenapa kita awali juga dengan KU-16, dikarenakan untuk menciptakan prestasi dimulai dari usia 16 tahun, dan hadiah kejuaraan ini kita berikan hadiah 500 juta rupiah,” papar Nurdin Halid, kepada awak media, Jumat (17/1/2025). Mantan Ketum PSSI itu juga menjelaskan pada kepungurusan barunya ini sudah membuat roadmap atau blue print PP Pelti, Industri Tenis Menuju Indonesia Emas. Dengan merangkai program kompetisi untuk menciptakan prestasi dengan memulai 14 Festival, 16 kompetisi berjenjang dari kabupaten kota sampai nasional untuk mencipatkan prestasi baik untuk menyiapkan atlet SEA Games, Asian Games, Olimpiade maupun Profesional. “Dan langkah awal, PP Pelti menggelar Kejurnas Antar Pengurus Pelti dan KU-16,” ujarnya. “Kita akan terus gulirkan kompetisi ini sekaligus mendata kurang lebih 100 potensial atlet junior yang akan ditempatkan di Sport Science, dibina sampai senior hingga profesinal yang mana sudah dipersiapkan dengan menciptakan kompetisi Liga Tenis Profesional,” beber Nurdin Halid. “Liga Tenis Profesional ini diikuti oleh klub. Nantinya juga untuk menggairahkan pelatih Indonesia setiap pembinaannya ketika beralih ke profesional ada nilai transfernya, ada royalti kepada pelatih maupun klubnya,” jelasnya lagi. Pada kesempatan ini juga Ketua pelaksana, Raffi Ahmad memberi apresiasi pada Kejurnas PP Pelti yang menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antara pengurus agar Pelti semakin Solid. “Pastinya yang sangat konsern dari pak Ketum Nurdin Halid adalah pembinaan usia dini dan kompetisi berjenjang yang menjadi modal sangat penting dan terus didorong untuk melahirkan atlet generasi berprestasi untuk mengharum nama bangsa Indonesia dikancah Internasional,” tutur Raffi saat memberikan kata sambutannya. Sementara itu, Surono mewakili Kemenpora, sangat mendukung gelaran Kejurnas yang digelar oleh PP Pelti. Menurutnya lagi, Kemenpora juga menanti hasil-hasil kejuaraan baik dari usia 14, 16, 18 hingga senior. Petenis muda terbaik akan dipelatnaskan secara jangka panjang untuk dipersiapkan multi event baik Sea Games, Asian Games maupun babak kualifikasi Olimpiade. “Khusus untuk atlet tenis Aldila Sutjiadi, yang ranking dunianya cukup bagus tetapi masih berpasangan dengan atlet luar,” terangnya. “Ini pun masih jadi PR PP Pelti agar bisa menembus babak kualifikasi Olimpiade adalah dengan mencari atlet terbaik dengan cara mencari pemain keturunan Indonesia yang akan dipasangkan dengan Ardilla. Bisa cari dua pemain keturunan putra dan putri sehingga nanti ada ganda putri dan ganda campuran,” lanjutnya. “Pemerintah dalam hal ini Kemenpora akan support penuh,” pungkas Surono.

Kejuaraan IMTC Jadi Upaya Regenerasi Atlet

Kejurnas Junior Piala IMTC

Sebanyak 200 petenis junior dari 70 kota/kabupaten di Tanah Air mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior Piala IMTC (Irawati Moerid Tennis Competition) dan Pelti Kota Pekalongan yang telah digelar pada 1-5 Januari 2025 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kejurnas yang digelar bersamaan dengan hari libur sekolah itu merupakan event TDP (turnamen diakui PB Pelti ) perdana yang digelar pada awal 2025. “Tujuan kejurnas junior ini selain untuk pembinaan prestasi, juga untuk memasyarakatkan tenis pada usia dini,” ujar Direktur IMTC Irawati Moerid di Pekalongan dalam keterangannya yang diterima pada Rabu (8/1). Peserta kejurnas ini selain dari kota/kabupaten di Pulau Jawa, juga berasal dari daerah lain seperti Aceh, Manado, Bali, Nusa Tenggara Barat, Medan, Jambi, Riau, dan Palembang. Ajang tersebut telah mempertandingkan kelompok umur 10 tahun, 12, 14, 16, dan 18 tahun untuk tunggal putra-putri dan ganda putra-putri. Mempertandingkan pula kategori red ball (maksimal usia 8 tahun) dan orange ball (maksimal usia 10 tahun). “Pembinaan dan memasyaratkan tenis untuk usia dini telah tercapai yang pesertanya sangat antusias dan semangat didampingi keluarga mereka,” ungkap Ira, demikian panggilan akrab mantan petenis nasional itu. Para orangtua peserta, lanjut Ira, sangat mengapresiasi kejuaraan tersebut dan mereka berharap IMTC dapat menggelar kejuaraan serupa di kota lain di Jawa Tengah. Sebelumnya di kota yang sama, IMTC sukses menggelar kejuaraan Piala IMTC-Gemoy pada 26-30 Desember 2024. Event tersebut merupakan persembahan Ira atas terpilihnya Prabowo Subiyanto menjadi Presiden ke-8 RI. “Sebagian peserta yang mengikuti Piala Gemoy, ikut pula di kejurnas junior ini,” ungkap Ira, peraih medali perak dan perunggu Asian Games Beijing 1990 ini. Kejurnas itu diakui Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid sukses sebagai penyelenggara dan sebagai sport tourism. “Untuk misi sport tourism telah tercapai, event ini telah berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya. Hal senada dikatakan Ketua Pengda Pelti Kota Pekalongan, Erwin Setiawan Tedjo. Dia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada IMTC yang telah memberikan kepercayaan kepada Kota Pekalongan untuk mengelar dua kejuaraan di akhir tahun 2024 dan di awal 2025. “Terima kasih untuk IMTC yang telah menggelar dua kejuaraan di Pekalongan. Terima kasih pula kepada seluruh peserta yang ikut ambil bagian di sini,” tuturnya. Menurut Ira, kejuaraan ini terealisasi berkat dukungan penuh Pemerintah Kota Pekalongan dan Pengda Pelti Kota Pekalongan. Bahkan, Pemkot Pekalongan menyediakan penginapan gratis untuk sejumlah pemain dari luar daerah. “Terima kasih untuk Pak Wali Kota (Afzan Arslan) dan Ketua Pengda Pelti Kota Pekalongan (Erwin Setiawan Tedjo) yang telah mensupport event ini,” ujar Ira. Sumber: Media Indonesia

Priska Raih Gelar Juara di India

Priska Madelyn Nugroho

Priska Madelyn Nugroho kembali mencatatkan namanya di dunia tenis internasional. Petenis muda Indonesia ini berhasil merebut gelar juara W50 pertamanya di Navi Mumbai, India. Prestasi ini menjadi salah satu pencapaian terbaik dalam karier Priska sejauh ini. Dalam pertandingan final, Priska menunjukkan performa luar biasa dengan mengalahkan wakil Thailand, Thasaporn Naklo, dalam dua set langsung. Dengan skor 6-2 dan 7-6, Priska membuktikan dominasinya di lapangan. Pertandingan berlangsung ketat, terutama pada set kedua yang harus diselesaikan melalui tie-break. Namun, Priska tetap tenang dan berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan gemilang. Kemenangan ini tidak hanya membuktikan kemampuan teknis Priska, tetapi juga mental juaranya. Keberhasilannya melawan lawan tangguh seperti Thasaporn Naklo menunjukkan bahwa Priska siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi. “Ini adalah gelar terbaik saya sejauh ini, dan saya sangat bangga bisa membawa pulang kemenangan ini untuk Indonesia,” ujar Priska dengan penuh semangat usai pertandingan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim pelatih, keluarga, dan para pendukungnya yang terus memberikan motivasi selama turnamen berlangsung. Gelar W50 di Navi Mumbai ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier Priska di sektor tunggal putri. Dengan kemenangan ini, Priska diharapkan dapat terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berprestasi di kancah olahraga internasional. Selamat atas prestasinya, Priska! Semoga kesuksesan ini menjadi awal dari banyak pencapaian hebat lainnya.

Tenis Indonesia Juara Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024

Timnas tenis putri Indonesia U-14 baru saja mengukir prestasi membanggakan di kejuaraan tenis dunia. Tidak main-main, mereka berhasil menjuarai Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024 yang diselenggarakan di Kolombo, Sri Lanka. Capaian itu mengantarkan Tim Garuda berhak melaju ke fase kualifikasi berikutnya dalam ajang yang serupa pada Maret 2024 mendatang. Keberhasilan tim tenis putri Indonesia terwujud setelah menumbangkan Nepal pada partai final Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Mereka unggul dengan skor kemenangan 2-1, Sabtu (17/2/2024). Tim Garuda sendiri menang setelah para atlet junior yang beranggotakan Gwen Emily Kurniawan, Callista Rosiana, dan Assyifa Khansa Putri Raga tampil begitu gemilang. Timnas tenis putri Indonesia U-14 tentu melakoni perjuangan yang tidak mudah selama berlaga di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Pasalnya, mereka harus menghadapi beberapa lawan kuat dari seluruh dunia. Untungnya, Tim Garuda berhasil melewati adangan itu dengan catatan keluar sebagai juara. Tim tenis putri Indonesia U-14 tergabung dalam Pool A di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Dalam grup ini, mereka harus berjumpa Macau, Pacific Ocean, dan Kyrgyzstan. Tanpa diduga, Indonesia yang dibela tiga atlet bertalentanya mampu menggulung ketiga lawannya itu sekaligus menjadi juara group. Perjuangan timnas tenis putri Indonesia U-14 pun menembus ke babak semifinal Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Kali ini, mereka harus berhadapan dengan Myanmar. Meski begitu, lagi-lagi, Garuda terus menunjukkan ketangguhannya usai menang dengan skor 2-1 dari Myanmar.Selanjutnya, tim tenis putri Indonesia U-14 bertemu Nepal pada partai puncak Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Tren positif mereka rupanya terus berlanjut. Melawan Nepal, Sabtu (17/2/2024), Tim Garuda kembali unggul 2-1 sekaligus keluar sebagai kampiun. Atas hasil tersebut, Indonesia akhirnya menyegel tiket lolos ke Asia/Oceania Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Nantinya, babak terbaru ini akan diselenggarakan di Kuching, Malaysia, selama 18—23 Maret 2024. Momen ini tentu menjadi kesempatan bagi Gwen Emily Kurniawan, Callista Rosiana, dan Assyifa Khansa untuk mengharumkan nama Indonesia lagi di kancah yang lebih tinggi. Pencapaian timnas tenis putri Indonesia U-14 tentu tak lepas dari andil sang pelatih, Revel Yehezkia, atas keberhasilannya di Asia/Oceania Pre Qualifying ITF World Junior Tennis 2024. Sang pelatih pun mengatakan tidak membolehkan anak didiknya untuk berpuas diri walau telah juara. Menurutnya, langkah mereka belum berhenti lantaran akan menatap babak kualifikasi di Malaysia. “Kami sangat bahagia atas hasil ini. Itu memperlihatkan bila anak-anak selalu siap memberikan yang terbaik. Namun, kami tetap tidak boleh berpuas diri karena tantangan selanjutnya ada pada babak kualifikasi di Malaysia. Di sana, kami akan bertemu dengan lawan yang memiliki level lebih tinggi,” kata Revel merujuk laman media sosial Tennis Indonesia Official. Pencapaian-pencapaian seperti ini sudah selayaknya diberi apresiasi yang positif. Sebab, berkat mereka, cabang olahraga tenis Indonesia bisa menunjukkan kapasitasnya di dunia walau dalam kelompok usia 14 tahun. Terus berjuang Garuda Muda! Sumber: IDN Times

Aldila Sutjiadi Minta PP Pelti Buat Lebih Banyak Turnamen untuk Pembinaan Atlet Muda

Petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi menyoroti pembinaan atlet muda di Tanah Air. Ia menilai saat ini masih sedikit turnamen yang digelar. Menurut dia, keberadaan turnamen merupakan salah satu faktor penting untuk mencetak banyak atlet berbakat. Aldila melihat Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal penyediaan kejuaraan di tingkat lokal maupun internasional. Ia membandingkan keadaan Indonesia dan pembinaan atlet tenis di Thailand. “Kalau dilihat dari negara lain, kayak Thailand misalnya, mereka bisa menghasilkan banyak atlet itu karena mereka punya pertandingan dan fasilitas untuk mengadakan turnamen itu. Hal itu yang menurut aku perlu diperhatikan kalau mau membina atlet-atlet ke depannya,” ujar dia dalam wawancara bersama Tempo, Kamis, 1 Februari 2024. Menurut juara Thailand Open 2024 itu, Indonesia tidak kekurangan atlet muda berbakat. Pada sektor putri misalnya, dia mengungkapkan beberapa nama potensial seperti Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen yang berpeluang tampil di turnamen level ITF maupun WTA. Aldila juga bercerita ketika melihat langsung bakat-bakat petenis Indonesia di level junior ketika menghadiri pembukaan FIKS Tennis Open 2023 Desember lalu. Ia mengungkapkan bahwa banyak anak-anak muda yang sejatinya memiliki minat untuk terjun ke dunia tenis sebagai atlet profesional. Untuk itu, ia menilai bahwa Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) untuk lebih banyak menyelenggarakan turnamen tingkat nasional maupun internasional. “Bisa dilihat (di FIKS Tennis Open 2023) masih banyak atlet junior yang berpartisipasi. Artinya kita punya banyak atlet junior yang bisa dikembangkan ke depannya. Cuma kembali lagi mungkin pertandingannya masih minim,” ucap Aldila. “Atlet tenis itu tidak bisa hanya latihan, terus ikut turnamen satu atau dua minggu, terus latihan lagi. Karena kalau di tenis itu kita mengasah kemampuan di pertandingan sehingga bisa tahu kelemahan dan kekuatan saat bertanding. Makannya seorang petenis itu butuh banyak pertandingan,” kata atlet berusia 28 tahun itu menambahkan. Aldila menuturkan dengan banyak mengikuti pertandingan, bukan hanya kemampuan yang terasah, tetapi juga mental. Ia berharap PP Pelti dapat memperhatikan situasi tersebut jika ingin melakukan pembinaan untuk atlet-atlet muda Indonesia. Sumber: Tempo

Aldila Sutjiadi Rebut Gelar Ganda Putri di Thailand Open 2024

Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi memenangi gelar ganda putri Thailand Open 2024 bersama pasangannya Miyu Kato dengan menaklukkan pasangan asal China Jiang Xinyu/Hanyu Guo di final, Minggu (4/2/2024). Pada pertandingan final yang dimainkan di True Arena, Hua Hin, pasangan Aldila/Kato harus melalui super tiebreak untuk mengunci kemenangan dengan skor 6-4, 1-6, 10-7. Ini sekaligus merupakan gelar perdana Aldila pada 2024. “Saya sangat senang bisa meraih gelar juara di sini. Pertandingan hari ini sangat sengit, tapi kami terus berjuang dan saling mendukung. Terima kasih kepada Miyu, tim pelatih, dan semua pihak yang telah mendukung kami,” kata Aldila dalam pernyataan resmi yang diterima pewarta seperti dimuat Antara. Pasangan Aldila/Kato tampil agresif sejak set pertama untuk mengantungi keunggulan 5-1. Namun kemudian pasangan Jiang/Hanyu mampu bangkit untuk mengejar hingga kedudukan 5-4, sebelum kemudian Aldila/Kato menutup dengan keunggulan 6-4. Penampilan berbeda diperlihatkan pasangan Jiang/Hanyu pada set kedua. Pasangan asal China itu memperlihatkan agresivitasnya untuk memenangi set tersebut dengan skor 6-1. Pada set ketiga atau super tiebreak, kedua pasangan saling kejar-mengejar poin. Laga berlangsung ketat dan baik pasangan Aldila/Miyu maupun Jiang/Hanyu sama-sama tidak mau mengendurkan tekanan, namun Aldila/Kato kemudian berhasil keluar menjadi pemenang dengan keunggulan 10-7. Thailand Open 2024 merupakan salah satu ajang persiapan Aldila menuju tur Timur Tengah pada Februari. Di sana ia akan tampil bersama Kato di WTA 500 Abu Dhabi, WTA 1000 Doha, dan diakhiri dengan WTA 1000 Dubai. Sumber: Suara.com

430 Petenis Junior Ikuti Turnamen FIKS Tennis Open

430 Petenis Junior Ikuti Turnamen FIKS Tennis Open

Sekitar 430 peserta mengikuti 60 thn FIKS Tennis Open 2022 The Oldest National Junior Turnament, yang berlangsung di Lap Tenis Indoor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jln Setiabudhi Bandung, Sabtu 17 Desember 2022. Ketua FIKS Bandung Dra. Meiska H. Wigun menuturkan kalau gelaran kejuaraan tenis FIKS tahun ini terasa lebih spesial, mengingat tahun ini usia FIKS telah mencapai 60 tahun. “Menghasilkan atlet tenis terbaik merupakan salah satu tujuan mulia dari Sekolah Tenis FIKS, dan tahun ini 430 peserta siap bertanding dengan performa terbaiknya di Bandung,” ungkap Meiska seusai pembukaan kenjuaraan. Meiska juga mengatakan, kejuaraan ini diikuti para petenis dari seluruh Indonesia, yang memang sudah menunggu kejuaraan ini. “Dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Pekanbaru, Bangka Belitung, Bali, Banjarmasin, Palu, Balikpapan, Palembang, Banjarnegara, dan Makassar, ikut serta dalam kejuaraan kali ini dan memang kejuaraan FIKS selalu ditunggu,” jelasnya. Kejuaraan sendiri dibuka langsung oleh wakil ketua PP PELTI, Prof. Wikan Sakarinto, yang mengaku sangat mengapresiasi kejuaraan FIKS ini bahkan untuk peserta sendiri membludak sehingga pendaftaran ditutup sebelum waktunya. “Kami sangat mengapresiasi kejuaraan ini, dari sini bakat-bakat dan munculnya atlet handal muncul, yang menjadi petenis andalan nasional,” tegasnya. Dalam acara ini, klub tenis FIKS juga memberikan penghargaan kepada 10 pelatih tenis yang telah melahirkan petenis hebat di Indonesia, seperti Deddy Tedjamukti, pelatih dari Angelique Widjaja, yang berhasil menjuarai kategori single di Wimbledon Junior 2001, dan Ryan Tanujoyo, yang berhasil membawa Priska Nugroho menjadi juara Grand Slam Australian Open Junior Double tahun 2020.

Baru 19 Tahun, Raducanu Masuk Daftar Atlet Putri Terkaya Dunia

Baru 19 Tahun, Raducanu Masuk Daftar Atlet Putri Terkaya

Emma Raducanu menjadi salah satu petenis dengan bayaran tertinggi di usia 19 tahun. Berkat citranya yang apik, ia tetap jadi magnet sponsor meski performanya menurun. Petenis remaja itu menjadi sensasi di lapangan usai menjuarai US Open. Predikat sebagai petenis Inggris pertama yang menggondol trofi dari Grand Slam, sejak Virginia Wade di Wimbledon 1977, terus mendongkrak pamornya. Citra sebagai atlet muda enerjik, punya prestasi dan cantik tentu saja menarik bagi perusahaan reksasa tertarik menggaetnya sebagai bintang iklan. Tak tanggung-tanggung, petenis berpostur 175 cm tersebut meraup pendapatan hingga 10 kali lipat dari yang diperoleh di lapangan. Dalam tempo satu tahun, hingga Mei 2022, Raducanu mendulang 2,8 juta pound (sekira RP50,4 miliar) sebagai hadiah dari tenis. Itu termasuk bonus 1,8 juta pound menyusul kemenangan di US Open. Pundi-pundinya menggelembung hingga mencapai 22,8 juta pound. Itu berkat endorse dari merek-merek besar di dunia. Gadis blasteran Rumania-Cina itu menandatangani kontrak jutaan pound dengan produsen mobil Porsche, pembuat perhiasan mewah Tiffany & Co, merek fashion Dior. Ia pun ditunjuk sebagai duta British Airways, minuman Evian, produsen telekomunikasi Vodafone dan bank HSBC. Petenis yang kini mengalami cedera pergelangan tangan juga tampil dalam iklan Sports Direct. Nike dan Wilson pun membayar mahal agar produknya dikenakan Raducanu. Kekayaan yang meroket membawa petenis peringkat ke-76 dunia tersebut ke deretan atlet kaya. Ia masuk dalam tabel petenis dengan pendapatan tertinggi 2022, yakni posisi keenam. Raducanu juga mengisi peringkat ketiga atlet putri dengan pemasukan terbanyak tahun ini. Ia di bawah Naomi Osaka yang mengumpulkan 46 juta pound dan Serena Williams 30,6 juta pound.

Aldila Sutjiadi Raih Gelar Juara WTA 125 Pertama di Meksiko

Aldila Sutjiadi Raih Gelar Juara WTA 125 Pertama di Meksiko

Petenis putri Indonesia, Aldila Sutjiadi, berhasil meraih gelar juara nomor ganda turnamen WTA 125 Abierto Tampico, Meksiko, Sabtu waktu setempat atau Minggu waktu Indonesia. Duet Aldila bersama petenis Slovakia, Tereza Mihalikova, berhasil mengalahkan pasangan Amerika Serikat Elizabeth Mandlik/Ashlyn Krueger pada babak final. Aldila/Mihalikova, yang menjadi unggulan teratas di turnamen lapangan keras tersebut, melalui laga pamungkas tersebut dengan menang 7-5, 6-2. Dalam unggahan media sosialnya, Aldila mengungkapkan bahwa kemenangan itu adalah gelar WTA level 125 pertama baginya. Dia juga berterima kasih kepada pada Mihalikova yang telah bermain bersama selama sepekan terakhir. Gelar di Tampico melengkapi koleksi trofi tenis milik Aldila pada tahun ini. Pada April lalu, petenis berusia 27 tahun itu berhasil menjuarai ganda putri turnamen WTA 250 Copa Colsanitas di Bogota, Colombia, bersama petenis Australia Astra Sharma. Kemenangan tersebut adalah gelar WTA perdana bagi Aldila. Tidak lama berselang, tepatnya pada Mei, Aldila kembali mengemas gelar ganda putri pada turnamen ITF Charleston, Amerika Serikat, bersama petenis Polandia Katarzyna Kawa. Berdasarkan laman resmi WTA, Aldila pekan ini berada di peringkat 53 WTA ganda dunia, menjadi torehan peringkat tertinggi sepanjang kariernya. Di sektor tunggal Aldila berada di peringkat 516, lebih baik dari pekan sebelumnya, sementara catatan terbaiknya ada di peringkat 344 pada 24 Mei 2021. Terlepas dari turnamen tur, Aldila tahun ini juga berhasil mempertahankan gelar dengan membawa pulang emas ganda campuran SEA Games Vietnam bersama Christopher Rungkat. Sementara itu, di belahan dunia lain, petenis putri Indonesia Priska Madelyn Nugroho menjadi runner up ganda ITF W60 Playford, Australia. Priska, yang berpasangan dengan petenis Korea Selatan Han Na-lae, tidak mampu menghalang wakil tuan rumah Talia Gibson/Alexandra Bozovic pada babak final, Sabtu, dan berakhir 5-7, 4-6.

Juara US Open 2022, Carlos Alcaraz Jadi Petenis Termuda yang Raih Rangking 1 ATP

Juara US Open 2022, Carlos Alcaraz Jadi Petenis Termuda yang Raih Rangking 1 ATP

Petenis asal Spanyol, Carlos Alcaraz, membuat sejarah baru setelah meraih gelar Grand Slam pertamanya pada turnamen US Open 2022. Dia menjadi pemain tenis termuda yang menduduki peringkat pertama dunia dalam sejarah Pepperstone Association of Tennis Profesionals (ATP) Rankings. Menurut pemain berusia 19 tahun itu, menjadi nomor satu dunia dan menjuarai Grand Slam merupakan impiannya sejak kecil. Ia menegaskan upaya untuk mencapai semua itu dilalui dengan bekerja sangat keras. “Saya tidak istimewa dan tidak akan yang mengatakan saya akan menjadi yang terbaik. Semua yang saya lakukan adalah hasil kerja keras,” ujar Alcaraz menanggapi posisi pertamanya di ATP. Alcaraz menduduki peringkat pertama dunia dengan perolehan 6.740 poin. Dia lebih unggul sedikit dari lawan mainnya saat final US Open 2022, Casper Ruud, yang menempati peringkat kedua. Petenis asal Norwegia, Casper Ruud, menempati peringkat kedua setelah sebelumnya menjadi satu dari lima pemain yang berpeluang menduduki peringkat pertama. Pada perebutan tiket ke final US Open 2022, Ruud yang berusia 23 tahun berhasil melaju setelah mengalahkan Karen Khachanov. Namun dia dikalahkan oleh Carlos Alcaraz di final US Open. Selanjutnya, pada peringkat ketiga masih ada petenis paling senior Rafael Nadal yang kini sudah menginjak usia 36 tahun. Nadal yang telah menduduki peringkat pertama selama 209 minggu ini tersingkir di babak 16 besar pada turnamen US Open kemarin. Sementara Karen Khachanov yang berhasil menumbangkan Nick Kyrgios untuk mencapai semifinal US Open pertamanya, menembus 13 peringkat dan sekarang berada di rangking 18. Berikutnya, petenis asal Amerika Frances Tiafoe (24 tahun) yang berhasil menduduki posisi 19 setelah mengalahkan Rafael Nadal di babak 16 besar US Open 2022. Namun kemudian penampilan apiknya bisa dihentikan oleh Carlos Alcaraz di semifinal. 10 Besar Peringkat ATP per 12 September 2022: Carlos Alcaraz (Spanyol, 6.740 poin) Casper Ruud (Norwegia, 5.850 poin) Rafael Nadal (Spanyol, 5.810 poin) Daniil Medvedev (Rusia, 5.065 poin) Alexander Zverev (Jerman, 5.040 poin) Stefanos Tsitsipas (Yunani, 4.810 poin) Novak Djokovic (Serbia, 3.570 poin) Cameron Norrie (Inggris, 3.550 poin) Andrey Rublev (Rusia, 3.390 poin) Hubert Hurkacz (Polandia, 3.355 poin)

“Kado Spesial” di Hari Kemerdekaan Indonesia Dari Priska Nugroho

"Kado Spesial" di Hari Kemerdekaan Indonesia Dari Priska Nugroho

Petenis Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, memberi kado spesial pada perayaan HUT ke-77 RI yang jatuh pada Rabu 17 Agustus 2022. Sebab sehari sebelumnya, dia sukses menyabet delapan trofi lewat Kejuaraan Dunia Tenis di Tunisia. Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, mengaku menonton langsung perjuangan Priska dalam meraih prestasi tersebut. Menurutnya, pencapaian Priska menjadi hadiah terbaik dalam HUT ke-77 RI. “Kami bangsa Indonesia sangat bangga dan gembira atas capaian prestasi Priska Nugroho dalam kejuaraan tenis dunia di Monastir, Tunisia. Ia berhasil mengalahkan para pemain unggulan dunia,” kata Dubes Zuhairi seperti dilansir Antara. “Saya menonton langsung, dan KBRI Tunisia memberikan dukungan penuh selama enam minggu Priska bertanding. Meraih 8 trofi merupakan prestasi yang luar biasa. Sungguh, ini hadiah terbaik untuk HUT Kemerdekaan ke-77 RI,” tambahnya. Tiga dari 8 trofi Priska di Kejuaraan Dunia tersebut berasal dari nomor tunggal putri. Kemudian, terdapat empat lainnya yang diraih lewat nomor ganda puteri, sedangkan satu sisanya karena menjadi runner-up tunggal putri. Untuk itu, Dubes Zuhairi mengungkapkan kegembiraan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Priska. Dia berharap, Priska terus berlatih dan meraih prestasi lebih baik lagi di masa mendatang. “Saya berharap dan mendoakan, prestasi terbaik di Tunisia ini dapat menjadi awal bagi prestasi-prestasi Priska dalam turnamen tenis bergengsi lainnya,” ucap Zuhairi. “Semoga Priska dapat mengharumkan Merah Putih hingga level Grand Slam di masa-masa yang akan datang. Saya juga berharap nantinya Priska mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan asosiasi Tenis Tanah Air,” tambahnya. Sementara itu, Priska Nugroho menyampaikan terima kasih kepada Dubes Zuhairi dan KBRI Tunisia yang telah memberi dukungan penuh selama dirinya berkompetisi di Monastir. Menurutnya, prestasi itu tak mungkin terwujud tanpa dukungan berbagai pihak. “Saya persembahkan trofi-trofi ini untuk Indonesia. Puji Tuhan, saya dapat meraih ini semua karena dukungan keluarga, pelatih, dan KBRI Tunisia yang sangat luar biasa sejak awal kedatangan hingga kepulangan ke Tanah Air,” kata Priska.

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Nyambi Kuliah, Priska Madelyn Nugroho Back to Back Juara di Tunisia

Petenis muda Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, menunjukkan konsistensinya dengan menjejak podium tertinggi di Monastir, Tunisia. Priska berhasil meraih dua gelar, yakni tunggal putri dan ganda putri dalam turnamen ITF W15K yang sekaligus back to back. Tepatnya 24 Juli lalu, atlet 19 tahun itu memboyong gelar juara tunggal putri dan ganda putri di ajang ITF Tunisia 29A. Priska meraih emas sektor tunggal putri usai mengalahkan Vaidehi Chaudhari (India) dengan skor 6-3, 1-6, 6-4 di partai final. Sedangkan di sektor ganda putri, Priska menjadi kampium bersama Seijia Wei (Cina). Berlaga di partai final, Priska/Seijia menang 6-4, 6-1 atas Back Da-yeon/Jeong Bo-young (Korea Selatan). Sepekan selanjutnya, Priska lagi-lagi berhasil menjajaki podium tertinggi di dua nomor yang sama, tunggal dan ganda dalam ITF Tunisia 30A. Priska keluar sebagai juara tunggal putri setelah menundukkan Anastasiia Gureva (Rusia), 6-2, 6-1, di final. Priska yang kembali berpasangan dengan Seijia di nomor ganda putri sukses mengamankan gelar berkat kemenangan 6-2, 4-6, 5-10 atas Anastasiia Gureva (Rusia)/Michaela Laki (Yunani). Sebagai informasi, Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior mulai tahun ini dan harus merintis karier sebagai pemain pro. Selain harus berjuang mandiri, Priska juga tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS). Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan untuknya. “Sejak tahun ini Priska sudah tidak lagi menjadi pemain junior dan harus merintis karier sebagai pemain pro dan membangun peringkatnya sebagai seorang petenis pro,” ujar Sekretaris Jenderal PP. PELTI, Lani Sardadi. Dengan kondisi tersebut, Priska diharapkan mampu menjadi petenis handal Indonesia meski harus membagi waktunya sembari melanjutkan kuliah. Ia sendiri memiliki bakat hebat, salah satu prestasi besarnya adalah menjadi juara Girls Double di Australia Open 2020 bersama Alex Eala dari Filipina.

Atlet Muda Indonesia Juara Ajang Tenis Junior di Thailand

Atlet Muda Indonesia Juara Ajang Tenis Junior di Thailand

Atlet muda Indonesia mengharumkan Merah-Putih usai jadi juara ajang Tenis Junior di Thailand. Gelar juara itu dimenangkan Timnas Tenis Putra Indonesia yang diperkuat atlet-atlet muda berusia 12 tahun. Mereka dipimpin Kapten Revel Yehezkia dan diperkuat oleh Rafalentino Ali Da Costa, Raihan Somantri serta Titouan Parrod. Para atlet muda Indonesia itu berhasil meraih emas pada Kejuaraan Tenis Lapangan Junior International Tennis Federation (ITF) Asia 12 & Under Team Competition Regional Qualifying Event for Southeast Asia. Kompetisi tersebut digelar pada tanggal 18–23 Juli 2022 di Nonthaburi, Thailand. Tak hanya putra, Timnas Tenis putri juga membawa pulang medali perunggu. Mereka dipimpin oleh Kapten Okki Yonda, didukung oleh Gwen Emily Kurniawan, Assyifa Khansa Putri Raga dan Kaylee Rathana Tandjung. “Mereka berhak ke final kejuaraan Asia di Kazakhstan pada akhir tahun nanti,” terang Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PP PELTI) Lani Sardadi seperti dikutip dari Gerakita. Atas prestasi tersebut, Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan selamat. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya mengucapkan selamat kepada Timnas Tenis Putra dan Putri Indonesia yang berhasil meraih prestasi pada Junior ITF Asia 12 & Under Team 2022,” kata Ketum KONI Pusat. “Terima kasih atas kerja keras para atlet, pelatih, ofisial dan PP PELTI yang dipimpin Bapak Rildo Ananda Anwar karena berhasil mengantar atlet-atlet muda meraih prestasinya,” lanjut Ketum KONI Pusat.

Indonesia Menghelat Turnamen Tenis International Junior

Indonesia Menghelat Turnamen Tenis International Junior

Indonesia kembali menggelar turnamen tenis Internasional Junior, mulai kemarin, Sabtu (25/6). Turnamen digelar pada tanggal 25 Juni – 2 Juli 2022 di lapangan tenis Epicentrum Jakarta. Turut hadir sejumlah petenis Junior dari berbagai negara seperti Asia dan eropa. Sebelumnya, Jakarta juga mengadakan turnamen tenis junior nasional dengan tajuk JITA National Junior Tennis Tournament yang diselenggarakan tanggal 19 – 26 Juni 2022 di lapangan tennis Epicentrum, Jakarta. Turnamen yang cukup bergengsi ini mempertandingkan kelas tunggal dan ganda putra dan putri kelompok umur 12 tahun ke bawah, 14 tahun ke bawah dan 16 tahun ke bawah. Ketua Pengda Pelti DKI Jakarta, Erwin Suryadi, yang menyempatkan diri hadir untuk menyaksikan sekaligus memberikan hadiah kepada para pemenang pertandingan ini menyampaikan bahwa Turnamen Junior dengan skala nasional ini merupakan sebuah turnamen yang harus diapresiasi dan didukung oleh Pelti DKI Jakarta. Sebab, ajang ini khususnya untuk menemukan bibit-bibit pemain junior yang nantinya bisa menjadi pemain yang bisa memiliki prestasi internasional maupun nasional. Erwin dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa apreasiasi yang sangat tinggi juga diberikan kepada sekolah tenis JITA (Jakarta International Tennis Academy) yang dikomandani oleh Goenawan T Sutikno dan Revel Yehezkia, di mana selain turnamen Junior nasional ini. “Semoga dengan semakin semaraknya turnamen nasional dan internasional, khususnya di Jakarta akan semakin menggairahkan tenis lapangan di Indonesia ini,” ungkap Erwin. Sumber: Medcom.id

Jhezekel Jason Wakili Indonesia di Bangkok

Jhezekel Jason Wakili Indonesia di Bangkok

Prestasi membanggakan diukir petenis meja junior Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) Jhezekel Jason Christian. Petenis 13 tahun itu jadi salah satu atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang Seatta Table Tennis Championships U-15 di Bangkok, Thailand, 17-22 Juni mendatang. Keberhasilan Jason itu didapat setelah dirinya lolos dalam seleksi nasional (Seleknas) kelompok umur 15 tahun di Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Atas prestasi itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIJ memberikan apresiasi berupa penghargaan dan uang saku kepada petenis muda asal Kota Jogja itu. Ketua Umum (Ketum) KONI DIJ, Djoko Pekik Irianto mengatakan, prestasi yang dicatatkan Jason di Seleknas sangat membanggakan. Dari banyak atlet muda yang ikut seleksi, wakil DIJ sukses menempati peringkat tiga bersama (empat besar). “Harapannya Jason bisa mengibarkan bendera Merah-Putih di Thailand. Bahkan kalau bisa, jangan hanya mengibarkan bendera, tapi memperdengarkan lagu Indonesia Raya di luar negeri. Artinya, bisa jadi juara, kalau bendera kan bisa peringkat dua atau tiga,” ujarnya di sela acara di ruang rapat KONI DIJ kemarin sore (3/6). Dalam kesempatan tersebut, Djoko mengucapkan rasa terima kasih yang besar kepada Pengda PTMSI DIJ. Menurutnya PTMSI DIJ sukses melakukan pembinaan kepada atlet-atletnya. Itu dibuktikan dengan keberhasilan Jason menembus Seleknas dan masuk tim Indonesia. Sementara itu, Ketum Pengda PTMSI DIJ Bagiya Rakhmadi menuturkan, keberhasilan Jason merupakan kebanggaan dan keberhasilan PTMSI DIJ dalam memenuhi janji ke Ketum PTMSI untuk melahirkan atlet berkualitas. Sebab, kali terakhir DIJ mewakilkan atlet ke nasional yakni pada 2009. “Dan, baru 2022 ini kami kembali mampu mengirimkan lagi,” terangnya. Sementara itu Jason yang didampingi kedua orang tuanya, Andy Kristiyanto dan Yessy Wijaya sangat bangga dan senang bisa mewakili Indonesia di ajang tersebut. Dia pun berjanji akan bekerja lebih keras dan siap memberikan yang terbaik untuk Merah-Putih. “Impian saya bisa masuk tim Indonesia sejak kelas 6 SD, tapi tertunda dan akhirnya masuk saat sudah kelas 1 SMP. Saya bertekad meraih hasil terbaik dan meraih medali emas,” tegas anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Aldila Banjir Prestasi Jelang SEA Games Vietnam

Aldila Banjir Prestasi Jelang SEA Games Vietnam

Petenis putri asal Indonesia, Aldila Sutjiadi, mampu mengukir sejumlah prestasi menjelang tampil pada SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam. Terbaru, Aldila Sutjiadi membawa pulang gelar juara sektor ganda dalam turnamen ITF World Tennis Tour W100 di Charleston, Amerika Serikat, pada Minggu (1/5/2022) pagi WIB. View this post on Instagram A post shared by Aldila Sutjiadi (@dila11) Aldila Sutjiadi meraih gelar tersebut bersama petenis asal Polandia, yakni Katarzyna Kawa. Duet Aldila Sutjiadi dan Katarzyna Kawa sukses membungkam wakil tuan rumah Sophie Chang/Angela Kulikov dengan kemenangan straight set (6-1, 6-4) dalam laga final berdurasi 59 menit. Sebelum mengalahkan Sophie/Angela dan meraih gelar juara, Aldila/Kawa lebih dulu menang telak (6-1, 6-0) pada semifinal kontra pasangan Olivia Tjandramulia (Australia) dan Marcela Zacarias (Meksiko). “Terima kasih dukungannya, kami main solid hari ini meski nyaris kecolongan di set kedua,” kata Aldila Sutjiadi terkait jalannya laga final kontra Sophie/Angela, dikutip dari Antara News. View this post on Instagram A post shared by Aldila Sutjiadi (@dila11) Bagi Aldila, ini merupakan gelar juara kedua sepanjang 2022. Sebelumnya, dia lebih dulu meraih juara pada turnamen WTA Copa Colsanitas di Bogota, Kolombia. Aldila berpasangan dengan petenis asal Australia Astra Sharma ketika menjuarai ajang tersebut. Setelah meraih gelar juara pada WTA 250 Copa Colsanitas, Aldila bertengger di posisi ke-86 dalam tabel peringkat ganda WTA. Selanjutnya, Aldila disebut akan kembali naik peringkat setelah meraih gelar juara pada ITF 100 Charleston. Antara News menulis, Aldila akan menempati peringkat ke-77 dunia pada awal pekan depan. Aldila mengatakan bahwa rentetan prestasi ini bisa menjadi modal berharga untuk tampil pada SEA Games 2021 Vietnam. Selain itu, Aldila juga akan berjuang pada turnamen bergengsi lainnya, yakni Grand Slam Roland Garros. “Modal bagus untuk tampil di SEA Games Vietnam nanti dan Grand Slam Roland Garros,” ujar Aldila. Pada SEA Games 2021 Vietnam, Aldila berpeluang mempertahankan raihan emas yang didapat pada edisi sebelumnya. Aldila berhasil meraih emas tunggal putri pada SEA Games 2019 Filipina. Selain itu, dia juga mampu menyumbangkan medali emas bersama Christopher Rungkat di nomor ganda campuran. Pretasi yang diukir Aldila melengkapi raihan timnas tenis Indonesia yang ketika itu menjadi juara umum. Pada SEA Games 2019 Filipina, timnas tenis Indonesia juga memperoleh emas dari buah perjuangan ganda putri Beatrice Gumulya/Jessy Rompies. Timnas tenis Indonesia bertekad mempertahankan gelar juara umum dalam SEA Games 2021 Vietnam yang akan berlangsung pada 12-23 Mei mendatang.

SEA Games 2021. Tenis Incar Emas 

Presiden Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI), Rildo Ananda Anwar berharap dukungan dari tim Chef de Mission (CdM) pada SEA Games ke 31 bulan depan. Terutama karena pemulihan atlet sangat penting karena padatnya jadwal pertandingan di SEA Games. “Yang paling penting adalah mereka siap main, secara mental dan fisik. Kami berharap persiapan yang sudah kami lakukan bisa membuat atlet mencapai hasil terbaiknya. Tapi saya berharap KOI dan Kementrian Pemuda dan Olahraga juga bisa mendukung kami, terutama dalam pemulihan atlet,” kata Rildo. Target pada kelas ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri adalah medali emas. “Untuk ganda campuran ada Christo (Christopher Rungkat) dan Aldila (Sutjiadi), kami juga berharap dari tim ganda putra dengan Christo and Rifqi (M. Rifqi Fitriadi),” kata Rildo. “Dari ganda putri kami juga ingin memenangkan medali emas, tapi kita lihat dulu siapa yang main. Bisa Bea (Beatrice Gumulya) dan Jessy (Rompies), atau Bea dan Aldila, atau Aldila and Jessy, kami akan beradaptasi dengan kondisi di lapangan,” lanjut Rildo. Pelatih kepala tim tenis Deddy Prasetyo menjelaskan bahwa persiapan sudah lebih dari setahun tanpa henti. “Kami mulai lebih dari setahun lalu tanpa henti. Paling panjang kami libur satu minggu lalu lanjut lagi,” kata Deddy. “Pada hari Kamis (14/4) para pemain akan ke Thailand untuk turnamen. Dalam olahraga tenis kita tidak punya training camp jangka panjang untuk persiapan, setiap minggu ada turnamen, jadi kita selalu fokus pada turnamen berikutnya,” tambah Deddy. “Untuk tim putra mau pun putri, kemudian ganda putri dan ganda campuran, kita berharap untuk memenangkan medali emas,” tutup Deddy. Sumber: NOC

Junio Junior Open 2022, Jadi Magnet Petenis Muda Indonesia

Junio Junior Open 2022, Jadi Magnet Petenis Muda Indonesia

Turnamen Tenis Junio Junior Open 2022 tandingkan lima kelompok umur berbeda. Turnamen yang digelar sejak Minggu (13/2/2022) kemarin ini akan berlangsung hingga Sabtu (19/2/2022) mendatang. Untuk venue pertandingan, kejuaraan ini digelar di empat lapangan berbeda, antara lain; Lapangan Tenis Kompleks Stadion Sultan Agung, Lapangan Tenis RS DKT, Lapangan Tenis UNY dan Lapangan Tenis Sinduadi. Direktur Turnamen Junio Junior Open 2022, Anshari Nuraida menjelaskan kejuaraan dengan level nasional ini memberikan kesempatan untuk bertanding bagi petenis dengan kelompok umur 10, 12, 14, 16 dan 18 tahun. Kemudian mereka akan bertanding dalam dua nomor, yakni nomor tunggal dan ganda. “Dari kuantitas dan kualitas peserta yang datang ke Yogya, kami bersyukur dapat menaikkan gengsi event ini. Namun kami tak henti-hentinya mengingatkan peserta untuk mematuhi protokol kesehatan. Tenis beruntung termasuk cabang olahraga yang berisiko rendah paparan Covid-19,” ulasnya. Selain itu salah satu alasan dari penyelenggaraan kejuaraan ini DIY dapat menjadi magnet bagi petenis muda dari seluruh daerah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan kenyataan dimana beberapa nomor pertandingan seperti KU 12, 14 dan 16 tunggal putra turnamen ini harus menggelar 128 draw size. Artinya, atlet harus melewati tujuh babak lebih dulu sebelum menjadi juara. Tak hanya dari segi antusiasme peserta, Kejurnas Junior yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti ini turut diramaikan petenis papan atas junior Indonesia. Beberapa nama petenis junior ternama yang andil di dalamnya antara lain; Aditya Yudha Pratama asal Slawi, Tegal yang menempati peringkat nasional petenis (PNP) 1 di KU 10 tahun putra. Kemudian Quora Prince asal Banjarmasin, yang juga PNP 1 KU 10 putri. Selain itu masih ada Rafalentino Dacosta (PNP 2 KU 14 putra) dan Mischka Sinclaire Goenadi (PNP 1 KU 14 Putri). Untuk KU 16 putra, petenis unggulan yang ambil bagian yakni Raphael Dandi dari Semarang (PNP 1), serta Tiara Naura Nur Azizah asal Riau (PNP 2 putri). Setelah Junio Junior Open 2022 ini, turnamen akan dilanjutkan dengan kelompok senior umum berlabel Britama Open dengan total hadiah Rp 100 juta. Sejumlah petenis nasional telah memastikan ikut meramaikan persaingan, diantaranya calon penghuni skuad Piala Davis Indonesia yang akan berlaga di babak play off Grup ll menjamu Venezuela awal Maret di Jakarta. “Kami masih memantau beberapa petenis seperti petenis Bantul yang membela Papua Barat, yakni Achad Imam Maruf dan rekannya, Althaf Baehaqi serta Tegar Abdi Satrio Wibowo dari Kalimantan Selatan,” kata Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar.

Rifqi Fitriadi Siapkan Fisik Serta Mental Untuk Piala Davis

Rifqi Fitriadi Siapkan Fisik Serta Mental Untuk Piala Davis

Petenis putra Indonesia M. Rifqi Fitriadi bersiap untuk laga Piala Davis Grup II Indonesia vs Venezuela, yang akan digelar di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 4-5 Maret 2022. Petenis Jawa Timur, yang baru saja menjuarai Mandiri Tennis Open 2022, itu mengatakan akan mempersiapkan diri baik fisik maupun mental untuk kejuaraan tenis beregu putra paling bergengsi di dunia itu. “Untuk persiapannya kita training camp di Senayan mungkin lebih banyak latih tandingnya, mungkin fisiknya lebih ditingkatkan lagi biar lebih maksimal di Davis Cup,” ujar Rifqi ditemui usai laga pemungkas melawan Achad Imam Ma’ruf dari Papua Barat di Jakarta, Minggu. Lebih lanjut, kepada Antara, Rifqi mengatakan bahwa Mandiri Tennis Open 2022 menjadi turnamen terakhirnya untuk persiapan menjelang pertandingan play-off Grup Dunia II Piala Davis 2022 itu. “Setelah ini mungkin lebih persiapan ke latihan-latihan fisik, dan mentalnya, karena di Davis Cup atmosfernya pasti beda,” kata Rifqi. Setelah memenangi nomor tunggal putra dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober lalu, Rifqi mengatakan banyak melakukan latihan ketika pulang ke kampung halamannya, Kalimantan Selatan. Petenis berusia 23 tahun itu juga sempat mengikuti Pangdam Cup 2021 di Manado, Sulawesi Utara, pada Desember lalu, sekaligus menyabet gelar pada kejuaraan nasional tenis lapangan tersebut. Sementara itu, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) telah mengundang sejumlah petenis untuk mengikuti training camp (TC) guna menghadapi Piala Davis. Beberapa di antaranya bahkan telah mulai bergabung untuk latihan. Menariknya, terdapat satu nama baru dalam tim Piala Davis Indonesia kali ini, yaitu Nathan Anthony Barki. Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar, mengatakan masuknya Nathan dalam tim merupakan bagian dari upaya regenerasi atlet Indonesia. “Satu pemain ada yang di luar Nathan, dia mainnya di luar dia tidak pernah ada di Indonesia, dan ranking ITF junior-nya juga bagus, jadi nanti kita siapkan dia untuk di Davis Cup supaya ada satu pemain junior,” kata Rildo. “Setiap ada tim Davis atau apa pun Cup itu selalu saya masukan satu pemain junior… sekarang yang putra Nathan. Sebelumnya, ada Rifqi, sebelumnya lagi Tegar, Gunawan, kita siapkan regenerasi, kalau dia sudah digabung sama seniornya regenerasinya sudah cepat,” ujarnya menambahkan. Indonesia dan Venezuela bakal melakoni laga hidup-mati. Pertandingan tersebut akan menjadi penentu skuad Merah-Putih bertahan di Grup Dunia ll atau terdegradasi ke Grup III Piala Davis.