6 Cara Dribble Bola Basket Yang Benar Layaknya Bintang NBA

Kamu ingin bisa seperti pemain bintang NBA yang jago banget permainan bola basketnya? Itu bukan hal yang mustahil loh, bila kamu bisa menguasai teknik bola basket yang baik. Salah satunya diawali dengan latihan teknik menggiring bola (dribbling) yang benar.  Latihan sangat diperlukan setiap orang agar dapat menggiring bola basket dengan baik. Mempelajari hal ini membutuhkan kemauan serius dari diri kamu,  dengan petunjuk berikut kamu akan dapat menggiring bola basket melewati tim lawan! Pastikan kamu sudah tau ya cara dasar mendribble bola basket. Hmm, kalau belum, pelajari terlebih dahulu ya, baru bisa coba nih teknik lanjutan Dribble saat di Lapangan Pertandingan: Pandangan fokus ke depan, tidak melihat bola ketika mendribble. Pada saat pertandingan, kamu harus selalu melihat sekeliling depan ketika melakukan dribble.  Dimana saat dribble bola, kamu harus lihat dimana rekan tim kamu, pemain lawan, dan dimana letak ring berada. Kamu pasti tidak mungkin melakukan hal ini sekaligus jika pandanganmu hanya menatap ke bola. Satu-satunya cara untuk membuat percaya diri dengan gerakan dribble kamu adalah dengan latihan serius. Ketika bermain basket, kamu harus “percaya” bahwa bola yang dipantulkan akan kembali ke tangan kamu tanpa harus melihat bola itu. Mengganti arah dribble bola tergantung kondisi di sekitar Berhati-hatilah “kemana” bola tersebut kamu giring, jangan sampai ke posisi pemain lawan! Ketika kamu berada di wilayah “open court” (dimana menggiring bola ke daerah lawan setelah tim lawan mencetak angka). Caranya kamu dribble bola ke depan, sehingga lawan pun akan berlari mengejar kamu. Akan tetapi, jika kamu berada di dekat pemain lawan (terutama jika pemain lawan menjaga kamu), dribble bola ke samping kamu (pada sisi luar kaki) dengan posisi badan bertahan dan rendah. Kalau sudah begitu berarti  lawan akan berhadapannya dengan badan kamu. Ia pun akan kesulitan merebut bola serta bisa jadi memungkinkan ia melakukan pelanggaran. Akan untung di tim kamu, bukan?! posisi badan antara pemain lawan dan bola. Kesulitan kadang terjadi saat kamu misal dijaga satu atau lebih pemain lawan, mereka terus menghadang dan mencoba untuk merebut bola. Teknik dribble benar terampuh saat kena masalah ini di lapangan, lindungi bola dengan badan kamu. Jangan pernah melakukan dribble dengan bola berhadapan langsung di depan pemain lawan. Melainkan, posisikan badan kamu di tengah, antara pemain lawan dan bola. Tujuannya agar pemain lawan kesulitan untuk merebut bola (ingat: pemain lawan tidak bisa mendorong badan dan merebut bola karena ada risiko melakukan pelanggaran). Selain posisi badan di tengah, kamu dapat menggunakan tangan yang tidak mendribble bola sebagai penahan. Angkat tangan dan kepalkan tangan kamu, kemudian hadapkan ke sisi samping lengan depan pemain lawan. Hati-hati ketika menggunakan cara tangan ini. Jangan sedikitpun kamu mendorong pemain lawan, memukul pemain lawan dengan tangan, atau melewati pemain lawan dengan mendorong menggunakan tangan kamu. Sebaiknya, gunakan tangan (seperti kamu memegang perisai) hanya sebagai pelindung bola dan menjaga jarak dengan lawan. Jangan berhenti, lanjut terus! Ketika melakukan dribble di pertandingan, jangan memberhentikan dribble kamu (kecuali kamu sudah tahu apa yang harus Anda lakukan selanjutnya). Jika kamu berhenti menggiring bola, sudah pasti kamu kecil kesempatan untuk dribble kembali. Selain itu, bila lawan kamu cerdas, ia akan memanfaatkan hal tersebut untuk merebut bola. Pilihan yang ada miliki adalah mengoper bola ke rekan kamu, melakukan shooting, atau membiarkan bola direbut oleh pemain lawan. Jika kamu berencana untuk melakukan pilihan pertama atau kedua, lakukanlah langsung setelah Anda berhenti dari dribble – jika tidak, pemain lawan akan berusaha merebut bola tersebut. Kerja tim, oper bola itu. Terkadang, dribble tidak selalu menjadi pilihan terbaik dalam permainan basket. Ada pilihan lain yang lebih baik yaitu melakukan operan. Permainan mengoper yang baik adalah salah satu faktor penyerangan yang efektif.  Jangan mau menang sendiri, ya. Ingat, kerja tim! Jika dribbling langsung ke arah ring kamu nanti akan banyak berhadapan dengan pemain bertahan lawan, lebih baik kamu mengoper bola saja ke rekan yang tidak dijaga oleh lawan. Dengan begitu, tim basket kamu akan aman. Hindari Pelanggaran dalam dribble. Ada beberapa peraturan dasar yang mengatur bagaimana cara melakukan dribble pada permainan basket. Melakukan dribble sesuka hati dapat menghasilkan hukuman, menghambat alur serangan tim dan memberikan bola kepada tim lawan secara cuma-cuma. Hindarilah pelanggaran-pelanggaran berikut ini: Traveling: Bergerak dengan bola tanpa melakukan dribble. meliputi: mengambil langkah tambahan, lompatan, atau menyeret kaki kamu. Double dribble: Pelanggaran ini dibagi menjadi dua bagian yaitu melakukan dribble dengan dua tangan secara bersamaan dan berhenti dari dribble (menangkap atau memegang bola) lalu melakukan dribble kembali. Carrying: Menangkap bola dengan satu tangan dan melanjutkan dribble (tanpa berhenti dari pergerakan). Dengan kamu berlatih terus-menerus keenam teknik dribble yang benar diatas, pasti kamu akan bisa seperti permainan sekelas pemain NBA, deh! Go..Go, Good Dribble.. (wikihow)

Menguasai Skill Olahraga Karate, Pemudi Ini Malah Ingin Menjadi Artis

karate-reza

Setelah berhasil mengembangkan olahraga karate, negeri sakura ini yang juga mendapatkan julukan negeri matahari terbit. Yang berhasil mempromosikan tangan kosong adalah senjata ampuh dalam melumpuhkan lawan. Reza Benny Zafira adalah salah satu atlet karate yang berprestasi dan berpotensi, selain itu ia juga merupakan siswi kelas X di SMAN 2 Tangsel. Mengikuti jejak sang kakak sebagai atlet karate, Reza, sapaan akrabnya, telah mengikuti serta menjuarai berbagai kejuaraan karate, dan prestasi-prestasi tersebut antara lain: 1. Juara 3 Nasional SBY Cup 2010 2. Juara 2 Nasional SBY Cup 2012 3. Juara 1 se Jawa – Bali IPB Cup 2012 4. Juara 2 Kejuaraan nasional 2015 5. Juara 3 tingkat Provinsi O2SN 2015 6. Juara 3 tingkat Provinsi O2SN 2016 7. Juara 3 Nasional 2017 Lumban Tobing 8. Juara 2 Porprov 2017 Reza memaparkan awal ia menggeluti olahraga karate semenjak umur 5 tahun. “Saya ikut karate sejak umur lima tahun, kelas satu SD. Awalnya karena melihat kakak pertama saya, dari situ saya tertarik untuk ikut karate sampai sekarang.” ujar Reza. Reza mengatakan, dirinya sempat mengalami cidera di kakinya ketika sedang berlatih, yang menyebabkan ia tidak bisa maksimal lagi dalam berlatih karate. “Saya mengalami cidera di kaki pada saat sedang menjalankan sebuah latihan melompat. Saya sudah mengalami cidera tersebut selama kurang lebih dua tahun. Itu sangat membuat saya gampang menyerah dan ingin berhenti berlatih, apalagi saya sudah mengikuti karate hampir sepuluh tahun lamanya.” Kata Reza, yang mengakui bahwa dirinya selalu didampingi dan di semangati oleh orang tua dan pelatihnya. Reza juga memiliki cerita yang selalu diingatnya ketika mengikuti sebuah kejuaraan karate di Bali. “Ketika saya mengikuti Kerjurnas di Bali tahun 2012, kebetulan disana saya termasuk atlet paling muda yang mengikuti Kejurnas tersebut. Kebetulan juga pada saat kejurnas tersebut, banyak TNI yang menjadi peserta dari tim Banten. Jadinya saya seperti seorang anak atau adik yang disayangi oleh para TNI tersebut.” ungkap siswi kelahiran Tangsel, 13 Desember 2002 tersebut. Ketika membicarakan tentang cita-citanya, Reza mengakui bahwa ia ingin menjadi seorang artis. Tetapi jika dirinya bisa menjadi seorang atlet profesional, maka ia akan memilih profesi tersebut. “Tidak ada kesuksesan jika tidak disertai dengan berusaha dan berdoa. Jangan menyerah jika kalian belum mencapai prestasi yang kalian inginkan. Buatlah orang tua, teman-teman, sekolah dan guru bangga atas prestasi mu. Dan selalu ingat bahwa Tuhan selalu ada disamping kita.” tutupnya.(crs/adt)

Menang Melawan Sang Idola, Andre Semakin Mantap Mengikuti Jejak Seniornya Dalam Dunia Motor Cross

andriansyah-motorcross

Era saat ini merupakan masa dimana segala hal yang menantang di anggap mampu mengatasi segala ketakutan yang membayangi, namun jika di aplikasikan dengan perhitungan yang akurat akan memberikan kebanggan tersendiri saat berhasil menghadapinya apalagi untuk olahraga motor cross. Pria yang bernama Ardiansyah (22), merupakan mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, yang tak lain merupakan atlet balap motor cross yang sudah cukup banyak meraih piala di ajang balap motor cross. Ardhiansyah mengatakan kepada NYSN, bahwa hobbynya ini sudah di mulai semenjak umur 12 tahun “Saya memulai debut balap pada saat duduk di bangku sekolah dasar usia 12 tahun. Menurut saya olahraga balap grasstrack atau motor cross ini mempunyai tantangan yang berbeda dari olahraga balap yang lainnya.” ujar pria yang biasa dipanggil Andre ini. Berbagai prestasi yang pernah diraih oleh Andre salah satunya adalah : 1. Juara umum kategori junior, event club Noval Rb 2014, Tangsel, Banten. 2. Juara umum kategori junior, event club Liman jaya 2015, Garut, Jabar. 3. Juara umum kategori open, event club asbet 2016 pantai Carita Labuan, Banten. 4. Juara umum kategori open, event club PMM 2017, Balaraja, Banten. Dan masih ada yang lainnya. Menang balapan dari idolanya merupakan pengalaman yang paling berkesan dalam hidupnya. “Pengalaman yang paling tidak pernah bisa dilupakan yaitu ketika saya balapan motor dengan salah satu pembalap idola saya, dan saya bisa menang dari idola saya.” tutur Andre. Menggeluti motor cross selama 10 tahun belakangan ini, tentunya cidera sudah pernah dirasakan oleh Andre. “Pernah ketika latihan, saya mengalami cidera di lutut. Tulangnya bergeser, itu cidera saya yang paling parah. Tapi alhamdulillah sampai saat ini belum pernah ada kejadian seperti itu lagi dan saya harap tidak akan pernah mengalaminya kembali.” sambung Andre Pria yang juga mengakui bahwa sang ayah tidak pernah berhenti berikan dukungannya dalam hal apapun termasuk materi, akhirnya Andre semakin mantab mengikuti jejak senior senionya. “Mudah-mudahan saya bisa menjadi seperti para senior saya, dan untuk masa depan saya, mungkin saya akan bekerja di bidang yang berbeda dengan profesi saya sekarang sebagai pembalap motor. Karena untuk balapan bisa dibatasi oleh umur, tidak selamanya bisa ikut balapan. Serta perlu diketahui, semua yang saya raih itu tidak instan, butuh proses, maka dari itu, untuk teman-teman yang lain juga harus banyak berlatih agar memiliki fisik yang bagus dan kuat, karena balapan grasstrack atau motor cross ini tidak hanya memerlukan skill, melainkan perlu memerlukan fisik yang baik.” kata Andre sekaligus mengakhiri perbincangannya bersama reporter NYSN.(crs/adt)

Tari Balet: Echa Menjelma Menjadi Peri Tanpa Tulang.

Betapa lucunya tingkah penari balet cilik ini, terlebih saat memulai pemanasan untuk memulai melenturkan tubuh mungilnya bersama teman sepanggungnya di tempat berlatih tari balet di sumber cipta balet yang berada di Wilayah Bumi Serpong Damai. Echa, begitu sapaan akrab Naresha Innayaputri Priandra mengatakan gemar menari balet sejak masih berusia 5 tahun kepada NYSN. Wanita cilik yang tak pernah mau ketinggalan latihanya ini lahir di Tangsel, 23 april 2008, Echa yang tak lain adalah buah hati dari pasangan Suprianto dan De Sita saat ini duduk di bangku kelas 3 SD di Sekolah Anderson School. De Sita Indrayanti orang tua Echa mengatakan bahwa semenjak kecil Echa sudah terlihat suka dengan tari dan musik. Lalu ketika masuk SD, tari balet menjadi pilihannya. Maksudnya Olahraga tapi sekalian menari. “Memang dari kecil Echa sudah menampakan kegemarannya terhadap tari dan musik, tiap mendengar musik di mana saja dia bergoyang dengan tangan di angkat seraya penari balet. Saya fikir kenapa tidak, sebagai orang tua saya coba menawarkan formula olahraga sekaligus menari, ternyata Echa makin senang berada di kelas tari balet.” Ungkap Sita Sita menambahkan terbukti kalau suka dengan balet, echa rajin latihan sebelum tidur. Kadang ibunya disuruh menirukan gerakannya. “Rutinitas Echa sebelum tidur biasanya latihan dulu agar otot lemas dan nyenyak tidur, dan lucunya saya di suruh menirukan gerakan balet yang tidak mudah di lakukan.” Canda bunda yang satu ini. “Namanya anak, pasti ada masa jenuh dan bosen. Saya sebagai ortunya tidak boleh berhenti memberi semangat anak untuk tetap rajin berlatih. Karena itu mengajarkan tanggungjawab juga untuk akan suatu komitmen.” Tutup Sita (ryo/adt)

Gadis Belia Ini Menjadi Atlet Balap Motor Wanita Sejak Di Bangku Sekolah Dasar.

Daara-balap-motor

Olahraga ektrsem yang satu ini banyak menuai protes karena dampak negatifnya di luar lintasan, padahal balap motor sesuai standart memakai pelindung khusus dapat melatih reflek dan memacu adrenaline dan memberi kepuasan tersendiri bagi penggilanya. Dara aulia Bahrudin merupakan salah satu atlet balap motor wanita, ia juga terdaftar sebagai siswi kelas 3 di SMP Puspita Bangsa, Tangsel. Remaja yang lahir di Tangerang,19 Oktober 2001 ini sudah menggeluti olahraga ekstrim tersebut sejak duduk di bangku kelas 6 SD atau ketika ia berusia 12 tahun. “Saya tertarik dengan olahraga balap motor ini karena jarang wanita yang bisa atau mau mempunyai hobby seperti ini.” tutur Dara. Beberapa prestasi yang sudah di raih oleh Dara diantaranya: 1. Juara 2 brackt 9 detik Drag Bike Lampung 2. Juara 4 Brigif Cimahi MTC 130 3. Juara 3 kelas 155 wanita di Cicangkal Dara menuturkan, bahwa sang ibunda sempat melarangnya berlatih balap motor, karena Dara sendiri juga baru pertama kalinya mahir menyetir kendaraan roda dua tersebut. Tetapi karena memang sudah menjadi hobby, akhirnya sang ibunda mau tidak mau mengizinkan. Dan juga karena Dara bisa berprestasi dalam bidang olahraga tersebut, akhirnya sampai sekarang sang ibunda mendukungnya untuk terus berlatih. Dara juga mengakui, bahwa ia pernah merasa tidak percaya diri dengan postur tubuhnya dan ingin mengundurkan diri dari olahraga balap motor. Tetapi sang ayah terus mendukungnya sampai akhirnya Dara bisa berprestasi seperti sekarang. “Saya pernah terjatuh tetapi tidak pernah ada rasa trauma. Justru hal tersebut bisa menjadi motivasi agar lebih semangat dan lebih baik lagi.” kata Dara. Ketika di tanya soal cita-citanya, Dara menjawab bahwa saat ini ia masih menekuni berlatih balap motor. “Cita-cita sih ada, tapi untuk saat ini masih suka di motor, masih hobby.” jawabnya. Gadis belia ini juga berpesan kepada pembaca NYSN, bahwa semangat berlatih adalah sumber motivasinya. “Intinya belajar yang rajin dan jangan takut gagal, karena kegagalan yang sesungguhnya ada pada saat kita menyerah. Pokoknya semangat terus.” pesan Dara.(crs/adt)

Ke Luar Negeri Gratis, Haekal Jadikan Tenis Menjadi Ajang Silaturahmi Antar Atlet.

Tenis-Haekal-

Tenis lapangan yang sangat identik dengan lapangan outdoor terkenal dengan sebutan olahraga musim panas, dan jika hujan terpaksa pertandingan ataupun latihan di tunda hingga lapangan kering. Seperti yang sudah di paparkan NYSN sebelumnya bahwa tenis ini merupakan olahraga yang di lakukan oleh para bangsawan dunia. Haekal Ramadhan, adalah salah satu atlet tenis yang baru saja lulus dari SMAN 116 Ragunan, ia sudah menggeluti olahraga tersebut sejak usia 6 tahun. “Saya ikut berlatih tenis dari umur 6 tahun. Berlatihnya di Sri Utaminingsih Tennis School yang pada tahun 2004 berubah nama menjadi Yayuk Basuki Tennis Akademi. Mulai tertarik karena semasa kecil saya sering diajak oleh ayah saya untuk melihat tante Yayuk bermain tenis.” kata Haekal. Haekal telah mengumpulkan banyak prestasi dari olahraga tenis, beberapa diantaranya yaitu: 1. Juara 1 ganda putra ITF juniors AGS (5) 2016 2. Juara 2 ganda putra ITF juniors AGS (6) 2016 3. Juara 3 ganda putra ITF widjojo soedjono Surabaya 2016 4. Medali Perak beregu ASEAN school games 2016 Chiang Mai Thailand 5. Medali perunggu ganda putra ASEAN school games 2016 Chiang Mai Thailand Lewat kegiatan berlatih tenis, Haekal mengakui bahwa ia menjadi lebih sehat baik dari sisi jasmani maupun pergaulan, apalagi di zaman seperti sekarang ini. Keluarganya juga sangat mendukung karena berlatih tenis merupakan kegiatan yang sangat positif. “Pengalaman yang berharga, sih, bisa keluar Negeri gratis, terus bisa kenalan dengan para atlet dari negara lain. Bahkan terkadang bisa naksir.” ujar Haekal sambil tertawa. Bagi pria humoris ini, semua orang disekitarnya sangat berperan dalam mendukung perjuangannya. “Yang pasti Allah SWT, lalu orang tua saya yang tidak lelah memotivasi saya untuk lebih dan lebih lagi dalam berlatih, juga pelatih saya dan sahabat-sahabat saya.” imbuhnya. Menurut Haekal, rasa jenuh yang terkadang datang menghampiri pikiran harus bisa dikalahkan dengan kembali memberikan motivasi untuk diri sendiri, dan selalu mengingat bahwa sudah banyak orang yang berjasa dan berkorban dalam perjuangannya sampai bisa berprestasi sekarang ini. Remaja yang sedang menunggu pengumuman di Universitas Islam Negeri (UIN) tersebut mengatakan kepada NYSN bahwa ia akan fokus kuliah dulu sebagai bekal untuk masa depannya. “Saya realistis dengan keadaan Indonesia sekarang yang bisa dikatakan masih kurang memperhatikan para atlet, jadi saya memilih untuk kuliah terlebih dahulu.” kata Haekal. Ia melanjutkan, untuk teman-temannya yang sedang berjuang dalam meraih prestasi, bahwa harus berlatih keras dan mempunyai komitmen yang kuat. “Ya, berlatih keras dan memiliki komitmen kuat jika memang ingin berprestasi dan membanggakan keluarga di kancah Provinsi, Nasional bahkan tingkat Internasional.” tutupnya.(crs/adt)

Timnas Indonesia U-22 Menang Tanpa Balas Lawan Mongolia

Timnas Indonesia U-22. Foto: cnnindonesia.com

Tim nasional (Timnas) Indonesia U-22 menang telak 7-0 saat berhadapan dengan Mongolia pada laga kedua Kualifikasi Piala Asia U-23 di Supachalasal National Stadium, Bangkok, Thailand, Jumat, sore WIB (21/7/2017) Seperti lansiran dari DetikSport (21/7/2017), Luis Milla merubah susunan pemainnya menjadi Kurniawan Kartika Ajie dipasang menjadi penjaga gawang, memainkan Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas Dan Osvaldo Haay dipasang di posisi penyerang kanan. Hasil perubahan tersebut Indonesia pun unggul babak pertama, dengan tiga gol oleh Saddil Ramdani, Marinus Maryanto, dan Gavin Kwan Adsiti. Babak kedua, empat gol, Saddil, Osvaldo, Gavin, dan Septian David Maulana sebagai pencetak tendangan ke gawang lawan. Maka, Indonesia menang dengan perolehan tujuh gol dari tim Mongolia Dengan kemenangan ini, Indonesia mengumpulkan tiga poin. Untuk saat ini, Indonesia ada di posisi pertama Grup H. Posisi tersebut selisih di bawah Malaysia yang unggul sementara di Grup H. Tim Malaysia baru akan memainkan laga lagi malam nanti, melawan Thailand. Sementara, untuk Mongolia ada di posisi terbawah Grup H dengan meraih satu angka dan defisit tujuh gol. Garuda Muda pun selanjutnya akan melawan si tuan rumah yaitu Thailand di putaran final, pada Minggu (23/7) mendatang. Indonesia harus berhasil mempertahankan posisi di peringkat kedua klasemen. Jika bisa menang, berarti ada peluang bagi timnas U-22 untuk tembus final Piala Asia.

Nama Atlet Panahan Untuk Popnas telah Dikirim

Evaluasi atlet panahan untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017. Foto: TribunPekanbaru.com

Cabang Olahraga (Cabor) Panahan telah kirim 10 atletnya untuk tampil pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 10-22 September 2017 mendatang di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Menurut lansiran TribunPekanbaru.com (20/07/2017), 10 atlet tersebut terdiri dari 5 putra dan 5 putri. Mereka merupakan hasil pemilihan dengan evaluasi yang dilakukan oleh Pelatih Panahan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau. “Sepuluh atlet itu dari hasil evaluasi dari yang telah kami lakukan, Minggu (9/7) lalu di Venue Panahan Komplek Universitas Islam Riau (UIR) Jalan Kaharuddin Nasution, Pekanbaru,” ujar Muslim sebagai pelatih PPLP Dispora Riau.

Uni Papua: Bangkitnya Gerakan Olahraga Sepak Bola Sebagai Simbol Sportifitas

Moresby, satu relawan Uni Papua saat diminta keterangan oleh NYSN

The International Indonesia Generation Foundation, atau NGO/ Non Governmental Organizations uni papua. Membawa misi penting menyebarkan perdamaian dalam kegiatan olahraga bola. Berdiri pada tahun 2010 yang di pimpin oleh tokoh muda Harry Wijaya uni papua membawa olahraga bola di kombinasikan kegiatan sosial, seperti yang di paparkan oleh salah satu relawan Uni Papua, Moresby yang menyatakan bahwa di tengah konflik iklim perpolitikan masih terus berupaya untuk menggali minat anak bangsa dalam olah raga. Program yang dilakukan oleh Uni Papua adalah membangun kehidupan sosial anak-anak dari usia 6 – 21 tahun, membina mereka dalam wadah Sekolah Sepak Bola usia dini. “Kami terus bergerak di tengah ketidak stabilan kondisi politik papua dan beberapa kota besar lainnya di indonesia pada saat itu dengan mengusung olah raga Sepak Bola sebagai icon perdamaian.” Terang Moresby Moresby juga menambahkan bahwa dengan gerakan olahraga perlahan mendapatkan tempat di hati peminatnya dengan totalitas sportifitas. “Di bawah kepemimpinan CEO Uni Papua bapak Harry Wijaya, 50 Relawan Uni Papua tersebar hingga pelosok Indonesia, tidak hanya itu cabang cabang di luar negeri juga sudah tersebar gerakan sportifitas di negara negara besar.” Ujar Moresby Dan resminya Uni Papua FC / Football Community didirikan berdasarkan Akta Notaris No 10 tertanggal 8 November 2013 Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M, sebagai Organisasi Sosial dan Non Government Organisation dengan kategori Social Sport Development. (adt)

Sabet juara 1, Nico : Jatuh cinta kepada wushu sejak umur 4 tahun

Tangsel – Wushu merupakan salah satu jenis bela diri yang ramah dan aman untuk anak-anak. Selain mencakup aspek olahraga, wushu juga melatih mental dan emosi anak. Wushu juga merupakan seni bela diri yang terfokus pada kelenturan, kecepatan, jurus, dan penampilan. Melatih gerakan wushu secara rutin dapat membuat tubuh anak menjadi tangkas, bahkan ketika otot anak masih lentur, tetapi mereka sudah bisa menerima instruksi dan menyerap gerakan yang dicontohkan oleh pelatihnya. Seperti yang tengah di tekuni oleh Nicolas Susanto (Nico) lahir pada 26 Juli 2005, merupakan putra dari Steve Marlon Susanto & Melyawati. Dan saat ini Nico masih berusia 12 tahun, Sekolah di Saint John’s Catholic school Bsd, dirinya mengaku gemar mengenal olahraga jenis Wushu sejak tahun 2009, “Nico mulai belajar wushu dari umur 4 tahun, semua berawal saat melihat aksi barongsai lalu suka, dari situ niko berlatih Wushu, itu juga karna keinginan Niko sendiri,” pungkasnya Selain Wushu, Niko juga mengaku kepada NYSN (8/5) pengalamannya menjuarai wushu tingkat junior dan suka dengan olahraga basket, walaupun hanya sekedar hobby saja. “Saya sangat menggemari wushu, luapan kecintaan terhadap wushu saya buktikan dalam arena pertandingan, akhirnya membuahkan hasil, saya berhasil menjadi juara pertama wushu tingkat junior.” Kata Nico Sementara itu, Steve Marlon Susanto ayah dari Nico mengatakan, dirinya mendukung 100% tentang apa yang menjadi kegemaran putranya, selama tidak mengganggu aktifitas kegiatan pokoknya. “Sepanjang tidak mengganggu sekolah formal kami sebagai orang tua mendukung saja, yang penting focus kepada 1 cabang olah raga, supaya dapat membuahkan prestasi.” Tutup Steve

Zara Menjadi Satu-Satunya Peserta Perempuan Dalam Perlombaan Motor Cross

motor cross zarra

Olahraga ekstreem motor cross sangat identik dengan komunitas atau club trail, selain untuk menjalin persaudaraan olahraga ini sangat membutuhkan respon cepat atau dapat melatih reflek gerakan. Saking kuatnya persaudaraan yang terjalin bahkan ada pemahaman bahwa “satu jalur saudara selumpur”. Lagi lagi wanita mengambil bagian dalam olahraga motor cross, dia adalah siswi kelas 8 di SMPN 02 Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, bernama lengkap Claudya Azzahra (13) menggeluti hobby olahraga yang cukup ekstrim untuk anak seusianya. Sejak kelas 3 SD, pelajar yang akrab dipanggil Zara ini sudah berlatih motor cross. “Aku ikut olahraga tersebut sejak duduk dibangku kelas tiga SD dan sudah bergabung dengan beberapa club. Awalnya memang hobby dan bagiku olahraga tersebut memacu adrenalin.” ungkap Zara. Berikut beberapa prestasi yang berhasil di rebut Zara diantaranya: 1. Juara ke-3 race day gasstrak mini moto sirkuit Cipondoh 17 mei 2015 2. Juara ke-4 kelas khusus decal AMS sirkuit pelopor curug 17 agustus 3. Juara ke-3 Mini Moto Modifikasi pembinaan 10th dalam kejuaraan gasstrak gms cup 2014 4. Juara ke-4 pelajar 15th bersama gasstrak & adventure 5. Juara ke-2 mini moto lokal di circuit parigi Walaupun olahraga ini masih jarang dimainkan oleh anak perempuan seusianya, remaja yang berharap dapat menjadi orang sukses ketika dewasa ini juga mempunyai impian dapat membawa nama Indonesia keluar Negara lewat olahraga motor cross. Bahkan, Zara juga menceritakan bahwa ia kerap kali menjadi satu-satunya anak perempuan yang mengikuti kejuaraan tersebut. “Kebanyakan lawanku anak laki-laki. Jarang ada perempuan, makanya aku sering di anggap tomboy.” kata Zara. Zara juga menceritakan, bahwa sampai sekarang ia tidak bisa melupakan sebuah kejadian ketika sedang mengikuti pertandingan dalam sebuah kejuaraan. “Saat aku mengikuti kejuaraan di sirkuit Curug pelopor, tiba-tiba angin dan hujan bertiup kencang. Sehingga kami satu tim basah kuyup dan hampir sebagian perlengkapan untuk balapan hilang karena terbawa arus air ujan. Tapi meskipun begitu, aku tetap melanjutkan balapan.” ujar Zara. Zara juga menambahkan, bahwa ia pernah mengalami cidera yang cukup serius. “Pada saat mengikuti salah satu lomba, saya terjatuh dan mengalami cidera pinggang yang cukup serius. Rasanya sakit sekali sehingga saya tidak bisa melanjutkan race di babak berikutnya.” tutur Zara. Zara menutup perbincangan dengan NYSN dengan sedikit memberikan saran dan masukannya kepada pembaca NYSN “Jangan pernah mengeluh dalam situasi apapun dan jangan pernah menyerah.” tutup pelajar kelahiran Tangerang, 17 Januari 2004 tersebut.(crs/adt)

Lewat SSB Kemal harap Indonesia bisa memenangkan liga Asia

Harapan dari sebuah perjuangan yang di rintis secara komitmen tentunya dapat mewujudkan impian yang mustahil sekalipun. Tidak tangung-tanggung Kemal Abdul Racman yang masih berusia 11 tahun ingin sepak bola indonesia menjadi juara liga Asia. “Setiap hari aku latihan di lapangan, semoga nanti aku boleh ikut di Timnas Indonesia untuk menjuarai Liga Asia football competition.” Pungkas kemal dengan keluguannya. Anak tunggal yang kebetulan putra dari Ketua Fraksi DPRD Tangsel yang masih duduk di bangku kelas 5 di SDN 6 Ciputat, memaparkan kepada NYSN seputar hobbynya dengan olahraga sepak bola. Terhitung semenjak usianya memasuki umur 6 tahun. Dan saat ini kemal bergabung dengan club sepak bola SSB Putra Ralin Pondok Cabe yang di latih oleh Coach Naman. Saat di temui di kediamanya Kemal mengatakan dirinya selalu mendapatkan dorongan dari seorang ayah dan bunda, sehingga berhasil meraih beberapa trophi piala. “Semenjak aku gabung di SSB Putra Ralin Pondok Cabe, sering memenangkan ajang lomba Antar Persatuan Sepak Bola Cilik yang berada di Tangerang Selatan. Dan itu berkat ibuku Eva Safrida yang selalu mengantar jemput dirinya saat latihan dan juga selalu hadir dalam pertandingan yang aku ikuti.” Tutup kemal (ryo/adt)

Ingin olahraga Dayung Merakyat, Prima Ajak Masyarakat Tangsel Bergabung Di Podsi

prima-olahraga-dayung

Olahraga tertua dalam olimpiade ini masih menjadi daya tarik para remaja pecinta olahraga air. Bergerak bersamaan, mendorong perahu, mengayuh terhadap air di percaya dapat melatih semua otot utama dalam tubuh. Pria bernama lengkap Prima Bara Abdurahman merupakan pelatih olahraga dayung di club dayung PODSI Tangsel. Prima telah menggeluti olahraga dayung sejak kelas 2 SMA dan mulai memiliki beberapa prestasi dalam olahraga tersebut ketika di bangku kuliah. “Saya menggeluti olahraga dayung ini sejak kelas 2 SMA dan mulai ada prestasinya di jenjang perkuliahan karena sudah mulai fokus pada cabang olahraga ini. Pertama kalinya, saya tergabung dalam klub dayung universitas negeri jakarta UNJ.” kata Prima. Prima mengatakan kepada NYSN bahwa awalnya ia merupakan atlet voli, namun postur tubuhnya kurang mendukung. “Awalnya saya dulu atlet voli, tapi karena postur saya dalam olahraga voli kurang tinggi, saya akhirnya diajak oleh salah satu guru untuk mengikuti olahraga dayung, dan ternyata olahraga ini banyak sekali tantangannya serta tidak semudah yang dilihat dan dipikirkan.” lanjutnya. Beberapa prestasi yang telah diraih Prima selama menjadi atlet dan pelatih antara lain: 1. 1 medali emas dan 1 medali perak dalam Kejurnas antar Mahasiswa 2. 1 medali emas dalam Kejurnas di makasar 3. Mendampingi atlet Banten di PON Jawa Barat kemarin bersama rekan sesama oelatih dayung Bapak Abdul Gofur dan atlet tersebut mendapat 2 medali perak dan 1 medali perunggu Awal berlatih dayung, Prima mengatakan bahwa keluarganya melarang untuk menggeluti olahraga tersebut, tetapi mimpi dan motivasi Prima dari kecil memang ingin sekali menjadi atlet. Prima juga menceritakan, bahwa selama berlatih dayung, ia memiliki sebuah pengalaman yang berharga ketika melakukan latihan dengan membutuhkan banyak waktu. “Pengalaman yang paling berharga pastinya pada saat menjadi juara, tetapi ada pengalaman paling berharga dan sangat berkesan, yaitu pada saat dalam sebuah latihan, logikanya kita lomba sekitar 1.45 sampai 2 menit dalam menempuh jarak 500 meter, tapi latihannya untuk mencapai itu butuh waktu mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Bisa dibayangkan para atlet dayung berlatih seperti itu. Setiap pagi, siang dan sore berada di danau. Dan itu hal yang paling berkesan ketika proses menjalankan latihan karena butuh perjuangan yang keras.” ujar Prima. Diakui Prima, kedua orang tua, istri dan anak-anaknya, serta guru yang pertama mengenalkan dayung padanya adalah orang-orang yang sangat berjasa dalam hidupnya dan dalam perjuangannya menuju sukses di bidang olahraga dayung. Semasa menjadi atlet dayung, Prima pernah mengalami berada dalam titik jenuhnya bahkan sempat membuatnya frustasi. “Pernah suatu ketika saya drop karena sakit dan waktu itu saya harus menyelesaikan tugas kuliah, juga harus berlatih dayung. Dan butuh proses yang lama untuk memulihkan kondisi tubuh saya. Ternyata badan saya. Saat itu saya merasa ada titik jenuh dan merasa frustasi karena memikirkan saya bisa mengejar lagi ketinggalan saya atau tidak. Disitu pula mental saya sebagai seorang atlet diuji. Pengaruh pelatih juga sangat penting pada saat atlet terpuruk untuk memotivasi kembali agar atlet bisa bersemangat.” tutur Prima. Prima juga menuturkan, untuk saat ini dirinya berkeinginan untuk memasyarakatkan olahraga dayung, khususnya di Kota Tangerang Selatan dan wilayah Provinsi Banten agar bisa menjadi barometer untuk daerah lain dalam cabang olahraga dayung. “Kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan, terutama para siswa dan siswi, jika kalian berminat mengikuti olahraga ini silahkan bergabung dengan PODSI Tangsel dan mari kita berlatih bersama dan torehkan prestasi setinggi-tingginya. Karena olahraga dayung ini adalah salah satu olahraga andalan Indonesia.” tutup Prima.(crs/adt)

Pertama Kalinya Ikut Turnamen Hockey, Jemmy Di Bantai Dengan Score 9-0

jeremy-hockey

Berada dalam jarak tembak yang sudah di sepakati dalam aturan permainan hockey, olahraga yang satu ini membuat berbeda dari yang lain, tidak asal menembak dari jauh, tetapi harus masuk terlebih dahulu dalam circle lawan. Adalah Jemmy Ananda, yang merupakan siswa kelas 12 SMA Dharma Karya merupakan atlet muda di bidang olahraga hockey. Sejak tahun 2015 saat kelas 10, Jemmy mulai mengikuti ekskul hockey yang ada di sekolahnya. “Pertama ikut berlatih hockey kerena penasaran karena di daerah Tangsel peminatnya masih sedikit.” ujar Jemmy. Walaupun kejuaraan yang diadakan belum terlalu banyak, Jemmy mengatakan bahwa ia ingin terus berjuang dalam meraih prestasi di bidang olahraga hockey dan membanggakan sekolahnya, tempat ia mengenal olahraga tersebut pertama kalinya. Dan ia juga berharap dapat bermain mewakili Tangerang Selatan untuk Porprov 2018. “Saya memang menyukai olahraga. Kalau bosan latihan sering tapi tetap semangat supaya dapat berprestasi lebih baik lagi.” tutur siswa yang sempat mencetak 6 goal dalam turnamen di kejuaraan ISTN Jakarta. “Pengalaman yang tidak bisa dilupakan itu saat pertama mengikuti turnamen di STIE, tim saya dibantai sampai 9-0.” lanjut Jemmy. Tapi hal tersebut tidak akan membuatnya berkecil hati, karena Jemmy dan timnya selalu mendapatkan support dari pelatih dan kepala sekolah mereka. Jemmy sendiri juga selalu didukung oleh orang tuanya, meskipun dikatakan Jemmy, bahwa awal mengikuti hockey, orang tua Jemmy sempat melarang. Cidera ringan seperti luka di tangan dan kaki bagi Jemmy adalah hal yang masih dalam batas wajar. Karena perjuangan memang tidak selalu dilewati hanya dengan jalan yang mulus. Atlet binaan KONI Tangsel ini tetap mengandalkan sang pencipta dalam semua hal yang dilakukan juga selalu diingat oleh Jemmy. “Tetap semangat dan jangan pantang menyerah. Percaya sama diri kita sendiri dan yang paling penting jangan lupa untuk tetap mengandalkan Tuhan.” kata Jemmy.(crs/adt)

Pria Ini Beralih Dari Futsal Dan Terjun Ke Bola Basket Karena Pointnya Banyak

abram-basket

Dalam pertandingan olahraga bola basket selain untuk berusaha memasukan bola dengan sebanyak banyaknya, tehnik yang paling populer adalah istilah slam dunk, slam dunk ini yang tak lain adalah cara memasukan bola dengan telak pada jarak dekat pas di bibir ring. Mahasiswa Universitas Esa Unggul semester 2, bernama Abramd Nathan Soedjono sudah menyukai olahraga basket sejak kecil, dan mulai menekuni olahraga bola basket semenjak kelas 2 SMP. “Dari kecil saya memang suka dengan olahraga. Namun bukan berawal dari basket melainkan futsal. Karena dulu saya memiliki postur badan yang cukup tinggi, maka saya diajak buat main basket. Yang membuat saya tertarik dengan bola basket karena ada kepuasan tersendiri kalo bisa scores. Basket itu kan points nya banyak. Selain itu, basket juga bisa membuat saya mengenal banyak orang. Pertama kali saya tergabung di club Gading Muda dan itu bertahan sampai saya umur delapan belas. Sekarang, saya tergabung di club GSBC untuk kategori divisi satu.” ujar Abram, yang juga mengakui bahwa ketika bermain bola basket ia merasa tidak ada beban serta bisa berekspresi di lapangan tanpa halangan. Berikut adalah beberapa prestasi Abram bersama tim nya antara lain: 1. Peringkat 3 SEABA U18 mewakili Indonesia 2. FIBA U18 mewakili Indonesia 3. DBL Allstar 2014 dan 2015 4. Juara 1 PON remaja mewakili Jakarta 5. Peringkat 2 Kejurnas U16 mewakili Jakarta 6. Peringkat 3 POPWIL mewakili Banten 7. peringkat 1 POPDA mewakili Tangerang Selatan Abram mengakui bahwa semula kedua orang tuanya tidak mendukung dirinya dalam menekuni olahraga basket. Dan ia terpaksa melanjutkan hobbynya secara diam diam. “Kedua orang tua saya pada mulanya sangat tidak mendukung, karena khawatir pendidikan akademis saya akan terganggu dan masalah resiko cidera yang parah. Jadi awalnya saya diam-diam ikut club bola basket ini. Lama kelamaan karena timbul prestasi demi prestasi akhirnya mereka malah support banget, sampai melebihi espektasi saya sendiri.” Tutur Abram, yang juga telah mendapat prestasi individu yakni MVP di Saint John’s Cup, Top Scorer di Saint John’s Cup dan JRBL First team. Kejadian lucu juga pernah dialami Abram selama menggeluti olahraga basket. “Jadi, waktu itu ada kejuaraan 3 lawan 3. nah kejuaraan ini diselenggarakan ketika bulan puasa. Saya dan teman-teman saya ikut jadi peserta lomba karena kebetulan sedang hari libur juga. Ketika mau tanding, ternyata jadwal tandingnya itu di atas jam 12 malam. Jadi event tersebut diadakan agar orang-orang bisa langsung sahur. Yang bikin lucu, ketika giliran kita bertanding bawaannya menguap terus dan mata sudah terasa berat. Soalnya ngantuk banget, jadi main basketnya lemas. Tapi syukurlah di pertandingan tersebut kita juara. Kita pulang jam 6 pagi. Tapi karena sudah menang, rasa ngantuk dan lelah jadi lupa. Itu pengalaman yang sangat lucu karena bertanding basket di luar jam normal.” cerita Abram. Diakui Abram, tanpa pelatih basketnya, yaitu Agung Christianto, ia tidak akan bisa seperti sekarang ini. “Karena yang mengajak saya ke club basket itu, ya coach Agung. Disamping itu, tetap orang tua saya yang paling berperan dalam perjuangan saya meskipun awalnya mereka tidak support. Tapi dalam setiap situasi mereka selalu ada disamping saya.” kata Abram. Abram juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia selalu berlatih dengan rasa senang. Jadi, walaupun sering timbul rasa bosan, itu tidak akan berpengaruh untuknya. Abram menuturkan, bahwa ia tetap akan mencari pekerjaan lain untuk masa depan. “Saya pribadi ingin buat fokus masa depan saya yaitu memiliki pekerjaan di luar basket. Karena menurut saya, basket belum bisa untuk menghidupi saya kedepannya. Mungkin basket ini hanya untuk saya menambah network link pertemanan saya dan jadi punya wawasan yang luas.” jelas Abram. Ia juga melanjutkan dengan berpesan kepada pembaca NYSN, jangan malu untuk bertanya kepada orang yang sudah lebih dahulu berhasil dan menjalani setiap proses dengan senang hati. “Untuk orang-orang yang ingin berprestasi, kalian harus bisa keluar dari zona nyaman. Setiap keputusan yang sudah dipilih, harus ditekuni dan yang pasti bekerja keras untuk bisa mencapai goal kalian. Jangan bergantung dengan orang lain, kalian harus punya mindset bahwa kalian bisa lebih dari orang lain. Dan jangan lupa untuk selalu belajar dari orang yang lebih jago. Dalam artian jangan malu untuk bertanya atau mencontoh orang yang lebih jago. Jangan jadikan sebagai beban, namun kamu harus menikmati setiap prosesnya karena kamu sudah berkomitmen.” tutup mahasiswa kelahiran Jakarta, 29 Januari 1998 ini.(crs/adt)

Latihan Ball Handling Sederhana Ini Dapat Meningkatkan Skill Bola Basket Kamu

Kemampuan mengontrol bola atau sering disebut ball handling sangat penting dalam permainan bola basket. Kalau kualitas ball handling kamu sudah baik, bisa dipastikan akan leluasa melakukan passing, shooting, catching, dribbling, atau bahkan menjatuhkan lawan dengan trik-trik tersendiri dari ball handling yang bagus. Sebelum ke teknik latihan, ini dia dua dasar melakukan ball handling yang benar: Telapak tangan seharusnya tidak mengenai bola, jadi pegang bola dengan ujung jari saja. Pegang bola sesering mungkin saat di rumah, misalnya, ketika kamu menonton TV ataupun melakukan kegiatan santai lain. Setelah memahami dasar, barulah kamu mencoba latihan ball handling. Latihan ini bisa kamu lakukan di rumah loh, tidak mesti di lapangan pertandingan kok. Simple, bukan?! Tipping Untuk melakukan latihan ini, caranya harus melempar bola dari tangan satu ke tangan  lain dengan menggunakan ujung jari. Dimulai dengan bola sejajar kepala, lalu turun ke dada, pinggang, lutut, hingga mata kaki kemudian naik lagi ke atas. Yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah ingat tangan kamu harus selalu lurus, ya. Circles Gerakan latihan circles, dimulai dengan merapatkan kaki kamu. lalu lakukan gerakan memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dengan gerakan memutari kepala dan badan. Seperti gerakan latihan tipping, kamu bisa melakukan latihan ini dengan memulai dengan gerakan memutari kepala, pinggang, lutut, dan mata kaki lalu sebaliknya. Around The Leg atau Figures Eights Latihan ketiga ini berbeda dengan Circles. Kali ini kamu harus membuka kaki lebar-lebar. Kemudian pindahkan bola secara memutar melewati satu kaki ke kaki lain membentuk angka delapan dan lakukanlah secara bergantian. Pandangan kamu harus selalu ke depan ya. Jangan sampai si bola menyentuh tanah atau ubin tempat latihan di rumahmu. Itu dia 3 latihan Ball Handling yang simple buat kamu. Selanjutnya, lanjut nih ke 4 Teknik latihan Ball Handling tingkat lanjut yang bisa kamu pelajari, coba, dan latih dengan rutin agar kemampuan basket kamu semakin tak terkalahkan.. Berlatih Posisi “Triple Threat” Triple threat adalah posisi sebelum melakukan dribble, ia mendapat operan bola dari timnya. Posisi tersebut dianggap menguntungkan bagi pemain karena kamu pasti akan bisa shooting, mengoper, atau me’dribble. Posisi ini juga membuat pemain dapat melindungi bola dengan tangan dan badannya sementara ia memutuskan pilihan mana yang akan ia ambil. Posisi triple threat juga bisa menjaga bola tetap dekat dengan badan dengan genggaman yang kuat dengan tangan dominan di bagian atas bola, dan tangan tidak dominan di bagian bawah bola. Sebaiknya pemain merendahkan posisi badan dan sedikit condong ke depan. Dengan begitu, lawan pun akan sangat sulit nantinya untuk merebut bola. Berlatih Gerakan Crossover Gerakan crossover adalah teknik dribble yang digunakan mengecoh dan menipu pemain bertahan lawan. Caranya kamu me’dribble di depan pemain bertahan lawan, lalu pantulkan bola ke tangan yang berlawanan arah. Dengan memalsukan pergerakan seperti tadi, dapat membuat pemain bertahan lawan bergerak menuju tangan yang memiliki bola, lalu dengan cepat memindahkan ke tangan satunya, hingga akhirnya dapat melewati lawan atau mengoper bola ketika lawan kehilangan keseimbangan. Berlatih Dribble Belakang Badan Ketika kamu dijaga oleh lawan dan membuat kamu tidak bisa berkutik. Hal yang harus dilakukan adalah menggunakan teknik dribble yang mahir untuk melewatinya. Salah satunya dengan dribble bola di belakang badan kamu. Gerakan ini membutuhkan latihan yang serius, jika kamu berhasil melakukan, dijamin lawan akan pusing-salah langkah. Berlatih Dribble di antara Kaki Gerakan dribble lain yang sering dipakai adalah melakukan dribble di antara kedua kaki kamu. Dribble di antara kaki yang dilakukan dengan cepat dapat mengalahkan pemain bertahan lawan yang paling sulit sekalipun. Semua latihan teknik ball handling diatas tidak sulit bukan? semoga bermanfaat dan bisa menambah skill basket kamu.

Cabor Senam beri Kejutan di Hari Kedua ASG 2017

Muthia Nur Cahya (Tengah) atlet Senam Sumbang Emas di Asean School Games (ASG) 2017 di Singapura, Minggu (16/7) (Foto: Kemenpora)

Cabang olahraga senam memberi kejutan pada hari kedua terselanggaranya ASEAN School Games (ASG) 2017, Singapura, Minggu (16/7). Target awal hanya medali perunggu, namun senam artisik Indonesia memberi kejutan dengan berhasil meraih satu medali emas melalui atletnya Muthia Nur Cahya yang turun di nomor meja lompat yang digelar di Stadion Bishan, Singapura. Pencapaian Muthia itu membuat cabor senam melampaui target mereka di ASG 2017 Singapura ini. Ia menyingkirkan Vietnam (perak) dan Malaysia (perunggu). Hasil ini sungguh tidak disangka karena dalam kualifikasi sehari sebelumnya, Muthia hanya berada di peringkat kelima. Manajer tim senam Indonesia di ASG 2017, Dian Arifin menyatakan bangga terhadap pencapaian para atlet. Para Atlet menunjukkan semangat yang sangat besar dibuktikan dengan kemenangan yang melampaui target dengan memperoleh medali emas. “Muthia bermain sempurna dan dia masih muda (16 tahun), tapi tahun depan bisa diproyeksikan masuk senior dengan pembinaan lanjutan untuk go internasional yang dipersiapkan untuk SEA Games atau Asian Games. Semoga kemampuannya bisa terus meningkat,” ujar Dian, Kepala bidang pembinaan dan prestasi PB Persani, seperti yang dilansir dari suara pembaruan, Minggu (16/7). Selain Muthia, atlet lain yang mengantongi medali emas di hari kedua ialah Paolo Hernandez (bowling single putra) serta Idan Fauzan Richsan (cabang atletik nomor lompat tinggi galah putra dengan lompatan setinggi lima meter), bahkan lompatannya memecahkan rekor ASG. Hasil mendali yang diperoleh pada hari kedua pelaksanaan ASG 2017, Minggu (16/7) adalah delapan emas, enam perak, Lima perunggu dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan pada hari kedua ASG 2017. Total keseluruhan Perolehan sementara mendali yang telah di kumpulkan oleh kontingen Indonesia yaitu: 13 emas, 12 perak dan 11 perunggu yang membuat Indonesia berada di peringkat kedua klasemen sementara, di bawah Thailand dengan 14 emas, 11 perak dan 13 perunggu. Posisi ketiga tuan rumah Singapura dengan 12 emas, 14 perak dan 15 perunggu.

Tiga Petinju Akan Ikuti Kejurnas Kapolri Cup

tiga petinju akan berlaga di kejurnas. Foto: sindonews

Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan optimis mengirim tiga atlet terbaik di kelasnya untuk tampil pada Kejuaraan Nasional Kapolri Cup 1, di Jambi, 17-22 Juli 2017. Ketiga petinju tersebut yaitu Joshua Holy Mashior (kelas 49 kg), Blasius Karoup (kelas 60 kg) dan satu petinju putri, Indri (48 kg). Mereka akan didampingi dua orang pelatih, yakni Firmanto Muis dan Alberts Lala’ar. Menurut lansiran Sindonews.com, Ketua Pengprov Pertina Sulsel, Adi Rasyid Ali mengatakan ketiga petinju tersebut merupakan atlet-atlet terbaik di kelasnya. Maka dari itu, Ara-panggilan akrabnya, berharap agar semua bisa tampil maksimal serta pulang membawa medali di Kejurnas Kapolri. Sementara itu, Ketua Harian Pertina Sulsel, DR Joni Muis, menambahkan pengurus yang baru terpilih akan konsentrasi ke pembinaan atlet menuju PON XX di Papua, khususnya pembinaan petinju usia muda. “Kami sudah mempersiapkan atlet-atletnya untuk menghadapi sejumlah event yang akan digelar di Indonesia. Selain Kejurnas Kapolri Cup di Jambi, kami juga tengah persiapan mengikuti Kejurnas tinju junior di Kupang dan Wapres Cup,”jelas Joni yang dilansir Sindonews.com

Terus tingkatkan Minat siswa siswi dalam olahraga Catur, Kepala sekolah Wijaya Kusuma siap torehkan Prestasi.

Muntiani - Kepala Sekolah Wijaya Kusuma

Sekolah Wijaya Kusuma yang terletak dalam area perumahan Pondok Pucung Indah, Pondok Aren, Tangsel terus mencoba untuk menggali minat siswa untuk berprestasi. Seperti yang di ungkapkan oleh Muntiani Kepala Sekolah wijaya kusuma, kepada NYSN, bahwa sekolahnya mengusung bhineka tunggal ika, itu terlihat dari latar belakang pemeluk agama apapun ada disini. Terlepas dari itu semua, untuk menggerakan langkah potensial agar mampu bersaing dalam bidang olahraga terus di galakan, diantaranya olahraga Catur, Tenis meja, Basket, futsal hingga pencak silat. “Dalam olah raga Catur, Futsal dan basket akan terus di tingkatkan terlebih kami pernah menyabet juara ke 3 tingkat Gugus. Namun seringnya ajang lomba lainnya seperti futsal, basket, tenis meja yang kami pertandingkan hanya dalam lingkup internal sekolah. Seperti pertandingan antar kelas.” Pungkas Muntiani Selain itu wanita energik yang hobbynya naik gunung ini menambahkan bahwa, pernah mengalami kendala untuk menghadirkan guru terkait di bidang olahraga di sekolahnya. “Tidak patah arang, upaya terus kami lakukan untuk membuat sekolah kami bersinar dalam bidang olah raga, dan akhirnya kami berhasil merekrut tenaga penunjang untuk tiap bidang olahraga khususnya catur. Walaupun dengan sarana dan prasarana yang terbatas, karena kami hanya memiliki 1 lapangan untuk semua kegiatan, terlebih kegiatan tersebut harus di lakukan secara bergantian dengan SD dan SMP.” Tutup Muntiani (ryo/adt)

Pentingnya Kerjasama Dalam Pertandingan Basket Putri Candle Tree School

Tim bola basket Candle Tree School

Olahraga basket yang mitosnya bisa membuat badan lebih tinggi dari sebelumnya ternyata masih banyak di minati oleh siswa siswi hampir di semua sekolah. Seperti yang di paparkan oleh Nicole Catherine Kartasasmita (16) bersekolah di Candle Tree School, yang kesehariannya aktif bermain basket sejak umur 12 tahun. “Iya, saya mulai menjajaki dunia olahraga basket sejak masih berusia 12 tahun, selain hobby olahraga basket, menurutku basket itu adalah kerja tim yang sangat seru dan memiliki tantangan tersendiri. Karena kerjasama itu terletak bukan dari skill individu pemain, tapi dari kekompakan dan ketepatan dalam mengoper bola” Ungkap Catherine. Catherine merupakan sapaan akrab dara muda ini begitu ia di panggil, selain itu pengagum sosok Wardel Stephen Curry pemain NBA tingkat dunia dari tim golden stage warrior. Anak berbakat dari pasangan Willy dan santya menambahkan bahwa support tak lepas dari dorongan kedua orang tuanya serta keluarga. “Aku di dukung oleh mama papa untuk selalu menggoreskan prestasi dalam bidang olahraga bola basket, dan tidak luput juga peran kakakku kevin yang mengajarkan beberapa tehnik untuk meningkatkan pola permainan di lapangan.” Tutup Catherine (ryo/adt)