Zara Menjadi Satu-Satunya Peserta Perempuan Dalam Perlombaan Motor Cross

motor cross zarra

Olahraga ekstreem motor cross sangat identik dengan komunitas atau club trail, selain untuk menjalin persaudaraan olahraga ini sangat membutuhkan respon cepat atau dapat melatih reflek gerakan. Saking kuatnya persaudaraan yang terjalin bahkan ada pemahaman bahwa “satu jalur saudara selumpur”. Lagi lagi wanita mengambil bagian dalam olahraga motor cross, dia adalah siswi kelas 8 di SMPN 02 Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, bernama lengkap Claudya Azzahra (13) menggeluti hobby olahraga yang cukup ekstrim untuk anak seusianya. Sejak kelas 3 SD, pelajar yang akrab dipanggil Zara ini sudah berlatih motor cross. “Aku ikut olahraga tersebut sejak duduk dibangku kelas tiga SD dan sudah bergabung dengan beberapa club. Awalnya memang hobby dan bagiku olahraga tersebut memacu adrenalin.” ungkap Zara. Berikut beberapa prestasi yang berhasil di rebut Zara diantaranya: 1. Juara ke-3 race day gasstrak mini moto sirkuit Cipondoh 17 mei 2015 2. Juara ke-4 kelas khusus decal AMS sirkuit pelopor curug 17 agustus 3. Juara ke-3 Mini Moto Modifikasi pembinaan 10th dalam kejuaraan gasstrak gms cup 2014 4. Juara ke-4 pelajar 15th bersama gasstrak & adventure 5. Juara ke-2 mini moto lokal di circuit parigi Walaupun olahraga ini masih jarang dimainkan oleh anak perempuan seusianya, remaja yang berharap dapat menjadi orang sukses ketika dewasa ini juga mempunyai impian dapat membawa nama Indonesia keluar Negara lewat olahraga motor cross. Bahkan, Zara juga menceritakan bahwa ia kerap kali menjadi satu-satunya anak perempuan yang mengikuti kejuaraan tersebut. “Kebanyakan lawanku anak laki-laki. Jarang ada perempuan, makanya aku sering di anggap tomboy.” kata Zara. Zara juga menceritakan, bahwa sampai sekarang ia tidak bisa melupakan sebuah kejadian ketika sedang mengikuti pertandingan dalam sebuah kejuaraan. “Saat aku mengikuti kejuaraan di sirkuit Curug pelopor, tiba-tiba angin dan hujan bertiup kencang. Sehingga kami satu tim basah kuyup dan hampir sebagian perlengkapan untuk balapan hilang karena terbawa arus air ujan. Tapi meskipun begitu, aku tetap melanjutkan balapan.” ujar Zara. Zara juga menambahkan, bahwa ia pernah mengalami cidera yang cukup serius. “Pada saat mengikuti salah satu lomba, saya terjatuh dan mengalami cidera pinggang yang cukup serius. Rasanya sakit sekali sehingga saya tidak bisa melanjutkan race di babak berikutnya.” tutur Zara. Zara menutup perbincangan dengan NYSN dengan sedikit memberikan saran dan masukannya kepada pembaca NYSN “Jangan pernah mengeluh dalam situasi apapun dan jangan pernah menyerah.” tutup pelajar kelahiran Tangerang, 17 Januari 2004 tersebut.(crs/adt)

Lewat SSB Kemal harap Indonesia bisa memenangkan liga Asia

Harapan dari sebuah perjuangan yang di rintis secara komitmen tentunya dapat mewujudkan impian yang mustahil sekalipun. Tidak tangung-tanggung Kemal Abdul Racman yang masih berusia 11 tahun ingin sepak bola indonesia menjadi juara liga Asia. “Setiap hari aku latihan di lapangan, semoga nanti aku boleh ikut di Timnas Indonesia untuk menjuarai Liga Asia football competition.” Pungkas kemal dengan keluguannya. Anak tunggal yang kebetulan putra dari Ketua Fraksi DPRD Tangsel yang masih duduk di bangku kelas 5 di SDN 6 Ciputat, memaparkan kepada NYSN seputar hobbynya dengan olahraga sepak bola. Terhitung semenjak usianya memasuki umur 6 tahun. Dan saat ini kemal bergabung dengan club sepak bola SSB Putra Ralin Pondok Cabe yang di latih oleh Coach Naman. Saat di temui di kediamanya Kemal mengatakan dirinya selalu mendapatkan dorongan dari seorang ayah dan bunda, sehingga berhasil meraih beberapa trophi piala. “Semenjak aku gabung di SSB Putra Ralin Pondok Cabe, sering memenangkan ajang lomba Antar Persatuan Sepak Bola Cilik yang berada di Tangerang Selatan. Dan itu berkat ibuku Eva Safrida yang selalu mengantar jemput dirinya saat latihan dan juga selalu hadir dalam pertandingan yang aku ikuti.” Tutup kemal (ryo/adt)

Ingin olahraga Dayung Merakyat, Prima Ajak Masyarakat Tangsel Bergabung Di Podsi

prima-olahraga-dayung

Olahraga tertua dalam olimpiade ini masih menjadi daya tarik para remaja pecinta olahraga air. Bergerak bersamaan, mendorong perahu, mengayuh terhadap air di percaya dapat melatih semua otot utama dalam tubuh. Pria bernama lengkap Prima Bara Abdurahman merupakan pelatih olahraga dayung di club dayung PODSI Tangsel. Prima telah menggeluti olahraga dayung sejak kelas 2 SMA dan mulai memiliki beberapa prestasi dalam olahraga tersebut ketika di bangku kuliah. “Saya menggeluti olahraga dayung ini sejak kelas 2 SMA dan mulai ada prestasinya di jenjang perkuliahan karena sudah mulai fokus pada cabang olahraga ini. Pertama kalinya, saya tergabung dalam klub dayung universitas negeri jakarta UNJ.” kata Prima. Prima mengatakan kepada NYSN bahwa awalnya ia merupakan atlet voli, namun postur tubuhnya kurang mendukung. “Awalnya saya dulu atlet voli, tapi karena postur saya dalam olahraga voli kurang tinggi, saya akhirnya diajak oleh salah satu guru untuk mengikuti olahraga dayung, dan ternyata olahraga ini banyak sekali tantangannya serta tidak semudah yang dilihat dan dipikirkan.” lanjutnya. Beberapa prestasi yang telah diraih Prima selama menjadi atlet dan pelatih antara lain: 1. 1 medali emas dan 1 medali perak dalam Kejurnas antar Mahasiswa 2. 1 medali emas dalam Kejurnas di makasar 3. Mendampingi atlet Banten di PON Jawa Barat kemarin bersama rekan sesama oelatih dayung Bapak Abdul Gofur dan atlet tersebut mendapat 2 medali perak dan 1 medali perunggu Awal berlatih dayung, Prima mengatakan bahwa keluarganya melarang untuk menggeluti olahraga tersebut, tetapi mimpi dan motivasi Prima dari kecil memang ingin sekali menjadi atlet. Prima juga menceritakan, bahwa selama berlatih dayung, ia memiliki sebuah pengalaman yang berharga ketika melakukan latihan dengan membutuhkan banyak waktu. “Pengalaman yang paling berharga pastinya pada saat menjadi juara, tetapi ada pengalaman paling berharga dan sangat berkesan, yaitu pada saat dalam sebuah latihan, logikanya kita lomba sekitar 1.45 sampai 2 menit dalam menempuh jarak 500 meter, tapi latihannya untuk mencapai itu butuh waktu mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Bisa dibayangkan para atlet dayung berlatih seperti itu. Setiap pagi, siang dan sore berada di danau. Dan itu hal yang paling berkesan ketika proses menjalankan latihan karena butuh perjuangan yang keras.” ujar Prima. Diakui Prima, kedua orang tua, istri dan anak-anaknya, serta guru yang pertama mengenalkan dayung padanya adalah orang-orang yang sangat berjasa dalam hidupnya dan dalam perjuangannya menuju sukses di bidang olahraga dayung. Semasa menjadi atlet dayung, Prima pernah mengalami berada dalam titik jenuhnya bahkan sempat membuatnya frustasi. “Pernah suatu ketika saya drop karena sakit dan waktu itu saya harus menyelesaikan tugas kuliah, juga harus berlatih dayung. Dan butuh proses yang lama untuk memulihkan kondisi tubuh saya. Ternyata badan saya. Saat itu saya merasa ada titik jenuh dan merasa frustasi karena memikirkan saya bisa mengejar lagi ketinggalan saya atau tidak. Disitu pula mental saya sebagai seorang atlet diuji. Pengaruh pelatih juga sangat penting pada saat atlet terpuruk untuk memotivasi kembali agar atlet bisa bersemangat.” tutur Prima. Prima juga menuturkan, untuk saat ini dirinya berkeinginan untuk memasyarakatkan olahraga dayung, khususnya di Kota Tangerang Selatan dan wilayah Provinsi Banten agar bisa menjadi barometer untuk daerah lain dalam cabang olahraga dayung. “Kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan, terutama para siswa dan siswi, jika kalian berminat mengikuti olahraga ini silahkan bergabung dengan PODSI Tangsel dan mari kita berlatih bersama dan torehkan prestasi setinggi-tingginya. Karena olahraga dayung ini adalah salah satu olahraga andalan Indonesia.” tutup Prima.(crs/adt)

Pertama Kalinya Ikut Turnamen Hockey, Jemmy Di Bantai Dengan Score 9-0

jeremy-hockey

Berada dalam jarak tembak yang sudah di sepakati dalam aturan permainan hockey, olahraga yang satu ini membuat berbeda dari yang lain, tidak asal menembak dari jauh, tetapi harus masuk terlebih dahulu dalam circle lawan. Adalah Jemmy Ananda, yang merupakan siswa kelas 12 SMA Dharma Karya merupakan atlet muda di bidang olahraga hockey. Sejak tahun 2015 saat kelas 10, Jemmy mulai mengikuti ekskul hockey yang ada di sekolahnya. “Pertama ikut berlatih hockey kerena penasaran karena di daerah Tangsel peminatnya masih sedikit.” ujar Jemmy. Walaupun kejuaraan yang diadakan belum terlalu banyak, Jemmy mengatakan bahwa ia ingin terus berjuang dalam meraih prestasi di bidang olahraga hockey dan membanggakan sekolahnya, tempat ia mengenal olahraga tersebut pertama kalinya. Dan ia juga berharap dapat bermain mewakili Tangerang Selatan untuk Porprov 2018. “Saya memang menyukai olahraga. Kalau bosan latihan sering tapi tetap semangat supaya dapat berprestasi lebih baik lagi.” tutur siswa yang sempat mencetak 6 goal dalam turnamen di kejuaraan ISTN Jakarta. “Pengalaman yang tidak bisa dilupakan itu saat pertama mengikuti turnamen di STIE, tim saya dibantai sampai 9-0.” lanjut Jemmy. Tapi hal tersebut tidak akan membuatnya berkecil hati, karena Jemmy dan timnya selalu mendapatkan support dari pelatih dan kepala sekolah mereka. Jemmy sendiri juga selalu didukung oleh orang tuanya, meskipun dikatakan Jemmy, bahwa awal mengikuti hockey, orang tua Jemmy sempat melarang. Cidera ringan seperti luka di tangan dan kaki bagi Jemmy adalah hal yang masih dalam batas wajar. Karena perjuangan memang tidak selalu dilewati hanya dengan jalan yang mulus. Atlet binaan KONI Tangsel ini tetap mengandalkan sang pencipta dalam semua hal yang dilakukan juga selalu diingat oleh Jemmy. “Tetap semangat dan jangan pantang menyerah. Percaya sama diri kita sendiri dan yang paling penting jangan lupa untuk tetap mengandalkan Tuhan.” kata Jemmy.(crs/adt)

Pria Ini Beralih Dari Futsal Dan Terjun Ke Bola Basket Karena Pointnya Banyak

abram-basket

Dalam pertandingan olahraga bola basket selain untuk berusaha memasukan bola dengan sebanyak banyaknya, tehnik yang paling populer adalah istilah slam dunk, slam dunk ini yang tak lain adalah cara memasukan bola dengan telak pada jarak dekat pas di bibir ring. Mahasiswa Universitas Esa Unggul semester 2, bernama Abramd Nathan Soedjono sudah menyukai olahraga basket sejak kecil, dan mulai menekuni olahraga bola basket semenjak kelas 2 SMP. “Dari kecil saya memang suka dengan olahraga. Namun bukan berawal dari basket melainkan futsal. Karena dulu saya memiliki postur badan yang cukup tinggi, maka saya diajak buat main basket. Yang membuat saya tertarik dengan bola basket karena ada kepuasan tersendiri kalo bisa scores. Basket itu kan points nya banyak. Selain itu, basket juga bisa membuat saya mengenal banyak orang. Pertama kali saya tergabung di club Gading Muda dan itu bertahan sampai saya umur delapan belas. Sekarang, saya tergabung di club GSBC untuk kategori divisi satu.” ujar Abram, yang juga mengakui bahwa ketika bermain bola basket ia merasa tidak ada beban serta bisa berekspresi di lapangan tanpa halangan. Berikut adalah beberapa prestasi Abram bersama tim nya antara lain: 1. Peringkat 3 SEABA U18 mewakili Indonesia 2. FIBA U18 mewakili Indonesia 3. DBL Allstar 2014 dan 2015 4. Juara 1 PON remaja mewakili Jakarta 5. Peringkat 2 Kejurnas U16 mewakili Jakarta 6. Peringkat 3 POPWIL mewakili Banten 7. peringkat 1 POPDA mewakili Tangerang Selatan Abram mengakui bahwa semula kedua orang tuanya tidak mendukung dirinya dalam menekuni olahraga basket. Dan ia terpaksa melanjutkan hobbynya secara diam diam. “Kedua orang tua saya pada mulanya sangat tidak mendukung, karena khawatir pendidikan akademis saya akan terganggu dan masalah resiko cidera yang parah. Jadi awalnya saya diam-diam ikut club bola basket ini. Lama kelamaan karena timbul prestasi demi prestasi akhirnya mereka malah support banget, sampai melebihi espektasi saya sendiri.” Tutur Abram, yang juga telah mendapat prestasi individu yakni MVP di Saint John’s Cup, Top Scorer di Saint John’s Cup dan JRBL First team. Kejadian lucu juga pernah dialami Abram selama menggeluti olahraga basket. “Jadi, waktu itu ada kejuaraan 3 lawan 3. nah kejuaraan ini diselenggarakan ketika bulan puasa. Saya dan teman-teman saya ikut jadi peserta lomba karena kebetulan sedang hari libur juga. Ketika mau tanding, ternyata jadwal tandingnya itu di atas jam 12 malam. Jadi event tersebut diadakan agar orang-orang bisa langsung sahur. Yang bikin lucu, ketika giliran kita bertanding bawaannya menguap terus dan mata sudah terasa berat. Soalnya ngantuk banget, jadi main basketnya lemas. Tapi syukurlah di pertandingan tersebut kita juara. Kita pulang jam 6 pagi. Tapi karena sudah menang, rasa ngantuk dan lelah jadi lupa. Itu pengalaman yang sangat lucu karena bertanding basket di luar jam normal.” cerita Abram. Diakui Abram, tanpa pelatih basketnya, yaitu Agung Christianto, ia tidak akan bisa seperti sekarang ini. “Karena yang mengajak saya ke club basket itu, ya coach Agung. Disamping itu, tetap orang tua saya yang paling berperan dalam perjuangan saya meskipun awalnya mereka tidak support. Tapi dalam setiap situasi mereka selalu ada disamping saya.” kata Abram. Abram juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia selalu berlatih dengan rasa senang. Jadi, walaupun sering timbul rasa bosan, itu tidak akan berpengaruh untuknya. Abram menuturkan, bahwa ia tetap akan mencari pekerjaan lain untuk masa depan. “Saya pribadi ingin buat fokus masa depan saya yaitu memiliki pekerjaan di luar basket. Karena menurut saya, basket belum bisa untuk menghidupi saya kedepannya. Mungkin basket ini hanya untuk saya menambah network link pertemanan saya dan jadi punya wawasan yang luas.” jelas Abram. Ia juga melanjutkan dengan berpesan kepada pembaca NYSN, jangan malu untuk bertanya kepada orang yang sudah lebih dahulu berhasil dan menjalani setiap proses dengan senang hati. “Untuk orang-orang yang ingin berprestasi, kalian harus bisa keluar dari zona nyaman. Setiap keputusan yang sudah dipilih, harus ditekuni dan yang pasti bekerja keras untuk bisa mencapai goal kalian. Jangan bergantung dengan orang lain, kalian harus punya mindset bahwa kalian bisa lebih dari orang lain. Dan jangan lupa untuk selalu belajar dari orang yang lebih jago. Dalam artian jangan malu untuk bertanya atau mencontoh orang yang lebih jago. Jangan jadikan sebagai beban, namun kamu harus menikmati setiap prosesnya karena kamu sudah berkomitmen.” tutup mahasiswa kelahiran Jakarta, 29 Januari 1998 ini.(crs/adt)

Latihan Ball Handling Sederhana Ini Dapat Meningkatkan Skill Bola Basket Kamu

Kemampuan mengontrol bola atau sering disebut ball handling sangat penting dalam permainan bola basket. Kalau kualitas ball handling kamu sudah baik, bisa dipastikan akan leluasa melakukan passing, shooting, catching, dribbling, atau bahkan menjatuhkan lawan dengan trik-trik tersendiri dari ball handling yang bagus. Sebelum ke teknik latihan, ini dia dua dasar melakukan ball handling yang benar: Telapak tangan seharusnya tidak mengenai bola, jadi pegang bola dengan ujung jari saja. Pegang bola sesering mungkin saat di rumah, misalnya, ketika kamu menonton TV ataupun melakukan kegiatan santai lain. Setelah memahami dasar, barulah kamu mencoba latihan ball handling. Latihan ini bisa kamu lakukan di rumah loh, tidak mesti di lapangan pertandingan kok. Simple, bukan?! Tipping Untuk melakukan latihan ini, caranya harus melempar bola dari tangan satu ke tangan  lain dengan menggunakan ujung jari. Dimulai dengan bola sejajar kepala, lalu turun ke dada, pinggang, lutut, hingga mata kaki kemudian naik lagi ke atas. Yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah ingat tangan kamu harus selalu lurus, ya. Circles Gerakan latihan circles, dimulai dengan merapatkan kaki kamu. lalu lakukan gerakan memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dengan gerakan memutari kepala dan badan. Seperti gerakan latihan tipping, kamu bisa melakukan latihan ini dengan memulai dengan gerakan memutari kepala, pinggang, lutut, dan mata kaki lalu sebaliknya. Around The Leg atau Figures Eights Latihan ketiga ini berbeda dengan Circles. Kali ini kamu harus membuka kaki lebar-lebar. Kemudian pindahkan bola secara memutar melewati satu kaki ke kaki lain membentuk angka delapan dan lakukanlah secara bergantian. Pandangan kamu harus selalu ke depan ya. Jangan sampai si bola menyentuh tanah atau ubin tempat latihan di rumahmu. Itu dia 3 latihan Ball Handling yang simple buat kamu. Selanjutnya, lanjut nih ke 4 Teknik latihan Ball Handling tingkat lanjut yang bisa kamu pelajari, coba, dan latih dengan rutin agar kemampuan basket kamu semakin tak terkalahkan.. Berlatih Posisi “Triple Threat” Triple threat adalah posisi sebelum melakukan dribble, ia mendapat operan bola dari timnya. Posisi tersebut dianggap menguntungkan bagi pemain karena kamu pasti akan bisa shooting, mengoper, atau me’dribble. Posisi ini juga membuat pemain dapat melindungi bola dengan tangan dan badannya sementara ia memutuskan pilihan mana yang akan ia ambil. Posisi triple threat juga bisa menjaga bola tetap dekat dengan badan dengan genggaman yang kuat dengan tangan dominan di bagian atas bola, dan tangan tidak dominan di bagian bawah bola. Sebaiknya pemain merendahkan posisi badan dan sedikit condong ke depan. Dengan begitu, lawan pun akan sangat sulit nantinya untuk merebut bola. Berlatih Gerakan Crossover Gerakan crossover adalah teknik dribble yang digunakan mengecoh dan menipu pemain bertahan lawan. Caranya kamu me’dribble di depan pemain bertahan lawan, lalu pantulkan bola ke tangan yang berlawanan arah. Dengan memalsukan pergerakan seperti tadi, dapat membuat pemain bertahan lawan bergerak menuju tangan yang memiliki bola, lalu dengan cepat memindahkan ke tangan satunya, hingga akhirnya dapat melewati lawan atau mengoper bola ketika lawan kehilangan keseimbangan. Berlatih Dribble Belakang Badan Ketika kamu dijaga oleh lawan dan membuat kamu tidak bisa berkutik. Hal yang harus dilakukan adalah menggunakan teknik dribble yang mahir untuk melewatinya. Salah satunya dengan dribble bola di belakang badan kamu. Gerakan ini membutuhkan latihan yang serius, jika kamu berhasil melakukan, dijamin lawan akan pusing-salah langkah. Berlatih Dribble di antara Kaki Gerakan dribble lain yang sering dipakai adalah melakukan dribble di antara kedua kaki kamu. Dribble di antara kaki yang dilakukan dengan cepat dapat mengalahkan pemain bertahan lawan yang paling sulit sekalipun. Semua latihan teknik ball handling diatas tidak sulit bukan? semoga bermanfaat dan bisa menambah skill basket kamu.

Cabor Senam beri Kejutan di Hari Kedua ASG 2017

Muthia Nur Cahya (Tengah) atlet Senam Sumbang Emas di Asean School Games (ASG) 2017 di Singapura, Minggu (16/7) (Foto: Kemenpora)

Cabang olahraga senam memberi kejutan pada hari kedua terselanggaranya ASEAN School Games (ASG) 2017, Singapura, Minggu (16/7). Target awal hanya medali perunggu, namun senam artisik Indonesia memberi kejutan dengan berhasil meraih satu medali emas melalui atletnya Muthia Nur Cahya yang turun di nomor meja lompat yang digelar di Stadion Bishan, Singapura. Pencapaian Muthia itu membuat cabor senam melampaui target mereka di ASG 2017 Singapura ini. Ia menyingkirkan Vietnam (perak) dan Malaysia (perunggu). Hasil ini sungguh tidak disangka karena dalam kualifikasi sehari sebelumnya, Muthia hanya berada di peringkat kelima. Manajer tim senam Indonesia di ASG 2017, Dian Arifin menyatakan bangga terhadap pencapaian para atlet. Para Atlet menunjukkan semangat yang sangat besar dibuktikan dengan kemenangan yang melampaui target dengan memperoleh medali emas. “Muthia bermain sempurna dan dia masih muda (16 tahun), tapi tahun depan bisa diproyeksikan masuk senior dengan pembinaan lanjutan untuk go internasional yang dipersiapkan untuk SEA Games atau Asian Games. Semoga kemampuannya bisa terus meningkat,” ujar Dian, Kepala bidang pembinaan dan prestasi PB Persani, seperti yang dilansir dari suara pembaruan, Minggu (16/7). Selain Muthia, atlet lain yang mengantongi medali emas di hari kedua ialah Paolo Hernandez (bowling single putra) serta Idan Fauzan Richsan (cabang atletik nomor lompat tinggi galah putra dengan lompatan setinggi lima meter), bahkan lompatannya memecahkan rekor ASG. Hasil mendali yang diperoleh pada hari kedua pelaksanaan ASG 2017, Minggu (16/7) adalah delapan emas, enam perak, Lima perunggu dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan pada hari kedua ASG 2017. Total keseluruhan Perolehan sementara mendali yang telah di kumpulkan oleh kontingen Indonesia yaitu: 13 emas, 12 perak dan 11 perunggu yang membuat Indonesia berada di peringkat kedua klasemen sementara, di bawah Thailand dengan 14 emas, 11 perak dan 13 perunggu. Posisi ketiga tuan rumah Singapura dengan 12 emas, 14 perak dan 15 perunggu.

Tiga Petinju Akan Ikuti Kejurnas Kapolri Cup

tiga petinju akan berlaga di kejurnas. Foto: sindonews

Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan optimis mengirim tiga atlet terbaik di kelasnya untuk tampil pada Kejuaraan Nasional Kapolri Cup 1, di Jambi, 17-22 Juli 2017. Ketiga petinju tersebut yaitu Joshua Holy Mashior (kelas 49 kg), Blasius Karoup (kelas 60 kg) dan satu petinju putri, Indri (48 kg). Mereka akan didampingi dua orang pelatih, yakni Firmanto Muis dan Alberts Lala’ar. Menurut lansiran Sindonews.com, Ketua Pengprov Pertina Sulsel, Adi Rasyid Ali mengatakan ketiga petinju tersebut merupakan atlet-atlet terbaik di kelasnya. Maka dari itu, Ara-panggilan akrabnya, berharap agar semua bisa tampil maksimal serta pulang membawa medali di Kejurnas Kapolri. Sementara itu, Ketua Harian Pertina Sulsel, DR Joni Muis, menambahkan pengurus yang baru terpilih akan konsentrasi ke pembinaan atlet menuju PON XX di Papua, khususnya pembinaan petinju usia muda. “Kami sudah mempersiapkan atlet-atletnya untuk menghadapi sejumlah event yang akan digelar di Indonesia. Selain Kejurnas Kapolri Cup di Jambi, kami juga tengah persiapan mengikuti Kejurnas tinju junior di Kupang dan Wapres Cup,”jelas Joni yang dilansir Sindonews.com

Terus tingkatkan Minat siswa siswi dalam olahraga Catur, Kepala sekolah Wijaya Kusuma siap torehkan Prestasi.

Muntiani - Kepala Sekolah Wijaya Kusuma

Sekolah Wijaya Kusuma yang terletak dalam area perumahan Pondok Pucung Indah, Pondok Aren, Tangsel terus mencoba untuk menggali minat siswa untuk berprestasi. Seperti yang di ungkapkan oleh Muntiani Kepala Sekolah wijaya kusuma, kepada NYSN, bahwa sekolahnya mengusung bhineka tunggal ika, itu terlihat dari latar belakang pemeluk agama apapun ada disini. Terlepas dari itu semua, untuk menggerakan langkah potensial agar mampu bersaing dalam bidang olahraga terus di galakan, diantaranya olahraga Catur, Tenis meja, Basket, futsal hingga pencak silat. “Dalam olah raga Catur, Futsal dan basket akan terus di tingkatkan terlebih kami pernah menyabet juara ke 3 tingkat Gugus. Namun seringnya ajang lomba lainnya seperti futsal, basket, tenis meja yang kami pertandingkan hanya dalam lingkup internal sekolah. Seperti pertandingan antar kelas.” Pungkas Muntiani Selain itu wanita energik yang hobbynya naik gunung ini menambahkan bahwa, pernah mengalami kendala untuk menghadirkan guru terkait di bidang olahraga di sekolahnya. “Tidak patah arang, upaya terus kami lakukan untuk membuat sekolah kami bersinar dalam bidang olah raga, dan akhirnya kami berhasil merekrut tenaga penunjang untuk tiap bidang olahraga khususnya catur. Walaupun dengan sarana dan prasarana yang terbatas, karena kami hanya memiliki 1 lapangan untuk semua kegiatan, terlebih kegiatan tersebut harus di lakukan secara bergantian dengan SD dan SMP.” Tutup Muntiani (ryo/adt)

Pentingnya Kerjasama Dalam Pertandingan Basket Putri Candle Tree School

Tim bola basket Candle Tree School

Olahraga basket yang mitosnya bisa membuat badan lebih tinggi dari sebelumnya ternyata masih banyak di minati oleh siswa siswi hampir di semua sekolah. Seperti yang di paparkan oleh Nicole Catherine Kartasasmita (16) bersekolah di Candle Tree School, yang kesehariannya aktif bermain basket sejak umur 12 tahun. “Iya, saya mulai menjajaki dunia olahraga basket sejak masih berusia 12 tahun, selain hobby olahraga basket, menurutku basket itu adalah kerja tim yang sangat seru dan memiliki tantangan tersendiri. Karena kerjasama itu terletak bukan dari skill individu pemain, tapi dari kekompakan dan ketepatan dalam mengoper bola” Ungkap Catherine. Catherine merupakan sapaan akrab dara muda ini begitu ia di panggil, selain itu pengagum sosok Wardel Stephen Curry pemain NBA tingkat dunia dari tim golden stage warrior. Anak berbakat dari pasangan Willy dan santya menambahkan bahwa support tak lepas dari dorongan kedua orang tuanya serta keluarga. “Aku di dukung oleh mama papa untuk selalu menggoreskan prestasi dalam bidang olahraga bola basket, dan tidak luput juga peran kakakku kevin yang mengajarkan beberapa tehnik untuk meningkatkan pola permainan di lapangan.” Tutup Catherine (ryo/adt)

Berbekal IP MAN Sebagai Idola, Clarisa Sabet Gelar Juara 1 Wing Chun Tingkat Nasional.

Clarissa (Tengah) saat menerima penghargaan sebagai juara 1 Wing Chun Tingkat Nasional

Siapa yang tak mengenal sosok laga bintang film era 70 an, Bruce Lee dikenal dengan gerakan-gerakan bela diri istimewa yang membuat banyak orang mengaguminya, aliran bela diri ini lebih di kenal dengan sebutan wing chun. Seperti yang kita ketahui Wing Chun adalah sebuah bentuk seni bela diri unik, spesialisasinya pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang ketat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju. Clarisa (16) duduk di bangku kelas 2 SMU Candle Tree School, mengatakan kepada NYSN bahwa wing chun adalah ilmu beladiri kuno dari negara tirai bambu, dan ajangnya sudah di lombakan di tingkat nasional (5/5) “Jadi pada bulan oktober 2016 saya mengikuti lomba bela diri wing chun tingkat nasional di solo. Tapi sebelumnya aku harus melewati kejuaraan tingkat daerah di jakarta terlebih dahulu.” Lanjut Clarisa Gadis belia ini menambahkan bahwa dirinya mengikuti seleksi tahapan demi tahapan untuk menjadi kandidat mewakili daerahnya di ajang nasional. “Sebelumnya, Nama form yang saya ikuti adalah Sui lim tao dan chum kiu. Lalu pada kejuaraan daerah saya mendapatkan juara 1, dan form chum kiu kategori remaja putri di kejuaraan nasional saya juga mendapatkan juara 1 pada form sui lim tao dan chum kiu kategori remaja putri.” Tenyata gadis penurut ini tertarik tehnik dari sebuah film laga “IP MAN” bersama sang kakak yang sudah lebih dulu terjun di dalam olahraga ini. “Awalnya saya tertarik dari film IP MAN, lalu secara kebetulan kakakku juga penyuka tehnik beladiri kuno yang lebih mengandalkan kecepatan, dan ketepatan” Tutup anak dari pasangan Hendric Kusnadi dan Inge Sumitra.” (ryo/adt)

Luar Biasa, Baru Satu Tahun Mengikuti Panahan, Remaja Ini Langsung Mendapat Kesempatan Keluar Negeri

Ryan saat mengikuti kompetisi panahan di bangkok

Menggunakan otot kedua lengan, bahu, punggung dan dada dalam olahraga panahan sangat mirip dengan penggunaan gaya dalam olahraga renang, namun focusnya sangat berbeda, jika renang berfocus kecepatan, panahan lebih untuk ketepatan. Kembali dalam kategori panahan, kali ini remaja yang bernama panjang Ryan Rafi Adiputro ini telah menjadi atlet panahan ketika awal tahun 2016. Meskipun baru satu tahun, namun siswa kelas IX di SMPN 8 Tangsel ini sudah mengantongi segudang prestasi yang luar biasa. Ryan mengatakan bahwa olahraga yang satu ini sangat membutuhkan konsentrasi dan focus yang matang. “Olahraga panahan berbeda dengan olahraga yang lain, dari segi peralatan serta tehnik bermainnya membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi. Juga olahraganya keren.” kata Ryan. Diakui Ryan, olahraga panahan adalah olahraga yang tidak membosankan, malah dirinya ingin terus berlatih. Tapi karena keluarganya yang juga sangat mendukung akhirnya Ryan focus menggeluti olahraga panahan. Ryan juga mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya memiliki pengalaman unik dan membanggakan ketika bertanding. “Saat hujan, dimana saya baru memegang alat Recurve 70m, namun saya dapat mengalahkan para pemain senior. Juga ketika di Bangkok saya menjadi satu-satunya peserta yang tidak didampingi pelatih dan official.” tutur pelajar kelahiran Jakarta, 12 Januari 2003 ini. “Ada juga pengalaman yang lucu, pada saat menembak dalam pertandingan yang diadakan di Yogyakarta, alat sight atau fishir kacanya copot. Tapi alhamdulillah ternyata saya masih bisa meraih medali perak.” lanjutnya. Bagi Ryan, orang tua, pelatih dan kepala sekolahnya adalah orang-orang yang sangat berperan dalam perjuangannya meraih prestasi di olahraga panahan selama ini. Sukses dalam meraih prestasi, bukan berarti Ryan tidak pernah mengalami kendala. Diakuinya, sudah 2 kali dirinya mengalami cidera. “Pada seleksi Popnas, saya cidera di pergelangan, alhasil score saya mengalami drop. Dan yang kedua pada saat pertandingan Kartini Cup, saya cidera di bagian bahu. Namun saya masih dapat meraih medali emas.” ujar Ryan. Lebih lanjut Ryan mengatakan ia memiliki cita-cita untuk menjadi Pilot. Ia juga berharap kedepannya dirinya dapat mengikuti kejuaraan dunia panahan. Untuk menjadi atlet profesional, Ryan belum terlalu berminat karena menurutnya, profesi sebagai atlet di Indonesia belum cukup menjanjikan. Ryan juga berpesan bahwa untuk menjadi sukses, kita tidak boleh menyerah dan tetap semangat, karena jika menyerah berarti semua usaha akan sia-sia. Harus terus mencoba dan mencoba. Sementara itu orang tua Ryan, Bambang Adiputro berpendapat bahwa olahraga panahan adalah olahraga yang positif, namun sayangnya belum terlalu diperhatikan. “Menurut saya, olahraga panahan adalah kegiatan olahraga yang positif ditengah maraknya aktivitas kegiatan online. Selain itu dapat juga mencegah dari bahaya narkoba. Namun, untuk aktivitas tersebut dibutuhkan support dan dukungan dari segala pihak seperti orang tua, sekolah maupun pemerintah atau pemerintah daerah. Adapun supportnya dapat berupa dukungan dalam mengikuti setiap event dan kejuaraan, atau penyediaan peralatan. Untuk itu, dibutuhkan wujud nyata dari pemda setempat apabila ingin memajukan olahraga panahan tersebut.” ungkap Bambang. Jika ditotal, kira-kira sudah ada 32 medali beserta 8 trophy yang telah Ryan miliki. Beberapa prestasi pelajar yang tergabung dalam club panahan bernama Power Archery Club tersebut adalah: 1. BANTEN POPNAS SELECTION 2017, July 9’2017 -1st winner recurve category (70 m), score 312 & 319 2. Surabaya International Open Archery Competition Junior, May 23-26’ 2017 in Surabaya, East Java -Gold Medalist, Recurve Team Category (70 m) -Bronze Medalist, Qualification Recurve Individual Category (70 m) -Bronze Medalist, Olympic Round Recurve Individual Category (70 m) 3. Piala Kartini 1, April 22-24’ 2017 in Cibubur, Jakarta -1st Winner Olympic Round Individual Recurve Men (40 m) 4. 2nd BINUS INDOOR ARCHERY NATIONAL CHAMPIONSHIP April 7 – 9’ 2017 in Serpong, Tangerang Selatan, Banten -Gold Medalist, Qualification Round Individual, Middle School Men (15 m) -Gold Medalist, Middle School Men Team Category (15 m) -Gold Medalist, Qualification Round Individual, General Men (18 m, 3 target face) -Bronze Medalist, General Men Team Category (18 m, 3 target face) 5. JOGJA OPEN ARCHERY COMPETITION, March 25-28’2017 in Yogyakarta -Silver Medalist, Olympic Round, Standard Bow SMP (30 m) -5th Ranking, Qualification Round Standard Bow SMP (30 m) -17th Ranking, Qualification Round (284 score) Recurve Men (70 m) 6. VIENETH OPEN 4, Feb 25 & March 4’2017 in Bandung, West Java -Gold Medalist, Olympic Round, Recurve Men (50 m) -Silver Medalist, 2nd Qualification Round, Recurve Men (50 m) -Bronze Medalist, 1st Qualification Round, Recurve Men (50 m) -Gold Medalist, Olympic Round, Standard Bow SMP (20 m) -Silver Medalist, 1st Qualification Round, Standard Bow SMP (20 m) 6. ALTYS OPEN ARCHERY, February 26’ 2017, in Bogor, West Java -Gold Medalist Olympic Round General Man Category (18 m) -2nd ranking, Qualification Round General Men Category (18 m) -Gold Medalist, Team General Men Category (18 m) 7. KEJOHANAN MEMANAH TERBUKA PERINGKAT KEBANGSAAN BJ WOLFPACK CUP 2017 Under 15th ,February 12’2017 in Shah Alam, Malaysia -4th Ranking, Qualification Round (589 score) Recurve Cadet Men (60m) -Bulls Eyes Terbanyak (Most “X” shoot) Lelaki Under 15th (60 m) 8. SONIC LINGUISTIC, February 1 ‘2017 in MAN Insan Cendekia Serpong, Banten -Gold Medalist, Olympic Round Category (15 m) -Gold Medalist, Team Category (15m) -1st Ranking, Qualification Round (15 m) 9. D’KANDANG OPEN Archery Tournament January 7’ 2017 in Depok, West Java -GOLD Medalist, Qualification General Category Men (20 M) -GOLD Medalist, Olympic Round General Category Men (20 M) -GOLD Medalist, Team General Category Men (20 M) 9. JAKARTA OPEN Archery Competition, December 18-20’2016 in Ragunan, Jakarta -SILVER Medalist, Qualification Category Junior High School (20 M) -BRONZE Medalist, Olympic Round, Category Junior High School (20 M) -BRONZE Medalist, Team Category Junior High School (20 M) 10. INTERNATIONAL INDOOR YOUTH CUP, December 12’2016 in Bangkok, Thailand -BRONZE Medalist, Olympic Round Recurve Novice Men Category -4th Ranking Qualification Round Recurve Novice Men Category 11. 3 GIS FESTIVAL OPEN November 12’2016 in South Tangerang, Banten -GOLD Medalist, Qualification Under 13 Category (15 M) -GOLD Medalist, Olympic Round Under 13 Category (15 M) 12. Junior Selection for Student PON REMAJA November 4’2016, in Serang, Banten -1st Ranking, Qualification Student Under 17 Category (60 M) 13. ASESI EXPO 2016, October 30’2016 in Cilangkap, Jakarta. -2nd Ranking, Qualification Category Junior High School (20 M) -GOLD Medalist, Olympic Round Category Junior High Shool (20 M) 14. ALIX CUP 2016, September 24’2016 in Cipete, … Read more

Patah Lengan Bukan Halangan Bagi Pelatih Ini Untuk Tetap Berprestasi Dalam Bola Basket

agung-pelatih-basket

Kali ini NYSN mengangkat sosok sederhana dengan semangat besar, Agung Christianto, memulai karirnya sebagai atlet basket ketika di bangku SMP. Di latar belakangi kurangnya keharmonisan dalam rumah tangga keluarganya di jadikan dorongan untuk tetap tegar menghadapi permasalahan. “Saya berasal dari keluarga broken home, jadi saya survive bermain bola basket. Jadi kalau sedang ada suatu masalah, saya larinya ke lapangan dan main basket. Daripada ke hal negatif lainnya.Walaupun pergaulan di sekitar saya banyak yang negatif, tapi saya tidak ikut-ikutan. Saya juga tidak merokok” ujar Agung. Agung menceritakan, ia beberapa kali mengikuti kejurda di SMA, dan mendapat beasiswa karena prestasinya dalam bidang olahraga basket ketika masuk kuliah sampai lulus, bahkan saat wisuda Agung juga mendapatkan uang pembinaan dari kampusnya. Sekitar tahun 2006, Agung mengatakan bahwa dirinya sempat berhenti berlatih bola basket karena mengalami cidera patah tangan dan merasa jadi kurang maksimal jika terus menjadi atlet basket. “Setelah cidera tersebut, disitulah terpikir bahwa mungkin saya bisa menyalurkan bakat saya lewat menjadi pelatih bola basket.” kata Agung. Selama menjadi pelatih basket, Agung sudah terlibat dalam Popda Tangsel, Popwil Banten dan Popnas Banten serta dipilih oleh Dispora sebagai advisor pelatih basket Provinsi Banten. Selain itu Agung juga terpilih sebagai pelatih DBL yang dikirim ke Amerika tahun 2015 yang melewati seleksi dari 45 pelatih se Indonesia dan Agung adalah pelatih pertama yang terpilih. Yang lebih istimewa lagi, Agung terpilih menjadi pelatih yang mendapat beasiswa dari Tahir Foundation Junior NBA. Pada tahun 2016 ia juga terlibat dalam Asian Schools Games dan melatih timnas pelajar U-18 dari kementrian pemuda dan olahraga di Thailand. Agung mengatakan kepada NYSN bahwa, berhasil mendapatkan beasiswa adalah sebuah prestasi yang membanggakan “Sangat bangga ketika mendapatkan beasiswa kuliah sampai orang tua saya bertanya apakah saya masih kuliah atau tidak karena saya tidak pernah meminta uang bayaran kuliah. Padahal itu semua karena saya mendapatkan beasiswa dan pada akhirnya dapat membanggakan orang tua saya.”ucap Agung Lebih lanjut Agung menambahkan, bahwa dirinya juga sedih telah mengalami cidera parah, dan akhirnya berujung pensiun bermain basket. “Sebenarnya ada perasaan sedih ketika tangan saya patah dan menjadi tidak maksimal sebagai atlet. Bahkan saya sempat harus dirawat. Tapi ada pula hikmahnya yaitu pacar saya suka jenguk bersama orang tuanya juga, akhirnya sekarang jadi istri saya, deh.” lanjut Agung seraya tertawa. Selama menjadi pelatih, suatu kebanggaan yang dirasakan Agung ketika pernah terpilih untuk menginjakkan kaki di Amerika, tempat kelahiran NBA dan bertemu dengan para pemain dan pelatih NBA. “Ke amerika bersama DBL, belajar mendalami basket disana dan nonton NBA serta terpilih sebagai junior NBA berangkat ke cina. Itu suatu prestasi yang membanggakan.” ungkap agung Sekarang, Agung melatih basket di sekolah Saint John’s BSD, tangsel dan sudah menelurkan banyak murid-murid berprestasi dalam olahraga basket di sekolah tersebut. “Tahun 2015 lalu, ada murid saint john’s yang terpilih berangkat bareng saya ke Amerika, saya sebagai pelatih utama. Sangat bangga, karena kita berjuang bareng-bareng. Keringatnya bareng, hasilnya juga bareng dan tidak terbuang sia-sia. Itu tidak akan bisa dibeli dengan apapun.” tutur Agung. Terakhir, Agung menutup perbincangan dengan NYSN dengan memberikan sedikit motivasi. “Terus berbuat baik, maka pada akhirnya hal-hal yang baik akan menghampiri kita. Banyak berdoa dan berikhtiar.” tutup Agung. (crs/adt)

Guru Ini Malang Melintang Dari Kampus Ke Kampus, Akhirnya Tertarik Hockey Karena Keunikan Alat

Jonathan, yang memutuskan untuk berlatih Hockey pada awalnya karena alatnya yang unik

Berbicara tentang olahraga hockey, kita jadi teringat dengan sebuah film yang berjudul Miracle, yang di rilis pada tahun 2004 dan film ini sempat mendapatkan rating 7,5 dari 10 pada saat itu. Produk walt disney ini mengisahkan tentang olahraga hockey yang sedang bersaing dalam sebuah ajang tinggat perguruan tinggi. Di Indonesia, Jonathan Gamaliel adalah salah satu atlet sekaligus pelatih dalam bidang olahraga hockey. Jonathan memaparkan kepada NYSN bahwa dirinya tertarik karena alat alatnya yang tergolong unik. “Saya ikut hockey mulai tahun 2007, dan tergabung dalam club hockey Dharma Karya. Saya tertarik sebab olahraga ini masih jarang di mainkan dan alat-alat yang di gunakan juga unik.” ungkap Jonathan. Dalam perjuangan bersama timnya, Jonathan telah meraih beberapa prestasi, diantaranya: 1. Terpilih mewakili Kota Tangsel dalam kejuaran porprov Banten tahun 2010 dan 2014 2. Juara 2 dalam kejuaran hockey di Universitas Gajah Mada (UGM) 3. Juara 2 Fungame hockey di Universitas Pancasila Sedangkan salah satu prestasi individu yang dimiliki Jonathan yang juga bekerja di Sekolah Tinggi Theologia sunergeo adalah mendapatkan Top score dalam kejuaraan hockey di STIE Rawamangun. Masuk ke babak final yang tidak pernah di prediksikan dijadikan pengalaman yang sangat berharga bagi Jonathan dan timnya. “Pengalaman yang paling saya ingat, ketika mengikuti kejuaraan di UGM tahun 2016 dimana tim kami tidak diunggulkan. Namun, tim kami ternyata bisa melaju sampai babak final dan akhirnya mendapat juara 2. Itu adalah pengalaman berharga dan tidak bisa saya lupakan sampai sekarang.” kata Jonathan. Jonathan mengakui, sejauh ini dirinya tidak pernah merasa bosan berlatih hockey. Ditambah lagi dengan dukungan penuh dari orang tua dan juga pelatih yang selalu memotivasi dirinya. Lebih lanjut Pria ini menambahkan bahwa jari tangannya pernah memar selama seminggu “Saya pernah mengalami cidera ketika bermain hockey di Senayan, dimana jari saya terkena stick hockey lawan dan bengkak selama seminggu. Itu adalah cidera paling parah yang pernah saya alami.”cerita jonathan “Pesan saya, jangan pernah menyerah. Terus berlatih dan perbanyak berkenalan dengan orang-orang sesama pemain hockey agar bisa mendapat ilmu dari mereka. Dan yang pasti terus semangat!” tutup Jonathan.(crs/adt)

Menjadi Pelatih Panahan Merupakan Pilihan Bu Neng Untuk Menyalurkan Bakat dan Pendidikannya Di Olahraga

Bu Neng, pelatih panahan yang sudah mendidik banyak atlet panahan yang mengukir prestasi luar biasa.

Layaknya film box office yang berjudul Avatar pada sosok neytiri selalu menggunakan panah sebagai senjata ampuh melumpuhkan musuh dari jarak jauh. Berbeda dari film avatar yang menggunakan panahan menjadi senjata, pelatih panahan ini mengaplikasikannya dalam cabang olahraga. Sosok ramah yang bernama lengkap Neng Siti Sadiah telah di percaya menjadi pelatih olahraga panahan di SMPN 8 Tangsel, sosok familier ini sudah mengeluarkan banyak atlet-atlet muda panahan dan berhasil berprestasi dari berbagai macam ajang yang di gelar. Wanita yang biasa disapa dengan panggilan Bu Neng ini mulai berlatih panahan ketika duduk di bangku kuliah dan mengambil jurusan olahraga. Bu Neng mengatakan kepada NYSN bahwa di tahun 1991 dirinya sudah tergabung dalam tim panahan. “Sekitar tahun 1991, saya tergabung dalam tim panahan Jawa Barat dan beberapa kali mengikuti kejurnas.” ujar Bu Neng. Dan setelah menikah, Bu Neng mendapatkan pilihan sulit, yaitu berhenti berlatih panahan dan memutuskan untuk mengabdi menjadi PNS di wilayah Banten. Lalu seiring berjalannya waktu, tahun 2000, sudah sekitar 9 tahun berhenti memanah, naluri Bu neng sebagai seorang atlet panahan kembali muncul ketika dinas pemuda dan olahraga (Dispora) mencari atlet panahan untuk mengikuti Porprov Banten pada kali pertamanya. “Sulit mencari atlet panahan karena daerah Banten sama sekali belum ada. Akhirnya saya mencoba dan ternyata memang tehnik panahan itu tidak akan pernah terlupa, saya masih ingat semua tehnik tersebut. Hasilnya saya mendapatkan medali pada Porprov pertama kalinya di Banten.” sambung Bu Neng. Tak pernah lepas dari panahan, ibu ramah ini memaparkan perjuangannya dalam menekuni olahraga panahan. “Saya sempat kembali menjadi atlet sekaligus pelatih panahan. Tetapi karena sudah berkeluarga, saya harus memilih salah satu dari kedua profesi tersebut. Akhirnya, saya konsultasi dengan dosen saya semasa kuliah dulu, sekaligus pelatih panahan di Jawa Barat, karena saya sempat merasa bimbang ingin kembali ke Jawa Barat dan kembali mendalami panahan disana. Tetapi dosen saya melarang dan memotivasi saya untuk mengembangkan panahan di Banten. Akhirnya saya memutuskan menjadi pelatih panahan dan berhenti dari atlet. Karena saya akui saya sendiri tidak dapat lepas dari olahraga tersebut. Istilahnya sudah ketagihanlah.” lanjutnya. Lebih lanjut Bu Neng mengatakan, setelah konsultasi dengan ketua KONI Tangsel, akhirnya di tugaskan kembali untuk mengajar ekskul panahan di SMPN 8 tangsel. Lama kelamaan, peminat olahraga panahan semakin banyak bahkan dari luar sekolah yang dilatih Bu Neng. Tidak tanggung-tanggung akhirnya, Bu Neng membuat club panahan bernama Power Archery yang dibuka untuk umum. Bu Neng mengakui, mengembangkan panahan di Banten memang cukup sulit, salah satunya karena kendala peralatan yang kurang lengkap. Padahal menurut Bu Neng, panahan memiliki efek positif. Karena dapat melatih kesabaran, melatih fokus dan bisa melatih tubuh menjadi tegak. “Ada anak murid saya yang dulu sering bungkuk, selama ikut berlatih panahan dia sudah bisa berdiri tegak. Bahkan, ada salah satu anak murid saya yang punya kekurangan susah berkonsentrasi. Setelah konsultasi ke dokter, disarankan ikut olahraga yang melatih fokus. Akhirnya dia ikut panahan dan sekarang sudah mulai banyak kemajuan.” jelas Bu Neng, menceritakan sisi positif olahraga panahan. Di bawah bimbingan Bu Neng, sudah banyak atlet panahan yang mengukir prestasi luar biasa. Salah satu muridnya bahkan sudah mengikuti kejuaraan dan mendapatkan medali di Malaysia dan Bangkok. Dan sudah banyak muridnya yang dapat masuk ke SMA favorit mereka melalui jalur prestasi panahan yang mereka miliki. Namun, menurut Bu Neng masih ada beberapa kendala dalam olahraga panahan. Salah satunya adalah minimnya peralatan. “Kendala panahan salah satunya pada peralatan yang harganya cukup tinggi. Kalau sekolah alhamdulilah dapat bantuan dari BOSDA, salah satunya berupa busur. Kalau untuk club masih membutuhkan modal sendiri.” ujar Bu Neng. Bu Neng juga memberikan beberapa saran untuk kemajuan olahraga panahan khususnya di daerah tangsel. “Kalau untuk di daerah Tangsel, mungkin dari dinas pemuda dan olahraga masih kurang mengakomodir para pelatih. Contohnya untuk pelatihan khusus para pelatih juga belum ada yang khusus masing-masing cabang olahraga (CABOR). Yang sekarang sudah pernah diadakan adalah pelatihan gabungan para pelatih dari berbagai cabor. Saran saya, kalau bisa dikhususkan tiap cabor. Serta secara materi juga belum terlalu diperhatikan untuk pelatih maupun atlet.” saran Bu Neng.(crs/adt)

Judo: Kejar Beasiswa, Pemuda Ini Ngotot Ingin Masuk Akademi Militer

Dimas sang atlet judo

Judo yang berfocus pada tehnik bantingan dan kuncian yang sering di dengar pada istilah grappling ini di percaya mampu mengalahkan orang yang lebih besar. Dimas Aji Anggoro sudah mendalami olahraga judo sejak tahun 2013, siswa kelas 12 yang bersekolah di SMK Letris Indonesia ini tertarik mengikuti judo karena peminat dan clubnya masih bisa dikatakan sedikit jumlahnya, sehingga masih termasuk mudah untuk mengikuti kejuaraan bahkan sampai tingkat provinsi. Pemuda ini telah berhasil menyabet beberapa prestasi Dimas selama 4 tahun mengikuti judo antara lain: 1. Juara 1 Kejurda Tahun 2015, 2016, dan 2017 2. Juara 1 Jabodetabek Plus 3. Juara 3 Piala gubernur DKI 4. Juara 1 POPDA BANTEN tahun 2017 Prestasi yang sudah didapat oleh Dimas tak luput dari peran keluarganya yang selalu membantu Dimas untuk menyeimbangkan pendidikan dengan latihan judo. “Keluarga saya mendukung penuh. Tetapi pendidikan juga penting. Jadi ketika akan mengikuti ujian sekolah, saya akan tunda sementara latihan judonya.” ujar Dimas. Dimas juga mengakui, selama mengikuti judo, banyak kenangan lucu bersama dengan teman-teman sesama judonya dalam ajang popda. “Ketika saya ikut Popda di Pandeglang, banyak cerita seru bersama teman-teman seperjuangan. Kita bercanda seru sekali.” ungkap Dimas Dimas juga mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya pernah mengalami cidera ketika pertama kali mengikuti perrandingan judo. “Ketika mengikuti kejuaraan Porprov tahun 2014, sekaligus debut saya di kejuaraan judo, saya pernah mengalami cidera menjelang bertanding. Saat itu saya sedang melakukan pemanasan, jari kaki kelingking saya tidak sengaja menabrak kaki teman saya dan hampir patah.” cerita Dimas. Pelajar yang bercita-cita masuk akademi militer melalui jalur beasiswa dari prestasi Judo ini juga berpesan untuk selalu berjuang. “Perjuangan tidak mengkhianati hasil, lebih baik bermandikan keringat ditempat latihan dari pada berdarah-darah di pertandingan.” tutur Dimas.(crs/adt)

Menjadi Atlet Bowling Merupakan Langkah Rizal Mencari Kehidupan Yang Lebih Menjanjikan Kelak

Berat bola yang bervariasi dan hampir menyentuh ke semua lapisan umur, bowling menjadi primadona hobby yang menyenangkan. Berbeda dengan hobby, pemuda ini di nobatkan menjadi atlet bowling, ia sudah menggeluti olahraga tersebut sejak tahun 1995, tentunya sudah banyak prestasi yang diraihnya. Pria yang bernama lengkap Devi Rizal ini, bergabung dalam tim bowling provinsi Banten. Rizal mengakui kepada NYSN bahwa ia tertarik pada ruangan dingin dan dapat menarik penikmat bowling itu berlatih berjam-jam. “Yang membuat saya tertarik dengan bowling adalah karena membuat penasaran dan olahraganya dilakukan di dalam ruangan ber AC sehingga betah bermain berjam-jam.” ungkap Rizal. Prestasi Rizal dalam olahraga bowling sudah cukup banyak, mulai dari junior sampai saat terakhir dirinya membela tim bowling Banten pada ajang PON 2016 Jawa Barat. Berikut data yang berhasil di himpun oleh NYSN tentang prestasi Rizal adalah: 1. Juara 3 junior nasional di Kejurnas pekanbaru, Riau 2. Juara 1 Unila Open di Lampung 3. Juara 1 grade B di Spectra Open Bandung 4. Juara 1 Selekda Banten 5. 16 besar PON 2016 Jawa Barat Rizal yang masih menjalankan kuliah S2nya di Helsinki Metropolia UAS, Finlan ini juga tercatat menjadi pelatih bowling di wilayah Banten. Rizal menjelaskan, biasanya ketika awal berlatih bowling, calon atlet sering mengalami beberapa kendala. “Seringkali saat baru belajar bowling, kita akan terpeleset karena licin, atau bolanya tersangkut sehingga terbanting di lane bowling. Cidera juga cukup sering, apalagi saat mempelajari cara melempar yang lebih advance, terkadang jari tangan suka lecet, bahkan kaki terkilir dan banyak cidera lainnya.” jelas Rizal. Namun, Rizal sempat berhenti sementara dari bowling karena merasa jenuh dan masih minim prestasi.Namun ia tetap menekuninya, ia juga sangat bersyukur mempunyai teman-teman dan pelatih yang sangat mendukungnya. “Teman-teman dan pelatih nasional saya, salah satunya David Sitorus, mereka sangat berjasa bagi saya selama saya berjuang dalam dunia bowling.” ujar Rizal. Diakui Rizal, profesi sebagai atlet belum bisa menjanjikan untuk dijadikan pekerjaan tetap. Maka dari itu, Rizal tetap mencari ilmu setinggi-tingginya untuk masa depannya. “Sayangnya memang profesi sebagai atlet bowling belum bisa memberikan penghidupan yang pasti. Oleh karena itu, saya tetap mementingkan pendidikan demi pekerjaan tetap di masa mendatang.” kata Rizal. “Fokus di satu olahraga yang kita cintai, dengan semangat pantang menyerah akan membawa aura positif dalam menggapai cita-cita kita.” tutup Rizal.(crs/adt)

Zuan Sempat Ingin Berhenti Dari Karate Karena Sempat Merasa Di Curangi

Zuan saat sedang menerima medali

Sama seperti sahabatnya yang juga berlatih dalam club yang sama yaitu Bandung Karate Club (BKC) Dizhanajuani Arie Hidayat (17) sudah menggeluti olahraga karate sejak duduk di kelas 4 SD, totalitas membuat Zuan mendapatkan segudang prestasi. Siswa kelas 3 di SMKN 2, Kabupaten Tangerang ini sekarang tergabung dalam Bandung Karate Club (BKC). Zuan mengatakan kepada NYSN bahwa memiliki kemampuan olahraga beladiri itu dapat menjadi benteng pertahanan. “Menurut saya, memiliki kemampuan beladiri itu sangat dibutuhkan, karena itu saya tertarik untuk mengikuti olahraga karate.” kata pelajar yang biasa dipanggil Zuan ini. Zuan menambahkan bahwa dirinya tidak pernah merasa bosan, walaupun saat itu sempat berfikir untuk berhenti menekuni karate. “Saya tidak pernah merasa bosan dengan karate, tapi saya sempat berpikir ingin berhenti, karena pernah merasa dicurangi pada saat bertanding. Namun keluarga dan pelatih terus mendukung saya.” tutur Zuan. Zuan merasa sangat bersyukur karena sampai saat ini belum pernah mengalami cidera dan ia berharap tidak akan pernah mengalami hal tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Zuan juga mengatakan kepada NYSN bahwa ia bercita-cita menjadi atlet nasional. “Saya ingin sekali menjadi atlet nasional agar bisa mengharumkan nama Negara Indonesia. Untuk sekarang, saya sedang fokus berlatih karate untuk persiapan kejuaraan yang akan datang. Tentunya tidak ada prestasi yang bisa dicapai dengan mudah, semua butuh semangat, proses dan kerja keras.” ujar Zuan. Beberapa prestasi yang berhasil di koleksi oleh pelajar kelahiran Tangerang, tanggal 3 agustus, tahun 2000 ini adalah: 1. Juara 1 kumite junior (-55kg) walikota open 2. Juara 1 Kumite (-55kg) kejuaraan wilayah BKC 3. Juara 2 Kumite kelas bebas 02SN smk provinsi Banten 4. Juara 3 Kumite junior (-55kg) POPDA Banten 5. Juara 3 Kumite kadet -55kg Jusho Sha Mansapa Cup.(crs/adt)

Masih Sering Terasa Sakit Di Kaki, Gadis Periang Ini Tetap Ngotot Tekuni Judo

Salah satu tujuan kesetaraan gender adalah merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. Seperti yang di lakukan oleh Tri Yuli Andriani, siswi kelas 11 di SMAN 5 Tangsel, sejak tahun 2013 sudah menggeluti olahraga judo yang di identikan olahraga laki laki, Yuli sendiri sudah tergabung dalam Club Rajawali Judo Tangsel. Dalam pandangan Yuli, ketertarikannya terhadap judo karena olahraga judo berbeda dari yang lain. “Bagi saya, olahraga judo berbeda dengan beladiri yang lain. Makanya saya tertarik.” ujar pelajar yang akrab disapa Yuli ini. Eksistensinya terhadap judo sudah berhasil meraih beberapa penghargaan, adapun beberapa Prestasi Yuli dalam olahraga Judo diantaranya: 1. Juara 3 Porprov 2014 tingkat provinsi 2. Juara 2 piala gubernur cup 2015 3. Juara 3 Popda 2016 tingkat provinsi 4. Juara 2 walikota cup 2016 tingkat provinsi 5. Juara 2 Budhi EXPO 2016 6. Juara 3 kejurnas Kartika cup 2017 7. Juara 2 Kejurda 2015 8. Juara 1 Kejurda 2016 9. Juara 1 Kejurda 2017 10. Juara 3 Sambo Nasional 2016 11. Juara 3 jujitsu Nasional 2016 12. Juara 3 jujitsu Nasional 2015 Gadis periang ini juga pernah mengalami kejadian lucu selama mengikuti judo, dirinya pernah secara tidak sengaja buang angin saat sedang randori. “Pengalaman lucu selama ikut judo yang tidak bisa aku lupakan sampai saat ini adalah ketika aku tidak sengaja buang angin ketika randori.” candanya Lebih lanjut siswi yang bercita-cita ingin menjadi TNI ini juga pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, kakinya sempat cidera dan hampir patah. “Pernah pada tahun 2014 saat rebutan juara 3, tangan saya hampir patah dan sampai sekarang masih sering kumat kalau latihan.” kata Yuli Wanita tangguh yang lahir pada tanggal 29, tahun 2000 ini juga sempat mengatakan bahwa latihan yang keras terus di lakukan untuk meraih prestasi. “Harus semangat dalam latihan, jangan pantang menyerah. Jika kalah dalam pertandingan jangan putus asa, tetap semangat karna kegagalan adalah kunci kesuksesan dan sebuah pelajaran dimana harus latihan lebih keras lagi.” tutup Yuli.(crs/adt)

Wow! Hari Pertama Indonesia Sabet Lima Emas Melalui Cabor Renang

Cabor Renang Sumbang Lima emas di hari pertama pelaksanaan Asean Schoole Games 2017 di Singapura. (Foto: Kemenpora)

Singapura – Asean School Games (ASG) ajang pertandingan antar Atlet muda berbakat se-Asia tenggara yang tahun ini diselenggarakan di Singapura. Indonesia mengirim banyak atlet untuk berkompetisi antar Asia tenggara serta memperebutkan mendali dan mendapat gelar juara. ASG 2017 akan berlangsung mulai 13 Juli – 21 Juli 2017. Hari pertama terselenggaranya ASEAN School Games 2017, Sabtu (15/7). Para perenang muda Indonesia sudah mendominasi  dengan merebut lima emas, tiga perak dan satu perunggu. Medali emas dari kompetisi yang digelar di Sekolah Olahraga Singapura itu direbut oleh Azzahra Permatahani di nomor 400 meter gaya bebas putri, Athalarik Maulidio 400 meter gaya bebas putra, Farrel Armandio Tangkas di 200 meter gaya punggung putra, tim gaya bebas estafet 4×200 meter putra dan tim gaya bebas estafet 4×200 meter putri. Sedangkan mendali perak diperoleh dari perjuangan Azzahra Permatahani di 200 meter gaya punggung putri, Adinda Larasati di 100 meter gaya bebas putri dan Felicia Angelica di 50 meter gaya dada putri. Terakhir, medali perunggu didapatkan oleh Daniel Setyawan di 200 meter gaya punggung putra. Lima medali emas lainnya direbut perenang asal Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina yang mendapat dua emas. Athalarik yang di temui usai bertanding mengaku bahwa dirinya senang dengan prestasi yang ia torehkan. ia menyebut emas di nomor 400 meter gaya bebas putra memang sesuai dengan targetnya.”Selain itu, dengan waktu tempuh empat menit 4,6 detik, saya memecahkan rekor terbaik pribadi,” ujar perenang berusia 17 tahun tersebut, Sabtu (15/7). Seperti yang dilansir oleh Antaranews.com , Asisten Deputi Pembibitan dan Iptek Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Washinton tidak heran dengan pencapaian cabang olahraga renang dengan lima emas di hari pertama ditandinkannya cabang olahraga renang. Pencapaian ini berhasil karena sebelum para atlet muda ini turun di ASG 2017 mereka telah mempersiapkan diri dan telah banyak mengikuti kompetisi renang. “Kalau renang bisa melampaui target, mereka bisa membantu cabang olahraga lain yang belum mendapatkan medali,” ujarnya. Renang diharapkan menjadi pendulang medali terbanyak kontingen Merah Putih yang total diminta bisa menghadirkan setidaknya 30 emas dari 10 cabor yang diikuti. Pemerintah menargetkan dari cabang olahraga renang 10 mendali emas untuk ASG 2017. Sampai berita ini diturunkan, Indonesia masih berada di urutan ketiga perolehan medali terbanyak sementara dengan lima emas, enam perak dan enam perunggu. Saat ini perolehan mendali diungguli oleh Tuan Rumah, Singapura dengan total mendali enam emas, lima perak dan tiga perunggu. Di posisi kedua di tempati oleh Thailand dengan perolehan mendali enam emas, enam perak dan tujuh perunggu.