Final, Tim Uncle Akan Berhadapan Dengan Brigade Beringin Sore Nanti

Brigade Beringin saat berhadapan dengan JKT69 akan meluncur ke final dengan tim Uncle

Tiba di suatu puncak pencapaian yang dapat mengukir nama dalam sejarah, kebanggaan yang membuahkan hasil mengangkat nama baik bagi individu maupun tim yang keluar menjadi pemenang dari sebuah nilai perjuangan. Tim Uncle yang tidak di unggulkan ternyata mampu melesat dan menunggu di babak final dari tournamen Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua, maju ke final setelah menekuk lutut Tim jakarta 69 fans A dengan skor 2-1. Gol yang terjadi diawal pertandingan melalui tendangan Munarto bernomor punggung 08. Lalu JKT 69 fans A tak mau ketinggalan dan membuahkan hasil gol balasan melalui tendangan dari kaki Bayu dengan nomer punggung 30. Di akhir babak penentu Tim Uncle kembali gencarkan serangan masif yang menciptakan gol cantik belum cukup untuk memastikan kemenangan Tim Uncle memasuki final. Akhirnya gol penentu terjadi lewat kaki pemain kanan Jackson yang bernomer punggung 25 sekaligus memastikan Tim Uncle lolos ke Final. Di final Tim Uncle akan berhadapan dengan Brigade Beringin yang sebelumnya berhasil menghentikan langkah Tim Timor Leste. (bgs/adt)

Football For Peace : Al-Catraz Simprug Ungguli Tim B Uni Papua dengan Skor 4-1

Al-Catraz Vs UniPapua di pertandingan persahabatan football for peace 20/05/17. (NYSN Media)

Pertandingan persahabatan sepak bola (soccer) yang di ikuti oleh 30 negara ini berlangsung lancar, terik menyengat menjadi hal biasa berteman dengan matahari. Tiba giliran Tim B Uni Papua yang berhasil di tundukan oleh Al-Catraz di lapangan Soemantri Brodjonegoro Kuningan. Ketika pluit di bunyikan tanda babak pertama di mulai dari lapangan 1 Team Al-Catraz unggul dibabak pertama dengan 2 buah gol yang berhasil di lesatkan ke gawang Team B Uni Papua. Gol pertama di cetak lewat kaki kanan dari kostum berwarna emas bernomor punggung 08, jaka. Dan di susul gol kedua oleh pemain dengan nomer punggung 07 saudara akbar. Dari Pantauan NYSN di lapangan, pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, memakai peraturan free soccer (Tanpa Offside) berlangsung meriah. Selanjutnya di babak kedua Team Uni papua sempat membalas dengan gol balasan ke gawang Al-Catraz lewat kaki Arno di detik-detik awal babak ke 2. Namun Al-catras melengkapi kemenangannya dari gol tambahan dari Banu dengan no punggung 05. Dan detik-detik terakhir Al-Catraz menutup pertandingan dengan gol penutup dari Junaidi no punggung 7. Pertandingan perdamaian yang memakai system gugur menghasilkan skor keseluruhan 4-1 untuk kemenangan Al-Catraz simprug dengan otomatis Tim Uni Papua Team B di nyatakan gugur. (gas/adt)

Menang Telak 3-0 Tanpa Balas Atas China, Tim A Uni Papua Masuk ke Putaran Selanjutnya

Uni papua saat berlaga dalam football for Peace, mengalahkan China dengan skor 3-0, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Berbeda dengan nasib yang di alami oleh Tim B Uni Papua yang mengalami kekalahan atas Al-Catraz 4-1, Tim A Uni Papua berhasil masuk ke putaran selanjutnya ketika berhasil memenangkan dengan skor telak 3-0 tanpa balas. Tournamen sepak bola sosial bertema Football For Peace yang di selenggarakan oleh Uni Papua berhasil menjaring bibit bibit atlit yang siap bersaing di liga Internasional. Di saat babak pertama di mulai, Unipapua langsung unggul dengan perolehan dua gol tanpa balas ke gawang china. Diantaranya melalui tendangan kaki pemain bernomor punggung 21, George. Dan menit berikutnya di susul oleh gol pemilik nomer punggung 26 Martin taw. Sedangkan pada babak kedua team china tidak berkutik untuk melancarkan serangannya, strategi serangannya selalu berhasil di patahkan oleh pemain tengah Unipapua. Lalu gol penutup berhasil di sumbangkan oleh Her yang bernomor punggung 07. Dengan kemenangan tersebut artinya Tim A Unipapua berhasil membalas kekalahan Tim se Clubnya, dan sekaligus masuk ke perempat final dan bersiap untuk meladeni tantangan dari club Ayo Indonesia football.(bgs/adt)

Menang lewat Adu Pinalti, Brigade Beringin Unggul atas JKT69 Tim B

JKT69 yang dimeriahkan oleh Ridho Slank (Sebelah Kanan) saat dikalahkan oleh Brigade Beringin melalui adu penalti, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Dari lapangan 1 telah berlangsung pertandingan penentu menuju final di ajang Football For Peace 2017, dari babak pertama di mulai belum juga membuahkan hasil dari kedua Tim. Bermain full di babak pertama tanpa gol, selepas istirahat kemudian kedua tim mulai meninggikan tekanan satu sama lain, dan akhirnya di babak kedua di buka gol pertama oleh Leo yang bernomor punggung 45 untuk keunggulan JKT69 FC, selang waktu yang tak beberapa lama, lalu di balas oleh brigade beringin lewat sepakan kaki hilman dengan nomer punggung 15. Kemudian sampai batas waktu yang di tentukan pertandingan berakhir dengan hasil seri 1-1, maka pertandingan tersebut di lanjutkan dengan adu pinalti. Saking ketatnya persaingan, adu pinaltipun mengalami hasil yang sama dengan Skor 3-3, lalu wasit mengambil langkah sesuai kesepakatan bahwa dengan pelemparan koin (undi) sekaligus menjadi penentu si penendang pertama. Tiba waktunya penentu hasil kemenangan bagi tim Brigade Beringin untuk mendapatkan kesempatan menendang lebih dulu dari hasil undi. Kiper Bigade Beringin Adiksi menjadi penentu kemenangan atas adu penalti ini. Sementara itu dari lapangan 2, Timor Leste FC yang berhadapan dengan Sunros B juga berhasil menang atas rivalnya dengan skor 4-1 untuk keunggulan Timor Leste. Di tempat yang sama Ridho Slank artis kawakan yang tergabung dalam tim JKT69 yang kebetulan di percaya menjadi kapten di timnya memaparkan kepada NYSN bahwa dirinya merasa fun. “Jujur gue merasa senang, Football For Peace 2017 ini sangat bagus, dan sekaligus menjadi ajang silaturahmi temen temen dengan Fans. Berhubung bola itu jadi hobby, ya kita cukup Fun dan sama sama menikmati.” Pungkas Ridho yang masih menjadi punggawa Band besar Indonesia Slank. (adt

Tuan Rumah Tim A UniPapua Gagal masuk ke Final

Goegre paraibabo, gelandang tengah Uni Papua saat menerima kekalahannya, Minggu 21/05/17

Sebuah hal yang lumrah bisa terjadi dalam pertandingan, ketika tuan rumah gagal mempertahankan gelar sebagai pemenang dari ajang yang kebetulan di gagas oleh Unipapua sendiri di acara Football For Peace 2017.(21/5) Peraturan bebas bertema perdamaian ini lebih di dedikasikan untuk tidak mencari pemenang dalam kompetisi, tetapi mencari celah bahwa olahraga di percaya mampu melahirkan jiwa yang sehat. Dari permainan standart soccer 2017 yang berlangsung di Gor mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan jakarta, para pemain yang berpondasikan 7 orang/tim termasuk kiper memakai free of rule dan sama sekali tidak ada kartu kuning dan merah. Sehingga pemain lebih leluasa untuk berganti pemain di lapangan secara bergantian kapanpun pemain itu siap, sampai dengan di perbolehkan pemain cabutan dari manapun. Kalah atas rivalnya Jakarta 69 Fans Club dengan skor 5-3 membuat Unipapua lebih bisa memaknai kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Seperti yang di ungkapkan oleh pemain berkulit hitam, gelandang tengah yang memperkuat barisan Tim A Unipapua Goegre paraibabo (21) kepada NYSN, bahwa dirinya sangat senang bermain dan bertemu teman teman baru dari seluruh negeri maupun luar negeri. “Sesuai dengan tema Football For Peace saya sangat senang bertemu dengan kawan kawan baru dari seluruh pelosok negeri, kami bermain tidak mencari menang tetapi mencari saudara yang juga mempunyai misi menebarkan kedamaian.” Kata George Maka dengan hasil demikian Tim A Unipapua di pastikan gagal melaju ke final.(adt)

Dilatih Pemain Kawakan, Komunitas Para Fans Artis Siapkan Diri Untuk Tampil Sebagai JKT69

Salah satu regu peserta Football for Peace, JKT69 Fans Club, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Jakarta 69 fans club adalah sebuah komunitas yang terbentuk dari kecintaan para fans terhadap artis-artis yang membentuk sebuah perkumpulan positif bagi penghobby dunia olahraga sepakbola. Oka mengatakan kepada NYSN di lapangan gor Soemantri brodjonegoro kuningan, jaksel, bahwa artis yang selalu di cintai penggemarnya selalu menjadi inspirasi, lalu mengarahkan penggemar ke jalur posistif adalah misinya. “Jakarta 69 yang di gawangi oleh Adipati dolken, Ridho slank, delon, dan artis lainnya. Ujar oka selaku kordinator para fans. Awal mula terbentuknya komunitas ini pada tanggal 15 april 2015. Meskipun baru namun komunitas ini sudah mempunyai anggota fans maupun artis yang banyak dan mampu mempunyai pelatih olahraga raga sepakbola senior bung Rochi poetiray.” Pungkas Oka kepada NYSN. Oka juga menambahkan bahwa tim yang berseragam pink ini memang sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti acara football for peace indonesia yang di selenggarakan oleh Uni papua. “Acara ini di selenggarakan untuk acara amal yang bertempat di gor soemantri brodjonegoro. Komunitas ini tergerak untuk memberi sumbangsih, maka dari itu kami menurunkan 4 group yang terdiri dari 3 regu fans dan 1 regu lagi khusus artis.” Tutupnya (bam/adt)

Martin Tao dedikasikan diri berjuang bersama Unipapua

Martin Tau saat berlaga dalam acara Football for Peace 20/05/17. (NYSN Media)

Samar selalu terngiang dalam telinga ketika mendengar nama Martin tao (38) yang pernah memperkuat tim lokal seperti Arema FC, PSIS Semarang, dan juga Persiam raja ampat. Martin memulai karier sejak usia 19 tahun dan club pertamanya PKT Bontang. Pria yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi pemain pro ini sempat mengalami cedera yang sangat serius di tahun 2012. “Impian sempat pupus ketika saya cidera lutut dan patah kaki di tahun 2012, itu juga bukan karena bermain sepak bola, tapi karena kecelakaan kendaraan.” Ujar Martin. Namun pemilik kulit hitam manis ini bangkit kembali dan sekarang mendedikasikan dirinya menjadi pelatih untuk uni papua junior. Martin juga memberikan motivasi kepada anak didiknya tentang pengalamannya sewaktu perkuat Arema FC yang sempat bertandang laga dengan singapura, malaysia, thailand. “Bagi saya bukan hanya tentang menang yang saya ajarkan kepada Tim, tetapi rasa sabar jika kalah, contohnya sabar jika merasa wasit tidak adil, dengan cara mempercayakan sepenuhnya kepada wasit menjalankan tugasnya.” Ujar Martin (bam/adt)

Final LIMA Badminton Nasionals 2017 Berlangsung di Bandung

Final LIMA Badminton Nasionals 2017 diadakan di Bandung mulai 16-23 Mei 2017

Bandung – LIMA Badminton Nasionals 2017 resmi dimulai hari ini 16 Mei 2017 selama tujuh hari ke depan 23 Mei 2017 yang bertuan rumah di Bandung, tepatnya di GOR Tri Lomba Juang Bandung Pada tahun ini pertandingan dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori beregu yang digelar pertama kali mulai 16 s/d 21 Mei 2017 dan perseorangan yang akan digelar di tahap kedua pada 22 s/d 23 Mei 2017. Rida Achmad selaku General Manager mengungkapkan bahwa adanya penambahan kategori perseorangan menambah semarak gelaran LIMA Badminton. Bandung, Tuan Rumah LIMA Badminton Nasionals 2017. “Adanya penambahan kategori perseorangan LIMA Badminton menambah berbeda gelaran ini, dan pastinya di LIMA Badminton Nasionals nanti akan semakin ramai dengan adanya kategori perseorangan. Para peserta tahun ini pastinya semakin bertambah dengan adanya penambahan kategori, dan pastinya akan lebih banyak lagi Perguruan tinggi yang mengikuti ajang LIMA,” ungkapnya. Para peserta LIMA Nasionals 2017 ini adalah juara dari LIMA Badminton regional dari tiap konferensi. Saat ini LIMA Nasionals diikuti oleh 20 perguruan tinggi, yaitu: Kategori Beregu Putra Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pasundan (STKIP) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Universitas Bina Nusantara (Binus) Universitas Surabaya (Ubaya) Universitas Semarang (USM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa (STIE BB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Universitas Brawijaya (UB) Universitas Budi Luhur (UBL) Universitas Islam Indonesia (UII) Universitas Trisakti (Usakti) Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Kategori Beregu Putri Usakti UPI UNS Unesa Unikom UPH UNY UB Sementara itu untuk kategori perseorangan, LIMA Badminton Nationals mempertandingkan tiga nomor yaitu tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran, yang dihuni oleh 16 pemain. Dari kategori perseorangan, terdapat beberapa Perguruan Tinggi yang tidak berpartisipasi di kategori beregu. Mereka adalah: Universitas Widya Mandala Universitas Universitas 17 Agustus 45 Semarang Universitas Soegijapranata Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri Malang “Peraturan LIMA Badminton Nasionals 2017 masih mengacu pada sistem pertandingan PBSI, namun LIMA juga memiliki peraturan dan itu sedikit berbeda dari PBSI. Jadi, peraturan LIMA Badminton ini masih mengacu pada PBSI dan ditambah peraturan dari LIMA. Para peserta layak merasa sangat antusias dalam mengikuti LIMA Badminton ini,” ucap Tata Mulyana selaku perwakilan dari PBSI.