Juarai Grup A, Uni Emirat Arab Calon Lawan Timnas U-23 Babak 16 Besar

Winger Timnas U-23, Irfan Jaya (18) melakukan selebrasi bersama Evan Dimas (6) dan Hansamu Yama (16), usai mencetak gol balasan merah putih ke gawang Timnas Hongkong, pada awal babak kedua. Timnas akhirnya menang dengan skor akhir 3-1. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 menang 3-1 atas Hong Kong pada partai pamungkas Grup A sepak bola Asian Games 2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (20/8). Skuat Garuda menekuk Hongkong dengan skor akhir 3-1. Tiga gol pasukan Luis Milla dicetak oleh Irfan Jaya 46′, Stefano Lilipaly 85′, dan Hanif Sjahbandi 90+2′. Sedangkan gol tunggal Hongkong lahir dari kaki sang kapten Hok Ming Lau, di akhir babak pertama. Dengan kemenangan ini, Indonesia telah mengoleksi sembilan poin (tiga kali menang satu kali kalah). Di posisi runner-up adalah Palestina yang merangkum delapan angka. Evan Dimas dkk selanjutnya akan meladeni Uni Emirat Arab (UAE) di babak 16 besar. Uni Emirat finis di baris ketiga Grup C, setelah hanya mampu meraih tiga poin dari tiga laga. Poin ini didapat dari kemenangan besar saat mengandaskan Timor Leste dengan skor 4-1. Sisanya, Uni Emirat tampil tak terlalu istimewa. Mereka bahkan kalah telak dari China (1-2) serta Suriah (0-1). Berdasarkan jadwal awal, Indonesia akan bertanding di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (24/8). Namun, sebagai tuan rumah, ada opsi untuk menggeser tempat penyelenggaraan. Babak 16 besar awalnya dijadwalkan dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, dan Stadion Pakansari (Bogor). Sedianya, Stadion Patriot Candrabhaga, dipakai pada babak perempat final. Sementara itu, Palestina dipastikan akan menghadapi Suriah. Adapun Hong Kong berhadapan dengan Uzbekistan selaku juara Grup B. “PSSI telah memberi motivasi berupa bonus, dan bonus itu sudah diberikan sejak laga melawan Taiwan dan Laos,” kata Endri Erawan, manajer Timnas U-23, akhir pekan lalu. Endri menolak memerinci berapa besaran bonus buat Timnas U-23. Pastinya, bonus itu di luar pendapatan uang saku Rp 1 juta per hari, yang diberikan KOI, kepada tiap atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Jika mengacu pada laga uji coba jelang Asian Games 2018, Timnas U-23 mengantungi bonus dengan variasi 2,5 hingga 5 juta rupiah. Perinciannya Rp 5 juta buat apresiasi kemenangan, sementara Rp 2,5 juta buat hasil imbang. Saat pelatnas Asian Games 2018, para pemain diguyur uang saku harian Rp 500 ribu. Pendapatan para pemain timnas, lebih kecil dibanding penghasilan mereka di level klub. Rata-rata penggawa Garuda Muda dibayar kisaran Rp 750 juta hingga Rp 1,5 miliar per musim. Nominal uang yang didapat, akan lebih besar lagi, saat event sesungguhnya berlangsung. Apalagi Timnas U-23 diberi target berat, yakni lolos minimal ke semifinal Asian Games 2018. Rata-rata pemain Timnas U-23 kerap mengesampingkan berapa besar bayaran yang didapat saat berlaga di Asian Games 2018. “Saya pribadi membela Timnas Indonesia merupakan sebuah kebanggaan. Tak bisa dibayar berapapun. Saya bangga menjadi warga Indonesia,” ujar Alberto Goncalves, striker naturalisasi asal Brasil. (Ham) Klasemen Timnas U-23 di Grup A No        Tim           MP     Gol    Poin 1 Indonesia U23      4       11:3     9 2 Palestina U23       4         5:3     8 3 Hong Kong U23    4         9:5     7 4 Laos U23             4         4:8     3 5 Taiwan U23          4         0:10   0 Hasil Grup A Senin (20/8) Indonesia 3-1 Hongkong Taiwan 0-2 Laos Jadwal 16 Besar Jumat (24/8) 19.00 WIB Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Indonesia vs Uni Emirat Arab

Dibantai Empat Gol Tanpa Balas Oleh Taiwan, Timnas Putri Tunggu Jalur Ranking Tiga

Gelandang Timnas putri Indonesia, Zahra Muzdaliffa (11) berebut bola dengan bek Taiwan, Yahue Chen (5), pada laga kedua Grup A, babak penyisihan sepak bola putri Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (19/8). (INASGOC)

Palembang- Timnas putri Indonesia gagal meneruskan tren positifnya. Pada laga kedua babak penyisihan Grup A sepak bola putri Asian Games 2018, srikandi Indonesia takluk 0-4 dari Taiwan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (19/8). Padahal, di laga pertama pada Kamis (16/8), Indonesia menumbangkan Maladewa 6-0. Indonesia kebobolan cepat saat pertandingan baru memasuki menit keempat. Pemain Taiwan, Yu Hsiu-chin, sudah merobek gawang Indonesia yang dikawal Norrfince Boma. Unggul cepat, membuat Taiwan semakin percaya diri dalam menyerang barisan pertahanan Indonesia.Hasilnya, Taiwan menambah keunggulan 2-0, di menit ke-16, lewat Hsin Hsuan Pao. Indonesia yang terus ditekan, kembali harus rela gawangnya dibobol di menit ke-31 oleh Pi Han Chan. Selang delapan menit, Taiwan menyudahi perlawanan Garuda Pertiwi –julukan Timnas Putri- setelah Hsuan Pao mencetak brace, sekaligus memastikan kemenangan timnya dengan skor telak 4-0. Postur lawan yang lebih unggul membuat barisan pertahanan Indonesia kesulitan mengatasi serangan bola-bola atas. Pelatih Timnas Putri, Satia Bagdja Ijatna mengakui, para pemainnya kalah dari segi postur, sehingga kerap kedodoran dalam duel udara. “Sejak awal, kami tahu, Taiwan bakal sering melepas crossing. Kami sering berlatih mengantisipasi serangan semacam itu, tapi perbedaan postur, ya sangat berpengaruh,” ucap Satia, dalam konferensi pers pasca-laga. Kekalahan ini menempatkan Indonesia di posisi tiga klasemen sementara, dengan poin tiga dari dua partai yang dilewati. Di duel terakhir yang menentukan, Rani Mulyasari dkk harus menghadapi tim kuat asal negeri ginseng, Korea Selatan, pada Selasa (21/8). Meski belum pasti kalah, langkah ini membuat Indonesia tak bisa lolos langsung ke 16 besar. Namun, jalur peringkat tiga terbaik, bisa menjadi alternatif. (Dre) Klasemen Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No       Tim         MP   Gol   Poin 1. Korea Selatan   2    10:1    6 2. Taiwan             2     5:2     3 3. Indonesia         2     6:4     3 4. Maladewa         2     0:14   0 Hasil Grup A Sepak Bola Wanita Asian Games 2018, Minggu (19/8) Maladewa 0-8 Korea Selatan Taiwan 4-0 Indonesia Jadwal Grup A Selasa (21/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Indonesia vs Korea Selatan Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Maladewa vs Taiwan

Jika Lolos 16 Besar Lewat Jalur Ranking Tiga Terbaik, Timnas U-23 Bakal Ditunggu China

Jika Timnas U-23 lolos 16 besar dari jalur ranking tiga terbaik, maka skenario lawan yang akan dihadapi adalah juara Grup C. Saat ini, China berada di puncak klasemen Grup C, disusul Suriah dan Uni Emirat Arab. (Pras/NYSN)

Jakarta- Sepak Bola Asian Games 2018 sudah berputar sejak 10 Agustus lalu. Ada 25 tim yang berpartisipasi dalam ajang multievent di Asia ini. Semua peserta dibagi ke dalam enam grup. Grup A yang diisi tuan rumah Indonesia, menjadi yang terbanyak penghuninya. Selain Indonesia, ada Hong Kong, Taiwan, Laos, dan Palestina. Sementara masing-masing grup lainnya diisi empat tim. Status Tim yang berhak lolos ke babak 16 besar, adalah juara dan runner-up grup, plus empat tim dari posisi tiga terbaik. Untuk penghuni peringkat ketiga terbaik di tiap klasemen, perhitungannya tak jauh berbeda dengan dua tim terbaik tiap grup. Persoalan terjadi, jika ternyata ada dua atau lebih tim, memiliki poin sama dalam satu grup. Maka kriteria tim yang dinyatakan lolos, dihitung melalui selisih gol, dan produktivitas tim. Andai masih sama, diberlakukan perhitungan selisih gol dari seluruh pertandingan yang sudah dimainkan di grup. Bila masih sama juga, harus dilakukan adu tendangan penalti, dengan syarat tim bersangkutan berada dalam satu lapangan dan sedang bertanding. Penentuan lainnya, yakni melalui skor terendah dari jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima, saat penyisihan grup. Terakhir adalah penentuan berdasarkan pot, saat dilakukan drawing. Tim yang berada di pot atas saat drawing, bakal mendapat lampu hijau untuk lolos. Lalu bagaimana penentuan empat tim di posisi tiga terbaik? Penentuan dilihat dari tim mana saja yang menempati posisi ketiga di klasemen grup. Namun, tim yang berada dalam satu grup yang jumlahnya lebih banyak dari grup lain, ada mekanisme lain. Grup A yang dihuni lima tim, maka penentuan tim peringkat ketiganya, akan menghilangkan hasil laga pertandingan dengan penghuni dasar klasemen grup, yang mereka huni. Hal ini ditempuh, agar jumlah pertandingannya, bisa dihitung sama dengan peringkat ketiga grup lainnya. Terakhir, empat peringkat tiga terbaik ditetapkan, melalui jumlah poin yang dikoleksi tim, selisih gol, jumlah gol yang dicetak, kriteria fair play (skor terendah dari jumlah kartu kuning dan kartu merah) dan juga ditentukan berdasarkan pot tertinggi. Dari seluruh tim Grup A, baru Palestina yang resmi merampungkan empat partai pertandingan. Empat tim lain menyisakan laga pamungkas pada Senin (20/8). Indonesia akan berhadapan dengan Hong Kong pada laga pamungkas. Kemenangan pada laga tersebut akan memastikan posisi Indonesia sebagai juara grup atau tidak. Jika menjadi juara Grup A, Hansamu Yama dan kolega, akan berhadapan dengan salah satu tim peringkat ketiga terbaik, dari Grup C, D, atau E. Andaipun seri, Indonesia menyimpan peluang lolos sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik. Hanya saja, lawan mereka akan lebih sulit pada babak 16 besar. Salah satu potensi terbesar jika Garuda Muda lolos melalui jalur ranking tiga terbaik ini, adalah skenario menantang juara Grup C. Saat ini, China ada di puncak klasemen Grup C, disusul Suriah dan Uni Emirat Arab. China sangat produktif dengan mencetak 9 gol, dan belum kebobolan hingga laga kedua, pada Kamis (16/8) lalu. (Ham) Group C Klasemen Grup C No         Tim                    MP   Gol   Poin 1  China U23                     2     9:0     6 2  Suriah U23                    2     1:3    3 3  Uni Emirat Arab U23      2      4:2    3 4  Timor Leste U23            2     1:10   0 Klasemen Timnas U-23 di Grup A No      Tim           MP   Gol  Poin 1 Palestina U23     4     5:3    9 2 Hong Kong U23  3     8:2    7 3 Indonesia U23    3     8:2    6 4 Taiwan U23        3     0:8    1 5 Laos U23           3     2:8    0 Jadwal Grup A Senin (21/8) Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi 19.00 WIB Hongkong vs Indonesia Stadion Pakan Sari, Bogor 19.00 WIB Taiwan vs Laos

Menang di HUT RI 73, Dua Gol Striker Naturalisasi Bantu Indonesia Jaga Peluang

Cukur Laos 3-0 dalam laga penyisihan Grup A Asian Games 2018, dua gol Timnas U-23 diborong pemain naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves (9) pada ment ke-13 dan 47, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jumat (17/8). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 sukses mengalahkan Laos 3-0 dalam pertandingan Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Bekasi, Jumat (17/8). Indonesia akan lolos ke babak 16 besar, bila mampu mengalahkan Hong Kong pada laga terakhir pada Senin (20/8). Indonesia tampil dominan di laga ini. Dua gol diborong pemain naturalisasi Alberto “Beto” Goncalves pada ment ke-13 dan 47. Gol lainnya diceploskan Ricky Fajrin pada menit ke-75. Dengan hasil ini, Indonesia mengemas nilai 6 dari tiga laga. Dua gol yang dicetak oleh Beto, membuat pemain Sriwijaya FC itu masuk jajaran pencetak gol terbanyak sementara di Asian Games 2018. Beto sejauh ini sudah mencetak tiga gol untuk Timnas U-23. Selain Beto, ada nama Stefano Lilipaly yang masuk daftar pencetak gol terbanyak dengan torehan 2 gol. Tiga gol yang telah dicetak Beto membuat pemain naturalisasi ini sama dengan torehan pemain Hong Kong, Tan Chun Lok, dan striker Malaysia, Safawi Rasid. Jumlah gol yang ditorehkan Beto bersama Timnas U-23 hanya kalah dari pemain Korea Selatan, Hwang Ui-jo, yang mengoleksi 4 gol. Tim asuhan Luis Milla itu menempati posisi ketiga klasemen, tertinggal satu poin dari Hong Kong di urutan kedua. Sementara Palestina statusnya lolos ke babak 16 besar karena sudah mengemas 8 poin, dari 4 laga. Gelandang Timnas U-23, Evan Dimas sukses menyabet tite sebagai raja operan dalam laga. Dilansir BolaSport.com dari data Labbola, Evan memang menjadi pemain yang paling banyak melepas passing. Bermain sejauh 81 menit, gelandang Selangor FA itu sukses melepas 88 operan. Namun hanya 78 operan bola yang berhasil, sepuluh lainnya tak tepat sasaran. Catatan ini seolah merupakan titik kembalinya Evan dalam skuat timnas U-23. Dari dua laga sebelumnya yang dilakoni Indonesia, sosok Evan yang dikenal sebagai pembagi bola tak tampak. Pada partai pertama melawan Taiwan, Evan yang dimainkan 67 menit hanya melepas 49 passing. Sementara pada laga kedua melawan Palestina, Evan absen. Namun, Evan sangat berkontribusi dalam permainan Indonesia menantang Laos. Selain sukses menjadi raja passing, eks Bhayangkara FC juga tercatat melepas tiga tembakan. (Ham) Hasil Jumat (18/8) Grup A Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Palestina 1-1 Hong Kong Indonesia 3-0 Laos Klasemen Timnas U-23 di Grup A No   Tim               MP     Gol     Poin 1 Palestina U23       4      5:3      9 2 Hong Kong U23    3      8:2      7 3 Indonesia U23      3      8:2      6 4 Taiwan U23          3      0:8      1 5 Laos U23             3      2:8      0 Jadwal Grup A Senin (21/8) Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi 19.00 WIB Hongkong vs Indonesia Stadion Pakan Sari, Bogor 19.00 WIB Taiwan vs Laos Daftar Top Skorer Sementara Asian Games 2018 4 gol Hwang Ui-jo (Korea Selatan) 3 gol Tan Chun Lok (Hong Kong) Alberto Gonçalves (Indonesia) Safawi Rasid (Malaysia) 2 gol Stefano Lilipaly (Indonesia) Gao Zhunyi (Tiongkok) Wei Shihao (Tiongkok) Zhang Yuning (Tiongkok) Jordi Tarrés (Hong Kong) Yuto Iwasaki (Jepang) Ernist Batyrkanov (Kirgizstan) Abdulrahman Gharib (Arab Saudi) Supachai Jaided (Thailand) Zayed Al-Ameri (Uni Emirat Arab)

Gelar TC Hingga Akhir Agustus, Skuat Timnas U-19 Komplet Usai Asian Games 2018

Timnas U-19 kembali melaksanakan program pemusatan latihan (TC), jelang even Piala Asia U-19, di Lapangan UNY, Yogyakarta, sejak Minggu (12/8) hingga akhir Agustus. (radarjogja.co.id)

Yogyakarta- Timnas U-19 kembali memulai pemusatan latihan (TC) even Piala Asia U-19, di Lapangan UNY, Yogyakarta, sejak Minggu (12/8) hingga akhir Agustus. Tiga pemain dari Liga 1 2018 yakni Rachmat Irianto (Persebaya), Asnawi Mangkualam (PSM Makassar), dan Nurhidayat (Bhayangkara FC), tampak sudah bergabung, pada Kamis (16/8). Dalam sesi latihan itu, total ada 28 pemain hadir, dari 33 nama yang dipanggil. Pada TC ini masih kurang lima pemain yang mash absen, termasuk dua pemain Persipura Jayapura, Todd Rivaldo dan David Rumakiek. Sedang Saddil Ramdani dan Rafli Mursalim, masih bergabung dalam skuat Timnas U-23 mengikuti Asian Games 2018. Kemudian satu nama lagi, Egy Maulana Vikri, yang masih menjalani kompetisi bersama klub asal Polandia, Lechia Gdansk. Assisten pelatih Timnas U-19, Miftahudin Mukson mengatakan latihan awal ini bertujuan mengevaluasi kelemahan di ajang Piala AFF 2018 lalu. “Ini adalah bagian dari program kami, hasil evaluasi AFF U-19 kemarin. Kami adopsi lagi untuk level lebih tinggi di Piala Asia U-19,” ujarnya, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jogja. Sisi pertahanan dinilai Miftahudin masih lemah dan terus dilakukan perbaikan. “Kami coba untuk terus memperbaiki lagi pertahanannya, dan ini mulai agak baik,” ucap Miftahudin. Dalam rangkaian TC ini, skuat besutan Indra Sjafri berencana untuk menggelar sejumlah agenda uji coba. Sebanyak enam laga uji coba disiapkan oleh Indra. “Untuk laga internasional, rencananya ada dua atau tiga kali. Soal lawannya, PSSI masih melakukan penjajakan,” tambah Indra. Sempat terbesit kabar, Arab Saudi menjadi kandidat sparring partner Nurhidayat dan kolega, meski statusnya belum dipastikan kapan. Satu laga uji coba yang pasti digelar ialah melawan klub Liga 2, Semen Padang pada Sabtu (25/8). Di Piala Asia U-19 2018, Timnas U-19 tergabung di Grup A bersama Uni Emirat Arab, Qatar dan Taiwan. Laga pertama Garuda Nusantara bakal meladeni Taiwan, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, pada Kamis (18/10). (Dre) Daftar 33 Pemain Timnas U-19 yang dipanggil TC Yogyakarta Kiper 1. M. Aqil Savik (Persib Bandung) 2. Gianluca Pagliuca Rossy (Persija Jakarta) 3. Rakasurya Handika (Bali United) 4. M. Riyandi (Barito Putera) 5. Muhammad Adisatryo (SKO Ragunan) Belakang 6. Nurhidayat Haji Haris (Bhayangkara FC) 7. Juliyano Pratama (PS Tira) 8. Kadek Raditya (Persiba Balikpapan) 9. Habel Boaz Inzaghi Isir (Perseru Serui) 10. Firza Andika (PSMS Medan) 11. Indra Mustofa (Persib Bandung) 12. M Firly (Bogor FC) 13. Asnawi Mangku Alam Bahar (PSM Makassar) 14. Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya) 15. Anan Mirgaf Lestaluhu (Persija Jakarta) 16. David Kevin Wato Rumakiek (Persipura Jayapura) 17. Samuel Christianson Simanjuntak (Sriwijaya FC) 18. Rifad Marasabessy (Madura United) Tengah 19. M Luthfi Kamal (Mitra Kukar) 20. Syahrian Abimanyu (Sriwijaya FC) 21. Witan Sulaeman (SKO Ragunan) 22. Resky Fandi Witriawan (Martapura FC) 23. Teuku Nur Fadil (Borneo FC) 24. Todd Rivaldo Ferre (Persipura Jayapura) 25. M. Raffi Syarahil (Barito Putera) 26. Saddil Ramdani (Persela Lamongan) 27. Feby Eka Putra (Bali United) 28. Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk) Depan 29. Hanis Saghara Putra (Bali United) 30. Aji Kusuma (Persika Karawang) 31. Rafli Mursalim (Mitra Kukar) 32. Kahar Muzakar (Persikota Tangerang) 33. Aulia Hidayat (Borneo FC)

Lawan Laos, Kartu Truf Timnas U-23 Itu Bernama Evan Dimas Darmono

Merotasi beberapa pemain, usai menang telak kontra Taiwan U-23 di partai perdana, pelatih Luis Milla mengistirahatkan nama Evan Dimas Darmono, saat Timnas U-23 takluk 1-2 dari Palestina, pada Rabu (15/8). (INASGOC)

Jakarta- Takluk 1-2 dari Palestina U-23, pada Rabu (15/8), di laga kedua penyisihan Grup A Asian Games 2018, Timnas U-23 ternyata menyimpan strategi khusus. Merotasi beberapa pemain, usai menang telak kontra Taiwan U-23 di partai perdana, pelatih Garuda Muda, Luis Milla mengistirahatkan nama Evan Dimas Darmono. Evan sejatinya dikenal sebagai pengumpan jitu saat bermain. Ternyata, anggota klub Selangor FA ini handal sebagai pemain bertahan. Hal ini ia tunjukkan saat Timnas U-23 mengalahkan Taiwan dengan skor 4-0, pada Minggu (12/8). Evan memang tak mencetak gol atau menyumbang assists. Namun, pemuda 23 tahun dibawah manajemen Munial Sport Group ini, mendukung timnya mencatatkan clean sheet alias tak kebobolan. Bermain 67 menit, Evan mencetak total 4 tekel, dan 3 diantaranya sukses. Presentasi kesuksesan tekelnya mencapai 75 persen. Catatan tekel Evan, lebih tinggi daripada torehan tekel keempat bek Garuda Muda. Hansamu Yama, misalnya, melakukan 3 kali tekel, namun hanya 2 diantaranya berujung sukses. Torehan tekel Evan cukup produktif, lantaran label pengumpan sudah lekat dengan dirinya, dibanding peran menahan serangan lawan. Selain itu, Evan juga menorehkan satu kali intersep dan clearences dalam partai itu. Lalu bagaimana dengan statistik Evan sebagai pengoper bola? Pemain asal Jawa Timur itu melepaskan 43 umpan sukses dari total 49 passes. Ia menjadi pemain keempat dengan umpan terbanyak. Pemain terbanyak melepaskan umpan adalah Ricky Fajrin. Bek Bali United tersebut mencatat 65 umpan sukses dari total 67. Evan kini ‘dipromosikan’ menjadi central midfielder, yang memainkan fungsi deep lying playmaker, dalam skema dua gelandang bertahan sejajar. Milla menilai Evan tak flamboyan, lantaran ia mampu mengemban tugas layaknya gelandang petarung, sekaligus pemain lini tengah yang serba bisa. Namun, Evan masih terbelit ‘penyakit’ akibat kebiasaannya melakukan drive (menerobos berikade lawan sembari menggiring bola) muncul di waktu yang tidak tepat. Padahal dirinya adalah gelandang sentral, yang bertugas memastikan progresi bola berjalan bersih, agar Timnas U-23 tak mudah kehilangan bola. Milla menyadari, penyakit Evan ini tak menguntungkan jika terus terlihat di Asian Games 2018. Saat meladeni Taiwan, Pelatih Spanyol ini menggantinya dengan Hargianto. Dua tujuan ingin dicapai Milla dari pergantian ini. Pertama, memastikan lini tengah Timnas U-23 lebih stabil. Kedua, memaksimalkan sepakan jarak jauh spesialiasi Hargianto sebagai opsi membongkar pertahanan Taiwan. Dua tujuan Milla tercapai. Hargianto berhasil “menenangkan” lini tengah yang terlalu agresif, ketika Evan masih ada di atas lapangan. Bahkan Hagi, sapaanya, mencetak gol dari tendangan canon ball di luar kotak penalti. Dan diantara 20 pemain yang menghuni skuat Timnas U-23 di Asian Games 2018, ada dua nama berpengalaman membobol gawang Laos, calon lawan pada Jumat (17/8). Garuda Muda akan berhadapan dengan Laos U-23 dalam laga ketiga Grup A Asian Games 2018, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Laos kerap bertemu di level junior atau kelompok usia di bawah 16 tahun dan 19 tahun. Pada Piala AFF U-19 2016, skuat muda Merah Putih yang berada di bawah asuhan Eduard Tjong, bertemu dengan Laos di fase grup. Laga yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, dimenangkan Timnas U-19 dengan skor 3-1, berkat gelontoran gol-gol yang dicetak Pandi Lestaluhu, Saddil Ramdani, dan M Rafli Mursalim. Saddil kini tercatat sebagai pilar Timnas U-23 di Asian Games 2018. Pemain asal Persela Lamongan itu selalu tampil dari bangku cadangan dalam dua laga terakhir saat menghadapi Taiwan dan Palestina. Rafli yang dua tahun lalu mencetak gol ke gawang Laos, juga tercatat sebagai pemain pelapis skuat U-23. Jebolan Liga Santri Nusantara 2016 itu, baru tersingkir menjelang Asian Games 2018 berputar. Pemain lain yang pernah mencetak gol ke gawang Laos dan masuk dalam skuat pilihan Milla adalah Evan. Berbeda dengan Saddil yang mencetak gol ke gawang Laos di level junior, Evan memproduksi gol di ajang Piala AFF 2014. (Dre)

Cetak Rekor Enam Gol di Laga Perdana, Timnas Putri Bantai Maladewa dan Pimpin Klasemen Sementara

Gelandang Timnas Putri Indonesia, Zahra Muzdalifah, melakukan selebrasi, usai mencetak gol ke gawang Maladewa. Indonesia akhirnya unggul 6-0, pada laga perdana penyisihan Grup A Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Kamis (16/8).

Palembang- Pelatih Timnas putri Indonesia, Satia Bagdja Ijatna bersyukur timnya melibas Maladewa 6-0 pada pertandingan pembuka Grup A Asian Games 2018, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Kamis (16/8). Hasil produkif itu membuka jalan srikandi Indonesia lolos ke fase berikutnya. Timnas Putri sudah unggul tiga gol saat babak pertama usai. Gol timnas putri masing-masing dicetak Zahra Muzdalifah (10′), ZP Mayang (16′), dan Sada Yudith (16′). Di babak kedua, gol timnas dibuka oleh gol kedua ZP Mayang (55′). Tambahan dua gol lainnya dicetak Sari Jesella (61′), dan gol kedua Zahra (72′). Satia mengatakan, Timnas Putri sempat bermain terburu-buru di awal pertandingan. Namun, melihat kualitas lawan, tim srikandi merah putih berani bermain lebih terbuka. “Alhamdulillah, kita bisa menang untuk modal ke depan. Terima kasih untuk pemain yang telah bekerja keras,” kata Satia dalam jumpa pers usai pertandingan. Kemenangan ini disambut sukacita oleh kubu Indonesia meski ada satu kritik yang diarahkan pada para pemain terkait banyaknya peluang yang terbuang. Indonesia dianggap bisa menang dengan skor lebih besar andaikan Mayang dkk. bisa lebih tenang dalam memanfaatkan kans yang ada. “Walaupun menang dengan skor 6-0, tapi masih ada beberapa evaluasi. Terutama soal pemain yang terkesan masih buru-buru sebelum akhirnya tercipta gol pertama, di sini pemain terlihat percaya diri dan tenang dalam bermain,” beber Satia. Sementara itu, Pelatih timnas putri Maladewa Athif Mohamed mengaku, secara keseluruhan anak asuhnya sudah bermain baik. Namun tingginya semangat pemain Indonesia yang menjadi tuan rumah, membuat Maladewa tidak bisa berkembang. “Kami ucapkan selamat kepada Indonesia yang memenangkan pertandingan ini,” kata Athif. Sedangkan, gelandang timnas, Muzdalifah Zahra menilai Indoesia berhasil mencetak sejarah, “Ini pertama kalinya bagi kami, menang di Asian Gaes. Semoga, lebih mudah bagi kami untuk lolos,” kata Zahra. Taiwan yang takluk 1-2 dari Korsel, pada pertandingan pertama, menjadi lawan berikutnya Garuda Pertiwi. Hal serupa juga disampaikan penjaga gawang Timnas Putri asal Wamena, Norffince Boma. Fince, sapaannya, menjadi starter pada laga ini. Baginya, lawan di pertandingan perdana ini sebetulnya cukup kuat, terutama untuk level sepak bola wanita. “Meski kami menang besar, Maladewa bisa dibilang lumayan kuat. Beberapa kali mereka memberikan tekanan yang cekup serius. Tapi dengan kerjasama tim yang baik, kami bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” ungkap gadis kelahiran 26 April 1995 itu. Mengantungi kemenangan dengan skor besar jadi hal positif bagi Zahra Muzdalifah dkk. Sebab, mereka tergabung di grup yang sebetulnya cukup menyulitkan, dengan adanya Korea Selatan (Korsel). Indonesia memimpin klasemen sementara Grup A dengan tiga poin, di atas Korsel yang menang 2-1 atas Taiwan. Pada partai selanjutnya, Srikandi Merah putih akan menghadapi Timnas Putri Taiwan, Minggu (19/8). Dan berikutnya Garuda Pertiwi akan menghadapi lawan berat, menantang Korsel, pada Selasa (21/8), di lokasi yang sama. (Ham) Klasemen Grup A sepak bola Putri Asian Games 2018 No     Tim          MP   Gol   Poin 1. Indonesia        1     6:0     3 2. Korea Selatan  1     2:1     3 3. Taiwan            1     1:2     0 4. Maladewa        1     0:6     0 Hasil Kamis (16/8) Grup A Korea Selatan 2-1 Taiwan Indonesia 6-0 Maladewa Jadwal Grup A Minggu (19/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 15.00 WIB Maladewa vs Korea Selatan 18.30 WIB Taiwan vs Indonesia Selasa (21/8) Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Indonesia vs Korea Selatan Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang 18.30 WIB Maladewa vs Taiwan

Gagal Maksimalkan Rotasi Pemain, Timnas U-23 Wajib Menebusnya di Dua Laga Sisa

Bek Timnas U-23, Ricky Fajrin (15) tengah mendapat instruksi dari tim pelatih, Bima Sakti dan Luis Milla, saat melawan Palestina U-23, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Rabu (15/8). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 harus merasakan kegetiran setelah dikalahkan tim negeri sahabat dari Timur Tengah, Palestina, di laga kedua penyisihan Grup A Cabang Sepakbola Putra Asian Games 2018. Harapan besar sebetulnya muncul, usai Garuda Muda menekuk Taiwan U-23 dengan skor 4-0, di hari perdana merumput. Namun, di partai kedua, saat berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8), Palestina menaklukkan Indonesia dengan skor 2-1. Secara permainan, dalam 45 babak pertama, Indonesia memberikan prospek. Tertinggal melalui penalti akibat handball tak perlu yang dilakukan Zulfiandi, Indonesia membalas melalui Irfan Jaya. Dengan membandingkan dua laga (versus Taiwan dan Palestina), maka pilihan rotasi memunculkan resiko. Resiko itu adalah skuat kontra Palestina ternyata tak memberikan dampak, sebagaimana rotasi yang dilakukan untuk memberikan kesempatan pada sejumlah pemain. Pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas, memasang empat pemain berbeda, turun sebagai starter pada laga Palestina. Muhammad Hargianto, Septian David Maulana, Gavin Kwan Adsit, dan Bagas Adi Nugroho, adalah nama baru dalam line-up awal Milla. Kegagalan rotasi mulai tampak, ketika Milla menggantikan Septian David dengan Ilham Udin Armayn, di menit ke-38. Padahal, kedudukan masih imbang 1-1. Rupanya kehadiran Septian David, ternyata belum seirama, dengan Febri Hariyadi dan Irfan. Absennya Alberto ‘Beto’ Goncalves juga menimbun masalah di lini depan. Kreasi serangan dan tugas memecah konsentrasi lini pertahanan Palestina, mendadak macet. Stefano Lilipaly seolah berlari sendirian di area kota penalti lawan. Keputusan Milla menggeser Ricky Fajrin pada posisi full bek kiri, setelah di laga perdana menghadapi Taiwan, tampil cukup apik sebagai palang pintu berduet dengan Hansamu Yama, justru menjadi kontraproduktif. Alhasil, Milla akhirnya harus menarik Bagas, yang mengisi pos palang pintu, pada menit ke-54, dengan full bek asal Persija Jakarta, Rezaldi Hehanusa. Peran Ricky pun dikembalikan pada posisi awalnya, sebagai palang pintu. Tertinggal 1-2 memaksa Milla memainkan Saddil Ramdani, yang menjadi pembeda pada laga pertama. Masuk menggantikan Irfan, masih belum menjadi momen bagi Saddil, untuk memberikan warna baru. Perbedaan lain yang mengejutkan Indonesia adalah skuat Palestina punya kemampuan mempertahankan bola. Statistik Labbola mencatat, jika melawan Taiwan, Indonesia unggul penguasaan bola dengan 69 persen disertai 83 persen umpan sukses, maka menghadapi Palestina situasi jauh berbeda. Indonesia tetap menguasai bola dengan 53 persen, namun umpan sukses justru menurun menjadi 74 persen. Sebaliknya, Palestina melakukan 76 persen umpan sukses. Dari sisi serangan, Indonesia malah tumpul, lantaran dari total enam tembakan yang dlesakkan, hanya ada satu yang mengarah ke gawang. Sedangkan, Palestina melepaskan 14 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran. Terlepas dari level dua lawan yang akan dihadapi di sisa grup, yakni menghadapi Hong Kong dan Laos, namun kemampuan untuk beradaptasi dengan instruksi pelatih dalam tuntutan rotasi, sejatinya merupakan hal yang penting untuk Garuda Muda. Meski kalah, peluang merah putih muda masih terbuka lebar. Memang, sejauh ini Indonesia turun ke peringkat ketiga, menyusul kemenangan besar Hongkong atas Taiwan dengan skor 4-0. Timnas berada di peringkat ketiga dengan nilai 3, sementara Hongkong di posisi runner up dengan nilai 6. Sementara Palestina yang menang atas Timnas Indonesia berada di peringkat pertama dengan nilai 7. Timnas memiliki peluang besar untuk lolos, asalkan bisa mengatasi Laos dalam pertandingan Jumat (17/8) nanti, dan mengalahkan Hongkong, pada Senin (20/8). Jika menang di dua pertandingan ini, nilai Timnas Indonesia menjadi 9. Apapun hasil pertandingan yang diraih tim lain di Grup A, Timnas akan lolos. Sebab pertandingan yang paling menentukan, sebenarnya terjadi kala bentrok melawan Hongkong, di pertandingan terakhir. (Dre/Ham) Klasemen Grup A sepak bola Asian Games 2018 No      Tim              MP    Gol   Poin 1. Palestina U-23      3      4:2     7 2. Hong Kong U-23   2      7:1     6 3. Indonesia U-23     2      5:2     3 4. Taiwan U-23         3      0:6     1 5. Laos U-23            2      2:5     0 Jadwal Grup A Jumat (17/8) Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi 16.00 WIB Hongkong vs Palestina 19.00 WIB Laos vs Indonesia Senin (20/8) Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi 16.00 WIB Taiwan vs Laos 19.00 WIB Indonesia vs Hongkong

Timnas Ngotot Gunakan ‘False Nine’, Palestina Redam Spirit Garuda Dengan Skor Tipis 2-1

Striker Palestina U-23, Oday Dabbagh (20), saat melakukan eksekusi penalti pada babak pertama. Pertandingan akhirnya dimenangkan Timnas Palestina dengan skor tipis 2-1 atas Timnas U-23, pada laga penyisihan Grup A. (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 kalah 1-2 dari Palestina U-23 pada fase Grup A Asian Games XVIII/2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8). Kekalahan itu mengulangi hasil pada 2013, kala Indonesia takluk dengan skor sama 1-2, dari Palestina, pada ajang Islamic Solidarity Games, di Palembang, Sumsel. Kekalahan ini memaksa posisi Timnas U-23 terlempar dari dua besar, sebab Hong Kong mengantungi kemenangan 4-0 melawan Taiwan, pada laga sebelumnya. Pimpinan klasemen sementara dipegang Palestina, dengan koleksi tujuh poin dari tiga laga. Stefano Lilipaly dan kawan-kawan kini ada di posisi ke-3 klasemen sementara, meski mengatungi jumlah pertandingan lebih banyak ketimbang Palestina. Laga selanjutnya, Indonesia akan melawan Laos U-23, pada Jumat (17/8). Menghadapi Palestina U-23, Indonesia yang mencoba tampil dengan taktik ‘false nine’, lebih dulu tertinggal oleh gol Oday Dabbagh di menit ke-16. Tapi, Indonesia menyamakan kedudukan di menit ke-23 melalui gol Irfan Jaya. Hingga selesainya babak pertama, skor masih sama kuat 1-1. Palestina mencetak gol keduanya pada awal babak kedua. Gol Mohamed Darwish di menit ke-51, dan membuat Palestina unggul 2-1. Indonesia berusaha keras untuk menyamakan skor di sisa waktu. Tapi, hingga peluit panjang berbunyi, gol yang dicari Indonesia tak tercipta. Pelatih Timnas U-23 Luis Milla Aspas mengaku, Palestina tampil lebih baik pada laga hari ini. “Sampai fase sebelum penalti, Palestina bermain baik. Baru setelah penalti terjadi, kami gantian yang bermain baik dan mampu menyakakan kedudukan,” ujar Milla paska pertandingan. Pada babak kedua, Indonesia sempat bermain dengan 10 pemain. Irfan harus keluar sementara karena mendapatkan penanganan cedera. “Saat kami bermain dengan 10 pemain, Palestina bisa memanfaatkan peluang dan mencetak gol. Dua hari lagi akan ada pertandingan (melawan Laos) dan kami alihkan fokus ke laga itu,” tandasnya. Sementara penjaga gawang Timnas U-23, Andritany Ardiyasa membeberkan komentarnya soal partai kontra Palestina. Ia merasa masih optimis untuk mampu lolos dari fase grup dan memenangkan dua pertandingan tersisa. “Hari ini tidak ada yang bermain buruk, kalah maupun menang, ya sama saja karena kualitas Palestina berada diatas kami satu tingkat. Hari ini kalah bukan dari kesalahan satu atau dua pemain, namun dari satu tim,” tegas pemain asal Persija Jakarta tersebut. Sedangkan Kapten Timnas U-23, Hansamu Yama, mengungkapkan perasaannya usai menelan kekalahan dari Palestina. Komentar Yama diungkapkan dalam wawancara dengan stasiun televisi SCTV di pinggir lapangan. “Bisa dilihat kedua tim saling menyerang. Kami juga punya banyak peluang. Untuk ke depannya, kami akan maksimal lagi,” jelas Yama. Soal komposisi pemain yang berbeda dari laga pertama? “Ya namanya stategi. Palestina juga tim kuat. Kami melakukan rotasi pemain, itu strategi. Insya Allah, kami akan berjuang maksimal di laga berikutnya, melawan Laos dan Hong Kong,” pungkasnya. (Ham/Dre) Klasemen Grup A sepak bola Asian Games 2018 No        Tim           MP    Gol   Poin 1. Palestina U-23     3      4:2      7 2. Hong Kong U-23  2      7:1      6 3. Indonesia U-23    2      5:2      3 4. Taiwan U-23        3      0:6      1 5. Laos U-23           2      2:5      0 Hasil Rabu (15/8) Grup A Hongkong 4-0 Taiwan Indonesia 1-2 Palestina Grup E Kirgistan 1-3 Malaysia Korea Selatan 6-0 Bahrain Grup F Arab Saudi 0-0 Iran Korea Utara 1-1 Myanmar Jadwal Grup A Jumat (17/8) Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi 16.00 WIB Hongkong vs Palestina 19.00 WIB Laos vs Indonesia

Padat Aktivitas Sekolah dan Latihan Sepak Bola tak Menyurutkan Semangat Dayat Untuk Bermain di Liga Besar

Hidayaturahim-sapaan-akrabnya,-pemain-Villa-2000-U-16-ini-mampu-memposisikan-diri-sebagai-penyerang,-gelandang-maupun-pemain-sayap.

Tangerang Selatan – Menjadi pemain yang serba bisa di segala posisi pasti impian setiap pemain sepak bola, tak mudah untuk bisa mendapatkan kemampuan tersebut, tapi tidak bagi remaja yang satu ini. Hidayaturahim atau ‘Dayat’ sapaan akrabnya, pemain Villa 2000 U-16 ini mampu memposisikan diri sebagai penyerang, gelandang maupun pemain sayap. Bermula dari sang kakak yang lebih dulu bergabung di Villa 2000, akhirnya Dayat pun ikut bergabung saat tengah duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, namun tak lama setelah Dayat bergabung sang kakak berhenti dari dunia sepakbola sedangkan Dayat lanjut berlatih secara intensif sampai saat ini menduduki bangku kelas 2 SMK. “Dulu kakak gabung duluan, terus saya ikut gabung. Tapi kakak gak lanjut jadinya saya yang nerusin sampai sekarang, kakak juga nyuruh saya nerusin” terangnya. Meski masih berstatus pelajar, remaja asal Depok itu tetap rutin mengikuti latihan yang diadakan setiap sore. Remaja yang mengidolakan Alexis Sanchez dan Riko Simajuntak itu mengatakan tidak ada kendala saat membagi waktu antara pendidikan dan latihan, meskipun harus rela untuk memangkas waktu istirahatnya. Walupun terkadang merasa lelah karena padatnya aktifitas antara sekolah dan latihan sepakbola, namun menurut Dayat hal itu tergantung dari manajemen waktu masing-masing individu. “Kadang kalau waktu latihan mepet sama jam pulang sekolah, saya langsung bawa sepatu futsal dari rumah terus latihan. Kalo gak sempet makan ya di sekolah jajan dulu” pungkas remaja kelahiran 1 Maret 2002 tersebut. Tak hanya sekadar latihan, ketika ada event turnamen Dayat kerap dipanggil guna membela Villa 2000 pada laga tersebut. Seperti pada saat event Liga Kompas Gramedia, Piala Menpora, hingga Liga TopSkor. “Dari saking seringnya ikut turnamen, saya sering cidera lumayan sakit. Pernah lutut bagian tulang kering bengkak lumayan gede, langsung dikompres pake es batu dan akhirnya bisa sembuh” ujar Dayat. Dayat punya mimpi untuk bisa bermain di Liga Indonesia, oleh karena itu Ia optimis untuk terus menekuni hobinya yang telah diselami sejak dini dan salah satu motivasi terpenting bagi Dayat adalah dukungan penuh dari orang tua untuk bisa terus berprestasi di dunia Sepak Bola. Profil Singkat Nama : Hidayaturahim Tempat/Tgl Lahir : Depok, 1 maret 2002 Alamat : Jl. Cinangka sawangan depok Nomor Ponsel : 089510370873 Media Sosial : Instagram @hidayyatt_ Orang Tua : Alm. Ayani (ayah) Sarni (ibu) Anak ke 8 dr 8 saudara Pendidikan Sd Serua 02 SMP Muhammadiyah 22 Pamulang SMK Triguna Utama Prestasi Juara 1 Maesa Cup 2012 Juara 4 Piala JNC 2012 Juara 2 PSJS Cup 2012 Juara 3 Piala Bergilir Mensesneg Menpora 2012 Juara 3 Talas Cup 2013 Juara 3 Liga Kompas Gramedia 2013 Juara 3 Liga TopSkor 2013 Juara 4 Liga Kompas Gramedia 2014 Juara 1 Cilenggang Cup 2014 Juara 1 Piala Menpora Big Star 2018

Tampil di Asian Games, Palestina Selalu Kesulitan Saat Melawan Tim Asia Tenggara

Bek sekaligus kapten Palestina U-23, Abdallatif Albahdari (putih), akhirnya mencetak gol pada menit ke-90+5 ke gawang Laos, dan membawa timnya menang denga skor akhir 2-1, di laga fase Grup A Asian Games 2018. (pikiran-rakyat.com)

Jakarta- Timnas Indonesia tercatat tampil dalam sembilan edisi Asian Games. Partisipasi itu terjadi di tahun 1951, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1986, 2006, dan 2014. Dari keikutsertaan itu, Timnas Indonesia berhasil lolos ke perempatfinal sebanyak tiga kali, yaitu pada edisi Asian Games 1951, 1966, dan 1970. Merah putih juga lolos ke fase 16 besar di Asian Games 2014. Prestasi terbaik yang pernah diukir tim garuda adalah saat Asian Games 1954, 1958, dan 1986. Pada Asian Games 1954 di Manila, Timnas gagal merebut peringkat ketiga, setelah kalah 4-5 dari Myanmar. Timnas Indonesia akhirnya mampu meraih medali perunggu, pada Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang, usai menekuk India 4-1. Lalu, Asian Games edisi 1986 di Seoul, Korea Selatan, Timnas finis di peringkat keempat. Pada perebutan medali perunggu, ketika itu Robby Darwis dkk. harus takluk 0-5 dari Kuwait. Berbeda dengan tim merah putih, meraba kekuatan Palestina dari tahun ke tahun, mereka tak sekali pun meraih kemenangan jika menantang kontestan dari Asia Tenggara. Di Asian Games 2002, Palestina tergabung dengan tiga tim besar sekelas Jepang, Bahrain, dan Uzbekistan. Palestina tak mampu meraih poin dan menjadi juru kunci Grup D Asian Games 2002. Berlanjut pada 2006, Palestina kembali menjadi juru kunci Grup C yang berisi Thailand, Kuwait dan Kirgistan. Kala itu, Palestina dipaksa menyerah dari Thailand, dengan skor tipis 1-0 Stadion Al-Rayyan, Qatar. Ini jadi tahun tersuram bagi Palestina, yang selalu kalah dan tak mencetak satu gol pun. Asian Games 2010, Palestina kembali gaagal di fase grup. Menjadi peringkat ketiga diantara Korea Utara, Korea Selatan, dan Jordania, jadi prestasi terbaik Palestina kala itu. Lalu, Asian Games 2014 menjadi titik balik kebangkitan. Meski kalah dari Singapura dengan skor 1-2, di Stadion Ansan Wa, Korea Selatan, Palestina sukses tampil sebagai juara Grup C kala itu. Namun, aksi Palestina terhenti di babak 16 besar, setelah ditekuk Jepang dengan skor akhir 0-4. Di babak fase grup Asian Games 2018, 25 tim cabor sepak bola tengah berusaha untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Tim-tim di Grup A sudah bertanding sejak tanggal 10 Agustus. Sementara itu, tim-tim di grup lain baru bertanding mulai 14 Agustus. Regulasi laga si kulit bundar di ajang multi event ini pun sudah diketuk. Di babak fase grup, pihak panitia penyelenggara telah menentukan aturan yang dipakai andai ada dua tim atau lebih, memiliki jumlah poin sama di klasemen akhir. Selisih gol menjadi penentu paling utama, bila terdapat poin yang sama. Faktor kedua, yakni keunggulan sisi produktivitas tim yang bersangkutan, bila selisih golnya sama. Bila ada tim yang masih sama juga jumlahnya, maka format head to head antar kedua tim, yang menjadi pertimbangan. Babak fase grup Asian Games 2018 cabang sepak bola rencananya akan bergulir hingga 20 Agustus. Setelah itu, fase knock-out dimulai pada 23 Agustus. (Dre) Peforma Palestina Berhadapan Tim asal Asia Tenggara di ajang Asian Games  28 November 2006 Palestina 0-1 Thailand 21 September 2014 Palestina 1-2 Singapura

Obral Strategi False Nine Lawan Palestina, Timnas U-23 Wajib Penuhi Banyak Syarat

Timnas U-23 kemungkinan akan menerapkan strategi false nine melawan Palestina pada laga kedua Grup A Asian Games 2018, di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (15/8). (bola.com)

Jakarta- Pelatih Timnas U-23 Luis Milla berpeluang memakai strategi berbeda menghadapi Palestina dalam lanjutan penyisihan Grup A Asian Games 2018 yang akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8). Selain merotasi beberapa pemain, pelatih asal Spanyol itu ingin menjajal strategi false nine kontra Palestina. “Ini turnamen yang sangat ketat dan waktu pemulihan kondisi sedikit. Jadi, seperti pertandingan sebelumnya termasuk SEA Games 2017, kemungkinan komposisi pemain akan diubah,” kata asisten pelatih Bima Sakti seperti dikutip Antara, Selasa (14/8). “Ada kemungkinan menggunakan pemain dengan peran sebagai false nine,” sambungnya. Mantan pemain primavera Indonesia itu memastikan skuat Garuda Muda dalam keadaan bugar jelang laga, termasuk kondisi pemain asal Mitra Kukar, Septian David Maulana yang sempat mengalami masalah di ototnya. Skuat Indonesia, kemungkinan akan menerapkan strategi yang berbeda saat menghadapi Palestina. Salah satunya perubahan komposisi lini depan Merah Putih yang sebelumnya bertumpu kepada Beto Goncalves. Artinya, Beto, bakal disimpan. Sebagai gantinya, tim pelatih akan menurunkan pemain bertipikal ‘false nine’ sebagai ujung tombak lawan Palestina. False nine sejatinya bukanlah sebatas posisi bermain, melainkan sebuah peran. ‘Si nomor 9 yang palsu ini’ seolah-olah bermain sebagai ujung tombak, namun ia bergerak lebih leluasa ke belakang, atau ke sisi sayap untuk membuka celah kepada pemain lainnya. Ilham Udin Armaiyn, Septian David Maulana serta Saddil Ramdani, berpotensi sebagai opsi mengisi peran ‘pembohong’ yang ingin diterapkan Milla. Namun, faktanya, tidak semua tim sebetulnya mampu menggunakan false 9, karena memang tak semua penyerang atau gelandang, bisa mengambil keputusan untuk memainkan peran false 9 dengan baik. Pemain ini setidaknya, harus memiliki kemampuan mencari ruang yang baik. Selain itu sang pemain juga harus punya kemampuan mengolah bola yang baik, karena false 9 juga akan menjadi pengatur serangan ketika dia telah menguasai bola. Sistem false 9 juga menyaratkan tim memiliki lini kedua yang baik, yang mampu menerobos masuk ke kotak penalti, kala sang striker melakukan “gerakan tipuan”. Indonesia berpeluang mengudeta puncak klasemen jika berhasil mengalahkan Palestina. Sebaliknya, Palestina memantapkan posisinya di tempat teratas jika mampu meraih poin atas Indonesia. Saat ini Palestina berhak memuncaki klasemen dengan raihan empat poin usai menang 2-1 atas Kamboja dan imbang 0-0 lawan Taiwan. Indonesia menguntit di posisi kedua dengan tiga poin, hasil kemenangan 4-0 atas Taiwan. Dari daftar pemain yang ada, terdapat tiga pemain Palestina yang kini tercatat bermain di klub Eropa. Pertama adalah Michel Milad Termanini, pemain 20 tahun itu kini bermain di klub yang berkompetisi di kasta kedua Liga Swedia, AFC Eskilstuna. Dalam dua pertandingan yang telah dijalani Palestina, Termanini adalah andalan di lini belakang. Pemain kedua yang berkiprah di klub Eropa adalah Omar Al Sharif. Al Sharif adalah pemain yang berposisi sebagai bek dan kini tercatat sebagai pemain SV Arminia Hannover. Klub tersebut kini berkiprah di kompetisi kasta kelima Liga Jerman atau yang dikenal Niedersachsenliga. Selanjutnya, ada Mohamed Darwish yang juga memperkuat Arminia Hannover. Berbeda dengan dua rekan setimnya, Darwish biasa bermain sebagai seorang gelandang. Berdasarkan data performa mereka dalam dua laga sebelumnya, Termanini menjadi pemain yang paling sering bermain di antara ketiganya. Tercatat, pemain bernomor punggung 4 itu sudah bermain selama 180 menit dalam dua laga. Sedangkan Al Sharif bermain sebagai pemain pengganti selama 24 menit saat melawan Cina Taipei dan 90 menit ketika menghadapi Laos. Sementara Darwish, baru dimainkan saat melawan Laos sebagai pemain pengganti dengan durasi 31 menit. (Ham) Jadwal Grup A Rabu (15/8) Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi 16:00 WIB Hong Kong vs Taiwan 19:00 WIB Indonesia vs Palestina Klasemen Grup A sepak bola Asian Games 2018 No      Tim           Main  Gol  Poin 1. Palestina U-23     2     2-1    4 2. Indonesia U-23    1     4-0    3 3. Hong Kong U-23  1     3-1    3 4. Taiwan U-23        2     0-4    1 5. Laos U-23           2     2-5    0

Kemenpora Gulirkan Dana Rp 26,77 Miliar, Kontribusi Pemerintah Untuk PSSI

Mulyana (Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora) menyebut pemerintah tela menggelontorkan dana Rp 26,77 miliar sebagai kontribusi untuk PSSI. (Kemenpora)

Jakarta- Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelontorkan dana Rp 26,77 miliar sebagai bentuk kontribusi untuk PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Nilai total dana yang diberikan kepada PSSI sebesar Rp 26,77 miliar, dan sudah dicairkan sekitar 70 persen atau Rp 19,37 miliar. Hal ini Diungkapkan Mulyana, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora. Ia mengatakan Kemenpora telah memberikan kontribusi kepada Pelatnas (pemusatan latihan nasional) Asian Games XVIII/2018, maupun peningkatan tenaga keolahragaan kepada PSSI. “Dengan perincian untuk Timnas (tim nasional) putra Rp 10,18 miliar dan Timnas putri Rp 9,18 miliar. Juga sebesar Rp 5,9 miliar yang diperuntukan untuk lisensi wasit internasional, pelatih profesional, dan upgrade pelatih international,” ujar Mulyana di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (13/8). Mulyana didampingi Raden Isnanta (Deputi Pembudayaan Olahraga), dan Candra Bhakti (Asisten Deputi Olahraga Prestasi). Dalam kesempatan itu, Mulyana memberikan selamat kepada skuat Timnas U-16, yang sukses menjadi kampiun di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, akhir pekan lalu. “Kami berikan apresiasi bagi Timnas U-16 yang menjuarai Piala AFF U-16 Tahun 2018 ini paska menaklukkan Thailand di partai final. Kemenangan ini memotivasi sekaligus modal dasar bagi atlet yang akan tampil di Asian Games nanti,” tegasnya. Mulyana mengungkapkan khusus Timnas U-16, pemerintah mang tak mengalokasikan bantuan saat penyisihan kejuaraan AFF U-16 pada 2018 ini. “Tapi kami membantu pembinaan dan kesiapan atlet sebesar Rp 1,5 miliar. Untuk pencairan Rp 1,5 miliar, mekanismenya nanti PSSI bisa mengajukan proposal,” tambahnya. Sementara itu, Isnanta mengungkapkan pihaknya selalu memantau serta mengikuti perkembangan Timnas U-16. “Perlu kami laporkan bahwa Kemenpora melalui Deputi III punya kompetisi berjenjang yakni U-12, U-14, dan U-16. Ada pula kompetisi usia dini lainnya,” tuturnya. “Memang ini sistem yang kami bangun, sistem usia muda yang berjenjang yang tujuannya adalah event internasional. Artinya, Kemenpora telah memberikan kontribusi kepada sistem kompetisi yang berjenjang yang melahirkan keberhasilan sepakbola tanah air,” terangnya. Lanjut Isnanta, dari sisi anggaran pada kompetisi liga berjenjang tiap tahunnya pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 8,7 miliar, untuk Liga Santri Rp 8 miliar, dan ditingkat Desa terdapat Liga Desa dengan anggaran lebih dari Rp 7 miliar. “Di PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) kami mempunyai 12 Diklat dengan anggaran tiap tahun sebesar Rp 23,4 miliar. Selain itu, pemberian penghargaan kami juga memberikan pada usia muda,” tukas Isnanta. (Adt)

Statistik Tampil Cemerlang, Gelandang Senior Timnas U-23 Ini Enjoy Jadi Striker

Pemain Timnas U-23, Stefano Lilipaly (merah) mencetak gol akrobatik, saat Timnas U-23 menang 4-0 atas Taiwan, pada laga perdana penyisihan grup Asian Games 2018, di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8). (tribunnews.com)

Jakarta- Gelandang senior Timnas U-23, Stefano Lilipaly mengaku senang bisa mencetak dua gol bagi kemenangan di Asian Games 2018. Timnas U-23 menang 4-0 atas Taiwan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (12/8). Ia mencetak dua gol, salah satunya dengan tendangan salto spektakuler, dan juga menciptakan satu assist Lilipaly membayar tuntas kepercayaan Luis Milla yang memainkan dirinya sejak menit pertama. Bermain di lini tengah, Lilipaly bahu-membahu bersama Zulfian, Evan Dimas, Febri Hariyadi, dan Irfan Jaya untuk mengalirkan bola-bola matang ke AlBerto ‘Beto’ Goncalves yang diplot sebagai ujung tombak. Gol salto Lilipaly yang tercipta di menit ke-75, berawal dari umpan Rezaldi Hehanusa di sisi kanan. Kendati ditempel bek Taiwan, Lilipaly mampu menuntaskan umpan tersebut lewat aksi akrobatik, yang membuat si kulit bundar meluncur deras ke sudut kiri bawah gawang kiper Timnas U-23 Taiwan, Pan Wenchieh. Sebelumnya, Lilipaly juga menyumbang gol pertama bagi Indonesia di menit ke-67. Memanfaatkan sepakan bebas Evan Dimas, Lilipaly melepaskan sundulan akurat dari dalam kotak penalti. Bola lantas mengarah ke sudut kanan bawah gawang dan tak kuasa dibendung Wenchieh. Lilipaly yang saat ini berusia 28 tahun adalah satu dari tiga pemain senior yang dibawa Milla di Asian Games 2018. Selain dirinya, pelatih asal Spanyol itu juga memanggil kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, dan striker Sriwijaya FC, Beto. Nama terakhir menyumbang satu gol di laga melawan Taiwan. Sementara pemain Bhayangkara FC, Muhammad Hargianto menutup pesta gol Indonesia di injury time. “Saya senang bisa cetak gol dan bantu kemenangan tim di pertandingan ini. Ini hasil kerja keras semua pemain. Tapi paling penting kita dapat tiga poin malam ini. Terima kasih suporter Indonesia,” ujar Lilipaly, selepas pertandingan. Fano (panggilan akrab Stefano) juga tak mempermasalahkan dengan posisinya yang beberapa kali ditempatkan sebagai striker. “Tidak masalah, saya suka menjadi gelandang serang dan sayap. Terserah pelatih,” tambahnya. Dua gol Fano membuka peluang Indonesia di Grup A. Saat ini Skuat Garuda Muda berada di posisi kedua dengan koleksi tiga poin. Selisih satu poin dengan Palestina di puncak klasemen dengan poin empat. Dilansir dari Labbola, Lilipaly mencetak dua gol dari total 4 tembakan. Sebetulnya, total tembakan Lilipaly sama dengan Beto yang jadi tumpuan Indonesia di lini depan. Beto, pemain naturalisasi asal Brasil itu melepaskan 3 tembakan tepat ke gawang (satu tembakan berhasil menjadi gol) dan satu shots off target. Namun, Lilipaly lebih tajam karena dia berhasil mencetak 2 gol dari 2 tembakan tepat sasaran. Sementara itu dua tembakan lain yang dilepaskan Lilipaly gagal mengenai sasaran. Selain tembakan, kelebihan lain dari Lilipaly adalah umpan sukses. Pemain Bali United ini melepaskan 15 umpan sukses dari total 19. Tingkat kesuksesannya mencapai 78 persen. Dengan penampilan Lilipaly ini, setidaknya keputusan Milla cukup tepat untuk memainkannya pada Asian Games 2018. Lilipaly baru dipanggil dalam pemusatan latihan terakhir yang digelar di Bali, beberapa waktu lalu. (Ham)

Cetak Gol Salto, Lilipaly Bawa Indonesia Posisi Runner Up di Laga Perdana Asian Games 2018

Striker Timnas U-23, Stefano Lilipaly (10) mencetak dua dari empat gol kemenangan Timnas U-23 atas Taiwan, pada laga perdana penyisihan grup Asian Games 2018, di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8). (INASGOC)

Jakarta- Timnas U-23 memetik kemenangan perdana pada fase penyisihan Grup A pada cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018. Menghadapi Taiwan, Garuda Muda berhasil menang dengan skor telak 4-0 pada laga yang digelar di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8). Empat gol kemenangan Tim Merah Putih muda dicetak oleh Stefano Lilipaly (66′ dan 76′), Alberto Goncalves (71′), dan Muhammad Hargianto (90+3). Walau menang degan skor telak, Indonesia ternyata belum berhasil meraih puncak klasemen sementara Grup A. Hansamu Yama dkk masih bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Grup A, dengan koleksi tiga poin hasil dari satu laga yang dilakoni. Sedangkan Palestina masih nyaman duduk di puncak klasemen dengan raihan empat poin hasil dari dua laga. Sebelumnya, Palestina meraih satu kemenangan saat menghadapi Laos (2-1) dan satu hasil imbang, kala bertanding menghadapi Taiwan (0-0). Sementara itu, peringkat ketiga Grup A diduduki oleh Hong Kong U-23 yang meraih tiga poin. Kendati memiliki raihan poin yang sama dengan Indonesia, Hong Kong kalah dari segi produktivitas gol. Usai takluk dari Indonesia, Taiwan harus mendekam di peringkat empat dengan koleksi satu poin hasil dari dua laga yang dilakoni. Sedangkan posisi buncit Grup A dihuni oleh Timnas U-23 Laos yang belum berhasil meraih poin sama sekali. Dari dua laga yang dilakoni, Laos menelan kekalahan dua kali, yakni saat tumbang dari Hong Kong (1-3) dan takluk dari Palestina (1-2). Sementara itu, skuat asuhan Luis Milla akan menjalani laga kedua menghadapi Timnas U-23 Palestina. Laga akan digelar pada Rabu (15/8) di Stadion Patriot, Kota Bekasi, Jawa Barat. Melihat skornya, hasil gemilang ini merupakan start terbaik kedua yang pernah dilakukan Tim Merah Putih sepanjang sejarah keikutsertaan di Asian Games. Kemenangan 4-0 atas Taiwan pada Minggu kemarin hanya kalah dari kesuksesan Indonesia melibas Timor Timur 7-0 pada pertandingan pertama Asian Games 2014. Selain dua edisi terbaru, Indonesia juga tampil pada Asian Games 1951, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1986, dan 2006. Pada 1951, partai awal Indonesia berujung dengan kekalahan 0-3 dari India. Karena saat itu sistem pertandingan masih menggunakan sistem gugur, Indonesia pun langsung tersingkir. Tiga tahun kemudian di Asian Games 1954, Indonesia yang tergabung di Grup C, mengawali langkah usai mengalahkan Jepang 5-3. Indonesia mampu mencapai peringkat empat di akhir turnamen. Di Asian Games 1958, Tim Merah Putih sukses melangkah hingga peringkat ketiga. Ini merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah partisipasi di Asian Games. Empat tahun kemudian di Asian Games 1962, Indonesia mengalahkan Vietnam Selatan 1-0 pada pertandingan pertama di Grup A. Tetapi, Vietnam Selatan justru kemudian lolos ke babak berikutnya, sedangkan Indonesia tersingkir di fase grup. Pada Asian Games 1966, saat Indonesia mencapai perempat final, hasil partai pertama timnas di Grup C adalah kemenangan 3-0 atas Singapura. Berselang empat tahun, saat Indonesia kembali mencapai perempat final Asian Games 1970, Iswadi Idris dkk. ditahan Iran 2-2 di perjumpaan pertama di Grup C. Kemudian start timnas Indonesia di Asian Games 1986 adalah sukses menahan Qatar 1-1 di Grup C. Pada Asian Games 2006, Tim Merah Hitam langsung dihajar Irak 0-6 pada pertandingan pertama Grup B, dan akhirnya langkahnya terhenti di fase grup. (Dre/Ham) Hasil Asian Games 2018 Grup A, Minggu (12/8) Palestina 2-1 Laos Indonesia 4-0 Taiwan Hasil Grup A sebelumnya Taiwan vs Palestina: 0-0 Laos vs Hong Kong: 1-3. Jadwal Grup A Rabu (15/8) Stadion Patriot, Bekasi 16:00 WIB Hong Kong vs Taiwan 19:00 WIB Indonesia vs Palestina Klasemen Grup A sepak bola Asian Games 2018 No        Tim          Main  Gol   Poin 1. Palestina U-23     2      2-1     4 2. Indonesia U-23    1      4-0     3 3. Hong Kong U-23  1      3-1     3 4. Taiwan U-23        2      0-4     1 5. Laos U-23           2      2-5     0

Unggul Statistik, Timnas U-16 Dominasi Laga Final Piala AFF U-16 2018 Kontra Thailand

Selain mengawinkan titel juara Piala AFF U-16 2018, dengan gelar top skorer lewat Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri, Timnas U-16 secara statistik tampil superior melawan Thailand U-16 di babak final. (istimewa)

Sidoarjo- Indonesia meraih gelar perdana di Piala AFF U-16 paska mengatasi Thailand pada edisi 2018, lewat drama adu penalti di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8). Drama adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Timnas U-16 besutan Fakhri Husaini unggul lebih dulu setelah pemain pengganti, Fajar Fathur Rachman, memaksimalkan assist Andre Oktaviansyah menjadi gol menit ke-33. Namun, Thailand bisa menyamakan skor pada menit ke-72 lewat Apidet Janggam. Skor 1-1 pada 80 menit waktu normal membuat laga berlanjut di fase adu penalti. Empat eksekutor Garuda Asia, yakni Diego Sutan Zico, Bagus Kahfi, Rendy Juliansyah, serta kapten David Maulana berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Adapun kiper Ernando Ari Sutaryadi akhirnya menjadi pahlawan setelah mementahkan eksekutor kedua dan kelima Thailand. Kendati berbau bantuan ‘dewi fortuna’, sebenarnya Timnas U-16 membuat Thailand kerepotan di pertandingan ini. Pada babak pertama misalnya, keempat bek Thailand dipaksa melakukan 13 sapuan. Bek kanan Thailand, Pongsakorn Innet, menjadi yang terbanyak melakukan clearance (5) pada babak pertama. Sementara kedua bek tengah Thailand, membuat 6 halauan. Adapun keempat bek merah putih ‘cuma’ melakukan delapan clearance pada babak pertama. Tekanan yang dilancarkan timnas U-16 Indonesia tak berkurang di babak kedua. Keempat bek Thailand melakukan 11 clearance selepas turun minum. Artinya, kuartet bek timnas U-16 Thailand total mencatat 24 sapuan sepanjang laga. Sementara itu, keempat bek Garuda Asia tercatat ‘hanya’ menorehkan 19 clearance. Bek tengah Komang Teguh Trisnanda menjadi yang paling aktif dengan total 8 sapuan sepanjang pertandingan. Tak hanya itu saja, di lini depan, Timnas U-16 pun aktif melepas tembakan ke arah gawang. Tepatnya 12 shots, dan 7 sepakan itu di antaranya tepat sasaran. Sementara Thailand cuma melepas 8 tembakan, dan hanya 1 yang tepat mengarah ke gawang. Pelatih Thailand U-16, Thongchai Rungreangleas mengakui skuatnya tertekan pada babak pertama saat di partai final Piala AFF U-16, Sabtu (11/8). “Indonesia bermain cukup bagus. Kami akui pemain sempat tertekan dengan atmosfer pertandingan,” ungkap Rungreangleas usai laga, saat konferensi pers, Sabtu (11/8). Rungreangleas menambahkan, kehadiran puluhan ribu suporter membuat mental pemain gugup. “Atmosfer dan suporter yang bagus. Itu yang membuat pemain kami semakin dalan terlibat tekanan pada babak pertama,” tutup Rungreangleas. Namun ia terkagum-kagum dengan antusiasme pendukung Timnas U-16 . Menurutnya, suporter Indonesia sangat atraktif, walau baginya sangat ramah dan bersahabat. Lantaran tertekan di awal-awal babak pertama, ia berinisiatif melakukan sejumlah pergantian pemain dan perubahan strategi di babak kedua, sehingga membuat tim negeri Gajah Putih ini mampu mengimbangi tim merah putih. “Babak pertama kami kurang efektif. Kami coba lakukan pergantian pemain dan taktik di bahak kedua. Baru permainan berjalan baik dan mampu mengimbangi di babak kedua,” ujar Thongchai. Dengan hasil ini timnya akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan turnamen selanjutnya yakni Piala AFC U-16 2018, yang diselenggarakan di Malaysia pada 20 September hingga 7 Oktober nanti. (Ham)

Hadiah HUT RI ke-73, Timnas Kawinkan Titel Juara Piala AFF U-16 2018 Dengan Gelar Sepatu Emas Bagus Kahfi

Timnas U-16 mengawinkan gelar juara Piala AFF U-16 2018, dengan gelar pencetak gol terbanyak (top skorer) melalui Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri, dengan torehan 12 gol. (istimewa)

Sidoarjo- Timnas U-16 akhirnya berhasil meraih gelar juara pertamanya di Piala AFF U-16 2018. Indonesia menang adu penalti 4-3 atas Thailand, pada laga final di Stadion Gelora Delta, Sabtu (11/8). Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 80 menit pertandingan. Tim Merah Putih unggul terlebih dahulu lewat Fajar Faturachman pada menit ke-32. Ini merupakan gol kedua striker berusia 16 tahun jebolan ASAD 313 Jaya Perkasa. di Piala AFF U-16 2018. Namun, Thailand menyamakan kedudukan lewat Apidet Janngam pada menit ke-71. Dalam drama tos-tosan, tendangan dua algojo Thailand berhasil dimentahkan kiper Timnas U-16, Ernando Ari Sutaryadi. Sedangkan empat eksekutor Garuda Asia menjalankan tugasnya dengan sempurna. Bagi Indonesia, inilah prestasi terbaik sepanjang keikutsertaan di Piala AFF U-16. Sebelumnya, catatan prestasi terbaik Timnas U-16 di ajang Piala AFF U-16 adalah runner up yang diraih pada 2013. Saat itu Indonesia kalah adu penalti dari Malaysia. Thailand dan Vietnam adalah dua negara tersering yang menjadi juara Piala AFF U-16. Mereka memenanginya sebanyak tiga kali. Sejak pertama kali digelar pada 2002, sudah tujuh negara menjadi juara Piala AFF U-16. Salah satunya adalah Jepang yang menjadi tamu pada 2012. Berkat keberhasilan pada 2018, David Maulana dan kolega, juga mengukir rekor langka, yang belum bisa diwujudkan tim-tim lain di Asia Tenggara. Rekor itu adalah juara sekaligus top skorer Piala AFF U-16 2018, melalui Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri dengan 12 gol. Hanya dua tim tamu, Australia dan Jepang, yang pernah melakukan itu. Belum pernah ada tim Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Vietnam selaku juara Piala AFF U-16 tiga kali, yang mampu mengukir prestasi ini. Pada Piala AFF U-16 2008, Australia juara sekaligus merebut top skorer, lewat Kamal Ibrahim dan Kerem Bulut. Masing-masing mencetak 4 gol. Lalu, pada AFF U-16 2012, Jepang meraih juara sekaligus merebut gelar top skorer, lewat Ryoma Watanabe dengan mencetak 3 gol. Australia kembali merebut juara dan gelar top skorer pada Piala AFF U-16 2016 lewat John Roberts dengan 8 gol. Timnas U-16 akan berjuang di Piala AFC U-16 2018. Turnamen akan digelar di Malaysia, pada 20 September hingga 7 Oktober 2018. Indonesia lolos sebagai salah satu dari 16 peserta. Di Piala AFC U-16, Timnas U-16 pernah menduduki posisi keempat pada 1990. Pada empat kesempatan lainnya, Tim Garuda Muda selalu kandas di babak grup. (Dre) Daftar Juara dan Top Skorer Piala AFF U-16 Thailand 2007 Top Skorer : Kraikitti In-utane (Thailand) 5 gol 2011 Top Skorer : Adam Swandi (Singapura) 5 gol 2015 Top Skorer : Marc Moric (Australia) 8 gol Vietnam 2006 Top Skorer : – 2010 Top Skorer : Liang Yu (China) dan Rogerio Seran (Timor Leste) 2 gol 2017 Top Skorer : Sieng Chanthea (Myanmar) 5 Gol Myanmar 2002 Top Skorer : – 2005 Top Skorer : – Australia 2008 Top Skorer : Kamal Ibrahim dan Karem Bulut (Australia) 4 gol 2016 Top Skorer : John Roberts (Australia) 8 gol Jepang 2012 Top Skorer : Ryoma Watanabe (Jepang) 3 gol Malaysia 2013 Top Skorer : Cameron Joice (Australia) 6 gol Indonesia 2018 Top Skorer : Amiruddin Bagus Kahfi (Indonesia) 12 Gol Rekam Jejak Sejarah Indonesia di Piala AFF U-16 2002: posisi ketiga 2005: babak grup 2006: tak ikut 2007: posisi keempat 2008: babak grup 2009: tak ada turnamen 2010: posisi keempat 2011: babak grup 2012: tak ikut 2013: runner-up 2014: tak digelar 2015: hukuman sanksi FIFA 2016: hukuman sanksi FIFA 2017: babak grup 2018: JUARA

Rekor Bagus Lewati Raja Gol Singapura di Piala AFF Senior, Kaki Kirinya Ganas Meski Tak Kidal

Seluruh gol yang dicetak Amiruddin Bagus Kahfi dilakukan dari dalam kotak penalti. Bagus pun rata-rata mencetak 2,2 gol per pertandingan fase grup Piala AFF U-16 2018. (Goal.com)

Sidoarjo- Striker Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi tampil luar biasa di Piala AFF U-16 2018. Pemain asal Magelang, Jawa Tengah itu mengemas 11 gol dalam 280 menit bermain di lima pertandingan grup Piala AFF U-16.Bagus mencetak dua gol ke gawang Filipina, Myanmar, Vietnam dan Timor Leste. Sedangkan tiga gol lainnya dicetak ke gawang Kamboja saat menang 4-0 di laga akhir Grup A. Menariknya, torehan 11 gol menjadi yang terbanyak bagi pemain di ajang Piala AFF, di level U-16, U-19, dan senior. Sebelum Bagus, pemain Australia Marc Robic dan John Roberts, mengemas delapan gol pada edisi 2015 dan 2016. Sedangkan pada level U-19, gol terbanyak dicetak oleh Nguyen Xuan Nam dari Vietnam, di Piala AFF U-19 2011 dengan delapan gol. Lalu Egy Maulana Vikri dari Indonesia dengan torehan gol yang sama pada 2017. Luar biasanya, Bagus pun ternyata menyalip perolehan gol dari legenda Singapura, Noh Alam Shah. Along (sapaan akrab Noh Alam Shah) sukses mengukir namanya sebagai pencetak gol terbanyak Piala AFF senior, pada 2007 dengan koleksi 10 gol. Kini, semua catatan tersebut dilampaui oleh Bagus. Pencapaian luar biasanya patut diapresiasi. Pemain binaan Chelsea Soccer School itu berpeluang besar menjadi Top Skorer Piala Asia U-16 tahun ini. Dalam statistik yang ada, kaki kiri pemuda berambut kriting itu lebih mematikan dibanding kaki andalannya, kaki kanan. Selama lima laga di Grup A, sebanyak enam gol diciptakan pemain kelahiran Magelang itu dengan kaki kiri. Sisanya lima gol dikemas Bagus dengan menggunakan kaki kanan, termasuk dua gol dari titik penalti. Belum ada gol yang dicetak Bagus dengan menggunakan kepalanya. Dalam posisi mencetak gol, seluruh gol yang dibuat Bagus juga terjadi di kotak penalti lawan. Sebanyak empat gol dengan sontekan, dua penalti, dan selebihnya melalui akselerasi, yang dilanjutkan dengan tembakan ke gawang lawan. Bagus yang merupakan saudara kembar Amiruddin Bagas Kaffa, full bek Timnas U-16 itu, awalnya merupakan pemain cadangan saat Indonesia menang telak 8-0 atas Filipina di pertandingan pertama. Bagus masuk pada menit ke-61, usai Garuda Asia unggul 5-0. Meski hanya bermain selama 29 menit, Bagus yang kini berusia 16 tahun itu sukses mencetak dua gol pada menit ke67 dan 73′. Gol Bagus bertambah ketika dimainkan sejak awal oleh pelatih Fakhri Husaini saat melawan Myanmar di laga kedua. Di partai ini, Bagus kembali mengemas dua gol pada menit kedelapan dan 26′. Di duel ketiga melawan Vietnam, Bagus kembali menjadi cadangan dan bermain di babak kedua. Masuk dari bangku cadangan tak membuat ketajaman Bagus berkurang. Dua gol kembali dibuat pemain bernomor punggung 20 itu pada menit ke-45 dan 61′. Konsistensi Bagus tetap terjaga hingga pertandingan keempat melawan Timor Leste. Kesulitan mencetak gol di babak pertama, Bagus akhirnya bisa mencetak dua gol di babak kedua, menit ke-49 dan 82′. Pada laga terakhir melawan Kamboja penampilan Bagus makin mengilap. Meski hanya bermain selama 51 menit, Bagus justru sukses mencetak hattrick (21′, 34′, dan 43′). (Dre)

Digembleng Ala Semi Militer, Tim Hansaplast Topskor Indonesia U-14 Optimistis Juara di Gothia Cup China

Tim Hansaplast TopSkor Indonesia (TSI) U-14 digembleng ala semi militer sebelum tampil dalam Turnamen Gothia Cup China 2018 level B14 (Boys 14), yang berlangsung 12-18 Agustus 2018, Qingdao, China. (Ham/NYSN)

Jakarta- Tim Hansaplast TopSkor Indonesia (TSI) U-14 akan segera bertolak menuju Qingdao, China, untuk tampil dalam Turnamen Gothia Cup China 2018 level B14 (Boys 14), yang berlangsung 12-18 Agustus 2018. Ketua Delegasi Topskor Indonesia, Mohamad Yusuf Kurniawan mengatakan, berbekal persiapan matang dan pengalaman yang dimiliki, tim TSI U-14 diharapakan berbicara banyak dalam ajang Gothia Cup China 2018. Tim TSI U-14 rencananya akan berangkat pada Jumat (10/8). “Runner-up Gothia China Cup 2016, dan posisi 3 pada 2017, serta terkini meraih runner-up JSSL Cup Singapura 2018 pada April lalu, kini kami bertekad juara di Gothia China Cup 2018. Pengalaman bertanding dan pelatihan intensif, adalah bekal agar target juara bisa terpenuhi,” ujar Yusuf dalam acara pelepasan Tim TSI U-14, pada Rabu (8/8). Hal senada juga diungkap Deris Herdiansyah, selaku pelatih TSI U-14. Ia menyampaikan persiapan para pemain dilakukan dengan sangat serius, mengingat tak semua pemain, memiliki pengalaman di ajang internasional. “Persiapan kami sudah cukup lama dan matang, sejak 5 bulan yang lalu. Terutama selain fisik dan taktik, kami membangun kondisi mental pemain. Beberapa anak ada yang belum pernah main di turnamen level internasional,” kata Deris. Dalam pembentukan karakter dan mental pemain, ia menggunakan metode disiplin semi militer, agar para pemain mampu menerima tekanan dari lawan, maupun dari para pendukung yang hadir di lokasi. Konsep ini ditempuh, karena sebagai besar staf pelatih TSI U-14 berlatar belakang anggota TNI. Ia pun tak ragu memilih berlatih intensi di komplek lapangan Rindam Jaya, di kawasan Condet, Jakarta Timur. Berbicara potensi peluang juara, Deris yakin, jika anak asuhnya bisa menyajikan peforma yang meyakinkan. Melihat prestasi tahun lalu, tim dengan materi pemain kelahiran 2003, sanggup meraih peringkat 3, serta runner Up pada 2016. “Kriteria pemain yang dipilih terutama mereka yang punya kemampuan baik terkait dasar-dasar bermain sepak bola. Kemudian skill penting guna menyempurnakan gaya permainan yang akan diterapkan nanti,” tambah pria berbadan subur tersebut. Tomas Schwarz, pun turut optimistis. “Tampil di tingkat internasional semoga bisa mengasah kemampuan dan pengalaman mereka. Selamat berjuang Tim Sepakbola Hansaplast TopSkor Indonesia U-14,” ucap Direktur Pemasaran PT. Beiersdorf Indonesia ini, yang membawahi unit bisnis Hansaplast, produk plester penutup luka. (Dre/Ham) Daftar Pemain Tim Hansaplast Topskor Indonesia U-14 1. Muhammad Wisnu (SSB Bina Taruna) 2. Syarif Slamet (SSB Saint Prima) 3. Andhika Dwi (SSB Salfas Soccer) 4. Abdul Jaffar (SSB Buperta) 5. Vito Ramadyzky (SSB Remaja Masa Depan) 6. Richko Ridho (SSB Remaja Masa Depan) 7. Saptian Dwi W. (SSB ISA ICK Trisakti) 8. Jodi Chandra Geraldi (SSB Remaja Masa Depan) 9. Raychan Adji (SSB Remaja Masa Depan) 10. M. Akiel Marjik (SSB Tajimalela FA) 11. Resa Aditya (SSB ISA ICK Trisakti) 12. Arya Rafael (SSB Benteng Muda) 13. Tafrizal Aditya (SSB Garuda Putra) 14. Dicky Daniel (SSB Ragunan SS) 15. Azmiar Al Qadri (SSB ISA ICK Trisakti) 16. M. Ridho Imran (SSB ISA ICK Trisakti) 17. Aron Byron (SSB Matador Mekarsari) 18. Diandra Diaz Dewari (SSB SASWCO) 19. Bevan Rulif (SSB ISA ICK Trisakti) 20. Rayhan Everhard Bollemeyer (SSB ASIOP Apacinti)

Timnas U-16 Dihantui Bayang-bayang Inferior Malaysia Jelang Tampil di Semifinal Piala AFF U-16 2018

Gelandang Timnas U-16, Andre Oktaviansyah (kanan) mencoba menghadang laju pemain Malaysia U-16 pada laga uji coba di Stadion Petaling Jaya, Selangor, 6 Juli 2018. (facebook.com/FAM official)

Sidoarjo- Partai seru bakal tersaji pada semifinal Piala AFF U-16 2018 antara Timnas U-16 kontra Malaysia, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (9/8). Meski timnas U-16 lolos dari Grup A dengan sempurna, tetapi David Maulana dan kolega tak boleh menganggap remeh Malaysia. Dalam laga uji coba jelang Piala AFF U-16 2018, gawang Timnas U-16 dibobol empat kali oleh Malaysia. Laga di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, pada Jumat (6/7) ini, sukses dimenangi negri Jiran dengan skor 4-3. Gol Malaysia dicetak oleh Harith Haiqal, Muhammad Alif, Muhammad Amirul Azzim, dan Muhammad Najmudin Akmal. Sedangkan gol Indonesia diciptakan Yadi Mulyadi, David Maulana, dan Muhammad Firdaus. Oleh sebab itu, laga semifinal tersebut harus dimanfaatkan oleh tim berjulukan Garuda Asia untuk membalas kekalahan saat laga uji coba di Malaysia. Namun, Malaysia juga tak akan tinggal diam mengingat kakak mereka, Tim U-19 pun turut mempermalukan Indonesia, pada semifinal Piala AFF U-19 2018. Saat itu, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan takluk dengan drama adu penalti juga di Stadion Gelora Delta. Jika dicermati, maka dua partai semifinal Piala AFF U-16 2018, serupa dengan ‘adegan’ semifinal Piala AFF U-19 2018, pada Juli lalu. Saat itu, Indonesia berjumpa Malaysia, sedangkan pada partai lainnya, Thailand menghadapi Myanmar. Malaysia U-16 lolos sebagai peringkat kedua Grup B Piala AFF U-16, usai menang 1-0 atas Laos U-16. Malaysia U-16 akhirnya berjumpa dengan Timnas U-16 di semifinal. Pada laga lainnya, Thailand yang berada di puncak klasemen, akan menghadapi Myanmar, yang lolos sebagai peringkat kedua Grup A. Dua pertandingan itu, ternyata identik dengan semifinal Piala AFF U-19 2018. Skuad Timnas U-19 yang dinahkodai Indra Sjafri, juga berjumpa dengan Malaysia, di partai semifinal. Semifinal Piala AFF U-19 lainnya pun, menghadirkan pertemuan Thailand kontra Myanmar. Memang, laga Indonesia versus Malaysia selalu menyajikan duel yang menarik, entah karena intrik nuansa politik antar negara, atau faktor kualitas tim nasional keduanya yang tak jauh berbeda. Dari beberapa pertemuan terakhir, khususnya di level Timnas U-16, Indonesia dan Malaysia memang terbukti sama kuat. Pada penyisihan grup Piala AFF U-16 2013 di Mynamar, keduanya bermain imbang tanpa gol. Di turnamen yang sama, Indonesia kembali bertemu Malaysia di laga final. Saat itu, Garuda Asia harus kembali tertahan imbang 1-1 dalam 90 menit waktu normal, dan harus kalah lewat babak adu penalti yang membuat Malaysia meraih titel kampiun. Sejatinya, hingga lolos fase grup, Timnas U-16 mencatat hasil yang meyakinkan di ajang Piala AFF U-16 2018. Skuad asuhan Fakhri Husaini selalu menang dalam lima laga yang dihadapinya. Indonesia bahkan mengunci tiket lolos ke semifinal, sejak Sabtu (4/8). Mereka melaju ke babak empat besar dengan status juara Grup A. Indonesia mengoleksi 15 poin dari lima partai di fase grup. Tim merah putih juga paling produktif dalam turnamen ini. Garuda Muda telah mencetak 21 gol dari lima laga. Artinya, mereka menceploskan rata-rata 4,2 gol. Di Grup B, untuk sementara Thailand paling produktif dengan 12 gol atau rata-rata 3 gol per laga, disusul Malaysia 12 gol. Selain tajam di depan, Indonesia juga kuat di sektor pertahanan. Sebagai bukti, gawang Indonesia baru kebobolan tiga gol. di babak penyisihan grup. Garuda Asia jadi kesebelasan dengan pertahanan terbaik kedua setelah Thailand. Di Grup B, Thailand merajai persaingan dan sejauh ini mereka baru kecolongan dua gol saja. Tak hanya itu, Indonesia melambungkan striker Amiruddin Bagus Kahfi sebagai top skorer sementara di turnamen ini. Striker asal Magelang, Jawa Tengah yang akrab disapa Bagus itu, kini telah mencetak 11 gol dari lima penampilannya. Bagus unggul tiga gol dari striker Vietnam, Dinh Thanh Trung. Namun kran gol Thanh Trung tak akan bertambah karena Vietnam gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-16 2018. (Dre)