Tolak Timnas Putri, Tiga Pemain Ini Dapat Restu Manajer Bela Futsal

Kapten Timnas Futsal Putri Indonesia, Maulina Novryliani (9), yang menolak bergabung bersama Timas Putri Senior. (bolalob.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja, mengaku ada tiga pemainnya yang menolak bergabung dengan Srikandi Senor mengikuti TC di NYTC, Sawangan, Jawa Barat. Mereka adalah Suciana Yuliani, Rani Mulyasari, dan Maulina Novryliani. Ketiga pemain itu sedang berlaga di Liga Futsal Wanita Profesional Indonesia 2018. Satia menyayangkan penolakan mereka. Menurutnya ketiga pemain itu memiliki kemampuan individu yang baik, dan berpotensi membuat Timnas Putri Senior lebih kuat. “Secara tegas mereka menolak,” ucap Satia. “Jika untuk bangsa dan negara, kenapa menolak. Kami juga butuh pemain bagus lainnya,” ucap Satia menambahkan. Satia tak terlalu mengetahui apa penyebabnya ketiga pemain itu menolak panggilan timnas wanita Indonesia. Mantan asisten Rahmad Darmawan itu menyerahkan permasalahan ini kepada PSSI dan Federasi Futsal indonesia (FFI). “Jangan tanya saya, karena itu urusan antar federasi. Biar mereka yang menindaklanjuti tentang permasalahan ini,” ucap Satia. Namun, kondisi ini tak dipermasalahkan oleh manajer Timnas Putri Senior, Papat Yunisal. Papat menilai bila alasan ketiga pemain ini sudah ia pahami, karena disampaikan lewat keterangan resmi. “Sejak awal, mereka memilih aktif di cabor Futsal. Selain ada rutinitas event, mereka juga sudah terikat kontrak dengan klub,” jelas Papat pada Jumat (30/3). Dosen mata kuliah sepak bola di Kampus STIKP Pasundan, Cimahi ini, bahkan menilai mereka juga sudah ikut mengharumkan negara dalam event internasional. “Saat SEA Games 2017, mereka skuat utama peraih perunggu. Berprestasi artinya. Tak ada masalah. Biar sepak bola putri, mencari pemainnya secara natural lewat ajang sepak bola saja, meski tidak mudah,” tegasnya. (Art)

Kensuke Takahashi Jadi Pelatih Timnas Futsal, Sekjen FFI : Lagi Disusun Prosesnya

Kensuke Takahashi dikabarkan segera mengikat kontrak dengan Timnas Futsal Indonesia pekan ini. (net)

Jakarta- Nama pelatih asal Jepang, Kensuke Takahashi, dikabarkan segera menduduki kursi pelatih Timnas futsal Indonesia. Kabar itu disampaikan oleh salah satu tim Liga Futsal Jepang, Badral Urayasu, yang menyebutkan jika mantan pelatihnya itu segera menekan kontrak dengan timnas futsal Indonesia. Sebelumnya Kensuke memang dikabarkan menjadi salah satu calon pelatih timnas futsal Indonesia. Hal itu tak lepas dari Badral Urayasu dan federasi sepak bola Jepang (JFA) menawarkan Kensuke sebagai salah satu bentuk kerjasama dengan Federasi Futsal Indonesia (FFI). “Hari Kamis (29/3), saya akan ke Jakarta dan akan menandatangani kontrak dengan Federasi Futsal Indonesia di hari berikutnya,” kata Kensuke seperti dilansir dari laman resmi Bardral. Kensuke sebelumnya pernah datang ke Indonesia pada akhir 2016 untuk memberikan materi kepada dua tim futsal Tanah Air, Vamos Mataram, dan Mataram FC di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meski belum mengiyakan status Kensuke, Sekjen FFI Edy Prasetyo, tak membantah bila nama pria Jepang 35 tahun itu akan segera menangani Timnas Futsal. “Nanti lah ya.. Kita susun dulu persiapannya. Nanti segera diberitahu,” ujar Edy pada Kamis (29/3), saat dikontak lewat ponselnya. Mantan pemain timnas futsal Jepang itu baru menjadi pelatih pada 2017 setelah memutuskan pensiun. Pada musim 2018, Kensuke akan menangani tiga tim sekaligus yakni AFC Futsal Women Championship, AFF Futsal Championship, dan Kualifikasi AFC U-20 Futsal Championship Zona Asean. (Art)

Wow, Anak-Anak Terbaik MFC 2018 Dikirim ke Barcelona

Ajang kompetisi Milo Football Championship 2018 memberikan kesempatan lebih besar di tahun ini untuk anak-anak berbakat Indonesia agar bisa menimba ilmu persepakbolaan di Barcelona. Menurut lansiran dari tempo.co (25/03/2018), kejuaraan yang bekerja sama dengan Gerakan Ayo Olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) ini akan menyaring 18 pemain terbaik dari tiap kota untuk bisa lolos ikut final kompetisi sepakbola U-12 Piala Menpora 2018. Para pemain terpilih akan mendapatkan juga pelatihan eksklusif bersama pelatih dari FCBEscola Barcelona yang meliputi teknik dribbling, shooting, passing, turning, dan keeping. Menurut mantan striker nasional, Kurniawan Dwi Yulianto berkata bahwa 9 pemain terbaik yang berhasil lolos tahap seleksi juga dapat bergabung dengan puluhan anak dari seluruh dunia karna mendapatkan pelatihan intensif di FCBEscola Barcelona. Hal tersebut dikatakan merupakan bagian dari kerja sama Nestle Milo dengan FC Barcelona. Tujuannya agar mendorong hidup sehat dan aktivitas fisik kepada generasi muda di Asia, Oseania, Afrika, dan Amerika Latin. Business Executive Manager Beverages Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo berkata kejuaraan ini merupakan kontribusi bagi perkembangan sepakbola Indonesia dengan tanamkan kecintaaan olahraga pada siswa sejak dini. Selain itu juga tentu mendukung pemerintah dalam menemukan bibit pesepak bola yang hebat.

Nyaris Tertunda Karena Hujan, David Beckham Sumbang 10.000 Bola Bagi Anak Indonesia

Menpora Imam Nahrawi mendampingi Mega Bintang asal Inggris David Beckham di Stadion Soemantri Brojonegoro, pada Minggu (25/3). (Pras/NYSN)

Jakarta- Menyumbangkan 10.000 bola, gelaran “Sepak Bola untuk Negeri” yang diadakan oleh PT AIA Financial (AIA) memecahkan rekor MURI sebagai sumbangan bola terbanyak. Event ini mengundang AIA Global Ambassador, David Beckham, untuk mengampanyekan hidup sehat, di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada Minggu (25/3). AIA Global Ambassador, David Beckham, menyatakan berbagi kepada masyarakat, terutama anak-anak, dan memberikan contoh yang tepat tentang bagaimana menjalani hidup sehat merupakan dua hal yang dekat dengannya. David mengakui selalu menjalani hidup sehat sepanjang dan setelah kariernya. Sekarang, setelah selesai bermain, David ingin menjalani hidup yang lebih sehat dan bugar. “Saya memiliki empat anak, penting bagi saya untuk memberi teladan bagi mereka,” ujar David dalam keterangan yang diterima sehari sebelum ia datang ke Jakarta. Sumbangan bola tersebut ditujukan untuk untuk anak-anak akademi sepak bola di seluruh Indonesia. Momen penyerahan donasi ini dilakukan di hadapan hampir 1.000 pemain sepak bola muda berbakat dari Aceh hingga Papua. Kegiatan ini sejatinya dimulai sejak Minggu pagi. Namun, cuaca Jakarta yang sempat mendung, akhirnya acara justru sempat tertunda, karena hujan yang mengguyur Jakarta. Chief Marketing Officer PT AIA Financial, Lim Chef Ming, menuturkan kesadaran AIA bahwa olahraga memainkan peran penting dalam mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik. Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. “Hal tersebut melatarbelakangi AIA mengadakan acara AIA Sepak Bola untuk Negeri,” tutur Lim. AIA secara konsisten mendukung perkembangan sepak bola di Indonesia melalui beberapa inisiatif, seperti Championship, yaitu sebuah kompetisi sepak bola tahunan yang memberi kesempatan bagi masyarakat yang berbakat untuk berkompetisi di liga internasional. AIA juga menggelar AIA Junior Cup, yang memungkinkan para pemain muda terbaik terpilih dari kejuaraan tersebut untuk diberangkatkan ke Phuket, Thailand, dan mendapatkan pelatihan dari tim pelatih resmi Tottenham Hotspurs. (Ham)

Ajang Untuk Anak Berbakat Kembali Hadir, MILO Football Championship (MFC) 2018

Jakarta- MILO Football Championship (MFC) 2018 kembali menghadirkan kompetisi sepak bola tingkat Sekolah Dasar (SD). Acara ini merupakan gelaran keempat yang didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut lansiran dari tribunnews.com bahwa kompetisi ini diperuntukan untuk anak di bawah 12 tahun dengan sedikitnya 8.000 siswa SD yang mengikuti. Kemudian, hadir untuk empat kota besar, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, dan Makassar. Tujuannya selain  mengasah kemampuan sepak bola anak juga berguna bagi perkembangan karakter. Menurut Menpora Imam Nahrawi, lewat olahraga, anak-anak akan terbentuk karakter, watak, respek, serta sikap saling menghormati, menghargai satu sama lain. Dengan ajang ini, menpora juga memastikan bisa jadi anak-anak tersebutlah yang nantinya meneruskan Timnas Indonesia di masa datang. MILO Football Championship dilaksanakan pada 24-25 Maret di Jakarta, 31 Maret-1 April di Medan, 14-15 April di Bandung, dan 28-29 April di Makassar, dengan memakai peraturan pertandingan FIFA untuk anak usia SD. Pemenang MILO Football Championship di empat kota tersebut, nantinya akan langsung bisa lolos ke babak final pada ajang Sepak Bola U-12 Piala Menpora 2018, yang diselenggarakan pada hari Olahraga Nasional. Menarik bukan? (tribunnews.com, sportourism.id)

Sebab Cedera Dan Lainnya, Lima Pemain Seleksi Timnas Putri Ini Dipulangkan

Iyya Lovista Paraba (14) akhirnya harus tereliminasi dari seleksi skuad Timnas Putri. (PSSI.org)

Jakarta- Seleksi Timnas Putri Senior akhirnya memulangkan lima orang pemain. Sejak Selasa (6/3), 40 orang pemain seleksi sudah berkumpul di National Youth Training Centre, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Selama lima hari kemudian, dibawah asuhan pelatih kepala Satia Bagja dan pelatih kiper Benny van Breukelen, mereka digembleng pagi sore guna mencari tempat utama dalam tim. “Habis uji coba lawan tim Pelatih Kursus Lisensi B, kita sudah punya gambaran, siapa saja yang terus seleksi dan yang tidak,” tegas Satia pekan lalu. Timnas Putri pun melakukan uji coba perdana melawan tim Pelatih Kursus Lisensi B, pada Sabtu (10/3) di NYTC, Sawangan. Hasilnya laskar Srikandi Indonesia takluk 1-3. Namun bukan hasil yang jadi ukuran. “Ya, ada lima pemain yang dipastikan pulang, mulai pekan ini. Mereka dipulangkan dengan beberapa sebab. Kami pun akan memanggil lima pemain baru,” ucap Satia pada Selasa (12/3). NYSNmedia.com menerima surat pemulangan yang dikeluarkan PSSI kepada mereka yang tereliminasi pada Selasa (12/3) sore. Mereka diantaranya yang terpaksa dipulangkan adalah bek tengah asal Kalimantan Barat, Elli Wati. Berdasarkan surat itu, Elli harus pulang lebih cepat lantaran sejak memulai Seleksi, ia didiagnosa masih memiliki riwayat cedera lutut. Hal serupa juga dialami Jasmine M. Diantoro. Bek kiri cantik asal klub Pro Direct Academy JKT di Jakarta ini, menurut surat keterangan dari dokter butuh waktu satu bulan menyembuhkan cedera plantar (nyeri pada tumit). Untuk Ayu Rizqi Widianti (Persab Brebes), Sherly Eka Dewi (Babel) dan, Iyya Lovista Paraba (Banten) tak bertahan karena peformanya tak sesuai dengan kebutuhan tim. (Dre) Pemain Seleksi yang dipulangkan Elli Wati (Kalbar)-Bek Tengah Alasan : Sejak awal memulai Seleksi TC, masih menyimpan riwayat cedera lutut. Jasmine M. Diantoro (Pro Direct Academy JKT)-Bek Kiri Alasan: Dari surat keterangan dari dokter membutuhkan waktu 1 bulan untuk menyembuhkan cedera plantar (nyeri pada tumit). Ayu Rizqi Widianti (Persab Brebes)-Sayap Alasan : peformanya tidak sesuai dengan kebutuhan tim. Sherly Eka Dewi (Babel)-Bek Kanan Alasan : peformanya tidak sesuai dengan kebutuhan tim. Iyya Lovista Paraba (Banten)-Gelandang  Alasan : peformanya tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

Uji Coba Kedua Menang Lagi, Villa 2000 Masih Banyak Kesalahan

Villa 2000 (oren) saat melakukan uji coba menghadapi tim Porpov Banteng di Pamulang Selatan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Jelang bergulirnya Liga 3, Klub Villa 2000 rutin melakukan uji coba. Kali ini melawan Tim Porprov Banten, di home base Villa 2000, Pamulang Selatan, pada Jumat (9/3). Hasil akhir, klub Villa 2000 unggul tipis 2-1 dari Porprov Banten. Namun, Blitz Tarigan, yang menukangi Villa 2000 dalam ajang Soeratin Cup dan Liga 3 mengaku anak asuhnya masih butuh perbaikan. “Anak-anak sering buat kesalahan individu. Lawannya memang lebih senior, hal itu membuat para pemain berada dibawah tekanan. Tapi itu karena kita ingin menguji mental anak-anak”, ujar Blitz. Akhir pekan depan Villa 2000 juga mengagendakan laga persahabatan kontra klub selevel. “Kita akan perbaiki semuanya. Terutama, soal keputusan saat menguasai bola maupun melepas bola”, tutupnya. Sebelumnya, pada Jumat (2/3), Villa 2000 menggelar laga uji coba kontra Bogor FC di tempat yang sama. Bogor FC yang datang sebagai lawannya, harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-2. Dan pada Jumat (16/3), agenda berikutnya giliran tim U-18 Provinsi Banten menjadi lawan Villa 2000. Sebagai catatan, Tim yunior Banten itu kini dilatih oleh Zaenal Abidin, dan eks bek timnas 2000’an, Nasuha. (Dre)

Mulai Temukan Kiper Timnas Potensial, Benny : Masih Terbiasa Jadi Kiper Futsal

Kiper asal Papua, Norvince Boma menangkap bola dalam latihan seleksi Timnas Putri Indonesia. (Pras/NYSN)

Jakarta- Posisi kiper Timnas Putri Indonesia masih terus berproses untuk menentukan yang terbaik. Ditemui seusai latihan pada Senin (12/3) sore, Benyamin ‘Benny’ Van Breukelen, pelatih kiper Timnas Putri Indonesia mengaku tertantang. “Saya sebetulnya surprise, karena mereka berani jumping seperti kiper pria. Itu di luar ekspektasi saya. Tapi ya harus dibenahi, termasuk passing dan kontrol bola. Tantangan lah buat saya,” ujar pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 4 Mei 1963. Dari empat kiper yang ada yakni Riska Yulianti (Babel), Norvince Boma (Papua), Vera Lestari (DIY) dan Debi Puspita (Sumsel), pria berjuluk BvB ini mengaku sudah mendapatkan gambaran umum. “Ada tiga kiper potensial yang bisa masuk dalam kerangka skuat Timnas Putri. Kelemahan yang masih dirasa sangat krusial adalah footwork (kecepatan kaki), dan komunikasi dengan rekan,” bilangnya di lapangan National Youth Training Centre (NYTC), Sawangan. Amat minimnya aktifitas sepakbola putri, membuat beberapa kiper yang terpanggil seleksi Timnas ini hanya memiliki latar belakang sebagai pemain klub futsal. Sedangkan, posisi kiper dalam futsal, jauh berbeda dengan sepakbola lapangan besar. Akibatnya, pola komunikasi dengan rekan pun jarang terjadi. Padahal, kiper wajib berkomunikasi dengan semua pemain. “Teknik dasar kiper sudah ada. Tapi ya itu, atmosfir mereka masih jadi kiper futsal. Ini harus dirubah. Dan buat saya, ini hal baru. Belum pernah sebelumnya saya melatih kiper putri soalnya,” terang Benny. (Dre)

Cetak 123 Gol, Jadi Bekal Timnas U-16 Sabet Trofi Jenesys 2018

Jadi Juara Di Jepang, Timnas Indonesia U-16 tampil amat produktif. (goal.com)

Miyazaki- Di Kirishima Yamazakura Miyazaki Prefectural Comprehensive Sport Park, Jepang, Timnas U-16 sukses meraih gelar internasional pertama pada 2018. Menghadapi Vietnam U-16 di partai final Turnamen Jenesys 2018, skuat asuhan Fakhri Husaini berhasil menang dengan skor tipis 1-0. Sebiji gol dalam laga ini dicetak oleh Rendy Juliansyah pada menit ke-64. Dilansir kumparan.com, jauh hari sebelum gelar Turnamen Jenesys 2018 diraih, Sutan Zico dan kawan-kawan harus menyusuri jalan yang panjang untuk mendapatkan bekal baik sebelum mengarungi turnamen internasional tersebut. Mulai dari melahap porsi latihan yang banyak, hingga melakoni beberapa uji tanding. Pada pemusatan latihan tahap kedua di Cijantung, Jakarta Timur, pelatih asal Aceh tak hanya menyediakan menu teknik, taktik, dan strategi saja. Pelatih berusia 52 tahun itu juga menempa mental ‘Garuda Muda’ selama dua pekan. Lalu, Timnas U-16 melakukan tiga uji tanding untuk mengukur kekuatan tim sebelum terbang ke Jepang. Pada uji tanding pertama, skuat asuhan Fakhri Husaini harus tumbang dari Diklat Ragunan U-17 dengan skor 2-3. Kekalahan itu menjadi pelajaran dan teguran keras bagi Timnas U-16 untuk terus berlatih dan memperbaiki permainan. Buktinya, di uji tanding selanjutnya melawan Persija Barat U-17, Sutan Zico cs. menang dengan skor telak 9-0. Dua hari sebelum bertolak ke Jepang, Minggu (4/3), Timnas U-16 melakoni uji tanding terakhir melawan Akademi Babek U-17, di Stadion Atang Sutresna, Kompleks Kopassus, Jakarta Timur. Pada laga tersebut, Timnas U-16 kembali unggul dengan skor meyakinkan 8-0. Usai mendapat bekal yang sehat yakni dua kemenangan dari tiga uji tanding, Timnas U-16 tak lantas berpuas diri. Ada satu bekal yang mereka harus bawa ke Jepang, yakni bahasa dan kultur. Perbekalan komplet, 17 pemain dan enam ofisial Timnas U-16 terbang ke Jepang pada Selasa (6/3). Namun, saat pemberangkatan tak ada target besar yang dilontarkan Fakhri Husaini. Pelatih berusia 52 tahun ini hanya berharap pemainnya mengambil banyak pelajaran dan pengalaman dalam perjalanannya. Guna menatap dua turnamen besar di depannya, Piala AFF U-15 dan AFC U-16. Mendarat di Jepang, pemain diberi waktu beradaptasi dengan cuaca di sana. Singkatnya, tak ada menu latihan yang mesti disantap. Bergabung di Grup B bersama Kamboja dan Filipina, Indonesia U-16 begitu tangguh untuk lawan-lawannya. Pada laga pertama melawan Filipina, Timnas U-16 menang telak 7-1. Pada laga selanjutnya, laju Sutan Zico dan kolega tak bisa dihentikan. Lagi-lagi Timnas U-16 menang dengan marjin besar 5-0 atas Kamboja. Dengan catatan 12 gol dan 1 kebobolan, Indonesia U-16 boleh berbangga. Nama Sutan Zico pun keluar sebagai pemain terproduktif usai mengemas 3 gol. Berkat dua kemenangan tersebut, Timnas U-16 mengamankan satu tiket ke babak semifinal. Usai menang dengan skor meyakinkan di dua laga penyisihan grup, Timnas U-16 dihadapkan pada tantangan besar, yakni bermain melawan tuan rumah Jepang di babak semifinal. Selain diuntungkan sebagai tuan rumah, Jepang yang keluar sebagai juara Grup A dengan raihan poin sempurna memiliki produktivitas gol mencapai 23 gol atau rata-rata 11,5 per pertandingan –yang terproduktif pada Turnamen Jenesys 2018. Catatan itu memaksa kans ‘Garuda Muda’ kian sulit. Oleh karenanya, tim besutan Fakhri Husaini ini tak diunggulkan melaju ke partai final. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Keraguan lenyap saat Sutan Zico mencetak satu-satunya gol di menit ke-54. Dan gol itu mengantarkan Indonesia U-16 ke partai puncak. Gol itu pula yang mengawali perjuangan Timnas U-16 berjuang di partai final. Setelah menyusuri jalan panjang, gelar ini tentu amat berarti guna menatap target besar di depan mata: lolos ke Piala Dunia U-17 2019. Indonesia menjuarai turnamen ini dengan rekor memasukkan-kemasukan 14-1 gol dalam empat laga. Total, Timnas Indonesia U-16 sudah mencetak 123 gol dan kemasukan 18 gol dalam 31 pertandingan, terhitung sejak 4 Juli 2017. “Cukup membanggakan. Ini juga berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia. Tentu saja kerja keras para pemain selama pemusatan latihan sampai pertandingan di Jenesys. Para pemain bermain tidak ada takutnya,” ucap Fakhri Husaini seperti menyimpulkan safari dan prestasi pertama Timnas U-16 tahun ini. (Dre)

Liga Pelajar Gunungkidul 2018 Kelar, Pemerintah Harap Lahir Egy Maulana Vikri Baru

Menpora Imam Nahrawi menutup Liga Pelajar Gunungkidul 2018. (kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menutup gelaran Liga Pelajar Gunungkidul (Lipeg) 2018, di Stadion Gelora Handayani, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (11/3). Ia berharap dari kompetisi itu lahir Egy Maulana Vikri baru. Pria berusia 44 tahun itu, mengaku senang dan bangga terhadap Egy Maulana Vikri. Menurutnya, pesepak bola kelahiran Medan, Sumatera Utara (Sumut), 17 tahun silam itu, adalah contoh hasil didikan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan. “Egy saat ini sedang menandatangani kontrak sebagai pemain sepak bola di Eropa. Salah satu pemain Indonesia yang dipercaya bermain di Negara Polandia,” ujar Imam. Suami dari Shobibah Rohmah itu berharap melalui Lipeg ini lahir Egy-Egy baru yang terus bermimpi dan mewujudkan mimpinya tersebut guna membawa nama baik Indonesia di pentas internasional. “Pemerintah akan terus mendukung semua bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia,” tukas ayah 7 anak itu yang meyakini bila Egy adalah salah satu produk pendidikan dan olahraga yang baik. Bersama PSSI, anggota Timnas U-19 dan Timnas U-23 itu bakal menjadi pemain inti skuat Lechia Gdansk, yang tengah berjuang di posisi 12 klasemen sementara di Ekstraklasa, kasta teratas Liga Polandia. (Adt) Juara Liga Pelajar Gunungkidul 2018: 1. SMAN 2 Playen 2. SMAN 1 Tanjung Sari Kidul 3. SMK 1 Nglipar 4. SMK Muhammadiyah 1 Playen

Zico Cetak Gol, Timnas U-16 Tekuk Jepang Dan Jumpa Vietnam di Final Jenesys

Sutan Zico, Striker Timnas U-16 mencetak gol tunggal dan meloloskan Indonesia ke babak final turnamen Jenesys. (topskor.id)

Miyazaki- Timnas U-16 lolos ke fase final turnamen Jenesys di Jepang usai mengalahkan tim tuan rumah dengan skor tipis 1-0 di laga semifinal yang digelar di Yamazura Miyazaki Prefectural Comprehensive Sports Park, Minggu (11/3) sore. Tim asuhan Fakhri Husaini akan menghadapi Vietnam di pertandingan final. Gol tunggal kemenangan Timnas U-16 lahir dari kaki Sutan Zico. Pemain bernama lengkap Sutan Diego Armandoondriano Zico itu mencetak gol saat babak kedua baru berjalan sembilan menit. Kemenangan atas Jepang ini membawa Laskar Garuda remaja ke partai puncak turnamen Jenesys. Tim asuhan Fakhri Husaini akan menantang Vietnam, yang akan digelar Senin (12/3). Vietnam berhasil melaju ke final pasca menyingkirkan Thailand di semifinal melalui drama adu penalti. Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam waktu normal dan Vietnam akhirnya memastikan diri ke final melalui kemenangan 6-5 saat adu penalti. (Dre) Susunan pemain Timnas Jepang U-15 (4-2-3-1) Pelatih: Yoshiro Moriyama Yu Kanoshima (kiper); Sinya Nakano, Kosei Suwama, Hinata Fukuhara, Aoto Osako, Reona Ishi (belakang); Riku Yamane, Naoki Asano, Haruki Toyama, Naoki Nakamura (tengah); Haruki Shimokawa (depan) Timnas Indonesia U-16 (4-2-3-1) Pelatih: Fakhri Husaini Ernando Ari Sutaryadi (kiper); Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi, Ahmad Rusadi, Fadilah Nur Rahman, Muhammad Salman Alrafid (belakang); David Maulana, Andre Oktaviansyah, Rendy Juliansyah, Mochammad Supriadi, Hamsa Lestaluhu (tengah); Yadi Mulyadi

Egy Merumput di Eropa, Menpora: Pemerintah Dukung Bakat Terbaik Bangsa

Egy Maulana Vikri akhirnya resmi menjadi angota skuad Klub Liga Polandia, Lechia Gdansk. (bola.net)

Jakarta- Pesepak bola berusia 17 tahun, Egy Maulana Vikri berkarier di Eropa. Ia bakal membela klub di liga kasta tertinggi Polandia, Lechia Gdansk. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengatakan pemerintah mendukung bakat-bakat terbaik bangsa. “Pemerintah mendukung bakat-bakat terbaik bangsa untuk maju dan tampil di pentas dunia. Selamat Ya, Egy Maulana Vikri, sukses terus di Polandia bersama klub Lechia Gdansk,” ujar pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu melalui akun Twitter resmi @imam_nahrawi, dikutip nysnmedia.com, Sabtu (10/3). Egy, jebolan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, Jakarta itu akan menjadi pemain inti di skuat Lechia Gdansk. “Alasan memilih Lechia karena pihak klub menjanjikan Egy sebagai pemain inti,” ujar Raden Isnanta, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Sabtu (10/3). Pesepak bola kelahiran Medan, 7 Juli 2000 itu, bukanlah pemain Asia pertama yang direkrut Lechia Gdanks. Sebelum Egy, ada dua pemain asal Jepang, yaitu Tsubasa Nishi (20014-2016) dan Daisuke Matsui (2013). Namun, dipastikan anggota Timnas U-19 dan Timnas U-23 merupakan pemain pertama asal Asia Tenggara dan Indonesia yang bermain untuk klub yang kini tengah berjuang di posisi 12 klasemen sementara di Ekstraklasa, kasta teratas Liga Polandia. (Adt)

Wadahi Bakat Generasi Muda, FEB-Universitas Pancasila Gelar Kompetisi Futsal Antar SLTA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Jakarta menggelar kompetisi futsal antar sekolah. (Adt/NYSN).

Jakarta- Guna mewadahi bakat generasi muda, terutama dikalangan pelajar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pancasila (UP), Jakarta, menggelar kompetisi futsal antar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Kompetisi ini digelar selama dua hari, 10-11 Maret 2018, dan diikuti 17 tim yang berasal dari sekolah diwilayah Jakarta dan Depok. Mereka memperebutkan trofi dan hadiah jutaan rupiah. “Tujuan kompetisi ini adalah untuk mewadahi para pelajar sekaligus melampiaskan hobi dan bakat mereka dalam bermain futsal,” ujar Roy Christino Purbatua, Ketua Pelaksana Kompetisi Futsal FEB-UP, Sabtu (10/3). Ia menyebut pada tahun ini antusiasme peserta meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. “Kompetisi ini memang rutin diadakan setiap tahun. Kalau melihat dari jumlah peserta yang meningkat, ini menandakan antusiasme mereka sangat tinggi untuk mengikuti kompetisi futsal ini,” sambungnya. “Event kami gelar pada Sabtu (10/3) dan Minggu (11/3), agar tak mengganggu jadwal sekolah. Dan ini membuat jumlah peserta meningkat. Jika digelar hari biasa, bisa dipastikan kami juga tak akan mendapat izin pihak kampus maupun sekolah,” cetus pria yang juga menjabat sebagai Biro Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila itu. (Adt)

Kalah 1-3 Dari Rombongan Tim Pelatih Lisensi B, Latihan Timnas Putri Diliburkan

Timnas Putri kalah 1-3 dari tim Pelatih Kursus Lisensi B , di laga uji coba perdana. (bola.com)

Jakarta- Memasuki akhir pekan, seleksi Timnas Putri Indonesia melakukan uji coba perdana versus tim pelatih kursus lisensi B AFC, di lapangan National Youth Training Camp (NYTC), Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (10/3) pagi. Melawan tim yang banyak dihuni mantan pemain timnas semisal Aples Tecuari dan Bonggo Pribadi, Zahra Muzdalifah dkk takluk dengan skor 1-3. Namun, pelatih Timnas Putri, Satia Bagdja mengaku cukup puas dengan permainan anak asuhnya. “Dari sisi pemainan saya puas, kan lawannya laki-laki. Dari uji coba ini, kami ingin melihat penerapan materi latihan. Positif hasilnya, dan cukup baik di pertandingan tadi”, ujar Satia usai laga. Meski puas, namun kekalahan Timnas ini mendapatkan catatan khusus dari sang pelatih. Gol satu-satunya Timnas dicetak oleh Tugyati. “Banyak catatan khususnya, semuanya diperbaiki mulai pekan depan. Kami kan baru terhitung latihan bersama selama 3 hari,” sambungnya. Hal serupa juga disampaikan salah satu kandidat winger dan striker Timnas Putri, Zahra Muzdalifah. Wanita berpostur semampai ini mengaku bila kerjasama tim memang masih sangat minim. “Dari fisik dan cara main, kami sudah kalah. Tapi coach Satia ingin melihat transisi pemainan kami dari menyerang ke defence, berjalan atau tidak. Apalagi, lawan kami nanti punya kemampuan longpass and passing control yang baik,” ujar Zahra. Dara kelahiran Jakarta 4 April 2001 ini memahami jika koordinasi permainan masih perlu waktu untuk beradaptasi. Berlatih bersama dengan 40 pemain selama 4 hari, tentu tak mudah menyatukan visi bermain. “Latihan dan berkumpul bersama selama 4 hari terkahir ini, ya pasti belum optimal mainnya. Tapi, kami bisa kontrol bola dari belakang, serta melakukan pergeseran posisi antar lini, bukti kami sudah mulai menyatu,” bilang winger klub tim jakarta 69 FC ini. Setelah melakukan uji coba melawan pelatih kurus lisensi B AFC, pekan depan Timnas Putri memang dijadwalkan kembali menggelar pertandingan uji coba melawan SSB Pelita Jaya. “Nggak pakai persiapan khusus untuk uji coba. Uji coba itu kami anggap seperti latihan biasa saja”, ujar Beny Van Breukelen, pelatih kipper. Selama proses seleksi hingga 5 April nanti, Timnas Putri rutin mengagendakan laga uji coba, setiap akhir pekan dengan beberapa SSB dan klub remaja. Usai laga uji coba perdana ini, Timnas Putri diliburkan dan kembali berlatih pada Senin (12/3). (Dre)

Timnas Putri Minim Lawan Uji Tanding, Akhirnya Diadu Pelatih Kursus Lisensi B

Timnas Putri akan menghadapi tim pelatih kursus Lisensi B AF, sebagai lawan uji coba. (bola.com)

Jakarta- Kondisi pemain seleksi Timnas Senior Putri saat ini sudah memasuki fase persiapan eliminasi skuad. Pelatih Timnas, Satia Bagja memastikan jika beberapa nama sudah mulai disaring. “Proses pemilihan pemain sudah mulai dilakukan. Secara bertahap, lima pemain akan tereleminasi tiap pekan. Itu rencana yang sedang kami siapkan saat ini,” tutur Satia pada Jumat (9/3), Camp National Youth Training Camp (NYTC), Sawangan. Sejak Selasa (6/3), 40 pemain telah melewati 7 sesi latihan ketat secara simultan. Mulai dari fisik, teknik hingga taktik bermain. Lantaran tingginya tingkat intensitas latihan, beberapa pemain mengalami kesulitan. “Selama ini, mereka memang tidak pernah bertemu dengan program latihan yang rutin. Jadi, wajar kondisi mereka saat masuk TC ini mengalami penyesuaian yang luar biasa,” tukas pria berambut putih ini. Tak memiliki klub permanen dan aktif dalam kompetisi, menyebabkan beberapa pemain mengalami problem seperti mudah lelah, hingga kram kaki akut saat melakukan games. Hal ini juga dipahami Satia. “Sengaja tim pelatih menggeber simulasi latihan yang memainkan situasi pertandingan. Supaya mereka terbiasa dalam menghadapi pertandingan yang sesungguhnya. Maklum, jam terbang mereka ini rata-rata minim,” tegas sosok yang dekat dengan Rahmad Darmawan ini. Selain jarang tampil bertanding secara periodik, Timnas Putri juga kesulitan mencari lawan latih tanding. Tak adanya klub sepakbola putri yang berkualitas, memaksa tim pelatih menyiapkan skema melakukan uji coba melawan Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra. Selain itu, pada Sabtu (10/3) pagi, Laskar Srikandi Indonesia yang akan turun di event Asian Games 2018 dan Piala AFF Wanita ini disiapkan menantang rombongan tim Pelatih yang tengah melakukan kursus pelatih lisensi B AFC di NYTC. “Ya itu, karena belum ada lawan yang siap, kami memilih akan menjajal tim pelatih kursus sebagai lawan uji coba,” sebut Benny Van Breuklen, pelatih kiper Timnas Putri. (Dre)

Padatnya Jadwal Ujicoba Villa 2000 Jelang Liga 3 Bergulir

Pertandingan Villa 2000 (Hitam) vs Bogor FC (Kuning). (Dre-NYSN)

Jakarta- Sebelum bergulirnya liga, klub-klub di Indonesia terus mempersiapkan klubnya. Salah satunya Villa 2000, yang musim ini mengikuti ke liga 3 Indonesia. Pada Jumat (2/3), Villa 2000 menggelar laga uji coba dengan Bogor FC di Pamulang, Tangerang Selatan. Bogor FC yang datang sebagai lawannya harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 3-2. Meskipun menang, pelatih Villa 2000, Blitz Tarigan tetap mengkritisi permainan anak asuhnya. “Secara umum sudah bagus dan anak-anak menjalankannya secara organisasi. Tapi, pada saat duel individu, terkadang kita masih kurang beran,” ujarnya. Kesalahan-kesalahan individu juga disesali oleh salah satu pemain Villa 2000, Oktavian Nasril. “Belum puas, karena masih banyak salah, dan itu kesalahan individu. Tapi secara tim kita bagus”, ujar lelaki kelahiran tahun 1999. Selain klub Villa 2000, ungkapan yang sama juga keluar dari suara pemain Bogor FC, Dion Mepahmi. Mesikpun belum puas dengan hasil akhir, ia tetap memuji permainan Villa 2000. “Dari skor sangat belum puas, tapi secara tim sudah lumayan. Villa 2000 bermain bagus sore ini. Kami harus banyak belajar apalagi kami tim baru”, ujar Dion, usai pertandingan. Usai meladeni Bogor FC, pada Jumat (9/3), anak-anak Pamulang akan menghadapi tim Porpov Banten juga di tempat yang sama. Lalu pada Jumat (16/3), giliran tim U-18 Provinsi Banten menjadi lawan berikutnya. (Dre)

Legenda Datang, Kini Stadion Liverpool Hadir di Jakarta!

Legenda Liverpool FC hadir dan mengunjungi Jakarta hingga akhir pekan nanti. (Prast/NYSN)

Jakarta- Tim raksasa sepak bola Inggris, Liverpool, membuka both bertajuk LFC World Tour 2018. LFC World persembahan Standard Chartered secara resmi dibuka untuk umum pada Jumat (9/3) sampai Minggu (11/3) di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Para Fans Liverpool di Indonesia atau Big Reds berkesempatan untuk bertemu dengan para legenda club dari Merseyide itu. Big Reds bisa membawa atau sekaligus membeli merchandise yang dijual di booth ini untuk ditanda tangani oleh para Legend seperti, Garry McAllister, Roy Evans, Patrik Berger, dan Jason McAteer. Pada acara ini, para Big Reds juga dapat berkesempatan untuk berfoto di ruang ganti para pemain Liverpool, dan berfoto dengan Piala Liga Champions yang dipajang untuk beberapa hari kedepan. Para pengunjung dapat melihat “Bagian Dalam Anfield” dengan menggunakan teknologi Virtual Reality dengan bantuan perangkat headset dan earphone. Teknologi ini memungkinkan para penggemar untuk merasakan dari sudut pandang pemain dan melihat tempat pribadi para pemain. Satu hal menarik lainnya, para Big Reds juga dapat mengikuti acara nonton bareng (nobar) saat melawan Manchester United pada hari Sabtu (10/3) di Atrium Mall Taman Anggrek. (Dre)

Seleksi Timnas Putri Banyak Usia 19 Tahun, Legenda Indonesia Beri Catatan Khusus

Rahma Wulan (depan), salah satu striker dalam seleksi Timnas Putri Indonesia. (bola.com)

Jakarta- Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satia Bagdja, secara bertahap mulai menekankan tentang latihan organisasi permainan serta penguasaan bola yang diberikan pada peserta seleksi. “Ini masih tahap seleksi. Cuma pengenalan taktik dan formasi saja serta mengutamakan penguasaan bola. Postur pemain rata-rata kecil dan ini kelebihannya. Kita punya agility dan kecepatan,” ungkap Satia pada Rabu (8/3) di di kamp pelatihan National Youth Training Centre (NYTC) Sawangan, Depok, Jawa Barat. Namun, di awal pekan tahap seleksi Timnas Putri, masih terkendala adaptasi bermain dan status di klub yang tidak permanen, sehingga jarang latihan. Hal ini disampaikan Papat Yunisal, manajer Timnas Putri Indonesia. “Proses adaptasi antara satu pemain dengan yang lain, masih jadi prolem. Belum lagi status di klub yang tidak permanen, jadi menyesuaikan dulu dengan pola latihan Timnas”, ungkap Papat yang rutin mendampingi proses seleksi ini. Papat menambahkan dengan rataan usia pemain di angka 19 tahun, maka pengamalan berlatih dan bermain dalam tensi tinggi, tentu ini menjadi catatan. Mantan pelatih sepak bola putri Timnas Indonesia, Rully Nere yang hadir di sela-sela latihan pada Selasa (6/3) sore, amat mengkritisi soal ini. “Saran saya, materi timnas kali ini untuk pemain usia muda ya ditahan dulu. Kalau latihan atau seleksi, memang bagus untuk mental. Tapi untuk masuk timnas, terutama untuk event seperti Asian Games dan Piala AFF Wanita 2018, ya nanti dulu,” tegas pria asal Sentani, Papua ini. Ia mengkhawatirkan kondisi psikis pemain muda mudah down, jika bertemu dengan negara lain yang punya jam terbang dan prestasi mapan, seperti Australia, Jepang atau Korea Selatan. “Idealnya, komposisi pemain timnas senior itu usia yang 23 tahun ke atas, supaya mental bermain juga terjaga. Di level sepakbola putri, pengalaman itu salah satu bekal yang utama membangun tim,” tegasnya. (Dre)

Apresiasi Potensi Atlet, SKO Ragunan Pantau SSB Ke Tulehu di Maluku

SKO Ragunan melakukan pemantauan bibit muda di Kampung Bola Tulehu, Maluku. (net)

Jakarta- Pemerintah berperan aktif dalam melakukan pembinaan terhadap talenta muda. Hal itu dilakukan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, dengan memantau langsung terhadap 10 Sekolah Sepak Bola (SSB) di wilayah Asosiasi PSSI Provinsi Maluku dan 1 Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku. Rudi Alaidin, Kepala Sub Bidang Pengembangan SKO Ragunan, menjelaskan program pemantau yang dilakukan bersama Asosiasi PSSI Provinsi Maluku merupakan bentuk apresiasi terhadap daerah yang memiliki potensi besar bibit sepak bola. Selain itu, lanjutnya, dipilihnya Maluku karena memiliki kontribusi bagi tim nasional (Timnas) Indonesia. Sebab, tambah Rudi, setelah era Abduh Lestaluhu (pesepak bola nasional), tak ada lagi perwakilan Indonesia Timur di SKO Ragunan. “Kendala lain yakni minimnya dana yang dimiliki daerah dan orang tua untuk mengirimkan anaknya mengikuti seleksi nasional SKO Ragunan di Jakarta. Ini juga salah satu alasan kami melakukan pemantauan secara langsung ke Maluku,” beber Rudi, akhir pekan lalu. Senada, Pura Darmawan, Kepala Bidang SKO Ragunan, mengatakan berdasarkan alasan tersebut pihaknya melalui Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Olahraga Ragunan memantau bibit muda di Maluku. “Calon atlet yang terpilih dari pemantauan ini dianggap mampu untuk ikut bersaing pada saat seleksi nasional SKO Ragunan April mendatang di Jakarta,” tukasnya. Pemantauan dilaksanakan selama 2 hari, yakni 3-4 Maret 2018 di lapangan Matawaru Tulehu, Maluku. Dari 10 SSB, terdapat 90 pemain yang datang dari berbagai daerah di wilayah Maluku serta 1 Diklat PPLP Maluku. (Adt)

Perebutan Puncak Klasemen di Pekan Ke-8 JSFL

Mentari Intercultural School Jakarta (hitam) tampil dalam ajang JSFL 2018. (net)

Jakarta- Pekan ke 8 dalam turnamen JSFL (Jakarta School Football League) kembali digelar. Seperti biasa, kejuaraan sepakbola ini digelar dari usia U-8 sampai U-19. Persaingan kelompok dibawah 8 tahun Divisi A, tim Al-Azhar Kembangan menduduki peringkat pertama dengan poin 21. Beralih ke posisi B, puncak klasemen ditempati oleh MISJ (Mentari Intercultural School Jakarta) A dengan poin 14. Sedangkan divisi C, JJC (the Jakarta Japanese Club) mengantongi poin 15 dan disusul oleh Insan Cendekia Madani dengan poin 13. Divisi D, AIS (Australian Independent School) dan GSPM (Global Sevilla Pulo Mas) bersaing ketat untuk menempati puncak klasemen. Aksi ketat juga terjadi di laga U-10. Masing-masing divisi A sampai E diduduki oleh BSJ (British School Jakarta) B, BSJ S, ACS Jakarta, NIS (Netherland Intercommunity School), dan Sekolah Victory Plus. Sedangkan di divisi F, Kinderfield dan BIntan Asia saling berebut posisi pertama dengan sama-sama mengantongi poin 15. Kategori usia dibawah 12 tahun, persaingan menarik terjadi di divisi D, karena tiga tim bersaing untuk menempati posisi puncak dengan sama-sama mengantongi poin 9. Perkembangan di U-14, puncak klasemen di divisi A dan B sama-sama mengantongi poin 15, berbeda dengan divisi C yang unggul satu poin, yakni 16 untuk JJC (the Jakarta Japanese Club). Sedangkan U-16, Madania menempati posisi pertama yang bersaing dengan Dragons. Madania memuncaki klasemen karena menang selisih gol sebanyak 9 gol. Peringkat ketiga diikuti oleh SIS (Singapore Intercultural School) United dengan poin 9 yang juga berpeluang karena hanya berselisih satu poin saja. Kelas U-19, SA Lavenue kokoh dipuncak dengan 12 poin, berbeda 3 poin atas rival dibawahnya. Partai di pekan ke-9 JSFL 2018 akan kembali digelar pada 10 Maret 2018 di Lapangan British School Jakarta. (Dre)