UNJ Pesta Gol ke Gawang Tuan Rumah UI 11-0 Pada LIMA Football

ade UNJ pencetak 9 goal

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengunci gelar juara LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 di laga terakhirnya melawan tuan rumah, Universitas Indonesia (UI), Rabu (22/11). Bermain di Stadion UI, Depok, anak-anak UNJ memborbardir sang tuan rumah dengan gelontoran 11 gol tanpa balas. Di babak pertama, UNJ langsung menekan pertahanan UI. Dalam kurun waktu 34 menit, UNJ sudah unggul 5-0. Lima gol tersebut diborong oleh pemain Ade Fajar. UI tak bisa keluar dari tekanan anak-anak UNJ. Beberapa kali serangan berbahaya mengancam pertahanan UI. Hasil di menit 41, Ilham menambah keunggulan menjadi 6-0 sekaligus menutup babak pertama berakhir. Di babak kedua, UNJ terus menekan dan tak mengendurkan serangan. Di menit 50, Ade mencetak gol ke enamnya dan merubah skor menjadi 7-0. Selang beberapa menit kemudian, Gilang Harjian merubah papan skor menjadi 8-0. UI sama sekali tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya dan hanya menjadi bulan-bulanan serangan UNJ. Menit 64, Ade kembali mencatatkan namanya dan mencetak gol ketujuhnya, sekaligus merubah skor menjadi 9-0. Ade menjadi momok menakutkan bagi pertahanan UI. Hasilnya, di menit 74, kembali Ade mencetak gol ke delapannya dan merubah skor menjadi 10-0. Triple Hattrick (mencetak sembilan gol) berhasil dilesatkan Ade dalam satu pertandingan dalam ajang LIMA Football di penguhujung babak kedua berakhir. Skor 11-0 menjadi milik UNJ dan sekaligus poin UNJ untuk meraih Juara tak bisa dikejar tim lainnya. Pelatih UNJ, Agung Nopari mengatakan, tak mengira pemainnya bisa mencetak 11 gol. Ia hanya, memberikan instruksi untuk tidak membuang peluang. “Kami hanya menekankan untuk menang lebih awal dan juara lebih awal. Jangan menyia-nyiakan peluang yang ada seperti di lima pertandingan sebelumnya. Semua evaluasi dari lima pertandingan kami sebelumnya kami lakukan untuk di pertandingan ini. Karena kami mengira UI akan menyulitkan kami. Ternyata kami bisa meraih 11 gol di pertandingan hari ini,” jelasnya. Dengan raihan ini, UNJ gagah dipuncak klasemen yang tak bisa dikejar tim lainnya. Dan, yang paling mencenangkan gawang UNJ sama sekali belum kebobolan.(pah/adt)

Daya Juang UBL Berhasil Tahan Imbang UMJ di Ajang LIMA Football

ubl-vs-umj

Hari ketujuh LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 mempertemukan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melawan Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta yang berhasil bermain imbang 3-3 di Stadion Universitas Indonesia (UI), Rabu (22/11). UMJ mengawali laga di babak pertama, dengan menguasi jalannya pertandingan. Lini tengah UMJ, bermain sangat baik. Pemain UBL pun, kesulitan untuk mengambil bola dari kaki pemain UMJ. Tak butuh waktu lama bagi UMJ untuk mencetak gol. Melalui sepakan pojok dan kemelut di gawang UBL, Alfin Alfani berhasil mengubah papan skor menjadi 1-0. UBL yang tertinggal 1-0, mulai bermain menyerang. Namun, kordinasi yang kurang apik dari pemain UBL menjadi sia-sia. Justru, UMJ yang mampu menambah keunggulan menjadi 2-0. Berawal dari tendangan bebas, Ryan Maulana berhasil memperlebar jarak keunggulan UMJ. UBL terus berusaha untuk memperkecil ketinggalan. Upaya anak-anak Budi Luhur berbuah manis. Rizky Hanafi berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1. UMJ terus melakukan serangan, dipenghujung babak pertama Satriatama merubah papan skor menjadi 3-1 dan menutup babak pertama dengan keunggulan UMJ. Di babak kedua, UBL yang tertinggal dengan defisit dua gol terus mencoba mencetak gol. UMJ yang sudah unggul, bermain dengan aman dan sesekali melakukan serangan-serangan berbahaya. Barulah di menit 62, UBL berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 3-2 melalui gol Muhammad Fachdilah Amir. Gol dari Fachdilah, menjadi pelecut semangat pasukan Budi Luhur. Tak berselang lama, Fachdilah kembali mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Skor 3-3 pun, bertahan hingga pertandingan usai. Pelatih UBL, Agus Setiawan mengapresiasi semangat dan daya juang pemain untuk menyamakan kedudukan. “Kami sudah membaca permainan UMJ. Mereka bagus di serangan balik. Sebenarnya kami juga menerapkan counter attack, dan itu cukup berhasil. Semangat pemain di babak pertama agak kendor. Di babak kedua, kami hanya meningkatkan semangat para pemain saja,” ujar Agus Setiawan, pelatih UBL. Sementara itu, pelatih UMJ, Lebry Hidayatulloh, mengungkapkan lemahnya konsentrasi para pemainnya menjadi kendala dan memupuskan UMJ meraih tiga poin. “Dengan skor imbang ini, kami tetap optimistis unggul dari UBL karena selisih gol kami lebih besar dari mereka,” ucap Lebry.(pah/adt)

Turnamen Wali kota Cup 2 di Parepare Resmi di Buka

Walikota Parepare, Taufan Pawe, membuka secara resmi kejuaraan Wali kota Cup 2 di Lapangan Andi Makkasau Parepare, Rabu (22/11/2017).

Wali kota Cup 2  menjadi bukti nyata dan komitmen Pemerintah kota Parepare untuk memajukan olahraga di Parepare, khususnya sepak bola. Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe membuka langsung turnamen Wali Kota Cup 2 yang digelar di Lapangan Andi Makkasau Parepare, Rabu (22/11/2017) sore. Event ini tak hanya sebatas ajang lomba. Tapi juga upaya pemerintah dalam mengembangkan dan mencari bibit persepakbolaan di kota Parepare, ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Parepare, Syukur Razak yang juga ketua panitia Wali Kota Cup 2. Sebanyak 20 tim ikut meramaikan event yang nantinya akan memperebutkan piala bergilir dan uang pembinaan dengan total ratusan juta rupiah. Nantinya, tim yang berhasil memenangkan turnamen itu berhak mendapat hadiah hingga Rp50 juta. Sementara runner up, peringkat tiga dan empat masing-masing mendapatkan Rp30 juta, Rp25 juta serta Rp20 juta. “Hadiah itu sudah termasuk sumbangan tambahan uang tunai dari wali kota untuk masing-masing pemenang hingga Rp20 juta pertim,” ucap Syukur Razak yang dilansir dari sindonews. Sementara itu, HM Taufan Pawe berharap, Kejuaraan ini berjalan sportif agar dapat melahirkan kuantitas dan kualitas atlet yang membanggakan.

Ingin Tampil Prima Pada Laga JSFL 2017, Tim SD Islam Azmia Lakukan Persiapan Khusus

SD-Azmia

Jakarta School Football League (JSFL) merupakan ajang kompetisi sepak bola antar sekolah di Jakarta. Salah satu peserta yang mengikuti kompetisi ini adalah tim sepak bola SD Islam Azmia U-10 dan U-12. Coach Ahmad, selaku pelatih merasa terkejut, ketika diajak untuk mengikuti kompetisi internasional ini. “Saya juga kaget waktu diajak masuk di JSFL. Ada orang tua murid disini yang mengajar di Singapore Internasional School. Dia nawarin main di JSFL dan alhamdulilah U-12 dapat sponsor dan didaftarkan di JSFL. Makanya saya senang dengan U-12, cara bermainnya dan paham waktunya bercanda dan serius.”ujarnya kepada nysnmedia.com Bukan tanpa alasan, Tim sepak bola yang dibentuk pada bulan Oktober 2016 ini, pernah mendapatkan juara 1 dan 2 pada kompetisi yang diadakan di Mutiara Harapan Islamic School. Selain itu, Coach Ahmad pun mempersiapkan kondisi fisik dan pola khusus untuk menghadapi turnamen di JSFL 2017. “Ya, kita butuh persiapan yang lebih khusus lagi, karena lawannya juga berbeda dan banyak sekolah yang lebih bagus mainnya. Lawannya juga lebih susah, makanya kita focus persiapannya, dan lebih matang. Saya lebih menyorot ke persiapan fisik, posisi dan pola permainan, biar enak juga dilihat penonton dan pemain lain. Agar enak, bukan hanya asal ada bola ngumpul semua dan dikejar,”ucapnya Melihat bakat yang ada pada tim sepak bola SD Islam Azmia, Coach Ahmad pun berharap bisa membawa tim U-10 maupun U-12 ke ajang nasional dan internasional. “Saya melihat prestasi anak-anak ini bagus dan punya bakat semua. Dari segi skill juga bagus semua. Saya juga tengah mempersiapkan mereka untuk main ke liga. Saya pengen ikutin anak-anak ini pada kompetisi di Sekolah Sepak Bola (SSB). Karena saya ingin mereka bagus dan bukan hanya antar sekolah SD tapi lebih ke nasional,”harap Ahmad(put/adt)

Akhirnya Tim UII Yogyakarta Berhasil Raih Tiga Poin Pertamanya

UII Yogyakarta vs Usakti LIMA Football 2017

Setelah sempat menelan kekalahan dibeberapa pertandingan, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akhirnya berhasil meraih poin sempurna di lanjutan LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017, setelah mengalahkan Usakti dengan skor 3-1 di Stadion UI, Depok, Senin (20/11). Di babak pertama, pertandingan berjalan dengan keras. Beberapa kali, benturan keras tersaji. Di menit 14, tim UII yogyakarta mendapat hadiah tendangan bebas setelah pemain Usakti melanggar keras pemain UII. Reza yang mengambil eksekusi tendangan bebas, melakukannya dengan sempurna. Tendangan melengkungnya, berhasil merobek jala Usakti dan merubah skor menjadi 1-0. UII kembali memperlebar jarak. Solo run, Tesar di menit 31 berhasil mengelabui penjaga gawang Usakti dan menambah skor menjadi 2-0. Tertinggal 2-0, Usakti mulai meningkatkan permainan. Hasilnya, dipenghujung babak pertama, Rizky Satrio memperkecil keunggulan menjadi 2-1. Di babak kedua, Usakti dan UII sama-sama bermain menyerang. Beberapa peluang tercipta dari kedua kesebelasan. Usakti yang berusaha mengejar ketinggalan untuk menyamakan kedudukan, justru kembali kecolongan. Di akhir babak kedua, tim UII yogyakarta memastikan kemenangan dengan skor 3-1 melalui gol Ahmad Saulung. Dengan kemenangan ini, UII meraih kemenangan pertamanya di LIMA Football. Pelatih UII, Akhsin Yosida mengatakan, kepada pemainnya agar bermain pantang menyerah. Dan, strategi yang diterapkanya terbilang cukup ampuh “Tadi kami bermain dengan formasi 4-4-2, dengan dua striker. Alhamdulillah hasilnya positif. Saya tekankan agar pemain bermain pantang menyerah. Saya sangat puas dengan pertandingan ini. Yang terpenting sekarang yaitu pemulihan fisik para pemain karena besok mereka harus bermain lagi,” ungkap Akhsin. (pah/adt)

Hari Kelima LIMA Football, UNJ Masih Terlalu Tangguh Bagi Rivalnya

UNJ vs UPH LIMA Football 2017

Gelaran LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 sudah memasuki hari kelima yang berlangsung di Stadion UI, Depok, Senin (20/11). UNJ yang berhasil menggeser puncak klasemen dari tuan rumah UI, bertemu dengan UPH. Dan, UNJ berhasil meraup poin penuh kembali setelah menang dengan skor 2-0. Di babak pertama, UNJ langsung menggebrak pertahanan UPH. Pertahanan UPH pun, harus pontang panting untuk menahan gempuran anak-anak UNJ. Hasilnya, di menit 25, UNJ membuka skor melalui sepakan keras Darnus Tabuni dan merubah skor menjadi 1-0. Meski UNJ menekan terus menerus, tak membuat UPH rela dibombardir. UPH mengancam melalui serangan balik cepat. Namun, kordinasi yang kurang membuat peluang UPH terbuang sia-sia. Skor 1-0 pun mengakhiri babak pertama untuk keunggulan UNJ. Di babak kedua, pertandingan terbilang monoton. UNJ pun, merasa cukup puas dengan skor 1-0. Sedangkan, UPH belum mampu menembus pertahanan UNJ. Baru tambahan waktu normal, UNJ menambah keunggulan melalui Ade Fajar dan merubah skor menjadi 2-0, sekaligus menutup pertandingan. Dengan kemenangan ini, UNJ masih gagal duduk di puncak klasemen LIMA Football 2017. Pelatih UNJ, Agung Nopitra mengatakan, para pemain UNJ masih lemah dalam penyelesaian akhir. Dan, akan menjadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya. “Pertandingan tadi cukup dramatis. Hari ini kami bertemu lawan yang sama kuat dengan lawan sebelumnya. Hal yang harus kami evaluasi dari pertandingan tadi masih tetap di penyelesaian akhir memanfaatkan peluang,” ungkap Agung. Sementara itu, Kapten UNJ, Muhammad Faisal Hammam (14) mengatakan, bahwa dirinya tidak menemukan kesulitan untuk mengarahkan teman-teman satu timnya. “Tidak ada kesulitan karena kami sudah banyak berlatih. Hanya di awal-awal pertandingan komunikasi masih canggung. Saya hanya menekankan untuk tetap tenang dan jangan menjadi bebab pikiran,” tuturnya. Pertandingan sebelumnya, UNJ mampu mengalahkan UPH dengan pertandingan penuh drama dengan skor 1-0, Minggu (20/11). (pah/adt)

UBL Mampu Pukul Telak UPH Dengan Skor 3-0

ubl vs uph LIMA Football

UBL meraih kemenangan keduanya atas UPH dengan skor 3-0 di babak lanjutan LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 di Stadion UI, Depok, Sabtu (18/11). Sebelumnya, UBL yang berhasil menang tipis atas UII Yogyakarta dengan skor 1-0 pada Kamis (16/11) lalu. Berbeda dengan UBL, UPH yang dilaga pertama kalah telak atas tuan rumah UI dengan skor 4-0, ingin merubah nasibnya. UBL yang tampil dengan penuh percaya diri, untuk bisa meraih kemenangan terus melancarkan serangan-serangan berbahayanya. UPH yang ngotot untuk meraih kemenangan pun demikian. UPH bertarung dengan penuh semangat juang yang tinggi. Peluang demi peluang berhasil diciptakan kedua tim. Namun, tak ada gol tercipta hingga peluit babak pertama berakhir. Jeda istirahat dimanfaatkan oleh UBL untuk memperbaiki permainan. Hasilnya, di awal babak kedua, UBL mampu memecah kebuntuan melalui Rio di menit 47. Skor pun berubah 1-0 untuk UBL. UPH yang tersengat gol pertama mulai bangkit. Namun, hilangnya fokus pemain UPH dimaksimalkan pemain UBL ini. Di menit 69, UBL berhasil menggandakan keunggulan melalui Rio kembali dan membuat skor menjadi 2-0. UBL kian memperlebar jarak menjadi 3-0 di menit 87, melalui gol yang diciptakan Gilang. Skor 3-0 untuk UBL bertahan hingga usai. UPH pun, harus menelan dua kali kekalahan dari dua pertandingan. Pelatih UBL, Agus Setiawan mengakui kesulitannya membuat gol di babak pertama dikarenakan fisik pemain yang masih kelelahan. Tak hanya itu, faktor terburu-buru masih menghinggapi pemain UBL. “Saya tadi melakukan pergantian pemain dengan memainkan pemain yang lebih fit. Di babak kedua kami bermain sabar. Hasilnya 3 gol berhasil kami ciptakan,” kata Agus. (pah/adt)

UNJ Kerja Keras Kalahkan UMJ Di Ajang LIMA Football 2017

unj vs umj lima football

Setelah menang atas Universitas Trisakti dengan skor 2-0 pada Jumat (17/11) lalu. Kini, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melanjutkan trend positifnya dengan mengandaskan perlawanan UMJ dengan skor tipis 1-0 di Stadion UI, Depok, Sabtu (18/11). UNJ harus susah payah meraih kemenangan keduanya dalam lanjutan LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017. Di sepanjang babak pertama, UNJ langsung menekan dan tampil dominan. Beberapa peluang berhasil diciptakan anak-anak UNJ ini. Namun, penyelesaian akhir yang kurang baik terbuang dengan percuma. Sementara, UMJ hanya mengandalkan serangan balik cepat. Skor kacamata alias 0-0 pun, menghiasi babak pertama berakhir. Di babak kedua, UNJ tak mengendurkan serangan. Anak-anak UNJ langsung menekan pertahanan UMJ. Namun, disiplinnya pertahanan UMJ masih bisa membendung serangan UNJ. Frustasi tak bisa menembus pertahanan UMJ, anak-anak UNJ mencoba cara dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Hasilnya,l pemain UNJ, Eka berhasil merubah papan skor menjadi 1-0 di menit 53. Unggul 1-0 membuat UNJ kian percaya diri untuk melancarkan serangan dan beberapa kali melancarkan tendangan keras. Sedangkan, UMJ masih mengandalkan serangan balik cepat. Gol tunggal Eka pun, menutup babak kedua berakhir untuk kemenangan UNJ 1-0. Pelatih UNJ, Agung Nopitra mengatakan UMJ merupakan tim yang ditunggu-tunggu. UNJ sebenaenya sudah beberapa kali bertemu dengan UMJ. “Ini merupakan pertandingan yang kami tunggu-tunggu. Kami sudah sering bermain lawan UMJ, tapi ini merupakan kemenangan pertama kami atas UMJ dengan waktu pertandingan normal,” jelasnya. Lanjutnya, dengan kemenangan ini tim UNJ semakin percaya diri untuk meraih kemenangan demi kemenangan di ajang LIMA Football 2017. Dan, hanya butuh beberapa perbaikan dari tim. “Atas hasil ini mungkin kami bisa meneruskan kemenangan kami di pertandingan selanjutnya. Kami hanya mengingatkan teknik dasar dan kerja sama antarpemain,” kata Agung. (pah/adt)

UBL Menang Tipis Atas UII Yogyakarta Di Laga LIMA Football 2017

UBL-vs-UII-Yogyakarta-LIMA-Football

Kesebelasan Universitas Budi Luhur (UBL) mampu mendulang poin penuh di laga LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017, dengan meraih kemenangan tipis 1-0 atas Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, melalui gol semata wayang pemain Gilang di menit 16. Hujan yang mengguyur Stadion Universitas Indonesia, Kamis (16/11), tak membuat surut kedua kesebelasan untuk bermain dengan penuh semangat. Di babak pertama, kedua kesebelasan terus memeragakan permainan apiknya. Namun, kondisi lapangan yang basah membuat aliran bola sulit untuk di kontrol oleh para pemain. UII yang mengambil aliran serangan terlebih dahulu, harus kecolongan di menit 16. Gilang akhirnya menjadi aktor gol UBL dan membuat skor berubah menjadi 1-0. Tertinggal, UII terus berusaha untuk menyamakan kedudukan. Kedisiplinan anak-anak Budi Luhur dalam bermain, membuat UII kesulitan. Skor 1-0 pun, berakhir hingga turun minum. Di babak kedua, UBL yang sudah unggul 1-0 mencoba bermain dengan tenang. Sementara, UII masih mencari cara untuk membongkar pertahanan UBL. Peluang demi peluang tercipta dari kedua kesebelasan. Lagi dan lagi, aliran bola yang berubah menjadi cepat dikarenakan hujan menjadi faktor kesulitan bagi para pemain. Hingga waktu normal 90 menit, UII tak bisa menyamakan kedudukan. UBL pun, mampu mengamankan tiga poin penuh. Asisten pelatih UBL, Adi Pratomo mengatakan, UII membuat para pemainnya bekerja ekstra keras. Terlebih, UBL baru pertama kali bertemu dengan UII dan belum mengetahui cara bermain anak-anak dari Kota Gudeg ini. “Mengingat duel ini merupakan kali pertama tim sepak bola UBL bertemu dengan UII, kami tidak tahu permainan UII seperti apa. Pada permainan tadi, UII cukup memberikan tekanan,” tambahnya. Meski mendulang poin penuh, Adi mengungkapkan masih banyak yang harus di evaluasi oleh tim UBL. “Tadi kami masih longgar dari segi pertahanan. Namun, setiap ada peluang sekecil apa pun, kami usahakan untuk mencetak gol. Beruntung kami dapat menciptakan sebuah gol di pertandingan tadi,” ucap Adi. Di pertandingan selanjutnya, UBL akan bertemu dengan UPH, Sabtu (18/11) di Stadion UI, Depok.(pah/adt)

Menang Telak, UI Puncaki Klasemen Sementara LIMA Football

Univesitas UPH (Seragam Merah) Menghadapi Universitas Indonesia (Seragam Kuning) di Ajang LIMA Football, Stadion UI, Depok, Kamis (16/11)

Sang tuan rumah, Universitas Indonesia (UI) tampil gemilang di laga pembuka LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017 dengan mengalahkan pasukan Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan skor 4-0 di Stadion UI, Depok, Kamis (16/11). Empat gol yang disarangkan UI ke gawang UPH yakni melalui pemain Septia yang mencetak dua gol di babak pertama, Diki dan Janiarto di babak kedua. Sejak wasit meniupkan peluit di babak pertama, UI yang menjadi tuan rumah langsung tancap gas. UPH yang mencoba meredam dan berusaha melancarkan serang balik cepat. Melalui serangan yang rapih, UI berhasil mencetak gol di menit 29. Tendangan keras Septia, mampu merobek jala gawang UPH dan membuat papan skor berubah menjadi 1-0. Unggul 1-0, membuat anak-anak UI tampil menekan. UPH yang tampil dibawah tekanan, mencoba bermain sabar dan memaksimalkan serangan balik. Di penghujung babak pertama berakhir, Septia kembali mencetak gol keduanya dan menutup babak pertama dengan skor 2-0. Di babak kedua, tuan rumah yang sudah unggul 2-0 tak mengendurkan serangan. Hasilnya di menit 48, Diki mampu memperlebar keunggulan UI menjadi 3-0. UPH yang tertinggal jauh, mulai kehilangan fokus dalam bermain. Hal ini, mampu dimanfaatkan baik oleh pemain UI. Pada menit 66, UI kembali menjauh dengan skor 4-0. Kali ini, Janiarto yang ikut menyumbangkan namanya dalam pencetak gol. UPH yang tertinggal jauh tak bisa memperkecil ketinggalan. Skor 4-0 untuk UI pun, bertahan hingga usai. Dengan kemenangan ini, UI berhasil memuncaki klasemen sementara LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017. Asisten Pelatih UI, Ahmad Fakhrillah Yahya mengucap syukur atas kemenangan yang diraih anak asuhnya. Apalagi di tahun ini, UI menargetkan juara di rumah sendiri. “Kami berlatih terus menerus untuk LIMA Football ini. Sebenarnya UPH bermain bagus juga, tapi kami terus berusaha untuk dapat meraih poin dan menjadi juara di sini,” ungkap Ahmad. Di pertandingan selanjutnya, UI akan berhadapan dengan tim asal Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (17/11).(pah/adt)

Resmi Dibuka, Ajang LIMA Football Di Fokuskan Untuk Pembinaan Membangun Karakter

Pembukaan-LIMA

Liga Mahasiswa (LIMA) merupakan suatu event bagus untuk mengasah bakat mahasiswa di cabang olahraga. Sepakbola yang merupakan event perdana di LIMA, secara resmi dibuka oleh tendangan bola yang dilakukan perwakilan LIMA, Azwar Mukhlis dan Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring serta peniupan peluit tanda dibukanya kompetisi ini oleh Mustafa Umarella wasit terbaik Piala Presiden, Kamis (16/11) di Stadion UI, Depok. Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh seluruh peserta, perangkat pertandingan, perwakilan LIMA, Azwar Mukhlis dan Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring. Tak hanya itu, para perangkat pertandingan mengucapkan janji wasit serta M Ibnu perwakilan student athlete asal kampus UI, turut mengucapkan janji atlet yang diikuti oleh seluruh student athlete peserta LIMA Football 2017. Dalam sambutannya, perwakilan dari LIMA, Azwar Mukhlis menegaskan kepada seluruh peserta agar bermain dengan tenang. Dan, jadikan ajang LIMA Football sebagai ajang pembinaan. “Bermainlah tanpa terpancing emosi. Turnamen ini merupakan ajang pembinaan. Gelar juara di LIMA Football ini hanya bonus, jangan jadikan tujuan utama. Jadikan ini ajang pembinaan untuk kalian,” jelas Azwar. Sementara itu, Kepala Sub Bidang Olahraga dan Kepedulian Masyarakat UI, Albert Pj Roring mengatakan, bahwa dalam setiap kompetisi menang kalah itu hal yang biasa. Namun, yang paling penting yakni membangun karakter. “Bertandinglah dengan nilai luhur olahraga, yaitu semangat pantang menyerah, kerja sama, dan respek,” tegas Albert.(pah/adt)

UII Yogyakarta Menjadi Satu-Satunya Universitas Dari Luar Jakarta Pada Ajang LIMA Football 2017

Tim-sepakbola-UII-Yogyakarta

Antusias yang tinggi terlihat, pada saat ajang kompetisi antar mahasiswa LIMA menggelar LIMA Football 2017. Tim sepakbola terbaik dari masing-masing Universitas berlomba-lomba mengikuti LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) and Nusantara Conference (NC) 2017. Antusias itu terbukti, terdapat tujuh Universitas terbaik yang mengikuti LIMA Football 2017. Salah satunya, ada tim yang datang jauh-jauh dari Kota Gudeg, Yogyakarta yakni Universitas Islam Indonesia dan menjadi satu-satunya tim yang berasal dari luar Jakarta. Manajer Tim Sepakbola UII, Akhsin Yosidha, mengaku lebih tertarik mengikuti LIMA Football dibandingkan event yang lain, karena level pertandingan yang sangat bagus. “Kami lebih memilih mengikuti LIMA Football ini karena kami melihat level pertandingan di LIMA sangat bagus,” tegas Akhsin. Dalam mengikuti LIMA Football, anak-anak Yogyakarta ini datang ke Jakarta dengan persiapan yang matang. Mereka berlatih dengan intens, demi meraih hasil maksimal di LIMA Football 2017. “Persiapan kami sudah cukup baik. Dalam seminggu, kami berlatih tiga kali. Kami berlatih tidak hanya ketika ada pertandingan saja. Meski tidak ada pertandingan, kami tetap berlatih”, ungkap Akhsin.(pah/adt)

Animo Sangat Tinggi, Tujuh Universitas Ikuti LIMA Football

Tim-dari-LIMA-sedang-melaksanakan-pertemuan

Liga Mahasiswa (LIMA) ajang kompetisi bagi mahasiswa dengan tujuan untuk mempererat pertemanan antar universitas yang ada di Indonesia. LIMA mempunyai lima cabang olahraga (cabor) yakni renang, futsal, basket, bulutangkis dan renang. Nah, LIMA baru saja menggelar empat cabor yang dipertandingkan yaitu renang, futsal, basket dan bulutangkis, baik tingkat reguler maupun Nasional. Kali ini, LIMA menggelar LIMA Football dengan tajuk LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017 yang rencananya akan dilaksanakan di Stadion Universitas Indonesia (UI), Depok pada 16-23 November 2017. Management Consultant LIMA, Achmad Lanang mengatakan, alasan LIMA menggelar cabor sepakbola yakni untuk membantu sepakbola Indonesia lebih maju. Ditambah, animo dari Universitas yang sangat tinggi dalam cabor sepakbola. “Alasan mengapa LIMA membuka cabor sepak bola karena minat tinggi, dan juga sepak bola merupakan olahraganya Indonesia”, ujar Achmad. Sementara itu, Manajer Departemen Kompetisi dan Pertandingan LIMA, sangat senang melihat antusias universitas untuk mengikuti cabor sepakbola. Apalagi, banyak universitas yang sudah menantikan cabor sepakbola. “Ada peserta yang sudah menantikan pelaksanaan cabor sepak bola di LIMA. Mereka pun langsung mendaftarkan timya untuk mengikuti LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017 ini,” pukasnya. Tujuh universitas yang akan mengikuti LIMA Football yakni Unviersitas Budi Luhur, Universitas Pelita Harapan, Universitas Indonesia, Universitas Muhamadiyah Jakarta, Universitas Trisakti, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta).(pah/adt)

Selalu Buat Kejutan, Tim Futsal Putri SMAN 12 Tangsel Patut Diperhitungkan

Tim-futsal-putri-SMA-Negeri-12-Tangsel

Futsal selalu identik dengan olahraga laki-laki, tetapi mulai saat ini wanita sudah mulai menggeluti olahraga futsal. Para wanita ini biasanya mulai bermain di ekstrakulikuler (Ekskul) di sekolah. Ekskul futsal untuk putri di sekolah sudah mulai menjamur. Seperti di SMA Negeri 12 Tangsel. Tim futsal putri SMAN 12 Tangsel ini, mempunyai segudang prestasi yang mengharumkan nama baik sekolah. Di bawah arahan pelatih Fathurohman, tim futsal SMAN 12 Tangsel terus menggeber prestasi maupun latihannya. Fathur mengatakan, futsal putri di SMAN 12 Tangsel sudah mulai banyak pemain yang potensial. “Alhamdulillah, kita selalu regenerasi dan selalu menemukan pemain-pemain yang potensial. Baik itu dikelas 1, kelas 2 maupun kelas 3,” ujar Fahtur. Meski latihan futsal putri, hanya seminggu sekali. Tak membuat tim futsal putri SMAN 12 Tangsel meraih prestasi. “Kami, meraih juara 1 dan 2 di kejuaraan futsal yang di gelar STIKES dan juara 1 di Insan Rabbani. Alhamdulillah itu, kejuaraan antar Jabodetabek maupun wilayah Tangsel,” paparnya. Dengan raihan prestasi itu, kini tim futsal putri SMAN 12 Tangsel mulai di takuti oleh sekolah lain. Fahtur pun, berharap futsal SMAN 12 Tangsel dapat dukungan dari kepala sekolah. (pah/adt)

Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017, LIMA Football Rancang Peraturan Ketat

Manajer-Departemen-Kompetisi-dan-Pertandingan-LIMA

LIMA akan mulai menghelat cabor sepakbola, karena antusias universitas untuk sepakbola semakin tinggi. Bertajuk LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017, rencananya akan mulai dilaksanakan pada 16 November hingga 23 November mendatang yang berlokasi di Stadion Universitas Indonesia (UI), Depok. LIMA pun, tak mau main-main soal peraturan yang ada. Manajer Departemen Kompetisi dan Pertandingan LIMA, Azwar Mukhlis akan memperketat peraturan LIMA Football sama dengan cabor LIMA lainnya. “Di season 5 ini, kami berusaha menjaga konsistensi peraturan di LIMA, mulai dari verifikasi, kostum, dan peraturan di lapangan,” jelas Azwar. Lanjutnya, LIMA Football akan memakai sistem setengah kompetisi. Dan, ketujuh tim ini akan saling bertemu. “Sistem kompetisi yang digunakan oleh LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta and Nusantara Conference 2017 ini menggunakan setengah kompetisi. Ketujuh tim tersebut akan saling berhadapan di pertandingan yang digelar di UI ini,” tambahnya.(pah/adt)

Kupas Tuntas Kontroversi Liga 1 Indonesia

kontroversi-liga-1

Tanggal 15 April 2017 menjadi sejarah bangkitnya sepakbola Indonesia. Dua tahun lamanya, sepakbola Indonesia telah mati suri setelah di hukum oleh FIFA. November 2016 pula, lahirnya ketua umum PSSI periode 2016-2020 yakni Edy Rahmayadi. Edy terpilih sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2016-2020 dalam Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016). Dalam pemungutan suara, Edy, yang juga merupakan Pangkostrad TNI, meraih 76 suara. Dia mengalahkan Moeldoko yang hanya meraih 23 suara. Sementara itu, calon lainnya, Eddy Rumpoko, hanya mendapatkan satu suara. Edy yang juga aktif sebagai TNI berpangkat Letnan Jendral menjabat Pangkostrad ini, diharapkan oleh pecinta sepakbola Indonesia bisa memajukan sepakbola Indonesia dengan ketegasannya. Dalam kutipan cnn.indonesia (10 November 2016) setelah terpilih, Edy memiliki target untuk timnas Indonesia. Edy berjanji akan segera bekerja agar target-targetnya tercapai, salah satunya targetnya adalah timnas tampil di Olimpiade dalam kurun waktu delapan tahun dari sekarang. “Mungkin itu sulit sekali bagi pemain-pemain yang saat ini masih kita ketahui bersama (kemampuannya), tetapi Insya Allah di 2024 kita sudah bisa berkiprah.” “Di saat ini kami harus segera bekerja. Di kelompok U-15, ini kita booming-kan, kami meriahkan, sehingga delapan tahun yang akan datang pemain-pemain yang berusia 23 tahun sudah bisa berkiprah di internasional,” ucapnya melanjutkan. Benar saja, enam bulan memimpin PSSI, tepatnya 15 April dibukanya Liga 1 Indonesia yang memainkan antara Persib Bandung melawan Arema Malang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (SGBLA). Namun, sebelum Liga 1 bergulir banyak kontroversi yang terjadi yakni mengenai regulasi. Regulasi yang diterapkan di liga yaitu tim diwajibkan mengontrak sedikit-dikitnya lima pemain U-23, kemudian hanya bisa mengontrak maksimal tiga pemain asing, di mana dua merupakan pemain non-Asia dan satu pemain Asia atau disebut aturan dua plus satu. Selanjutnya, jumlah pemain berusia 35 tahun ke atas tidak boleh lebih dari dua orang di setiap tim. Peraturan lainnya yaitu setiap klub bisa mengontrak satu “marquee player” yaitu pesepak bola asing yang dianggap berkelas dunia yang pernah bermain setidaknya dalam tiga putaran Piala Dunia terakhir (untuk hal ini pada tahun 2006, 2010 dan 2014) atau pernah berkiprah di klub elite Eropa. Persib Bandung contohnya, mereka menggaet Michael Essien eks Chelsea dan Carlton Cole bintang Timnas Inggris sebagai pemain marquee player mereka. Sementara, regulasi yang mewajibkan klun memainkan pemain U-23 menuai beberapa pro dan kontra. Regulasi ini dibuat memang dipersiapkan untuk timnas Indonesia berlaga di Sea Games Kuala Lumpur, Malaysia. Setiap klub, diwajibkan memainkan tiga pemain U-23. Pelatih pun, mau tidak mau menurunkan pemain U-23. Banyak komentar miring dengan regulasi ini, ada yang beranggapan bahwa jika pemain tidak siap bisa merugikan klub dan pemain U-23 bisa bermain di tim senior bukan karena aturan melainkan karena kesiapan pemain serta prestasi pemain. Setengah musim berjalan, masyarakat Indonesia mulai mengenal wonderkid Febry Haryadi dan Gian Zola (Persib), M Rezaldi Hehanusa (Persija), Kurniawan Kartika Ajie (Persiba Balikpapan). Bisa dikatakan sukses? Mari kita telaah kembali. Kebijakan PSSI membuat regulasi U-23 memang dipersiapkan untuk Sea Games Malaysia, namun ekspektasi berlebih hanya membuahkan medali perunggu saja bagi Indonesia yang dipimpin pelatih asal Spanyol Luis Milla. Muncul kembali peraturan dari PSSI yang membingungkan. Setelah Sea Games berlangsung, PSSI menghapus regulasi U-23 di Liga 1. Keputusan ini, sontak membuat para klub dan pelatih berang. Para pelatih dan klub, menganggap keputusan awal yang dibuat oleh PSSI dengan seenaknya di hapus. Namun, ada juga klub yang bisa dikatakan ketiban durian runtuh dengan adanya penghapusan regulasi U-23. Tak hanya itu, regulasi saja yang membuat kisruh, suporter pun masih belum cukup dewasa. Almarhum Riko Andrean suporter Persib yang tewas pada saat laga big match melawan Persija Jakarta menjadi pusat perhatian kancah dunia sepakbola. PSSI pun, menghukum bobotoh. Sudah seharusnya, suporter Indonesia dewasa. Kepemimpinan wasit pun, menjadi fokus pembenahan PSSI. Wasit Indonesia seharusnya bisa mengambil keputusan dengan tegas tanpa takut di intervensi oleh tim maupun pemain. Puncaknya, PSSI menghadirkan wasit asing pada bulan Agustus. Tujuan PSSI dengan hadirnya wasit asing, bisa memberikan contoh kepada wasit asal Indonesia. Lagi dan lagi, hadirnya wasit asing menjadi pro dan kontra. Seperti pelatih PSM Makasar, Robert Rene Albert yang mengatakan bahwa Indonesia tidak butuh wasit asing tetapi membutuhkan teknologi VAR (Video Assintant Referee). Benar saja, puncaknya pada laga big match antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung kesalahan fatal dibuat wasit asing. Shaun Evan merupakan yang memimpin laga big match tersebut. Wasit asal negeri kangguru Australia, menganulir gol dari penyerang Persib, Ezechiel N’Douassel pada menit ke-27. Sundulan N’Douassel terlihat sudah melewati garis dan sundah menyentuh jaring gawang. Namun, Shaun menganggap bola tersebut belum gol. Kontroversi dari wasit Evans, masih berlanjut. Bek Persib Bandung, Vladimir Vujovic, mendapatkan kartu merah pada menit ke-82 setelah terlihat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada wasit yang memberinya kartu kuning karena melanggar Bruno Lopes. Pemain Persib yang tidak terima, bergerak kepinggir lapangan. Namun, Evans menganggap pemain Persib mogok bertanding dan menyudahi pertandingan pada menit 83. Ini menjadi perbincangan hangat bagi para pecinta sepakbola. Polemik wasit belum usai, kini giliran penentuan juara yang menjadi pusat perhatian. Bhayangkara FC dinobatkan menjadi juara Liga 1 2017. Kepastian tersebut didapat setelah Bhayangkara FC unggul atas pesaingnya Bali United yang bertengger di posisi kedua. Klub berjuluk The Guardians itu unggul agregat dari dua pertemuan kontra Bali United meski di klasemen memiliki poin yang sama yaitu 68 poin. Namun, terjadi kontroversi juara Bhayangkara. Pada saat melawan Mitra Kukar yang berkesudahan imbang 1-1, Bhayangkara mengajukan banding dengan alasan Mitra Kukar memainkan pemain ilegal yakni Mohammed Sissoko yang sebelumnya mendapatkan hukuman sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Hasil putusan pun, Bhayangkara menang dengan skor 3-0 dan membuatnya naik kepuncak klasemen menggeser Bali United. Ini yang menjadi perdebatan para tim, khususnya Bali United dan PSM Makasar yang bersaing dalam perebutan gelar juara. Di laga terakhirnya, Bhayangkara memastikan juara Liga 1, meski kalah dari Persija Jakarta dengan skor 1-2. Bhayangkara yang sudah dipastikan juara, menjadi gonjang ganjing. PT LIB (Liga Indonesia Baru) belum memastikan Bhayangkara FC juara Liga 1 Indonesia. Tak hanya itu, laman resmi FIFA pun, secara mengejutkan mengeluarkan klasemen yang menyatakan Bali United FC yang menjadi juara di Liga 1 Indonesia. Namun, pada akhirnya FIFA merubah laman tersebut dengan menyatakan Bhayangkara FC sebagai juara Liga 1. … Read more

Nivea Men TopSkor Cup U-16 Dipantau Pelatih Timnas Fakhri Husaini

Direktur-TopSkor-Indonesia,-Yusuf-Kurniawan

Mempunyai visi yang sama dalam meningkatkan dan memajukan persepakbolaan di usia dini, Nivea Men dan TopSkor menggelar tournament Nivea Men TopSkor Cup U-16 yang berlokasi di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (11/11). Tournament ini diikuti 22 perpaduan antara Sekolah Sepakbola (SSB) dan sekolah formal nasional dan internasional (SMU/SMK) dari wilayah Jabodetabek. Total pemain & tim ofisial yang terlibat di kompetisi ini sekitar 650 orang. Direktur TopSkor Indonesia, Yusuf Kurniawan menjelaskan, bahwa Nivea Men dan TopSkor mempunyai visi sama dalam mengembangkan bakat sepakbola muda. Tak hanya tournament saja, dalam event ini juga digelar coaching clinic. “NIVEA MEN dan TopSkor memiliki visi yang sama untuk mengembangkan bakat anak-anak muda Indonesia. Selain dukungan penuh 1 bulan ke depan, kami juga menyediakan coaching clinic dan juga hadiah khusus kepada setiap pemain terbaik (Man of The Match) di setiap pertandingan,” papar pria yang biasa disapa Bung Yusuf ini. Bung Yusuf yang juga komentator sepakbola ini, berharap dengan kompetisi ini para pemain dapat memberikan dan menunjukan bakat mereka. Karena, event ini akan dipantau oleh Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini. “Kami berharap, melalui apresiasi ini, para peserta makin bersemangat menunjukkan kemampuan mereka. Apalagi ajang ini akan dipantau oleh pelatih Tim Nasional U-16 dalam rangka mencari pemain potensial untuk dipersiapkan menuju putaran final Piala Asia U-16 tahun 2018,” jelasnya. NIVEA MEN, yang merupakan merek perawatan kulit pria terkemuka di dunia, bekerja sama dengan TopSkor untuk menyelenggarakan kompetisi sepakbola. Ajang ini juga nantinya akan diikuti oleh, para pemain Timnas U-16, sebut saja Rendy Juliansyah dan Ahmad Rusadi yang akan membela panji ASIOP Apacinti. Ada pula Andre Oktaviansyah (Pelita Jaya), Yudha Febrian (Cibinong Putra), Yadi Mulyadi, Hamsa Lestaluhu, Sukrayatul Fajra, dan Ahluz Dzikri (ASAD Purwakarta). Nantinya, pertandingan akan digelar dengan sistem setengah kompetisi dimana ke-24 peserta akan dibagi ke dalam enam grup. Juara dan runner-up grup (12 tim) serta empat peringkat tiga terbaik akan lolos ke fase 16 besar hingga selanjutnya bersaing hingga final. Presiden Direktur PT Beiersdorf Indonesia, Holger Welters, mengatakan Nivea Men yang juga menjadi sponsor klub raksasa Spanyol, Real Madrid sangat bangga dalam event ini. Dan, Nivea Men siap membantu mempersiapkan generasi muda untuk mengasah bakatnya. “NIVEA MEN sebagai merek perawatan kulit terkemuka di dunia dan juga sebagai sponsor resmi klub sepakbola internasional REAL MADRID, sangat bangga dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini karena kami mendukung penuh pertumbuhan sepak bola di Indonesia dalam hal ini mempersiapkan generasi muda untuk dapat mengeksplorasi potensi mereka semaksimal mungkin dalam olahraga sepak bola,” ujar Holger. Sementara itu, Marketing Direktur PT Beiersdorf Indonesia, Tomasz Schwarz menjelaskan, Nivea Men sangat cocok untuk pemain sepakbola. Sehabis bermain, para pemain membutuhkan wajah yang cerah dan badan yang segar. “NIVEA MEN menyadari sepakbola memang aktivitas yang maskulin dan menyenangkan, namun wajah dan badan kita pun harus menghadapi situasi yang berat. Sebut saja, minyak yang berlebih, tanah kotor, debu, keringat berlebih, lumpur, terik matahari, dan sebagainya, situasi yang pasti dialami juga oleh para pemain NIVEA MEN TopSkor Cup nantinya. Dengan demikian, kita semua sama-sama membutuhkan produk perawatan kulit, seperti sabun muka dan deodoran, yang memang benar-benar efektif untuk membersihkan secara menyeluruh dan juga melindungi dari bau badan,” pukasnya.(pah/adt)

PSSI Luncurkan Buku Tentang Pembinaan Sepakbola Di Indonesia

danurwindo-01-ist_a39582e

PSSI merilis buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia. Buku yang memiliki 166 halaman ini berisikan tentang sejarah sepakbola di Indonesia dan cara membina pemain-pemain muda dari usia 6 hingga 19 tahun. Buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk membangun sepakbola di Indonesia. Peluncuran buku yang dilaksanakan pada 9 November lalu diselenggarakan di Kantor PSSI, Grand Rubina, Kuningan, Jakarta Selatan. Direktur Teknis PSSI yang menjadi salah satu penulis, Danurwindo menuturkan ajakan kepada seluruh pihak untuk membangun dan peduli terhadap sepakbola Indonesia. “Kami mengajak semua pihak yang peduli dengan sepakbola di Indonesia untuk bersama-sama menyebarkan buku ini. Sehingga tercetak banyak pelatih berkualitas untuk mendidik lebih banyak pemain muda, dan akhirnya akan membentuk tim nasional Indonesia seperti yang kita harapkan,” tutur Danurwindo. Buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia yang memiliki 6 bab ini, akan menjelaskan bagaimana melakukan latihan yang baik sesuai dengan umur para pemain. Danurwindo juga berharap para pelatih dapat menerapkan pola latihan yang baik agar perkembangan pemain akan maksimal dan pemain dapat mengambil keputusan dalam sepakbola, tidak hanya mengandalkan skill. “Pemain sekarang ini tidak hanya harus punya skill yang bagus, tapi juga cerdas. Mereka harus belajar aksi-aksi sepakbola dengan mengambil keputusan yang tepat,” ucap Danurwindo. Buku ini juga sudah mulai disosialisasikan dalam kursus pelatihan lisensi D dan sudah menjangkau ratusan pelatihan akademi dan sekolah sepakbola sejak awal tahun 2017. PSSI berencana akan memprioritaskan guru SMP secara bertahap dan akan di mulai pada 12 November 2017 kepada 90 guru di Sawangan Depok. PSSI akan tetap melakukan kerja sama kepada berbagai pihak akan buku tentang pembinaan sepakbola di Indonesia ini dapat cepat menyebar luas ke seluruh Indonesia.(put/adt)

Futsal: SMAN 3 Tangerang Selatan Unggul 5-1 Atas SMK Yapipa

SMAN-3-vs-Yapipa

Pertandingan futsal di event olahraga FUSION SMAN 7 Tangerang Selatan, tengah memasuki babak penyisihan menuju semi final. Pertandingan pertama hari ini (13/11) dibuka oleh SMAN 3 Tangerang Selatan melawan SMK Yapipa. SMAN 3 Tangerang Selatan yang berhasil menang dengan skor 5-1. Di buka oleh gol Adi, dengan nomor punggung 77 menyumbangkan gol pertama di 5 menit awal. Tak lama kemudian, Adi berhasil memberikan gol kedua setelah kiper dari SMK Yapipa lengah. Gol ketiga diberikan oleh pemain bernomor punggung 10, dan selang beberapa saat, Adi kembali membobol gawang dan memberikan gol keempatnya. Dibabak kedua, SMK Yapipa berhasil membalaskan dendamnya dengan membobol gawang SMAN 3 Tangerang Selatan, dan memberikan gol pertama untuk SMK Yapipa. Pertandingan babak kedua ditutup dengan gol kelima dari Ridho untuk SMAN 3 Tangerang Selatan.(put/adt)

Cerita Stadion Mini Ciputat Dulu dan Sekarang

Stadion-mini-ciputat

Pembangunan stadion sepakbola, selalu mempunyai cerita tersendiri sebelum berdiri kokoh seperti saat ini. Di Kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yakni Kota Tangsel, juga mempunyai sejarah sebelum berdirinya Stadion sepakbola kebanggan warga Tangsel. Ya, stadion itu bernama Stadion Mini Ciputat. Berbagai cerita datang sebelum berdirinya Stadion Mini Ciputat. Dahulu, Stadion Mini Ciputat hanyalah pasar untuk berjualan ikan. Keberadaan pasar ikan itu, tak lepas dari keberadaan Pasar Ciputat, Tangsel. Remaja-remaja yang tinggal di kawasan Jalan Pendidikan, Ciputat, Tangsel dahulu tempat berjualan ikan. Namun, sebelum itu, tempat mereka berjualan di lahan terminal angkutan kota (angkot). Memang, pada saat dijadikan terminal maupun pasar ikan, tempat tersebut sudah berbentuk lapangan sepakbola yang hanya beralaskan tanah dan rumput yang belum sepenuhnya mengelilingi lapangan. Lapangan bola tersebut, selalu digunakan oleh para pemuda setempat bermain bola menjelang sore. Melihat para pemuda yang rutin bermain sepakbola setiap sore, akhirnya pada tahun 1975, ada tiga tokoh masyarakat mempunyai keinginan untuk menyelamatkan tradisi sepakbola dari kepentingan ekonomi. Tiga tokoh tersebut yakni, Wowo Ibrahim, yang pada saat itu menjabat sebagai pembina persatuan sepakbola remaja Ciputat, H Djawahir ketika itu sebagai lurah Ciputat dan terakhir H Yitno yang menjabat sebagai camat Ciputat. Dari gagasan tiga tokoh tersebut, akhirnya masyarakat Ciputat dan Tangsel dapat berolahraga serta bermain sepakbola dengan nyaman. Kini, Stadion Mini Ciputat mempunyai luas lebar 80 meter dan panjang 96 meter dengan kapasitas penonton 6 ribu orang. Bahkan, saat ini Stadion Mini Ciputat dilengkapi lampu, sehingga bisa digunakan pada malam hari untuk bermain sepakbola. Dan tidak hanya itu, Stadion Mini Ciputat saat ini menjadi home base atau markas tim kebanggaan masyarakat Tangsel yakni Persitangsel. Bahkan, Stadion Mini Ciputat, selalu digunakan dalam perhelatan Piala Walikota Cup, Liga Pelajar tingkat Banten, Liga Nusantara dan masih banyak kegiatan lainnya. Salah satu warga, Dinilhaq berharap kedepannya Stadion Mini Ciputat dapat menjadi stadion berkelas di masa depan. “Dari sejarahnya yang ada, saya harap Stadion Mini Ciputat bisa menjadi Stadion yang berkelas,” tuturnya. Mari masyarakat Tangsel yang tinggal tak jauh dari Stadion Mini Ciputat, untuk sama-sama membangun dan merawat Stadion kebanggan milik Tangsel. (pah/adt)