Football For Peace : Acara Sepakbola Internasional Pertama Kali di Indonesia

Piala Football for Peace

Jakarta – Football for Peace sebuah acara yang bertemakan sepak bola sosial Internasional pertama kalinya akan diadakan di Indonesia pada tanggal 20-21 Mei 2017, tepatnya di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Dengan bantuan dari Kementerian Luar Negeri, Football for peace ini diadakan dalam rangka pertandingan persahabatan antar 30 negara yang akan berlaga untuk mempromosikan dan menggalang dana demi misi perdamaian dan kemanusiaan melalui sepak bola. Salah satu hal yang unik dari pertandingan ini adalah, semua peserta yang berpartisipasi akan mendapatkan medali, baik dari pihak yang menang ataupun pihak yang kalah. Ini adalah suatu simbolik atau tanda terimakasih atas partisipasi para peserta dari berbagai negara yang telah membantu mempromosikan misi sepakbola sosial tersebut. “Football for Peace ini bertajuk persahabatan, sehingga tujuan acara ini bukannya menentukan yang mana yang terbaik dan bukan, tetapi demi mempererat persahabatan dan rasa fun diantara negara sahabat, sehingga semua peserta akan mendapatkan medali, dan Piala hanya diperuntukkan untuk pemenang” ujar Andi Hartono selaku Operation Manager Uni Papua FC. Football for Peace ini diselenggarakan oleh ID Gen (International Indonesia Generation Foundation) salah satu NGO / Non Govermental Organization yang juga mengepalai Uni Papua FC, yang berfokus untuk pendidikan dan pengembangan karakter masyarakan Indonesia melalui sepak bola sebagai wadahnya. Selain itu ID Gen juga berfokus untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis pada pengembangan karakter anak-anak dan para pemuda di Indonesia. Selain diikuti oleh 30 negara, JKT 69 sebuah tim sepakbola yang beranggotakan para selebritis tanah air seperti Ficky Notonegoro, Riko Ceper, Judika, Delon Idol, Roky Putiray, Darius Sinatria, dan Ibnu Jamil akan turut meramaikan acara yang bertajuk kedamaian tersebut di akhir pekan nanti. Bagi Anda yang berminat untuk menghadiri acara tersebut dapat menghubungi Fuad (0813 8656 3286), Wondo (0813 1129 6939) atau Andi (0823 1234 7890) atau dapat langsung menuju ke GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta pada tanggal 20-21 Mei 2017 nanti. Untuk bisa mengikuti acara ini Anda akan diminta untuk berdonasi seikhlasnya untuk mendapatkan tiket masuk sekaligus wristband football for peace. (iha)  

Luar Biasa, Anak Penjual Nasi Uduk ini Mengukir Prestasi ke Jepang

Irvan yang mentorehkan prestasi saat menjadi 5 besar di Jepang mewakili DKI Jakarta

Muhammad Irvan Maulana yang kesehariaannya sering di sapa dengan panggilan Irvan adalah remaja yang duduk di kelas 3 SMA Darusalam Ciputat, Tangsel. Remaja ini menyenangi sepak bola sedari kecil, di mulai saat dirinya berumur 6 tahun. Bergabung di SSB villa 2000 Pamulang, Ivan pernah menjuarai turnamen futsal antar sekolah menengah pertama se Kota Tangsel saat dirinya masih duduk di bangku SMP tahun 2013, kala itu Ivan bersekolah di SMP Arayisa Pamulang. Pada tahun yang sama tahun 2013, Ivan terpilih mengikuti turnamen Sister city yang berlangsung di Jepang, mewakili DKI Jakarta yang dipilih dari tiap sekolah sepak bola (SSB). Turnamen Sister city yang diikuti oleh 16 negara ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan tim Irvan berhasil masuk dalam urutan 5 besar. Remaja yang juga sangat menyukai sate ayam ini mengatakan kepada NYSN bahwa olah raga Futsal tidak sulit. “Menekuni sepak bola dan futsal tidak sulit kok, aturan mainnya sangat sederhana, apalagi saya di arahkan oleh pelatih futsal yang berpengalaman.” Papar Irvan yang tak lain anak dari ibu Sawi yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Atas prestasinya ini Irvan berharap mendapatkan hasil yang baik bagi masa depannya, guna membantu ekonomi orangtuanya. “Saya berharap dengan prestasi yang berhasil saya raih, akan mampu membantu ekonomi keluarga, dan semoga ke depan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak bagi saya.” Harap Irvan yang telah berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang perebutan trophy Dispora Kota Tangerang Selatan.(bgs/adt)

Kota Bogor Konsisten Mengusung Pemain Muda Melalui AFN

Bogor kembali mengusung bakat pemain muda pemain futsal handal untuk Akademi Futsal Nusantara (AFN) Selain menyandang sebagai Kota hujan, bogor bisa dikatakan berhasil dengan memunculkan nama-nama, seperti Redita Lukiyana, Nurhadi hingga Muhammad Iqbal muncul ke pentas nasional. Berbagai kejuaraan tingkat kabupaten, kota dan nasional pun pernah mereka juarai. Wahyu Nusantoro selaku manajer di AFN menyatakan bahwa jika mereka tidak akan berhenti memunculkan para pemain muda yang berbakat dan berprestasi dari kota Bogor. “Kami takkan berhenti untuk memunculkan bakat talenta pemain muda dari Kota Bogor, prestasi akan selali kami raih.” Tegas Wahyu. Mereka pun telah melatih para pemain-pemain yang baru tergabung dalam akademi yuniornya, dan siap melesat pesat untuk naik ke tingkatan senior. Pola pelatihan, kondisi kesehatan, pemain muda telah di persiapkan bersama pemain senior untuk ikut serta dalam beberapa turnamen nasional untuk menambah pengalaman mereka adalah visi dan misi AFN.(bam/adt)

Raih Beasiswa, Nabila Kapten Tim Futsal Putri Ajak Kaum Perempuan Bersahabat Dengan Bola

Nabila bersama tim Futsal Putri SMK Letris

Perlu kita ketahui, bahwa menjadi seorang kapten dalam tim bukan hanya sekedar ikatan di lengan berban karet, tapi juga merupakan sentral komunikasi dimana harus menyerang dan juga mengatur waktu untuk bertahan. Nabila (16) yang tak lain merupakan siswi SMK Letris, dan sekaligus kapten futsal putri di tim sekolah nya. Nabila adalah seorang putri yang berprestasi dalam olahraga futsal, kecintaannya dalam bermain bola di mulai sejak menduduki bangku SMP. Berlatar belakang hobby, menjadi satu satunya alasan untuk menekuni olahraga permainan futsal. Prestasi menjadi tim futsal putri berhasil di raih, diantaranya turnamen Dubesta Cup yang laksanakan di universitas budi luhur awal maret 2016 lalu. Prestasinya berawal dari keberhasilannya menjadi juara 1 tingkat futsal putri dan sekaligus mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 34 juta dari panitia penyelenggara Universitas Budi Luhur. Nabila mengatakan kepada NYSN bahwa kaum perempuan jangan pernah merasa minder untuk menekuni olahraga yang di dominasi oleh kaum pria.(23/5) “Buat cewek-cewek yang lain jangan pernah takut mencoba olahraga yang di minati oleh banyak kaum pria. Bersahabatlah dengan bola dan lapangan, kerja sama yang baik dan konsisten dalam latihan adalah awalan yang baik untuk berprestasi di olah raga futsal.” Tegas Nabila Di balik keberhasilan Nabila meraih prestasi gemilang, tak luput berkat strategi sang pelatih Ahmad rifai dan imron nurhadi, yang selalu mengajarkan kedisiplinan dan latihan fisik. “Dua kali seminggu adalah bekal latihan fisik ataupun mental yang wajib di jalani oleh tim futsal putri di Letris. Segala tehnik passing, shooting dribbling juga di tekankan pelatih untuk tim putri.” Ujar Rifai. (bam/adt)

Antisipasi Kecurangan, XTC FC dari SMPN 6 Punya Kiat Khusus

Menjadi kapten bukan hanya mempunyai tanggung jawab yang besar, tapi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik bagi tim, membuat tim lebih terkoordinir dan juga mencegah konflik internal. Satrio yudha (16) adalah seorang kapten dari club futsal sekolah smp negeri 6 Tangerang Selatan berhimpun dalam tim bernama club XTC FC. Kepada NYSN Satrio menceritakan perjalanan dari sebuah perjuangan untuk merebut gelar juara dalam pertandingan sebanding kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP). (22/5) Satrio mengatakan bahwa berbagai turnament usia setara telah di lewatinya bersama club yang ia naungi, sesekali satrio meluapkan kekesalannya yang tersimpan lama di dalam hati. “Lewat kerjasama tim yang baik maka mudah mengalahkan lawan, tapi susah untuk menang jika, lawan curang memakai pemain cabutan, terkadang anak SMA di pakai untuk memperkuat club musuh, pertandingan jadi tidak fair, karena club SMP yang seharusnya melawan club SMP namun lawan memakai tim cabutan dari SMA.”Tegas satrio dengan nada menyesal. Sementara itu,Sutrisno sang pelatih satrio beserta club XTC FC mengajarkan tentang antisipasi terhadap kecurangan lawan. “Yang penting selalu kompak, sportif, gerak cepat, kerjasama bagi tugas maka anak SMA pun juga bisa kalah. Jangan memikirkan tentang apapun yang bisa mengganggu mental, percaya diri yang paling utama.” Kata Sutrisno Sutrisno juga menambahkan bahwa Club XTC FC akan terus mengukir prestasi yang membanggakan. “Sepanjang perjalanan Club XTC FC ini sudah melewati 11 kali ajang turnament futsal khusus SMP dan berhasil menjuarai 7 turnament se-Kota Tangerang Selatan, saya yakin bahwa tim ini akan terus berprestasi lebih dari waktu ke waktu.” Tutup Sutris (bam/adt)⁠⁠⁠⁠

Yorrys Raweyai, Bangga Dengan Prestasi yang Dicapai Brigade Beringin

Yorrys Raweyai saat diminta keterangan oleh NYSN saat pemberian piala kepada Brigade Beringin sebagai pemenang di acara Football for Peace 2017, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Brigade Beringin yang keluar menjadi juara 1 Football For Peace 2017 ini tak henti hentinya menuai pujian dari berbagai pihak. Celebrasi dengan cara melompat lompat menjadi ciri khas sekaligus sebagai tanda bahwa pertandingan telah berakhir dengan sucses. Di lapangan inti pusat celebrasi terlihat sosok yang akrab di kalangan anak muda yang sering di panggil dengan sebutan bang Yoris turut hadir memberikan semangat bermain sportif. Yorrys Raweyai kepada NYSN mengatakan bahwa dirinya salut dan bangga kepada anak muda yang menjunjung tinggi Sportifitas. “Pandangan saya terhadap anak muda yang suka dengan olahraga itu sangat baik, menang atau kalahpun patut di apresiasi, karena mereka semuanya telah bermain dengan baik dengan menjunjung tinggi nilai sportifitas”Kata Yoris Yoris menambahkan bahwa dirinya juga mengapresiasi acara Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua Community dan juga di dukung oleh kementerian terkait. “Semoga acara seperti ini dapat menginspirasi seluruh pelaksana kegiatan, selanjutnya saya berharap bahwasannya Unipapua harus mampu menciptakan output setelahnya, menciptakan perdamaian sesama warga negara dan juga menjaga semangat damai itu sendiri.”Tambah Yoris. Dalam hal ini, Yoris juga mengatakan bahwa dirinya sangat bangga kepada seluruh Tim Panitia dan Tim Brigade Beringin. “Selamat untuk kalian semua.” Tutup Yoris seraya pergi meninggalkan lapangan. (adt)

Keluar Sebagai Pemenang, Brigade Beringin Jemput Piala

Tim Brigade Beringin berfoto bersama saat menerima piala bergulir Football for Peace 2017, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Final piala Football For Peace, tim Uncle berhadapan dengan 7 punggawa tim Berigade Beringin. Tim asuhan Andri dan Iqbal bertemu rival terberat berseragam kuning dalam kompetisi damai besutan Henkur kurniawan dan Avner. Dalam pertandingan tersebut Uncle terlihat kurang dapat mengimbangi serangan yang di lancarkan bertubi tubi oleh Brigade. Terbukti dalam waktu yang baru berjalan 5 menit tim berseragam merah ini mengalami kebobolan atas tendangan jarak dekat bernomor pungggung 09 M. Kholik Firmansyah. Kemudian diakhir babak pertama, gol kembali terjadi atas tendangan jarak jauh yang tercipta dari yadison lambe. Hingga babak kedua Uncle benar-benar di buat tak berdaya menahan serangan demi serangan, dan gol ketiga kembali tercipta oleh pemain depan Brigade Andro Levandy dengan nomor punggung 14, dan skor 5-0 untuk kemenangan Brigade Beringin di tutup oleh Hilman. Dengan demikian Tim Brigade Beringin akhirnya berhasil memenangkan pertandingan dan keluar sebagai juara 1 Kompetisi Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua community.   Mayjen TNI ( Purnawirawan ) Albert Inkiriwang, di berikan kesempatan untuk menyerahkan kepada pemenang, lalu Al Busyra Basnur yang tak lain adalah Direktur diplomasi publik kementerian luar negeri turut ambil bagian, Taher Hamed Wakil kedutaan besar Palestina, dan juga Elias Ginting yang mewakili Patron Unipapua. (bgs/adt)

Anak Gawang di Boyong Roadshow ke Spanyol Valencia

Gabriel saat bertugas sebagai Ball Boy pada acara Football For Peace, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Gabriel Nicolas Honin (12) yang mengawali jejaknya menjadi anak gawang Unipapua tiap waktu makin menampakkan kemajuan yang signifikan. Seiring berjalannya waktu, Gabriel menjadi murid terbaik Unipapua dari 400 anak didikan di NGO Unipapua. Dan mendapatkan kesempatan training di spanyol merupakan kebanggaan tersendiri baginya. “Kecintaan aku di dunia bola sejak usia 10 tahun, meskipun masih terbilang baru namun akhirnya aku mampu berprestasi. Aku bangga menjadi salah satu anak Indonesia yang pernah latihan di Valencia.” Ungkap Gabriel dengan nada lugu. Dengan latihan yang rajin, serta selalu mengikuti instruksi pelatih adalah hal yang selalu gabriel jalankan demi mewujudkan keinginan yang lain. Sementara itu Yana Efendi yang juga merupakan pelatihnya selalu mengajarkan tehnik tehnik baru dalam bermain bola. “Di Unipapua kami selalu mengarahkan sesuai dengan usia si anak tersebut dalam dasar bermain bola, seperti Passing, control, dribble, tehnik dan strategi lainnya yang baru.”Ujar Yana Sedangkan pelatihan yang baik menurut koordinator Unipapua cabang cengkareng adalah kesabaran dalam menghadapi pertandingan adalah hal utama, agar anak anak dapat bermain dengan tenang bebas tanpa tekanan. “Hal yang perlu di perhatikan adalah mood si anak, bagaimana caranya bisa memberikan semangat agar si anak tersebut dapat leluasa bermain dengan sportif.” Di internal Unipapua cabang Cengkareng sampai saat ini berjumlah 80 anak didik. Dan metode pelatihan mengikuti arahan dari Unipapua pusat. (bam/adt)

Hasil Sementara Tournamen Football For Peace 2017

JKT69 saat melawan STEI pada pertanding persahabatan football for peace, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Masuk ke semi final Tim A Unipapua kembali melenggang melawan Jakarta 69 FC hari ini di lapangan Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta (21/5) Tidak seperti biasanya, pintu utama Stadion di tutup dan di fungsikan hanya untuk tamu VIP. Selanjutnya dari pantauan NYSN hasil sementara pertandingan damai sebagai berikut, setelah berhasil menyingkirkan rival sebelumnya yaitu tim Arab league Tim B, kini Uncle FC segera di sambut oleh Jakarta 69 Senior. Sedangkan Jakarta 69 Fans akan bertemu dengan tuan rumah Tim A Unipapua, lalu Brigade Beringin berhasil melesat dan akan berhadapan dengan Jakarta 69 Fans Club. Lain dengan yang di alami oleh Timor Leste FC, setelah dewi fortuna berpihak dan mendapatkan Bye tanpa lawan, tim yang satu satunya mewakili dari negara luar akan di jamu oleh Sunros B siang ini. Sementara itu Saudi Arabia, North Korea, China, dan Iran belum berhasil masuk ke semi final (adt/bgs)

Esok, Tim For Peace 11-11 Dibentuk Oleh Panitia Sebagai Lambang Perdamaian

Brigade Beringin dan Perwakilan dari Amerika Latin saat hendak bertanding dalam acara Football for Peace, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Salah satu tujuan olah raga yang bertema football for peace 2017 yang di gelar Uni papua ini adalah untuk menjunjung tinggi nilai sportifitas diantara sesama pemain. Berusaha untuk menjadi pemenangan adalah harapan dan cita cita, tapi perlu kita garis bawahi bahwa misi olahraga di samping untuk mencari yang terbaik tetapi juga untuk menjaga yang baik. Menjaga yang baik yaitu menghormati peraturan yang telah di sepakati bersama. Esok hari semua tim yang mendaftarkan ke football for peace akan di libatkan kembali dengan cara di ambil satu pemain perwakilan dari timnya, lalu membentuk tim baru secara random oleh panitia, yang kalah ataupun yang menang dalam ajang kompetisi tournamen. Panitia Uni Papua selaku penyelenggara football for peace 2017 menghimbau melalui pengeras suara stadion Gor Soemantri brodjonegoro kuningan jakarta (20/5) “Kepada seluruh peserta di mohon untuk kembali lagi esok jam 8.00 hingga selesai, karena akan di bentuk tim baru sebagai simbol perdamaian, tim tersebut akan di bentuk dari seluruh tim yang terlibat dalam acara ini, dengan mewakili tim sebagai pemain dengan menjunjung tinggi sportifitas.” Katanya (adt)

Final, Tim Uncle Akan Berhadapan Dengan Brigade Beringin Sore Nanti

Brigade Beringin saat berhadapan dengan JKT69 akan meluncur ke final dengan tim Uncle

Tiba di suatu puncak pencapaian yang dapat mengukir nama dalam sejarah, kebanggaan yang membuahkan hasil mengangkat nama baik bagi individu maupun tim yang keluar menjadi pemenang dari sebuah nilai perjuangan. Tim Uncle yang tidak di unggulkan ternyata mampu melesat dan menunggu di babak final dari tournamen Football For Peace 2017 yang di selenggarakan oleh Unipapua, maju ke final setelah menekuk lutut Tim jakarta 69 fans A dengan skor 2-1. Gol yang terjadi diawal pertandingan melalui tendangan Munarto bernomor punggung 08. Lalu JKT 69 fans A tak mau ketinggalan dan membuahkan hasil gol balasan melalui tendangan dari kaki Bayu dengan nomer punggung 30. Di akhir babak penentu Tim Uncle kembali gencarkan serangan masif yang menciptakan gol cantik belum cukup untuk memastikan kemenangan Tim Uncle memasuki final. Akhirnya gol penentu terjadi lewat kaki pemain kanan Jackson yang bernomer punggung 25 sekaligus memastikan Tim Uncle lolos ke Final. Di final Tim Uncle akan berhadapan dengan Brigade Beringin yang sebelumnya berhasil menghentikan langkah Tim Timor Leste. (bgs/adt)

Football For Peace : Al-Catraz Simprug Ungguli Tim B Uni Papua dengan Skor 4-1

Al-Catraz Vs UniPapua di pertandingan persahabatan football for peace 20/05/17. (NYSN Media)

Pertandingan persahabatan sepak bola (soccer) yang di ikuti oleh 30 negara ini berlangsung lancar, terik menyengat menjadi hal biasa berteman dengan matahari. Tiba giliran Tim B Uni Papua yang berhasil di tundukan oleh Al-Catraz di lapangan Soemantri Brodjonegoro Kuningan. Ketika pluit di bunyikan tanda babak pertama di mulai dari lapangan 1 Team Al-Catraz unggul dibabak pertama dengan 2 buah gol yang berhasil di lesatkan ke gawang Team B Uni Papua. Gol pertama di cetak lewat kaki kanan dari kostum berwarna emas bernomor punggung 08, jaka. Dan di susul gol kedua oleh pemain dengan nomer punggung 07 saudara akbar. Dari Pantauan NYSN di lapangan, pertandingan dengan waktu 2 x 20 menit, memakai peraturan free soccer (Tanpa Offside) berlangsung meriah. Selanjutnya di babak kedua Team Uni papua sempat membalas dengan gol balasan ke gawang Al-Catraz lewat kaki Arno di detik-detik awal babak ke 2. Namun Al-catras melengkapi kemenangannya dari gol tambahan dari Banu dengan no punggung 05. Dan detik-detik terakhir Al-Catraz menutup pertandingan dengan gol penutup dari Junaidi no punggung 7. Pertandingan perdamaian yang memakai system gugur menghasilkan skor keseluruhan 4-1 untuk kemenangan Al-Catraz simprug dengan otomatis Tim Uni Papua Team B di nyatakan gugur. (gas/adt)

Menang Telak 3-0 Tanpa Balas Atas China, Tim A Uni Papua Masuk ke Putaran Selanjutnya

Uni papua saat berlaga dalam football for Peace, mengalahkan China dengan skor 3-0, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Berbeda dengan nasib yang di alami oleh Tim B Uni Papua yang mengalami kekalahan atas Al-Catraz 4-1, Tim A Uni Papua berhasil masuk ke putaran selanjutnya ketika berhasil memenangkan dengan skor telak 3-0 tanpa balas. Tournamen sepak bola sosial bertema Football For Peace yang di selenggarakan oleh Uni Papua berhasil menjaring bibit bibit atlit yang siap bersaing di liga Internasional. Di saat babak pertama di mulai, Unipapua langsung unggul dengan perolehan dua gol tanpa balas ke gawang china. Diantaranya melalui tendangan kaki pemain bernomor punggung 21, George. Dan menit berikutnya di susul oleh gol pemilik nomer punggung 26 Martin taw. Sedangkan pada babak kedua team china tidak berkutik untuk melancarkan serangannya, strategi serangannya selalu berhasil di patahkan oleh pemain tengah Unipapua. Lalu gol penutup berhasil di sumbangkan oleh Her yang bernomor punggung 07. Dengan kemenangan tersebut artinya Tim A Unipapua berhasil membalas kekalahan Tim se Clubnya, dan sekaligus masuk ke perempat final dan bersiap untuk meladeni tantangan dari club Ayo Indonesia football.(bgs/adt)

Menang lewat Adu Pinalti, Brigade Beringin Unggul atas JKT69 Tim B

JKT69 yang dimeriahkan oleh Ridho Slank (Sebelah Kanan) saat dikalahkan oleh Brigade Beringin melalui adu penalti, Minggu 21/05/17. (NYSN Media)

Dari lapangan 1 telah berlangsung pertandingan penentu menuju final di ajang Football For Peace 2017, dari babak pertama di mulai belum juga membuahkan hasil dari kedua Tim. Bermain full di babak pertama tanpa gol, selepas istirahat kemudian kedua tim mulai meninggikan tekanan satu sama lain, dan akhirnya di babak kedua di buka gol pertama oleh Leo yang bernomor punggung 45 untuk keunggulan JKT69 FC, selang waktu yang tak beberapa lama, lalu di balas oleh brigade beringin lewat sepakan kaki hilman dengan nomer punggung 15. Kemudian sampai batas waktu yang di tentukan pertandingan berakhir dengan hasil seri 1-1, maka pertandingan tersebut di lanjutkan dengan adu pinalti. Saking ketatnya persaingan, adu pinaltipun mengalami hasil yang sama dengan Skor 3-3, lalu wasit mengambil langkah sesuai kesepakatan bahwa dengan pelemparan koin (undi) sekaligus menjadi penentu si penendang pertama. Tiba waktunya penentu hasil kemenangan bagi tim Brigade Beringin untuk mendapatkan kesempatan menendang lebih dulu dari hasil undi. Kiper Bigade Beringin Adiksi menjadi penentu kemenangan atas adu penalti ini. Sementara itu dari lapangan 2, Timor Leste FC yang berhadapan dengan Sunros B juga berhasil menang atas rivalnya dengan skor 4-1 untuk keunggulan Timor Leste. Di tempat yang sama Ridho Slank artis kawakan yang tergabung dalam tim JKT69 yang kebetulan di percaya menjadi kapten di timnya memaparkan kepada NYSN bahwa dirinya merasa fun. “Jujur gue merasa senang, Football For Peace 2017 ini sangat bagus, dan sekaligus menjadi ajang silaturahmi temen temen dengan Fans. Berhubung bola itu jadi hobby, ya kita cukup Fun dan sama sama menikmati.” Pungkas Ridho yang masih menjadi punggawa Band besar Indonesia Slank. (adt

Tuan Rumah Tim A UniPapua Gagal masuk ke Final

Goegre paraibabo, gelandang tengah Uni Papua saat menerima kekalahannya, Minggu 21/05/17

Sebuah hal yang lumrah bisa terjadi dalam pertandingan, ketika tuan rumah gagal mempertahankan gelar sebagai pemenang dari ajang yang kebetulan di gagas oleh Unipapua sendiri di acara Football For Peace 2017.(21/5) Peraturan bebas bertema perdamaian ini lebih di dedikasikan untuk tidak mencari pemenang dalam kompetisi, tetapi mencari celah bahwa olahraga di percaya mampu melahirkan jiwa yang sehat. Dari permainan standart soccer 2017 yang berlangsung di Gor mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Kuningan jakarta, para pemain yang berpondasikan 7 orang/tim termasuk kiper memakai free of rule dan sama sekali tidak ada kartu kuning dan merah. Sehingga pemain lebih leluasa untuk berganti pemain di lapangan secara bergantian kapanpun pemain itu siap, sampai dengan di perbolehkan pemain cabutan dari manapun. Kalah atas rivalnya Jakarta 69 Fans Club dengan skor 5-3 membuat Unipapua lebih bisa memaknai kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Seperti yang di ungkapkan oleh pemain berkulit hitam, gelandang tengah yang memperkuat barisan Tim A Unipapua Goegre paraibabo (21) kepada NYSN, bahwa dirinya sangat senang bermain dan bertemu teman teman baru dari seluruh negeri maupun luar negeri. “Sesuai dengan tema Football For Peace saya sangat senang bertemu dengan kawan kawan baru dari seluruh pelosok negeri, kami bermain tidak mencari menang tetapi mencari saudara yang juga mempunyai misi menebarkan kedamaian.” Kata George Maka dengan hasil demikian Tim A Unipapua di pastikan gagal melaju ke final.(adt)

Dilatih Pemain Kawakan, Komunitas Para Fans Artis Siapkan Diri Untuk Tampil Sebagai JKT69

Salah satu regu peserta Football for Peace, JKT69 Fans Club, sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Jakarta 69 fans club adalah sebuah komunitas yang terbentuk dari kecintaan para fans terhadap artis-artis yang membentuk sebuah perkumpulan positif bagi penghobby dunia olahraga sepakbola. Oka mengatakan kepada NYSN di lapangan gor Soemantri brodjonegoro kuningan, jaksel, bahwa artis yang selalu di cintai penggemarnya selalu menjadi inspirasi, lalu mengarahkan penggemar ke jalur posistif adalah misinya. “Jakarta 69 yang di gawangi oleh Adipati dolken, Ridho slank, delon, dan artis lainnya. Ujar oka selaku kordinator para fans. Awal mula terbentuknya komunitas ini pada tanggal 15 april 2015. Meskipun baru namun komunitas ini sudah mempunyai anggota fans maupun artis yang banyak dan mampu mempunyai pelatih olahraga raga sepakbola senior bung Rochi poetiray.” Pungkas Oka kepada NYSN. Oka juga menambahkan bahwa tim yang berseragam pink ini memang sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti acara football for peace indonesia yang di selenggarakan oleh Uni papua. “Acara ini di selenggarakan untuk acara amal yang bertempat di gor soemantri brodjonegoro. Komunitas ini tergerak untuk memberi sumbangsih, maka dari itu kami menurunkan 4 group yang terdiri dari 3 regu fans dan 1 regu lagi khusus artis.” Tutupnya (bam/adt)

Martin Tao dedikasikan diri berjuang bersama Unipapua

Martin Tau saat berlaga dalam acara Football for Peace 20/05/17. (NYSN Media)

Samar selalu terngiang dalam telinga ketika mendengar nama Martin tao (38) yang pernah memperkuat tim lokal seperti Arema FC, PSIS Semarang, dan juga Persiam raja ampat. Martin memulai karier sejak usia 19 tahun dan club pertamanya PKT Bontang. Pria yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi pemain pro ini sempat mengalami cedera yang sangat serius di tahun 2012. “Impian sempat pupus ketika saya cidera lutut dan patah kaki di tahun 2012, itu juga bukan karena bermain sepak bola, tapi karena kecelakaan kendaraan.” Ujar Martin. Namun pemilik kulit hitam manis ini bangkit kembali dan sekarang mendedikasikan dirinya menjadi pelatih untuk uni papua junior. Martin juga memberikan motivasi kepada anak didiknya tentang pengalamannya sewaktu perkuat Arema FC yang sempat bertandang laga dengan singapura, malaysia, thailand. “Bagi saya bukan hanya tentang menang yang saya ajarkan kepada Tim, tetapi rasa sabar jika kalah, contohnya sabar jika merasa wasit tidak adil, dengan cara mempercayakan sepenuhnya kepada wasit menjalankan tugasnya.” Ujar Martin (bam/adt)