Unik, Wasit hanya Siapkan Kartu Putih di Pertandingan Sepak Bola.

Sepakbola uni papua

Setidaknya masih ada harapan bagi generasi penerus bangsa untuk berkarya dalam olahraga di tengah situasi pasang surut ekonomi yang melanda di kalangan masyarakat bawah. Pengurus NGO Uni Papua Cabang Jakarta Yana Efendi mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya dan tim sedang menjaring minat anak bangsa yang tinggal di Rumah Susun. “Minat anak-anak yang berdomisili di rusun flamboyan hingga saat ini jumlahnya mencapai 80 murid binaan Uni Papua Cabang Jakarta yang di targetkan dari CEO Uni Papua pusat Harry Widjaja mencapai 200 anak, makanya untuk pengembangan kita siapkan 2 orang pelatih lokal khusus untuk rusun flamboyan.” Terang Yana Yana juga memaparkan bahwa keunikan tersendiri yang di lakukan Uni Papua adalah tidak mengenal kartu merah ataupun kartu kuning dalam pertandingan. Dan juga kepengurusan Uni Papua di wilayah Jakarta hampir semuanya terbentuk khususnya di wilayah yang notabene dari golongan masyarakat ekonomi lemah. “Yang kami suka di Uni Papua adalah semua pemain bola di kenalkan aturan main yang berbeda, yaitu tanpa kartu merah dan kuning. Tetapi kartu Putih tanda perdamaian. Kepengurusan Uni Papua merambah ke Pulau panggang, Pramuka, Pulau Karya di Kepulauan Seribu. Disana setiap 2 minggu sekali latihan sepak bola dari Uni Papua dan anak anak di latih rata-rata sampai 3 hari atau 4 hari berturut-turut.” Tambah Yana Sedangkan di rusun Flamboyan sendiri menggalakan latihan seminggu dua kali pagi dan sore gunakan fasilitas lapangan futsal yang tersedia di rusun flamboyan. Yana memaparkan sejarah perjuangan Uni Papua di lapangan Pertamina, Simprug. “Awalnya hanya 10 orang tapi seperti yang kita lihat saat ini sudah sampai 80 berarti kan cukup pesat, yang namanya di rumah susun biasanya sangat Komplek ada berbagai macam suku dan ada pendatang yang dari mana-mana kadang kala bahasa daerah masih terbawa dengan sepak bola.” Sambung Yana Lebih lanjut Yana mengatakan bahwa ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu pagi namun berhubung ini akan ada coaching Clinic di lapangan Simprug Pertamina untuk yang dewasanya ini nanti ada sparing sama dari kedutaan besar China. Latihan ini di dedikasikan untuk mengikuti pertandingan persahabatan antar 22 negara yang tergabung dalam sepak bola perdamaian yang nanti akan di lakukan di indonesia. Bukan hanya untuk pemain bolanya saja tetapi juga beserta pelatihan bagaimana menjadi anak gawang yang cekatan. Pemuda kelahiran Tasikmalaya ini merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik bagi negara, dan optimis sepak bola akan selalu menyebarkan kedamaian. “Kebetulan saya suka dengan anak-anak, dari anak-anak awalnya cuma satu dua orang yang bagus, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk anak yang lain juga bisa berpeluang untuk menjadi pemain yang bagus seperti pertandingan perdamaian.” Tutup Yana (adt).

Kembalikan Restu Sang Bunda, Vira akan membuktikannya lewat Futsal

Sebuah tantangan tersendiri bahwa futsal yang biasa di mainkan oleh lelaki kini menjadi wabah yang hampir meluas dan di terima oleh semua gender. Salah satunya adalah Alviranti Syasalbilla yang tergabung dalam Tim Futsal Jaya Kencana Angle Olahraga jenis Futsal yang saat ini sedang di gemari kalangan muda mudi membuat Alviranti Syasalbilla yang masih berusia 15 tahun, ikut terjun ke dalamnya. Alviranti Syasalbilla lahir di Tangerang 11, Oktober 2001. yang akrab dengan sapaan Vira mengaku tertarik untuk mengikuti Futsal sejak dirinya masih berusia 7 tahun, “Sebenarnya berawal dari aku di ajak main bola oleh kakakku setiap harinya, aku menjadi kebiasaan dan merasa futsal adalah olahraga yang cocok untuk aku jadikan eskul di Sekolah, saat itu saya masih bersekolah di SMPN 4 Pamulang Tangsel, saya sangat senang sekali karena kerja tim itu menurut saya lebih menantang, di samping itu aku juga bisa mendapat banyak teman ketika tim kita menghadapi tim lawan,” ujarnya pada NYSN saat di temui di Sekolahnya SMA Negeri 10 Tangsel. Vira juga mengakui bahwa dirinya ingin seperti seniornya yang sudah meraih beberapa piala, baik dari antar tim maupun kejuaraan antar Kota. “Jujur ya, sebenarnya mama aku gak mendukung aku untuk terjun di olahraga jenis futsal, sebab aku kan anak perempuan, tetapi walaupun tidak di dukung aku terus berlatih sampai aku mendapat juara seperti seniorku.” Tambah Vira Prestasi yang sedikit tidak membuat surut semangat gadis belia yang satu ini. “Walaupun saat ini aku dan tim ku yang di namakan Jaya Kencana Angle, baru menang antar club, aku optimis bisa seperti kaka seniorku yang aku idolakan saat ini nantinya” Ujar Vira Vira juga berjanji kalau dirinya akan terus meyakinkan sang ibu lewat prestasi cemerlang, agar bunda dapat percaya kalo olahraga futsal Putri itu tidak seperti yang ibundanya kira. (ryo/adt)

Timnas Indonesia U-22 Menang Tanpa Balas Lawan Mongolia

Timnas Indonesia U-22. Foto: cnnindonesia.com

Tim nasional (Timnas) Indonesia U-22 menang telak 7-0 saat berhadapan dengan Mongolia pada laga kedua Kualifikasi Piala Asia U-23 di Supachalasal National Stadium, Bangkok, Thailand, Jumat, sore WIB (21/7/2017) Seperti lansiran dari DetikSport (21/7/2017), Luis Milla merubah susunan pemainnya menjadi Kurniawan Kartika Ajie dipasang menjadi penjaga gawang, memainkan Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas Dan Osvaldo Haay dipasang di posisi penyerang kanan. Hasil perubahan tersebut Indonesia pun unggul babak pertama, dengan tiga gol oleh Saddil Ramdani, Marinus Maryanto, dan Gavin Kwan Adsiti. Babak kedua, empat gol, Saddil, Osvaldo, Gavin, dan Septian David Maulana sebagai pencetak tendangan ke gawang lawan. Maka, Indonesia menang dengan perolehan tujuh gol dari tim Mongolia Dengan kemenangan ini, Indonesia mengumpulkan tiga poin. Untuk saat ini, Indonesia ada di posisi pertama Grup H. Posisi tersebut selisih di bawah Malaysia yang unggul sementara di Grup H. Tim Malaysia baru akan memainkan laga lagi malam nanti, melawan Thailand. Sementara, untuk Mongolia ada di posisi terbawah Grup H dengan meraih satu angka dan defisit tujuh gol. Garuda Muda pun selanjutnya akan melawan si tuan rumah yaitu Thailand di putaran final, pada Minggu (23/7) mendatang. Indonesia harus berhasil mempertahankan posisi di peringkat kedua klasemen. Jika bisa menang, berarti ada peluang bagi timnas U-22 untuk tembus final Piala Asia.

Uni Papua: Bangkitnya Gerakan Olahraga Sepak Bola Sebagai Simbol Sportifitas

Moresby, satu relawan Uni Papua saat diminta keterangan oleh NYSN

The International Indonesia Generation Foundation, atau NGO/ Non Governmental Organizations uni papua. Membawa misi penting menyebarkan perdamaian dalam kegiatan olahraga bola. Berdiri pada tahun 2010 yang di pimpin oleh tokoh muda Harry Wijaya uni papua membawa olahraga bola di kombinasikan kegiatan sosial, seperti yang di paparkan oleh salah satu relawan Uni Papua, Moresby yang menyatakan bahwa di tengah konflik iklim perpolitikan masih terus berupaya untuk menggali minat anak bangsa dalam olah raga. Program yang dilakukan oleh Uni Papua adalah membangun kehidupan sosial anak-anak dari usia 6 – 21 tahun, membina mereka dalam wadah Sekolah Sepak Bola usia dini. “Kami terus bergerak di tengah ketidak stabilan kondisi politik papua dan beberapa kota besar lainnya di indonesia pada saat itu dengan mengusung olah raga Sepak Bola sebagai icon perdamaian.” Terang Moresby Moresby juga menambahkan bahwa dengan gerakan olahraga perlahan mendapatkan tempat di hati peminatnya dengan totalitas sportifitas. “Di bawah kepemimpinan CEO Uni Papua bapak Harry Wijaya, 50 Relawan Uni Papua tersebar hingga pelosok Indonesia, tidak hanya itu cabang cabang di luar negeri juga sudah tersebar gerakan sportifitas di negara negara besar.” Ujar Moresby Dan resminya Uni Papua FC / Football Community didirikan berdasarkan Akta Notaris No 10 tertanggal 8 November 2013 Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M, sebagai Organisasi Sosial dan Non Government Organisation dengan kategori Social Sport Development. (adt)

Lewat SSB Kemal harap Indonesia bisa memenangkan liga Asia

Harapan dari sebuah perjuangan yang di rintis secara komitmen tentunya dapat mewujudkan impian yang mustahil sekalipun. Tidak tangung-tanggung Kemal Abdul Racman yang masih berusia 11 tahun ingin sepak bola indonesia menjadi juara liga Asia. “Setiap hari aku latihan di lapangan, semoga nanti aku boleh ikut di Timnas Indonesia untuk menjuarai Liga Asia football competition.” Pungkas kemal dengan keluguannya. Anak tunggal yang kebetulan putra dari Ketua Fraksi DPRD Tangsel yang masih duduk di bangku kelas 5 di SDN 6 Ciputat, memaparkan kepada NYSN seputar hobbynya dengan olahraga sepak bola. Terhitung semenjak usianya memasuki umur 6 tahun. Dan saat ini kemal bergabung dengan club sepak bola SSB Putra Ralin Pondok Cabe yang di latih oleh Coach Naman. Saat di temui di kediamanya Kemal mengatakan dirinya selalu mendapatkan dorongan dari seorang ayah dan bunda, sehingga berhasil meraih beberapa trophi piala. “Semenjak aku gabung di SSB Putra Ralin Pondok Cabe, sering memenangkan ajang lomba Antar Persatuan Sepak Bola Cilik yang berada di Tangerang Selatan. Dan itu berkat ibuku Eva Safrida yang selalu mengantar jemput dirinya saat latihan dan juga selalu hadir dalam pertandingan yang aku ikuti.” Tutup kemal (ryo/adt)

Pria Ini Beralih Dari Futsal Dan Terjun Ke Bola Basket Karena Pointnya Banyak

abram-basket

Dalam pertandingan olahraga bola basket selain untuk berusaha memasukan bola dengan sebanyak banyaknya, tehnik yang paling populer adalah istilah slam dunk, slam dunk ini yang tak lain adalah cara memasukan bola dengan telak pada jarak dekat pas di bibir ring. Mahasiswa Universitas Esa Unggul semester 2, bernama Abramd Nathan Soedjono sudah menyukai olahraga basket sejak kecil, dan mulai menekuni olahraga bola basket semenjak kelas 2 SMP. “Dari kecil saya memang suka dengan olahraga. Namun bukan berawal dari basket melainkan futsal. Karena dulu saya memiliki postur badan yang cukup tinggi, maka saya diajak buat main basket. Yang membuat saya tertarik dengan bola basket karena ada kepuasan tersendiri kalo bisa scores. Basket itu kan points nya banyak. Selain itu, basket juga bisa membuat saya mengenal banyak orang. Pertama kali saya tergabung di club Gading Muda dan itu bertahan sampai saya umur delapan belas. Sekarang, saya tergabung di club GSBC untuk kategori divisi satu.” ujar Abram, yang juga mengakui bahwa ketika bermain bola basket ia merasa tidak ada beban serta bisa berekspresi di lapangan tanpa halangan. Berikut adalah beberapa prestasi Abram bersama tim nya antara lain: 1. Peringkat 3 SEABA U18 mewakili Indonesia 2. FIBA U18 mewakili Indonesia 3. DBL Allstar 2014 dan 2015 4. Juara 1 PON remaja mewakili Jakarta 5. Peringkat 2 Kejurnas U16 mewakili Jakarta 6. Peringkat 3 POPWIL mewakili Banten 7. peringkat 1 POPDA mewakili Tangerang Selatan Abram mengakui bahwa semula kedua orang tuanya tidak mendukung dirinya dalam menekuni olahraga basket. Dan ia terpaksa melanjutkan hobbynya secara diam diam. “Kedua orang tua saya pada mulanya sangat tidak mendukung, karena khawatir pendidikan akademis saya akan terganggu dan masalah resiko cidera yang parah. Jadi awalnya saya diam-diam ikut club bola basket ini. Lama kelamaan karena timbul prestasi demi prestasi akhirnya mereka malah support banget, sampai melebihi espektasi saya sendiri.” Tutur Abram, yang juga telah mendapat prestasi individu yakni MVP di Saint John’s Cup, Top Scorer di Saint John’s Cup dan JRBL First team. Kejadian lucu juga pernah dialami Abram selama menggeluti olahraga basket. “Jadi, waktu itu ada kejuaraan 3 lawan 3. nah kejuaraan ini diselenggarakan ketika bulan puasa. Saya dan teman-teman saya ikut jadi peserta lomba karena kebetulan sedang hari libur juga. Ketika mau tanding, ternyata jadwal tandingnya itu di atas jam 12 malam. Jadi event tersebut diadakan agar orang-orang bisa langsung sahur. Yang bikin lucu, ketika giliran kita bertanding bawaannya menguap terus dan mata sudah terasa berat. Soalnya ngantuk banget, jadi main basketnya lemas. Tapi syukurlah di pertandingan tersebut kita juara. Kita pulang jam 6 pagi. Tapi karena sudah menang, rasa ngantuk dan lelah jadi lupa. Itu pengalaman yang sangat lucu karena bertanding basket di luar jam normal.” cerita Abram. Diakui Abram, tanpa pelatih basketnya, yaitu Agung Christianto, ia tidak akan bisa seperti sekarang ini. “Karena yang mengajak saya ke club basket itu, ya coach Agung. Disamping itu, tetap orang tua saya yang paling berperan dalam perjuangan saya meskipun awalnya mereka tidak support. Tapi dalam setiap situasi mereka selalu ada disamping saya.” kata Abram. Abram juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia selalu berlatih dengan rasa senang. Jadi, walaupun sering timbul rasa bosan, itu tidak akan berpengaruh untuknya. Abram menuturkan, bahwa ia tetap akan mencari pekerjaan lain untuk masa depan. “Saya pribadi ingin buat fokus masa depan saya yaitu memiliki pekerjaan di luar basket. Karena menurut saya, basket belum bisa untuk menghidupi saya kedepannya. Mungkin basket ini hanya untuk saya menambah network link pertemanan saya dan jadi punya wawasan yang luas.” jelas Abram. Ia juga melanjutkan dengan berpesan kepada pembaca NYSN, jangan malu untuk bertanya kepada orang yang sudah lebih dahulu berhasil dan menjalani setiap proses dengan senang hati. “Untuk orang-orang yang ingin berprestasi, kalian harus bisa keluar dari zona nyaman. Setiap keputusan yang sudah dipilih, harus ditekuni dan yang pasti bekerja keras untuk bisa mencapai goal kalian. Jangan bergantung dengan orang lain, kalian harus punya mindset bahwa kalian bisa lebih dari orang lain. Dan jangan lupa untuk selalu belajar dari orang yang lebih jago. Dalam artian jangan malu untuk bertanya atau mencontoh orang yang lebih jago. Jangan jadikan sebagai beban, namun kamu harus menikmati setiap prosesnya karena kamu sudah berkomitmen.” tutup mahasiswa kelahiran Jakarta, 29 Januari 1998 ini.(crs/adt)

Timnas U-16 Dipastikan Tersisih Dari Piala AFF U-15

Pelatih Tim nasional Indonesia U-16, Fachry Husaini, merasa timnya sedang mendapat teguran dari Tuhan. ia sangat menyayangkan hasil buruk yang didapat skuat timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-15. Pasalnya, Timnas U-16 dipastikan tersisih dari Piala AFF U-15, usai kalah 2-3 dari Laos di Chonburi Campus Stadium 1, Thailand, Sabtu (15/7/2017). Dengan hasil tersebut, berarti pasukan ‘Merah-Putih’ baru meraup satu poin dari empat laga. Seperti yang dilansir DetikSport, Fachry mengaku sangat kecewa dengan anak asuhnya yang menampilkan penampilan tim yang sangat buruk selama turnamen AFF dan tak bermain selevel pemain timnas. Para pemain pun dinilai Fachry terlalu ceroboh saat melawan Laos dibanding pada laga-laga sebelumnya. Meski demikian, sang pelatih juga mengakui hasil ini bisa menjadi bahan evaluasi dan koreksi ke depannya. “Saya harap kekalahan ini justru baik buat saya, tim, pelatih, dan semua yang berkecimpung di sepakbola. Ini untuk bahan koreksi, evaluasi, dan teguran untuk semuanya.” kata Fachry dalam rilis yang dilansir detikSport. Kegagalan timnas U-16 secara keseluruhan disebut Fachry juga tak terlepas dari lantaran merasa besar kepala usai juara di turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017 di Vietnam. Tim sudah diangkat setinggi-tingginya oleh khalayak banyak usai kemenangan di turnamen Vietnam. Kemudian ternyata di turnamen selanjutnya belum layak apa-apa. Maka kini timnya seolah sedang mendapatkan teguran dari Tuhan. “Tujuan kami di sini jelas untuk meraih juara. Mungkin Tuhan punya rencana lain yang indah buat kami. Bukan di sini, mungkin ditempat lain. Meski begitu saya tetap berterima kasih kepada pemain yang sudah bertanding hari ini,” pungkasnya yang dilansir DetikSport. Meski dipastikan tersisih dari ajang AFF U-15, pasukan ‘Garuda Asia’ masih harus berhadapan dengan Singapura, yang belum mendapatkan poin, pada 17 Juli 2017 di babak Grup A sebelum kembali ke Indonesia.

Remaja Ini Rela Menjual Sepatu Emasnya Demi Kesembuhan Kakinya

Hapidin (Berbaju Merah), remaja yang terpaksa menjual sepatu emasnya, demi pengobatan cidera yang dialaminya.

Dibalik prestasinya yang sangat membanggakan tersimpan cerita pilu yang akhirnya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Pada tahun 2015, tepatnya satu tahun setelah menerima penghargaan sepatu emas, Hapidin mengalami cidera patah tulang kering yang cukup parah, dan mengalami kendala pada anklenya (pergelangan kaki) dan juga patah tulang kering.

Timnas Indonesia U-16 Akan Uji Kekuatan di Turnamen Vietnam

Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 setelah berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16. Foto: ANTARA

⁠⁠⁠Timnas Indonesia U-16  makin menuain hasil yang mengagumkan di tingkat uji coba internasional. Pasukan arahan Fakhri Husaini itu sebelumnya telah sukses menghentikan langkah Singapura 4-0 pada uji coba Kamis (8/6) di Stadion Wibawamukti Cikarang. begitu juga dengan Filipina dengan jumlah skor yang sama. Selain sudah melalui uji coba internasional, sudah lima kali uji coba lokal yang dijalani para Garuda muda. Empat dari lima pertandingan itu menghasilkan kemenangan. Dua di antaranya mereka mengalahkan Villa 2000 U-17 dan tim PPLP DKI Jakarta. Dengan hasil sangat membanggakan itu, PSSI memperkuat keinginannya agar Althaf Indie Alrizky dan kawan-kawan akan diikutsertakan pada turnamen internasional U-15 di Vietnam pada 14-18 Juni 2017. Berdasrkan rilis PSSI yang dilansir dari Antara, 22 pemain asuhan Fakhri akan dikirim ke Vietnam untuk mengikuti turnamen tersebut sebagai bagian dari rentetan tour uji coba internasional mereka. Timnas U-16 akan ikut berlaga di ajang Piala AFF U-15 di Thailand pada waktu yg akan datang. Rencananya petandingan akan di selenggarakan pada 9 Juni sampai 2 Juli 2017. Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Australia, Thailand, Laos, Myanmar dan Singapura. Berikut adalah daftar 22 Pemain Timnas U-16 yang diboyong ke Vietnam, yaitu: Kiper: Ahluzd Dzikri Fikri (Jawa Barat) dan Hafiz Fauzan Muzaki (Sumatera Barat) Belakang: Mochammad Yudha Febrian (DKI Jakarta), Muhammad Uchida (DKI Jakarta), Liba Valentino Imwahyusyah (Jawa Timur), Muhammad Reza Fauzan (Aceh), Ahmad Rusadi (Kalimantan Timur), Amirudin Bagas Kaffa Arrizqi (Jawa Tengah) dan Mifthakul Septa Anjar Pradika (Jawa Tengah) Tengah: Hamsah Lestaluhu (Tulehu), David Maulana (Sumatera Utara), Kartika Vedayanto Putra (Jawa Tengah), Brilyan Negietha Dwiki Aldana (Jawa Timur) serta Fadillah Nur Rahman (Sumatera Barat) Depan: Rendy Juliansyah (DKI Jakarta), Amirudin Bagus Kahfi Alfikri (Jawa Tengah), Yadi Mulyadi (Jawa Barat), Andre Oktaviansyah (DKI Jakarta), Sakra Yatul Fajra (Jawa Barat) dan Althaf Indie Alrizky (DKI Jakarta)

Pelajar dari Lampung Raih Medali Emas Dalam Seleksi di Madrid

Bupati Lampung Tengah Ir. Mustafa (Kiri) dan Rio Helmi Saputra (Kanan). Foto : merdeka

23 pemain muda berbakat mewakili Indonesia dalam seleksi ESP (Entry Soccer Profesional) di Madrid, Spanyol 28-29 Mei lalu. Ajang berkelas internasional ini mengembangkan bibit muda pesepakbola. Tim Indonesia menyumbang keberhasil dengan membawa pulang medali emas. Rio Helmi Saputra, pelajar asal Lampung Tengah adalah salah satu pemain yang terpilih berlaga dalam ajang tersebut. Rio beruntung terpilih untuk mewakili Lampung Tengah, bahkan Lampung berlaga memperkuat Tim Nasional Sepak Bola Anak Indonesia (Timnas SBAI) dalam ajang bergengsi Barcelona Football Festival. Pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Inti Bandarjaya, Sunarto mengatakan, anak didiknya tersebut dapat bergabung dalam Tim nasional karena terpilih melalui seleksi nasional setelah mengikuti kompetisi BAI di Jakarta. Putra pasangan Asep (39) dan Enita (38) ini, bersama 23 anak lainnya yang berasal dari berbagai provinsi di tanah air yang berhasil mengalahkan tim asal Irlandia dalam laga final dengan skor 1-0. Sebelumnya, rio yang merupakan siswa SMPN 4 Terbanggibesar ini juga sudah tampil di ajang yang sama di tahun 2016 lalu. Pada Kesempatan kedua kalinya mewakili Lampung, bahkan Indonesia untuk berlaga di kelas internasional dan berhasil membawa medali emas. Kemenangan Rio di laga internasional ini sangat menarik perhatian Bupati Lampung Tengah, Mustafa. “Dari Lampung, Rio menjadi satu-satunya pemain yang lolos seleksi. Alhamdulillah sesuai dengan harapan, Rio pulang membawa medali emas. Tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri,” kata Sunarto, yang dilansir dari harianlampung. Kamis (8/6/2017) saat mendampingi Rio menemui Bupati Lamteng, Mustafa di kantornya . Sementara itu Korwil SBAI Lampung Ivan Sumantri mengatakan jika Rio dapat lolos dalam seleksi tersebut, nantinya akan mendapatkan beasiswa pendidikan sepak bola selama 3 tahun dari Federasi Sepakbola Spanyol. “Untuk itu kami sangat berharap Rio bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik”, tuturnya. “Hal ini menunjukan Lampung Tengah memiliki potensi bibit atlet yang baik, khususnya sepak bola. Saya bangga sekali, meski kita level kabupaten, namun ternyata banyak anak-anak kita yang mampu bersaing ditingkat internasional. Saya siap support,” ungkap Mustafa. Untuk meningkatkan potensi olahraga di Lampung tengah, ke depannya pemkab akan memberikan perhatian lebih pada bibit-bibit berprestasi yang ada di Lampung tengah. Dahulunya Mustafa juga pernah memberikan beasiswa untuk sejumlah atlet sepak bola agar dapat kesempatan belajar di beberapa negara. “Kami telah suport beasiswa untuk para atlet. Baru-baru ini kami kirim dua orang ke china, sebelumnya ada yang ke Malaysia dan Barcelona. Ini bukti bahwa kami sangat suport melahirkan atlet-atlet berprestasi, khususnya dibidang sepak bola,” ujar bupati ronda. Ia juga meminta dinas olahraga dan pemuda setempat untuk bisa menjaring dan memetakan potensi anak-anak, untuk dikembangkan secara optimal. Baginya, Lampung Tengah dipandang sebagai ladang atlet sepakbola harus terus ditingkatkan.

Timnas U-16 Berhasil Menang 4-0 Telak atas Singapura

Pemain Timnas Indonesia U-16 saat merayakan kemenangan atas Filipina. (Foto : Antara)

Tim nasional (timnas) U-16 Indonesia, arahan pelatih Fakhri Husaini menang 4-0 atas Singapura di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/6/2017). Kemenangan dengan skor 4-0 ini melanjutkan tren gemilang yang dimiliki timnas U-16. Seakan pertandingan ini, mempertegas ketajaman mereka dalam meraih kemenangan minggu lalu dengan skor sama saat menjamu Filipina, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (21/5/2017). Awal menit pertandingan Kamis ini pada babak pertama, Indonesia hanya unggul 1-0. Tendangan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Brylian Negietha Dwiki Aldana pada menit ke 24 pun gagal dihadang kiper Singapura, Dylan Christopher. Namun, siapa sangka, babak kedua, menjadi awal bersinarnya Timnas U-16 ini. Berkat kerja sama tim dan ketajaman lini serang, peluang gol yang didapat begitu banyak. Indonesia berhasil menggandakan kedudukan lewat tendangan Sukra Yatul Fajra pada menit ke-48. Sukra sukses merebut bola dari pemain belakang Singapura yang tidak mampu menguasai bola dengan baik. Ia telah menaklukkan kiper dalam posisi satu lawan satu. Menit ke-57, Indonesia mampu memperbesar keunggulan melalui eksekusi penalti Fadilah Nur Rahman. Pesta gol Garuda Muda akhirnya ditutup oleh sontekan Yadi Mulyadi pada menit ke-74. Dua kemenangan besar dicatat dengan bangga oleh para pemain Indonesia yang bersiap tampil di Piala AFF U-16 2017 dan Kualifikasi Piala AFC U-16 2018. Pada Piala AFF U-16, Indonesia tergabung di Grup A bersama Myanmar, Australia, Laos, dan Singapura. Menurut lansiran kompas.com, rencananya Brylian dkk akan bertandang ke Vietnam untuk menghadapi tim tuan rumah dan juga Myanmar. Namun, belum diketahui tanggal dan tempat pertandingan tersebut akan digelar. (sof/iha)

Timnas Indonesia U-19 Tampil Lepas Atas Myanmar

Timnas Indonesia U-19 berhadapan dengan Myanmar di fase Grup B Piala AFF, Selasa (5/9). Agar mengurangi beban pada laga perdana, Egy Maulana Vikry dkk diminta untuk bermain lepas. Menurut lansiran cnnindonesia.com, Manajer Timnas, Roni Fauzan berharap pemain bisa bermain lepas dan yakin akan menang melawan tim kuat Myanmar di laga perdana tersebut.  Persaingan memang di fase grup itu ketat, namun Roni yakin timnas punya ambisi juara seperti kejuaraan pada 2013. “Saya lihat kepercayaan diri pemain juga semakin meningkat, ada tekad kuat mereka untuk memberikan hasil yang maksimal di Piala AFF U18 ini,” tambahnya seperti dilansir cnnindonesia.com Kemenangan atas Myanmar penting bagi Indonesia, agar tim Garuda bisa jalani dua pertandingan ketat lain yaitu bersama Filipina dan Vietnam. Hingga nanti lawan terakhir Indonesia dengan Brunei darusalam . Roni Fauzan pun sebagai manajer timnas memohon doa dan dukungan dari warga Indonesia agar garuda nusantara meraih kemenangan atas Myanmar dan hingga jadi juara Piala AFF U18.

Indonesia Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah Oleh AFC Untuk Kualifikasi Piala Asia U-16 & U-19

Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Tempat akan diadakannya kualifikasi U-16 & U19 Piala Asia. Foto : skycrappercity.com

Indonesia menggelar laga Grup J Piala U-16 Asia dan yang akan mempertandingkan empat negara yaitu Jepang, Malaysia, Singapura dan Guam. dan sementara untuk kualifikasi tingkat U-19 Asia, Indonesia menjadi tuan rumah laga Grup J yang disertai oleh Australia, Korea Utara, Hong Kong dan Kepulauan Mariana Utara. Kualifikasi untuk U-16 Asia digelar pada 16-24 September 2017, sementara untuk kualifikasi U-19 dilaksanakan pada 31 Oktober-8 November 2017. Seperti yang di kutip dari Antara bahwa Suatu kebanggaan tersendiri untuk Indonesia yang di tunjuk menjadi tuan rumah untuk kualifikasi Piala U-16 dan U-19 2018 Asia yang diselenggarakan pada September dan Oktober 2017. “Ditunjuk oleh AFC, Indonesia menjadi tuan rumah dan semua pembiayaan akan ditanggung oleh AFC. PSSI lah yang akan jadi panitia penyelengara lokal.” Ujar Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono di Kantor PSSI, Jakarta. Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono menambahkan Seluruh pertandingan kualifikasi tersebut diadakan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi. Stadion Wibawa Mukti merupakan salah satu stadion yang menjadi pilihan untuk mempertandingkan cabang olahraga sepakbola Asian Games 2018 selain itu ada pula beberapa lokasi lain seperti Stadion Pakansari, Bogor dan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Indonesia pun ambil bagian untuk mengikuti kualifikasi Piala Asia U-16 dan U-19. Timnas U-16 yang dilatih Fakhri Husaini Indonesia bergabung di Group G bersama tuan rumah kualifikasi Thailand, Laos, Timor Leste dan Kepulauan Mariana Utara dan untuk kualifikasi Piala U-19 Asia, Indonesia masuk di Group F dengan Korea Selatan sebagai tuan rumah, Malaysia, Timor Leste dan Brunei Darussalam yang menjadi pesertanya.(bam/adt/glm)

Agung, Seorang Anak Penjual Bantal yang Mewujudkan Cita-Cita Melalui Sepakbola

Pasti semua orang mempunyai impian besar, dan banyak pula orang yang putus asa untuk menggapai keinginan mereka, tentunya menggapai harapan dapat di wujudkan melalui do’a dan juga niat yang bersungguh-sunguh. Agung Patara, Anak penjual bantal, kasur dan guling yang sering kita gunakan untuk menemani tidur, berangkat dari Medan yang berjuang keras untuk wujudkan cita citanya menjadi pemain sepakbola. Pengurus Unipapua DKI Jakarta yang akrab di sapa Bunda Hirma menjelaskan kepada NYSN melalui Hp selulernya bahwa Agung merupakan salah satu pilot project managemen Unipapua. “Ya, Agung Ini adalah salah satu pilot project management talent Unipapua ID GEN yang akan kami buktikan pada dunia, begitu banyak pengorbanannya sampai saat cidera dan bisa aktif kembali.” Tutur Hirma. Hirma juga menambahkan bahwa Agung Patara mempunyai skill yang amat complex dan berhasil lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2017 (SNMPTN).(26/5) “Selain cepat memahami permainan olahraga sepak bola, Agung juga menguasai ilmu umum, dan buktinya dia berhasil lulus SNMPTN 2017 dengan nilai yang bagus, dan berhasil masuk perguruan tinggi negeri universitas negeri Jakarta.” Tambah Hirma. Agung Patara merupakan binaan Unipapua yang memiliki segudang Prestasi diantaranya, pernah menjadi juara 1 Yamaha Cup 2011 wilayah medan U 13, di tahun yang sama juga menjadi juara 3 Asean Cup Thailand U 13. Sedangkan di tahun 2012 Tim Agung mendapkan gelar juara 3 Aqua DNC wilayah Medan, lalu di tahun 2013 berhasil menjadi juara 1 Trofeo U 16 di Jakarta Timur, juara 1 Trofeo Ragunan U 16. Pada tahun 2014 kembali mendapatkan menjadi juara 1 POPDA Kabupaten Bekasi, sekaligus menjadi 5 besar Borneo Cup Malaysia U 14. Di susul pada tahun 2015 menjadi juara 3 Haornas Kota Bekasi U 15. Kemudian timnya masuk peringkat 8 besar MIC Cup di Spanyol U 15. Lalu pada tahun berikutnya 2016 Tim Agung juga meraih Prestasi yang gemilang menjadi juara 1 antar pelajar wijayakrama Cup, juara 2 antar pelajar tingkat Kodim U 16. lalu di teruskan mendapat peringkat 3 liga superball U 16, juara 2 se provinsi DKI Jakarta U 17. Bahkan dirinya sempat di nobatkan menjadi 10 pemain terbaik United training, dan menjadi perwakilan Indonesia di Allianz junior football camp U 16 pada tahun 2016.(adt)

Football For Peace : Acara Sepakbola Internasional Pertama Kali di Indonesia

Piala Football for Peace

Jakarta – Football for Peace sebuah acara yang bertemakan sepak bola sosial Internasional pertama kalinya akan diadakan di Indonesia pada tanggal 20-21 Mei 2017, tepatnya di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta. Dengan bantuan dari Kementerian Luar Negeri, Football for peace ini diadakan dalam rangka pertandingan persahabatan antar 30 negara yang akan berlaga untuk mempromosikan dan menggalang dana demi misi perdamaian dan kemanusiaan melalui sepak bola. Salah satu hal yang unik dari pertandingan ini adalah, semua peserta yang berpartisipasi akan mendapatkan medali, baik dari pihak yang menang ataupun pihak yang kalah. Ini adalah suatu simbolik atau tanda terimakasih atas partisipasi para peserta dari berbagai negara yang telah membantu mempromosikan misi sepakbola sosial tersebut. “Football for Peace ini bertajuk persahabatan, sehingga tujuan acara ini bukannya menentukan yang mana yang terbaik dan bukan, tetapi demi mempererat persahabatan dan rasa fun diantara negara sahabat, sehingga semua peserta akan mendapatkan medali, dan Piala hanya diperuntukkan untuk pemenang” ujar Andi Hartono selaku Operation Manager Uni Papua FC. Football for Peace ini diselenggarakan oleh ID Gen (International Indonesia Generation Foundation) salah satu NGO / Non Govermental Organization yang juga mengepalai Uni Papua FC, yang berfokus untuk pendidikan dan pengembangan karakter masyarakan Indonesia melalui sepak bola sebagai wadahnya. Selain itu ID Gen juga berfokus untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis pada pengembangan karakter anak-anak dan para pemuda di Indonesia. Selain diikuti oleh 30 negara, JKT 69 sebuah tim sepakbola yang beranggotakan para selebritis tanah air seperti Ficky Notonegoro, Riko Ceper, Judika, Delon Idol, Roky Putiray, Darius Sinatria, dan Ibnu Jamil akan turut meramaikan acara yang bertajuk kedamaian tersebut di akhir pekan nanti. Bagi Anda yang berminat untuk menghadiri acara tersebut dapat menghubungi Fuad (0813 8656 3286), Wondo (0813 1129 6939) atau Andi (0823 1234 7890) atau dapat langsung menuju ke GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta pada tanggal 20-21 Mei 2017 nanti. Untuk bisa mengikuti acara ini Anda akan diminta untuk berdonasi seikhlasnya untuk mendapatkan tiket masuk sekaligus wristband football for peace. (iha)  

Luar Biasa, Anak Penjual Nasi Uduk ini Mengukir Prestasi ke Jepang

Irvan yang mentorehkan prestasi saat menjadi 5 besar di Jepang mewakili DKI Jakarta

Muhammad Irvan Maulana yang kesehariaannya sering di sapa dengan panggilan Irvan adalah remaja yang duduk di kelas 3 SMA Darusalam Ciputat, Tangsel. Remaja ini menyenangi sepak bola sedari kecil, di mulai saat dirinya berumur 6 tahun. Bergabung di SSB villa 2000 Pamulang, Ivan pernah menjuarai turnamen futsal antar sekolah menengah pertama se Kota Tangsel saat dirinya masih duduk di bangku SMP tahun 2013, kala itu Ivan bersekolah di SMP Arayisa Pamulang. Pada tahun yang sama tahun 2013, Ivan terpilih mengikuti turnamen Sister city yang berlangsung di Jepang, mewakili DKI Jakarta yang dipilih dari tiap sekolah sepak bola (SSB). Turnamen Sister city yang diikuti oleh 16 negara ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan tim Irvan berhasil masuk dalam urutan 5 besar. Remaja yang juga sangat menyukai sate ayam ini mengatakan kepada NYSN bahwa olah raga Futsal tidak sulit. “Menekuni sepak bola dan futsal tidak sulit kok, aturan mainnya sangat sederhana, apalagi saya di arahkan oleh pelatih futsal yang berpengalaman.” Papar Irvan yang tak lain anak dari ibu Sawi yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual nasi uduk. Atas prestasinya ini Irvan berharap mendapatkan hasil yang baik bagi masa depannya, guna membantu ekonomi orangtuanya. “Saya berharap dengan prestasi yang berhasil saya raih, akan mampu membantu ekonomi keluarga, dan semoga ke depan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak bagi saya.” Harap Irvan yang telah berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang perebutan trophy Dispora Kota Tangerang Selatan.(bgs/adt)

Kota Bogor Konsisten Mengusung Pemain Muda Melalui AFN

Bogor kembali mengusung bakat pemain muda pemain futsal handal untuk Akademi Futsal Nusantara (AFN) Selain menyandang sebagai Kota hujan, bogor bisa dikatakan berhasil dengan memunculkan nama-nama, seperti Redita Lukiyana, Nurhadi hingga Muhammad Iqbal muncul ke pentas nasional. Berbagai kejuaraan tingkat kabupaten, kota dan nasional pun pernah mereka juarai. Wahyu Nusantoro selaku manajer di AFN menyatakan bahwa jika mereka tidak akan berhenti memunculkan para pemain muda yang berbakat dan berprestasi dari kota Bogor. “Kami takkan berhenti untuk memunculkan bakat talenta pemain muda dari Kota Bogor, prestasi akan selali kami raih.” Tegas Wahyu. Mereka pun telah melatih para pemain-pemain yang baru tergabung dalam akademi yuniornya, dan siap melesat pesat untuk naik ke tingkatan senior. Pola pelatihan, kondisi kesehatan, pemain muda telah di persiapkan bersama pemain senior untuk ikut serta dalam beberapa turnamen nasional untuk menambah pengalaman mereka adalah visi dan misi AFN.(bam/adt)

Raih Beasiswa, Nabila Kapten Tim Futsal Putri Ajak Kaum Perempuan Bersahabat Dengan Bola

Nabila bersama tim Futsal Putri SMK Letris

Perlu kita ketahui, bahwa menjadi seorang kapten dalam tim bukan hanya sekedar ikatan di lengan berban karet, tapi juga merupakan sentral komunikasi dimana harus menyerang dan juga mengatur waktu untuk bertahan. Nabila (16) yang tak lain merupakan siswi SMK Letris, dan sekaligus kapten futsal putri di tim sekolah nya. Nabila adalah seorang putri yang berprestasi dalam olahraga futsal, kecintaannya dalam bermain bola di mulai sejak menduduki bangku SMP. Berlatar belakang hobby, menjadi satu satunya alasan untuk menekuni olahraga permainan futsal. Prestasi menjadi tim futsal putri berhasil di raih, diantaranya turnamen Dubesta Cup yang laksanakan di universitas budi luhur awal maret 2016 lalu. Prestasinya berawal dari keberhasilannya menjadi juara 1 tingkat futsal putri dan sekaligus mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 34 juta dari panitia penyelenggara Universitas Budi Luhur. Nabila mengatakan kepada NYSN bahwa kaum perempuan jangan pernah merasa minder untuk menekuni olahraga yang di dominasi oleh kaum pria.(23/5) “Buat cewek-cewek yang lain jangan pernah takut mencoba olahraga yang di minati oleh banyak kaum pria. Bersahabatlah dengan bola dan lapangan, kerja sama yang baik dan konsisten dalam latihan adalah awalan yang baik untuk berprestasi di olah raga futsal.” Tegas Nabila Di balik keberhasilan Nabila meraih prestasi gemilang, tak luput berkat strategi sang pelatih Ahmad rifai dan imron nurhadi, yang selalu mengajarkan kedisiplinan dan latihan fisik. “Dua kali seminggu adalah bekal latihan fisik ataupun mental yang wajib di jalani oleh tim futsal putri di Letris. Segala tehnik passing, shooting dribbling juga di tekankan pelatih untuk tim putri.” Ujar Rifai. (bam/adt)