Berkat Perjuangan Orang Tua, Remaja Ini Dinobatkan Menjadi Kiper Terbaik Dalam Barcelona Cup

Adi-Sepak-Bola

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat disukai oleh Muhammad Adi Satryo. Pelajar yang biasa dipanggil Adi ini sudah menjadi atlet sepak bola sejak kelas 3 SD. Berawal hanya mengikuti sepak bola mini atau biasa disebut dengan futsal, akhirnya Adi merasa bahwa ia memiliki potensi dalam olahraga tersebut. Prestasi Adi bersama timnya dan juga prestasi individunya antara lain adalah sebagai berikut: 1. Juara 1 dalam Liga Menpora tingkat Nasional 2. Juara 2 dalam Liga Suratin 3. Keeper terbaik dalam Liga Danon 4. Keeper terbaik dalam Liga Suratin 5. Keeper terbaik dalam Barcelona Cup Diakui Adi, sang mama sangat berjasa selama ini dalam memperhatikan Adi agar tidak salah jalan dan terjatuh dalam pergaulan negatif yang sedang marak di kalangan anak muda sekarang ini. “Dari kecil, sebelum fokus dengan sepak bola, mama selalu melibatkan saya dalam berbagai jenis olahraga.” tutur Adi, yang juga mengatakan kepada NYSN bahwa untuk mengisi waktu senggang dan menghindari kegiatan yang tidak jelas, sekarang ini ia memiliki pelatih sendiri untuk mengajar sepak bola secara privat. (3/8) Pengalaman sedih juga pernah dirasakan oleh Adi di saat turut liga suratin dimana ada dua pilihan yang harus di pilih salah satunya. “Saat Liga Suratin, semi final dan finalnya bentrok dengan kegiatan UKK dari sekolah. Sempat ada masalah sama eyang dan mama, disuruh pilih pelajaran atau olahraga. Akhirnya saya nurut sama eyang, saya lebih pilih sekolah dan ikut UKK, karena biar bagaimanapun sekolah tetap yang utama. Saat itu, club saya yang di Bandung, yang akan mengikuti Liga Suratin bersama, langsung kecewa dan sampai sekarang masih agak canggung.” kata Adi. Di masa depan, Adi mengatakan bahwa ia ingin menjadi ABRI, karena tertarik ketika melihat film perang-perangan semasa kecil. “Raihlah cita-citamu setinggi mungkin, dan jangan lupa diiringi dengan doa.” tutup Adi.(crs/adt)

Para Wasit Perempuan Ini Siap Memimpin Jalannya Pertandingan Sepakbola di Inggris

Deliana-Wasit

Emansipasi perempuan saat ini sudah masuk ke dalam hampir seluruh segmen para laki laki, balap motor, balap mobil, basket, bahkan dalam olahraga tinju sekalipun wanita sudah mendominasi. Tak terkecuali dalam sepak bola, sudah banyak dalam suatu pertandingan menggunakan wasit perempuan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa British Council dan Premier league sedang bekerjasama dengan wasit sepakbola Indonesia pada tahapan kursus pengembangan wasit premier skills yang pertama kali di adakan di Jakarta. Dalam kursus tersebut terdapat tiga level atau tiga tahapan dalam program pengembangan wasit, untuk tahun ini sebagai permulaan program level 2 dan 3 di lapangan ISCI Ciputat, Tangsel. Pada pengembangan level 1 adalah tentang pemahaman tentang pengantar peraturan standart law of the game (peraturan permainan) dan juga mengembangkan keterampilan praktis agar dapat memenuhi kualifikasi sebagai wasit. Sedangkan pada level 2 kursus tersebut lebih di tekankan pada jam terbang atau berpengalaman selama1-3 tahun di tiap pertandingan, dalam artian mereka terjun langsung memimpin pertandingan secara rutin. Rutinitas level 2 para wasit ini secara langsung mendemonstrasikan serangkaian kompetisi dan potensi sampai mereka lolos ke tingkat yang lebih tinggi. Dan pada level 3,selain terlibat secara rutin, mereka juga di tuntut untuk terlibat pembelajaran progresif dengan fase masa 4 tahun pengalaman. Serangkaian level tersebut sedang di jalani oleh calon wasit di program premier skills, dari banyaknya yang terlibat dalam program tersebut ada diantaranya 4 orang wasit perempuan. Dia bernama Mimin Mintarsih, Sumarni, Deliana Iman Dewi Gita, Gita Dewi Mulyani. Keempat wasit wanita ini akan di gadang menjadi wasit yang berskala international melalui program premier skills.(adt)

LIMA Futsal WJC 2017: UNINUS Si Juara Baru

Kompetisi tahunan LIMA Futsal Blibli.com West Java Conference (WJC) 2017 punya juara baru yaitu Universitas Islam Nusantara (UNINUS). Menurut ligamahasiswa.co.id (06/08/2017), perjalanan tim tersebut tidaklah mudah. Di fase grup mereka bertemu dengan lawan-lawan yang berat, seperti Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan juara LIMA Futsal WJC 2016, STKIP Pasundan. Pertandingan pertama (2/8), UNINUS mampu seimbang dengan STKIP perolehan skor 3-3. Di pertandingan terakhir grup (3/8), tim berhasil menang telak 6-0 atas UNISBA. Hasil tersebut membuat UNINUS melaju ke babak empat besar. Pada babak selanjutnya, di empat besar, yang menggunakan sistem grup, UNINUS mampu meraih 2 kemenangan dan 1 kali hasil imbang. Kemenangan diraih UNINUS atas STKIP Pasundan (dengan skor 6-0) dan juara Pul C, Institut Teknologi Nasional (ITENAS), 6-1. Sementara seri didapat saat melawan Universitas Telkom, 3-3. Akhirnya, dengan UNINUS memperoleh 7 poin, berarti tim pun berhak atas gelar juara Blibli.com Lima Futsal West Java Conference 2017. Pelatih UNINUS, Riana mengatakan hasil yang didapat karena kerja sama tim, kepercayaan, dan doa dari semua pihak yang terlibat. Pada LIMA National, pelatih akan menambahkan motivasi agar usaha yang telah dijalani selanjutnya tidak terbuang sia-sia di tingkat nasional tersebut. LIMA Futsal Nationals 2017 akan dilaksanakan di Malang, Jawa Timur sekitar Oktober mendatang, UNINUS akan bersama Universitas Telkom sebagai wakil dari West Java Conference (WJC). Ini Dia Tim yang Lolos Ke LIMA National 2017: Tim Putra : Univeristas Islam Nusantara (UNINUS) Telkom University Tim Putri : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)

LIMA Futsal WJC 2017: Tim Futsal Putri UPI Menang Atas Unpad

Tim futsal putri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil mempertahankan gelar juara dengan skor 3-1 di LIMA Futsal Blibli.com West Java Conference 2017. Tim putri berhasil mengalahkan pesaing terdekat yaitu Universitas Padjadjaran (UNPAD), Minggu (6/8). Menurut lansiran dari ligamahasiswa.co.id (06/08/17), pada pertandingan pertama UPI mampu meraih kemenangan. para pemain Unpad dibuat sulit dalam mengembangkan permainan. kapten UPI, Siti Latipah (9), di menit ke 6 meraih keunggulan untuk timnya melalui sepakan kaki kanannya. Setelah gol pertama tersebut, UPI semakin melebarkan sayap untuk kemenangan. Namun, menit ke-14, Unpad berhasil menyamakan kedudukan dengan serangan balik cepat oleh Leni Yuliani (10). Kemudian, UPI kembali mengejar dan unggul atas Unpad. Milda (14) berhasil memanfaatkan kelengahan tim Unpad di awal babak kedua. Hingga akhirnya Unpad semakin jauh tertinggal setelah pemain UPI, Theresia (21), lolos dengan mudah menendang bola ke gawang Unpad di menit ke-33. Hasil permainan pun berakhir dengan skor 3-1. Seperti yang dilansir ligamahasiswa.co.id, Pelatih Tim Putri UPI, Asep Supmena mengatakan di pertandingan pertama, tim UPI sudah bisa membaca pertandingan. sehingga strategi yang Asep siapkan bisa berjalan dengan baik. Tim UPI pun kembali meraih kemenangan. Pelatih juga menambahkan untuk menghadapi LIMA Nationals nanti,akan mempersiapkan tim sebaik mungkin. Dalam waktu 2 bulan ini, Pelatih akan meningkatkan skill individu para pemain agar siap menghadapi kompetisi nationals. Atas kemenangan yang telah diraih, berarti UPI berhak atas gelar juara LIMA Futsal Blibli.com West Java Conference 2017. Tim telah mengunci puncak klasemen putri setelah sikat 4 pertandingan dengan kemenangan.

British Council Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muda Untuk Membangun Budaya Olahraga.

opening-british-council

Sepertinya masyarakat Indonesia perlu bernafas lega, pasalnya premier skill ini tidak hanya mengakomodir atlet berbakat, tetapi juga akan memfasilitasi para wasit di seluruh indonesia melalui British Council. Perlu di ketahui bahwa Premier Skill kemitraan antara liga premier inggris (premier league) dan British council yang menggunakan sepak bola sebagai alat untuk mengembangkan masa depan potensi kaum muda hingga seluruh dunia. Program ini berawal dari ketertarikan dan keahlian global liga premier inggris yang telah berhasil menyajikan ajang sepakbola bergensi di dunia, premier skills mampu mempengaruhi pendekatan kelembagaan terhadap tindakan sosial melalui sepakbola serta memberikan pelatihan langsung kepada pelatih dan wasit. Terhitung sudah memasuki usia 10 tahun program premier skills ini berjalan, dari jumlah 17.715 pelatih dan wasit yang telah mengikuti pelatihannya di 29 negara. Artinya telah berhasil menjangkau 1,5 juta kaum muda, lalu 6000 guru yang telah mendapatkan pelatihan penggunaan materi bahasa inggris, juga 6,5 juta yang sudah melihat materi online. Semua program itu di berikan secara gratis. British council merupakan wadah atau organisasi intenasional inggris dalam bidang hubungan budaya dan beasiswa pendidikan. Bekerja sama dengan 100 negara di dunia melalui seni budaya telah berhasil menyedot perhatian lebih dari 20 juta orang secara langsung dan 500 juta orang secara online. Di Indonesia sendiri para pengurus British council mengaku telah siap memfasilitasi dan membuka sebanyak banyaknya peluang kepada masyarakat. (adt)

Closing Seremoni Pelatihan Wasit Premier Skills Berlangsung Lancar Di Lapangan ISCI Tangsel.

closing-british-council

Pembinaan dan pelatihan wasit yang di lakukan oleh sebuah organisasi internasional British Council berlangsung lancar, seleksi calon wasit turut di saksikan oleh kementerian terkait dan organisasi nasional seperti PSSI. Pada kesempatan itu, kementerian pemuda dan olahraga melalui Deputi III bidang pembudayaan olahraga, DR Raden Isnanta, MPD mengatakan bahwa wasit itu adalah pemimpin. “Wasit adalah pemimpin, sebagai dirijen di lapangan. Potensi olahraga nasional dan internasional tentang sepak bola sangat besar, kami kementerian pemuda dan olahraga mengakui kekurangan wasit yang berkualitas di dalam negeri.”ujar Isnanta Selain berikan ucapan selamat kepada peserta yang sudah mengikuti pelatihan wasit, dan dirinya berharap wasit indonesia berjiwa berbagi, salah satunya berbagi ilmu. “Salah satu budaya Indonesia adalah berbagi, saya sangat mengapresiasi program Premier Skill ini sebagai wadah peningkatan mental para wasit, dan saya berharap kepada pemuda yang berhasil mendapatkan kesempatan disini semoga bisa berbagi di lingkungan masing masing.”tegas Isnanta. Sementara itu hal senada juga di ungkapkan oleh sekertaris jendral Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria, di tempat yang sama dia mengatakan moment ini perlu di dukung dan di kembangkan sebagai icon kebangkitan olahraga sepak bola. “Iya, secara filosofi kami di PSSI memakai cara sederhana secara gotong royong, ibarat membangun rumah alangkah lebih baik jika bersama-sama, gotong royong membangun istana nan megah sebagai cita-cita bersama.” Kata Ratu. Ratu juga menambahkan bahwa wasit itu bertugas dan memiliki kewenangan untuk menjaga keindahan dalam sebuah pertandingan. “Wasit itu selain memimpin berjalannya sebuah pertandingan, mereka juga wajib menjaga keindahan olahraga tersebut, jika di ibaratkan sebuah candi, wasit ini memiliki tujuan membangun kerajaan sepakbola, dan para wasit disini juga menjadi gawangnya.” tambah Ratu Program premier skill rutin di selenggaran sebagai bentuk konsistensi demi menjaga hubungan baik kedua negara, antara inggris dan indonesia. Lalu akhirnya tersaji pertandingan bergengsi liga premier inggris di televisi swasta di Indonesia. Acara di tutup dengan pemberian sertifikat secara klasifikasi kelas atau level kemampuan wasit secara individu, di saksikan oleh wasit senior liga Inggris Graham Laws dan juga Clive Oliver. (adt)

Canangkan Reformasi Sepak Bola Lewat Unipapua, Harry Widjaja Ajak Semua Lapisan Bergabung

Harry Widjaja, CEO Uni papua, bersama tim Uni Papua dalam acara Football For Peace, Sabtu 20/0517. (NYSN Media)

Setelah sucses menggelar sepak bola yang bertema Football For Peace 2017, pejabat eksekutif tertinggi atau dengan kata lain di sebut CEO (Chief Executive Officer) Harry Widjaja kembali canangkan ide reformasi sepak bola dan aksi pendampingan mental kepada korban bencana alam (counseling). Di Gor Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Harry menjelaskan bahwa spirit NGO Unipapua binaannya akan terus melakukan reformasi dalam sepak bola. “Maksud yang di usung Unipapua murni merupakan aksi sosial, yang pertama adalah untuk membangkitkan gairah sepak bola dalam negeri dan tebarkan salam perdamaian di dalam, lalu saat ini sepak bola indonesia dalam momentum reformasi, dan wujud aksi ini adalah ingin memperkaya agar pertandingan sepak bola lebih kreative.” Pungkas Harry Harry menambahkan bahwa setelah mendapatkan dukungan dari kementerian luar negeri, maka event football for peace 2017 terlaksana dengan baik. “Iya, setelah kami berkomunikasi dengan kementerian luar negeri guna mendapatkan rekom kerjasama, maka alhasil 30 negara menyambut baik gerakan sosial ini. Dan akhirnya moment yang baru pertama kali di dunia ini terlaksana dengan baik, pertandingan sepak bola damai sekaligus mempromosikan Indonesia.” Tambah Harry kepada NYSN (20/5) Lebih lanjut Harry menambahkan mengenai banyaknya dukungan yang berpartisipasi dari berbagai rekanan dalam memeriahkan football for peace 2017, semata mata mereka mempunyai kesamaan pandangan, dan NGO besutannya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin berjuang bersama menyebarkan olahraga damai. “Kami sepakat bahwa sepak bola hanya di jadikan pintu masuk dalam membangun karakter anak-anak muda. Karena tidak semua anak-anak binaan Unipapua menjadi pemain bola. Kita hanya menampung dan mencoba menanamkan jiwa yang sehat, tidak mudah terprovokasi dan tidak benar bahwa sepak bola itu rusuh.” Kata Harry Selanjutnya Harry juga mengatakan kepada NYSN, bahwa akan menggelar moment yang sama khusus untuk daerah pinggiran perbatasan. “Selain akan menggelar acara serupa di seluruh wilayah perbatasan, kami juga akan menggelar aksi sosial berikutnya sebagai wujud soledaritas untuk membangkitkan semangat kepada anak anak yang khusus menjadi korban bencana alam.” Tutup Harry (adt/iha)

Demian Bersyukur Dapat Kesempatan Latihan Keliling Dunia

Demian saat berlaga di acara Football For Peace, Sabtu 20/05/17. (NYSN Media)

Bakat adalah anugerah yang di berikan oleh sang pencipta, jika tidak di asah niscaya tidak akan menjadi bekal untuk kehidupan mendatang. Begitu paparan remaja asal papua Demianus Hoay (22), kepada NYSN di lapangan Gor soccer Sudirman, kuningan, jakarta (20/5) Demanius Hoay yang akrab dengan sapaan Demi ini mengatakan kepada NYSN bahwa mengawali dan menekuni dunia olah raga sepak bola semenjak menginjak usia16 tahun. “Iya, saya mengawali kecintaan saya di dunia olahraga semenjak umur 16 tahun, dan sampai saat ini saya akan terus menekuninya.” Ujar Demi Club pertama yang di singgahinya adalah PS Mitra Sorong Papua, kemudian pindah ke club Uni Papua di saat umur 19 sampai sekarang. Demi juga mengatakan bahwa dirinya pernah di latih di malaysia, korea, dan juga Finlandia mewakili Tim B Unipapua. “Berkat kegigihan yang saya tekuni, akhirnya saya di berikan kesempatan mengunjungi 3 Negara besar untuk berlatih. Diantaranya Malaysia, Korea dan Finlandia.” Kata Demi yang juga doyan dengan kuliner khas Cirebon Tahu gejrot. Lebih lanjut pria yang mengidolakan Boas Salosa ini memaparkan bahwa bakat yang di miliki sudah ada semenjak masih anak anak. Selain itu Demi juga mempunyai hobi membaca buku, dan sesekali Demi berpesan bahwa kita harus bisa memotivasi diri sendiri, dan kerja keras. “Kita harus bisa memotivasi diri sendiri, lalu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, lalu di dorong dengan kerja keras untuk mewujudkannya.” Tutup Demi. (bam/adt)

Unik, Wasit hanya Siapkan Kartu Putih di Pertandingan Sepak Bola.

Sepakbola uni papua

Setidaknya masih ada harapan bagi generasi penerus bangsa untuk berkarya dalam olahraga di tengah situasi pasang surut ekonomi yang melanda di kalangan masyarakat bawah. Pengurus NGO Uni Papua Cabang Jakarta Yana Efendi mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya dan tim sedang menjaring minat anak bangsa yang tinggal di Rumah Susun. “Minat anak-anak yang berdomisili di rusun flamboyan hingga saat ini jumlahnya mencapai 80 murid binaan Uni Papua Cabang Jakarta yang di targetkan dari CEO Uni Papua pusat Harry Widjaja mencapai 200 anak, makanya untuk pengembangan kita siapkan 2 orang pelatih lokal khusus untuk rusun flamboyan.” Terang Yana Yana juga memaparkan bahwa keunikan tersendiri yang di lakukan Uni Papua adalah tidak mengenal kartu merah ataupun kartu kuning dalam pertandingan. Dan juga kepengurusan Uni Papua di wilayah Jakarta hampir semuanya terbentuk khususnya di wilayah yang notabene dari golongan masyarakat ekonomi lemah. “Yang kami suka di Uni Papua adalah semua pemain bola di kenalkan aturan main yang berbeda, yaitu tanpa kartu merah dan kuning. Tetapi kartu Putih tanda perdamaian. Kepengurusan Uni Papua merambah ke Pulau panggang, Pramuka, Pulau Karya di Kepulauan Seribu. Disana setiap 2 minggu sekali latihan sepak bola dari Uni Papua dan anak anak di latih rata-rata sampai 3 hari atau 4 hari berturut-turut.” Tambah Yana Sedangkan di rusun Flamboyan sendiri menggalakan latihan seminggu dua kali pagi dan sore gunakan fasilitas lapangan futsal yang tersedia di rusun flamboyan. Yana memaparkan sejarah perjuangan Uni Papua di lapangan Pertamina, Simprug. “Awalnya hanya 10 orang tapi seperti yang kita lihat saat ini sudah sampai 80 berarti kan cukup pesat, yang namanya di rumah susun biasanya sangat Komplek ada berbagai macam suku dan ada pendatang yang dari mana-mana kadang kala bahasa daerah masih terbawa dengan sepak bola.” Sambung Yana Lebih lanjut Yana mengatakan bahwa ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Sabtu pagi namun berhubung ini akan ada coaching Clinic di lapangan Simprug Pertamina untuk yang dewasanya ini nanti ada sparing sama dari kedutaan besar China. Latihan ini di dedikasikan untuk mengikuti pertandingan persahabatan antar 22 negara yang tergabung dalam sepak bola perdamaian yang nanti akan di lakukan di indonesia. Bukan hanya untuk pemain bolanya saja tetapi juga beserta pelatihan bagaimana menjadi anak gawang yang cekatan. Pemuda kelahiran Tasikmalaya ini merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik bagi negara, dan optimis sepak bola akan selalu menyebarkan kedamaian. “Kebetulan saya suka dengan anak-anak, dari anak-anak awalnya cuma satu dua orang yang bagus, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk anak yang lain juga bisa berpeluang untuk menjadi pemain yang bagus seperti pertandingan perdamaian.” Tutup Yana (adt).

Kembalikan Restu Sang Bunda, Vira akan membuktikannya lewat Futsal

Sebuah tantangan tersendiri bahwa futsal yang biasa di mainkan oleh lelaki kini menjadi wabah yang hampir meluas dan di terima oleh semua gender. Salah satunya adalah Alviranti Syasalbilla yang tergabung dalam Tim Futsal Jaya Kencana Angle Olahraga jenis Futsal yang saat ini sedang di gemari kalangan muda mudi membuat Alviranti Syasalbilla yang masih berusia 15 tahun, ikut terjun ke dalamnya. Alviranti Syasalbilla lahir di Tangerang 11, Oktober 2001. yang akrab dengan sapaan Vira mengaku tertarik untuk mengikuti Futsal sejak dirinya masih berusia 7 tahun, “Sebenarnya berawal dari aku di ajak main bola oleh kakakku setiap harinya, aku menjadi kebiasaan dan merasa futsal adalah olahraga yang cocok untuk aku jadikan eskul di Sekolah, saat itu saya masih bersekolah di SMPN 4 Pamulang Tangsel, saya sangat senang sekali karena kerja tim itu menurut saya lebih menantang, di samping itu aku juga bisa mendapat banyak teman ketika tim kita menghadapi tim lawan,” ujarnya pada NYSN saat di temui di Sekolahnya SMA Negeri 10 Tangsel. Vira juga mengakui bahwa dirinya ingin seperti seniornya yang sudah meraih beberapa piala, baik dari antar tim maupun kejuaraan antar Kota. “Jujur ya, sebenarnya mama aku gak mendukung aku untuk terjun di olahraga jenis futsal, sebab aku kan anak perempuan, tetapi walaupun tidak di dukung aku terus berlatih sampai aku mendapat juara seperti seniorku.” Tambah Vira Prestasi yang sedikit tidak membuat surut semangat gadis belia yang satu ini. “Walaupun saat ini aku dan tim ku yang di namakan Jaya Kencana Angle, baru menang antar club, aku optimis bisa seperti kaka seniorku yang aku idolakan saat ini nantinya” Ujar Vira Vira juga berjanji kalau dirinya akan terus meyakinkan sang ibu lewat prestasi cemerlang, agar bunda dapat percaya kalo olahraga futsal Putri itu tidak seperti yang ibundanya kira. (ryo/adt)

Timnas Indonesia U-22 Menang Tanpa Balas Lawan Mongolia

Timnas Indonesia U-22. Foto: cnnindonesia.com

Tim nasional (Timnas) Indonesia U-22 menang telak 7-0 saat berhadapan dengan Mongolia pada laga kedua Kualifikasi Piala Asia U-23 di Supachalasal National Stadium, Bangkok, Thailand, Jumat, sore WIB (21/7/2017) Seperti lansiran dari DetikSport (21/7/2017), Luis Milla merubah susunan pemainnya menjadi Kurniawan Kartika Ajie dipasang menjadi penjaga gawang, memainkan Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas Dan Osvaldo Haay dipasang di posisi penyerang kanan. Hasil perubahan tersebut Indonesia pun unggul babak pertama, dengan tiga gol oleh Saddil Ramdani, Marinus Maryanto, dan Gavin Kwan Adsiti. Babak kedua, empat gol, Saddil, Osvaldo, Gavin, dan Septian David Maulana sebagai pencetak tendangan ke gawang lawan. Maka, Indonesia menang dengan perolehan tujuh gol dari tim Mongolia Dengan kemenangan ini, Indonesia mengumpulkan tiga poin. Untuk saat ini, Indonesia ada di posisi pertama Grup H. Posisi tersebut selisih di bawah Malaysia yang unggul sementara di Grup H. Tim Malaysia baru akan memainkan laga lagi malam nanti, melawan Thailand. Sementara, untuk Mongolia ada di posisi terbawah Grup H dengan meraih satu angka dan defisit tujuh gol. Garuda Muda pun selanjutnya akan melawan si tuan rumah yaitu Thailand di putaran final, pada Minggu (23/7) mendatang. Indonesia harus berhasil mempertahankan posisi di peringkat kedua klasemen. Jika bisa menang, berarti ada peluang bagi timnas U-22 untuk tembus final Piala Asia.

Uni Papua: Bangkitnya Gerakan Olahraga Sepak Bola Sebagai Simbol Sportifitas

Moresby, satu relawan Uni Papua saat diminta keterangan oleh NYSN

The International Indonesia Generation Foundation, atau NGO/ Non Governmental Organizations uni papua. Membawa misi penting menyebarkan perdamaian dalam kegiatan olahraga bola. Berdiri pada tahun 2010 yang di pimpin oleh tokoh muda Harry Wijaya uni papua membawa olahraga bola di kombinasikan kegiatan sosial, seperti yang di paparkan oleh salah satu relawan Uni Papua, Moresby yang menyatakan bahwa di tengah konflik iklim perpolitikan masih terus berupaya untuk menggali minat anak bangsa dalam olah raga. Program yang dilakukan oleh Uni Papua adalah membangun kehidupan sosial anak-anak dari usia 6 – 21 tahun, membina mereka dalam wadah Sekolah Sepak Bola usia dini. “Kami terus bergerak di tengah ketidak stabilan kondisi politik papua dan beberapa kota besar lainnya di indonesia pada saat itu dengan mengusung olah raga Sepak Bola sebagai icon perdamaian.” Terang Moresby Moresby juga menambahkan bahwa dengan gerakan olahraga perlahan mendapatkan tempat di hati peminatnya dengan totalitas sportifitas. “Di bawah kepemimpinan CEO Uni Papua bapak Harry Wijaya, 50 Relawan Uni Papua tersebar hingga pelosok Indonesia, tidak hanya itu cabang cabang di luar negeri juga sudah tersebar gerakan sportifitas di negara negara besar.” Ujar Moresby Dan resminya Uni Papua FC / Football Community didirikan berdasarkan Akta Notaris No 10 tertanggal 8 November 2013 Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M, sebagai Organisasi Sosial dan Non Government Organisation dengan kategori Social Sport Development. (adt)

Lewat SSB Kemal harap Indonesia bisa memenangkan liga Asia

Harapan dari sebuah perjuangan yang di rintis secara komitmen tentunya dapat mewujudkan impian yang mustahil sekalipun. Tidak tangung-tanggung Kemal Abdul Racman yang masih berusia 11 tahun ingin sepak bola indonesia menjadi juara liga Asia. “Setiap hari aku latihan di lapangan, semoga nanti aku boleh ikut di Timnas Indonesia untuk menjuarai Liga Asia football competition.” Pungkas kemal dengan keluguannya. Anak tunggal yang kebetulan putra dari Ketua Fraksi DPRD Tangsel yang masih duduk di bangku kelas 5 di SDN 6 Ciputat, memaparkan kepada NYSN seputar hobbynya dengan olahraga sepak bola. Terhitung semenjak usianya memasuki umur 6 tahun. Dan saat ini kemal bergabung dengan club sepak bola SSB Putra Ralin Pondok Cabe yang di latih oleh Coach Naman. Saat di temui di kediamanya Kemal mengatakan dirinya selalu mendapatkan dorongan dari seorang ayah dan bunda, sehingga berhasil meraih beberapa trophi piala. “Semenjak aku gabung di SSB Putra Ralin Pondok Cabe, sering memenangkan ajang lomba Antar Persatuan Sepak Bola Cilik yang berada di Tangerang Selatan. Dan itu berkat ibuku Eva Safrida yang selalu mengantar jemput dirinya saat latihan dan juga selalu hadir dalam pertandingan yang aku ikuti.” Tutup kemal (ryo/adt)

Pria Ini Beralih Dari Futsal Dan Terjun Ke Bola Basket Karena Pointnya Banyak

abram-basket

Dalam pertandingan olahraga bola basket selain untuk berusaha memasukan bola dengan sebanyak banyaknya, tehnik yang paling populer adalah istilah slam dunk, slam dunk ini yang tak lain adalah cara memasukan bola dengan telak pada jarak dekat pas di bibir ring. Mahasiswa Universitas Esa Unggul semester 2, bernama Abramd Nathan Soedjono sudah menyukai olahraga basket sejak kecil, dan mulai menekuni olahraga bola basket semenjak kelas 2 SMP. “Dari kecil saya memang suka dengan olahraga. Namun bukan berawal dari basket melainkan futsal. Karena dulu saya memiliki postur badan yang cukup tinggi, maka saya diajak buat main basket. Yang membuat saya tertarik dengan bola basket karena ada kepuasan tersendiri kalo bisa scores. Basket itu kan points nya banyak. Selain itu, basket juga bisa membuat saya mengenal banyak orang. Pertama kali saya tergabung di club Gading Muda dan itu bertahan sampai saya umur delapan belas. Sekarang, saya tergabung di club GSBC untuk kategori divisi satu.” ujar Abram, yang juga mengakui bahwa ketika bermain bola basket ia merasa tidak ada beban serta bisa berekspresi di lapangan tanpa halangan. Berikut adalah beberapa prestasi Abram bersama tim nya antara lain: 1. Peringkat 3 SEABA U18 mewakili Indonesia 2. FIBA U18 mewakili Indonesia 3. DBL Allstar 2014 dan 2015 4. Juara 1 PON remaja mewakili Jakarta 5. Peringkat 2 Kejurnas U16 mewakili Jakarta 6. Peringkat 3 POPWIL mewakili Banten 7. peringkat 1 POPDA mewakili Tangerang Selatan Abram mengakui bahwa semula kedua orang tuanya tidak mendukung dirinya dalam menekuni olahraga basket. Dan ia terpaksa melanjutkan hobbynya secara diam diam. “Kedua orang tua saya pada mulanya sangat tidak mendukung, karena khawatir pendidikan akademis saya akan terganggu dan masalah resiko cidera yang parah. Jadi awalnya saya diam-diam ikut club bola basket ini. Lama kelamaan karena timbul prestasi demi prestasi akhirnya mereka malah support banget, sampai melebihi espektasi saya sendiri.” Tutur Abram, yang juga telah mendapat prestasi individu yakni MVP di Saint John’s Cup, Top Scorer di Saint John’s Cup dan JRBL First team. Kejadian lucu juga pernah dialami Abram selama menggeluti olahraga basket. “Jadi, waktu itu ada kejuaraan 3 lawan 3. nah kejuaraan ini diselenggarakan ketika bulan puasa. Saya dan teman-teman saya ikut jadi peserta lomba karena kebetulan sedang hari libur juga. Ketika mau tanding, ternyata jadwal tandingnya itu di atas jam 12 malam. Jadi event tersebut diadakan agar orang-orang bisa langsung sahur. Yang bikin lucu, ketika giliran kita bertanding bawaannya menguap terus dan mata sudah terasa berat. Soalnya ngantuk banget, jadi main basketnya lemas. Tapi syukurlah di pertandingan tersebut kita juara. Kita pulang jam 6 pagi. Tapi karena sudah menang, rasa ngantuk dan lelah jadi lupa. Itu pengalaman yang sangat lucu karena bertanding basket di luar jam normal.” cerita Abram. Diakui Abram, tanpa pelatih basketnya, yaitu Agung Christianto, ia tidak akan bisa seperti sekarang ini. “Karena yang mengajak saya ke club basket itu, ya coach Agung. Disamping itu, tetap orang tua saya yang paling berperan dalam perjuangan saya meskipun awalnya mereka tidak support. Tapi dalam setiap situasi mereka selalu ada disamping saya.” kata Abram. Abram juga mengatakan kepada NYSN, bahwa ia selalu berlatih dengan rasa senang. Jadi, walaupun sering timbul rasa bosan, itu tidak akan berpengaruh untuknya. Abram menuturkan, bahwa ia tetap akan mencari pekerjaan lain untuk masa depan. “Saya pribadi ingin buat fokus masa depan saya yaitu memiliki pekerjaan di luar basket. Karena menurut saya, basket belum bisa untuk menghidupi saya kedepannya. Mungkin basket ini hanya untuk saya menambah network link pertemanan saya dan jadi punya wawasan yang luas.” jelas Abram. Ia juga melanjutkan dengan berpesan kepada pembaca NYSN, jangan malu untuk bertanya kepada orang yang sudah lebih dahulu berhasil dan menjalani setiap proses dengan senang hati. “Untuk orang-orang yang ingin berprestasi, kalian harus bisa keluar dari zona nyaman. Setiap keputusan yang sudah dipilih, harus ditekuni dan yang pasti bekerja keras untuk bisa mencapai goal kalian. Jangan bergantung dengan orang lain, kalian harus punya mindset bahwa kalian bisa lebih dari orang lain. Dan jangan lupa untuk selalu belajar dari orang yang lebih jago. Dalam artian jangan malu untuk bertanya atau mencontoh orang yang lebih jago. Jangan jadikan sebagai beban, namun kamu harus menikmati setiap prosesnya karena kamu sudah berkomitmen.” tutup mahasiswa kelahiran Jakarta, 29 Januari 1998 ini.(crs/adt)

Timnas U-16 Dipastikan Tersisih Dari Piala AFF U-15

Pelatih Tim nasional Indonesia U-16, Fachry Husaini, merasa timnya sedang mendapat teguran dari Tuhan. ia sangat menyayangkan hasil buruk yang didapat skuat timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-15. Pasalnya, Timnas U-16 dipastikan tersisih dari Piala AFF U-15, usai kalah 2-3 dari Laos di Chonburi Campus Stadium 1, Thailand, Sabtu (15/7/2017). Dengan hasil tersebut, berarti pasukan ‘Merah-Putih’ baru meraup satu poin dari empat laga. Seperti yang dilansir DetikSport, Fachry mengaku sangat kecewa dengan anak asuhnya yang menampilkan penampilan tim yang sangat buruk selama turnamen AFF dan tak bermain selevel pemain timnas. Para pemain pun dinilai Fachry terlalu ceroboh saat melawan Laos dibanding pada laga-laga sebelumnya. Meski demikian, sang pelatih juga mengakui hasil ini bisa menjadi bahan evaluasi dan koreksi ke depannya. “Saya harap kekalahan ini justru baik buat saya, tim, pelatih, dan semua yang berkecimpung di sepakbola. Ini untuk bahan koreksi, evaluasi, dan teguran untuk semuanya.” kata Fachry dalam rilis yang dilansir detikSport. Kegagalan timnas U-16 secara keseluruhan disebut Fachry juga tak terlepas dari lantaran merasa besar kepala usai juara di turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017 di Vietnam. Tim sudah diangkat setinggi-tingginya oleh khalayak banyak usai kemenangan di turnamen Vietnam. Kemudian ternyata di turnamen selanjutnya belum layak apa-apa. Maka kini timnya seolah sedang mendapatkan teguran dari Tuhan. “Tujuan kami di sini jelas untuk meraih juara. Mungkin Tuhan punya rencana lain yang indah buat kami. Bukan di sini, mungkin ditempat lain. Meski begitu saya tetap berterima kasih kepada pemain yang sudah bertanding hari ini,” pungkasnya yang dilansir DetikSport. Meski dipastikan tersisih dari ajang AFF U-15, pasukan ‘Garuda Asia’ masih harus berhadapan dengan Singapura, yang belum mendapatkan poin, pada 17 Juli 2017 di babak Grup A sebelum kembali ke Indonesia.

Remaja Ini Rela Menjual Sepatu Emasnya Demi Kesembuhan Kakinya

Hapidin (Berbaju Merah), remaja yang terpaksa menjual sepatu emasnya, demi pengobatan cidera yang dialaminya.

Dibalik prestasinya yang sangat membanggakan tersimpan cerita pilu yang akhirnya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Pada tahun 2015, tepatnya satu tahun setelah menerima penghargaan sepatu emas, Hapidin mengalami cidera patah tulang kering yang cukup parah, dan mengalami kendala pada anklenya (pergelangan kaki) dan juga patah tulang kering.

Timnas Indonesia U-16 Akan Uji Kekuatan di Turnamen Vietnam

Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 setelah berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Singapura U-16. Foto: ANTARA

⁠⁠⁠Timnas Indonesia U-16  makin menuain hasil yang mengagumkan di tingkat uji coba internasional. Pasukan arahan Fakhri Husaini itu sebelumnya telah sukses menghentikan langkah Singapura 4-0 pada uji coba Kamis (8/6) di Stadion Wibawamukti Cikarang. begitu juga dengan Filipina dengan jumlah skor yang sama. Selain sudah melalui uji coba internasional, sudah lima kali uji coba lokal yang dijalani para Garuda muda. Empat dari lima pertandingan itu menghasilkan kemenangan. Dua di antaranya mereka mengalahkan Villa 2000 U-17 dan tim PPLP DKI Jakarta. Dengan hasil sangat membanggakan itu, PSSI memperkuat keinginannya agar Althaf Indie Alrizky dan kawan-kawan akan diikutsertakan pada turnamen internasional U-15 di Vietnam pada 14-18 Juni 2017. Berdasrkan rilis PSSI yang dilansir dari Antara, 22 pemain asuhan Fakhri akan dikirim ke Vietnam untuk mengikuti turnamen tersebut sebagai bagian dari rentetan tour uji coba internasional mereka. Timnas U-16 akan ikut berlaga di ajang Piala AFF U-15 di Thailand pada waktu yg akan datang. Rencananya petandingan akan di selenggarakan pada 9 Juni sampai 2 Juli 2017. Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Australia, Thailand, Laos, Myanmar dan Singapura. Berikut adalah daftar 22 Pemain Timnas U-16 yang diboyong ke Vietnam, yaitu: Kiper: Ahluzd Dzikri Fikri (Jawa Barat) dan Hafiz Fauzan Muzaki (Sumatera Barat) Belakang: Mochammad Yudha Febrian (DKI Jakarta), Muhammad Uchida (DKI Jakarta), Liba Valentino Imwahyusyah (Jawa Timur), Muhammad Reza Fauzan (Aceh), Ahmad Rusadi (Kalimantan Timur), Amirudin Bagas Kaffa Arrizqi (Jawa Tengah) dan Mifthakul Septa Anjar Pradika (Jawa Tengah) Tengah: Hamsah Lestaluhu (Tulehu), David Maulana (Sumatera Utara), Kartika Vedayanto Putra (Jawa Tengah), Brilyan Negietha Dwiki Aldana (Jawa Timur) serta Fadillah Nur Rahman (Sumatera Barat) Depan: Rendy Juliansyah (DKI Jakarta), Amirudin Bagus Kahfi Alfikri (Jawa Tengah), Yadi Mulyadi (Jawa Barat), Andre Oktaviansyah (DKI Jakarta), Sakra Yatul Fajra (Jawa Barat) dan Althaf Indie Alrizky (DKI Jakarta)

Pelajar dari Lampung Raih Medali Emas Dalam Seleksi di Madrid

Bupati Lampung Tengah Ir. Mustafa (Kiri) dan Rio Helmi Saputra (Kanan). Foto : merdeka

23 pemain muda berbakat mewakili Indonesia dalam seleksi ESP (Entry Soccer Profesional) di Madrid, Spanyol 28-29 Mei lalu. Ajang berkelas internasional ini mengembangkan bibit muda pesepakbola. Tim Indonesia menyumbang keberhasil dengan membawa pulang medali emas. Rio Helmi Saputra, pelajar asal Lampung Tengah adalah salah satu pemain yang terpilih berlaga dalam ajang tersebut. Rio beruntung terpilih untuk mewakili Lampung Tengah, bahkan Lampung berlaga memperkuat Tim Nasional Sepak Bola Anak Indonesia (Timnas SBAI) dalam ajang bergengsi Barcelona Football Festival. Pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Inti Bandarjaya, Sunarto mengatakan, anak didiknya tersebut dapat bergabung dalam Tim nasional karena terpilih melalui seleksi nasional setelah mengikuti kompetisi BAI di Jakarta. Putra pasangan Asep (39) dan Enita (38) ini, bersama 23 anak lainnya yang berasal dari berbagai provinsi di tanah air yang berhasil mengalahkan tim asal Irlandia dalam laga final dengan skor 1-0. Sebelumnya, rio yang merupakan siswa SMPN 4 Terbanggibesar ini juga sudah tampil di ajang yang sama di tahun 2016 lalu. Pada Kesempatan kedua kalinya mewakili Lampung, bahkan Indonesia untuk berlaga di kelas internasional dan berhasil membawa medali emas. Kemenangan Rio di laga internasional ini sangat menarik perhatian Bupati Lampung Tengah, Mustafa. “Dari Lampung, Rio menjadi satu-satunya pemain yang lolos seleksi. Alhamdulillah sesuai dengan harapan, Rio pulang membawa medali emas. Tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri,” kata Sunarto, yang dilansir dari harianlampung. Kamis (8/6/2017) saat mendampingi Rio menemui Bupati Lamteng, Mustafa di kantornya . Sementara itu Korwil SBAI Lampung Ivan Sumantri mengatakan jika Rio dapat lolos dalam seleksi tersebut, nantinya akan mendapatkan beasiswa pendidikan sepak bola selama 3 tahun dari Federasi Sepakbola Spanyol. “Untuk itu kami sangat berharap Rio bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik”, tuturnya. “Hal ini menunjukan Lampung Tengah memiliki potensi bibit atlet yang baik, khususnya sepak bola. Saya bangga sekali, meski kita level kabupaten, namun ternyata banyak anak-anak kita yang mampu bersaing ditingkat internasional. Saya siap support,” ungkap Mustafa. Untuk meningkatkan potensi olahraga di Lampung tengah, ke depannya pemkab akan memberikan perhatian lebih pada bibit-bibit berprestasi yang ada di Lampung tengah. Dahulunya Mustafa juga pernah memberikan beasiswa untuk sejumlah atlet sepak bola agar dapat kesempatan belajar di beberapa negara. “Kami telah suport beasiswa untuk para atlet. Baru-baru ini kami kirim dua orang ke china, sebelumnya ada yang ke Malaysia dan Barcelona. Ini bukti bahwa kami sangat suport melahirkan atlet-atlet berprestasi, khususnya dibidang sepak bola,” ujar bupati ronda. Ia juga meminta dinas olahraga dan pemuda setempat untuk bisa menjaring dan memetakan potensi anak-anak, untuk dikembangkan secara optimal. Baginya, Lampung Tengah dipandang sebagai ladang atlet sepakbola harus terus ditingkatkan.