Kenal Catur di Pos Ronda, Bocah SD Bernama Aditya Kini Menjadi Candidate Grandmaster Catur

Aditya-Bagus-Arfan-Catur

Jakarta – Beranilah bermimpi. Kata itu mungkin punya makna bagi Aditya Bagus Arfan. Melalui catur, olahraga yang digelutinya sejak berusia 4,5 tahun, ia memiliki mimpi besar menjadi Grandmaster di tahun 2025. Adit, begitu sapaan akrabnya, kini menyandang gelar Candidate Master dengan Elo rating 2.023. Dan, untuk bisa meraih titel Grandmaster, pecatur berusia 11 tahun itu harus mencapai norma GM sebanyak tiga kali serta menaikkan rating Elo-nya hingga 2.500. Mimpi siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) Global Insani, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar) itu sepertinya tanpa hambatan. Sebab, salah satu perusahaan distribusi kendaraan berat di Tanah Air siap memuluskan langkahnya. Kini, Adit tengah bersiap mengikuti turnamen catur internasional ‘Asian Youth Chess Championship’ di Chiang Mai, Thailand, 13-21 April 2018, dan ‘World School Chess Championship’ di Durres, Albania, 20-29 April 2018. “Target mau-nya sih juara April nanti. Selain itu ingin menjadi Grandmaster. Persiapannya paling belajar dan melihat video permainan pecatur dunia,” ujar pecatur kelahiran Bekasi, Jabar itu saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu. Perkenalan pertama Adit dengan catur bermula dari melihat warga yang bermain catur di pos ronda yang berjarak tak jauh dari rumah sang Kakek. Selepas itu, ia memaksa sang Kakek untuk mengajarinya bermain catur. “Pertama melihat catur langsung senang. Mainnya juga saling menyerang. Terus pakai strategi juga. Jadi makin ketagihan,” sambung anak pertama dari dua bersaudara itu. Keseriuasan menggeluti catur ia tunjukkan dengan belajar dari berbagai sumber. Mulai dari buku, bermain catur di komputer, hingga menonton aksi pecatur kelas dunia di YouTube. Sampai akhirnya, Eka Prasaja, sang ayah, memasukkan Adit ke sekolah catur Utut Adianto. Mengikuti berbagai turnamen catur baik tingkat nasional maupun internasional membuat kemampuannya makin teruji. Meski, diakui, dirinya kerap mengalami kekalahan di awal-awal mengikuti turnamen, namun itu dijadikan pelajaran berharga untuk terus mengasah kemampuannya hingga bisa meraih hasil yang terbaik. “Awal-awal ikut kejuaraan kalah terus. Lalu saya belajar terus dan akhirnya bisa menang di beberapa turnamen catur,” papar pehobi renang itu. Seiring berjalannya waktu, prestasi Adit makin bersinar. Di tingkat nasional, ia meraih juara 1 Kejuaraan Nasional U-9 pada 2013, hingga juara 1 Japfa Chess Festival U-14 pada 2016. Sementara, di level internasional, ia menyabet juara 1 Penang Int Challengger U-10 di Malaysia, pada 2016, serta juara 2 dan 3 Kejuaraan Asian School U-13 di China, pada 2017. “Turnamen yang paling berkesan itu di Olimpiade Children of Asia kelompok U-16 tahun 2016. Karena saya waktu itu masih umur 9 tahun dan menjadi atlet termuda disitu,” cetus pemilik akun instagram @pecaturcilik_aditya itu. (adt) Nama : Aditya Bagus Arfan Tempat / Tgl Lahir : Bekasi, 31 Oktober 2006 Sekolah : SD IT Global Insani (Kelas V) Gelar Saat Ini : Candidate Master Elo Rating Saat Ini : 2023 (Target Elo Rating untuk GM 2500) Website / Instagram : www.adityabagusarfan.net / @pecaturcilik_aditya Hobby : Catur dan Renang Prestasi Nasional : Juara 1 Kejuaraan Nasional U-9 (2013) Juara 1 Kejuaraan Nasional U-11 (2015) Juara 1 Festival Catur Pelajar U-11 (2016) Juara 1 Japfa Chess Festival U-14 (2016) Prestasi Internasiuonal : Juara 1 Penang Int Challenger U-10, Malaysia (2016) Juara 1 Kejuaraan ASEAN +Age U-10, Thailand (2016) Juara 2 dan 3 Kejuaraan Asian School U-13, China (2017)