Di sela-sela TC Timnas Wanita Indonesia di Belanda beberapa pekan...
Read MoreOlahraga Karate Di Pilih Oleh Apan Anshori Sebagai Pegangan Untuk Melindungi Diri.
Akan selalu ada celah kecil untuk membuat manusia menjadi lupa akan hukum yang di buat, aksi nekad para penjahat, kurangnya waspada, dan rata-rata desakan ekonomi membuat sebagian orang akhirnya menempuh jalur instan untuk bertahan hidup. Dan kita sebagai pribadi manusia pada umumnya menganggap itu bagian seni kehidupan. Berbeda dengan yang di alami oleh Apan Anshori, Pelajar kelas XII di SMAN 3 Tangsel ini mengaku bahwa dulunya ia adalah anak yang cengeng. “Waktu SD, saya termasuk anak yang cengeng. Akhirnya diajak kakak saya untuk ikut karate supaya ada pegangan buat beladiri. Tapi setelah berlatih dan ternyata bisa dapat juara, akhirnya malah jadi tertarik sampai sekarang.” ujar Apan. Berikut sederet prestasi yang telah di rebut olah Apan, diantaranya : 1. Juara 1 O2SN Tangsel 2016 2. Juara 1 O2SN Tangsel 2017 3. Juara 1 O2SN tingkat Provinsi Banten 2017 4. Juara 3 Porkot 5. Juara 1 Darussalam Cup Banten dan sekitarnya Awalnya, dikatakan Apan bahwa sang ayah sempat melarangnya untuk menekuni olahraga karate. “Papa sempat melarang ikut olahraga karate karena karate menurut dia bagaikan melihat manusia diadu-adu. Tapi akhirnya papa mendukung karena saya bisa tunjukan prestasi saya dalam olahraga karate ini.” kata Apan. Pernah mengikuti salah satu kejurnas di luar kota bersama teman-teman seperjuangannya merupakan pengalaman yang berharga bagi Apan. “Ketika ikut kejurnas di Bali, kami berangkat menggunakan mobil. Walaupun perjalanannya jauh dan memakan waktu lama, namun kami semua bersenang-senang. Ditambah lagi banyak teman-teman yang memenangkan pertandingan di kejuaraan tersebut.” tuturnya. Apan memiliki impian ingin membuat orang tuanya bangga dengan caranya sendiri. Salah satunya ia ingin menjadi pengusaha seperti pelatih karatenya. “Saya ingin sekali jadi pengusaha seperti pelatih saya, Sensei Samuel. Beliau menjadi panutan saya selama ini. Beliau kuliah dengan biaya sendiri sampai bisa lulus S2 dan sekarang sudah menjadi pengusaha, namun tetap melatih karate.” ucap Apan. Selain itu pemuda ini mengungkapkan rasa terimakasih kepada orang-orang yang berhasil merubah hidupnya menjadi seorang juara. “Saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya yang telah mendukung saya, kakak saya kak Fariz yang pertama kali mengajarkan saya karate. Beberapa pelatih saya, Sensei Samuel yang merupakan pelatih sekaligus orang tua angkat saya, Sensei Aji, pelatih saya di FORKI Tangsel dan Sensei Eric yang mengajar karate di sekolah. Mereka semua sangat berjasa dalam perjuangan saya meraih prestasi sampai saat ini.” tutup Apan.(crs/adt)