PON XXI: Arif Dwi Pangestu Bangga Bawa Tim Panahan DIY Raih Emas

Atlet panahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Dwi Pangestu, mengungkapkan rasa bangganya setelah berhasil membawa timnya meraih medali emas pada nomor recurve beregu putra di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Bersama dua rekan setimnya, Hendra Purnama dan Lisnawanto Putra Aditya, tim panahan DIY tampil gemilang di laga final melawan tim Jawa Barat. Mereka memenangkan pertandingan dengan skor akhir 6-2 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Minggu (15/9). Setelah pertandingan, Arif menyatakan kebahagiaannya. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Medali emas ini sangat spesial karena terakhir kali kami meraih emas pada tahun 2012,” ungkapnya. “Pada PON 2020, kami hanya berhasil meraih medali perunggu. Namun, alhamdulillah, kali ini kami berhasil mencapai target medali emas,” tambahnya. Arif juga menjelaskan bahwa pertandingan berlangsung cukup ketat. “Pertandingan tadi berjalan cukup imbang, tetapi karena kami saling mendukung satu sama lain, akhirnya kami bisa meraih kemenangan. Semangat kebersamaan dan saling mendukung ini adalah kunci keberhasilan kami,” ujarnya. Lebih lanjut, Arif menyoroti perkembangan cabang olahraga panahan di Indonesia. Menurutnya, saat ini kompetisi panahan sudah semakin merata, dengan banyak daerah memiliki atlet-atlet berkualitas, yang membuat persaingan semakin ketat. “Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kemampuan,” katanya. Ke depan, Arif berharap olahraga panahan Indonesia dapat kembali berpartisipasi di Olimpiade Los Angeles 2028. “Kami akan terus berusaha meningkatkan kemampuan kami agar bisa bersaing di kancah internasional, termasuk Olimpiade,” tutupnya.

Arif Dwi Fokus Memantapkan Persiapan Jelang Mentas di Olimpiade 2024

Arif Dwi Pangestu menjadi salah satu atlet yang telah memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024. Pemanah muda asal Bantul, Yogyakarta, itu kini terus memantapkan persiapan menuju pesta olahraga bergengsi empat tahunan tersebut. Terbaru, Arif Dwi mendapat gemblengan langsung dari pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul. Menurut pemanah berusia 20 tahun tersebut, banyak hal positif yang didapat dari pelatihan tersebut. “Kami datangkan pelatih dari Korea, Coach Lee Kyung-chul. Dia cukup pengalaman pegang Timnas Korea Selatan,” ujar Arif Dwi Pangestu. “Banyak ilmu baru dari Coach Lee yang saya dapat, seperti teknik baru dan lain sebagainya. Saya juga merasa ada progres dari sebelumnya,” sambungnya. Arif Dwi Pangestu berhasil menyegel tiket ke Olimpiade Paris 2024 usai keluar sebagai semifinalis di nomor recurve putra pada Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman pada Agustus lalu. Ini bukan kali pertama bagi Arif Dwi tampil di pentas Olimpiade. Sebelumnya, atlet kelahiran 25 Maret 2004 itu pernah berlaga di Olimpiade 2020 di Tokyo. Ketika itu, Arif turun di nomor beregu putra recurve. “Persiapan Olimpiade kami sudah dari awal tahun. Saat pelatnas sendiri ada program latihan seminggu enam kali liburnya satu kali,” kata Arif Dwi Pangestu. Yang pasti, Arif Dwi sangat senang bisa kembali mewakili Indonesia di Olimpiade. Soal persiapan, dia mengaku berjalan lancar tak ada kendala. Meski tidak dipungkiri tekanan jelang bertanding masih ada. “Tahun kedua lolos sebagai olimpian rasanya pasti memang berbeda. Kalau di Tokyo kemarin itu karena pertama Olimpiade jadi terasa banget pressure-nya, persiapan juga kurang,” jelasnya. Peraih emas SEA Games 2021 itu juga meminta dukungan dan doa dari warga Yogyakarta agar bisa mempersembahkan medali di Olimpiade Paris 2024. “Untuk teman-teman pelatih dan semuanya di Jogja, mohon doanya. Semoga di Olimpiade diberi kesempatan lagi dan bisa mendapat medali,” harap Arif Dwi Pangestu. Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus mendatang. Ini merupakan edisi ke-33 sejak Olimpiade modern diperkenalkan pada 1896 silam. Sumber: Bola Sport

30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

30 Persen Atlet Indonesia Peraih Medali Emas SEA Games 2021 Vietnam Berusia Dibawah 23 Tahun

Kontingen Indonesia berhasil memenuhi target untuk menempati posisi ketiga pada SEA Games 2021 Vietnam. Kontingen yang dipimpin Ferry Kono sebagai Chief de Mission (CdM) ini meraih total 69 medali emas, 91 perak, dan 81 perunggu pada SEA Games 2021 Vietnam. Tidak hanya itu, dari total 69 medali emas, ternyata 30 persen di antaranya diraih atlet yang berusia masih di bawah 23 tahun ke bawah. Ferry Kono pun bangga dengan torehan atlet Merah-Putih di Vietnam. “Dari 69 medali emas yang kita dapatkan, 21 di antaranya diraih oleh atlet muda atau 30 persen,” kata Ferry Kono. “Sementara gabungan atlet senior-junior memberikan 12 medali emas atau 17 persen. Sedangkan 36 medali emas lainnya atau 52 persen diberikan atlet senior,” lanjutnya. Lelaki yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ini mengatakan dari sisi pembinaan, NOC Indonesia bersama pemerintah memang menginginkan induk organisasi cabang olahraga (PP/PB) memberikan kesempatan kepada atlet muda. Hal ini kemudian yang menjadi dasar mayoritas yang dikirim ke SEA Games didominasi atlet-atlet muda. “Atlet termuda yang mendapatkan medali emas itu perenang Flairene Candrea Wonomiharjo, 16 tahun, yang turun di nomor 100m gaya punggung putri,” kata Ferry. “Ada juga Masniari Wolf yang tampil 50m gaya punggung putri. Dia masih berusia 17 tahun. Sama seperti pemanah Arif Dwi Pangestu yang memberikan emas di nomor recurve perorangan putra,” lanjutnya. Di sisi lain, Ferry juga bangga dengan torehan atlet senior. Seperti misalnya Eko Yuli Irawan, lifter 33 tahun yang mampu membawa pulang medali emas di kelas 61kg putra. “Eko tak lagi muda, tetapi pengalaman membuat dia dapat menyumbang medali untuk Tim Indonesia. Kombinasi senior dan atlet muda ini juga kami harapkan bisa berjalan beriringan sehingga atlet muda termotivasi dengan baik dan atlet senior kita mampu membimbing atlet muda dengan pengalaman tersebut,” ujar Ferry. “Itu bisa menjadi modal yang baik bagi Indonesia di multi event olahraga ke depan, terutama dalam merealisasikan misi lima besar dunia melalui DBON,” tambahnya. PERAIH EMAS – ATLET MUDA Kickboxing – Low kick -52kg Putri – Amanda La Loupatty (22 Tahun) Gymnastic Artistic – All-Around Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Gymnastic Artistic – Floor Putri – Rifda Irfanaluthfi (23) Wushu – Taolu Taijiquan Putri – Alisha Mellynar (21) Wushu – Taolu Daoshu+Gunshu Putra – Seraf Naro Siregar (21) Wushu – Sanda 48kg putri – Juanita Malay (21) Aquatic Swimming – 50m gaya punggung putri – Masniari Wolf (17) Aquatic Swimming – 100m gaya punggung putri – Flairene Candrea Wonomiharjo (16) Esports – Free Fire Team – Victor Innosensius (21), Shahih Taskhir (22), Richard William Manurung (23), Nur Ivaldi Fajar (21), Ibnu Nasir Ramdani (21) Shooting – 10m Air Rifle Putri – Mubarokah Dewa Laila (23) Shooting – 10m Air Rifle Putra – Fathur Gustafian (23) Shooting – Mixed Team Air Rifle – Citra Dewi Resti (18), Fathur Gustafian (23) Archery – Recurve Perorangan Putra – Arif Pangestu Dwi (17) Archery – Recurve Perorangan Putri – Rezza Octavia (22) Taekwondo – Kyorugi 63kg putra – M Bassam Raihan (21) Chess – Team Rapid Putri – Medina Wards Aulia (23), Ummi Fisalbillah (22) Cycling – Road Individual Time Trial Putri – Ayustina Priatna Delia (21) Fin Swimming – 100m Bi Fins – Harvey Hubert Marcelo Hutasuhut (20) Badminton – Ganda Putra – Daniel Martin (21), Leo Rollycarnando (21) Weightlifting – 73kg Putra – Rahmat Erwin Abdullah (21) Boxing – 75kg – 81kg – Maikhel Roberrd Muskita (21)

PB Perpani Sebut Indonesia Punya Masa Depan Cerah di Cabor Panahan

Jumlah atlet panahan Indonesia yang dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020 merupakan terbanyak ketiga setelah bulu tangkis dan angkat besi. Dari 28 kontingen Indonesia, empat di antaranya berasal dari cabor panahan. Fakta ini seakan cukup untuk membuktikan bahwa Indonesia punya potensi cukup besar di cabang olahraga panahan. Dilansir dari Antara, Ikhsan Ingratubun selaku manajer Pelatnas mengatakan bahwa masa depan cabor panahan Indonesia memang cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan banyaknya atlet muda potensial yang dimiliki skuad Merah-Putih, diantaranya ialah Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas Prastyadi. Keduanya merupakan dua atlet panahan yang mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 bersama para atlet senior, Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa. “Mereka (Arif dan Bagas) sangat menjanjikan. Begitu juga untuk olimpiade berikutnya di Paris 2024. Di sana, mereka sudah lebih matang,” ujar Ikhsan menjelaskan. Ikhsan yang menjabat sebagai Wakil Ketua IV Bidang Hukum, Humas, dan Promosi PB Perpani itu juga mengakui kualitas Arif dan Bagas yang mampu bersaing dengan para senior. “Mereka memang masih junior tetapi angka mereka sudah bisa sejajar atau bahkan melebihi seniornya. Jadi, sangat potensial,” tuturnya. Arif, yang saat ini masih berusia 17 tahun, merupakan atlet yang menyumbang emas untuk Indonesia dalam SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, dia tampil pada nomor beregu putra bersama Riau Ega Salsabila dan Hendra Purnama. Bersama dengan Bagas (19 tahun), Arif lolos ke Olimpiade Tokyo setelah mengantarkan tim panahan putra Indonesia menembus final kualifikasi di Paris, Juni lalu. Keyakinan Ikhsan akan masa depan panahan Indonesia pun makin kuat setelah mendapat lampu hijau dari Kemenpora untuk menggelar Pelatnas lapis kedua. Pelatnas yang akan diikuti oleh banyak pemain muda tersebut rencananya akan dimulai pada awal Agustus mendatang. “Panahan sekarang cabang olahraga yang menjanjikan dan memiliki potensi menjuarai berbagai ajang besar,” ujar Ikhsan memungkasi.