Latihan Timnas U-23 Masih Belum Lengkap, Empat Pemain Absen

Timnas U-23 saat menggelar latihan hari kedua, di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 24 April 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 memulai pemusatan latihan (training camp) di Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sejak Senin (23/4). Memasuki hari kedua jelang Anniversary Cup 2018, empat dari 24 pemain yang dipanggil Luis Milla, masih absen. Keempat pemain itu adalah Rezaldi Hehanusa dan Andritany Ardiyasha dari Persija Jakarta, Saddil Ramdani dari Persela Lamongan, dan Irfan Jaya dari Persebaya Surabaya. Khusus untuk Irfan, Milla dikabarkan harus mencoretnya, karena mengalami sakit tifus. Masih belum dipastikan siapa pengganti Irfan. “Kita tadi latihan diawali dengan rondo, lalu dibagi dua tim kecil. Agar transisi saja bagi mereka,” ujar Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23 Bima Sakti Tukiman, saat ditemui usai latihan, Selasa (24/4). Dua punggawa Selangor FA, Evan Dimas dan Ilham Udin Armayin juga telah nampak berlatih. Pun halnya dengan Ilija Spasojevic dan Ricky Fajrin dari Bali United yang absen di latihan perdana kemarin. Meski masih minus empat pemain, namun Bima mengatakan hal ini tak terlalu bermasalah. Sisa waktu sebelum Timnas U-23 bermain melawan Bahrain pada Jumat, dinilai masih cukup. “Skema (permainan) tetap sama. Tapi memang pemain lain bisa menggantikan dan memang coach Luis memberikan kesempatan untuk pemain yang membela klubnya di AFC,” kata Bima. Pemain yang harus absen untuk klubnya adalah Andritany dan Rezaldi dari Persija Jakarta. Keduanya akan membela skuad Macan Kemayoran di laga penyisihan Piala AFC 2018 malam ini. Satu pemain lain yang absen dari latihan Timnas U-23 adalah Saddil Ramdani. Saddil yang masih berumur 18 tahun, dikabarkan harus absen karen harus mengikuti Ujian Nasional SMA. Rencananya ia baru akan bergabung pada Jumat mendatang. (Ham)

Timnas Sofbol Takluk Dari Filipina, Lalu Cukur Hongkong Dengan Skor Telak

Timnas Sofbol Indonesia harus takluk dari Fipina dengan poin 6-4, di hari kedua Piala Asia 2018, pada Selasa (24/4). (dewasport.com)

Jakarta– Indonesia mendapatkan hasil berwarna, di hari kedua di 10th Asian Men’s Softball Championship atau Piala Asia Softball 2018. Berlaga di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (24/4), Indonesia meraih hasil minor dan positif. Timnas harus menelan kekalahan saat berjumpa Filipina. Sebenarnya, laga ini digelar kemarin. Tapi, karena faktor penerangan, laga diskors, dan digelar kembali pada Selasa pagi. Ada pengaruh yang dirasakan. Sempat mengimbangi Filipina di lima ining pertama, Indonesia malah kedodoran dalam masa selanjutnya. Filipina mampu mencetak home-run di sisa pertandingan dan menyudahinya dengan poin 6-4. “Kekalahan ini, bukan kesalahan pemain atau karena kami beda kualitas. Filipina menang karena beruntung bisa dapat satu home-run. Kekalahan yang bagus buat anak-anak. Mereka punya dorongan untuk menang di laga-laga selanjutnya,” ujar asisten pelatih Indonesia, Leonard Djarkasih. Usai kalah dari Filipina, Indonesia kemudia mengamuk pada game selanjutnya, melawan Hongkong, di siang harinya. Mereka mengukir kemenangan telak. Kali ini, Hongkong dipermak dengan poin 15-7. Indonesia sempat direpotkan Hongkong di ining kelima. Sempat tertinggal 1-7, Hongkong sempat menyamakan skor di masa tersebut. Namun, dua ining selanjutnya, Indonesia menambah skor dan menang 15-7. Indonesia sudah meraih dua kemenangan dalam tiga pertandingan. Pada pertandingan pembuka, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 11-1. Dan, dipertandingan ketiga menang atas Hong Kong dengam skor 15-7. “Saya melihat permainan anak-anak cukup meningkat,” kata Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa yang rutin menyaksikan pertandingan. Pada hari ketiga, Rabu (25/4), Indonesia meladeni Jepang dan Singapura. “Permainan anak-anak cukup memuaskan. Mereka bisa jaga konsentrasi di dua ining terakhir, setelah Hongkong menyamakan skor. Kami dapat poin karena pemain tampil fokus. Dan, tak banyak kesalahan yang mereka lakukan,” kata Leonard. (art)

Jepang Raja Sofbol, Timnas Putra Indonesia Pede Masuk Final Asia Cup 2018

Pemain Timnas softball putra Indonesia Alfan Sontiara memukul bola, saat mengalahkan Timnas Malaysia 11-1 pada babak penyisihan Asian Men Softball Championship di lapangan softball Senayan, Jakarta, Senin (23/4). (antarafoto.com)

Jakarta- Timnas Sofbol putra Indonesia enggan sekedar berpartisipasi pada kejuaraan Sofbol Asia 10th Asian Men’s Softball Championship 2018, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, 23-28 April 2018. Mereka bertekad untuk menembus target final. “Timnas Sofbol Indonesia siap habis-habisan memberikan yang terbaik di Asia Cup 2018,” kata Asisten Pelatih Timnas Sofbol Indonesia, Leonardus Djarkasih di Jakarta, Sabtu (21/4), dilansir topskor.co.id. Meski persaingan di Asia Cup 2018 cukup ketat, kata Leonardus, Timnas sofbol putra tetap ditargetkan masuk final. “Persaingan pasti ketat di Asia Cup nanti, tapi kami mentargetkan jadi finalis,” tegasnya. Kejuaraan Sofbol Asia Cup 2018 diikuti 9 negara. Yakni, Filipina, Jepang, Indonesia, Taipei, Hongkong, Thailand, Singapura, India, dan Malaysia. Pengurus Besar Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) memang memasang target meraih medali perunggu di Asia Cup 2018 menyamai hasil empat tahun lalu di Singapura. Menurut Leonardus, Asia Cup kali ini dijadikan persiapan menghadapi SEA Cup di Thailand, akhir Juli 2018 dan SEA Games Filipina 2019. Secara terpisah, pemain senior Timnas Sofbol Filipina, Leo Barredo juga mengakui persaingan di Asia Cup 2018, cukup ketat. “Bukan Jepang saja yang merajai sofbol Asia, tapi Indonesia patut diperhitungkan. Banyak pemain-pemain muda yang berkualitas,” ujarnya. Pemain berusia 31 tahun ini memang sangat mengenal sofbol Indonesia. Dia pernah memperkuat salah satu klub sofbol Indonesia pada Kejuaraan Sofbol Makassar Open 2017. “Saya sudah dua kali ke Indonesia dan banyak kenal dengan pemain sofbol Indonesia. Dan, saya juga pernah memperkuat salah satu klub yang menjadi juara di Makassar Open 2017,” ungkapnya. (Art) Skuat Timnas Sofbol Putra Indonesia: Nelwan Yumame (Papua Barat), Ferryanto (Kaltim), Aditya Pratama Hamzah (Sultra), Abriansyah (Sultra), Aditya Aulia Rachman (Jatim), Ahmad Ronaldo (Lampung), Anggana Budiman (Jabar), Heri Hairuman (Jabar), Dikdik Fauzi Darmawan (Dki Jakarta), Maliqul Mulqi Kentanadaku (Sultra), Luki Fidel Pacellengi (Sultra), Hermansyah (Kaltim), Rahman Yakin (Sultra), Efrianto Tri Syahputra (Sultra), Elwin Nulmansyah (DKI Jakarta), Alfan Sontiara (Jabar), dan Roli Mahendra (Kaltim).

Sabet Perunggu di Rusia, Tim Panjat Tebing Indonesia Mulai Bersaing di Level Dunia

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo (merah) sukses naik podium ketiga, di nomor speed world record putra dalam event IFSC Climbing World Cup Moscow, Rusia 2018. Minggu (22/4). (sportesnews)

Jakarta- Timnas panjat tebing Indonesia membuktikan kualitasnya menembus jajaran elite dunia dengan meraih medali perunggu pada kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup Moscow, Rusia 2018, 21-22 April 2018. Dalam siaran pers Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), menyebut Veddriq Leonardo, yang notabene atlet pendatang baru di pelantas, menunjukkan kemampuannya. Ia masuk semifinal nomor speed world record putra, usai mengalahkan rekan senegara, Pangeran Septo Wibowo. Sayang, saat menantang Vladislav Deulin dari Rusia di semifinal, Veddriq kalah dengan catatan waktu 6,21 detik dibanding 5,81 detik. Di partai lain, Muhammad Hinayah juga masuk semifinal berhadapan dengan Reza Alipourshena dari Iran. Reza menang dengan catatan waktu 5,71 detik, sedangkan Hinayah 5,81 detik. Veddriq pun harus berhadapan dengan Hinayah dalam perebutan juara ketiga. Veddriq menang setelah Hinayah melakukan false start. Sementara, juara pertama untuk men’s speed world record diraih Reza Alipourshena dengan catatan waktu 5,82 detik dan posisi kedua Vladislav Deulin yang mencatatkan waktu 6,81 detik saat partai final. Untuk nomor speed world record putri, satu atlet Indonesia Aries Susanti Rahayu berhasil masuk semifinal. Namun, ia dikalahkan Iuliia Kaplina dari Rusia. Ia pun berhak melakoni ajang perebutan juara ketiga, dengan melawan Elen Timofeeva dari Rusia yang pada semifinal dikalahkan Anouch Jaubert dari Prancis. Dalam perebutan juara ketiga, Aries harus mengakui keunggulan Elen yang mencatatkan waktu 7,61 detik, sedangkan Aries 8,47 detik. Posisi pertama direbut Anouch setelah lawannya yakni Iuliia melakukan False Start. Meskipun dinyatakan menang, Anouch meminta kesempatan untuk melakukan pemanjatan solo guna memuaskan dirinya. Ia berhasil mencatatkan waktu 7,32 detik dan mendekati rekor dunia. Hasil lebih baik diharapkan bisa ditorehkan saat tampil di IFSC World Cup berikutnya di China.  “Senang sekali Indonesia sudah mulai bisa berbicara di IFSC World Cup. Atlet-atlet kita sudah masuk di jajaran elite dunia,” kata Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza, dalam rilisnya. “Dengan meraih perunggu, kami sudah membuktikan bisa mengatasi lawan-lawan dari negara lain,” ujar Faisol. (Art)

Panggil Bek 18 Tahun, Timnas U-23 Siapkan 24 Pemain Di Anniversary Cup 2018 PSSI

Bek 18 tahun asal PSMS Medan, Firza Andika (11), akhirnya dipanggil Timnas U-23 masuk dalam skuad persiapan Turnamen PSSI Anniversary Cup 2018. (liputan6.com)

Jakarta- Pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas memanggil 24 pemain untuk persiapan menghadapi turnamen PSSI Anniversary Cup 2018. Turnamen ini akan dimulai pada 27 April hingga 3 Mei, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Selain Indonesia, turnamen yang juga ajang test event Asian Games ini diikuti Uzbekistan, Bahrain dan Korea Utara. Ajang ini menjadi persiapan, sekaligus tantangan bagi Garuda Muda jelang tampil di Asian Games mendatang. “Kami memanggil 24 pemain untuk persiapan mengikuti PSSI Anniversary Cup 2018. Ini turnamen bagus buat kami, apalagi diikuti Uzbekistan, Bahrain dan Korea Utara, yang merupakan tim kuat di Asia,” kata Luis Milla. “Saya memanggil tiga pemain senior yakni Andritany, Lerby, dan Spaso. Kami ingin pemain belajar dari turnamen ini, jadi bukan soal menang atau kalah. Namun saya dapat melihat sampai dimana level dan perkembangan permainan mereka,”tambah pelatih asal Spanyol itu. Sebagian besar pemain yang dipanggil untuk PSSI Anniversary Cup 2018, merupakan pemain yang juga pernah mengikuti pemusatan latihan sebelumnya yang dihelat pada bulan Januari, Februari dan Maret lalu. Seperti Awan Setho, Ricky Fajrin, Hansamu Yama, Evan Dimas, M Hargianto, Septian David, Egy Maulana, Ilham Udin dan lain-lain. Bhayangkara FC merupakan klub penyumbang pemain paling banyak disusul oleh Bali United, Barito Putera, Persebaya, Persija, Selangor FA dan klub-klub lainnya. Pada pemanggilan ini, ada muka baru yakni pemain PSMS Medan, Firza Andika, yang juga pilar belakang Timnas U-19. Selain itu, striker senior Borneo FC, Lerby Eliandry juga dipanggil untuk menemani dua pemain senior lainnya yakni Andritany dan Ilija Spasojevic. Pemusatan latihan untuk PSSI Anniversary Cup dimulai pada 23 April nanti. Sebagai persiapan Asian Games 2018, Timnas U-23 menjalani program TC secara bertahap, yakni selama tujuh hingga 10 hari, dalam setiap bulan. Hal ini memberi kesempatan pemain tampil di kompetisi bersama klubnya. Setiap TC, timnas U-23 selalu melakukan agenda ujicoba lokal maupun internasional. Pada ujicoba terakhir, M Hargianto dkk menang telak 3-0, atas tuan rumah Singapura. (Dre/Ham) Skuat Timnas U-23 Kiper 1. Andritany Ardhiyasa, Persija 2. Satria Tama, Madura United 3. Awan Setho Raharjo, Bhayangkara FC Belakang 4. Hansamu Yama Pranata, Barito Putera 5. Andy Setyo, PS Tira 6. Bagas Adi, Arema FC 7. Ricky Fajrin, Bali United 8. I Putu Gede, Bhayangkara FC 9. Gavin Kwan Adsit, Barito Putera 10. M Rezaldi Hehanusa, Persija 11. Firza Andika, PSMS Medan Tengah 12. Evan Dimas, Selangor FA 13. Zulfiandi, Sriwijaya FC 14. Muhammad Hargianto, Bhayangkara FC 15. Hanif Sjahbandi, Arema FC 16. Saddil Ramdani, Persela 17. Septian David, Mitra Kukar 18. Egy Maulana, Lechia Gdansk 19. Osvaldo Haay, Persebaya 20. Irfan Jaya, Persebaya 21. Febri Hariyadi, Persib Depan 22. Ilham Udin, Selangor FC 23. Lerby Eliandry, Borneo FC 24. Ilija Spasojevic, Bali United

Bidik Tiket Youth Olympic di Argentina, Pesenam Junior Harus Lolos JAGAC 2018 Babak Delapan Besar

Dua atlet senam artistik junior Indonesia, Abiyu Rafi dan Trithalia, harus lolos babak 8 besar JAGAC 2018, agar bisa berangkat ke YOC di Argentina, Oktober nanti. (Pras/NYSN)

Jakarta- Indonesia menurunkan lima pesenam putra dan lima pesenam putri junior di Kejuaraan Senam Artistik bertajuk ’15th Junior Artistic Gymnastic Asian Championship (JAGAC) 2018, di Istora Senayan, Jakarta, 25-28 April. Tim putra terdiri dari Abiyu Rafi, Ibra Elbina, Ronaldo Garda, Yofie Fahrezi, dan Ken Ritung. Sedangkan tim putri yakni Trithalia, Nadia Indah Amalia, Vira Aprilia, Salsabila Hadi Pamungkas, dan Yulia Dian Retno. “Kami sudah mempersiapkan tim dan akan memberi penampilan yang terbaik. Para atlet saat ini masih berlatih di beberapa daerah dan akan tiba beberapa hari lagi di Jakarta,” ujar Murdasih, Pelatih Tim Indonesia untuk JAGAC 2018, di Jakarta, Rabu (18/4). Selain test event Asian Games 2018, JAGAC 2018 ajang kualifikasi Olimpiade Remaja (Youth Olympic Games/YOG) 2018, Oktober, di Argentina. Batas usia untuk JAGAC 2018 adalah 14-17 tahun untuk putra (kelahiran 1 Januari 2001 hingga 31 Desember 2004), dan putri berusia 13-15 tahun (kelahiran 1 Januari 2003 hingga 31 Desember 2005). Dian Arifin, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), menyebut selain sukses penyelenggaraan, pihaknya menargetkan pesenam junior Indonesia bisa meraih tiket Youth Olympic Games. “Minimal satu jatah bisa diambil. Karena ada dua potensi di putri U-15, dan lima potensi di putra U-16 hingga U-17. Dan, untuk bisa lolos, minimal atlet Indonesia harus bisa menembus babak 8 besar,” tuturnya. Dian menambahkan untuk bisa mendapatkan tiket kualifikasi maka atlet harus turun di semua alat. Untuk putri ada empat alat, sedangkan putra ada enam alat. “Potensinya itu ada di putri. Yang diproyeksi itu Trithalia. Dia berpotensi dapat tiket kualifikasi. Peluangnya fifty-fifty. Tapi, dengan catatan dia harus benar-benar tak melakukan kesalahan di alat,” terangnya. “Potensi lainnya di putri yang bisa dapat tiket adalah pesenam dari negara Jepang, Korea Utara, dan Vietnam. Sedangkan proyeksi dibagian putra ada di Abiyu Rafi,” lanjut Dian. Sementara, Trithalia mengungkapkan untuk menghadapi ajang JAGAC 2018, dirinya telah melakukan persiapan secara maksimal, dan hanya tinggal dimatangkan gerakannya disisa waktu yang ada. “Targetnya masuk babak 8 besar. Kendalanya karena latihannya ada dibeberapa daerah, jadi agak sulit bersama. Dan belum coba alat di Istora Senayan, sebab belum ada alatnya juga disana,” cetus Trithalia. “Untuk bisa dapat medali susah. Karena lawannya juga berat seperti Jepang dan China. Fokusnya bisa masuk babak 8 besar. Sejauh ini persiapan saya juga sudah maksimal,” timpal Abiyu Rafi. (Adt)

Gagal Pecahkan Rekornas Hari Ke-3 FAI 2018, Ratu Renang Jatim Tetap Tampil Terdepan

Adinda Larasati Dewi mengukir catatan sebagai ratu renang di hari ketiga Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018, usai menjuarai nomor 200 Meter Gaya Bebas Putri. (istimewa)

Surabaya- Perenang Tuan Rumah kembali unjuk gigi dalam hari ketiga Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018, di Kolam Renang KONI Jawa Timur, Surabaya (18/4). Perenang remaja berusia 18 tahun, Adinda Larasati Dewi, lagi-lagi melesat jadi yang terdepan, meski gagal menajamkan rekornas di nomor 200 Meter Gaya Bebas Putri (2.03.01). Menyusul di posisi dua, Ressa Kania Dewi yang juga membela Jatim (2.05.04). Perenang Jawa Tengah, Sagita Putri Krisdewanti, harus puas di peringkat tiga (2.07.30). Sedangkan 200 Meter Gaya Bebas Putra jadi milik perenang Jawa Barat, Aflah Fadlan Prawira (1.52.78). Ia mengungguli Putra M Randa dari DKI Jakarta yang ada di posisi dua (1.52.98), dan perenang Bali, Agus Nuarta, di peringkat tiga (1.54.61). Gede Siman Sudartawa yang membela DKI Jakarta, menjadi raja di nomor 100 Meter Gaya Punggung Putra (55.67), disusul wakil Jawa Barat, Ricky Anggawijaya, yang ada di peringkat dua (56.68). Perenang ibukota lainnya, Dwiki Anugrah ada di peringkat tiga (58.59). Nomor 100 Meter Gaya Punggung Putri dikuasai perenang tuan rumah, yakni Nurul Fajar Fitriyati yang menjadi juara (1.03.74), lebih cepat dari perenang Jawa Barat, Yessy Yosaputra, yang ada di peringkat dua (1.06.07). Lalu Dewi Novita Lestari dari Bali ada di posisi tiga (1.07.10). Perenang Jabar Triadi Fauzi menjadi yang tercepat dalam nomor 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Putra (24.66), unggul tipis dari salah satu wakil Jawa Timur, Glenn Victor, (24.76), sementara perenang Sumatera Barat, Abrian Adri Nyoman berada di peringkat tiga (25.55). AA Istri Kania Ratih yang membela DKI Jakarta menguasai nomor 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Putri (28.35), unggul dari perenang Kalimantan Utara, Angel Gabriella Yus, yang ada di posisi dua (28.98), dan Sofie Kemala dari DKI Jakarta dipaksa menduduki peringkat tiga (29.00). Nama Aflah Fadlan Prawira dari Jawa Barat kembali menjadi yang teratas, kali ini di nomor 400 Meter Gaya Ganti Perorangan Putra (4.33.74). Menyusul di posisi dua, perenang Jawa Barat lainnya, Athalarik Maulidio (4.39.87), dan Adityastha Rai Wratsangka dari DKI Jakarta, ada di peringkat tiga (4.43.07). Sebagai penutup memainkan partai final nomor 400 Meter Gaya Ganti Perorangan Putri, yang dikuasai perenang Riau Azzahra Permatahani (5.04.90), dibuntuti dua perenang Bali, yakni Desak Made Sri Widyadari di posisi dua (5.21.49), dan Andini Carrisa Sugiarta di peringkat tiga (5.23.12). Bali masih merajai perolehan medali dengan 35 emas, 28 perak dan 21 perunggu. Posisi dua diduduki tuan rumah Jawa Timur, dengan 34 emas, 18 perak dan 27 perunggu. DKI Jakarta yang sudah mengoleksi 22 emas 30 perak dan 30 perunggu ada di peringkat tiga. Jawa Barat ada di posisi empat dengan 21 emas 19 perak dan 16 perunggu. Pada Kamis (19/4), merupakan hari terakhir pertandingan cabang Renang, akan memainkan partai final 200 Meter Gaya Kupu-Kupu, 50 Meter Gaya Bebas, 200 Meter Gaya Dada, serra 1500 Meter Gaya Bebas sektor Putra dan Putri, yang akan start Pukul 17.00 WIB. (art)

Dua Hari Berturut-Turut, Dara 18 Tahun Pertajam Rekornas Gaya Bebas Putri di FAI 2018

Perenang Jawa Timur berusia 18 tahun Adinda Larasati Dewi, menajamkan rekornas di nomor 800 meter gaya bebas putri dan menjadi rekornya yang kedua dalam FAI 2018. (istimewa)

Surabaya- Adinda Larasati Dewi, perenang Jawa Timur kembali menorehkan prestasi usai menajamkan rekornas di nomor 800 meter gaya bebas putri dengan catatan 8 menit 52,80 detik. Rekor nasional ini dibukukan Adinda pada laga hari kedua Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018 di Kolam Renang Koni Jatim, Surabaya, Selasa (17/4). Lebih cepat dari rekornas lama milik Raina Saumi 8 menit 53,61 detik di Singapura 2016. Adinda menyisihkan Ressa Kania Dewi di peringkat dua 09 menit 03,75 detik. Ketiga Raina Saumi 09 menit 16,84 detik. Sehari sebelumnya, dara 18 tahun ini juga memecahkan rekornas di nomor 400 meter gaya bebas putri. “Senang sekali, sudah bisa pecah 2 rekornas. Pelatih bilang bagus dan juga terima kasih support dari kedua orang tua dan semua pihak yang berteriak di tribun penonton, membuat saya semangat. Doakan saja bisa buat rekornas lagi di nomor 200 meter gaya bebas,” ucap Adinda pada Selasa (17/4). “Alhamdulillah, kami bersyukur dihari kedua FAI ada lagi Rekornas baru tercipta lagi oleh perenang muda yang berusia 18 tahun. Artinya Adinda masih punya potensi untuk lebih maju dengan mendapatkan pembinaan yang lebih intensif dan terprogram dengan baik,” ujar Ketua Umum PB PRSI, Anindya Bakrie. Adinda juga berhasil menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya bebas putri, nyaris memecahkan rekornas dengan catatan 57,12 detik. Rekornas 100 meter adalah 57,05 detik milik Patricia Yosita. Diikuti Ressa Kania 58,81 detik dan ketiga Sagita Putri (Jateng) 59,02 detik. Sementara, nomor 100 meter gaya bebas putra masih menjadi milik Triadi Fauzi dari Jawa Barat dengan waktu tercepat 51,07 detik. Kedua Erick Ahmad Fathoni 52,57 detik dan ketiga Putra M.Randa 52,87 detik. Nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra finish pertama Triadi Fauzi (Jabar) 53,69 detik diikuti Glen Victor (Jatim) 55,56 detik dan ketiga Adityastha (DKI) 56,27 detik. Pada nomor 50 meter gaya dada putra Indra Gunawan (Jatim) unggul 28,98 detik, lalu Gagarin Nathaniel Yus (DKI) 29,01 detik dan ketiga M.Fachri (Jabar) 29,18 detik. Nomor 50 meter gaya dada putri milik Margaretha Kretapradani (Jateng) 34,52 detik, kedua Mutiara Reshinta (Jatim) 34,77 detik dan ketiga Nurita 34,88 detik. Di 200 meter gaya punggung putra Ricky Anggawijaya (Jabar) jadi yang tercepat 02 menit 03,74 detik. Posisi kedua Farrel Tangkas (Jabar) 02 menit 05,27 detik dan ketiga Dwiki Anugrah (DKI) 02 menit 09,35 detik. Nomor 200 meter gaya punggung putri milik Nurul Fajar (Jatim) 02 menit 17,71 detik, kedua Yessy Yosaputra (Jabar) 02 menit 21,92 detik dan ketiga Azzahra Permatahani (Riau) 02 menit 23,66 detik. Pada nomor 100 meter gaya kupu–kupu putri finish pertama Intan Putri (Bali) 01 menit 04,21 detik, kedua Desak Made (Bali) 01 menit 04,38 detik dan ketiga Hanna Christina (Jateng) 01 menit 04,84 detik. Pada nomor 800 meter gaya bebas putra milik Fadlan Prawira (Jabar) 08 menit 19,80 detik, kedua Athalarik Maulidio (Jabar) 08 menit 27,20 detik dan ketiga Joe Aditya (DKI) 08 menit 30,81 detik. Pada Rabu (18/4), cabang renang masih memainkan beberapa partai final putra dan putri, diantaranya nomor 200 Meter Gaya Bebas, 100 Meter Gaya Punggung, 50 Meter Gaya Kupu-Kupu, serta 400 Meter Gaya Ganti Perorangan, yang akan start final mulai Pukul 17.00 WIB. Sedangkan babak penyisihan pukul 08.00 WIB pagi. Perolehan medali sementara, Jawa Timur di peringkat satu dengan koleksi 24 emas, 13 perak, 19 perunggu. Diikuti Bali (20-20-12) , Jawa Barat (16-10-11), DKI Jakarta (15-18-27), Jawa Tengah (10-11-6). (art)

Seleksi Pemain Hingga Akhir Bulan, Timnas Voli Putri Masuk Pelatnas Asian Games

Nandita Ayu Salsabila (Jakarta Pertamina Energi), peman terbaik Proliga 2018 yang terpilh masuk dalam skuat seleksi timnas voli putri Asian Games 2018. (bolapsort.com)

Jakarta- Paska selesainya event Proliga 2018, pelatnas timnas voli putri akan bergulir pada pekan depan. Para atlet diberi kesempatan untuk melakukan recovery. Hal ini disampaikan oleh pelatih timnas voli putri, Muhammad Ansori. Menurut Ansori, rencananya atlet akan dikumpulkan di Sentul, Bogor, pada Senin (23/4). “Ada 18 atlet yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI). Paling banyak dari Jakarta Pertamina Energi, sekitar lima sampai enam atlet,” kata Ansori pada Senin (16/4). Dari 18 atlet itu, Ansori mengatakan, akan diseleksi lagi menjadi 14 atlet untuk menjadi tim inti di Asian Games 2018. Proses seleksi berlangsung dari pekan depan, sampai akhir April. “Kami harus segera memangkas pemain, karena status entry by name harus ada meski penutupannya baru akhir Juni nanti,” katanya. “Setelah itu, kami akan melakoni uji coba di dua lokasi. Tapi, saya belum tahu kelanjutannya seperti apa, yang jelas salah satunya kejuaraan Asia. Sementara untuk try in, kami berencana melakukan uji tanding dengan tim atau klub putra,” tambah Ansori. Soal target di Asian Games, Ansori tak ingin muluk-muluk. Dia patok lolos grup lebih dulu, lalu ke target yang lebih tinggi. “Kalau bisa melewati fase grup dulu, karena ada China, Jepang, Korea, dan Taiwan, itu berat-berat ya. Kami harus mencuri kesempatan dan mendapat peringkat yang terbaik,” ujar dia. (art) Pelatih/ofisial Tim Putri 1. M. Ansori 2. Walfidrus Wahyu Telagasari 3. Labib 4. Niko Dwi Purwanto Tim Putri 1. Amalia Fajrina Nabila 2. Aprilia Santini Manganang 3. Megawati Hangestri Pertiwi 4. Novia Andriyanti 5. Amasya Manganang 6. Wilda Siti Nur Fadilah Sugandi 7. Arsela Nuari Purnama 8. Asih Titi Pangestuti 9. Putri Andya Agustina 10. Rika Dwi Latri 11. Yola Yuliana 12. Nandita Ayu Salsabila 13. Hanny Budiarti 14. Yulis Indahyani 15. Berlian Marsheilla 16. Tri Retno Mutiara 17. Yolana Betha Pangestika 18. Khalisa Azila Rahma

Dua pekan di Melbourne, Pebalap Pelatnas Down Hill Lakukan TC di Australia

Pebalap DH Indonesia, Popo Ario Sejati, akan menjalani TC di Melbourne, Australia, jelang turun di Kejuaaan Asia di Cebu, Filipina, sebelum tampil di Asian Games 2018. (trito.id)

Jakarta- Pebalap sepeda disiplin Down Hill (DH) yang selama ini menghuni pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang bakal digembleng selama dua pekan di Melbourne, Australia, demi meningkatkan performa dan menambah jam terbang. Manajer Timnas Indonesia, Budi Saputra saat dikonfimasi pada Selasa (18/4) mengaku pengiriman pebalap ke luar negeri merupakan salah satu tahapan persiapan untuk menghadapi kejuaraan empat tahunan itu, meski sebelumnya sempat tertahan. Pebalap DH Indonesia yang dikirim ke Negeri Kanguru itu sebanyak empat atlet yang terdiri tiga putra yaitu Popo Ario Sejati, Hildan Afosma Katana dan Khoiful Mukhib serta satu pebalap putri yaitu Nining Purwoningsih. “Sejak Senin (17/4) sudah berangkat ke Melbourne. Dan menjalani program yang ditetapkan pelatih,” katanya. Sebenarnya ada satu pebalap putri yang menghuni pelatnas yaitu Tiara Andini Prastika. Namun, pebalap asal Semarang ini harus menjalani penyembuhan cedera telunjuk tangan tangan–cedera yang menimpanya saat latihan di pelatnas. Menurut Budi, pemusatan latihan di Australia merupakan bagian program yang dirancang jauh-jauh hari. Dipilihnya Melborne bukan tanpa alasan, karena di tempat itu banyak melahirkan atlet potensial, dan kerap menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi. “Setelah pemusatan latihan di sana, pebalap akan langsung diuji di Kejuaraan Asia di Filipina, awal Mei nanti,” katanya menambahkan. Pria asal Purwokerto itu menjelaskan jika Kejuaraan Asia di Danao, Cebu, Filipina, 2-7 Mei ini banyak negara yang akan turun di Asian Games 2018 Jakara-Palembang, 18 Agustus-2 September. Level kejuaraan temasuk tinggi dan akan diikuti pebalap top dari kawasan Asia. “Peta kekuatan akan kelihatan di sana (Filipina). Semoga setelah menjalani TC di Melbourne mereka bisa menunjukkan peningkatan dan hasil terbaik di kejuaraan Asia,” kata Budi menegaskan. Sementara itu salah satu pebalap DH Indonesia, Popo Ario Sejati mengaku langsung menjalani program yang ditetapkan Selasa (18/4), meski cuaca dinilai cukup dingin yaitu 12 derajat celcius. Di Melbourne juga terjadi perbedaan waktu tiga jam lebih cepat dari Malang, tempat lokasi awal pelatnas. (art)

Pertajam Skill di Kejuaraan Dunia, Timnas Panjat Tebing Bidik Pecahkan Rekor

Timnas Panjat Tebing Indonesia akan segera melakukan training camp (TC) di dua negara yakni Rusia dan China. (viva.co.id)

Jakarta- Guna mematangkan persiapan menuju Asian Games 2018, Timnas Panjat Tebing Indonesi akan mengikuti serangkaian kejuaraan dunia. Agenda ini merupakan program Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dalam sesi latihan luar negeri, atau training camp (TC) di dua negara yakni Rusia dan China. Mereka bertolak ke Rusia pada 27 April. Caly Setiawan, Pelatih Kepala Timnas Panjat Tebing Indonesia, menyebut pemusatan latihan di Rusia dan China dikhususkan untuk tim speed. Sedangkan untuk tim combined, terang Caly, akan melakukan sesi latihan ditempat berbeda. “Para atlet speed akan menjajal kemampuannya dalam World Cup di Moskow, Rusia, pada 19-23 April. Setelah itu, mereka melakoni training camp di Tyumen, Rusia, pada 24 April hingga 2 Mei 2018,” ujar Caly, Minggu (15/4). Ia melanjutkan, setelah dari Tyumen, skuat panjat tebing bertolak ke China untuk mengikuti World Cup di Chongqing, 5-6 Mei 2018. “Lalu, mereka akan mengikuti World Cup di Tai’an, pada 12-13 Mei 2018. Targetnya pecah rekor atau medali emas,” tegasnya. Usai kembali dari Rusia dan China, tambah Caly, atlet pelatnas ini kembali menjalani pelatnas di Yogyakarta hingga Juli. “Rencananya seperti itu. Kami lihat, apakah awal Agustus bisa langsung ke Palembang, atau bisa menjajal venue beberapa hari terus kembali ke Yogyakarta. Kita Lihat nanti,” cetusnya. Sementara, untuk tim combined, pelatnas tetap dilakukan di Yogyakarta hingga April. Mereka bakal menggelar TC bersama tim Kamboja. “Mereka juga diproyeksikan ke Manila (Philipina), untuk ikut kompetisi, tapi nanti masih pertengahan Mei,” tukasnya. Triyanto Budi, Pelatih Tim Combined Timnas Panjat Tebing Indonesia, mengungkapkan, para atlet akan bersaing dalam Kejuaraan Zero Gravity Bouldering Competition 2018, pada 19-20 Mei, di Manila. “Kami targetnya mereka bisa masuk final,” tutup Triyanto. (Adt)

Kontes Modif Mobil Turut Dukung Atlet Indonesia di Asian Games dan Asian Para Games 2018

Industri otomotif beri dukungan untuk atlet indonesia yang tampil di Asian Games 2018, dengan menggelar evet Kontes modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018. (kemenpora)

Jakarta- Kontes modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018 turut menjadi rangkaian road show Sukses Atlet Indonesia di 6 Kota (Bandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Palembang dan Jakarta) sebagai ajang untuk mendukung atlet Indonesia di Asian Games dan Asian Para Games 2018. Kontes modifikasi dilaunching pada 14 April di Halaman Kantor Kemenpora, Jakarta dengan 3 kelas pembeda yakni kelas Jenderal (pro), Kolonel (rookie) dan Kelas MB Tech Award dengan 45 kategori penilaian. Launching itu sekaligus berbarengan dengan pra event Asian Games yakni penggelindingan bola berdiameter 3,5 meter dan pengumpulan tanda tangan dukungan rakyat untuk doa dan sukses atlet Indonesia. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana menyampaikan, even modifikasi mobil MB Tech Auto Live Battle 2018 adalah non APBN tetapi yang terpenting adalah dukungan dan doa untuk atlet Indonesia. “Even ini adalah murni non APBN dan dikerjakan oleh orang yang sangat kreatif dan inovatif tujuan mulianya adalah doa, dukungan dan kepedulian untuk atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018 agar meraih prestasi untuk bangsa,” ujarnya saat jumpa pers di Media Center Kemenpora, Jumat (13/4). Selain kontes modikasi mobil lanjutnya, juga ada penggelindingan bola raksasa berukuran 3,5 meter yang juga akan digelindingkan di 34 provinsi. “Bola raksasa pertama jadwalnya akan digelindingkan pada 22 April, dilanjutkan di semua provinsi sebelum pembukaan Asian Games,” tambah Plt. Asdep Industri dan Promosi Sandi Hasan. Nantinya, pada kulit bola itu akan terdapat tanda tangan masyarakat, dengan target 1 juta tanda tangan dalam bentangan kain sepanjang 300 meter, lalu target tanda 4 juta tanda tangan, dan 50 juta tanda tangan di media sosial. Sebelumnya, bola raksasa secara simbolis, akan ditanda tangani oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, pada Senin (16/4). Setelah itu bola akan digelindingkan pertama kali di Jakarta dan Bandung, pada Minggu (22/4). Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara Hartono Sufi selaku perwakilan dari Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), turut menyampaikan bila pihaknya memiliki niat membantu pemerintah mensukseskan Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Kami memiliki niat untuk membantu negara mempromosikan atlet Asian Games dan Asian Para Games memalui even otomotif ini. Yang terpenting disini tak ada APBN murni sponsor terutama MB Tech dan saat launching dihadiri 120 ketua komunitas otomotif juga akan ada penempelan stiker di ribuan mobil,” ujarnya. (Art) Jadwal Kontes MBtech Auto Live Battle 2018 : 21-22 April, Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat 5-6 Mei, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali 12-13 Mei, Lapangan Gading, Yogjakarta 30 Juni – 1 Juli, Sirkuit Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur 21-22 Juli, Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumsel TBA (to be announced): Jakarta

Kejuaraan Dunia di Abu Dhabi Jadi Seleksi Atlet Jujitsu ke Asian Games 2018

Para atlet jujitsu dipastikan harus mengikuti program seleksi dari Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI), untuk bisa tampil di Asian Games 2018. (Pras/NYSN)

Jakarta- Para atlet jujitsu dipastikan harus mengikuti program seleksi dari Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) untuk tampil di Asian Games 2018. Saat ini, mereka yang sedang mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) berjumlah delapan atlet dan terdiri atas dua putri dan enam putra. “Program promosi dan degradasi selalu ada. Kalau tidak, ya mereka tidak termotivasi. Untuk Asian Games 2018, jumlah atletnya bisa berubah sesuai perkembangan latihan selama ini. Kami kan harus objektif,” kata pelatih fisik jujitsu Indonesia, Andri, pada Sabtu (14/4). Seleksi dilakukan ketika atlet mengikuti berbagai rangkaian uji coba. Salah satunya, ialah try out di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang akan berlangsung selama enam hari mulai 23 April. “Atlet sudah mulai berangkat ke Abu Dhabi, mulai 15 April, karena ada training camp selama sebulan,” jelas Andri. Andri mengatakan, timnya akan mengikuti Kejuaraan Dunia Jujitsu yang bergulir pada 23-28 April 2018, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. “Seleksi atlet ada beberapa fase. Saat mereka uji coba, saat bertanding, saat latihan, saat istirahat, dan hubungan sosial antaratlet. Aspek-aspek itu yang dilihat untuk seleksi,” sebutnya lagi. Usai melakukan try out di Abu Dhabi, tim lalu bergser ke Korea Selatan pada Juni, lalu ditutup saat menuju Jepang pada Juli. Di dua negara itu, para atlet selain melakukan latihan, akan juga berkompetisi. “Para atlet harus siap dengan lawan tangguh seperti dari Asia Timur dan negara pecahan Uni Soviet,” pungkas Andri. Setelah pulang dari luar negeri, latihan di Jakarta dilakukan di beberapa tempat agar para atlet tak jenuh seperti di kawasan Ancol, Jakarta. Latihan tak melulu soal teknik, juga peningkatan ketahanan fisik seperti melakukan kardio dan berenang. (Art)

Event Bergengsi Antarprovinsi, FAI Jadi ajang Uji Coba Perenang Pelatnas

Festival Akuatik Indonesia 2018 akan digelar mulai 16 - 22 April di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. (instagram)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI menggelar kejuaraan nasional bertajuk Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018 yang akan berlangsung di Jawa Timur 16-22 April. Pesta akuatik itu merupakan ajang uji coba dalam negeri bagi para atlet nasional yang akan bersaing di Asian Games 2018. “FAI merupakan kejuaraan bergengsi antarprovinsi dan FAI pertama tahun lalu berlangsung sukses di Palembang, Sumsel,” kata Ketua Umum PB PRSI Anindya N Bakrie dalam rilisnya, Kamis (12/4). Di FAI kedua ini selain kelompok umur, ini uji coba dalam negeri para atlet nasional yang akan bertanding sebelum terjun di Asian Games 2018. Saat ini mereka dalam masa persiapan sebelum menuju puncak di Asian Games,” ujar Anindya. Total kejurnas renang diikuti 21 pengprov yang mencapai 400 perenang, termasuk seluruh perenang pelatnas Asian Games seperti Siman Sudartawa, Indra Gunawan, Triady Fauzi, Fadlan Prawira, Ricky Anggawijaya, dan Patricia Yosita. Cabang olahraga polo air akan diikuti enam daerah di Indonesia, yang mayoritas atlet di bawah 20 tahun. Cabang olahraga renang indah akan diikuti 28 atlet dari empat daerah, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta. Cabang olahraga loncat indah akan diikuti 90 atlet terdiri atas 50 putra dan 40 putri. FAI ke-2 іnі аkаn melombakan empat cabang olahraga уаknі renang 16-19 April dі Kolam Renang Koni Jatim, Surabaya, lalu renang artistik 16-18 April dі Kolam Renang Sendang Delta,Sidoarjo, dan pertandingan polo air 19-22 April juga dі Kolam Renang Sendang Delta, Sidoarjo. Khusus untuk cabor loncat indah yang berlangsung 18-21 April, venue pertandingan dі Kolam Renang Graha Resident, Surabaya. Menariknya, untuk kali pertama cabang loncat indah јugа berencana menggelar FINA Diving Certification School for Judges раdа 20-22 April. Narasumber untuk event ini berasal dаrі Technical Diving Committe FINA аdаlаh Eric Brooker (Australia) dаn Mathz Lindberg (Swedia). Diketahui, Mathz Lindberg аdаlаh mantan peloncat olimpiade dаn јugа suami dаrі peraih medali emas olimpiade Ulrika Knape-Lindberg. Dia аdаlаh FINA Technical Diving Committee (TDC) members уаng ѕudаh menjabat ѕеlаmа bеbеrара periode. Sementara itu, Eric Brooker аdаlаh ayah dаrі Christian Brooker уаng ѕааt іnі menjadi pelatih kepala dі Malaysia. Dia аdаlаh mantan peloncat dаn јugа ѕеbаgаі Australia Diving Chairman уаng mеruраkаn mantan peloncat уаng ѕudаh membina dаn mengembangkan olahraga Loncat Indah dі Australia. (Art)

Gelar TC di Malaysia, Timnas Hoki AG 2018 Asah Peforma Fisik dan Pengalaman Tanding

Timnas hoki putri Indonesia saat menjalani latih tanding di Lapangan Hoki, Senayan, Jakarta. (Adt/NYSN)

Jakarta- Skuat Timnas hoki yang akan tampil di Asian Games 2018, Agustus-September, bakal menggelar Training Center (TC) di Malaysia. Hal itu dilakukan guna mengasah pengalaman bertanding dengan mengikuti beberapa turnamen penting yang digelar di Negeri Jiran itu. “Kami akan Training Camp (TC) di Malaysia, selama sebulan. Dimulai akhir April hingga akhir Mei,” kata Yus Adi Kamarullah, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Federasi Hoki Indonesia (FHI), saat dihubungi, Sabtu (14/4). Dikatakan pria yang menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) itu, bahwa Malaysia punya kualitas turnamen hoki yang sangat baik, diantaranya Turnamen Hoki Sultan Azlan Shah Cup, dan Kejohanan Jemputan Pra Sukma. “Pengalaman bertanding sangat diperlukan bagi atlet. Hal itu guna membiasakan mereka untuk mengetahui perkembangan hoki modern di Indonesia,” tutur Yus Adi. Meski harus berjibaku dengan peserta dari negara-negara kuat di Asia, seperti Malaysia, Pakistan, Korea Selatan, India, Jepang dan China, namun ia optimis tim Hoki Indonesia mampu mencetak hasil terbaik di Asian Games edisi ke-18, yang pelaksanaannya hanya menyisakan waktu sekitar empat bulan itu. “Kami sangat optimis cabang hoki bisa mempersembahkan hasil yang terbaik. Yang penting bagi kami adalah berjuang dahulu semaksimal mungkin,” paparnya. Sebelumnya, pada awal Maret 2018, tim hoki putri Indonesia sempat diikut sertakan pada Kejuaraan Hoki Kejohanan Jemputan Pra Sukma di Ipoh, Malaysia. Para Srikandi Indonesia inipun sukses merengkuh gelar juara. “Tim yang akan turun di ajang Asian Games ini terus mengasah kemampuan termasuk peforma fisik. Karena salah satunya dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat, bersaing dengan negara peserta lainnya,” tutup mantan Kepala Pusat Keuangan (Kapusku) TNI itu. (Adt)

Sekolah Berkuda Jadi Venue Penthatlon, Pemkab Tangerang Apresiasi Event Asian Games 2018

Sekolah berkuda Adira Pratama Mulya (APM) di Tigaraksa wilayah Pemkab Tangerang, Banten, jadi salah satu venue AG 2018 cabor Modern Pentathlon. (detakbanten.com)

Tangerang- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengapresiasi penunjukan daerahnya sebagai venue pertandingan cabang olahraga (cabor) Modern Penthatlon pada Asian Games (AG) 2018, di Kecamatan Tigaraksa. “Dari laporan pengelola, telah disepakati digelar di lapangan milik swasta, dengan standar internasional,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, di Tangerang, Kamis (12/4), dilansir Antara. Sekolah berkuda Adira Pratama Mulya (APM) di Tigaraksa, didapuk menjadi venue Modern Pentathlon. Maesyal telah berkoordinasi dengan Brigjen Pur Budi Harsono sebagai pengelola APM, yang dikenal memiliki fasilitas pacuan kuda internasional. Penthatlon merupakan gabungan lima cabang olahraga yang sekaligus dipertandingkan yakni renang, berkuda, anggar, lari dan menembak. Bahkan pihaknya sudah melakukan kunjungan ke lokasi dan melihat langsung sarana dan prasarana pendukung bagi atlet pada pertandingan antarnegara Asia itu. Ia berharap dari momen AG 2018 ini akan lahir bibit berprestasi dari Tangerang. “Ini langkah positif karena atlet dari berbagai negara di Asia akan datang, dan akan memacu semangat supaya atlet lokal mau menjadi atlet profesional,” ujar pria yang juga mantan pemain Persita Tangerang itu. Sementara itu, pengelola tempat pertandingan cabang penthatlon, Budi Harsono, mengaku telah menerima kunjungan dan mereka melihat langsung di lokasi. “Semoga tak ada hambatan dan halangan, karena berbagai persiapan telah dilakukan jelang event 18 Agustus – 2 September 2018,” katanya. (Art)

Paragliding Tampil di AG 2018, Menpora : Semoga Jadi Sejarah Indonesia dan Dunia

Menpora Imam Nahrawi menerima audiensi dari President Air Sport Federation of Asia (ASFA) Mubarak Suwailem, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4). (Kemenpora)

Jakarta- Cabang olahraga Paragliding untuk pertama kalinya dipertandingkan di ajang Asian Games 2018. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) berharap olahraga ekstrem terbang bebas di udara itu memberikan sejarah terbaik bagi Indonesia, bahkan dunia. Hal itu dikatakan Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur saat menerima Mubarak Suwailem (President Air Sport Federation of Asia/ASFA), bersama Sanjay Thapar (Secretary General ASFA), di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4). Dalam kesempatan itu, Mubarak mengapresiasi cabang olahraga Paragliding yang bisa dipertandingkan di edisi ke-18 pesta olahraga akbar negara-negara se-Asia itu, pada Agustus-September mendatang. “Terima kasih kepada Pak Menteri dan Bangsa Indonesia menjadi tuan rumah yang baik untuk Asian Games 2018, dan Paragliding bisa dipertandingkan. Ini yang pertama Paragliding tampil di Asian Games, bahkan di dunia,” ujar Mubarak. Terkait persiapan dan venue pertandingan, Mubarak menyatakan bahwa di Indonesia telah siap semua. “Kami berharap Asian Games di Indonesia berjalan sukses dan lancar. Dan, rival yang profesional serta terberat adalah dari Indonesia,” ungkapnya. Sementara, Imam berharap Paragliding dapat mencatatkan prestasi lebih baik di ajang olahraga terbesar empat tahunan di Asia itu. “Kami berharap betul di Asian Games pertama ini Paragliding memberikan sejarah terbaik bagi Indonesia dan bagi sejarah dunia,” tutur peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)

Pelatnas Sambo Fokus Fisik, Pelatih : Tes Event Sulit Jadi Patokan Asian Games 2018

Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Jakarta, ternyata sulit dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, 11-12 April 2018, ternyata belum bisa dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. Hal itu dikatakan Adi Nugroho, Pelatih Timnas Sambo Indonesia, Rabu (11/4). Tes event ajang ini sedianya menjadi tolok ukur peta kekuatan lawan di Asian Games 2018 pada Agustus-September mendatang. Menurutnya, sejumlah negara kuat di cabang beladiri Sambo absen di ajang test event ini. “Negara-negara pecahan Rusia, seperti Kazakhstan dan Kyrgyzstan tidak hadir. Mereka negara kuat di Sambo,” ujar Adi. Menurut Adi, pecahan negara di kawasan Eropa Timur itu, sudah lebih lama mengenal Sambo dibandingkan Indonesia. Jangankan di level Asia, dalam kategori dunia, mereka memanglah kuat “Tapi, kalau untuk Asia Tenggara, Indonesia masih lebih unggul. Dalam test event ini, ada 8 atlet Indonesia yang masuk ke final,” lanjutnya. Ia menyebut masih ada rangkaian ujicoba yang akan dijadikan tolak ukur. Diantaranya ke Korea Selatan dan Rusia. “Kami akan belajar teknik bantingan dari Korea Selatan, sedangkan di Rusia kami belajar nomor pertempuran. Di Asian Games 2018, yang dipertandingkan adalah sport Sambo,” terang Adi. Para atlet saat ini masih dalam tahap persiapan umum, yakni masih membentuk fisik dan berlatih di Kawasan Ciloto, Bogor, Jawa Barat. “Nantinya 8 atlet ini, kami berlakukan sistim degradasi guna mendapatkan atlet dengan kualitas terbaik. Nama mereka masih bisa berubah. Hanya yang terbaik, yang ikut serta di Asian Games,” ungkap pria yang juga kakak kandung legenda Judo, Krisna Bayu. (Adt)

Kejurnas Junior Hoki Digelar Usai Asian Games 2018, FHI : Masih Minim Pembinaan

Atlet Hoki Indonesia tengah melakukan pemusatan latihan nasional, jelang bergulirnya Asian Games 2018, pada Agustus-September mendatang.(Adt/NYSN)

Jakarta- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Federasi Hoki Indonesia (FHI), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Yus Adi Kamrullah, akan melakukan pembinaan junior dengan menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU). “Pembinaan junior akan kami gelar dalam event Kejurnas Kelompok Umur. Dan pembinaan usia matang, akan fokus bagi mereka kelas 2 atau 3 Sekolah Menengah Atas (SMA),” ujar Yus Adi, di Jakarta, Selasa (10/4). Diakuinya, bila pembinaan junior di cabang hoki masih tertinggal. Sehingga, menurut Yus Adi, untuk mereka yang sudah menjadi atlet nasional, pihaknya berharap para atlet ini dikhususkan bermain di turnamen internasional. “Untuk junior, kami berikan kesempatan dengan cara tampil rutin di Kejurnas Kelompok Umur. Kalau yang senior, mereka harus fokus bermain untuk turnamen-turnamen internasional,” tambah pria yang sehari-hari menjadi Staf Khusus Kasad ini. Yus menyebut agenda Kejurnas KU akan direncanakan dihelat pada September 2018. Namun, ia belum bisa memastikan tanggal pelaksanaannya. “Kami jadwalkan pada September 2018, setelah Asian Games,” terangnya. Soal lokasi penyelenggaraan Kejurnas KU, Yus Adi, menjelaskan bakal diselenggarakan di Jakarta. “Karena venue hoki terbaik dan bersertifikat internasional itu ada di Jakarta. Selain itu, ada juga di Surabaya (Jawa Timur) dan di Bandung (Jawa Barat),” ungkapnya. Namun, mantan Kepala Pusat Keuangan (Kapusku) TNI ini berharap Kejurnas KU ini berlangsung di Jakarta, sebab venue hoki yang akan digunakan sudah memenuhi standar internasional. (Adt)

Kiblat Kekuatan Panahan di Korsel, Riau Ega : Medali Realistis, Emas AG 2018 Optimis

Pemanah putra nasional asal Jawa Timur, Riau Ega Agatha, yang akan tampil di ajang Asian Games 2018 nanti. (Pras/NYSN)

Jakarta- Pemanah putra nasional Riau Ega Agatha, mengatakan kekuatan cabang olahraga panahan saat ini berada di Asia. Ia mengaku tak terbebani meraih medali emas di ajang Asian Games 2018, pada Agustus-September mendatang. “Kalau mau dibilang beban, ya bukan beban. Tugas atlet itu mencari medali. Pelatih hanya mendampingi untuk memberikan yang terbaik,” ujar Riau di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4). “Kalau untuk atlet, dapat medali itu realistis. Tapi, kalau untuk emas, ya harus optimis. Jadi apapun kejuaraannya, medali itu suatu yang realistis bagi atlet,” lanjut pria kelahiran Blitar, 25 November 1991. Terkait persaingan, ia mengungkapkan untuk cabang panahan di Asia terdapat juara dunia, serta pelatih terbaik. Sehingga, ia menganggap hal itu sebagai keuntungan baginya. “Karena Indonesia berada diwilayah Asia, jadi semuanya punya kesempatan yang sama, cuma saat Asian Games, ya harus fokus melawan kemampuan mereka,” terang pemanah yang pernah mengalahkan juara dunia asal Korea Selatan, Woo-Jin, di ajang Olimpiadi 2016 Rio de Janeiro, Brazil itu. Namun, guna mewujudkan medali emas, ia akan tetap mewaspadai pemanah-pemanah negri ginseng, Korea Selatan. “Kiblatnya kekuatan panahan itu di Korea Selatan, dari dulu. Jadi disana gudangnya atlet-atlet berprestasi. Para pelatih terbaik dunia, ya juga dari sana,” cetus jebolan PPLP Panahan Jatim ini. Ia mengaku jika untuk kemampuan tekhik hamper semua negara Asia merata. Bahkan masing-masing atlet punya kemampuan berkembang yang baik. “Mungkin, kendala kami itu kurang kuat mental bertandingnya. Korea Selatan itu, selama setahun penuh, rutin mengikuti kejuaraan, sementara atlet Indonesia sangat kurang,” tutupnya. (Adt)