Masih Seleksi Banyak Pemain, Sofbol Putri dan Baseball Putra Siapkan Try Out ke Korsel

Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa merencanakan agenda Try Out ke Korea Selatan untuk Timnas Sofbol Putri dan Timnas Baseball Putra. (rayapos.com)

Jakarta– Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa mengatakan rencananya atlet Timnas sofbol putri dan Timnas baseball putra, akan menjalani try out (TO) ke Korea Selatan, pada awal Juni. “17 atlet akan berangkat bersama lima ofisial, totalnya 22 orang. Ini bukan ikut turnamen, tapi kerjasama dengan Federasi sofbol Korea Selatan, dan ini tahun ketiga,” kata Andika di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (26/4). “Setiap tahun kami mengirim tim, dan mereka kirim tim ke sini. Semacam sister city, konsepnya berlatih bersama,” ujar Andika. “Kami berlatih bersama dan mencoba kekuatan masing-masing,” tuturnya lagi. Di Korea Selatan, ujarnya, Timnas sofbol putri dan baseball putra bakal melakoni proses TO selama tiga minggu. “Para atlet yang akan ke Korsel, baru selesai TC tahap I, dan seleksi Tahap I di lampung. Dan TO terdekat untuk baseball putra, pada bulan Juni,” sebutnya. Namun, pria 39 tahun ini mengaku tengah terkendala problem skuad utama Timnas, karena jumlah seleksi pemain mencapai 50 orang. “Belum waktunya di TO kan ke luar negeri, sebab yang berangkat cuma 24 orang. Sentralisasi 30-35 orang, yang desentralisasi hampir 50 orang,” sambungnya, Selain itu, Andika menjelaskan, jika baseball sudah cukup lama tak bertanding, dalam event internasional. “Makanya kami melakukan seleksi per minggu. Dan kami punya grafik data pemain. Saat pemain ada yang underperform, ya langsung keluar,” ucapnya. “Yang bertahan di camp itu 1-30 terbaik, andai ternyata ada yang underperform, peringkat 31 naik ke camp,” pungkasnya. (art)

Takluk Dari Singapura, Sofbol Putra Indonesia Peringkat Keempat Piala Asia 2018

Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018, usai takluk dari Singapura 3-10. (akurat.co)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia gagal tampil di babak Grand pada Asian Men’s Softball Championship 2018 (Sofbol Piala Asia) 2018. Pada pertandingan page system bawah yang digelar di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (27/4) siang, Lucky Fidel dkk dikalahkan Singapura dengan skor telak 3-10. Indonesia pun harus puas di peringkat keempat, dari hasil 5 kali menang dan 4 kalah dalam 9 penampilan. Pada pertandingan pertama, Kamis (26/4/) pagi, Timnas terpaksa harus mengakui ketangguhan Thailand dengan skor tipis 3-4. “Thailand bisa mencuri menang karena pemainnya tampil pantang menyerah. Kali ini, anak-anak tampil di bawah form dan batting tak maksimal,” kata Asisten Pelatih sofbol putra Indonesia, Leonard Djarkasih yang dihubungi usai pertandingan. Pada laga kedua yang digelar siang, Timnas mampu bermain maksimal menaklukkan India dengan skor telak 8-1. Sementara itu, Tim Sofbol Jepang yang diunggulkan meraih gelar juara tampil tak terkalahkan dalam 7 pertandingan. Dan, Tim Sofbol Filipina meraih 7 kemenangan dan sekali kalah. “Perjuangan anak-anak sudah maksimal. Posisi di peringkat empat sudah cukup bagus. Kami harus akui Singapura jauh lebih siap menghadapi pertandingan page system,” kata Djarkasih, panggilan akrab Leonardus Djarkasih. Ketua Umum Perbasasi Andika MY Monoarfa mengatakan menempati peringkat keempat, itu tak terlalu mengecewakan karena sesuai target. Menurutnya, kegagalan dikarenakan kurangnya waktu persiapan. “Mereka hanya punya 13 hari untuk berlatih,” kata Andika. Hasil Piala Asia tahun ini pun akan segera dievaluasi untuk mempersiapkan tim sofbol putra jadi lebih baik. Tim yang ada sekarang, kata Andika, bakal diterjunkan ke SEA Games 2019 di Filipina. Persiapan menuju ajang itu akan dilakukan di Piala Asia Tenggara di Thailand, pada Juli nanti. “Target jangka panjang adalah SEA Games 2019. Target kami juara. Setelah Piala Asia ini, para atlet akan istirahat, pulihkan stamina dan kembali lagi berlatih. Semoga dengan waktu lebih panjang, bisa dapat hasil terbaik di Thailand,” pungkas Andika. Perjalanan Timnas memang sempat terseok-seok di babak penyisihan. Tim Merah Putih memastikan tiket ke page system setelah mengalahkan Chinese Taipei dengan skor 5-1 pada pertandingan, Jumat (27/4) pagi. Pada pertandingan terakhir, Sabtu (28/4), Singapura akan menghadapi Filipina yang ditaklukkan Jepang dengan skor 0-6. Pemenang hasil pertandingan Singapura melawan Filipina akan menghadapi tim unggulan Jepang dalam pertandingan Grand Final. Sedangkan tim yang kalah langsung berada di peringkat ketiga. (art)

Usai Dicukur Jepang, Indonesia Gasak Singapura 8-2 dalam Kejuaraan Sofbol Piala Asia

Timnas Indonesia (merah) sukses menekuk permainan Singapura dengan poin 8-2, pada event Kejuaraan Sofbol Piala Asia ke-10, di Senayan, Jakarta. (bola.com)

Jakarta- Timnas sofbol putra Indonesia menumbangkan Singapura, 8-2 pada hari ketiga Asian Men’s Softball Championship 2018 atau Sofbol Piala Asia ke-10, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). Meski skor berbeda enam angka, asisten pelatih timnas sofbol Indonesia Leonard Zarkasih menyebut kemenangan itu tidak diraih dengan mudah karena sampai inning keempat skor masih imbang 1-1. “Singapura bermain baik dengan variasi bola. Namun semua berubah saat mereka mengganti pitcher utamanya,” ujar Leonard usai pertandingan. Pergantian pitcher di inning kelima itu, lanjut dia, membuat Singapura sedikit goyah. Pitcher atau pelempar bola pengganti Singapura, ternyata tak sepadan dengan pitcher nomor dua Indonesia Feriyanto, yang juga bermain mulai inning kelima menggantikan pitcher andalan Merah Putih, Nelwan Yumame. Indonesia pun semakin leluasa mencetak angka dan membuat skor menjad 6-1 di akhir inning kelima dan berikutnya menutup laga dengan poin kemenangan 8-2. “Kami berhasil bertahan dengan mengatur pergantian pitcher. Feriyanto bermain sesuai dengan strategi, juga Nelwan. Saat Nelwan melempar, memang beberapa kali terjadi `home run`, tetapi itu bagian dari permainan,” tutur Leonard. Dengan kemenangan tersebut, peluang Indonesia untuk lolos ke empat besar kejuaraan Asia semakin terbuka karena sebelumnya sudah mengoleksi dua kemenangan yakni kala berhadapan dengan Malaysia dan Hong Kong. Namun, mereka sudah menelan dua kali kekalahan yakni dari dua tim unggulan turnamen, Filipina dan Jepang. Filipina menyudahi perlawanan Timnas Merah putih dengan poin 6-4. Dan pada Rabu (25/4), Timnas dicukur 10-0 tanpa mendapatkan 1 poin sekalipun, dari tim terkuat, Jepang. Jika ingin lolos ke empat besar, Indonesia harus bisa menyapu bersih tiga pertandingan yang tersisa dengan kemenangan pada Kamis (26/4), yakni menghadapi Thailand (mulai pukul 08.00 WIB) dan India (mulai pukul 14.45 WIB), serta Taiwan (mulai pukul 10.15 WIB) pada Jumat (27/4). “Tidak boleh kalah pokoknya. Untuk itu kami harus meningkatkan mental bertanding. Selain itu juga perlu meningkatkan kemampuan di sektor `batter` atau pemukul,” tutur Leonard. (art)

Timnas Sofbol Takluk Dari Filipina, Lalu Cukur Hongkong Dengan Skor Telak

Timnas Sofbol Indonesia harus takluk dari Fipina dengan poin 6-4, di hari kedua Piala Asia 2018, pada Selasa (24/4). (dewasport.com)

Jakarta– Indonesia mendapatkan hasil berwarna, di hari kedua di 10th Asian Men’s Softball Championship atau Piala Asia Softball 2018. Berlaga di Lapangan Softball Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (24/4), Indonesia meraih hasil minor dan positif. Timnas harus menelan kekalahan saat berjumpa Filipina. Sebenarnya, laga ini digelar kemarin. Tapi, karena faktor penerangan, laga diskors, dan digelar kembali pada Selasa pagi. Ada pengaruh yang dirasakan. Sempat mengimbangi Filipina di lima ining pertama, Indonesia malah kedodoran dalam masa selanjutnya. Filipina mampu mencetak home-run di sisa pertandingan dan menyudahinya dengan poin 6-4. “Kekalahan ini, bukan kesalahan pemain atau karena kami beda kualitas. Filipina menang karena beruntung bisa dapat satu home-run. Kekalahan yang bagus buat anak-anak. Mereka punya dorongan untuk menang di laga-laga selanjutnya,” ujar asisten pelatih Indonesia, Leonard Djarkasih. Usai kalah dari Filipina, Indonesia kemudia mengamuk pada game selanjutnya, melawan Hongkong, di siang harinya. Mereka mengukir kemenangan telak. Kali ini, Hongkong dipermak dengan poin 15-7. Indonesia sempat direpotkan Hongkong di ining kelima. Sempat tertinggal 1-7, Hongkong sempat menyamakan skor di masa tersebut. Namun, dua ining selanjutnya, Indonesia menambah skor dan menang 15-7. Indonesia sudah meraih dua kemenangan dalam tiga pertandingan. Pada pertandingan pembuka, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 11-1. Dan, dipertandingan ketiga menang atas Hong Kong dengam skor 15-7. “Saya melihat permainan anak-anak cukup meningkat,” kata Ketua Umum PB Perbasasi, Andika Monoarfa yang rutin menyaksikan pertandingan. Pada hari ketiga, Rabu (25/4), Indonesia meladeni Jepang dan Singapura. “Permainan anak-anak cukup memuaskan. Mereka bisa jaga konsentrasi di dua ining terakhir, setelah Hongkong menyamakan skor. Kami dapat poin karena pemain tampil fokus. Dan, tak banyak kesalahan yang mereka lakukan,” kata Leonard. (art)

Jepang Raja Sofbol, Timnas Putra Indonesia Pede Masuk Final Asia Cup 2018

Pemain Timnas softball putra Indonesia Alfan Sontiara memukul bola, saat mengalahkan Timnas Malaysia 11-1 pada babak penyisihan Asian Men Softball Championship di lapangan softball Senayan, Jakarta, Senin (23/4). (antarafoto.com)

Jakarta- Timnas Sofbol putra Indonesia enggan sekedar berpartisipasi pada kejuaraan Sofbol Asia 10th Asian Men’s Softball Championship 2018, di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno Jakarta, 23-28 April 2018. Mereka bertekad untuk menembus target final. “Timnas Sofbol Indonesia siap habis-habisan memberikan yang terbaik di Asia Cup 2018,” kata Asisten Pelatih Timnas Sofbol Indonesia, Leonardus Djarkasih di Jakarta, Sabtu (21/4), dilansir topskor.co.id. Meski persaingan di Asia Cup 2018 cukup ketat, kata Leonardus, Timnas sofbol putra tetap ditargetkan masuk final. “Persaingan pasti ketat di Asia Cup nanti, tapi kami mentargetkan jadi finalis,” tegasnya. Kejuaraan Sofbol Asia Cup 2018 diikuti 9 negara. Yakni, Filipina, Jepang, Indonesia, Taipei, Hongkong, Thailand, Singapura, India, dan Malaysia. Pengurus Besar Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) memang memasang target meraih medali perunggu di Asia Cup 2018 menyamai hasil empat tahun lalu di Singapura. Menurut Leonardus, Asia Cup kali ini dijadikan persiapan menghadapi SEA Cup di Thailand, akhir Juli 2018 dan SEA Games Filipina 2019. Secara terpisah, pemain senior Timnas Sofbol Filipina, Leo Barredo juga mengakui persaingan di Asia Cup 2018, cukup ketat. “Bukan Jepang saja yang merajai sofbol Asia, tapi Indonesia patut diperhitungkan. Banyak pemain-pemain muda yang berkualitas,” ujarnya. Pemain berusia 31 tahun ini memang sangat mengenal sofbol Indonesia. Dia pernah memperkuat salah satu klub sofbol Indonesia pada Kejuaraan Sofbol Makassar Open 2017. “Saya sudah dua kali ke Indonesia dan banyak kenal dengan pemain sofbol Indonesia. Dan, saya juga pernah memperkuat salah satu klub yang menjadi juara di Makassar Open 2017,” ungkapnya. (Art) Skuat Timnas Sofbol Putra Indonesia: Nelwan Yumame (Papua Barat), Ferryanto (Kaltim), Aditya Pratama Hamzah (Sultra), Abriansyah (Sultra), Aditya Aulia Rachman (Jatim), Ahmad Ronaldo (Lampung), Anggana Budiman (Jabar), Heri Hairuman (Jabar), Dikdik Fauzi Darmawan (Dki Jakarta), Maliqul Mulqi Kentanadaku (Sultra), Luki Fidel Pacellengi (Sultra), Hermansyah (Kaltim), Rahman Yakin (Sultra), Efrianto Tri Syahputra (Sultra), Elwin Nulmansyah (DKI Jakarta), Alfan Sontiara (Jabar), dan Roli Mahendra (Kaltim).

Belum Ada Kompetisi, Ketum PB Perbasasi : Kejuaraan Rutin Justru Selalu Ada Tiap Pekan di Seluruh Indonesia

Ketua Umum PB Perbasasi Andika Monoarfa (bertopi) saat acara launching Jersey Timnas PB Perbasasi di Jakarta. (Art/NYSN.com)

Jakarta- Makassar Open International Softball Men’s and Women’s 2017 diikuti 12 klub partisipan. Tak hanya berasal dari dalam negeri, kejuaraan tahun lalu itu ternyata menjadi agenda rutin bagi klub Varsity dari Malaysia. Dengan skuad putera dan puteri, tim negeri Jiran itu juga diperkuat beberapa pemain asing asal Singapura dan Australia. Bagi Ketua Umum Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) yang baru, Andika Monoarfa, gairah kejuaraan internasional di daerah ini menjadi benefit yang menjanjikan. Maklum, sejak 2004 silam, Liga Profesional Softball tak lagi berputar dan nasibnya timbul tenggelam. “Di era kepengurusan kini, setiap Pengurus Provinsi (Pengprov), diwajibkan menyelenggarakan kejuaraan secara rutin. Jika gagal, pasti bakal kena sangsi,” ujar pria kelahiran Jakarta, 3 Desember 1979 ini. Dan ternyata, gagasan ini justru disikapi positif oleh seluruh pengprov anggtoa PB Perbasasi. Hampir tiap pekan, Andika kerap berkunjung ke seluruh Pengprov dengan agenda membuka hingga menutup Kejuaraan yang berbasis turnamen, meski berskala daerah. “Kerjaan saya tiap pekan, membuka dan menutup Kejuaraan yang berputar di seluruh Pengprov Indonesia. Bukti gairah olahraga ini memang nyata dan terhitung sehat sebagai awal menuju era kompetisi,” tegasnya dalam acara launching Jersey Timnas PB Perbasasi pada Sabtu (3/3) di Jakarta. Meski demikian, ia memilih berasabar guna mencari konsep dan formula pelaksanaan Liga atau kompetisi secara berkala. Aktifnya beberapa kejuaraan diseluruh daerah dinyakini bila dalam waktu yang tak lama, PB Perbasasi sanggup menggulirkan Liga. “Spirit kejuaraan seperti ini harus dipupuk dan dipertahankan, toh dengan sendirinya, kelak era kompetisi atau Liga segera dibutuhkan. Apalagi, infratruktur Stadion dengan standar internasional juga sudah ada,” ungkapnya lagi. Stadion Softball dan Baseball dengan standar internasional sudah cukup banyak di Indonesia. Diantaranya Samarinda (Kalimantan Timur), Palembang (Sumatra Selatan), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), serta fasilitas Stadion di Universitas Gajah Mada (Yogjakarta). “Intinya bersyukur dulu, kami punya infrastruktur Stadion yang memadai. Di Cabor lain, jarang malah yang punya Stadion. Saat ini pesebaran Stadionnya yang masih terus diupayakan,” ujar putera dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa. Sosok muda dalam tubuh olahraga tepok bola dengan tongkat ini menyadari membangun Stadion itu bukan perkara mudah. Ketersediaan lahan dan harga tanah yang yang mahal, kerap menjadi kendala. “Bikin Stadion Softball itu aslinya murah. Field of Play-nya itu murah, karena lapangannya terdiri dari tanah gravel sama rumput, murah itu. Yang mahal itu tanahnya. Apalagi, kalo mau nambah pake lampu, tribun penonton, atau locker room, ya pasti mahal jadinya,” papar Andika. Jelang Asian Games 2018, Andika juga mengambil kebijakan non mainstream dengan mewajibkan setiap atlet pelatnas sofball dan baseball menandatangani kontrak dengan gaji Rp 8 Juta per bulan. Chief de Mission Asian Martial Art Games (AIMAG) 2017 ini mengambil kebijakan nilai gaji atlet pelatnas tak memakai platform Standar Biaya Masuk Lainnya (SBML) tetapi berpatokan dengan peraturan Menteri Keuangan (PMK). “Kalau menggunakan SBML gaji atlet hanya Rp4 juta/per bulan. Jadi, saya pakai aturan PMK dengan nilai gaji Rp8 juta per bulan,” tegasnya. Konsekuensi dengan gaji dan fasilitas memadai itu, kata Andika, seluruh atlet pelatnas Asian Games 2018 wajib mengikuti aturan yang diberlakukan. Salah satu contoh, atlet dilarang makan sembarangan dan harus mengkonsumsi makanan yang disediakan sesuai rekomendasi ahli nutrisi. “Asupan nutrisi sangat penting dalam menopang prestasi. Kalau sampai ada atlet yang ketahuan mengkonsumsi mie instan maka gajinya akan dipotong sebulan,” urainya. Apalagi, pemerintah melalui Kemenpora tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pengajuan dana pelatnas Asian Games 2018 sebesar Rp45 miliar. Dengan kekuatan 17 atlet sofball putra dan 24 atlet baseball putri di bawah asuhan 4 pelatih asing, Kemenpora hanya memasok dana Rp12 miliar. Separuh untuk Softball dan Separuh Baseball “Dana Rp12 miliar tak cukup membiayai pelatnas. Apalagi, melibatkan 15 pelatih. Termasuk 4 pelatih asing, pelatih Strength and Conditioning dan pelatih Recovery. Makanya, saya harus siap mencari kekurangan anggarannya guna mencari sponsor,” paparnya. Andika pernah bekerja sebagai manajer artis sekaligus penyanyi, Andien. Andika juga pernah menjabat Direktur Niaga PT PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Di PB Perbasasi, nama Andika Monoarfa sudah tidak asing lagi. Ia pernah membantu Tim Nasional Indonesia meraih gelar juara di ASEAN Championship 2016. (art)

Warna Jersey Makin Minimalis, PB Perbasasi Pede Incar Prestasi Dunia

Jersey Baru yang diluncurkan PB Perbasasi jelang Asian Games 2018 dan Kejuaraan Asia di Jakarta pada April mendatang. (Art/NYSN.com)

Jakarta- Ada yang baru dengan jersey timnas Softball Indonesia di Asian Games 2018. Saat launching perayaan hari ulang tahun Pengurus Besar Perserikatan Baseball Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) ke-51 pada Sabtu (3/3) malam, jersey yang dipakai para atlet tak lagi bercorak meriah. Kesan simpel muncul kala melihat warna merah untuk pertandingan status tim tamu, dan putih untuk status pertandingan home. Tulisan “Indonesia” yang menempel di jersey bagian depan juga tidak aneh-aneh. PB Perbasasi terinspirasi dengan font tagline “Wonderful Indonesia” milik Kementerian Pariwisata. Tujuannya simpel, jersey Timnas softball dikembalikan ke khitahnya. “Kami luncurkan jersey baru. Jersey ini kembali ke basic, selama ini gonta-ganti warna, tulisan tapi minim prestasi. Kita kembalikan ke khitahnya. Ini desain tahun 1960 dengan penyempurnaan serta font mirip Wonderfull Indonesia,” ungkap Ketum PB Perbasasi Andika Monoarfa. Jersey ini sudah dipakai atlet membawa nama Indonesia di SEA Para Games 2017 lalu. Dengan wajah baru itu, Indonesia keluar sebagai juara umum. Harapannya, spirit menjadi yang terbaik dengan jersey baru ini terus menggelora di ajang berikutnya. Tuah jersey baru ini kembali diharapkan mengangkat nama Indonesia di Asian Men’s Softball Championship (Kejuaraan Softball Beregu Putera Asia) 2018, pada 23-28 April. Di ajang yang dilaksanakan di Stadion Softball GBK Senayan, para atlet wajib mengamankan medali perunggu sebagaimana prestasi Kejuaraan Asia pada 2016 di Jepang. “Minimal harus perunggu. Di ajang ini, tiga tim terbaik mendapatkan tiket ke kejuaraan dunia. Indonesia langganan lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia. Kami ingin menjaga tradisi itu di kejuaraan Asia nanti,” jelasnya. Di ajang ini, ada 12 negara yang siap meramaikan. Selain Indonesia, ada juara dunia Jepang, kemudian China Taipei, Filipina, Korea, Pakistan, India, Iran, Hongkong, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Menghadapi ajang ini, para atlet akan menggelar pelatnas pada 15 Maret nanti sampai pelaksanaan Asia Cup bertempat di Surabaya. “Soal pesaing, Jepang masih yang terbaik disusul China Taipei, lalu bisa Filipina,” ungkap Andika. Turnamen ini dimaksimalkan untuk memantapkan performa timnas jelang SEA Games 2019. Sebab, softball putera dipertandingkan di sana. Di arena Asian Games 2018, softball dipertandingkan untuk kategori puteri, sementara untuk baseball, hanya kategori putera. (dre)