Mencari Atlet Catur Unggul melalui Japfa Chess for Kids

Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) bekerja sama dengan Japfa menggelar pelatihan catur Japfa Chess for Kids untuk melahirkan pecatur masa depan. Japfa sudah berkolaborasi dengan PB Percasi sejak tahun 1999 atau 25 tahun lamanya untuk menggelar kompetisi catur mulai dari senior hingga ke level junior. “Lewat Japfa for Kids, tim tetap mencari bibit pecatur muda walau susah. Di sini (turnamen Japfa FIDE Rated) ada tiga anak masing-masing Taufik Defasya Eda dari Gorontalo, Rahis Bitnansyah dari Tulungagung dan Darrell Fawwaz Satrio Anantio asal Grobogan. Itu carinya bukan dari kemarin, tapi sudah lima tahun lalu,” kata Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia, R Artsanti Alif. Artsanti mengatakan program Japfa For Kids merupakan kegiatan pelatihan catur untuk anak-anak yang kini masih berada di jenjang Sekolah Dasar (SD). Program pelatihan ini telah menjangkau 128 SD di tujuh lokasi dengan jumlah 15 ribu murid. Dalam kegiatannya, juga diajarkan mengenai olahraga catur yang dibimbing oleh tim Japfa. Para pecatur tersebut melalui tahap seleksi untuk dapat mengikuti latihan utama yang nantinya akan mendapatkan pembinaan pelatihan dari pelatih FM Surya Wahyudi dan WFM Sekar Alya di Japfa Chess Club. Taufik Defasya Eda yang merupakan pecatur binaan Japfa for Kids bersyukur dapat masuk program pelatihan utama usai mengikuti proses seleksi panjang menghadapi ribuan pelajar yang ikut serta. “Program latihan yang diberikan pelatih Japfa For Kids seperti FM Surya Wahyudi dan WFM Sekar Alya (Japfa Chess Club) sangatlah bagus untuk menjadikan Taufik atlet catur mulai dari strategi bermain termasuk dukungan pihak Japfa dari segi asupan gizi,” kata Taufik. Japfa yang berperan sebagai bapak angkat ini juga menerjunkan para pecatur terpilih ini untuk tampil di beberapa turnamen baik yang berlangsung di dalam maupun luar negeri seperti Kejuaraan Nasional Catur Junior 2024, Kejuaraan Catur Internasional di Penang Malaysia dan Japfa FIDE Rated 2024. Taufik menilai tiga turnamen ini menjadi ujian besar untuknya dan juga teman-temannya. Taufik akan memanfaatkan peluang ini untuk mengasah kemampuan bermain serta mental karena harus bertemu dengan pecatur-pecatur tangguh dari berbagai negara. “Bersama pecatur binaan Japfa For Kids lainnya akan berupa keras memberikan hasil terbaik dari event yang diikuti karena dirinya sebagai pecatur muda sangat berharap bisa meraih gelar Grand Master (GM),” tegas Taufik bersama Rahis dan Darrell. Sumber: Media Indonesia

Raih Prestasi di Kejurnas Catur Junior, Siswi Gresik Bakal Wakili Indonesia di Ajang Asean

Dafina Widya Acha Anggraeni, atau yang akrab disapa Acha, siswa kelas 5 Literasi MINU Trate Putri Gresik, berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI. Menghadapi lawan-lawan berbakat dari berbagai daerah di Indonesia, Acha meraih medali perunggu di kategori E Putri, sebuah prestasi yang mengukir sejarah baru bagi Kabupaten Gresik dalam percaturan nasional. Kejurnas Catur Junior VI, yang berlangsung dari 8 hingga 15 November 2024 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata, Depok, mempertemukan para atlet muda Indonesia. Ajang bergengsi ini sekaligus menjadi ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) ke-44. Perjalanan Acha menuju podium tidaklah mudah. Ia melakukan latihan intensif setiap hari dari pagi hingga malam, serta dukungan penuh dari pihak sekolah, keluarga, dan para pelatih. Acha berhasil menunjukkan bakat dan ketangguhannya di papan catur. Kepala MINU Trate Putri Gresik, Purwanto, mengapresiasi ketekunan dan kerja keras salah satu siswinya tersebut. Dia juga menegaskan komitmen sekolah dalam mendukung perkembangan siswa baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Keberhasilan Acha tidak lepas dari kerja keras dan latihan intensif. Semoga prestasi ini menjadi contoh bagi siswa lain dan memotivasi atlet catur lainnya,” ungkap Purwanto, Jumat (15/11/2024). Sementara itu, Pembina Ekstrakurikuler Catur MINU Trate Putri, Wawan mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian Acha. “Semua ini berkat kerja keras, latihan yang konsisten, dan dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya. Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa pembinaan catur yang berkelanjutan dapat melahirkan atlet-atlet berbakat dan berkualitas. Dia juga berharap, Acha dapat menginspirasi atlet muda lainnya di Gresik untuk terus berprestasi. Tak hanya berhenti di sini, Acha kini menyiapkan diri untuk tantangan berikutnya di tingkat internasional. Pada Februari 2025, ia akan mewakili Indonesia di ajang Kejuaraan Catur ASEAN yang akan diselenggarakan di Vietnam. Tantangan baru ini tentu memerlukan persiapan ekstra, namun Acha dan pihak sekolah optimis bahwa ia dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Acha menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari semua pihak yang peduli pada pengembangan bakat anak-anak Indonesia,” ucapnya. Sumber: Times Indonesia

Tim Jawa Timur Juara Umum Kejurnas Catur Junior VI 2024, Ini Pesan Utut Adianto

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024

Tim Catur Jawa Timur menjadi juara umum Kejurnas Catur Junior VI 2024. Turnamen berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Bojongsari, Depok, Kamis (14/11/2024). Jawa Timur mengumpulkan tujuh medali emas, tiga perak, dan empat perunggu. Posisi kedua diambil tim catur DK Jakarta dengan dua medali emas, enam perak, dan dua perunggu. Medali emas Jatim dipersembahkan Veronica Makalew Kelompok Umur (KU) 9 putri, Wavina Kamita Putri KU11, Claretta Handoko KU13. Medali emas berikutnya diperoleh Fitzal Muzafkar KU13 putra, Arjuna Satriya Pamungkas KU15, dan Salwa Nadia Maharani KU17 putri. Sementara, Sofyan Ahmad Zaini mempersembahkan medali emas dari juara KU17 putra. Sofyan merasa bersyukur bisa meraih juara Kejurnas Catur Yunior tahun ini karena harus bermain ketat. “Sampai babak 9 saya belum membayangkan mampu tampil sebagai juara karena hingga babak 8 ada enam pecatur memiliki poin sama 6. Jadi jika salah langkah maka akan kalah,” ujar Sofyan. Posisi ketiga direbut tim Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengumpulkan dua emas dan dua perunggu. Tempat keempat ditempati Jawa Barat dengan satu emas, dua perak, serta empat perunggu. Posisi kelima diraih tim dari Jawa Tengah dengan satu emas dan dua perak. Di urutan keenam, Tim dari Sulawesi Tengah meraih satu medali emas. Zilla Altofun, peraih medali emas Sulawesi Tengah, menerima apresiasi dari Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto. Menurutnya, merupakan suatu kemajuan bahwa atlet dari luar Jawa berhasil meraih medali emas. “Saya sengaja memberikan dukungan semangat bagi pecatur Sulawesi Tengah yang berhasil meraih juara. Karena, selama ini jarang atlet dari Sulteng yang tampil cemerlang, dan diharapkan prestasi yang diraih Zilla dapat memotivasi atlet dari Sulteng lainnya,” ucap Utut. Utut mengatakan tidak mudah membina atlet catur hingga mencapai gelar Grand Master(GM). Untuk itu dia berharap adanya kolaborasi orang tua atlet dan pengprov Percasi untuk membina para atletnya. “Saya berharap melalui Kejurnas Catur Junior di Parung, Depok ini nantinya akan lahir pecatur yang bergelar GM. Dengan begitu, kerja sama antara pengprov, orang tua atlet, dan PB Percasi berjalan sesuai harapan,” ujarnya. “Melalui pertimbangan itulah PB Percasi akan membantu para juara pecatur Junior bisa tampil di event ASEAN atau tingkat Asia. Syukur-syukur pengprov-nya juga mengirim juara dua dan tiga dengan biaya sendiri ke event ASEAN nantinya,” katanya mengakhiri. Sumber: RRI

530 pecatur junior bersaing di Kejurnas Catur Junior VI 2024

Sebanyak 530 pecatur junior dari seluruh provinsi di Indonesia bersaing di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Junior VI 2024 yang berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV), Depok mulai 8 hingga 11 November. Kejurnas yang memasuki edisi keenam ini mempertandingkan tujuh kategori kelompok umur yakni KU-7, KU-9, KU-11, KU-13, KU-15, KU-17 dan KU-19. “Kejuaraan Nasional Catur Junior ini adalah wadah penting untuk melahirkan talenta-talenta muda yang siap bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional,” kata Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat dalam pidato upacara pembukaan kejuaraan, Jumat malam WIB. “Ini adalah bukti nyata komitmen Percasi dalam membangun generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berprestasi… Sekali lagi kepada para pesta kerja, selamat bertanding, terus asah prestasi, menunjukkan semangat sportivitas dan integritas yang tinggi, kalah atau menang bukanlah akhir tetapi bagian dari proses untuk terus belajar berprestasi,” kata Taufik yang juga merupakan legenda bulu tangkis Indonesia tersebut. Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto menjelaskan bahwa Kejurnas Catur Junior biasanya dilangsungkan serentak dengan Kejurnas Catur Senior, namun karena ada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 gelaran kejurnas akhirnya dilangsungkan secara terpisah. Utut Adianto juga mengatakan sebenarnya Kejurnas Catur Junior direncanakan di kota Manado, Sulawesi Utara, namun disebabkan karena beberapa faktor akhirnya gelaran turnamen dipindahkan ke Depok. “Harusnya pada Juli itu sudah dijadwalkan dilangsungkan teman-teman di Manado, tetapi karena satu dan lain hal, teman-teman di Manado belum berhasil melaksanakan. PB Percasi mengambil sikap sebagai leader of the last resort, kalau Bank namanya Federal Resort (menyelenggarakan disini),” kata Utut Adianto. Nantinya para peraih gelar juara di turnamen kali ini akan dikirimkan menuju turnamen catur tingkat ASEAN untuk menambah jam terbang. “Jadi juara Kejurnas kali ini, juara kelompok, juara satunya kita kirim ke ASEAN atas biaya PB Percasi. PB Percasi duitnya dari mana, yaudahlah nanti Insyaallah Tuhan membantu,” ujar Utut Adianto. Sumber: ANTARA

Pecatur Indonesia Juara di Eastern Asian Junior 2024

Aditya Bagus Arfan

Pecatur muda berprestasi binaan PT United Tractors Tbk (UT), International Master (IM) Aditya Bagus Arfan, kembali menorehkan prestasi dengan meraih juara 1 pada kejuaraan catur Eastern Asian Junior 2024. Aditya menampilkan performa yang maksimal selama bertanding dengan meraih total 7 poin dari 5 kemenangan dan 4 hasil remis. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih Aditya. Perolehan juara ini juga menjadi pencapaian norma Grand Master (GM) kedua Aditya, sehingga semakin mendekatkannya ke gelar GM Internasional,” ujar Corporate Social Responsibility Manager UT, Himawan Sutanto, dalam siaran pers yang diterima PETROMINER, Kamis (25/7). Himawan menjelaskan, kompetisi ini diselenggarakan oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) di bawah naungan Federasi Catur Asia (ACF) dan Federasi Catur Internasional (FIDE). Peserta kejuaraan ini terdiri dari para pecatur muda di bawah usia 20 tahun dari 16 negara di Asia Timur, yang digelar di Kampus Gunadarma Kelapa Dua, Tangerang, pada 3 – 11 Juli 2024 lalu. Menurutnya, IM Aditya Bagus Arfan merupakan atlet catur muda binaan UT sejak tahun 2017. Dia mengungguli pesaingnya, Fide Master (FM) Nayaka Budhidharma, yang berasal dari Indonesia juga melalui sistem tie-break. Keberhasilan Aditya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi. “UT akan senantiasa hadir secara konsisten dalam memberikan dukungan penuh kepada generasi muda Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Harapannya, Indonesia dapat mencetak GM selanjutnya dan UT terus mendukung para atlet muda berbakat melalui program UT Inspiring Youth,” ujar Himawan. Sumber: Petrominer

Atlet Asal Kabupaten Bogor Berlaga di Turnamen Catur Internasional

Atlet binaan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Bogor atas nama Arif Abdul Hafiz akan berlaga di event international untuk mengikuti turnamen catur Internasional. Pecatur kelahiran tahun 1999 itu akan tampil di Biel Open 2024 di Swiss pada 14-28 Juli 2024. Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengaku bangga memiliki atlet catur muda potensial seperti Arif Abdul Hafiz yang dapat mencapai apa yang diinginkan dalam kiprahnya pada turnamen catur ini, yaitu meraih norma Grandmaster serta menaikkan ratingnya. “Arif Abdul Hafiz akan menjadi atlet catur kebanggan Indonesia di dunia catur dan menjadi atlet kelas dunia apabila kiprahnya terus didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” jelasnya. Senada dikatakan Ketua Umum Pengurus Cabang Percasi Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan, turut bangga terhadap prestasi yang diraih Arif Abdul Hafiz. Kata Ajat, tentunya harus diberikan dukungan penuh untuk meraih gelar Grandmaster, yang merupakan gelar tertinggi dalam dunia catur. Menurutnya, salah satu bentuk dukungan yang dilakukan Percasi Kabupaten Bogor yakni dengan cara melakukan kerja sama perusahaan swasta yang peduli terhadap dunia olahraga, terutama cabang olahraga catur guna membiayai Arif untuk mengikuti turnamen catur ini. “Arif diharapkan dapat meraih Grandmaster pada turnamen ini, karena untuk mencapai gelar Grandmaster, yang merupakan gelar tertinggi dalam cabang olahraga Catur,” jelasnya. Karena seorang atlet catur harus meraih 3 (tiga) norma Grandmaster dalam 3 (tiga) turnamen catur internasional yang berbeda. Ajat menuturkan, turnamen catur Biel Open 2024 merupakan ajang yang bergengsi, dimana akan hadir peserta kelas dunia yang memiliki rating tinggi. “Tentu sangat bagus bagi Arif untuk membuka peluang meraih norma Grandmaster pertama, serta menaikkan elo ratingnya untuk membidik gelar Grandmaster,” ungkapnya.

AYCC 2022: Vietnam Juara Umum, Indonesia Tambah Tiga Emas

Asian Youth Chess Championship 2022: Vietnam Juara Umum, Indonesia Tambah Tiga Emas

Indonesia akhirnya berhasil menambah pundi emas mereka dengan raihan 3 medali emas pada hari terakhir di nomor Catur Kilat Asian Youth Chess Championship (AYCC) yang berlangsung di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali, Jumat (21/10). Medali emas tersebut diraih oleh Laysa Latifah di nomor putri G16 (Individual) dan G16 Blitz Team atas nama Laysa, Adeeba dan Salwa Nadia Maharani. Serta nomor U16 Team, oleh pasukan catur Timnas, Arfan Bagus Aditya, Nayaka Budidharma dan Reynard Kristopher. Laysa sukses meraih medali duo emas setelah mampu melewati para pecatur asing seperti Mongolia, Kazakhstan dan 2 babak terakhir melangkahi 2 pecatur tangguh Vietnam, untuk memastikan emas individual putri G16. Laysa saling berbantu dengan pecatur Jatim asal kota Kediri Adeeba yang dendam menggilas lawan-lawan berat dari Kazakhstan, India dan tentu saja Vietnam, sehingga sukses meraih medali perak Individual G16. Untuk G16 Blitz Team, Laysa, bersama Adeeba dan Salwa Maharani, juga sukses merebut medali emas. Satu emas lainnya, diraih pasukan khusus catur dari Timnas Indonesia. Diperkuat Arfan Bagus Aditya, Nayaka, Karunia Bagus, Reynard, dan Fabian, mereka merajalela di nomor catur kilat U16. Tidak tanggung-tanggung mereka mampu menorobos kekuatan besar Vietnam yang tangguh. Adit, Nayaka, dan kawan-kawan bahu membahu menopang teman-temannya agar naik ke podium atas, mempersembahkan medali emas Tim U16 Catur Blitz. Namun demikian, pasukan khusus ini rupanya masih kesulitan menahan laju pecatur Vietnam yang sakti Vo Pham Thien Phuc Elo rating 2171 yang akhirnya lolos meraih medali emas U16 catur Blitz Individual. Sedangkan perak diraih oleh pecatur andalan Kazakhstan, Malygin Vladislav, yang meraih perak individual. Untuk kelompok U18 Open, individual, Indonesia harus puas merah medali perunggu, lewat pecatur pelatnas Zacky Diaulhaq. Pada babak terakhir, Zacky gagal menahan gempuran pecatur Mongolia Itgelt Khuyagtsogt yang akhirnya meloloskan duo Mongol ini meraih medali emas dan perak di nomor individual U16. Sedangkan Zacky harus puas dengan medali perunggu, kendati sejak awal dia memimpin klasemen sampai 5 babak. Medali perunggu juga diraih, Liuviann Cecilia Natalie yang tampil di nomor individual G16. Livi yang sempat menyodok ke puncak papan setelah menaklukkan pecatur Vietnam, namun akhirnya tersungkur oleh pecatur India WFM Bhagyashree Patil yang akhirnya meraih medali emas. Sementara itu, Vietnam tampil sebagai juara umum AYCC di nomor catur standard, yang berakhir, Jumat (21/10) malam. Vietnam tampi sebagai juara umum di nomor catur standard dengan perolehan 5 medali emas, 5 perak, 1 perunggu, disusul India 3 emas, 3 perak, 4 perunggu, dan Iran di urutan ke tiga 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. AYCC ditutup secara resmi oleh Hisham Al Taher, General Secretary dari Asian Chess Federation. Meski Indonesia belum berhasil berada di posisi tiga besar, namun Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto merasa bangga dengan perjuangan para pecatur junior Indonesia. “Penyelenggaraan turnamen seperti ini untuk meletakan fundamental bagi para pecatur kita kedepannya. Kalau berbicara catur untuk kawasan Asia, persaingannya cukup berat. Kita harus memberikan peluang pemain junior kita berani menghadapi para petarung hebat dari luar,” ujarnya. Disampaikan Utut, Asia memiliki banyak atlet sangat kuat, bila tidak dimulai dari sekarang memberikan pelatihan yang baik, kesempatan pertandingan, dan membuat evaluasi terus-menerus, maka Indonesia akan tertinggal. “Siklus 3 hal tersebut harus kita lakukan terus menerus, jangan sampai terputus. Contohnya penyelenggaraan turnamen AYCC ini,” tandasnya. Secara keseluruhan pada ajang AYCC 2022, Indonesia mengumpulkan total 4 medali emas, 12 medali perak, dan 18 medali perunggu. Perolehan medali tersebut, masing-masing diraih dari nomor rapid dengan 1 medali emas, 4 perak dan 5 perunggu. Kemudian tambahan 5 medali perak dan 3 perunggu dari nomor catur standard. Sementara di catur kilat, Indonesia meraih hasil menggembirakan dengan torehan 3 medali emas, 3 perak, dan 10 perunggu.

Indonesia Kantongi Satu Emas Pada Catur Cepat AYCC 2022

Indonesia kantongi satu emas pada catur cepat AYCC 2022

Indonesia sebagai tuan rumah mengantongi satu medali emas, empat perak, dan lima perunggu pada pertandingan nomor catur cepat atau rapid dalam Asian Youth Chess Championships (AYCC) 2022 yang berakhir di Grand Inna Kuta, Bali, Senin, 17 Oktober 2022. Satu-satunya medali emas yang diraih skuad Merah-Putih yakni dari nomor Open Rapid Beregu U-18 melalui FM Kemas Ade Krisna Mausyach Suri, AIM Satria Duta Cahaya, dan Ahmad Riziq. Ketua Panitia AYCC 2022, Dwi Hatmisari Akbarukmi, mengatakan pertandingan catur cepat dengan sistem Swiss 7 babak itu didominasi Vietnam dan India. Pemenangnya pun mayoritas adalah mereka yang sudah punya jam terbang tinggi dalam berkompetisi. “Bertanding catur non-stop semacam ini membutuhkan stamina dan daya juang yang kuat untuk meraih kemenangan. Para pecatur Vietnam dan India ini memang dikenal memiliki mental baja sehingga kerap berhasil mendominasi,” ujar Dwi Hatmisari. Vietnam menempati urutan teratas di catur cepat (perorangan dan beregu) dengan meraih 14 emas, 7 perak, dan 4 perunggu. India menempati urutan ke dua dengan 7 emas, 3 Perak, dan 5 perunggu. “AYCC ini diselenggarakan untuk menambah jam terbang para atlet catur Indonesia, terutama anak-anak usia 8, 10, dan 12 tahun. Agar mereka terbiasa dan tidak gentar menghadapi lawan dari luar negeri,” kata Dwi Hatmisari. Selaku tuan rumah, Dwi Hatmisari berharap pecatur junior Indonesia dapat meraih hasil lebih baik pada nomor catur standar dan catur kilat yang bakal dipertandingkan selanjutnya hingga Sabtu (22/10).