Brandon Toa Terus Unjuk Gigi

Atlet berkuda muda Brandon Toa terus unjuk gigi di percaturan Equestrian nasional. Dia baru saja mencatatkan prestasi di dua ajang berbeda. Brandon Toa yang merupakan atlet 13 tahun asal Medan, Sumatera Utara, lagi meramaikan persaingan di level junior Tanah Air. Dia baru saja turun di dua kejuaraan dalam waktu berdekatan, yakni Piala Kampus Kuda Klaten Series (25-29 September) dan Shark Equestrian Competition (2-6 Oktober). Pada kejuaraan pertamanya di Klaten akhir September lalu, Brandon membawa pulang empat medali emas sekaligus mencatatkan nama sebagai dominator kejuaraan berkuda yang cukup bergengsi di wilayah Jawa Tengah tersebut. Turun tanding bersama tiga kuda andalannya, Brandon yang mewakili Tim WTC-K3 Equestrian meraih medali emas dari kelas SJ 30-50 cm U16 bersama kuda Brave Speedy, SJ 40-60 cm Open bersama kuda Kanzia, SJ 60-80 cm U16 dengan menunggang kuda Baxley dan SJ 80-90 cm U21 berpasangan dengan kuda Baxley. Alhasil Brandon berhasil meraih predikat gelar sebagai Rider Junior Terbaik Piala Kampus Kuda Klaten 2024. Ini jadi pencapaian apik Brandon di turnamen it setelah naik podium sembilan kali pada putaran pertama akhir Juni lalu. Setelah dari Klaten, Brandon terbang ke Jakarta untuk untuk mengikuti Kejuaraan Berkuda Shark Equestrian Competition yang digelar di Anantya Riding Club. Putra Williem Toa dan Erna Wardika ini tampil untuk DNV Equestrian menghadapi lebih dari 500 peserta. Siswa Sekolah High Scope Medan ini turun perdana di di kelas SJ 100 cm U21-Jump Off, dan langsung menyelesaikan rintangan dengan Double Clear Round & bersaing bersama lima peserta lainnya di babak Jump Off. Dia finis ketiga dengan kuda Calimba Do Sol. Lalu, dia juga menduduki posisi ketiga kelas SJ 35-55 cm U16 (Brave Speedy), posisi kelima kelas SJ 30-40 cm U16 (Brave Speedy), posisi kedelapan kelas SJ 55-75 cm U16 (Calimba Do Sol), posisi kedua di kelas SJ 95 cm U18 (Calimba Do Sol) dan SJ 95 cm Open (Calimba Do Sol). Berikutnya, Brandon dijadwalkan akan kembali turun bertanding pada kejuaraan-kejuaraan berkuda baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Sumber: Detiksport

Atlet Muda Equestrian Indonesia Siap Tanding di Queen’s Cup Thailand

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) mengumumkan keikutsertaan salah seorang atlet muda Indonesia, Nusrtdinov Zayan Fatih dalam kejuaraan bergengsi di Thailand, The Queen’s Cup Pink Polo. The Queen’s Cup Pink Polo tak sebatas pertandingan olahraga berkuda saja, namun ada misi sosial dengan fokus pada penyakit kanker payudara untuk meningkatkan perhatian serta menggalang dana bagi penelitian kanker. “Selaku Ketum PP Pordasi dan mewakili masyarakat olahraga prestasi berkuda di tanah air, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi serta penghormatan yang tinggi kepada penyelenggara Queen’s Cup Pink Polo yang menggelar kompetisi bergengsi ini,” kata Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat. “Tentu selain bergengsi untuk pembinaan olahraga berkuda, kompetisi ini membanggakan karena memadukan sport tourism dan juga tujuan mulia untuk kemanusiaan, khususnya kanker payudara,” lanjutnya. Tidak sembarang atlet dapat mengikuti kompetisi tersebut. Sebab, peserta kompetisi adalah mereka yang terpilih dan diundang oleh penyelenggara. Peserta yang diundang dipercaya sebagai rider muda bertalenta dunia yang ada di Asia Tenggara. Adapun kompetisi menggunakan sistem borrowed horse, menggunakan kuda-kuda yang disediakan penyelenggara. Kemampuan berkuda Dinov diasah dengan pengalaman tanding pada berbagai kompetisi tingkat nasional dan juga internasional. Dalam setahun terakhir, Dinov mengikuti beberapa kompetisi di Eropa. Oleh karena itu, ia dipercaya komunitas equestrian internasional, dalam hal ini Asia Tenggara untuk turut serta bertanding. “Kami juga memberikan dukungan penuh dan juga harapan kepada Dinov beserta pelatih juga tim DnV Stables, semoga dapat menunjukkan performa maksimal serta meraih prestasi yang membanggakan Indonesia. Junjung tinggi sportivitas dan persahabatan komunitas berkuda,” ujar Triwatty. Dinov akan bersaing dengan atlet-atlet terbaik lainnya pada kelas Show Jumping CSI-JB. Pertandingan digelar di Thai Polo & Equestrian Club di Pattaya, Thailand. Sumber: ANTARA

2023 Jadi Tahun Penting untuk Kealton Santoso

2023 Jadi Tahun Penting untuk Kealton Santoso

Atlet equestrian Indonesia, Kealton Santoso, menatap 2023 dengan penuh optimistis. Tahun ini akan menjadi penting bagi Kealton. Ada beberapa kejuaraan penting yang ingin dilalui Kealton dengan prestasi. Target utama dari atlet muda ini tak lain adalah Pra-Pon 2023 dan PON 2024. “2023 akan penuh dengan lomba. Ini akan menjadi persiapan saya buat Pra PON dan PON 2024,” ujar Kealton. Secara prestasi, Kealton pernah naik podium tertinggi pada Equestrian Champions League 2020. Target utama Kealton saat ini adalah memerbaiki pencapaiannya di nomor jumping. “Jadi saya di Jumping Junior, target tahun ini bisa masuk (ranking) 110 lah,” tutur atlet 16 tahun tersebut. Tidak hanya mempersiapkan diri untuk tampil di Pra-PON dan PON saja, Kealton juga mengakui merencanakan untuk melanjutkan pendidikannya tahun ini. “2023 ini saya mau fokus kuliah, apalagi tahun 2023 ini tahun terakhir saya di SMA,” ungkap Kealton.

Atlet Muda Ini Rela Pindah ke Jakarta agar Lebih Sering Ikut Kompetisi Equestrian

Atlet Muda Ini Rela Pindah ke Jakarta agar Lebih Sering Ikut Kompetisi Equestrian

Atlet berkuda (equestrian) muda Indonesia, Victoria Lee, yang berasal dari Surabaya, memutuskan untuk pindah ke Jakarta agar lebih sering mengikuti kompetisi. Victoria juga mengatakan, selama di Surabaya, dirinya merasa kurang dekat dengan tunggangannya karena harus tinggal berjauhan dan intensitas pertemuan yang sedikit, serta rutinitas waktu latihan yang tidak banyak. Selain itu, dia juga menambahkan, kalau di Surabaya sangat minim kompetisi. “Aku kelas 3 SMP dari Surabaya. Nanti aku mau pindah ke Jakarta untuk fokus berkuda. (Nomor) dressage yang ambil, itu tunggang serasi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. “Dari dulu ingin pindah ke Jakarta. Di Jakarta lebih banyak peluang, dan kejuaraan. Kalau di Surabaya kurang banyak lomba,” sambungnya. Sosok yang karib disapa Vicky itu merupakan atlet equestrian fokus pada nomor tunggang serasi (dressage). Makanya, dia harus menjalani pendekatan secara aktif dengan kuda miliknya, yang dinamai Totilas itu, agar performanya dapat meningkat saat mengikuti kejuaraan pada nantinya. “Pertamanya aku tahu cuma nomor jumping dan lama-lama suka dressage. Lalu, serius jadi atlet total sudah 2 tahun,” ungkap Vicky. “Tadinya cuma main seru-serusn, karena sama hewan dapat adrenalin rush. Kuda itu ada mood-nya,” lanjutnya. “Buat bonding kalau sehabis latihan aku kasih makan, dan aku mandiin,” ungkapnya. “Kudanya namanya Totilas, sudah enam bulan aku sama Totilas, aku Totilas sudah ikut 2 kompetisi, yang pertama di Depok, yang kedua di JIEP, dengan latihan yang mepet aku cuma dapat peringkat keempat di Depok,” jelasnya. Lebih lanjut, Vicky mengatakan bahwa dirinya mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya atas pilihannya fokus berkarier sebagai atlet equestrian. “Orang tua enggak memaksa jadi atlet, tapi kalau masa depan mau jadi atlet tidak apa-apa, apalagi hingga menjadi atlet profesional,” ucap Vicky. “Orang tua sempat lihat hanya hobi saja. Saat aku serius mereka support. Terus aku dibeliin kuda, karena sebelumnya hanya riding school. Aku bakal membuktikan ke orang tua, aku lebih serius latihannya, dan menjaga kudanya,” ujar dara berusia 14 tahun tersebut.