Lebih dari 1.000 atlet ikuti Yamaha Open National Karate Championship

Lebih dari 1.000 atlet akan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate “Yamaha Open National Karate Championship 2024” yang digelar di GOR Laga Tangkas Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 30 November – 1 Desember. “Kejuaraan ini diikuti oleh berbagai perguruan karate seluruh Indonesia,” kata Ketua Panitia Pengarah Kejurnas Sutrisno Iwantono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat. Iwantono mengatakan tadinya panitia menargetkan 700 peserta dari seluruh Indonesia yang akan ambil bagian dalam kejuaraan ini, namun ternyata minatnya sangat besar sehingga jauh melebihi target. Usia atlet mulai 6 sampai 28 tahun atau mulai pelajar SD, mahasiswa hingga senior. Peserta merupakan atlet-atlet dari berbagai perguruan se-Indonesia di bawah naungan PB Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, yang mewakili klub, dojo, sekolah, universitas, dan instansi. Ada 65 kelas perorangan dan 15 kelas beregu yang akan dipertandingkan pada ajang ini. Iwantono mengatakan melalui kejuaraan ini PT Yamaha Indonesia menunjukkan komitmen kepedulian terhadap pengembangan olahraga di tanah air. Iwantono mengatakan turnamen ini memiliki peran strategis bagi pembinaan generasi muda. Selain untuk meningkatkan prestasi karateka, juga untuk melahirkan karateka-karateka tangguh tingkat wilayah, nasional maupun tingkat dunia. Sumber: ANTARA

Ratusan Karateka di Balikpapan Ramaikan Liga Pelajar 

Lebih dari 700 karateka dari jenjang SD, SMP, dan SMA di Balikpapan berkompetisi dalam Kejuaraan Karate Liga Pelajar se-Balikpapan 2024 yang berlangsung di Balikpapan Sports and Convention Center (BSCC) Dome. Ajang tahunan ini menjadi panggung regenerasi bagi atlet-atlet muda di kota tersebut. Ketua Pengurus Kota Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Balikpapan, Mayor Cke (K) Suryani Panjaitan, menyatakan Liga Pelajar ini merupakan gelaran kedua yang mempertandingkan kategori mulai dari pra-usia dini hingga junior. “Antusiasme peserta sangat tinggi. Jika pendaftaran tidak dibatasi, jumlah peserta bisa lebih banyak lagi,” ujar Suryani usai pembukaan Liga Pelajar, Rabu (13/11/2024). Kejuaraan ini diharapkan bisa melahirkan karateka-karateka berbakat yang siap berprestasi di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. Ketua panitia Edi Akriansyah menyebutkan kejuaraan ini berlangsung dua hari, dari 13 hingga 14 November 2024. Ada dua kategori yang dipertandingkan: kejuaraan, dengan 402 peserta, dan festival, diikuti 379 peserta. “Ini adalah wadah bagi pelajar untuk mengembangkan bakat serta menanamkan semangat sportivitas,” kata Edi. Ketua Dewan Wasit Inkado Nasional, Laode A Yani Mahdi, mengapresiasi Forki Balikpapan atas terselenggaranya Liga Pelajar. “Semoga daerah lain di Kaltim dapat mencontoh Balikpapan dalam mendorong pembinaan atlet muda,” ujar Laode .Menurutnya, kejuaraan adalah puncak dari tiga proses dalam karate: latihan, ujian, dan tanding. “Tanding adalah proses terakhir yang harus mereka lalui,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Ganung Pratikno, mendukung penuh kejuaraan ini. “Prestasi tidak hanya dilihat dari akademik, tapi juga non-akademik. Harapannya, pelajar-pelajar berprestasi akan lahir dari ajang seperti ini,” katanya. Kejuaraan ini tak hanya memupuk sportivitas, tapi juga membuka peluang bagi atlet karate muda Balikpapan untuk mengasah kemampuan dan mental juara mereka. Sumber: IDN Times

Pelajar RI Borong 15 Medali di Ajang Karate Internasional Belanda, Ini Daftar Juaranya

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan putra-putri terbaik bangsa Indonesia di kejuaraan internasional. Bagaimana tidak, sebanyak 15 medali berhasil diborong dan diboyong ke Tanah Air dari ajang karate Dutch Open for Youth Championship yang diselenggarakan di Almere, Belanda pada 31 Oktober-5 November 2024. Raihan ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam ajang rutin tahunan yang diadakan Karate-do-Bond Nederland. Kelima belas medali ini terdiri dari delapan medali emas, dua medali perak, dan lima medali perunggu. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maria Veronica Irene Herdjiono, memberikan apresiasi terhadap perjuangan karateka muda Indonesia. Hal ini menjadi bukti bila Nusantara mampu bersaing di segala bidang pada event internasional. “Selamat kepada para siswa dan tim pelatih, dan semua pihak yang telah mendukung para siswa hingga meraih prestasi ini. Adik-adik telah membuktikan mampu bersaing di level internasional,” kata Maria dikutip dari laman resmi Puspresnas, Kamis (7/11/2024). Para siswa yang bertarung dalam salah satu kejuaran karate internasional terbesar di dunia itu merupakan para juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabor karate tahun 2024. Setiap jenjang pendidikan baik SD, SMP, dan SMA turut menyumbang wakilnya. Sebelum berangkat, karateka sudah mendapat pembinaan yang difasilitasi oleh Puspresnas. Pembinaan ini bekerja sama dengan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI). Adapun daftar peraih medali dalam ajang tersebut yakni: Medali Emas Rifqi Syahputra (Kelas Kumite dan Kata) dari SD Negeri 1 Ampenan Jose Alvin Sebastian (Kelas Kumite) dari SD Negeri 4 Purwodadi Adelio Zahran Puasa (Kelas Kata) dari SMP Negeri 4 Jayapura Aghniya Faza Nurwidhi (Kelas Kata) dari SMP Negeri 81 Jakarta Jafran Mujaffar (Kelas Kata) dari SMPN 1 Banjaran Fahrel Apriansyah Amartha (Kelas Kumite) dari SMA Negeri 1 Bandar Lampung Ida Ayu Kirana Maheswari (Kelas Kumite) dari SMAN 1 Sukawati Medali Perak Rameyza Qanita (Kelas Kumite) dari SD Negeri 2 Rajabasa Adelio Zahran Puasa (Kelas Kata) dari SMP Negeri 4 Jayapura. Medali Perunggu I Gede Arya Wiguna (Kelas Kumite) dari SD Negeri 2 Pesinggahan Eloven Kristian Langit Potoroli (Kelas Kumite) dari SMP Negeri 1 Tabukan Tengah Ida Ayu Kirana Maheswari (Kelas Kata) dari SMAN 1 Sukawati Daffa Raditya Widiarta (Kelas Kata) dari SMA Negeri 5 Mataram Adinda Carissa Rahma Budhi (Kumite) dari SMA Negeri 8 Bekasi Sumber: Detikcom

PB FORKI Panggil 21 Atlet Junior untuk Bertarung di AKF Junior Championship

Pada 23 hingga 25 Agustus 2024 mendatang, ASIA KARATE FEDERATION akan menggelar event AKF Junior Championship di Manila, Filipina. Untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia, Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) telah menyiapkan atlet-atlet junior yang terpilih. “Atlet junior yang terpilih ini merupakan atlet yang telah berprestasi di sejumlah kejuaraan bergengsi,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB FORKI, Mayjen TNI (Purn) Sapriadi. S.IP., M.Si., Kamis (15/08/2024). Adapun kejuaraan yang telah diikuti oleh atlet junior terpilih tersebut di antaranya Kejurnas Karate Piala Ketum PB FORKI yang digelar pada Maret lalu, juga Kejuaraan SEAKF yang diadakan di Bangkok pada April silam. “Tak tanggung-tanggung, pada kejuaraan SEAKF, atlet junior terpilih ini berhasil memboyong 10 medali emas, 8 medali perak, dan 6 medali perunggu,” lanjut Sapriadi. Dengan keberhasilan yang ditorehkan pada atlet junior ini, PB FORKI bertekad melanjutkan pembinaan secara bertahap dan berkelanjutan agar prestasi para atlet junior ini terus meningkat. Untuk mematangkan kesiapan para atlet, saat ini 21 atlet sedang melaksanakan training camp di Seskoal. “Direncanakan pada tanggal 20 Agustus 2024 Timnas akan berangkat menuju Manila. Sehari sebelumnya, pada 19 Agustus 2024 atlet junior ini akan dilepas oleh Bapak Kemenko Polhukam selaku Ketua Umun PB FORKI. Dengan demikian harapannya para atlet lebih termotivasi untuk menghasilkan prestasi di event AKF Junior nanti,” kata Sekjen PB FORKI. Prestasi atlet junior ini perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Oleh sebab itu, PB FORKI akan terus meminta kepada perguruan dan Pengurus Provinsi dan anggota FORKI untuk mendukung program pembinaan yang berkelanjutan. Sebab, pembinaan awal atlet berasal dari perguruan dan Pengurus Provinsi FORKI. Sumber: Indopos

804 Atlet Bertarung di Kejuaraan Karate Junior Kaltim 2022

804 Atlet Bertarung di Kejuaraan Karate Junior Kaltim 2022

Sebanyak 804 atlet karate junior ambil bagian dalam Kejuaraan Karate Junior Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022. Kejuaraan tersebut berlangsung di Atrium Plaza Balikpapan, mulai Rabu hari ini, 7-10 Desember 2022. Dibuka oleh Asisten Sekda Kaltim Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat HM Syirajudin, mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam sambutannya Syirajudin mengapresiasi atas terselenggaranya kejuaraan ini. Menurutnya, event ini sangat luar biasa. Terlebih dilaksanakan di tempat umum. “Sangat luar biasa. Anak-anak akan diuji mentalnya karena bertarung dihadapan orang banyak. Tentunya ini akan membentuk karakter mereka,” kata Syirajudin. Syirajudin juga berharap event seperti ini terus dilakukan. Terutama dari junior, karena mereka akan menjadi penerus atlet karate Provinsi Kaltim di masa mendatang. “Apresiasi kepada Forki Kaltim yang telah melaksanakan kegiatan ini. Sesering mungkin dilaksanakan. Karena dari sini akan melahirkan bibit atlet berbakat yang tentunya akan mengharumkan nama Kaltim juga Indonesia. Selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas, jangan hanya mencari juara, persaudaraan yang utama,” ungkapnya. Ketua Panitia Aries Ardianto menuturkan, kejuaraan ini diikuti oleh perwakilan Forki Kabupaten dan Kabupaten seluruh Kalimantan Timur. Serta perwakilan club atau dojo perguruan karate di bawah naungan Forki selaku induk organisasi karate Indonesia. “Peserta yang mengikuti 804 atlet seluruh Kaltim. Semoga lewat ajang ini muncul bibit-bibit atlet junior berprestasi. Menjadi atlet yang tangguh dari Kalimantan Timur, sehingga bisa berkiprah di tingkat nasional dan bahkan internasional,” tutur Aries. Kejuaraan ini sengaja digelar di pusat perbelanjaan. Dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih dekat olahraga bela diri karate di masyarakat umum. “Masyarakat dapat melihat secara langsung, serta menilai sportivitas olahraga yang ditunjukkan oleh atlet-atlet junior seluruh Kaltim,” pungkasnya.

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Satu lagi kabar membanggakan datang dari putra daerah Banyuwangi. Wisnu Bintang Bharata namanya. Siswa kelas X SMAN 1 Giri Taruna Bangsa itu bakal mewakili Indonesia dalam kejuaraan olahraga karate di tingkat internasional. Indonesia punya banyak sekali atlet olahraga yang mampu bersanding dengan atlet dari negara lain. Apa saja yang bisa dengan mudah ditaklukkan oleh pemain Indonesia, bahkan di tingkat dunia? Tentunya yang banyak orang tahu adalah bulutangkis, pencak silat, karate, taekwondo, dayung, dan masih banyak lagi. Jika ada kejuaraan tersebut di tingkat dunia, pasti ada wakil Indonesia yang ikut bertanding. Meski tidak semuanya membawa juara, bisa bersanding dengan jawara dunia di partai final internasional bukanlah hal yang mudah. Bintang menjadi salah satu dari dua atlet terbaik yang terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk maju bertanding pada Venice Cup & Youth League WKF yang akan diselenggarakan di Itali pada Desember mendatang. Membanggakan bukan? Atlet murni berdarah Banyuwangi itu mengaku tak pernah menyangka jika ia diberi kesempatan menjadi perwakilan untuk berlaga di negara tersohor akan kuliner Pizza nya tersebut. “Alhamdulillah, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bahkan terpikirkan pun tidak,” terangnya pada TIMES Indonesia, Sabtu (5/11/2022). Pemuda kelahiran 8 Oktober 2006 ini, merupakan salah satu atlet muda berprestasi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi. Putra pasangan Agung Bayu Bharata dan Rina Mayasari itu memang sudah menggeluti olahraga beladiri karate sejak ia menginjak usia 10 tahun. Terhitung sudah delapan tahun ia berkecimpung dalam dunia beladiri. Selama itu juga berbagai kejuaraan kerap ia menangkan. Seperti yang terbaru, Bintang berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan karate dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Bintang mengungkapkan bahwa apa yang ia capai saat ini bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan ada dukungan dan doa dari orang tua, pelatih serta juga saudara maupun teman dekatnya yang selalu mengiringi dan menjadi semangat dalam berlaga. “Ini berkat dukungan dan doa dari ibu ayah, pelatih serta saudara dan teman dekat saya,” katanya. Saat ini, Bintang pun masuk dalam jajaran atlet yang dipercayai untuk mewakili kontingen Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi guna berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII. Sementara itu, pelatih Bintang, Firda Dian Pramana memaparkan, pihaknya bersyukur karena anak didiknya bisa memperoleh medali juara pertama di perlombaan 02SN sekaligus terpilih mewakili Indonesia untuk bertanding di Eropa. “Alhamdulillah anak didik saya bisa mengikuti jejak saya,” terang Firda, pelatih Bintang. Firda merupakan pelatih yang disiplin dalam melatih atlet-atlet didikannya. Pada tahun 2017 lalu, Firda pernah menjuarai perlombaan karate se-Asia Tenggara. Ia menyampaikan bahwa ia memiliki keinginan agar anak didiknya bisa melebihi apa yang telah ia capai. Selaras, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Banyuwangi, Aiptu Wayan Redita, menyampaikan syukur atas apa yang telah diperoleh salah satu atletnya. Terlebih membanggakan, ia pun mengungkapkan bahwa Bintang merupakan atlet pertama dari Bumi Blambangan yang terpilih untuk bertanding di tingkat Internasional. “Mudah-mudahan dengan adanya Bintang lomba di tingkat Internasional, bisa memberi motivasi bagi para pelajar lain. Supaya lahir dan muncul lebih banyak atlet bertaraf internasional dari Banyuwangi,” terangnya.

Baggott Pemain Pertama Indonesia Tampil di Liga Profesional Inggris

Baggott Pemain Pertama Indonesia Tampil di Liga Profesional Inggris

Elkan Baggott mencatatkan namanya di buku sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang bermain di sepak bola Liga Inggris usai dirinya mendapatkan debut bersama Ipswich Town. Sebagaimana diketahui, Elkan Baggott merupakan produk akademi Ipswich Town. Ia bahkan sudah mendapatkan kontrak profesional pertamanya di Inggris dari klub berjuluk The Tractor Boys tersebut. Tak berselang lama, bek berusia 19 tahun itu kemudian memantapkan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Baggott juga sudah membela timnas senior ketika Piala AFF 2020 lalu. Meski sudah menjadi WNI, bek berpostur jangkung ini tetap melanjutkan kariernya di Inggris karena masih terikat kontrak hingga tahun 2023 mendatang. Sempat beberapa kali dipinjamkan, Baggott kemudian dipercaya memainkan banyak pertandingan di tim Ipswich Town U-23. Pemain yang lahir di Bangkok itu tampil impresif sehingga bisa promosi ke tim utama. 🇮🇩👏 Elkan Baggott will become the first ever Indonesian to play in English professional football this afternoon.#itfc pic.twitter.com/iq7q7IknFN — IPSWICH TOWN (@IpswichTown) April 16, 2022 Elkan Baggott dipanggil ke tim utama karena stok bek yang dimiliki Ipswich Town menipis. Setelah beberapa kali masuk skuad tapi tak dimainkan, kini bek tengah timnas Indonesia ini menjadi starter. Pemain bertinggi 1,94 meter ini muncul jadi starting utama ketika Ipswich Town bertandang ke markas Rotherham United dalam lanjutan League One atau kasta ketiga Liga Inggris pada Sabtu (16/4/2022). Elkan Baggott tampil penuh 90 menit dalam laga tersebut. Hal itu kemudian membuatnya jadi pemain Indonesia pertama yang bermain di sepak bola profesional Inggris. Sementara itu, pertandingan antara Rotherham United melawan Ipswich Town berlangsung ketat. Sayangnya tuan rumah berhasil unggul tipis 1-0 dari tim Elkan Baggott. Hasil pertandingan itu membuat Rotherham United berada di ururtan ke-2 klasemen sementara League One. Sedangkan Ipswich Town tertahan di papan tengah atau urutan ke-10.

Atlet Muda Volly Kota Tangerang Digembleng

Atlet Muda Volly Kota Tangerang Digembleng

Sebanyak 28 atlet lolos seleksi penjaringan atlet Volly pelajar di tingkat SMP dan SMA di seluruh Kota Tangerang. Seleksi tersebut diikuti sebanyak 90 atlet di GOR Dimyati, Kota Tangerang 27 Februari lalu. Mereka pun secara resmi mengikuti program pemusatan latihan. Ketua PBVSI Kota Tangerang, Ngadino mengatakan, dari hasil penjaringan bulan lalu seluruh para atlet sudah masuk ke Pemusatan latihan secara intensif. Dalam program latihan tersebut diharapkan memberikan hasil yang maksimal. “Semoga dapat menghasilkan maksimal seperti yang diharapkan dan mampu membuat harum nama Kota Tangerang di pertandingan nanti,” ujar Ngadino, Sabtu (12/3/2022). Asisten pelatih dan salah satu penanggung jawab buat atlet putri di lapangan, Singgih Widianto mengatakan, dirinya melihat potensi para atlet. “Saat ini dalam masa pemantapan dalam Tim agar tidak bermain secara individual dan secara fisik sudah mulai lebih intensif,” katanya. Sementara, Diaz Restu Anggania yang mewakili pelajar dari SMP Negeri 1 Kota Tangerang mengatakan, dirinya salah satu atlet yang lolos untuk dari 53 orang peserta. Baik di tingkat SMP 35 orang peserta dan SMA 18 orang peserta, selama ini berlatih di Club Optima Kota Tangerang dan semoga dirinya mampu mengikuti di dalam pemusatan latihan ini. Hal senada datang dari, Hani Aulia Wulandari yang mewakil Pelajar Tingkat SMP dari SMP Negeri 27 Kota Tangerang yang juga ikut lolos penjaringan juga dari Club Optima Kota Tangerang mengatakan dengan metode latihan secara intensif ini dirinya berharap dapat beradaptasi secara cepat dan mampu bermain secara Tim. “Agar dapat menghasilkan tim yang handal dan mampu membawa nama besar Kota Tangerang,” tandasnya.

Selain Persiapan Jelang Kejurnas FORKI, Ini Fokus Vanessa Efendi

Selain Persiapan Jelang Kejurnas FORKI, Ini Fokus Vanessa Efendi

Jelang Kejuaraan Nasional Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Kejurnas FORKI), karateka putri asal Medan, Vanessa Efendi sedang menggenjot persiapan guna mempersiapkan diri mengikuti kompetisi yang rencananya akan digelar di Jakarta dalam waktu dekat ini. Dikatakannya, di antara persiapan itu ia fokus latihan dasar, fisik, dan teknik. Jadwal latihanpun dilaksanakannya setiap hari, di FORKI Sumut dan Medan. “Jelang Kejurnas FORKI nanti, jadwal latihan sebenarnya tergantung pelatih. Biasanya setiap hari, mulai jam 16.00 WIB-18.30 WIB,” ucap Vanessa seperti dilansir Tribun Medan. Selain persiapan jelang kejurnas, atlet karate yang bermain di kelas U21-68 kg ini menyampaikan, ia sangat menjaga kesehatannya. Apa lagi di masa pandemi dan pemberlakuan PPKM. Lebih lanjut diakui Vanessa, pada kompetisi itu ia tidak terlalu mematok target berlebih. Karena, ia hanya fokus memberikan penampilan terbaik. “Medali itu hanya bonus. Kalau prosesnya maksimal, hasilnya mudah-mudahan maksimal juga,” kata ujarnya. Disampaikannya, selain fokus meraih prestasi, Vanessa juga sedang persiapan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Biodata: Nama: Vanessa Efendi Tempat, Tanggal Lahir: Medan , 21 Juni 2003 Ayah: Efran Efendi Ibu: Natasya Viana Dojo: Inkai Tinggi Badan: 173 cm Berat Badan: 61 kg

Inilah Tips Berprestasi Ala Nyimas Bunga Cinta

Inilah Tips Berprestasi Ala Nyimas Bunga Cinta

Nama Nyimas Bunga mulai mencuat saat ia berhasil meraih medali perunggu pada nomor women’s street pada cabang olahraga skateboard Asian Games 2018. Bukan hanya meraih prestasi, ia juga menjadi atlet termuda yang meraih medali pada gelaran Asian Games 2018. Nyimas Bunga Cinta lahir pada 13 April 2006, putri dari pasangan suami-isteri Didiet Rio dan Ika Damayanti. Ia sulung dari tiga bersaudara. Rasa penasarannya terhadap skateboard berawal karena melihat vidio aksi skateboarder di media sosial sejak kelas 2 SD. Ia kemudian sering mencoba-coba papan beroda itu, berulang kali terjatuh hingga menangis. Namun, Bunga terus bangkit dan bermain lagi. “Skateboard is fun, menyenangkan,” kata Bunga tentang alasannya memilih olahraga itu. Bunga makin serius menekuni skateboard ketika duduk di kelas 5 SD. Bakatnya terus diasah dengan bantuan Anthony Adam Caya, yang menjadi pelatihnya di skatepark Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Anthony adalah salah satu legenda hidup skateboarder Indonesia. Ia lebih dikenal dengan nama Tony Sruntul, dan kini juga menjadi Presiden Skateboard Indonesia. Selain meraih medali pada Asian Games 2018, Bunga juga beberapa kali meraih medali. Diantaranya adalah medali perunggu pada kejuaraan Vans Park Series Asia Continental di Singapura dan medali perak pada SEA Games 2019. Sebagai generasi muda yang namanya sudah mencatat banyak prestasi dalam bidang olahraga, Bunga membagikan tips kepada seluruh remaja Indonesia untuk terus berkarya dan mengukir prestasi di usia muda. Bunga mengajak semua teman-teman remaja lainnya untuk menjadi seorang yang berani untuk mencoba hal baru. Dengan begitu, maka akan lebih mudah untuk mengeksplor bakat apa yang cocok dengan dirimu. “Terus pantang menyerah, berusaha, kerja keras, dan kalau jatuh ya bangun lagi,” pesan Bunga, dilansir Pop Mama. Di usianya yang masih cukup mudah, Bunga juga memiliki motivasi besar demi mencapai target yang ia harapkan. Ketika ditanya, apa target yang ingin ia gapai sebagai seorang atlet muda? Bunga menjawab, “Target aku dari awal main skate itu adalah beli rumah dan sekarang aku lagi mengejar untuk ikut Asian Games, Sea Games dan Olimpiade. Jadi itulah target-target yang mau aku raih.” Untuk mengejar semua target tersebut memang tidaklah mudah, namun Bunga terus berusaha dan meyakinkan dirinya bahwa kelak ia bisa menggapai satu persatu target yang telah ia tentukan. Itulah tips dari Nyimas Bunga Cinta yang memulai suatu hobi menjadi atlet berprestasi. Semoga cerita Bunga di atas bisa menjadi inspirasi bagi anak mama untuk tetap semangat dalam berprestasi di usia muda, ya.

Profil Rezcan Mass, Pelari Muda Asal Medan

Profil Rezcan Mass Siregar, Pelari Muda Asal Medan

Sumatera Utara memang dikenal kerap menyumbang para atlet-atlet berbakat. Rezcan Mass Siregar merupakan satu di antara atlet muda berbakat asal Sumatera Utara. Ia merupakan pelari dengan nomor lomba, menengah dan jauh. Diakui Rezcan, ia memulai mengenal dunia atletik sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia awalnya hanya ikut-ikutan. Namun, saat duduk di bangku kelas 2 SMP, ia mulai serius pada cabang olahraga (cabor) itu. “Pas SMP kelas 2, kalo gak salah tahun 2016. Alasannya karena termotivasi dari kakak saya sendiri yang juga menggeluti olahraga lari. Beliau pernah juara nasional maupun internasional,” ujar Rezcan, Minggu (4/7/2021). Diketahui, Rezcan merupakan adik kandung dari pelari wanita, Nyai Prima Agita Siregar. Nyai pernah menorehkan prestasi di berbagai kompetisi olahraga, diantaranya, meraih medali emas di nomor lari 10.000 meter puteri pada ajang Porwil Sumatera, tahun 2015, Bangka-Belitung. Prestasi-prestasi inilah yang memotivasi Rezcan semakin aktif menggeluti dunia atletik, khususnya lari. Ia mengatakan, pertama kali bergabung dengan atletik, di klub Parluatan Athletic Club. Rezcan mengisahkan tentang kompetisi yang paling berkesan menurutnya. Saat itu ia kali pertama menjadi perwakilan Indonesia di ajang kompetisi internasional. “Itu pas di Hongkong, kejuaraan Asian School Cross Country, tahun 2017. Alhamdulillah juara 1, di kategori 4 Km. Kenapa berkesan, karena waktu itu pertama kalinya berlomba di luar negeri. Jadi saya ngerasa sangat bangga, bisa berlomba untuk Indonesia dan alhamdulillah pertama kali ke luar negeri dapat medali emas,” katanya. Biodata: Nama: Rezcan Mass Siregar Tempat, Tanggal Lahir: Pintu Langit Jae, 13 Januari 2002 Daftar Prestasi: 1. Jatim Open – Remaja Junior (2016): Meraih medali emas lari 3.000 m. 2. Kejurnas Remaja Junior Jakarta (2016): Meraih medali emas lari 1.500 m & medali perunggu 3.000 m. 3. Popnas Jateng (2017): Meraih medali perak lari 5.000 m. 4. Kejurnas Antar PPLP Papua (2017): Meraih medali perak lari 5.000 m. 5. Asian School Cross Country Championship Hongkong (2017): Meraih medali emas lari 4 Km individu & medali perunggu di beregu (tim). 6. Kejurnas Antar PPLP Gorontalo (2018): Meraih medali emas lari 5.000 m. 7. SEA Youth Thailand (2018): Meraih medali perunggu lari 3.000 m. 8. Kejurnas Remaja Junior GBK (2018): Meraih medali emas lari 3.000 m & perak 1.500 m. 9. Kejurnas Antar PPLP Babel (2019): Meraih medali emas lari 5.000 m & perak 1.500 m. Sumber: Tribun Medan

Tetap Berprestasi Meski di Tengah Pandemi Covid-19

Tetap Berprestasi Meski Ditengah Pandemi

Nada Mutiara Rindani merupakan atlet basket asal Kota Cirebon. Diusianya yang masih muda, ia kerap mengikuti berbagai kejuaraan. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi siswi kelas IX SMPN 4 Kota Cirebon ini untuk tetap mengukir prestasi. Hal tersebut salah satunya mampu ia buktikan dengan meraih juara kompetisi 3×3 beberapa waktu lalu. Kecintaan Nada pada olahraga bola basket sudah ada sejak ia masih di bangku SMP. Sejak saat itu, ia langsung giat berlatih. Berlatih basket bukan sesuatu yang sulit bagi Nada, namun menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan karena ini adalah bagian dari hobinya. Namun, di tengah pandemi, tentu berbeda. “Di tengah pandemi, latihan tetap harus menerapkan protokol kesehatan,” ungkap atlet yang juga tergabung dalam Club Generasi Muda Cirebon (GMC) ini. Meski di tengah pandemi, Nada pun giat berlatih hingga akhirnya, di tahun 2020 ia bisa menjadi juara tiga tingkat SMP Putri Penabur Cirebon Cup 3 on 3 Basketball 2020. Baginya, ini sebuah prestasi yang membanggakan. Apalagi di tengah pandemi, ia pun harus menyesuaikan hari-harinya untuk belajar secara daring. Sebelumnya, ia juga pernah menjuarai beberapa kejuaraan. Seperti, juara III bola basket putri Pekan Olahraga Pelajar Kota Cirebon 2019 dan juara III kategori SMP putri Perbasi Basketball Championship 2019 Cirebon. Bagi Nada, tugas seorang pelajar bukan saja belajar, namun harus bisa mengembangkan minat dan bakatnya. Seperti Nada yang mengembangkan minatnya pada basket yang berbuah prestasi. Tentunya hal ini juga didukung dengan giat berlatih dan dukungan orang sekitar. “Dukungan orang tua yang paling penting. Juga harus giat berlatih dan membagi waktu agar bisa berprestasi sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan kita,” pungkasnya.

Peran Ganda Zakiri Bersama Timnas U-19

Peran Ganda Zakiri Bersama Timnas U-19

Khairul Imam Zakiri merupakan salah satu Garuda Muda yang sedang menjalani pemusatan latihan/training camp di Spanyol sejak bulan Desember lalu. Namun, selain menjalani latihan seperti rekan-rekan lain, Zakiri ternyata memiliki peran lain bersama Timnas U-19. Peran ganda yang dimaksud adalah sebagai penerjemah pemain, pelatih dan ofisial bila menemui kesulitan berkomunikasi dengan orang disini. Seperti yang diketahui, Zakiri sudah cukup lama berada di Spanyol. Zakiri pernah merasakan ketatnya kompetisi Liga Spanyol. Ia tergabung bersama Gynnastica Ceuta, klub yang bermain di Division de Honor atau kasta tertinggi kompetisi U-19 Spanyol Grup 4. Ia juga pernah bermain di klub Spanyol seperti Real Valladolid dan Leganes, juga klub Ucam Murcia bersama Rendy Juliansyah. “Ya, saya cukup lama tinggal di Spanyol karena sekolah dan membela klub di sini jadi saya bisa berbahasa Spanyol. Saya senang Timnas U-19 dapat menjalani TC di sini,” kata Zakiri dalam laman resmi PSSI. Tak hanya lihai soal bahasa Spanyol, Zakiri juga cukup cemerlang saat melakoni TC kali ini. Pada laga uji coba internal terakhir, Minggu (10/1/2021), di Complex Esportiu Futbol Salou, Zakiri mencetak dua gol dan membawa timnya menang 2-1 atas tim ungu. Pemain kelahiran 19 Desember 2001 itu pun menyatakan bahwa ia bertekad untuk dapat terus berseragam Tim Nasional Indonesia. Meski ia sadar tidak mudah karena dibutuhkan kerja keras, disiplin dan selalu memberikan yang terbaik. “Saya bangga selalu dipanggil Timnas U-19 sejak 2019 hingga saat ini. Awalnya pada 2017 lalu saya sempat ikut seleksi Timnas U-19, namun saya belum dapat menembus tim utama. Hal tersebut menjadikan saya termotivasi untuk terus belajar dan tidak cepat puas,” tambah pemain kelahiran Jakarta tersebut. Biodata Nama: Khairul Imam Zakiri Tanggal Lahir: 19 Desember 2001 Tempat Lahir: Jakarta, Indonesia Posisi: Pemain Tengah Klub Saat Ini: Club Gimnastica Ceuta (Spanyol)

Elkan Baggott Jadi Incaran Klub Raksasa Liga Inggris

Elkan Baggott Jadi Incaran Klub Raksasa Liga Inggris

Pemain belakang andalan timnas Indonesia U-19, Elkan Baggott, dirumorkan menjadi incaran beberapa klub Liga Premier Inggris. Elkan tengah dirumorkan diincar oleh empat klub Inggris yaitu Manchester United, Everton, Leeds United dan West Ham United sebagai target transfer musim dingin. Leeds dinilai paling serius, karena membutuhkan pemain belakang, mengingat tiga bek mereka dalam kondisi tidak bugar. Kabar kepindahan sang pemain makin berhembus kencang setelah Elkan dilaporkan menolak perpanjangan kontrak di Ipswich Town yang akan berakhir pada Juni 2021 mendatang. Namun, menurut media lokal Ipswich bernama East Anglian Daily Times mengklaim jika Elkan akhirnya menolak tawaran-tawaran tersebut dan setuju dengan penawaran kontrak baru di Ipswich Town. “Leeds dan West Ham termasuk di antara mereka yang tertarik kepada Elkan Baggott. Namun, bertentangan dengan laporan Football Insider, Elkan Baggott diperkirakan tidak menolak tawaran perpanjangan kontrak dan negosiasi sedang berlangsung,” tulis East Anglian Daily Times. “The Blues dipahami tetap yakin kesekapatan akan dilakukan. Baggott dan perwakilannya saat ini sedang mempertimbangkan tawaran kontrak klub,” imbuhnya. Salah satu penyebab Elkan begitu diminati adalah performanya yang mampu meningkatkan penampilan Ipswich Town, khususnya Ipswich Town U-18 dan U-23. Dalam semua laga yang diikutinya setelah pulang dari pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia pada Oktober lalu, Baggott selalu memperoleh kemenangan. Saat menjalani debut bersama Ipswich Town Senior pada 6 Oktober 2020, pemain berpostur 195 cm itu membantu timnya menang 2-0 atas Gillingham FC. Bahkan ia turut mengantarkan Ipswich Town U-18 menembus putaran keempat dalam gelaran FA Youth Cup musim ini. Biodata: Nama: Elkan Baggott Tanggal Lahir: 23 October 2002 Tempat Lahir: Bangkok, Thailand Posisi: Pemain Belakang Klub Saat Ini: Ipswich Town (Inggris) Idola: Virgil van Dijk

Pemain Ipwich Town, Elkan Baggott Dipanggil Untuk Membela Kandang Timnas U-19

Pemain Ipwich Town, Elkan Baggott Dipanggil Untuk Membela Kandang Timnas U-19

Elkan Baggott merupakan salah satu dari 46 pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia. Pemilik nama lengkap Elkan William Tio Baggott itu menjadi satu-satunya pemain blasteran yang masuk ke dalam daftar pemain asuhan Shin Tae-yong. Pemain berpostur 194 cm tersebut memiliki darah Indonesia dari sang ibu dan ayahnya merupakan pria berkewarganegaraan Inggris. Namun, ia juga sempat diberitakan akan dipanggil oleh Timnas Thailand karena ia lahir di Bangkok. Akan tetapi akhirnya Elkan memutuskan untuk membela Timnas Indonesia. Ia mengaku senang dan bangga karena dapat membela tanah kelahiran ibunya tersebut. “Saya merasa bangga dan terhormat bahwa saya dapat mewakili negara saya dan saya ingin segera menyatu dengan tim dan memenangkan beberapa kompetisi dan piala.” Ungkap Elkan dalam video wawancara eksklusif bersama PSSI. “Semua keluarga terdekat saya tinggal di sini dan saya ingin membela negara saya (juga) membuat bangga negara dan kedua orang tua saya, itulah mengapa saya memilih Indonesia,” lanjutnya. Perlu diketahui, Elkan saat ini merumput di Inggris bersama klub Ipswich Town U-18. Pemain yang baru berusia 17 tahun tersebut nantinya akan menambah kekuatan pada sektor pertahanan timnas U-19 Indonesia. Saat ditanya harapan kedepannya, Elkan mengaku ingin terlebih dahulu fokus untuk lebih menyatu dengan tim dan memenangkan Piala AFC serta melakukan yang terbaik untuk Piala Dunia U-20. Elkan dan 45 pemain lain yang dipanggil pemusatan latihan kali ini memang diproyesikan untuk tampil di Piala AFC U-19 2020 pada 14-31 Oktober dan Piala Dunia U-20 2021 yang akan berlangsung di Jakarta. Sebelum pemusatan latihan Timnas U-19 yang digelar sejak akhir bulan lalu, PSSI dan pelatih Shin Tae-yong, memang sudah bergerak aktif mencari pemain keturunan. Beberapa nama sudah masuk list, sebelum akhirnya Elkan Baggott menjadi nama pertama yang dipilih. Menurut Shin, ada salah satu keunggulan Elkan yang menarik minatnya, yaitu terkait postur. “Setelah melihat Elkan, postur tubuhnya tinggi. Bagus. Saya pilih dia,” ujar Shin usai latihan perdana timnas (7/8/2020).

Pembinaan Usia Dini, Jadi Tolak Ukur Atlet Gapai Prestasi

Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki menyebut pembinaan atlet usia dini di semua cabor bisa mendorong lahirnya atlet baru syarat prestasi. (rmoljateng)

Jakarta- Pembinaan atlet usia dini yang dilakukan secara intensif serta berkesinambungan di semua cabang olahraga (cabor) bisa mendorong lahirnya atlet baru syarat prestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Hal itu dikatakan Yayuk Basuki, Anggota Komisi X DPR RI, saat menyaksikan Turnamen Sepak Bola Usia Dini Kelompok Umur (KU) 2006/2007 Piala Yayuk Basuki di Lapangan Gelora Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (28/3). “Semua cabang olahraga saya gerakkan, karena atlet berprestasi itu pasti muncul dari daerah kemudian berjenjang hingga tingkat atau kelas internasional,” ujar Yayuk, dikutip rmoljateng, pada Selasa (2/4). Dan, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong perkembangan olahraga di Indonesia, legenda tenis kelahiran Yogyakarta, 30 November, 46 tahun silam itu, bahkan telah menggelar berbagai turnamen, seperti tenis meja, tenis, bulutangkis, serta voli. Dengan turnamen sepak bola, terlebih diikuti oleh para peserta yang datang dari beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dinilai Yayuk, akan menjauhkan mereka pada hal negatif. “Ini membuat tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk bermain ponsel, mengenal miras (minuman keras), bahkan narkoba. Ketika berbicara soal pembinaan atlet, wajib diarahkan ke sisi positif,” lanjut petenis Merah Putih yang pernah mencapai babak perempat final turnamen Grand Slam Wimbledon pada 1997 itu. Ditegaskan Yayuk, upaya yang dilakukan merupakan implementasi dari apa yang diserukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang gerakan revolusi mental yang salah satunya, bisa diawali dengan mendidik budi pekerti para atlet dengan olahraga. “Dengan dimulai dari olahraga, tentunya bisa membentuk mental-mental yang baik agar berprestasi,” tambah peraih penghargaan atlet terbaik versi SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) PWI Jaya pada 1995 itu. Turnamen sepak bola usia dini yang berlangsung sehari penuh itu diikuti 40 tim yang berasal dari Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Yayuk menjelaskan dengan adanya pembinaan dengan pendampingan wasit berlisensi diharapkan akan dapat memacu prestasi, disiplin dan sportifitas atlet sejak usia dini. “Terlebih turnamen ini kami laksanakan jelang gelaran ASEAN School Games, pada Juli nanti,” tukas peraih medali emas Asian Games tiga edisi (Seoul 1986/ganda putri, Beijing 1990/ganda campuran, Beijing 1990/ganda putri, Bangkok 1998/tunggal putri). (Adt)

AFF Suzuki Cup 2018. Indonesia 0-0 Filipina

SMAN 21 Jakarta, Sang Kampiun Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 Regional Selatan