18 Atlet Indonesia Bawa Pulang 3 Emas dari IFSC Asian Youth Championships 2024

Setelah berhasil mendapatkan 1 emas dari disiplin lead junior putra yang diraih oleh Putra Tri Ramadani, 1 perak dari disiplin lead youth B putri oleh Alma Ariella Tsany, 1 perunggu dari disiplin Lead youth A Putri oleh Taqiyya Nur Aziza, dan 1 perunggu dari disiplin boulder youth junior putra oleh Putra Tri Ramadani, Indonesia berhasil menambah 3 medali emas dan 2 perunggu dari disiplin speed di kelompok umur yang berbeda di hari terakhir IFSC Asian Youth Championships 2024 Jamshedpur India. Alhasil, dalam hari penutupan tersebut, lagu Indonesia Raya berkumandang sebanyak 3 kali. Emas pertama disumbangkan oleh Haddan Malik Bahmuqyibar atlet speed youth B putra U-16 Indonesia yang mengalahkan Saito Sota atlet speed asal Jepang dengan waktu 7,31 detik. Sota harus mengakui kemenangan Haddan setelah ia hanya menyelesaikan pemanjatan dengan waktu 15, 14 detik. Emas kedua disumbangkan oleh Antassyafi Roby Al Hilmi atlet speed youth A putra U-18 Indonesia. Ia mengalahkan Damir Toktarov atlet speed asal Kazakhstan dengan waktu 5,20 detik unggul tipis dari Damir yang hanya menyelesaikan waktu 5,39 detik. Untuk emas ketiga, atlet youth A putri Indonesia Aninda Putri Qolby Arsyillah yang mengalahkan atlet tuan rumah Purty Joga dengan waktu 9,46 detik. Purty hanya menyelesaikan pemanjatan dengan waktu 9,76 detik. Adapun 2 perunggu tambahan lainnya disabet oleh Tsaniya Erna Kusumawati di speed kelompok umur youth B putri u-16 dan Ramaski Aswin Kristanto di kelompok umur junior u-20. Erna mengalahkan in atlet speed putri Jepang Aoi Okanobu di small final dengan waktu 8,62 detik. Sementara Aoi hanya menyelesaikan pemanjatan dengan waktu 9,33 detik. Sementara Ramaski memastikan medali perunggu juga setelah mengalahkan atlet speed putra asal Jepang Ayumu Mita dengan waktu 6,59 detik. Ayumu terjatuh saat melawan ramaski. Sejak awal kompetisi ini berlangsung, Indonesia sudah bersaing ketat dengan Jepang di semua disiplin termasuk speed. Jepang yang mengirim sebanyak 45 atlet ke kompetisi tersebut berhasil keluar sebagai juara umum dengan total perolehan 8 emas, 8 perak, dan 8 perunggu. Sementara Indonesia yang hanya mengirim 18 atlet, mampu meraih 4 emas, 1 perak, dan 4 perunggu dan menempati posisi kedua perolehan medali sepanjang kompetisi tersebut. Dengan keberhasilan ini, terutama perolehan medali dari disiplin boulder dan lead, manajer atlet Indonesia sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Federasi Panjat Tebing Indonesia, Ichal Umarella mengatakan bahwa Indonesia sedang berusaha merapatkan jarak dengan Jepang yang notabene merajai disiplin tersebut bersama Korea di kejuaraan panjat tebing internasional khususnya Asia. “Sejak awal, kami ingin mengetahui seberapa jauh gape jarak kami dengan negara-negara seperti Jepang dan Korea. Kompetisi ini (IFSC Asian Youth Championships 2024) merupakan sarana untuk berusaha mendekatkan jarak dengan kedua negara-negara tersebut khususnya pada kedua disiplin tersebut (boulder dan lead),” ungkapnya. Ichal melanjutkan, bahwa misi di kompetisi tersebut merupakan bagian dari pembinaan. Bagi Ichal, pengikuti sertaan atlet muda dalam kompetisi internasional seperti IFSC Asian Youth Championships 2024 merupakan bentuk dari pembinaan atlet muda. Pembinaan baginya bukan sebatas kewajiban yang harus digugurkan, tetapi lebih daripada itu pembinaan merupakan hal yang harus dan wajib dilakukan secara terstruktur, tanpa henti, dan berkelanjutan. Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para atlet atas kerja keras dan keseriusan mereka dalam menghadapi kompetisi IFSC Asian Youth Championships 2024 di India. Ke depan, Ia berharap para atlet muda ini bisa terus mengasah potensi mereka, mengingat mereka merupakan atlet yang masih sangat muda dan masih sangat berpotensi untuk meningkatkan kemampuan mereka. Sementara Perwakilan Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Yonas Bain, yang turut mendampingi tim bersama para atlet, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan para atlet yang mengikuti IFSC Asian Youth Championships 2024 di India. Ia mengatakan akan terus mendukung langkah pembinaan para atlet untuk meraih prestasi. “Saya sangat mengapresiasi para atlet baik yang meraih juara maupun yang belum berhasil meraih juara. Ke depan, untuk mendukung pembinaan, Kemenpora melalui Deputi IV akan terus mendukung para atlet untuk terus mengasah kemampuannya supaya bisa meraih prestasi di masa depan,” tutupnya.

Ini Komitmen Eiger Cetak Atlet Muda Panjat Tebing

Salah Satu Peserta Final Eiger Climbing Series 2024

Eiger Adventure mendukung perkembangan ekosistem olahraga panjat tebing di Indonesia lebih populer. Salah satunya dengan mencetak bibit muda atlet panjat tebing. Beberapa di antaranya adalah melalui Eiger Climbing Center (ECC) dan Kompetisi Eiger Climbing Series. ECC sendiri merupakan sekolah dan klub panjat tebing Eiger yang berdiri sejak tahun 2001 silam. ECC menjadi sebuah ruang untuk bertumbuh, serta sarana untuk melahirkan atlet-atlet muda pemanjat Indonesia. Mamay S. Salim salah satu penasihat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) sekaligus Senior Advisor Eiger yang membidani lahirnya ECC menjelaskan, sekolah panjat tebing Eiger saat itu dibentuk pada tahun 2001, bertepatan dengan peresmian Eiger Adventure Flagship Store pertama di Cihampelas, Bandung dan kompetisi nasional Eiger Indenpendence Climbing Competition pertama. Eiger Cihampelas juga menjadi lokasi pertama di Indonesia yang pada tahun tersebut telah memiliki fasilitas dinding panjat dan ruang gimnasium sekelas internasional. Fasilitas ini kemudian meluas ke beberapa lokasi toko Eiger di Indonesia. Saat ini dinding panjat dapat ditemukan di Eiger Store Jalan Sumatra Bandung, Cihampelas Bandung, Seminyak Bali, Surabaya Barat, Andi Jemma Makassar, dan Radio Dalam Jakarta. Bahkan papan panjat di Eiger Flagship Store Jalan Sumatera, Bandung baru saja direnovasi berkelas internasional, salah satu yang terbaik di Jawa Barat bahkan Indonesia. Galih Donikara Advisor ECC menjelaskan, setiap tahunnya, Eiger menyelenggarakan serangkaian kompetisi panjat tebing di berbagai kota di Indonesia untuk kategori usia anak-anak yang diberi nama Eiger Climbing Series. Kompetisi ini digelar tahunan di berbagai kota sebagai ajang untuk menemukan bibit-bibit atlet panjat kelas dunia. Untuk tahun 2024 ini, Kompetisi Eiger Climbing Series digelar di Surabaya, Bandung, Bali, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Manado. Galih menambahkan, metode pengajaran yang dilakukan oleh ECC adalah dalam bentuk program latihan yang disesuaikan dengan usia dan jenjang pembinaannya, mulai dari pemula, prestasi, atau bahkan hanya untuk rekreasi saja. “Bagi pemula yang akan melanjutkan ke bidang prestasi akan dibentuk program latihan khusus dengan kurikulum yang berbeda. Jumlah murid ECC saat ini sudah mencapai lebih dari 100 murid yang tersebar di empat kota berbeda. Tiap tahun kita buat kompetisi antar klub untuk bertanding,” cerita Galih Donikara dalam Konferensi Pers Putaran Final Eiger Climbing Series 2024 di Bandung, Selasa (19/11/2024). Galih menambahkan, target ECC ke depannya adalah untuk dapat memberikan ruang bagi anak Indonesia untuk lebih mengenal dunia panjat tebing baik sebagai rekreasi maupun sebagai prestasi. “Terlebih Proyeksi olahraga panjat tebing di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan pesat, terutama pada kategori speed dan lead. Bankan saat ini panjat tebing sudah masuk ke cabang Olimpiade dan menghasilkan medali emas pertama bagi Indonesia di cabang Panjat Tebing pada Olimpiade Paris 2024 kemarin,” ujar Galih. Saat ini juga, tengah digelar Final Eiger Climbing Series yang pertemukan atlet pemanjat cilik. Dihelat 19-20 November 2024 Putaran final Eiger Climbing Series digelar. Kompetisi ini mempertemukan berbagai klub atau sekolah panjat asal berbagai daerah di Indonesia termasuk asal klub ECC. Total sebanyak 65 peserta usia 10-13 tahun berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara berangkat menuju Bandung, menjajal langsung papan panjat Eiger bertaraf internasional di Eiger Flagship Store Jalan Sumatera, Kota Bandung. Galih mengatakan, kompetisi Eiger Climbing Series juga jadi salah satu komitmen Eiger untuk membina dan menemukan bibit-bibit baru atlet panjat tebing level nasional. “Para finalis yang datang ke Bandung setelah melewati kompetisi di daerahnya masing-masing ini akan memainkan kategori Lead dan kategori Speed World Record Kids di bawah koordinasi dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia, memperebutkan juara utama gelaran Eiger Climbing Series 2024 dengan total hadiah puluhan juta rupiah,” pungkas Galih. Sumber: Bisnis.com

IFSC Asian Youth Championships 2024: Disiplin Lead Sumbang Emas Untuk Indonesia

IFSC Asian Youth Championships 2024

Tim nasional panjat tebing junior Indonesia berhasil menambah isi pundi-pundi medali dengan total satu emas, satu perak, dan dua perunggu pada ajang IFSC Asian Youth Championships 2024 di Jamshedpur, India, Sabtu (16/11). Emas pertama tim Merah Putih disumbangkan Putra Tri Ramadani yang turun di kategori junior (U-20) disiplin lead putra dengan mencetak poin 28+ untuk mengungguli duo Jepang, Kisato Wada dan Rikuto Inohana. Hasil ini juga melengkapi raihan medali yang didapatkan putra setelah sebelumnya hanya mampu menyumbangkan perunggu saat turun pada disiplin boulder junior putra. Wakil Bidang Kompetisi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Mochamad Efendi, menjelaskan bahwa capaian ini adalah buah dari pembinaan konsisten dan peningkatan kualitas kompetisi di Tanah Air. Menurutnya, kualitas kompetisi di dalam negeri yang terus semakin baik mampu melahirkan atlet-atlet yang kompetitif untuk bisa bersaing di tingkat internasional ataupun dunia. Efendi menambahkan, keberhasilan ini juga membuktikan bahwa Indonesia semakin mendekati level Jepang dan Korea. Di mana kedua negara ini selalu mendominasi perolehan medali pada disiplin boulder dan lead di kompetisi panjat tebing internasional. “Selain pembinaan, kami terus meningkatkan level kompetisi dalam negeri untuk mendukung perkembangan atlet,” kata Efendi. “Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas kompetisi di Indonesia semakin baik dan mampu melahirkan atlet yang kompetitif di level internasional,” pungkasnya. Sementara itu, perwakilan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Yonas Bain, turut mengapresiasi pencapaian tersebut. Dia berharap Timnas Panjat Tebing Indonesia bisa terus konsisten menunjukkan potensinya untuk menjadi salah satu kekuatan utama di wilayah Asia, tidak hanya pada disiplin speed, tapi juga pada disiplin lead dan boulder sekaligus. “Karena para atlet ini masih muda, mereka harus terus konsisten ke depan supaya bisa menjadi kekuatan Asia tidak hanya pada speed, tetapi juga untuk boulder dan lead,” ucapnya. Selain medali emas dari Putra, tambahan medali perak juga mampu disumbangkan Alma Ariella Tsany yang tampil pada kategori Youth B (U-16) disiplin lead putri dengan raihan 34+ poin. Medali emas diraih wakil Jepang, Arisha Hayashi, usai mencetak 48 poin. Sementara medali perunggu ditaih koleganya sesama wakil Jepang, Marin Nakamura, dengan koleksi 27 poin. Satu medali Indonesia lainnya datang dari kategori Youth A (U-18) disiplin lead putri lewat Taqiyya Nur Aziza yang meraih medali perunggu di belakang wakil Jepang, Kanna Funimura, untuk medali emas dan wakil Iran, Mahdisa Hamidnezhad, untuk medali perak. Dengan hasil ini, Indonesia sementara mampu mengumpulkan total empat medali dengan rincian satu emas, satu perak dan dua perunggu. Tim Merah Putih masih berpeluang menambah pundi-pundi medali dari disiplin speed. Sumber: Akurat.co

18 Atlet Indonesia Ikut Kejuaraan Asia Panjat Tebing Remaja 2024

Sebanyak 18 atlet muda RI bakal bertanding di Kejuaraan Asia Panjat Tebing Remaja 2024. Selain menambah jam terbang, ajang ini bertujuan menguji daya saing atlet di tingkat Asia. Kejuaraan dengan nama resmi IFSC Youth Asian Championships Jamshedpur 2024 akan dilaksanakan di India, mulai 14-18 November ini. Serta mempertandingkan semua disiplin cabang yaitu lead, boulder, dan speed. Sekretaris Umum FPTI Pristiawan Buntoro mengatakan Indonesia mengirimkan 18 atlet yang terdiri dari 11 atlet putra dan 7 putri. Mereka merupakan pemanjat terbaik dan telah menjalani berbagai tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh FPTI. Senada, Ketua bidang Pembinaan dan Pengembangan Prestasi FPTI M. Rizali Umarella menyatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam kompetisi ini bertujuan untuk menambah jam terbang dan pengalaman internasional bagi atlet-atlet muda, sekaligus menguji daya saing mereka di tingkat Asia. Selain itu, pengalaman bertanding di tingkat Asia ini juga penting dalam membangun mental kuat pada atlet. Apalagi, mereka juga diproyeksikan untuk persiapan mengikuti Olimpiade Los Angeles 2028. “Kami memiliki target untuk mempertahankan bahkan meningkatkan perolehan medali di Olimpiade Los Angeles 2028. Oleh karena itu, kami terus mempersiapkan para atlet muda agar memiliki mental yang matang serta daya juang yang tinggi di kejuaraan internasional,” kata Rizali, yang juga manajer tim Indonesia. Daftar Atlet Indonesia di Kejuaraan Asia Remaja 2024: Putra Putra Tri Ramadani (Lead & Boulder) Ramaski Aswin Kristanto (Speed) Anstasyafi Robby Al Hilmi (Speed) Muhammad Fauzan Akbar (Speed) Rizky Aditya (Lead & Boulder) Aditya Maulana Ibrahim (Speed) Abdillah Nabihan Tajusa (Speed) Ardana Cikal Damarwulan (Lead & Boulder) Laksamana Krido Swarnabumi (Lead & Boulder) Haddan Malik Baqmuhyibar (Lead & Boulder) Aeifhel Tri Andika (Speed) Putri Cinta Dwi Maharani (Speed) Aninda Qalbi Arsyillah (Speed) Taqiyya Nur Aziza (Lead & Boulder) Noor Arsyada (Speed) Tsaniya Ema Kusumawati (Speed) Alma Ariella Tsany (Lead & Boulder) Fransiska Alexandria Dwi Rahayu (Lead & Boulder) Sumber: Detiksport

Ratusan Atlet Muda Unjuk Kemampuan di Kejuaraan Terbuka Panjat Tebing di Yogyakarta

Kejuaraan panjat tebing Sport Climbing Open Youth Menpora Cup 2024 yang dimulai pada Sabtu, (2/11/2024) di Venue Panjat Tebing Stadion Mandala Krida, Yogyakarta diikuti ratusan atlet muda. Kejuaraan panjat tebing yang mempertandingkan 3 disiplin tersebut berlangsung dari 2-7 November 2024 dengan melibatkan total 500 atlet yang terdiri dari beberapa kelompok umur, yakni Youth A umur 16-17, Youth B umur 14-15, Youth C umur 12-13, dan Youth D umur 10-11. Para atlet muda dari berbagai kelompok umur berlomba menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Pertandingan di hari pertama dibukan dengan pertandingan panjat tebing disiplin lead youth C Putra dan Youth D Putri dan juga Speed WR Kids Youth C dan D Putra dan Putri. Mereka saling beradu kekuatan, kecepatan dan ketangkasan untuk mencatatkan poin dan waktu terbaik. Ketua Bidang kompetisi PP FPTI, Agung Karokaro, mengatakan bahwa Kompetisi ini menjadi ajang penting bagi generasi muda panjat tebing Indonesia untuk mengasah keterampilan dan meraih pengalaman bertanding. “Kompetisi tingkat umur ini sangat penting bagi atlet-atlet junior kelompok umur karena akan semakin memperbanyak pengalaman bertanding mereka untuk terus mengasah kemampuan dan potensi mereka,” ujarnya. Menurutnya, kejuaraan tahun ini diikuti oleh total 500 atlet, yang berkompetisi dalam tiga disiplin utama: Speed WR/WR Kids, Boulder, dan Lead. “Masing-masing disiplin terbagi ke dalam beberapa kategori usia. Untuk disiplin Speed mempertandingkan kelas Youth A dan B,” jelasnya. Dispulin Lead mempertandingkan kelas Youth A, B, C, dan D, sementara disiplin Boulder dan Speed WR mempertandingkan kelas Youth C dan D. (*) Sumber: TribunJogja

PON XXI: Atlet Muda Jatim Sabet Emas Panjat Tebing Nomor Combined Putri

Tim Panjat Tebing Jawa Timur berhasil meraih medali emas pertamanya pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Prestasi gemilang ini ditorehkan oleh Alma Ariella Tsany dalam nomor combined putri yang berlangsung di Lapangan Panjat Tebing Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Minggu, (8/9/24). Alma tampil memukau dengan mencatatkan nilai tertinggi 171,5 poin, mengalahkan para pesaingnya. Medali perak diraih oleh Widia Fujiyanti dari Jawa Barat dengan perolehan 137,9 poin, sementara medali perunggu disabet oleh Sukma Lintang Cahyani asal DI Yogyakarta dengan 128,2 poin. Ketua FPTI Jatim, Danu Iswara, menyambut gembira kemenangan ini. “Alhamdulillah ini emas pertama, namun perjalanan masih panjang. Semoga bisa menjadi penyemangat atlet lain,” ujarnya. Danu berharap prestasi ini dapat memotivasi atlet Jawa Timur lainnya untuk meraih lebih banyak medali emas. Galar Pandu, pelatih tim Panjat Tebing Jawa Timur, mengungkapkan bahwa kemenangan Alma cukup mengejutkan. Pasalnya, atlet berusia 15 tahun ini awalnya tidak ditargetkan untuk meraih medali emas. “Setelah Pra-PON, persiapannya luar biasa. Ditambah pada perlombaan sejak awal dia tampil rileks, jadi kami senang sekali dengan penampilannya,” jelas Galar. Alma sendiri mengaku tidak menyangka dengan kemenangannya tersebut. “Ini di luar ekspektasi soalnya baru pertama kali ikut PON jadi tambah ndredek tadi. Apalagi lawannya banyak senior yang di pelatnas juga,” ungkapnya dengan penuh kegembiraan. Atlet muda berbakat ini menambahkan bahwa keberhasilannya tak lepas dari persiapan matang sesuai program pelatih, serta banyak berdoa. “Alhamdulillah hasilnya sangat baik,” tutupnya. Kemenangan Alma di nomor combined putri ini menjadi awal yang positif bagi kontingen Jawa Timur di cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI 2024. Diharapkan prestasi ini dapat memacu semangat atlet-atlet lainnya untuk menorehkan prestasi serupa di nomor-nomor perlombaan berikutnya. Sumber: Duta.co

Atlet Muda Putri Indonesia Raih Medali Perunggu di IFSC Youth World Championship Guiyang 2024

Putri Wijaya Berliana, atlet muda speed putri Indonesia, berhasil meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi IFSC Youth World Championship Guiyang 2024. Prestasi ini diraih di kategori Women Speed U-20 pada Jum’at malam, (30/08) waktu Guiyang. Dalam kompetisi yang berlangsung malam tadi, Putri Wijaya Berliana menunjukkan performa menawan dengan mencatatkan waktu 7,34 detik di babak small final, mengalahkan Tkachova Daria asal Ukraina yang mencatatkan waktu 8,18 detik. Selisih waktu 0,44 detik menjadi penentu kemenangan Putri dan memastikan posisi podium ketiga untuk kontingen Indonesia. Sementara itu, atlet muda speed putra Indonesia, Ramaski Aswin Kristanto, belum berhasil menyumbangkan medali setelah gugur di babak perdelapan final kategori Men Speed U-20. Meskipun belum mencapai podium, Ramaski menunjukkan potensi dan semangat yang patut diapresiasi. Prestasi Putri Wijaya Berliana tidak hanya mencerminkan kualitas individu, tetapi juga menegaskan bahwa atlet muda Indonesia yang berlaga di kompetisi ini adalah calon bintang panjat tebing masa depan. Dengan dedikasi dan kerja keras, mereka menunjukkan bahwa Indonesia memiliki generasi penerus yang siap bersaing di level internasional. Dalam kompetisi youth internasional tersebut, FPTI tidak hanya mengirimkan atlet speed saja, tetapi juga mengirimkan delegasi untuk nomor lain seperti lead dan boulder yang terbagi ke dalam 3 kategori yaitu U-20 (junior Putra dan Putri), U-18 (youth A putra dan putri), dab U-16 (youth B putra dan putri). Namun, mereka belum berhasil mencapai podium. Federasi Panjat Tebing Indonesia, melalui Ketua Bidang Humas, Azairus Adlu mengucapkan selamat kepada Putri Wijaya Berliana atas pencapaian gemilang ini dan memberikan apresiasi kepada seluruh atlet muda yang telah berkompetisi dengan penuh semangat dan daya juang yang tinggi. Menurutnya, FPTI percaya bahwa pencapaian ini adalah langkah awal yang menggembirakan dan akan memotivasi para atlet untuk terus berlatih dan berjuang di kompetisi mendatang. “Kami optimis bahwa generasi muda ini akan membawa panjat tebing Indonesia ke level yang lebih tinggi di masa depan,” Pungkas Azairus Adlu.

Indonesia Kirim 20 Atlet ke Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Junior di China

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) akan mengirim atlet-atlet muda menuju Guiyang, China, untuk tampil di ajang IFSC Climbing Youth World Championships 2024. Pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Junior IFSC yang berlangsung pada 22-31 Agustus 2024 tersebut, Indonesia akan diwakili oleh 20 atlet muda. Mereka terdiri dari sebelas putra dan sembilan putri yang akan bersaing dengan atlet muda panjat tebing dari seluruh dunia di IFSC Climbing Youth World Championships 2024. Kejuaraan yang akan berlangsung selama sebelas hari di China itu akan mempertandingkan tiga disiplin panjat tebing yaitu, lead, boulder, dan speed. Ketua Bidang Humas dan Media FPTI, Azairus Adlu, mengatakan bahwa keberangkatan ini merupakan bagian dari upaya FPTI untuk menambah jam terbang dan pengalaman kepada atlet-atlet muda di panggung internasional. “Kejuaraan ini sangat penting untuk para atlet muda Indonesia untuk menambah jam terbang dan pengalaman mereka,” kata Adlu, Senin (19/8) “Di sisi lain, hal ini juga merupakan program kami untuk keberlanjutan pembinaan dan menciptakan atlet Indonesia yang siap berprestasi di masa depan.” Adlu juga tidak lupa meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar atlet-atlet Indonesia yang berlaga nanti dapat memberikan hasil terbaik di kejuaraan tersebut. “Mari kita bersama-sama memberikan semangat kepada tim panjat tebing muda Indonesia,” katanya. Adapun ke-20 atlet muda panjat tebing Indonesia yang akan diberangkatkan menuju China adalah: Putra 1. Ardana Cikal Damarwulan (Jawa Barat) 2. Abdillah Nabihan Tajusa (D.I Yogyakarta) 3. Aeifhel Tri Andika (Jawa Tengah) 4. Antasyafi Robby Al Hilmi (Jawa Timur) 5. Aditya Maulana Ibrahim (Jawa Timur) 6. Muhammad Fauzan Akbar (Riau) 7. Samudera Setiadji Putra (Bali) 8. Noval Bayu Wardhana (Jawa Timur) 9. Noor Arsyada (Kalimantan Selatan) 10. Ramaski Aswin Kristanto (D.I Yogyakarta) 11. Roeyhan Hidayat (DKI Jakarta) Putri 1. Mayra Azalia Nabila (Jawa Timur) 2. An Nisa Angelia Panuntun (Banten) 3. Fransiska Alexandria Dwi Rahayu (DKI Jakarta) 4. Cinta Dwi Maharani (Jawa Timur) 5. Taqiyya Nur Aziza (D.I Yogyakarta) 6. Aninda Qalbi Arsyillah (DKI Jakarta) 7. Berliana Putri Wijaya (Jawa Timur) 8. Iinaas Nuur Ghoni (Jawa Timur) 9. Sisilia Putri Kusuma Wardani (Jawa Timur) Sumber: Akurat.co

Olimpiade 2024: Veddriq Leonardo Persembahkan Medali Emas Pertama Indonesia

Lagu Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Olimpiade 2024 Paris. Emas pertama Indonesia berhasil diraih atlet panjat tebing Veddriq Leonardo yang berhasil mengalahkan Wu Peng di Le Borguet Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8) sore. Bermain di perempatfinal Veddriq berhasil menyisihkan Bassa Mawem. Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu mencetak waktu 4,88 detik berbanding 5,26 milik lawan. Pada babak semifinal, Veddriq menantang Reza Alipour. Atlet asal Iran itu sebelumnya mengalahkan Amir Maimuratov dengan catatan 5,57 detik. Sementara di semi final lainnya, Sam Watson menantang Wu Peng. Pria asal Amerika Serikat tersebut sebelumnya menyisihkan David Julian dengan torehan 5,03 detik. Wu menyingkirkan Matteo Zurloni. Pria asal China itu lolos berkat keunggulan 0,002 detik saja dengan catatan 4,995 detik. Atlet panjat tebing asal China Wu berhasil menembus final. Ia mengalahkan Watson dengan keunggulan 4,85 detik berbanding 4,93. Kemudian, Veddriq menang atas Alipour di semifinal. Pria berusia 27 tahun itu mencatat 4,78 detik. Sementara, sang lawan meencetak 4,84. Di final, Veddriq berhadapan dengan Wu. Veddriq akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas dengan catatan 4,75 detik. Sementara Wu mencatat waktu 4,77 detik. Ini merupakan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 Paris. Sebelumnya, Tanah Air baru merebut satu perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis).

Olimpiade 2024: Saling Pecah Rekor, Veddriq Melaju ke Perempat Final

tlet panjat tebing Tim Indonesia, Veddriq Leonardo, berhasil mengamankan tiket ke babak perempat final panjat tebing Olimpiade 2024 Paris yang digelar di Le Bourget Climbing Venue. Di babak qualification seeding, Veddriq sempat memecahkan rekor dunia dan rekor olimpiade dengan catatan waktu 4,79 detik. Namun, rekor tersebut kembali dipecahkan oleh Samuel Watson asal USA yang mencatatkan waktu 4,75 detik pada elimination heats. “Saling pecah rekor itu memang terjadi di nomor speed biar menarik. Saya sangat senang karena ini jadi pengalaman baru dan akan menjadi sesuatu yang bersejarah buat saya,” kata Veddriq usai pertandingan, Rabu (7/8/2024). “Tampil di Olimpiade ini jadi tanggung jawab, kenapa jadi beban kalau sudah mempersiapkan diri dengan baik. Jadi saya mohon doa supaya bisa jadi yang terbaik. Olimpiade ini bukan single event, di Olympic Village dan venue semua suasananya olympic spirit,” lanjutnya. Selanjutnya, Veddriq akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Bassa Mawem di babak perempat final. Atlet asal Pontianak itu menyebut akan lebih fokus dalam mempersiapkan strategi meraih kemenangan. “Keinginan pecah rekor lagi ada, tapi saya coba jaga fokus bagaimana strategi menangnya nanti,” imbuhnya. Masuk di babak elimination heats, Veddriq harus berhadapan dengan kompatriotnya, Rahmad Adi Mulyono, yang mencatatkan waktu 5,07 detik di seeding heats. Sayangnya, Rahmad mengalami false start dan menyelesaikan waktu 5,13 detik sehingga tidak dapat lanjut ke babak perempat final. “Ya, kecewa, tadi saya terlalu menggebu-gebu. Kalau tidak false start harusnya bisa. Tapi namanya speed, kalau tidak kepleset ya false start,” ujar Adi. Sumber: InfoPublik

Veddriq Juara Kualifikasi Olimpiade di Shanghai

Peluang panjat tebing Indonesia tinggal selangkah lagi untuk menambah perolehan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 usai tampil IFSC Climbing Olympic Qualifier Shanghai, pada Sabtu (18/5). Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berhasil menjadi juara di nomor speed putra dengan catatan waktu 4,83 detik di final. Peringkat kedua diraih wakil China, Wu Peng dengan waktu 4,88 detik. Dengan prestasi tersebut, Rajiah meraih 45 poin dan 50 poin untuk Veddriq. Poin tersebut akan diakumulasi dengan hasil di IFSC Climbing Olympic Qualifier Budapest, Hungaria yang akan digelar pada 20-23 Juni mendatang. Selain Veddriq, Indonesia juga meraih medali perak dari atlet putri Rajiah Salbillah. Ia harus puas menempati peringkat kedua usai mencatatkan waktu 6,74 detik. Ia kalah cepat dari Zhou Y yang mencatatkan waktu 6,54 detik di big final speed putri. Dengan hasil ini, Indonesia tak hanya memborong dua medali sekaligus dengan rincian 1 medali emas dan 1 medali perak pada ajang Olyimpic Qualifier Series Shanghai 2024. Wakil Ketua Umum FPTI, Herry Heryawan, yang mendampingi para atlet Indonesia di Shanghai mengaku bangga atas raihan positif atlet panjat tebing Indonesia. “Alhamdulillah kita sudah on the track, hasil emas dan perak ini masih sesuai target yang diberikan federasi kepada kami,” kata Herry dalam keterangan tertulisnya Sabtu (18/5/2024). Setelah kejuaraan di Shanghai, FPTI bakal langsung menyiapkan atlet ke kualifikasi Olimpiade di Hungaria. Dia meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar panjat tebing Indonesia dapat terus berprestasi.

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Wow! Kiromal Katibin Pecahkan Rekor Dunia Lagi

Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, kembali menorehkan prestasi di International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup 2022. Ia mempertajam rekor dunia untuk kali kelima usai mencatatkan waktu 5.00 detik. Tampil di babak kualifikasi nomor speed putra, di Place du Mont Blanc, Prancis, Jumat (8/7) waktu lokal, Kiromal Katibin membukukan waktu terbaik 5.00 detik. “Saya sangat senang sekali. Ini terjadi karena saya berlatih dengan keras. Terima kasih atas semua doa dari masyarakat, semoga dengan ini panjat tebing Indonesia semakin jaya,” kata Katibin, dalam rilis FPTI, Sabtu (9/7/2022). Bagi Katibin, hasil ini cukup membanggakan. Bagaimana tidak, Katibin untuk kali kelima memperbaharui catatan rekor dunianya dalam empat seri Piala Dunia Panjat Tebing. Rekor pertama ia pecahkan di IFSC World Cup pada 6 Mei 2022. Saat itu, ia mencatatkan waktu 5,17 detik di Seoul, Korea Selatan. Katibin kemudian mempertajam rekornya di Salt Lake City, Amerika Serikat (ASO pada 28 Mei 2021) dengan mencatatkan rekor 5,10 detik. Tak berhenti sampai di sana, Katibin kembali mempertajam rekornya di Villars, Swiss, pada 30 Juni 2022 sebanyak dua kali. Pertama ia mempertajam rekornya menjadi 5,09 detik kemudian dipertajam kembali dengan mencetak waktu 5,04 detik. Kemudian terbaru di Prancis, tepatnya di babak kualifikasi usai membukukan waktu 5.00 detik. Dengan raihan tersebut, Kiromal Katibin sekaligus memastikan satu tempat di babak final yang terdiri dari 16 atlet untuk memperebutkan medali. Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid yang turut menyaksikan langsung pertandingan tersebut, mengaku bangga dengan prestasi yang dipersembahkan Katibin. Ia berharap hasil ini menjadi modal atlet menuju ajang yang lebih besar, Olimpiade 2024 di Paris. “Alhamdulllah hari ini di Chamonix, Prancis, atlet andalan kita kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memecahkan rekor dunia tercepat, rekor dunia atas namanya sendiri dengan catatan waktu 5.00 detik,” kata Yenny. “Kami delegasi Indonesia merasa sangat bangga dengan raihan ini. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan hingga Olimpiade nanti,” kata Yenny. Sebagai informasi, dalam turnamen yang diikuti oleh 32 negara ini, Indonesia menerjunkan 20 atlet, 10 orang wanita dan 10 orang pria. Dengan rincian, kategori speed putra enam orang, lead putra empat orang dan masing-masing lima atlet untuk speed dan lead putri.

FPTI Aceh Bakal Gelar Kejuaraan Panjat Tebing untuk Jaring Atlet Baru

FPTI Aceh Bakal Gelar Kejuaraan Panjat Tebing untuk Jaring Atlet Baru

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh bakal menggelar kejuaraan daerah Wall Climbing Open Competition Series 2022 se-Aceh untuk menjaring atlet baru. Kejuaraan panjat tebing ini akan digelar di kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Kota Banda Aceh, Sabtu-Minggu (23-24/7/2022). Ketua Umum FPTI Aceh, Mahdi Ismail, mengatakan, kejuaraan tersebut sebagai ajang mencari dan membina atlet-atlet muda olahraga panjat tebing di Aceh serta meningkatkan silaturahmi para atlet dan mantan atlet panjat tebing se-Aceh. “Karena di sesi hari terakhir akan diperlombakan khusus di kategori rock master 35++ di mana atlet yang ikut serta merupakan mantan-mantan atlet panjat tebing di masanya,” kata Mahdi, Kamis (30/6). Mahdi berharap ajang tersebut mampu menjaring bibit-bibit baru atlet panjat tebing Aceh yang akan berkiprah di tingkat nasional dan internasional, seperti Pekan Olahraga Nasional dan World Cup IFSC. Ia menyebutkan, peserta Wall Climbing Open Competition Series 2022 se-Aceh terbuka untuk seluruh atlet dari pengurus kabupaten dan kota FPTI se-Aceh, klub panjat tebing, dan organisasi Mapala di Aceh. “Adapun kategori yang diperlombakan adalah lead umum (putra-putri), boulder umum (putra-putri), speed klasik umum (putra-putri),” ujar Mahdi.

Bangga! Atlet Panjat Tebing Indonesia Juara World Cup IFSC 2022

Selamat! Atlet Panjat Tebing Indonesia Juara World Cup IFSC 2022

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas di seri lanjutan World Cup IFSC 2022. Dia berhasil menjadi yang tercepat pada nomor Men’s Speed. Tampil di babak final Men’s Speed World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Salt Lake City, Amerika Serikat, Sabtu (28/5/2022). Veddriq berhasil mengalahkan atlet panjat tebing asal Austria, Tobias Planggers. Pria berusia 25 tahun itu sempat tergelincir dan membuatnya gagal mencapai puncak, tetapi Veddriq berhasil mengatasi masalah tersebut untuk bisa meraih kemenangan. Dia pun berhasil mencatatkan waktu 6,33 detik. Sementara, medali perak diraih oleh Plangger yang gagal memanjat hingga atas, akibat tergelincir di awal pertandingan. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Ludovico Fossali dari Italia. Namun nasib berbeda didapatkan oleh Kiromal Katibin. Atlet panjat tebing asal Indonesia itu harus terhenti di babak perempat final, akibat tergelincir. Sebelumnya Salt Lake City, Amerika Serikat sempat menyelenggarakan World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 pada 20-22 Mei. Ketika itu, Kiromal berhasil meraih medali emas dan Veddriq mendapatkan medali perunggu. Sementara Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan World Cup International Sport Climbing (IFSC) 2022 pada 22-24 September. Tentunya Veddriq dan Kiromal bisa mendapatkan hasil bagus saat bermain di negara sendiri.

5 Detik! Atlet Indonesia Pecahkan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing

5 Detik! Atlet Indonesia Pecahkan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing

Luar biasa. Hanya perlu lima detik saja bagi atlet muda asal Indonesia, Kiromal Katibin untuk memecahkan rekor di Kualifikasi Piala Dunia Panjat Tebing, Jumat (06/05/22) di Korea. Atlet panjat tebing asal Indonesia, Kiromal Katibin memecahkan rekor dunia dalam ajang Kejuaraan Dunia International Sport Climbing (IFSC) 2022 di Seoul, Korea Selatan. Kiromal Katibin mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kedua kualifikasi dengan catatan waktu hanya 5,17 detik saja di nomor speed. View this post on Instagram A post shared by Indonesian Climbing Federation (@fpti_official) ”Rekor ini sekaligus melewati rekor sebelumnya yang diraih oleh atlet asal Indonesia, Leonard Veddriq di WC IFSC tahun lalu di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat (AS),” tertulis di rilis @ftpi.official. Kejuaraan Dunia IFSC di Seoul ini memasuki seri kedua. Hanya 210 atlet yang berhak ke puncak podium dan ikut Kejuaraan Dunia. Tercatat, sebanyak 74 pemanjat, terdiri dari 39 pria dan 35 wanita, akan bertarung di babak pembuka, lalu memperebutkan medali nomor speed putra dan putri. Sementara untuk nomor boulder, kualifikasi Kejuaraan Dunia ini akan diikuti oleh 127 pemanjat, terdiri dari 62 pria dan 65 wanita. Pemegang rekor dunia sebelumnya, Veddriq Leonardo (Indonesia) dan juga Aleksandra Miroslaw (Polandia) berada di posisi awal. Mereka akan menghadapi lawan sengit, John Brosler dan Emma Hunt dari AS, juara dunia IFSC 2019 Ludovico Fossali dari Italia, dan juara dunia 2021 Natalia Kalucka dari Polandia. Seperti diketahui, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memang fokus di kategori speed pada Climbing World Cup 2022 nanti. Biodata: Nama: Kiromal Katibin Tempat, Tanggal Lahir: Batang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2000. Prestasi: 2022: Medali perak IFSC Climbing World Cup Seoul (Korea Selatan) 2021: Medali perak IFSC Climbing World Cup Salt Lake City (USA) 2019: Medali perak Asian Championship 2019 (Bogor) 2019: Medali perak Asian Championship 2019 (Bogor) nomor Speed Relay 2019: Medali perak PRA-PON XX Zona 2 (Surabaya) 2018: Medali emas Kejurnas XVII Panjat Tebing 2018 (Solo)

Indonesia Sapu Bersih Podium Nomor Speed di Piala Dunia Panjat Tebing 2022

Indonesia Sapu Bersih Podium Nomor Speed di Piala Dunia Panjat Tebing 2022

Indonesia menyapu bersih podium salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing 2022 yang diselenggarakan di Jungnang Sport Climbing Stadium, Seoul, Korea Selatan, Jumat. Veddriq Leonardo memastikan podium teratas nomor speed putra setelah finis dengan waktu 6,96 detik. Ia juga cukup diuntungkan karena rekan senegaranya, Kiromal Katibin, mencuri start dalam laga final perebutan medali emas, demikian catatan IFSC. “Tentu saja saya sangat senang karena ini merupakan kompetisi pertama pada musim ini. Saya merasa sangat percaya diri selama laga final tadi, dan (kemenangan) ini terasa luar biasa,” ungkap Veddriq. Sementara itu bagi Katibin, meski final kali ini berakhir antiklimaks dan mengecewakan, dia bisa bernapas lega berkat rekor dunia yang dia diciptakan pada babak kualifikasi dengan catatan waktu 5,17 detik, 0,03 detik lebih cepat dari rekor sebelumnya milik Veddriq yang dibukukan di Piala Dunia 2021 di Salt Lake City, Utah, AS. Podium nomor speed putra Piala Dunia Panjat Tebing kali ini makin lengkap berkat kemenangan atlet lainnya dari Indonesia, Rahmad Adi, yang mengalahkan Ludovico Fossali asal Italia dalam laga perebutan medali perunggu dengan catatan waktu 5,58 detik. Sementara itu, atlet putri Indonesia belum mampu naik podium dalam seri Piala Dunia kali ini. Rajiah Sallsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang masuk tiga besar di babak kualifikasi, hanya mampu finis masing-masing di posisi kelima dan kesembilan saat final.

176 Atlet Se-Jateng Semarakkan Sirkuit Panjat Tebing Di Blora

176 Atlet Se-Jateng Semarakkan Sirkuit Panjat Tebing Di Blora

Sebanyak 176 atlet se-Jawa Tengah menyemarakkan even Sirkuit Panjat Tebing di Kabupaten Blora. Lomba yang diadakan pada 12 dan 13 Maret ini diselenggarakan di Venue Wall Climbing, Lapangan Kridosono Blora. Ketua Panitia Sirkuit Series 1 Panjat Tebing, Agus Oni Setiawan, mengaku sangat bangga dapat menyelenggarakan even yang pertama kali sejak adanya pandemi Covid-19. “Kami mendapatkan apresiasi dari pihak FPTI (Federasi Panjang Tebing Indonesia) Jawa Tengah untuk mengadakan sirkuit Jateng series 1 ini. Kami sangat berbangga hati karena bisa menyajikan,” kata Oni saat ditemui bloranews, Sabtu (12/3). Sementara itu, Ketua FPTI Jawa Tengah, Abdul Hamid mengungkapkan, Dengan diselenggarakannya sirkuit kali ini dapat melahirkan bibit-bibit baru di dunia olahraga panjat tebing. “Kayaknya tumbuh kembang atlet-atlet daerah mulai bermunculan,” ujar Abdul. Dengan adanya even tersebut, FPTI dapat dengan mudah memantau potensi-potensi para atlet muda untuk diikutsertakan dalam even yang lebih besar. “Kita ingin membuat daftar atlet kabupaten kota sampai nanti prioritas di Jawa Tengah. Kita lebih mudah dalam menilai dan memantau karena kalau yang dimainkan junior seperti ini, ini harapan,” terang dia. Dalam sirkuit Jawa Tengah series 1 ini, ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu clasic speed under 13 putra dan putri, speed world record usia 14-15 tahun putra dan putri, serta speed world record usia 16 tahun ke atas.

216 Atlet Ikuti Kejurnas Kelompok Umur Panjat Tebing di Aceh

216 Atlet Ikuti Kejurnas Kelompok Umur Panjat Tebing di Aceh

Kejuaraan Panjat Tebing Indonesia, yang mana Kejurnas Kelompok Umur (KU) ini tidak dapat diselenggarakan tahun lalu dikarenakan kondisi pandemi. Namun, setelah hampir sebulan selesainya PON XX Papua yang mana Cabor Panjat Tebing sukses dalam pelaksanaannya, tentu Kejurnas KU XV 2021 menjadi ajang Silaturahmi yang ditunggu oleh semua Pengprov FPTI dan di ikuti 216 atlet dari berbagai Provinsi. Para peserta yang mengikuti Kejurnas KU ini pun sebanyak 216 yang terdiri dari 127 Atlet Putra dan 89 Atlet Putri yang akan bertanding di 5 Kelompok Umur, 2 (dua) Kategori dan 5 (disiplin) dengan total medali sebanyak 28 Medali yang akan diperebutkan. Kejuaraan Panjat Tebing Indonesia, yang mana Kejurnas Kelompok Umur (KU) ini tidak dapat diselenggarakan tahun lalu dikarenakan kondisi pandemi. Namun setelah hampir sebulan selesainya PON XX Papua yang mana Cabor Panjat Tebing sukses dalam pelaksanaannya, tentu Kejurnas KU XV 2021 menjadi ajang Silaturahmi yang ditunggu oleh semua Pengprov FPTI dan di ikuti 216 atlet dari berbagai Provinsi. Para peserta yang mengikuti Kejurnas KU ini pun sebanyak 216 yang terdiri dari 127 Atlet Putra dan 89 Atlet Putri yang akan bertanding di 5 Kelompok Umur, 2 (dua) Kategori dan 5 (disiplin) dengan total medali sebanyak 28 Medali yang akan diperebutkan. Dalam sambutannya, Mbak Yenny Wahid menyampaikan, kepada para peserta agar selalu bermimpi, karena mimpi merupakan awal dari sebuah prestasi. Dirinya juga sangat mengharapkan, dengan adanya Kejurnas KU dan Event-event serupa dapat melahirkan para atlet – atlet baru yang akan berjuang untuk dapat mengibarkan sang Merah Putih dan mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di dunia internasional di masa mendatang. “Dengan dijadikannya Cabor Panjat Tebing sebagai salah satu Cabor unggulan oleh Kemenpora, maka diharapkan kualitas pertandingan dan output dari kejurnas ini bisa menjadi generasi yang dapat meneruskan prestasi dari Pendahulu mereka di Event-event International,” kata dia. Acara pembukaan diakhiri dengan penyerahan Trophy Bergilir dari Juara Umum Kejurnas KU XIV kepada Ketua Pelaksana H Muhammad Saleh yang juga Ketua Pengprov Aceh, secara resmi piala bergilir ini akan diperebutkan Kembali oleh para pengprov yang bertanding.

Lolos ke Ajang Nasional, Atlet Muda Ini Mengaku Kesulitan Biaya

Lolos ke Ajang Nasional, Atlet Muda Ini Mengaku Kesulitan Biaya

Achmad Fawwaz Al Farizi warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang, dikenal sebagai seorang atlet panjat tebing junior di Jember. Bocah berumur 10 tahun itu menjadi seorang atlet panjat tebing, mengikuti jejak dari kedua kakaknya. Yakni Achmad Abdi Kamal Maulana (18 tahun) dan Achmad Haydar Priyatama (16 tahun). Fawwaz, bocah yang juga siswa SDN Slawu 1 Jember itu, sejak umur 3 tahun belajar menjadi atlet panjat tebing. Namun sayang, prestasi dan potensi Fawwaz sebagai seorang atlet panjat tebing mendapat ganjalan. Untuk berkompetisi ke Aceh, di ajang kompetisi panjat tebing tingkat Nasional. Fawwaz mengaku kesulitan biaya, untuk memenuhi kebutuhan selama mengikuti kompetisi. Padahal Fawwaz lolos untuk ikut kompetisi tingkat nasional itu, setelah banyak menorehkan prestasi dan mendapat medali di tingkat Provinsi Jawa Timur. “Ini kompetisi tingkat nasional saya yang perdana. Pertama kalinya. Alhamdulillah seleksi tingkat provinsi lolos. Makanya bisa ikut Kejurnas di Aceh. Karena saya sering menang di tingkat Provinsi. Jadi poinnya tinggi,” kata Fawwaz. Di tingkat Provinsi Fawwaz mendapat 8 medali dari kompetisi yang diikutinya. “Emas 2, perak 1, dan perunggu 5, belum lagi prestasi di tingkat daerah, sehingga bisa naik ikut kompetisi di tingkat nasional,” lanjut Fawwaz. Namun demikian, Fawwaz mengaku sedih dengan langkah perdananya untuk ikut kompetisi di tingkat nasional. Pasalnya, Fawwaz tidak memiliki dana untuk biaya hidup selama berkompetisi. “Adanya hanya akomodasi berangkat sama tiket yang dijamin pihak panitia di sana. Ya saya berharap bisa juara satu, juga ada bantuan anggaran untuk sangu (biaya hidup) selama berkompetisi di Aceh,” ujarnya. Saat berkunjung ke rumah Fawwaz. Sehari-hari bocah SD itu berlatih dengan didampingi kakak-kakaknya yang juga seorang atlet panjat tebing. Selain juga didampingi oleh seorang pelatih panjat tebing yang akrab dipanggil Pak Nur. Untuk berlatih panjat tebing, Fawwaz selalu melakukannya di rumah ataupun di lokasi papan panjat tebing di Kampus Unej, dan SMAN Ambulu. Karena di dua lokasi itu yang memiliki papan panjat tebing, dengan ketinggian sesuai untuk kompetisi. Untuk di rumah, Fawwaz dan kedua kakaknya tinggal dalam satu kamar berukuran kurang lebih 7 x 1,5 meter. Di dalamnya ada papan panjat tebing lengkap dengan pin yang disusun teratur. Sebagai tempat latihan bagi Fawwaz dan kedua kakaknya. “Untuk (olahraga) panjat tebing ini, kebanyakan kita biaya sendiri. Mulai dari membuat papan panjat tebing, beli pin, harnes, ataupun sepatu (khusus panjat tebing). Uangnya hasil lomba setelah kita menang. Jadi nyicil sampai jadi seperti sekarang,” kata Kakak Pertama Fawwaz. Selain untuk kebutuhan latihan, lanjut pria yang akrab dipanggil Didi ini, untuk ikut kompetisi ataupun kejuaraan selalu biaya sendiri. “Jarang sekali dapat perhatian pemerintah, lebih banyak sendiri. Tapi untuk kompetisi adik saya ini ke Aceh. Saya berharap ada bantuan pemerintah. Toh kompetisinya nasional dan mewakili Jember,” kata Didi.

Menuju Olimpiade Paris 2024, FPTI Bidik 4 Atlet Muda Panjat Tebing

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid mengaku telah memiliki gambaran calon tim utama di Olimpiade Paris 2024. Pemisahan nomor speed dari kombinasi dengan lead-boulder membuat Yenny Wahid optimistis Indonesia akan meraih prestasi. “Olimpiade 2024 nanti bisa jadi momen bagi insan panjat tebing kita, terutama para atlet kita untuk bisa berjaya, untuk bisa kembali merajai, dan menjadi paling the best,” ujar putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid tersebut, Rabu (4/8/2021). Setidaknya ada empat nama kandidat yang telah dibidik FPTI untuk masuk dalam skuad utama panjat tebing Indonesia menuju Paris 2024. Yenny Wahid menyebutkan atlet incaran tersebut masih berusia belasan dan akan mencapai usia emas saat Olimpiade Paris, tiga tahun lagi. Siapa sajakah keempat proyeksi atlet tersebut? Yang pertama ialah Rahmad Adi Mulyono asal Jawa Timur. Saat ini Rahmad baru 19 tahun. Ia pernah memenangi IFSC Connected Speed Knockout, pada 2 Agustus 2020 lalu. Selanjutnya, ada duo Veddriq Leonardo (Kalimantan Barat) dan Kiromal Katibin (Jawa Tengah) juga masuk radar FPTI menuju Olimpiade Paris 2024. Duo atlet putra panjat tebing Indonesia itu menorehkan prestasi luar biasa pada IFSC Climbing World Cup 2021 di Amerika Serikat dan Swiss. Bahkan, Veddriq Leonardo meraih back-to-back medali emas untuk nomor speed putra di dua ajang kelas dunia panjat tebing tersebut. And that's it! Veddriq Leonardo wins it! 🇮🇩 Watch more sport climbing on https://t.co/RG08DMKMzK 🧗#VillarsWC #ClimbingSurOllon pic.twitter.com/ot8D7CyoBf — The Olympic Games (@Olympics) July 2, 2021 Satu nama terakhir yaitu atlet putri Desak Made Rita Kusuma Dewi, FPTI membidik Rita yang finis keempat saat berlaga di Swiss, bulan lalu. “Rita itu bisa lebih lagi prestasinya. Pada prakualifikasi angkanya nomor tiga,” tutur Yenny Wahid soal alasan FPTI membidik atlet muda Bali itu dalam rilis FPTI. “Pas pertandingan agak enggak mujur, enggak bisa sampai atas. Tergelincir. Ini nasib. Tapi, secara hitungan, dia sudah dapat waktu. Sudah bisa memecahkan itu,” lanjut Yenny. Untuk tim pelapis kedua dan ketiga, FPTI akan mengincar pemain junior yang akan menuju usia remaja ketika Paris 2024 tiba. “Makin muda saat mendalami olahraga ini, makin terbentuk muscle memory-nya atau memori ototnya,” ia menambahkan. “Misalnya, Katibin, mulai dari usia 8 tahun. Penting sekali. Kalau betul-betul ada bakat dan minat dan ketemu dengan FPTI, pasti bisa kami fasilitasi,” pungkasnya.