Berkat Prestasinya di Voli Pantai Mia Bisa Berkeliling Nusantara

Mia-Widiayati-Voli-Pantai

Mia Widiayati atau yang sering sapa Mia merupakan salah satu atlet cabang olahraga voli pembawa nama Jawa Tengah pada kompetisi POMNas 2017 lalu. Mia dan tim volinya mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan Sumatera Selatan. Tak hanya voli, Mia juga mengikuti berbagai kompetisi untuk cabang olahraga voli pantai. Gadis berusia 21 tahun ini menuturkan kelebihan menjadi atlet voli, terutama voli pantai alasannya adalah, bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata di Indonesia terutama pantai. “Yang paling seru kalo lagi event tanding voli pantai. Gak hanya bisa main voli di pantainya aja tapi juga bisa piknik. Aku pernah ke Padang, Bengkulu dan yang paling berkesan itu ke pulau Bokori di Sulawesi Tenggara. Sekarang itu sudah jadi destinasi wisata” tuturnya Menurut Mia, voli merupakan olahraga yang unik, tidak hanya membutuhkan kemampuan dalam bermain voli, tetapi lebih karena faktor kerja sama antar anggota tim. “Voli itu unik, karena voli merupakan olahraga beregu dimana kita tidak hanya mengasah skill kita tapi juga belajar untuk bekerja sama, kompak, dan gotong royong dalam tim” ucapnya Kecintaannya terhadap voli sudah tumbuh sejak kelas 5 SD. Berbagai kompetisi dalam cabang olahraga voli pantai sudah ia jalani dengan membawa pulang berbagai medali seperti POPNas, PON Jabar dan POMNas. Mahasiswi Ikip Veteran Semarang ini juga menceritakan bagaimana awal ketika masuk ke club voli Ananta yang turut membesarkan namanya. “Awalnya ikut ekskul di SD. Kebetulan guru olahraga nya pelatih club Ananta namanya Bapak Sutrisno. Nah lama kelamaan tertarik gabung di club. Untuk sekarang ini kebetulan di ikip veteran ada UKM voli nya, gabung disana deh selama ada event mahasiswa.” tutupnya (put/adt)

Mengikuti Jejak Sang Ibu, Pemuda Ini Berhasil Mengalahkan Pemain Catur Nomor 1 Di Indonesia

Azarya-Jodi-Setyaki-catur

Azarya Jodi Setyaki yang akrab dipanggil Jodi itu merupakan salah satu pemain catur yang berlaga pada POMNas 2017 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia juga berhasil menyabet juara 1, sebagai perwakilan dari DKI Jakarta ini mengaku mengikuti jejak sang Ibu yang dulu pernah menjadi atlet catur. “Kebetulan mama pemain catur dan atlet juga. Lumayan sering ikut kompetisi. Aku jadi tertarik main catur dan beberapa kali main hasilnya lumayan jadi ditekuni”, tutur mahasiswa Universitas Atma Jaya ini kepada nysnmedia.com Selain itu, ia juga menuturkan kebahagiaannya saat pernah mengalahkan pemain Grand Master nomor 1 di Indonesia, Susanto Megaranto pada ajang PON 2016 di Jawa Barat. “Waktu itu aku nggak diunggulin jadi berkesan banget bisa mengalahkan pemain catur nomor 1 Indonesia dan sebenarnya aku gak ada trik khusus. Kebetulan aja dia pemain nomor 1 di Indonesia”, tambah Jodi. Kecintaannya pada catur sejak kelas 6 SD, telah membawanya ke berbagai kejuaraan baik tingkat nasional maupun tingkat internasional seperti PON dan Open Chess Championships. Baginya, catur merupakan olahraga yang menggunakan taktik dan melatih kesabaran serta ketekunan pemain sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Catur itu melatih kita untuk sabar dan tekun. Jadi bisa dipake sehari-hari” tutupnya. (put/adt).

Rencananya, Jajaran PB Perbakin Akan Turut Hadir Dalam Open Tournament Menembak Di Ciputat

Menembak-Abadi-Sport-Center

Ajang tahunan yang memperebutkan piala bergilir Abadi Sport Center dalam open tournament menembak, selalu mendapat antusias yang luar biasa dari atlet tembak se-Provinsi Banten maupun luar daerah. Event open tournament ini, biasanya menjadi ajang atlet-atlet muda untuk menunjukan bakatnya dalam urusan menembak. Pemilik Abadi Soprt Center, H Arifin Murad memprediski ajang ini akan diikuti 80% atlet muda yang akan mengasah keahlian menembaknya. “Kapasitas yang diundang hampir se-Provinsi Banten. Karena ini open tournament menembak, bisa diprediksi biasanya 80% atlet muda mendominasi,” ucap H Arifin kepada nysnmedia.com. Nantinya, dalam open tournament menembak ini akan mengundang petinggi Polri yang kebetulan selalu mensupport kegiatan ajang pencarian bakat muda berprestasi, seperti Kabaintelkam, kepala BNN, PB Perbakin, dan staf ahli Menkopolhukam. H. Arifin selaku pemilik Abadi Sport Center memiliki rencana untuk memfasilitasi atlet-atlet muda berbakat di Tangsel maupun luar Tangsel. “Saya kedepan rencananya akan begerak sebagi importir peluru. Karena, kebanyakan atlet-atlet mengalami kesulitan, seperti kekurangan peluru. Respon para pengurus besar Perbakin alhamdulillah, Mabes Polri telah memberikan kepercayaan untuk membantu kemudahan para atlet untuk bisa berlatih,” terangnya. (pah/adt)

Sambut Hari Jadi Yang Ke-2, Abadi Sport Center Gelar Open Tournament Menembak

Salah satu calon peserta tournament menembak di Abadi Sports Center

Lapangan Tembak Abadi Sport Center yang terletak di Jalan Bulak Anggrek RT 07/RW 09 Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat akan menyambut hari jadi yang ke-2 Desember mendatang. Diresmikan pada bulan Agustus 2016, lapangan tembak Abadi Sport Center digunakan untuk menyalurkan hobi para penembak di Tangsel maupun Provinsi Banten. Pemilik Abadi Soprt Center, H Arifin Murad mengatakan, di hari jadi yang ke-2 akan menggelar open tournament menembak. Dikatakannya, undangan sudah mulai tersebar dan sudah diterima oleh para pihak yang diberikan undangan. “Nantinya ada klub perbakin se-Provinsi Banten. Beberapa kali membuat event banyak klub datang dari luar daerah Lampung, Surabaya, Bali bahkan dari Papua. Di ulang tahun ini, akan memperebutkan piala bergilir Abadi Sport Center,” terangnya. Ia pun, berharap mendapat dukungan dari pemerintah dengan adanya event besar seperti ini. “Saya harap Pemda, kepolisian, karena saya sudah mendapatkan izin. Karena, membina olahraga itu memerlukan kebersamaan,” ucapnya kepada nysnmedia.com. Nantinya terdapat tiga kategori yang diperlombakan, 80%nya anak muda berprestasi. (pah/adt)

Dua Atlet Indonesia Bersaing di ISU Junior Grand Prix Ice Skating Di Croatia

2-atlet-ice-skating

Ajang International Skating Union (ISU) Junior Grand Prix 2017 adalah event terbesar untuk skaters (athlete ice skating) Junior Figure Skating. Dan, hadir skaters dari seluruh penjuru dunia yang berlangsung di Croatia, (27-30/9). Indonesia sendiri mengirimkan dua atletnya dapat di andalkan yakni, M Dwi Rizqy Apolianto dan Savika Refa Zahira. ISU Junior Grand Prix Ice Skating memang rutin di adakan pada bulan Agustus – Oktober. ISU Junior Grand Prix Ice Skating terdapat 7 series dan yang ke-8 adalah JGP Final hanya di ambil 6 terbaik untuk di pertandingkan lagi perkatagori. Istilah nama dalam katagori tersebut diantaranya ada Men (single), Ladies (single), Ice dancing (couple/ berpasangan) dan Pair (couple/ berpasangan) dengan usia 13 – 18 tahun. Pelatih Ice Skating tim Indonesia, Bong Agus Nugroho mengatakan kepada nysnmedia.com, bahwa para atlet akan memainkan dua pertandingan yang nantinya akan di akumulasikan untuk bisa naik di atas podium. “Masing-masing melakukan dua kali pertandingan, Short Program & Free Skating. Total dari nilai short dan free adalah point akhir buat para athlete dan yang menentukan untuk naik podium atau tidaknya. Indonesia mendapatkan 2 quota untuk bertanding, first league Brisbane Australia dan 5th league di Zagreb Croatia. Dan, nantinya final di Nagoya, Japan bulan Desember mendatang,” terang Agus. Agus sendiri, menargetkan anak didiknya untuk bisa melampaui nilai terbaiknya yang disebut personal best. “Karena ini baru tahun ke-4 kita di akui oleh ISU (International Skating Union) targetnya saya sebagai pelatih, hanya ingin mereka melewati nilai terbaik nya mereka yang di sebut Personal Best. Ini adalah target saya untuk pertandingan International World Wide,” ujarnya. Adapun nilai personal best Rizqy di 84.46 points dan Savika di 93.32 points in total. Agus juga, menargetkan masuk jajaran top 3 atau top 5 di kawasan Asia Tenggara. “Untuk se-Asia Tenggara target saya untuk berada di top 3-5,” ucapnya. (pah/adt)

Atlet Tinju Cantik Ini Menjadi Primadona Disaat Bertanding

Nurmafadilla-tinju

Berparas cantik itu yang menjadi daya tarik para pria. Tapi, apa masih menjadi daya tarik para pria jika wanita tersebut merupakan atlet tinju? Nurmafadilla, atlet tinju putri yang dimiliki Tangerang Selatan mempunyai wajah cantik nan manis. Nurma sapaan akrabnya, mengawali tinju karena ajakan sang pelatih Sunarto. Namun, dibalik kecintaannya terhadap tinju, Nurma yang bercita-cita sebagai pramugari atau menjadi taruni di Akademi Kepolisian. “Sebenernya cita-cita aku mau jadi pramugari, tapi aku punya cita-cita juga jadi Akpol. Jadinya, aku punya cita-cita dua deh,” terang Nurma kepada nysnmedia.com. Ditambah keinginan sang bunda, yang berkeinginan Nurma untuk menjadi pramugari. “Apalagi jadi pramugari, mamah aku mempunyai keinginan salah satu anaknya ada yang bisa jadi pramugari,” ucapnya. Ketika bertanding dalam berbagai kejuaraan pun, Nurma menjadi primadona dan menjadi daya pikat bagi atlet-atlet tinju pria. Apalagi di mata teman-temannya, Nurma disebut “Madona” nya anak Tangerang Selatan. “Ya, aku dibilang sama temen-temen sekolah aku madonanya anak Tangsel. Kalau lagi tanding juga, banyak yang deketin aku dan banyak yang bilang aku cantik. Aku juga bingung,” pukas gadis belia yang bersekolah di SMA Negeri 7 Tangsel ini. Nurma pun, mengajak kepada wanita lain untuk berolahraga. Menurutnya, kecantikan wanita akan semakin bertambah jika berolahraga. “Jangan bilang cantik kalau belum rasain gimana rasanya menjadi atlet tinju,” tutupnya. (pah/adt)

Gulat Popnas 2017 Ternyata Menyimpan Cerita Unik Mengenai Sepasang Atlet Yang Merupakan Kakak-Adik

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 digelar di Jawa Tengah. Pada gelaran nasional itu terdapat 21 cabang olahraga (cabor) dan empat cabor eksebisi yang akan digelar. Diantara 21 cabor, ada sepenggal kisah unik dari cabor gulat, yaitu atlet gulat yang siap bertanding rupanya ada yang sepersaudaraan (kakak-adik). Menurut lansiran Tribunjateng.com, dalam cabor gulat, ada kakak-adik bersaudara yang mengikuti Popnas 2017. Mereka bersama satu orang atlet gulat lain asal brebes akan siap bertanding. Ketiga atlet tersebut yakni Tegar Arya Wibisono, Justra Aditya dan Bagas Widianto. Aditya dan Bagas inilah si kakak- adik bersaudara dalam Popnas. Pendamping ketiga atlet gulat asal Brebes, Soewarko mengatakan Bagas dan Adit merupakan kakak adik di SMK NU 3 Larangan, Brebes. Bagas pernah meraih juara 1 Kejurda Remaja 2017, juara 2 Kejurda Yunior 2017, juara 1 Kejurda Remaja 2016, dan juara 1 Kejurda Yunior 2016. Sedangkan Aditya, pernah meraih juara 2 Kejurda Remaja 2017, dan juara 2 Indonesia Open 2016.

Di Kenalkan Olahraga Atletik Dari Sang Ayah, Dara Ini Langsung Jatuh Hati

Safrina-Ayu-Melina

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Mungkin itu peribahasa yang tepat untuk atlet lari gawang putri Safrina Ayu Melina. Sejak masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK), Ayu sapaan akrabnya sudah di kenalkan olahraga atletik oleh sang ayah Riswanto Pamudji. Ayu menceritakan awal mula kecintaannya terhadap atletik kepada nysnmedia.com, bahwa semenjak di ajak sang ayah ke lintasan atletik. Dirinya langsung jatuh hati kepada olahraga lari ini. “Sejak kecil sudah sering di bawa ayah kelapangan, ayah juga kebetulan pelatih atletik di wilayah Jawa Timur,” ucap Ayu. Mulai dari situ, Ayu terus dilatih oleh sang ayah untuk menjadi atlet lari handal. Namun, tahun 2013 akhir, Ayu sudah tidak di latih sang ayah lagi. “2013 akhir aku sudah gak dilatih sama ayah. Nah, waktu masih di latih sama ayah, kejuaraan yang pertama kali ikut itu Pekan Olahraga (POR) tingkat SD se-Surabaya. Dan, hasilnya dapat juara 3 di nomor 60 meter sprint, itu waktu aku kelas 4 SD,” pukasnya. Ayu pun, sangat berterima kasih kepada sang ayah yang sudah melatih dirinya sejak kecil untuk menjadi atlet lari. (pah/adt)

Terganggu Kesiapan, DKI Jakarta Targetkan 8 Emas Cabor Renang di POPNAS XIV

Suasana_time_trial_renang_di_GOR_Soemantri_Brodjonegoro,_Kuningan,_Jakarta

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) adalah kegiatan olahraga multi event yang merupakan titik kulminasi pembinaan olahraga pelajar di Indonesia. Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1989 di DKI Jakarta, kemudian secara rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali, pada tahun 1997 Jawa Tengah pernah menjadi Tuan Rumah Penyelenggaran POPNAS IV dan di tahun 2017 Provinsi Jawa Tengah ditunjuk kembali sebagai Tuan Rumah POPNAS XIV tepatnya di Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 5567 atlet dari 34 Provinsi, sudah unjuk gigi dalam ajang dua tahunan ini sejak (11/9) lalu dan akan berkahir pada (21/9). Provinsi DKI Jakarta sendiri terlihat mendominasi dalam perolehan medali dengan mengumpulkan 53 emas, 40 perak dan 42 perunggu. Diikuti, Jawa Barat dengan perolehan 46 emas, 41 perak dan 50 perunggu. Untuk di Cabang Olahraga (Cabor) renang, dalam perhelatan POPNAS XIV 2017 kontingen DKI Jakarta pun, mengalami kendala dalam hal persiapan. Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) DKI Jakarta, Felix Sutanto mengatakan, bahwa persiapan untuk POPNAS XIV tidak maksimal. “Atlet kami banyak yang di pelatnas juga dan sempat juga ikut di Sea Games kemarin di Malaysia, jadi persiapannya bisa dibilang persiapan kita kecolongan,” ucap Felix ketika di konfirmasi nysnmedia.com melalui telfon selulernya. DKI Jakarta mengirimkan 20 atlet untuk cabor renang dan menurunkan atlet lapis satu dan dua. Felix sendiri mengaku, bahwa peta kekuatan POPNAS XIV di cabor renang kali ini cukup merata. “Kalau kekuatan cukup merata. Terlihat Jabar sangat mempersiapkan diri dengan baik. Lapis satu kami yang kelahiran tahun 2000 sangat baik dan yang paling menonjol lapis dua kami atlet kelahiran 2003. Meski, belum bisa mendapat medali, tetapi nantinya akan kami persiapkan untuk POPNAS dua tahun mendatang,” terangnya. Jika tahun lalu, DKI Jakarta sanggup meraih 21 emas. Di POPNAS XIV ini, kontingen DKI Jakarta harus kehilangan 10 emas dan menargetkan setidaknya 8 emas. “Banyak kecolongan, 10 emas hilang. Jadi target kami saat ini, hanya 8 emas. Dan, saat ini sudah mendapatkan 5 emas,” pungkas Felix. (pah/adt)

Walaupun Fasilitas Belum Terpenuhi, Bukan Berarti Tim Voli Pasir Tidak Bisa Berprestasi

voli-pasir

Voli pantai atau voli pasir adalah variasi dari bola voli yang dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring, dan memukul bola voli menggunakan lengan atau tangan. Aturannya pun tak jauh beda dengan voli indoor, yang membedakan hanya jumlah pemain yang dimainkan, yakni 2 lawan 2. Di Tangsel sendiri, fasilitas untuk voli pasir bisa dikatakan belum terpenuhi. Pengurus PBVSI Tangsel, Momon, ketika dihubungi nysnmedia.com membenarkan bahwa sarana dan prasarana untuk cabang voli pasir masih belum terpenuhi. “Fasilitas di Tangsel masih sangat kurang, apalagi untuk voli pasir kita. Kita tidak punya lapangan untuk berlatih. Kita hanya berlatih di lapangan Indoor,” ucap Momon. Meski fasilitasnya belum terpenuhi dengan baik, bukan berarti para atlet Tangsel kurang berprestasi. Pada ajang Kejurda tingkat Provinsi Banten di Rangkas Bitu, Lebak, Banten, Agustus lalu, atlet voli pasir Tangsel mampu memberikan prestasi gemilang yakni 1 emas. “Tapi, Alhamdulilah, meski minimnya fasilitas yang ada, kami selalu meraih prestasi yang terbaik. Biarpun atlet voli kami latihan di lapangan Indoor. Dan, kita juga berterima kasih kepada para pelatih yang ada di sekolah maupun di klub,” pungkasnya. (pah/adt)

10 Atlet Voli Tangsel Perkuat PON Remaja Banten 2018

Jajaran-pengurus-dan-ketua-umum-PBVSI-Tangsel

PBVSI Tangsel tengah mempersiapkan atlet-atlet untuk mengikuti berbagai kejuaran baik yang digelar tahun 2017 maupun 2018. Setidaknya, ada lima agenda kejuaraan yang akan diikuti oleh atlet-atlet voli Tangsel, baik itu tingkat Kota maupun tingkat Provinsi. Yang paling dekat, atlet-atlet voli Tangsel akan mengikuti Pekan Olahraga Kota (Porkot Tangsel), dan mereka akan membela Kecamatannya masing-masing. “Atlet-atlet saat ini lagi disiapkan untuk kejuaran Gladesa yang merupakan program dari Menpora, Porkot program dari Kota Tangsel, POPDA tahun 2018 untuk pelajar, Porprov 2018 yang insyaallah akan di laksanakan di Kabupaten Tangerang dan PON Remaja program dari KONI Banten,” papar Momon selaku pengurus PBVSI Tangsel kepada reporter nysnmedia.com. Tangsel patut berbangga, 10 atlet voli akan tergabung dalam PON Remaja dan juga 2 pelatih asal Tangsel dipercaya untuk menahkodai PON Remaja Banten. Momon mengakui, ini adalah sebagai prestasi yang membanggakan. Karena terdapat atlet Tangsel yang tergabung di PON Remaja Banten. “Alhamdulillah untuk PON Remaja ini, 8 atlet dari Tangsel tergabung di PON Remaja Banten. Voli indoor putra ada 5 atlet, voli Indoor putri ada 3 atlet dan 2 atlet voli pasir putri,” ucapnya. Berikut nama-nama Atlet yang membela PON Remaja Banten 2018. Voli Indoor Putra 1. Firza Pramudia Mukti 2. Aditya Pandu Wicaksono 3. Ridho Saputra 4. Dimas Ardian Permana 5. Danu Prakasa Voli Indoor Putri 1. Sherena Arabela Chairunisya 2. Syahla Oktaviani 3. Citra Amalia Voli Pasir Putri 1. Sherly Jeane M 2. Shafa Gita M Pelatih Indoor Putra asal Tangsel 1. M Yusuf Pelatih Voli Pasir Putri 1. Agus Supardi Momon pun berharap agar nantinya atlet-atlet Tangsel dapat meraih prestasi yang gemilang, dan mendulang emas. (pah/adt)

Perkembangan Bola Voli di Tangsel Kian Meningkat

pbvsi-tangsel

Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Tangsel semakin bersemangat untuk terus meningkatkan prestasi, dan juga mengembangkan olahraga voli melalui berbagai sistem yang telah di susun secara matang oleh PBVSI Tangsel. Diakui pengurus PBVSI Tangsel, Momon, perkembangan olahraga bola voli terus saja meningkat. Terbukti dengan banyaknya prestasi yang diperoleh dari atlet-atlet Tangsel dari berbagai kejuaraan yang diikuti. “PBVSI Tangsel yang dinahkodai oleh Kapolres Tangsel, AKBP Fadli Widiyanto kini perkembangannya semakin baik. Baik itu voli indor maupun voli pasir. Di bulan Agustus yang lalu di ajang Kejurda tingkat Provinsi Banten, Tangsel berhasil mendapatkan 1 emas voli indoor putra, 1 emas voli pasir dan 1 perunggu voli indoor putri,” terang Momon kepada nysnmedia.com. Dengan koleksi 2 emas dan 1 perunggu, Tangsel berhak atas piala bergilir ketua umum PBVSI Banten. Prestasi ini sangat membanggakan bagi Kota Tangsel. Lanjutnya, pembinaan yang dilakukan melalui klub, sekolah-sekolah dan bekerjasama dengan Dispora Tangsel sudah berjalan dengan baik. “Saat ini klub yang tergabung dengan PBVSI Tangsel cukup banyak. Namun klub yg melakukan pembinaan dan pembibitan berjenjang ada 5 klub yaitu Kabeot, Tunas, Putra Wonogiri, Darusalam, MVC Cirendeu. Dan, sekarang kami melakukan pembinaan disekolah melalui ekstrakulikuler voli. Terbukti bulan Agustus lalu, PBVSI dengan Dispora Tangsel mengadakan kompetisi antar sekolah dan mendapatkan antusias yang sangat baik. Ada 23 sekolah untuk tim putra dan tim putri 13 sekolah dari jenjang SMP/SMA baik negeri ataupun swasta,” pungkasnya. (pah/adt)

Setiap Hari Berlatih SepakBola, Sang Ayah Dorong Bakat Anaknya Sekolah Khusus Sepakbola

herjun-sepakbola

Sepakbola di mata masyarakat Indonesia, sudah menjadi pilihan olahraga utama. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua demam dengan olahraga 11 lawan 11 ini. Seperti yang sedang di tekuni oleh pemuda yang bernama lengkap Herjun Harianja merupakan siswa kelas 8 SMP Negri 1 Tangsel. Herjun, mengenal sepakbola dari sang kakak yang juga merupakan pemain sepakbola di level amatir. Melihat talenta sang putra, ayah Herjun langsung menyekolahkannya ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Serpong Jaya. Berbanding terbalik dari sang ayah, ibunda Herjun justru tak setuju putra ke empatnya bermain bola. “Mamah justru nyuruh aku berhenti untuk bermain sepakbola. Tapi, bapak sama kakak terus dukung aku untuk bermain bola,” ujar Herjun. Demi menunjukan kepada ibunda, Herjun berlatih sepakbola setiap hari selepas pulang sekolah. Ya, setiap hari Herjun berteman dengan si kulit bundar untuk meraih prestasi yang membanggakan. “Puji Tuhan, kemarin aku berangkat ke Magelang untuk membela tim pelajar Banten yang berkompetisi di ajang Liga Pelajar U-14 Menpora. Walau hasilnya kurang bagus, tapi aku bisa buktikan ke mamah bahwa aku bisa berprestasi,” terangnya. Pengidola Vladimir Vujovic (Persib Bandung) dan Kante (Chelsea) ini, terus berlatih untuk meraih hasil maksimal di Liga Top Skor U-14 dan Liga Kompas U-14. Remaja kelahiran 22 Juni 2004 yang berposisi sebagi defender atau pemain belakang ini terus menuai segudang prestasi. Harjun bersama timnya sempat merebut beberapa turnamen formal kewilayahan maupun event sepakbola terbuka. – Membela Piala pelajar provinsi Banten 2017 – Juara 3 di SPH – Juara 1 Kacong Cup di Karawang – Juara 1 di Jagat Arsy – Juara 3 di Indramayu – Juara 1 Filur Cup di Bandung Dengan deretan prestasi yang diraihnya, Herjun sering kali di bujuk untuk membela klub-klub sepakbola ternama untuk menjalani latihan. (pah/adt)

Karate: Belajar Dari Pengalaman Pingsan Di Ajang Kompetisi Kopassus, Kini Rizki Lebih Matang Menyambut Piala Panglima TNI

Rizki Putra Hardyansyah yang mulai berlatih karate sejak kelas 3 SD

Atlet Karate harus tahan terhadap pukulan maupun tendangan. Maka dari itu, seorang karateka harus pandai untuk menyerang lawan maupun menghindar dari serangan lawan. Kisah seorang atlet Karate, Rizki Putra Hardyansyah patut di acungi jempol. Lahir dari keluarga atlet, yakni ayah atlet karate, ibu atlet taekwondo dan sang adik atlet karate, membuat Rizki memiliki nilai plus dan perlu di perhitungkan. Sejak kelas 3 SD, Rizki sudah tergabung dalam klub karate Young Tiger. Selain berlatih bersama klub karate, Rizki selalu berlatih bersama ayah dan juga adiknya. Hingga saat ini, Rizki sudah mengikuti berbagai kejuaraan karate baik level Nasional maupun Internasional. Sederet prestasi yang turut membuat namanya melambung diantaranya: – Juara Internasional Open di Jakarta 2015-2016 – Juara Provinsi Banten 2016 -2017 – Juara 3 Asia di Jakarta 2015 – Juara 2 SBY CUP 2016 – Juara 2 Paspampres 2017 Ada peristiwa yang tak bisa di lupakan oleh pelajar kelas 9 di SMP Negeri 1 Tangsel ini. Ketika Rizki bertanding di kompetisi Danjen Kopassus, Rizki harus terkapar akibat tendangan lawan. Dari pengalaman itu, Rizki terus berlatih untuk fokus di setiap pertandingan. “Uluhati saya kena tendang dan saya pingsan. Dari situ, saya belajar untuk fokus dalam setiap pertandingan dan berusaha lebih baik. Bahkan, saya ingin beringas ketika menghadapi lawan,” tegas Rizki. Remaja kelahiran Tangerang 31 Agustus 2003 ini pun, kini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaran Nasional yang diselenggarakan oleh Panglima TNI. “Persiapannya terus berlatih dan sparing partner sama ayah atau adik. Jaga pola makan, pola tidur sama kesehatan. Ayah juga selalu ngasih saran untuk bisa jatuhkan lawan dan jangan takut sama lawan,” jelasnya. Dalam setiap pertandingan yang diikutinya, Rizki selalu meminta restu dan doa kepada kedua orangtua agar meraih kemenangan. (pah/adt)

Walaupun Kalem Di Sekolah, Remaja Ini Ganas Di Matras Saat Menampilkan Bela Diri Taekwondo

arya-taekwondo

SERPONG – Taekwondo merupakan olahraga yang menggabungkan ketangkasan tangan, kaki dan pergerakan tubuh. Seni bela diri ini, berasal dari Korea. Meski berasal dari Korea, bela diri taekwondo juga di gemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari semua kalangan. Tak terkecuali, para pelajar Indonesia. Seperti yang di geluti oleh atlet taekwondo, Arya Danu Susilo yang masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Tangsel, Sudah mulai mengenal olahraga bela diri taekwondo sejak duduk di kelas 4 SD. Bermula melihat teman yang berlatih, Arya kemudian langsung tertarik untuk mencoba olahraga yang beresiko cedera ini. “Waktu pas main dirumah, ada temen yang lagi latihan taekwondo. Aku liatin gerakannya, kok kayanya seru dan dari situ aku langsung tertarik buat gelutin olahraga taekwondo,” ujar Arya kepada reporter nysnmedia.com. Arya sapaan akrabnya, Siswa kelas 8 ini, sempat menerima tendangan keras ke arah hidungnya disaat latihan dan mengeluarkan darah. Namun, tendangan tersebut tak membuat Arya kapok. Justru, makin tertantang untuk terus berlatih dan berlatih. “Ini memang resiko yang aku terima, malah saat hidung aku berdarah, orangtua aku semakin mendukung untuk terus berlatih dan berprestasi di bidang bela diri taekwondo,” terangnya. Benar saja, berbagai prestasi sudah Arya raih diantaranya. – Juara 1 Banten Open – Juara 1 O2SN tingkat Kota Tangsel – Juara 2 Budi Luhur Cup Remaja kelahiran Jakarta, 29 Februari 2004 yang terbilang pendiam dan pemalu ini, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaran Baraduta Cup dan Kejuaran di Solo kategori under 55kg. Namun, jika sudah berdiri di atas matras, sosok pendiam dan pemalu berubah menjadi sangar. (pah/adt)

Berikut Schedule Coaching Clinic Sepakbola Sosial, Ritual Tahunan Ini Pimpin Langsung Oleh Pelatih Amerika

jadwal-uni-papua

Coaching clinic yang rutin di adakan oleh Uni papua FC mendapatkan respon positive dari pelatih luar negeri. Unipapua yang tak lain di gagas oleh Harry Widjaja, CEO Uni Papua Indonesia FC/IDGEN, masih konsisten menebarkan rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa dengan sepakbola. Agenda rutin Unipapua kali ini di bantu oleh pelatih dari CAC Emily Kruger yang datang dari Amerika Serikat dan juga Tejas dari India, serta Frans Paraibabo yang tak lain merupakan pelatih berlisensi di PSSI yang memimpin langsung program ini melalui kerjasama dalam bidang sosial. Rencananya selama di Bali, materi yang diajarkan di antaranya adalah: 1. Circle of Friends 2. Mingle-Mingle 3. Marta for Conflict Resolution 4. Messi For Healthy and Awareness 5. Gaza Support System 6. Stamford Bridge, dan 7. Games For Children Dan setelah dari Bali, program Coaching Clinic CAC Uni Papua FC ini akan berlanjut di Kupang dan Belu, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk kegiatan di NTT telah bekerjasama dengan SSB Bintang Timur, yang didirikan oleh Ketua Komisi V DPR sekaligus Tokoh Masyarakat NTT dan Pengurus PSSI yang sangat cinta akan olahraga sepakbola, yaitu Fary Francis. Perkiraan, moment Coaching Clinic di NTT akan diselengarakan pada tanggal 18 – 22 September 2017. Menurut rilis yang di terima nysnmedia.com, kegiatan ini sekaligus menjadi penjajakan program sepakbola perbatasan IDGEN dengan BNPP yang telah mengadakan MOU pada 12 Juli 2017 lalu, antara Ketua BNPP Tjahjo Kumolo dengan CEO dan Pendiri Uni Papua FC, Harry Widjaja. Coaching Clinic CAC juga akan berlanjut di pulau Cenderawasih, tepatnya di Kepala Burung akan melibatkan para praktisi sepakbola sosial Uni Papua FC Sorong. Para guru-guru olahraga, pelatih Uni Papua dari Sorong dan Sorong Selatan serta Maybrat akan bergabung selama 5 hari untuk mengikuti program CAC ini. Coaching Clinic di Sorong, Papua Barat akan diadakan pada tanggal 25 – 29 September 2017 mendatang.     Sementara itu kegiatan Coaching Clinic Uni Papua Indonesia FC dengan CAC akan ditutup di Aceh, oleh Uni Papua FC Kuta Gle Aceh yang dikomandani oleh Fauzany. Dalam agendanya di Aceh, penyelenggaraan Coaching Clinic ini akan didukung oleh Pemerintah Kota Aceh, dan melibatkan Walikota Aceh H. Aminullah Usman SE membuka kegiatan ini, serta didukung oleh Asprov PSSI Aceh, Dispora Aceh, dan mitra-mitra kerja Uni Papua Aceh. Coaching Clinic akan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa Aceh, pada tanggal 2-5 Oktober 2017, akan dihadiri juga oleh Pelatih PPLP dari Jawa Tengah Andreas Kristianto dan peninjau program sepakbola sosial dari Perancis.(red)

Uni Papua FC Jalin Kerjasama dengan Coaches Across Continents

uni-papua

Dalam menjaga konsistensi dan program berkelanjutan komunitas sepakbola sosial Indonesia Uni Papua Indonesia, yang berada dibawah payung organisasi IDGEN mengadakan ritual tahunan yang ke-5 kalinya sejak tahun 2012. Secara rutin moment ini menjadi agenda tahunan yang bernama Coaching Clinic untuk Para Pelatih Sepakbola Sosial bersama Organisasi Dunia, Coaches Across Continents (CAC). CAC adalah NGO dari Amerika Serikat untuk pelatihan pelatih sepakbola sosial, organisasi ini didirikan oleh Nick Gates, yang tak lain merupakan mantan Pemain Liga Inggris, CAC saat ini adalah Organisasi yang terbesar di dunia dan menjalankan programnya lebih dari 50 Negara. Tujuan Uni Papua dan CAC pada pelatihan ini diantaranya untuk memperlengkap para insan pelatih sepakbola secara sosial, dan juga untuk memperdalam materi-materi baru yang berhubungan dengan kehidupan sosial anak-anak untuk dapat memahami tentang masalah-masalah sosial yang berkembang dan diajarkan melalui permainan sepakbola. Rabu,13 September 2017. Menurut rilis yang di terima oleh nysnmedia.com, pada opening ceremoni pertama diadakan pada hari senin kemarin 11 September 2017, hingga sampai dengan 15 September 2017 mendatang di Denpasar Bali. Coaching Clinic itu diikuti oleh para pelatih Uni Papua FC Bali yang berasal dari penjuru Denpasar dan sekitarnya, ada juga pelatih Uni Papua cabang Surabaya, Probolinggo, Blitar, hingga pelatih asal Afrika Selatan, Perancis yang bergabung, serta dari organisasi mitra Uni Papua FC yang tersebar di Bali.(red)

Berhasil Lahirkan Bibit Berbakat, Wakil Ketua IKASI Banten Terus Mengkampanyekan Olahraga Anggar

Widi Dwi Anggono (Tengah) kepala IKASI (Ikatan Olahraga Anggar Seluruh Indonesia).

Olahraga anggar merupakan permainan olahraga aksi yang sudah populer di kalangan anak muda. Prajurit berpedang ala jaman romawi dengan pakaian jubah berbahan besi, anggar menjadi olahraga menggunakan pedang. Sosok Widi Dwi Anggono adalah pelatih, guru, juga mantan atlet nasional dari provinsi Banten. Yang mengenali anggar sejak tahun 2003 yang sekarang berusia 34 tahun. Dan saat ini menjabat sebagai ketua harian IKASI (Ikatan Olahraga Anggar Seluruh Indonesia) Tangsel. Karirnya kepelatihanya berawal dari mengambil jurusan keolahragaan specialist fencing/anggar di universitas negeri jakarta. “Saya kuliah di universitas negeri jakarta dan mengambil jurusan keolahragaan. Juga mengambil specialist di fencing/anggar,”ujar widi. Malang melintang mengajar pelatih anggar ini sempat berpindah pindah. Perjalanan karir melatih anggar bermula dari 2005 di Sekolah ST.Peter School di Kelapa Gading, ST. jhon School, Sinarmas World Academy, dan Nanyang School. Kemudian tahun 2007 ia pindah bekerja ke sekolah-sekolah di BSD Tangerang Selatan dan mengembangkan anggar di seputar Tangsel sampai dengan saat ini, dengan alasan agar lebih mudah memasyarakatkan olahraga anggar melalui sekolah. “Karena saya adalah guru olahraga sehingga memudahkan saya untuk mengembangkan anggar di sekolah tersebut. Salah satu murid anggar saya adalah “derby Romero” (artis kepompong) video klip Tuhan Tolonglah,”papar widi. Berikut peraihan prestasi yang telah diraih sang pelatih baik kejuaraan antar sekolah, pelajar dan PPLP, kejurda Banten, open tournament, sampai kejurnas. 1. ST.John School (114 medali selama 8thn) 2. Sinarmas World Academy (8 medali) Lebih lanjut juga memaparkan kepada nysnmedia.com bahwa kecintaannya terhadap anggar merupakan kebanggaan bagi dirinya. “Kecintaan saya terhadap anggar yang mendorong saya untuk menyisihkan waktu dan tenaga untuk memajukan dan memasyarakatan olahraga ini, hingga rasa bangga bila melihat anak didik kita menjadi juara,”lanjut Widi. Selain itu, atas kecintaanya terhadap olahraga anggar, di foto prawedding dengan sang istri juga mengusung konsep ala anggar. Dan putri cantikya bernama bernama Eunoia Sabela Alessandra juga memiliki arti bagian dari olahraga tersebut. Widi juga menambahakan “Sabela artinya Sabre, salah satu jenis senjata di anggar,”tutup Widi. (mrd/adt)

Tampil Memukau Di Setiap Laganya, Putra Rebut Gelar Jawara Basketball Lintas Sekolah

putra-aji-basket

Putra Aji Asbrani lahir di Sukoharjo 12 Juli 1999, pemain bernomor punggung 8 yang menjadi kapten tim SMAN 22 Jakarta ini memiliki skill memukau dalam permainan basketball yang berlangsung di GOR Soemantri Kuningan, Jakarta (23/08). Ini merupakan ajang baru pertama kali Putra Aji ikut dalam kompetisi dbl Honda. Dengan segudang prestasi dan pengalaman yang di dapatkan sebelum ia ikut kompetisi DBL ini, sangat Wajar bila sang pelatih Thezar Rafirin mempercayai Ban kapten di lenganya. Berikut perolehan juara yang telah di raih oleh Putra Aji Asbrani melalui ajang lintas sekolah: 1. Juara 1 budut cup 2. Juara 1 penabur cup 3. Juara 1 Cijantung cup 4. Juara 1 26 cup 5. Juara 1 104 cup 6. Juara 1 Dos-q cup 7. Juara 1 5 cup 8. Juara 1 80 cup 9. Juara 2 Angkasa1 cup 10. Juara 2 50 cup 11. Juara 2 54 cup 12. Juara 2 8 cup 13. Juara 3 Univ STMT 14. Juara 3 36 cup 15. Juara 3 CC cup Di final kemarin (26/8), Putra Aji kembali sukses dengan membawa tim basketballnya SMAN 22 jakarta merebut piala di kompetisi honda DBL 2017. Selain itu Putra Aji Asbrani sangat berharap Setelah lulus SMA, dapat masuk universitas impiannya dan memajukan basket nasional. “Saya berharap setelah lulus, saya bisa masuk ke universitas yang saya impikan yang tim basketballnya maju, dan bisa punya harapan bermain di IBL,”ujar Putra. Tak sampai di situ saja, setelah usai DBL Jakarta ini ia terpilih masuk tim DKI Jakarta, mewakili kejuaraan nasional di surabaya. Putra juga menambahkan, cita – cita terbesarnya ingin membanggakan orang tua, dan menjadi pemain timnas basket. “Cita cita saya ingin menjadi pemain basket nasional dan membahagiakan orang tua dan orang terdekat saya,”tutup Putra. (mrd/adt)

Keluarga Besar Atlet basket, William Makin Tampil Lebih Percaya Diri

william-basket

Kapten tim basket putra dari SMAN 71 Jakarta, yang bernama lengkap Anthony William Lalisang atau yang akrab di panggil william merupakan salah satu atlet basket nasional yang berasal dari Klub pokeba Jakarta. Pemuda 16 tahun yang lahir di Jakarta 18 desember 2000 ini, mulai masuk kedunia basket sejak ia duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Anak dari bapak Yohanes dan ibu Karin Lalisang, William Mewarisi darah basket dari ibunya, Ibunya Karin Lalisang merupakan mantan atlet basket nasional. “Paman, kakek dan ibu saya seorang atlet, paman mantan atlet basket nasional, kakek mantan atlet tenis nasional sedangkan ibu mantan atlet basket juga,”ujar william. kemarin (26/8) di ajang Honda DBL West Java Series Jakarta, selain sukses membawa timnya menjadi runner up di ajang DBL series 2017, William juga berhasil menyabet nominasi kategori pemain terbaik di DBL Jakarta tahun ini. “Saya tidak menyangka, karena memang tidak ada target kesitu. Saya sama pelatih hanya ingin kasih yang terbaik dan menang setiap game. Karena bermain lepas ngga ada beban Tuhan kasih bonus juga ke saya selain masuk final mendapatkan gelar pemain terbaik,” lanjut william. Kejuaraan yang pernah di ikuti William dan berhasil membuahkan prestasi antara lain: 1. Kejurnas u14 2014 (emas) 2. Kejurnas u16 (emas) 3. Popwil 2016 (emas) 4. Asean school games 2017 (peringkat ke – 4 Runner up and first team dbl Jakarta series 2016) Terakhir, kemarin ia mendapatkan predikat pemain terbaik di DBL 2017, dengan torehan yang ia dapatkan sampai saat ini. Bukan tidak mungkin ia akan terus menciptakan prestasi yang lainya. Mungkin juga akan di boyong ke timnas senior basketball untuk mewakili Indonesia berlaga di tingkat internasional.(mrd/adt)