ASEAN University Games 2024: Zohri Sumbang Emas untuk Indonesia

Lalu Muhammad Zohri, pelari Indonesia berbakat asal Lombok Utara, mencatatkan namanya dalam sejarah atletik Indonesia dengan meraih medali emas pada cabang lari 100 meter putra dalam ASEAN University Games (AUG) 2024. Keberhasilan ini diraih Zohri setelah mengalahkan pesaing-pesaingnya dengan waktu yang mengesankan di Lapangan Atletik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Selasa, (2/7/2024). Perlombaan ini menunjukkan dominasi Zohri sejak awal. Sebagai salah satu favorit, Zohri tampil dengan start yang kuat dan mampu mempertahankan kecepatannya hingga mencapai garis finis. Dengan catatan waktu 10,19 detik, Zohri tidak hanya merebut medali emas untuk Indonesia, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai salah satu sprinter terbaik di kawasan ASEAN. AUG 2024 di Surabaya menjadi panggung bagi Zohri untuk menunjukkan kemampuannya yang telah terbukti sejak usia muda. Dilahirkan di Lombok Utara, Zohri telah menunjukkan bakatnya sejak awal karier atletiknya. Dengan pelatihan yang intensif dan komitmen yang tinggi, Zohri berhasil melampaui ekspektasi dan meraih prestasi gemilang di tingkat internasional. “Meraih medali emas di ASEAN University Games ini adalah impian yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya bersyukur atas dukungan dari keluarga, pelatih, dan semua pihak yang telah membantu saya mencapai titik ini,” ujar Zohri dengan penuh rasa bangga usai lomba. Kemenangan ini bukan hanya mengukuhkan Zohri sebagai pahlawan bagi atletik Indonesia, tetapi juga memberikan semangat baru bagi perkembangan olahraga lari di Tanah Air. Dengan prestasinya, Zohri menginspirasi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka dalam bidang olahraga, serta menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, segala hal adalah mungkin. Prestasi Zohri juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan atlet-atlet berkelas dunia. Dukungan dari pemerintah, federasi olahraga, dan masyarakat sangat penting untuk membangun infrastruktur olahraga yang mendukung perkembangan atletik di Indonesia. AUG 2024 tidak hanya menjadi ajang untuk meraih prestasi, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antarnegara ASEAN melalui olahraga. Kompetisi yang sengit dan sportivitas tinggi di antara atlet-atlet dari berbagai negara menjadi cerminan semangat persatuan dan persaudaraan di kawasan ASEAN. Sebagai bagian dari persiapan dan dukungan untuk atlet-atlet muda, Indonesia terus meningkatkan infrastruktur olahraga dan program pembinaan atletik. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat terus bersaing di panggung internasional dan menghasilkan lebih banyak prestasi yang membanggaka Kemenangan Muhammad Zohri di AUG 2024 tidak hanya merupakan capaian pribadi, tetapi juga kemenangan bagi semua orang Indonesia. Semangat juang Zohri dan dedikasinya dalam mencapai prestasi tertinggi adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Dengan dukungan terus-menerus dari seluruh pihak, Indonesia dapat melahirkan lebih banyak lagi atlet-atlet berbakat yang mampu bersaing di kancah internasional.

ASEAN Schools Games 2024: Atletik Sumbang Tiga Medali Pada Hari Pertama

Cabang olahraga (cabor) atletik 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024 digelar di Da Nang Athletes Training Center, Vietnam, Senin (3/6). Di hari pertama yang memperlombakan sebelas nomor ini, tim atletik Indonesia berhasil menyumbangkan tiga medali terdiri dari satu perak dan dua perunggu. Medali perak secara mengejutkan diraih Novi Luthfi Afifah di nomor lompat tinggi putri. Atlet asal SKO SMAN 1 Grobogan ini mencatatkan lompatan 1,50 meter. Novi mesti mengakui keunggulan atlet tuan rumah Vietnam Duong Thi Thao yang menorehkan catatan 1,74 meter. Medali kedua yaitu perunggu nomor lari 800 meter putra yang diraih Asfari. Atlet asal PPOP DKI Jakarta ini mencatatkan waktu 1:56.78 yang merupakan personal best. Pelari tuan rumah Vietnam mendominasi nomor ini masing-masing Duong Phu Toan dengan catatan waktu 1:55:44 sebagai peraih emas dan Luong Binh Duong yang meraih perak. “Alhamdulillah, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dan bisa mendapatkan emas,” ujar Asfari yang masih akan bertanding di nomor 1.500 meter putra. Sementara medali ketiga atletik Indonesia disumbangkan Rizky Fahmi nomor 3.000 meter putra. Atlet asal PASI Malang ini mencatatkan waktu 9:31.00. Kembali lagi pelari tuan rumah mendominasi nomor ini yaitu Nguyen Le Hoang Vu sebagai peraih emas dengan waktu 9:29:65 dan Nguyen Hoang Thinh yang diganjar perak dengan torehan 9:30:41. “Kita sudah sesuai target untuk Asfari dan Rizky Fahmi mendapat perunggu masing-masing di nomor 800 meter dan 3.000 meter. Yang menarik adalah Novi yang bisa mendapat perak. Alhamdulillah kita total hari ini kita satu perak dan dua perunggu,” jelas Manajer Atletik Kontingen Indonesia di ASG 2024, Suryo Agung Wibowo. Diakui pada hari pertama ini Indonesia kehilangan target medali emas yaitu di nomor tolak peluru putra. Menurut Suryo hal ini dikarenakan adanya peningkatan prestasi dari negara-negara pesaing. “Bahkan Singapura pun bisa lempar 17 meter, itu di luar ekspektasi kita. Nah itu menjadi evaluasi kita ke depannya untuk lebih aware lagi terkait dengan data-data yang kita dapat,” urainya. Untuk atletik hari kedua Selasa (4/6) besok, Suryo menyebut akan ada delapan nomor yang dipertandingkan. Salah satunya berpotensi medali emas yaitu di nomor 800 meter putri yaitu Mutiara Oktarani dari Yogyakarta yang merupakan atlet Pelatnas. “Insyaallah kami berharap di nomor itu (meraih emas),” sebut mantan pelari nasional yang pernah menyandang gelar manusia tercepat di Asia Tenggara ini. Terkait hilangnya potensi emas di hari pertama atletik ini, Asisten Deputi (Asdep) Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi pada Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Aziz Ariyanto menyatakan hal itu akan menjadi bahan evaluasi. Menurutnya akan membutuhkan kerja keras bagi atletik untuk bisa mendulang banyak emas. “Doakan saja besok masih mendapat medali. Semoga target ke depannya lebih baik lagi dan ini evaluasi buat kita pada pembinaan di level pelajar,” tutur Asdep Aziz. Sumber: Kemenpora

Atlet Muda Indonesia Raih Prestasi di Kejuaraan Atletik Asia U-20

Tim Atletik muda Indonesia telah menyelesaikan perlombaan di ajang 21st Asian U-20 Athletics Championships yang diselenggarakan di Dubai Police Stadium, pada 24 hingga 27 April yang lalu. Ajang ini adalah agenda penting dalam kalender Asosiasi Atletik Asia (AAA), dengan partisipasi 36 negara dan lebih dari 1.500 atlet yang berkompetisi dalam 48 nomor perlombaan. Maria Andriani Melabessy, atlet berusia 18 tahun dari Jakarta, berhasil membawa pulang medali perunggu dari nomor lompat galah. Usaha keras Maria terbayar dengan lompatan terbaiknya yang mencapai 360 cm. Atlet Lompat Jauh dan Lompat Jangkit asal Kalimantan Barat, Katyea Ebri Safitri berhasil memecahkan Rekor Nasional Junior Indonesia untuk nomor Lompat Jauh. Dengan lompatan 5,97 meter, Katyea melampaui rekor sebelumnya (5,75 meter) yang dipegang oleh Maria Natalia Londa sejak tahun 2007. Katyea juga hampir meraih medali di nomor Lompat Jangkit dengan lompatan 12.39 meter, yang menempatkannya di posisi keempat. Di lintasan 1.500 meter, Mutiara Oktarani dari D.I. Yogyakarta, mencatat waktu Personal Best (PB) baru dengan catatan 4 menit 32,99 detik, memperbaiki catatan PB sebelumnya di 4 menit 38,64 detik. Demikian pula dengan Maulana Ismail dari Jawa Timur, yang memperbaiki catatan waktu PB-nya di nomor lari 400 meter menjadi 48,18 detik, dari sebelumnya 48,33 detik. Maulana juga turun di nomor lari 200 meter dan finish dengan catatan waktu 22,50 detik. Shava Salvia dan Hoshi Fatiha tampil kompetitif di nomor sprint. Shava mencatat waktu 12,79 detik di 100 meter dan 25,97 detik di 200 meter, sedangkan Hoshi mencapai waktu 12,66 detik di 100 meter dan 26,65 detik di 200 meter. Di lintasan lain, atlet Pelatnas Atletik Desentralisasi Mimika, Eqman Yance, mencatat waktu 49,24 detik di nomor lari 400 meter. Dalam nomor lomba lapangan, atlet tolak peluru Afrizal Faiz mencatatkan lemparan dengan jarak 14,03 meter. Sementara atlet lempar lembing Zaenuri mencatat lemparan 52,32 meter. Sekretaris Umum PB PASI, Tigor Tanjung, mengungkapkan bahwa prestasi ini patut disyukuri namun tetap akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk memantau efektivitas program pembinaan atlet muda. “Mengikuti kejuaraan internasional memberikan pengalaman berharga bagi atlet muda kita dan membantu kita dalam mengevaluasi serta meningkatkan program pembinaan di level junior,” ujar Tigor dalam keterangan resmi. Tigor menambahkan bahwa masih banyak ruang untuk peningkatan. Upaya mendorong bibit-bibit muda perlu untuk dilakukan sambil terus mengevaluasi perkembangannya. PB PASI sendiri sangat fokus dengan pengembangan atlet-atlet muda sejak beberapa tahun belakangan. Salah satunya dengan menggandeng DBL Indonesia dalam menyelenggarakan kejuaraan atletik pelajar terbesar di Indonesia, Student Athletics Championship (SAC). PB PASI juga mendapatkan dukungan dari MIND ID untuk mendukung upaya atlet-atlet berkompetisi di kejuaraan nasional dan internasional, termasuk melangsungkan Pusat Pelatihan Atletik Nasional di Pangalengan, Jawa Barat. Selain itu PB PASI juga berkolaborasi dengan PT Freeport Indonesia untuk mengadakan program Pelatnas Atletik Desentralisasi di Mimika, Papua. “Kita perlu lebih aktif dan agresif dalam mempersiapkan atlet muda, sejalan dengan apa yang dilakukan oleh negara lain. Dan ini yang juga akan terus kita lakukan, karena kita tidak bisa terus menerus bergantung pada atlet-atlet senior,” pungkasnya. Sumber: Detiksport

Hasil Kejuaraan Atletik Pelajar Jakarta-Banten

Hasil Kejuaraan Atletik Pelajar Jakarta-Banten

Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia 2022 – kualifikasi wilayah DKI Jakarta dan Banten tuntas. Berikut hasil lengkapnya! Ajang ini berlangsung selama tiga hari pada 18-20 November 2022. Pada kategori putri, podium juara disapu bersih pelajar yang mewakili SMAN 2 Tangsel. Mereka adalah Dhavina Novia Putri, Anggita Salsabilla dan Ajeng Lintang Rahayu. Dhavina finis tercepat dengan waktu 3 menit 5,89 detik disusul Anggita 37 detik lebih lambat (runner-up). Sedangkan Ajeng finis ketiga dengan torehan waktu 4 menit 3,49 detik. SMAN 2 Tangsel kian membuktikan sukses menjalankan pembinaan pada nomor lari jarak menengah. Seiring keberhasilan menempatkan siswanya di podium juara kategori putra. Taffarel Juan sukses finis pertama dengan 2 menit 55,78 detik. Disusul siswa SMAN 2 Tangsel lainnya,Regi Elfianto. Sedangkan peringkat ketiga menjadi milik Iqbal Satria Ikhsan dari SMA Pattimura Jakarta Selatan yang mengemas waktu 2 menit 57,87 detik. Dengan demikian, kuota lolos ke National Championship mewakili Jakarta & Banten untuk nomor lari jarak menengah 1.000 meter baik putra dan putri, seluruhnya diisi oleh perwakilan dari SMAN 2 Tangsel. Sebagai informasi, para pelajar yang tampil sebagai juara dan runner-up khusus jenjang SMA dari semua nomor di sembilan wilayah qualifiers akan melaju ke National Championship yang rencananya digelar di Jakarta, 9 hingga 11 Desember 2022. Pemenang di tingkat nasional nantinya akan diberangkatkan ke Australia, untuk menjalani training camp di fasilitas sport science ternama di Negeri Kanguru itu. Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta, I Gede Sarjana, memuji kompetisi atletik yang digelar hasil kerja sama Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan DBL Indonesia. “Dengan cara-cara seperti ini kita bisa mendapatkan atlet-atlet muda. Saya tadi melihat dari tiga sampai empat rombongan sudah bagus sekali. Nah anak-anak itu tinggal dipoles saja. Dari kompetisi seperti ini harapannya mereka bisa berprestasi dan berkaliber internasional,” katanya. I Gede Sarjana juga berharap ada tindak lanjut bagi para pelajar yang sudah menorehkan prestasi. Seperti halnya Hana Hany Sormin, yang sukses naik podium juara nomor tolak peluru putri sekaligus memecahkan rekor dengan jarak tolakan 8,59 meter mengalahkan rekor sebelumnya atas nama Asri Tri Handayani, wakil SMAN 2 Sumbawa yang menciptakan jarak 8,53 meter saat tampil pada Bali-Nusra Qualifiers di Mataram, 30 September hingga 2 Oktober lalu. Prestasi yang ditorehkan pelajar dari Jakarta & Banten Qualifiers ini tak kalah hebat. Misalnya catatan waktu milik Dwi Prasetyo. Siswa SMAN 29 Jakarta yang menjuarai nomor bergengsi 100 meter putra dengan perolehan waktu 11,67 detik. Catatan waktu itu mendekati perolehan M. Fahril Wardanang, 11,15 detik, siswa SMAN 1 Woja dari Bali-Nusra Qualifiers. “Saya kira, banyak anak-anak muda di Indonesia yang punya potensi di cabang olahraga atletik. Tetapi harus didorong dan dibuatkan panggung untuk mengangkat potensi-potensi itu. Seperti melalui kompetisi seperti (Energen Champion SAC Indonesia) ini,” tambah I Gede Sarjana. Wakil Jakarta & Banten Qualifiers yang ke National Championship: Lompat Jauh Putri (SMA) 1. Vallenxia Tanza Gracia (North Jakarta Intercultural School) – 4,35 meter 2. Diva Rahmawati Sangaji (SMAN 110 Jakarta) – 4,21 meter Lompat Jauh Putra (SMA) 1. Fadhil Muhammad Rizky (SMAN 13 Jakarta) – 6,01 meter 2. Abdillah (SMAN 1 Jakarta) – 5,97 meter Tolak Peluru Putri (SMA) 1. Hana Hany Sormin (SMAN 104 Jakarta) – 8,59 meter (REKOR) 2. Jesselyn Felicia Eirnyfer (SMAN 5 Jakarta) – 7,89 meter Tolak Peluru Putra (SMA) 1. Iga Septianto Nugroho (SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon) – 13,32 meter 2. Reno Wiranata (MAN 18 Jakarta) – 10,86 meter Lari 100 Meter Putri (SMA) 1. Calista Esther Emily (SMA IGN Slamet Riyadi) – 13,71 detik 2. Zahra Triani (SMAN 24 Jakarta) – 14,11 detik Lari 100 Meter Putra (SMA) 1. Dwi Prasetyo (SMAN 29 Jakarta) – 11,67 detik 2. Fadlan Fachri Fauzi (SMAN 2 Pandeglang) – 11,89 detik Lari 4×100 Meter Putri (SMA) 1. SMAN 75 Jakarta – 59,35 detik 2. SMA Tzu Chi PIK – 01;03,69 Lari Estafet 4×100 Meter Putra (SMA) 1. SMAN 39 Jakarta (C) – 50,33 detik 2. SMAN 12 Kota Tangsel – 50,47 detik Lari 1.000 Meter Putri (SMA) 1. Dhavina Novia Putri (SMAN 2 Tangsel) – 03;35,89 2. Anggita Salsabilla (SMAN 2 Tangsel) – 03;42,80 Lari 1.000 Meter Putra (SMA) 1. Taffarel Juan C. (SMAN 2 Tangsel) – 02;55,78 2. Regi Elfianto (SMAN 2 Tangsel) – 02;57,82

Waspadai Pelari Tuan Rumah, Sri Mayasari Siap Sumbangkan Medali Emas SEA Games Vietnam

Waspadai Pelari Tuan Rumah, Sri Mayasari Siap Sumbangkan Medali Emas SEA Games Vietnam

Sri Mayasari menjadi salah satu atlet yang diharapkan bisa mendulang medali emas di SEA Games 2021 Vietnam dari nomor 400 meter. Untuk mewujudkan target tersebut, Sri terus meningkatkan volume latihannya hingga 97 persen. “Latihan sudah, semuanya sudah dimaksimalkan termasuk juga meningkatkan speed. Semua aman dan siap merebut medali emas, semoga rezeki,” kata Sri saat saat ditemui usai latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/4). Pemecah rekor nasional dalam waktu 53,22 detik pada nomor lari 400 meter putri PON Papua 2021 ini mewaspadai kekuatan dari atlet tuan rumah. Menurutnya, Vietnam meraih hasil baik dalam edisi SEA Games sebelumnya di Filipina. “Saingan terberat memang tuan rumah. Pasti dia akan habis-habisan. Meski demikian, saya tetap optimis bisa dapat emas,” ujar Sri. Dalam latihan terakhirnya, wanita 28 tahun tersebut mencatatkan waktu yang cukup baik. Sri berhasil membukukan 52,66 detik. Catatan waktu ini jelas lebih baik dari hasil yang diraihnya saat PON di Papua tahun lalu. “Semoga dengan latihan yang telah dijalani ini membuahkan hasil,” jelas Sri. Terpisah, pelatih Sri, Bastoni cukup percaya diri jika Sri akan mendapatkan hasil terbaik di SEA Games Vietnam. Dia bilang Sri sudah menjalani latihan secara serius. “Sudah sembilan puluh tujuh persen voume latihannya. Sekarang ini tinggal menambah dan mematangkan speednya. Dia sangat menikmati saat-saat latihan dan enjoy menjalaninya. Semoga target emas bisa dicapai,” pungkas Bastoni.

HUT Ke-70, Kopassus Menggelar Lomba Atletik Jaring Atlet Muda

HUT Ke-70, Kopassus Menggelar Lomba Atletik Jaring Atlet Muda

Kopassus menggelar lomba atletik dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-70. Lomba yang diberi nama Danjen Kopassus Cup 2022 ini bertujuan menjaring atlet-atlet muda dengan mengangkat tema ‘Tunjukkan Yang Terbaik Jadilah Sang Juara’. Lomba atletik ini terbagi ke dalam tiga kategori. Tiga kategori tersebut yakni TNI/Polri, Umum, dan Umum U-20. Masing-masing kategori terdiri dari paling tidak enam nomor. Kecuali TNI/Polri, kategori Umum dan Umum U-20 akan mempertandingkan nomor lompat jauh dan lompat tinggi. Lomba atletik ini akan mengambil tempat di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 2-5 Juni 2022. Mereka yang berminat bisa mendaftar dengan biaya Rp 100 ribu termasuk biaya daftar ulang. Pihak penyelenggara menargetkan 5.000 peserta untuk mendaftar. Mereka yang berminat bisa mengunjungi halaman athleticsopendanjenkopassuscup2022.com. “Pihak panitia juga menyediakan hadiah total Rp 99 juta. Pemenang dari masing-masing kategori akan mendapatkan Rp 1 juta,” ujar pihak Kopassus, Jumat (8/4). Di sisi lain, aspek kesehatan juga tak luput dari penyelenggaraan lomba. Pihak panitia menyediakan dokter untuk memeriksa kondisi calon peserta sebelum lomba. Nantinya, peserta yang tidak lolos tidak akan diizinkan mengikuti lomba. Lomba atletik ini juga tetap mematuhi protokol kesehatan. Tahapan Lomba – Peserta akan melaksanakan penyisihan dari awal pertandingan secara best time. – Penyisihan akan dilaksanakan sampai dengan final – Peserta yang lolos final tiap-tiap babak berjumlah: 60 orang/kategori cabor. – Peserta yang bertanding pada babak final harus dalam keadaan sehat dan tetap menaati prokes.

Cedera Hamstring, Zohri Mundur dari Semifinal Kejuaraan Dunia Atletik Indoor

Cedera Hamstring, Zohri Mundur dari Semifinal Kejuaraan Dunia Atletik Indoor

Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri mundur dari semifinal nomor 60m putra Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Beograd, Serbia yang berlangsung pada Minggu 20 Maret. Itu terjadi karena dia mengalami cedera hamstring. Zohri lolos ke semifinal setelah finis ketiga dalam Heat 3 dan berada di urutan kesembilan dari keseluruhan heat dengan mencatatkan waktu 6,58 detik. Pada babak semifinal, Zohri bersaing dengan sprinter-sprinter dunia, seperti Marvin Bracy dan Christian Coleman dari AS, serta peraih emas Olimpiade Tokyo asal Italia Lamont Marcell Jacobs. Namun, Zohri tidak bisa melanjutkan pertandingan di semifinal demi menjaga cederanya tidak semakin parah dan menjaga peluang tetap tampil di SEA Games 2022 Vietnam. Zohri menjadi salah satu atlet yang diharapkan mampu menyumbangkan emas untuk Indonesia dalam SEA Games yang akan digelar pada 12-23 Mei nanti. Pelari berusia 21 tahun itu diperkirakan akan turun di nomor 100 meter putra, 200 meter, dan estafet 4×100 meter. “Tim medis bekerja sama dengan pembinaan dapat menangani cedera ini agar Zohri segera pulih. Kami tahu bahwa sudah beberapa kali Zohri mengalami kasus ini,” tulis sebuah pernyataan dalam rilis resmi PASI.

Zohri Siap Tampil Kejuaraan Dunia Atletik di Serbia

Zohri Bakal Ikuti Kejuaraan Dunia Atletik di Serbia

Atlet nasional asal Kabupaten Lombok Utara (Lotara), Lalu Muhammad Zohri, akan tampil di Kejuaraan Dunia Atletik Indoor 2022 atau World Athletics Indoor Championships 2022. Kejuaraan ini akan dihelat di Stark Arena Belgrade, Serbia 18-20 Maret. Pelari 21 tahun ini dijadwalkan akan turun pada nomor 60 meter putra. Zohri akan bersaing dengan atlet-atlet kelas dunia dalam olahraga ini. Sprinter muda ini terakhir kali tampil pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua 2-15 Oktober 2021 lalu. Dikutip dari Antara, Zohri mengaku, kondisinya sedang sehat dan bugar. “Tidak ada kendala apapun. Pada 2022 saya siap untuk bertanding,” katanya, Jumat (18/2). Zohri di awal tahun ini sebanarnya diagendakan tampil di ajang atletik internasional di Kazakhstan, namun itu ditunda karena tingginya Covid-19. “Februari saya sebenarnya tampil di Kazakhstan. Karena ada kendala jadinya batal, saya akan fokus untuk menghadapi kejuaraan dunia atletik di Serbia,” sambungnya. Zohri mengaku, sejauh ini persiapan telah dilakukan dengan baik. Dia bersama atlet lainnya menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Stadion Madya Gelora Bung Karno. “Latihan normal setiap hari, kecuali hari minggu,” ucapnya. Atlet kelahiran 1 Juli 2000 ini pun berharap doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk dapat tampil maksimal di Serbia. “Semoga saya terus dapat memberikan prestasi membanggakan bagi Indonesia,” harapnya.

Profil Rezcan Mass, Pelari Muda Asal Medan

Profil Rezcan Mass Siregar, Pelari Muda Asal Medan

Sumatera Utara memang dikenal kerap menyumbang para atlet-atlet berbakat. Rezcan Mass Siregar merupakan satu di antara atlet muda berbakat asal Sumatera Utara. Ia merupakan pelari dengan nomor lomba, menengah dan jauh. Diakui Rezcan, ia memulai mengenal dunia atletik sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia awalnya hanya ikut-ikutan. Namun, saat duduk di bangku kelas 2 SMP, ia mulai serius pada cabang olahraga (cabor) itu. “Pas SMP kelas 2, kalo gak salah tahun 2016. Alasannya karena termotivasi dari kakak saya sendiri yang juga menggeluti olahraga lari. Beliau pernah juara nasional maupun internasional,” ujar Rezcan, Minggu (4/7/2021). Diketahui, Rezcan merupakan adik kandung dari pelari wanita, Nyai Prima Agita Siregar. Nyai pernah menorehkan prestasi di berbagai kompetisi olahraga, diantaranya, meraih medali emas di nomor lari 10.000 meter puteri pada ajang Porwil Sumatera, tahun 2015, Bangka-Belitung. Prestasi-prestasi inilah yang memotivasi Rezcan semakin aktif menggeluti dunia atletik, khususnya lari. Ia mengatakan, pertama kali bergabung dengan atletik, di klub Parluatan Athletic Club. Rezcan mengisahkan tentang kompetisi yang paling berkesan menurutnya. Saat itu ia kali pertama menjadi perwakilan Indonesia di ajang kompetisi internasional. “Itu pas di Hongkong, kejuaraan Asian School Cross Country, tahun 2017. Alhamdulillah juara 1, di kategori 4 Km. Kenapa berkesan, karena waktu itu pertama kalinya berlomba di luar negeri. Jadi saya ngerasa sangat bangga, bisa berlomba untuk Indonesia dan alhamdulillah pertama kali ke luar negeri dapat medali emas,” katanya. Biodata: Nama: Rezcan Mass Siregar Tempat, Tanggal Lahir: Pintu Langit Jae, 13 Januari 2002 Daftar Prestasi: 1. Jatim Open – Remaja Junior (2016): Meraih medali emas lari 3.000 m. 2. Kejurnas Remaja Junior Jakarta (2016): Meraih medali emas lari 1.500 m & medali perunggu 3.000 m. 3. Popnas Jateng (2017): Meraih medali perak lari 5.000 m. 4. Kejurnas Antar PPLP Papua (2017): Meraih medali perak lari 5.000 m. 5. Asian School Cross Country Championship Hongkong (2017): Meraih medali emas lari 4 Km individu & medali perunggu di beregu (tim). 6. Kejurnas Antar PPLP Gorontalo (2018): Meraih medali emas lari 5.000 m. 7. SEA Youth Thailand (2018): Meraih medali perunggu lari 3.000 m. 8. Kejurnas Remaja Junior GBK (2018): Meraih medali emas lari 3.000 m & perak 1.500 m. 9. Kejurnas Antar PPLP Babel (2019): Meraih medali emas lari 5.000 m & perak 1.500 m. Sumber: Tribun Medan

Kembali Dipanggil Pelatnas, Pasha Incar Emas di Sea Games Vietnam

Kembali Dipanggil Pelatnas, Pasha Incar Emas di Sea Games Vietnam

Atlet muda asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Mutiara Oktarani Nurul Al Pasha, kembali dipanggil pelatnas atletik. Bagi Pasha, pemanggilan pelatnas ini merupakan kali kedua setelah bulan Februari tahun 2020 lalu. Kala itu, setelah tiga bulan berlatih seluruh atlet dipulangkan karena pandemi yang mengharuskan seluruh aktivitas berhenti. Kembali mendapat kesempatan, Pasha mengaku akan berlatih menempa diri memaksimalkan potensi, dengan target medali di ajang internasional. “Tahun lalu sempat sekitar tiga bulan di Pengalengan, lalu pulang ke Yogya lagi. Sekarang kebetulan dipanggil lagi, mudah-mudahan bisa maksimal di sana,” ungkap Pasha dilansir Krjogja.com. Pasha yang kini masih bersekolah di kelas 2 SMP, mengaku masih sedikit nervous ketika harus bergabung dengan pelatnas. Ia sempat merasa berat meninggalkan orangtua di Seyegan, Sleman namun akhirnya memberanikan diri untuk memperjuangkan prestasi. “Senang sekali dipanggil pelatnas tapi ya sedih juga karena harus ninggalin keluarga. Ya bagaimanapun harus, mudah-mudahan saya bisa dapat target medali emas di nomor 1500 meter, mudah-mudahan bisa ikut Sea Games di Vietnam nanti,” sambungnya terisak. Sementara, Ketua KONI DIY, Prof Djoko Pekik Irianto mengatakan bawasanya Pasha memang diproyeksikan jangka panjang untuk tim atletik Indonesia. Kesempatan yang datang ini diharapkan bisa dimanfaatkan betul sehingga kemampuan Pasha bisa berkembang dan mencapai titik tertinggi di kemudian hari. “Ini kali kedua Mutiara Pasha dipanggil pelatnas dan dia aset Indonesia tidak hanya DIY dan Sleman di dalamnya. Dia satu dari sekian puluh juta kaum muda yang berprestasi. Musuh terberat itu diri sendiri dalam olahraga atletik jadi harapan kami dik Pasha ini bisa berjuang dengan maksimal di sana, sehingga bisa tampil di kejuaraan multi event internasional seperti Sea Games bahkan Olympik,” harapnya. Pasha sendiri menjadi salah satu atlet DIY yang dipanggil pelatnas. Beberapa atlet seperti dari cabang voli pantai dan panahan terlebih dahulu dipanggil menjalani pelatnas.

PB PASI Targetkan 5 Atlet Tembus Jajaran Elit Dunia

PASI Targetkan 5 Atlet Tembus Jajaran Elit Dunia

Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) akan meluncurkan program 5 atlet menuju pentas dunia. Kelima atlet itu akan dijaring Tim Talent Scouting dari berbagai daerah yang dianggap potensial. Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui di Stadion Madya GBK, Jakarta, Senin, menuturkan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk mengisi jajaran atlet atletik terbaik dunia setelah melihat prestasi dan capaian selama ini. “Sekarang PASI punya target lima atlet bisa masuk kelas dunia dalam lima tahun ke depan. Seperti misalnya Zohri, dia sudah di 30 besar pelari 100 meter, lainnya juga akan kami dorong,” kata Luhut menjelaskan. Untuk mewujudkan rencana ini, PB PASI juga sudah menyiapkan langkah terstruktur dengan melakukan pencarian bibit atlet di seluruh daerah. Luhut menyebutkan, proses pencarian bibit atlet ini dijadwalkan mulai berjalan setelah Lebaran. “Untuk atlet lempar (lembing dan cakram) misalnya, kami coba cari di Merauke atau Papua, untuk atlet lari ke NTB atau NTT. Jadi sekarang lebih spesifik prosesnya. Pelatihnya pun akan kami perbaiki,” ujarnya. Selain itu, PB PASI juga tengah membangun fasilitas latihan di daerah Pangalengan, Jawa Barat. Fasilitas trek ini berada di ketinggian 1.100 mdpl, dengan harapan bisa melatih paru-paru atlet agar lebih kuat. Tidak lupa urusan gizi juga akan lebih diperhatikan. Asupan makanan atlet akan dijaga ketat dengan melalui konsultasi dari ahli gizi. “Saya diingatkan bahwa ternyata mereka kadang suka makan sesukanya. Harusnya makan sesuai menu yang teratur dan disesuaikan oleh ahli gizi. Kuncinya harus disiplin, kalau tidak seperti ini tidak akan bisa masuk kelas dunia,” kata Luhut menegaskan.