Pembagian Kelompok Usia dalam Bulu Tangkis, 2 Kategori untuk Seleknas PBSI 2022

Pembagian Kelompok Usia dalam Bulu Tangkis, 2 Kategori untuk Seleknas PBSI 2022

Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bakal menggelar seleksi nasional mulai Senin (10/1/2022). Lantas, bagaimana pembagian kelompok usia pada Seleksi Nasional PBSI 2022? Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI untuk tahun 2022 akan digelar pada 10 hingga 15 Januari di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Adapun, Seleknas PBSI 2022 dijadikan sebagai pengganti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang merupakan amanat dari AD/ART PBSI. Selain itu, Seleknas PBSI 2022 juga menjadi bagian dari proses regenerasi serta promosi dan degradasi tahun 2022. Seleknas tahun ini akan menyasar pemain-pemain muda guna meneruskan regenerasi bulu tangkis Indonesia. “Kami akan mengadakan Seleknas sebagai pengganti dari Kejurnas khusus tahun ini,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky. “Tahun ini kami tidak bisa menggelar Kejurnas karena di setiap provinsi juga tidak mengadakan Kejurprov sebagai syarat menggelar Kejurnas. Ini juga karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat kejuaraan-kejuaraan lokal tidak bisa diselenggarakan,” imbuh Rionny. “Seleknas kami gelar sebagai upaya regenerasi dan mengejar ketertinggalan tahun lalu karena pandemi Covid-19,” tutur Rionny menjelaskan. Pembagian Kelompok Usia dalam Bulu Tangkis Dilansir dari akun Twitter Badminton Indonesia, terdapat enam kelompok usia dalam bulu tangkis. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembagian kelompok usia dalam bulu tangkis: Usia dini: usia di bawah 11 tahun Anak-anak : usia di bawah 13 tahun Pemula: usia di bawah 15 tahun Remaja: usia di bawah 17 tahun Taruna: usia di bawah 19 tahun Dewasa: usia setelah 19 tahun Format dan Kategori Usia Seleknas PBSI 2022 Soal format Seleknas PBSI 2022, Rionny mengungkapkan bahwa format pertandingan yang digunakan adalah round robin dan knock out. Kemudian untuk kategori usia peserta Seleknas PBSI 2022, dua kategori yang akan dipertandingkan adalah Taruna dan Dewasa. Untuk kategori Taruna, atlet yang dapat menjadi peserta Seleknas PBSI 2022 adalah kelahiran 2004 dan seterusnya. Sementara itu, untuk kategori Dewasa adalah bagi atlet bulu tangkis kelahiran 2002 dan 2003. “Atlet kelahiran 2002 dan 2003 akan kami gabung dalam satu kategori kompetisi, dan kategori lain untuk atlet kelahiran 2004 dan seterusnya. Format pertandingan adalah round robin dan knock out,” kata Rionny Mainaky menjelaskan.

Sempat Tertunda, Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior Akan Digelar 2022

Sempat Tertunda, Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior Akan Digelar 2022

Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior (WJC) akan segera dilangsungkan di Spanyol pada 2022 mendatang. Ajang tertinggi bagi atlet di bawah 19 tahun ini sempat tertunda selama dua tahun. Pandemi virus corona membuat Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior harus tertunda. Turnamen itu terakhir dilangsungkan pada 2019 lalu, setelah itu. Pada 2020 Selandia Baru gagal jadi tuan rumah, setelah itu pada 2021 giliran Tiongkok yang batal melangsungkan Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior karena ketidaklayakan tempat. Rabu (29/12/21) BWF mengeluarkan pernyataan bahwa WJC akan dilangsungkan di Spanyol pada Oktober 2022 mendatang. Kabar tersebut disampaikan oleh BWF melalui laman resminya. “Awalnya, BWF telah menunda acara 2021 dengan harapan untuk menjadwal ulang pada akhir 2021 atau awal 2022, tetapi tidak ada solusi yang dapat ditemukan karena banyaknya kompleksitas COVID-19 seputar perjalanan dan keselamatan atlet muda,” demikian pernyataan dari BWF. “BWF yakin dan berkomitmen untuk Kejuaraan Dunia Junior yang berlangsung pada tahun 2022 dan kami berharap Turnamen Sirkuit Junior juga dapat dilanjutkan ke tingkat yang lebih besar di semua wilayah pada kuartal pertama tahun 2022,” sambungnya lagi. Di edisi terbaru kejuaraan dunia level junior ini, BWF mendapatkan sumbangan lima Piala Eye Level baru untuk diberikan kepada para pemenang di Kejuaraan Dunia Junior BWF 2022. Sumbangan tersebut berasal dari mantan Presiden BWF dan ketua Yayasan Budaya Pemuda Dunia, Dr. Kang Young Joong. Dr Kang pertama kali menyumbangkan Eye Level Cups pada tahun 2011 sebagai bagian dari dukungannya untuk mengembangkan bulu tangkis di kalangan anak muda. Uniknya, pada edisi kali ini, piala yang disumbangkan berbeda bentuknya dari turnamen sebelumnya. Biasanya piala-piala sebelumnya identik dengan memiliki “kuping”. Namun, untuk piala edisi terbaru sumbangan Dr. Kang Young Joong memiliki bentuk tegak lurus dan dibaluti warna emas. Turnamen sendiri akan dimulai dengan event beregu campuran dengan rincian jadwal sebagai berikut: Turnamen beregu Campuran – Senin 17 hingga Sabtu 22 Oktober 2022. Kegiatan Pendidikan / Kebudayaan – Minggu 23 Oktober 2022. Turnamen Perorangan – Senin 24 Oktober hingga Minggu 30 Oktober 2022. Edisi terakhir diadakannya kejuaraan ini tahun 2019, pada Surdinata Cup Indonesia berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Tiongkok pada babak final. Kemudian dari turnamen Eye Level Indonesia pun berhasil meraih 1 gelar juara di nomor ganda putra atas nama Leo Rully Carnando dan Daniel Marthin.

Ternyata Ada “Wakil” Ketiga Indonesia di Nomor Tunggal Putra Olimpiade Tokyo

Ternyata Ada "Wakil" Ketiga Indonesia di Nomor Tunggal Putra Olimpiade Tokyo

Pergelaran turnamen olahraga terbesar sedunia Olimpiade Tokyo 2020 sudah semakin dekat. Hanya tinggal hitungan hari pesta olahraga empat tahunan sekali tersebut akan segera bergulir. Para negara peserta pun mulai mengirimkan kontingen mereka untuk mewakili di setiap cabang olahraga. Tim bulu tangkis Indonesia menjadi salah satu yang pertama untuk bertolak ke Negeri Sakura. Mereka tiba di Bandara Haneda Jepang, pada Jumat (9/7/2021) lalu. Saat tiba di Haneda, seluruh kontingen telah menjalani tes PCR dan hasil seluruhnya negatif. Setelah transit sekitar sembilan jam, rombongan melanjutkan penerbangan ke Prefektur Kumamoto. Tim bulu tangkis Indonesia mengirimkan total 11 atlet, terbanyak diantara wakil Indonesia di cabang olahraga lain. Dari 11 atlet tersebut, 2 diantaranya merupakan wakil di nomor tunggal putra. Keduanya ialah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Namun, ternyata ada tunggal putra asal Indonesia lain yang tampil di Olimpiade. Dialah Ade Resky Dwicahyo. Pada Olimpiade kali ini, ia bakal memperkuat Azerbaijan. Nama Ade sendiri tak asing di telinga para fans bulu tangkis Indonesia. Pebulutangkis yang baru menginjak usia 23 tahun tersebut memiliki karir yang cukup unik. Ade sempat memperkuat tim Indonesia di dua turnamen beregu. Dua turnamen yang dimaksud adalah Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2016 lalu. Namun dua tahun berselang, Ade mengambil keputusan besar dengan hijrah ke Azerbaijan. Tak disangka, keputusannya itu mengubah jalan karier bulu tangkisnya. Ade mulai berhasil meraih gelar di beberapa turnamen internasional. Tercatat, Ade sukses memenangi 13 titel BWF International Challenge dan enam kali keluar sebagai runner-up. Selain sebagai pemain tunggal putra, Ade ternyata juga aktif berlaga di nomor ganda putra. Berpasangan dengan Azmy Qowimuramadhoni, pemain binaan PB Exist ini sempat terjun di enam turnamen berbeda. Saat ini, pebulutangkis kelahiran 13 Mei 1998 itu menempati peringkat ke-71 dunia untuk nomor tunggal putra dan ranking ke-224 di sektor ganda putra.

Jaring Atlet Muda Berbakat, Sarawijaya Dana Mandiri Cup I Sukses Digelar

Para Peserta Sarawijaya Dana Mandiri Cup I

Sebanyak 549 pebulu tangkis putra-putri dari berbagai kategori usia mengikuti Kejuaraan Bulutangkis ‘Sarawijaya Dana Mandiri Cup I/2020’ di GOR Praja, Badung, Rabu (16/12) malam, hingga Minggu (20/12) malam. Peserta tidak hanya berasal dari Bali, melainkan juga dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Total ada 33 klub bulu tangkis yang mengikuti kejuaraan ini. Kategori yang diperlombakan yakni mulai dari pra usia dini (U-9), usia dini (U-11), anak (U-13), pemula (U-15), remaja (U-17) dan taruna (U-19). Ketua Panpel, Ni Putu Desiana Ratna Dewi, mengaku tidak menyangka dengan antusiasme yang diberikan oleh masyarakat. Meski digelar ditengah pandemi, jumlah peserta yang ikut membludak. Kendati demikian, panitia pelaksana tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jadi, penonton di GOR sangat terbatas, sehingga tidak terjadi kerumunan massa,” ujar Putu Desiana. “Bagi peserta dari luar Bali seperti Mataram, wajib menjalani rapid test,” lanjutnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kejuaraan ini bertujuan untuk menjaring atlet berbakat dan bertalenta di usia dini. Khusus bagi juara tunggal putra dan putri, kelompok pemula dan remaja, akan dibiayai guna berlanjut ke ajang nasional. Di sisi lain, Ketua umum Pengkab PBSI Buleleng, Gede Darmawan, mengatakan, jika ia dan pihaknya salut atas terselenggaranya kejuaraan ini meski ditengah keterbatasan karena pandemi. Menurut Darmawan, pihaknya menjaring 19 atlet yang akan dibina oleh PBSI Buleleng. 19 atlet tersebut terdiri atas 12 atlet putra dan 7 atlet putri.

Pengkot PBSI Bandung Bangun Sekolah Bulu Tangkis Demi Tingkatkan Prestasi

Pengkot PBSI Bandung Bangun Sekolah Bulu Tangkis Demi Tingkatkan Prestasi

Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bandung akan membangun sebuah sekolah bulu tangkis di Kota Bandung dalam waktu dekat. Sekolah bulu tangkis yang nantinya akan diberi nama Bandung Badminton Academy itu akan dikelola langsung oleh PBSI Kota Bandung. Bandung Badminton Academy akan membuka kelas-kelas anak-anak usia dini mulai dari pemula, junior hingga senior. Sementara itu, latar belakang didirikannya Bandung Badminton Academy karena rasa keprihatinan Ketua Umum PBSI Kota Bandung, Nurfalah, atas prestasi bulu tangkis di Kota Bandung. “Semua tahu bahwa Kota Bandung adalah gudangnya atlet bulu tangkis. Sejak tahun 50-an, orang-orang Bandung sudah melanglang buana menjadi juara dunia seperti Tan Joe Hok, lalu ada Kang Iie Sumirat, sampai Taufik Hidayat, terinspiras kesana, saatnya kita memiliki Bandung Badminton Academy, kita galakan lagi prestasi bulu tangkis di Kota Bandung agar lahir-lahir atlet baru seperti tiga legenda bulutangkis itu,” papar Nurfalah, seperti dilansir dari maungbandung.pikiran-rakyat.com. Nurfalah menambahkan, olahraga bulu tangkis merupakan olahraga yang telah banyak memberi kontribusi dalam membawa harum bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Melalui sekolah bulu tangkis yang akan didirikan ini, Kota Bandung harus kembali menjadi barometer lahirnya atlet-atlet bulu tangkis berprestasi untuk kepentingan bangsa. “Seniman Mang Koko saking bangganya pada waktu sampai menciptakan lagu badminton dengan Bahasa Sunda, bukan dengan bahasa nasional, itu artinya saat Mang Koko menciptakan lagu itu prestasi bulu tangkis Kota Bandung sedang menanjak karena pada saat itu manggung pebulutangkis–pebulutangkis Jawa Barat khususnya di Kota Bandung,” kata Nurfalah menambahkan. Oleh sebab itu ujar Nurfalah, bukan hal mustahil dengan didirikannya Bandung Badminton Academy, tidak hanya akan mencetak namun akan melahirkan sekaligus melanjutkan kejayaan Kota Bandung sebagai barometer bulu tangkis di Tanah Air. Nurfalah bersama dengan jajaran baru saja dilantik sebagai Pengcab PBSI Kota Bandung periode 2020-2024 pada Sabtu 7 November 2020 kemarin di GOR Bandung Juara Jalan Jakarta, Kota Bandung. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Harian Pengprov PBSI Jabar, Ugianto Hartono. Pada pelantikan tersebut, turut dihadiri oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Barat, Akhmad Wiyagus, yang memberikan sambutanya secara virtual. Selain itu, Wakil Walikotta Bandung, Yana Mulyana, Ketua Umum KONI Kota Bandung Nuryadi, Sekum Pengprov PBSI Jawa Barat, Lutfi Hamid serta para legenda bulu tangkis Kota Bandung, Nara Sudjana, Iie Sumirat dan Taufik Hidayat turut menyaksikan pelantikan acara tersebut.

Jaring Talenta Bulu Tangkis, Bupati Bangka Cup Digelar

Patuhi Protokol Kesehatan, Bupati Bangka Cup Digelar Tanpa Penonton

Kejuaraan bulu tangkis Bupati Bangka Cup 2020 akan dimulai besok, Selasa (27/10/2020) di Stadion Orom Sungailiat. Sebanyak 115 atlet dari berbagai wilayah Kabupaten Bangka memastikan ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Meski digelar ditengah pandemi, Bupati Bangka Cup akan digelar tanpa penonton demi mematuhi protokol kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia, Julian Saputra, Senin (26/10/2020) petang. “Kita gelar tanpa penonton di Lapangan Bulutangkis Orom yang mendaftar hingga penutupan sebanyak 115 atlet,” kata Julian Saputra, dilansir dari Bangkapos.com. 115 Pebulutangkis yang ambil bagian terbagi dalam 5 nomor. Untuk nomor tunggal putra kelahiran 2010 diikuti sebanyak 21 atlet, sementara untuk tunggal putri kelahiran tahun 2010 diikuti 11 atlet. Selanjutnya tunggal putra kelahiran 2008 diikuti 21 atlet, tunggal putri kelahiran 2004 diikuti 15 atlet, tunggal putra kelahiran 2004 diikuti 21 atlet. Kemudian ganda putra veteran diikuti 18 atlet dan ganda putra umum 8 atlet. Menurut Julian Saputra pihaknya telah berkeliling kecamatan kecamatan di Kabupaten Bangka mempromosikan kejuaraan termasuk memasang spanduk ditempat tempat strategis dan membagikan brosur. “Sudah kita informasikan sejak satu bulan ini intensif,” kata Julian Saputra. Diharapkan dari kejuaraan yang digelar setiap tahun ini akan muncul atlet atlet bulutangkis potensial. Dimana akan ditindaklanjuti dengan pembinaan oleh PBSI Bangka bekerjasama dengan klub bulutangkis tempat atlet bernaung. “Terus terang pebulutangkis usia muda di Kabupaten Bangka angkanya terus menurun tentunya lewat ajang ini kita bisa menjaring atlet potensial untuk dapat mengharumkan nama Kabupaten Bangka,” kata Julian.

Daftar Pebulu Tangkis Indonesia Yang Masuk 10 Besar Rangking BWF Junior

Daftar Pebulu tangkis Indonesia Yang Masuk 10 Besar Peringkat BWF Junior

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memang telah membekukan peringkat dunia untuk level senior dan junior terhitung sejak Selasa, 31 Maret 2020 lalu. Keputusan ini diambil karena tidak adanya turnamen seusai gelaran All England Open 2020. Dalam keterangan resminya, BWF membekukan peringkat dunia hingga waktu yang belum ditentukan. Namun, siapa saja kah para pebulu tangkis muda Indonesia yang mampu masuk deretan 10 besar Rangking BWF Junior? Dari nomor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani dan Stephany Widjaja mampu masuk ke dalam daftar 10 besar dalam Rangking BWF Junior per 17 Maret 2020. Putri Kusuma Wardani berada di peringkat ke-5 dengan raihan 14,610 poin dari 8 turnamen musim ini. Sementara Stephany Widjaja berada satu strip dibawahnya dengan raihan 13,670 poin dari 11 turnamen. Beralih ke nomor ganda putri, Melani Mamahit dan Tryola Nadia mampu meraih posisi runner-up dengan raihan total poin sebanyak 15,800 dari 11 turnamen. Posisi Melani berada di bawah Zhou Xin Ru dari China yang menempati posisi ranking 1 dunia dengan raihan poin 17,210 dari 5 turnamen. Sementara itu, Indah Cahya Sari Jamil mampu memuncaki Rangking BWF Junior dengan total 25,430 poin dari 10 turnamen. Disusul oleh Teges Satriaji Cahya Hutomo dengan raihan 12,965 poin dari 7 turnamen. Yang menjadi catatan dalam Rangking BWF Junior adalah di tunggal putra dan ganda putra. Di dua nomor bergengsi tunggal itu, pemain Indonesia tertinggal dari negara lain. Ini harus menjadi perhatian bagi PB PBSI untuk mendongkrak kualitas tunggal putra dan ganda putra junior Indonesia. Dengan keadaan yang serba terbatas saat ini, tentu menjadi tantangan tersendiri yang mau tidak mau harus dihadapi dan dipersiapkan dengan matang. Karena setelah semua ini berlalu, setiap negara maupun individu akan saling berlari kencang untuk menjadi yang terbaik dan mengejar semua ketertinggalan.

Status Djarum Sirnas 2020: Masih Dikaji

Djarum Sirnas 2020

Djarum Sirkuit Nasional yang lebih dikenal dengan sebutan Sirnas, pelaksanaan nya tahun ini masih dalam status penundaan akibat dampak dari pandemic Covid-19. Sejatinya seri pertama Sirnas 2020 dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tanggal 23-38 Maret 2020 di Purwokerto, Jawa Tengah. Dilansir dari situs Djarumbadminton.com, ketua PP PBSI, Achmad Budiharto menyampaikan bahwa Jadwal Djarum Sirnas 2020 masih disusun dan akan dirapatkan antara bidang turnamen, sponsor dan PP PBSI. Adapun jadwal yang telah disusun sebelumnya meliputi 8 kota, 5 diantaranya adalah kota-kota baru yang belum pernah mengadakan Sirnas sebelumnya. 3 kota yang kembali ditunjuk menjadi penyelenggara adalah DKI Jakarta, Bandung (Jawa Barat) dan Purwokerto (Jawa Tengah). Berikut jadwal lengkap Sirkuit Nasional 2020 sebelum ditunda: 1. Sirnas Jawa Tengah di Purwokerto (Premier) – 23-28 Maret 2. Sirnas Jambi di Jambi – 6-11 April 3. Sirnas Jawa Barat di Bandung (Premier) – 29 Juni-4 Jul 4. Sirnas Bali di Denpasar – 20-25 Juli 5. Sirnas DKI Jakarta di Jakarta (Premier) – 24-29 Agustu 6. Sirnas Kalimantan Tengah di Palangkaraya – 22-26 September 7. Sirnas Sulawesi Selatan di Makassar – 23-28 November 8. Sirnas Jawa Timur di Surabaya (Premier) – 7-12 Desember Sponsor yang ditunjuk dalam Sirnas 2020 ini adalah Djarum Foundation, Li Ning, Flypower dan Polytron. Dikutip dari situs badmintonindonesia.org, salah satu syarat umum Djarum Sirnas 2020 yaitu: KETENTUAN KELOMPOK USIA YANG DIPERTANDINGKAN : • MANDATORI a. Remaja Putra/Putri usia di bawah 17 tahun, kelahiran tahun 2004 atau sesudahnya (Tunggal, Ganda dan Ganda Campuran) b. Taruna Putra/Putri usia di bawah 19 tahun, kelahiran tahun 2002 atau sesudahnya (Tunggal, Ganda dan Ganda Campuran) c. Dewasa Putra/Putri usia bebas (Tunggal, Ganda dan Ganda Campuran) • OPSIONAL a. Pemula Putra/Putri usia di bawah 15 tahun, kelahiran tahun 2006 atau sesudahnya (Tunggal, Ganda) KETENTUAN PESERTA : Peserta adalah : 1. Perkumpulan/klub SAH PBSI (sudah terdaftar dalam SI PBSI) 2. Pelatnas/Pelatprov/Pelatkab/Pelatkot/Pusdiklat/SKO/PPOP 3. Peserta Luar Negeri

Kejuaraan BWF World Junior Championship 2020 resmi ditunda ke Januari 2021

Kejuaraan BWF World Junior Championship 2020

Dilansir dari situs resmi BWF (Badminton World Federation), Kejuaraan BWF World Junior Championship 2020 resmi ditunda. Kompetisi ini awalnya dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 28 September – 11 Oktober mendatang di Auckland, Selandia Baru. Namun dengan mempertimbangkan dampak Covid-19 dalam hal traveling dan lain nya, maka event ini di re-schedule menjadi tanggal 11-24 January 2021. Kompetisi yang dikenal dengan nama lengkap Barfoot & Thompson BWF World Junior Champhionship 2020 ini akan diawali dengan: – Mixed Team Championship (Suhandinata Cup; sejak 2008) untuk beregu: 11-16 Januari 2020 – Single Championship (Eye Level Cup) untuk perorangan: 18-24 Januari 2020 Adapun prestasi Indonesia di tahun 2019 yang diadakan di Rusia yaitu Juara Suhandinata Cup dan satu Eye Level Cup dari pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin. Beberapa nama besar yang lahir dari Kejuaraan BWF World Junior ini termasuk Kento Momota (Jepang), Ratchanok Intanon (Thailand), Viktor Axelsen (Denmark) dan Chen Long (China). Kejuaran BWF World Junior Championship ini pada mulanya diprakarsai dari Bimantara World Junior Invitational yang diadakan di Indonesia dari tahun 1987 sampai 1991. Ardy Wiranata dan Haryanto Arbi masing-masing merupakan kampiun dari event tersebut.

Universitas Brawijaya Tuan Rumah POMDA Jatim Cabang Karate dan Bulutangkis

Universitas Brawijaya tuan rumah POMDA Jatim cabang karate dan bulutangkis. (istimewa)

Malang- Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur (Jatim), menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) tingkat Jawa Timur (Jatim). POMDA menjadi ajang mencari atlet kontingen yang akan berlaga di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) mendatang. Tahun ini, UB menjadi tuan rumah untuk cabang olahraga Karate dan Bulu Tangkis yang mulai dihelat pada 24-30 Juni 2019. Dan, diikuti oleh 162 atlet dari 19 perguruan tinggi di Jatim. Untuk cabang karate berlangsung di Gedung Samanta Krida, sedangkan Gelanggang Olahraga (GOR) Pertamina-UB untuk cabang bulutangkis. Upacara pembukaan POMDA Jatim ini dilaksanakan pada Senin (24/6/2019) di Gedung Samanta Krida. Kepada para kontingen, Sekretaris Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI), Sulistyorini mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Malang. “POMDA dan SELEKDA juga dilaksanakan di Surabaya, Jember, Kediri, Madiun dan Bangkalan dan terdiri dari 22 cabang olahraga”, ujar Sulistyorini dikutip situs resmi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur (Jatim), Selasa (25/6). Melalui ajang ini, ia berharap dapat menjaring atlet berprestasi untuk POMNAS. Sementara itu, Nuhfil Hanani, Rektor UB, berharap ajang ini dapat menguatkan persaudaraan dan persatuan antar kontingen. “Baik di Jawa Timur maupun di tingkat nasional, semoga POMDA juga bisa menciptakan persatuan dan persaudaraan. Junjung sportivitas dan kejujuran dan ciptakan prestasi Jawa Timur,” tukas Nuhfil. (Adt)

Tampil All-Out, Gloria Emanuelle Optimis Ganda Campuran Atasi Inggris dan Denmark

Gloria Emanuelle Widjaja optimis ganda campuran Indonesia mampu mengatasi wakil Inggris dan Denmark di Piala Sudirman 2019. (Dok. Humas PBSI)

Nanning- Tim Piala Sudirman Indonesia sudah tiba di Nanning, China, pada Rabu (15/5) malam. Skuat Garuda akan berhadapan dengan dua negara Eropa di babak penyisihan grup B Piala Sudirman 2019 yakni Inggris dan Denmark. Penyisihan berlangsung pada Minggu (19/5), dan dimulai dengan laga Indonesia melawan Inggris. Gloria Emanuelle Widjaja, pemain spesialis ganda campuran, mengaku optimis tim ganda campuran mampu mengatasi wakil Inggris dan Denmark. Pasukan Pelatnas PBSI Cipayung membawa tiga wakil ganda campuran yaitu Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow. Sedangkan Inggris juga membawa tiga pasangan ganda campuran yaitu Chris Adcock/Gabrielle Adcock, Marcus Ellis/Lauren Smith dan Ben Lane/Jessica Pugh. Berdasarkan catatan, Hafiz/Gloria punya rekor imbang 1-1 melawan Duo Adcock, unggul 1-0 atas Lane/Pugh serta belum pernah bertemu dengan Ellis/Smith. Sementara tim Denmark diperkuat pasangan Niclas Nohr/Sara Thygesen. Kendati begitu, hingga hari ini, dalam daftar pemain Denmark tidak ada nama pasangan Mathias Bay-Smidt/Rike Soby yang merupakan Juara Swiss Open 2019. Namun nama Soby masuk di tim inti, begitu pula Mathias Christiansen yang sebelumnya berpasangan dengan Christinna Pedersen yang telah gantung raket. “Kami sudah pernah ketemu Adcock/Adcock, pernah menang dan pernah kalah. Kalau wakil Denmark, kami belum pernah ketemu. Pasangan Eropa kurang lebih sama tipe permainannya, yang penting itu kami di lapangan. Saya optimis tim ganda campuran bisa mengatasi Inggris dan Denmark,” ujar Gloria mengomentari laga penyisihan. Disisi lain, jelang keberangkatan ke Negeri Tirai Bambu, Hafiz/Gloria tak punya banyak waktu untuk melakukan persiapan karena baru saja kembali dari New Zealand Open 2019. “Persiapan kami cuma sekitar tujuh hari saja. Mau nggak mau, kami di tim ganda campuran mencoba untuk total dalam sisa hari persiapan itu, yang paling penting kami harus all-out di lapangan,” lanjutnya. “Persiapan khusus memang ada, kalau saya pribadi, masih terus program penguatan tangan, baik itu untuk menyerang atau defense dan koreksi kekurangan di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Di turnamen-turnamen sebelumnya itu ada evaluasinya, sehingga dari evaluasi itu yang saya tingkatkan lagi, pelajari lagi selama latihan,” tambah Gloria. Diketahui, capaian yang diraih Hafiz/Gloria di beberapa turnamen belakangan membuat rasa percaya diri mereka meningkat. Di German Open 2019, Hafiz/Gloria finis sebagai runner up. Pasangan rangking enam dunia ini juga menjadi semifinalis di India Open 2019, Singapore Open 2019, serta New Zealand Open 2019. “Hasil yang didapat tim ganda campuran di beberapa turnamen terakhir mungkin jadi pertimbangan kalau ganda campuran juga bisa dijadikan andalan dapat poin. Memang hasilnya lumayan, nggak terlalu timpang dengan yang lain, jadi rasa percaya diri kami meningkat. Kami punya kans juga untuk sumbang poin. Kalau pede itu harus dong, pelatih kami (Richard Mainaky) juga sudah punya analisis, siapa yang kira-kira akan turun dan bagaimana cara menghadapi lawan,” cetus pemain binaan PB Djarum Kudus itu. “Jujur, saya yakin tim Indonesia bisa juara grup. Kalau ada yang bilang ada peluang juara, amien. Mohon doanya supaya kami bisa dapat hasil terbaik. Walaupun saingan kami berat-berat seperti China dan Jepang, namun tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha dan timnya solid,” tukas pemain berusia 25 tahun itu. (Adt)

Gelar Juara Piala Sudirman 2019 Bisa Jadi Kado HUT PBSI Terindah

Ketua Umum PP PBSI Wiranto bersama pengurus dan tim Piala Sudirman saat merayakan HUT PBSI di Hotel Century Senayan, Jakarta, Sabtu (11/5). (Dok. Humas PBSI)

Jakarta- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-68 yang jatuh pada 5 Mei 2019, dan baru dirayakan pada Sabtu (11/5), di Hotel Century Senayan, Jakarta. Disisi lain, kurang dari sepekan, tim bulutangkis Indonesia akan berlaga di Piala Sudirman 2019, di Nanning, China, pada 19-26 Mei mendatang. Dijadwalkan Hendra Setiawan dan kawan-kawan akan bertolak ke Negeri Tirai Bambu pada Rabu (15/5). Diharapkan Indonesia bisa membawa pulang gelar juara turnamen bergengsi nomor beregu tersebut sebagai kado HUT PBSI terindah. “Semoga tim Indonesia dapat merebut kembali Piala Sudirman pada tahun ini. Piala Sudirman itu tentunya akan menjadi kado yang terindah. Tapi memang tidak mudah untuk bisa meraih gelar juara. Keahlian saja tidak cukup, namun juga harus memiliki semangat, mental baja, dan tekad kuat untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi lawan,” ujar Wiranto, Ketua Umum PP PBSI. Selain itu, pria yang menjabat Menkopolhukam (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan) tersebut menyebut terdapat beberapa faktor non teknis yang harus selalu dijaga seperti kekompakan, kebersamaan, komunikasi, dan keterbukaan dalam tim. “Saya minta kepada manajer dan official tim agar faktor non teknis itu selalu diperhatikan dan dibangun terus. Semoga tahun ini Indonesia bisa merebut dan membawa pulang kembali Piala Sudirman ke Tanah Air,” lanjut Wiranto. Di kesempatan yang sama, Achmad Budiharto, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI, mengungkapkan terdapat milestones utama PBSI di usianya ke-68 ini. “Usia ke-68 adalah usia yang cukup matang bagi organisasi. Mudah-mudahan PBSI menjadi organisasi yang kuat dan solid baik dalam pembinaan maupun prestasi,” terang Budiharto. Ia juga berharap di hari jadinya PBSI ke-68 ini bisa mendapat kebanggaan berupa gelar juara di Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, serta meloloskan sebanyak mungkin pemain ke Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Khusus Piala Sudirman 2019, pria yang juga menjabat sebagai Chief de Mission (CdM) itu, meminta semua pemain yang diturunkan bisa tampil semaksimal mungkin. “Saat ini tiga nomor andalan kami masih di ganda putra, tunggal putra dan ganda campuran. Nomor ganda putri pun bisa dibilang andalan meskipun kami hanya membawa satu pasangan tetap yaitu Greysia/Apriyani, karena penampilan mereka yang paling stabil. Kami pun berharap ada kejutan dari tim tunggal putri,” ungkap Budiharto. Sementara itu, Hendra Setiawan, Kapten Tim Piala Sudirman 2019, mengaku optimis timnya bisa meraih hasil maksimal. “Semua bisa terjadi di pertandingan, apalagi di pertandingan beregu. Hasilnya tidak bisa ditebak. Tapi, kami di tim semuanya harus optimis dulu,” tutur Hendra. Di Piala Sudirman 2019, Indonesia menurunkan kekuatan penuh dengan total 20 pemain yang terdiri dari 12 pemain putra dan delapan pemain putri. Pemain putra yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Tontowi Ahmad, Praveen Jordan dan Hafiz Faizal. Sedangkan pemain putri diantaranya Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Melati Daeva Oktavianti, Gloria Emanuelle Widjaja dan Winny Oktavina Kandow. (Adt)

Masuk Tim Inti Piala Sudirman 2019, Ni Ketut Mahadewi Siap Bayar Kepercayaan

Pebulutangkis ganda putri Ni Ketut Mahadewi Istarani dipercaya masuk tim inti Piala Sudirman 2019. (Dok. Humas PBSI)

Jakarta- Pebulutangkis ganda putri Ni Ketut Mahadewi Istarani masuk tim inti Piala Sudirman yang dihelat di Nanning, China, pada 19-26 Mei 2019. Ia mengaku kaget bisa dipercaya membela Merah Putih untuk pertama kalinya di kejuaraan bulutangkis internasional nomor beregu campuran tersebut. Di Piala Sudirman, sektor ganda putri mengirimkan tiga pemain yakni Greysia Polii, Apriyani Rahayu, dan Ketut. Selain Ketut, terdapat enam pemain yang juga debutan di skuat Piala Sudirman yaitu Melati Daeva Oktavianti, Winny Oktavina Kandow, Shesar Hiren Rhustavito, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, dan Hafiz Faizal. “Kaget banget, saya nggak menyangka bisa masuk tim Piala Sudirman. Pastinya senang, mudah-mudahan kalau diturunkan saya bisa memberikan yang terbaik buat tim,” ujar Ketut, Kamis (9/5). Pemain asal PB Jaya Raya Suryanaga Surabaya itu berharap kendati berangkat dengan hanya mengandalkan satu pasangan tetap, tim ganda putri bisa tampil maksimal dan menyumbang kemenangan bagi tim Indonesia. Ketut menegaskan bahwa dirinya siap untuk dipasangkan dengan siapa saja, baik dengan Greysia maupun Apriyani. “Kalau sudah terpilih masuk tim, berarti sudah punya tanggungjawab. Sudah harus siap dipasangkan dengan siapa saja, sudah tidak ada alasan lagi,” lanjut pemain kelahiran Tabanan, Bali, 12 September 1994. “Saya berharap nomor ganda putri bisa menyumbang poin untuk Indonesia di setiap pertandingan. Saya percaya dengan teman-teman semua yang terpilih masuk tim inti, menurut saya kali ini Indonesia punya peluang untuk juara,” tambahnya. Jelang keberangkatan menuju Nanning, China, pada Rabu (15/5), Ketut sudah mendapat program latihan khusus dari sang pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian. “Program latihannya lebih banyak ke penguatan daya tahan di dalam lapangan dan menambah power supaya bisa lebih tahan lama,” urainya. “Kami juga dapat jadwal latihan tambahan. Programnya lebih ke spesifik memperbaiki kekurangan individu masing-masing,” jelas Ketut. Sebelumnya, Ketut berpasangan dengan Rizki Amelia Pradipta dan duduk di peringkat 18 dunia. Dalam dua turnamen terakhir, Rizki dicoba kembali dengan pasangan lamanya, Della Destiara Haris. Disebutkan Eng, Ketut dipilih masuk tim bersama Greysia/Apriyani karena ia cukup fleksibel untuk dipasangkan dengan siapa saja. Ketut juga pernah berduet dengan Della di Piala Uber 2018 dan menyumbang kemenangan untuk tim Indonesia dalam laga penyisihan grup melawan Perancis. (Adt)

Inilah Susunan Pemain Terbaik Indonesia yang Akan Bertarung di Piala Sudirman 2019

Anthony Sinisuka Ginting (Dok. Humas PBSI)

Piala Sudirman akan segera digelar di Nanning, China, 19-26 Mei 2019, 20 pebulu tangkis putra putri terbaik Indonesia akan tergabung dalam kompetisi tersebut. Tim Indonesia terdiri dari 12 pemain putra dan 8 pemain putri, dari sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran masing-masing membawa tiga wakil. Adapun tunggal putri mengirimkan dua wakil. Sedangkan ganda putri hanya membawa satu wakilnya saja yaitu pasangan Greysia Polii/ Apriyani Rahayu sementara satu pemain lainnya adalah Ni Ketut Mahadewi Istarani yang bisa saja diturunkan dengan Greysia atau Apriyani. “Pertimbangan susunan tim ini melihat dari kebutuhan tim seperti apa. Kami perkuat di sektor putra yang memang memiliki peluang untuk mengambil poin lebih besar,” kata Susy Susanti, Manajer Tim Indonesia yang dilansir dari kompas.com “Untuk pemain ganda putri, kami bawa yang terkuat, yaitu Greysia/Apriyani plus cadangan yang bisa cocok dipasangkan dengan Greysia/Apriyani,” tutur Susy. Menurut Susy Indonesia memiliki peluang untuk menjadi juara karena Indonesia berada di urutan 3/ 4 dalam daftar unggulan. “Kami sekarang unggulan 3/4, peluang untuk juara tetap ada. Kami maunya sih kali ini bisa membawa pulang Piala Sudirman ke Tanah Air,” kata Susy. Berikut ini daftar lengkap tim Indonesia pada Piala Sudirman 2019: Putra Jonatan Christie Anthony Sinisuka Ginting Shesar Hiren Rhustavito Kevin Sanjaya Sukamuljo Marcus Fernaldi Gideon Hendra Setiawan Mohammad Ahsan Fajar Alfian Muhammad Rian Ardianto Tontowi Ahmad Praveen Jordan Hafiz Faizal Putri Gregoria Mariska Tunjung Fitriani Greysia Polii Apriyani Rahayu Ni Ketut Mahadewi Istarani Gloria Emanuelle Widjaja Melati Daeva Oktavianti Winny Oktavina Kandow Sparring: Tania Oktaviani Kusumah Pelatih: Hendry Saputra Ho (tunggal putra) Rionny Frederik Mainaky (tunggal putri) Minarti Timur (tunggal putri) Herry Iman Pierngadi (ganda putra) Eng Hian (ganda putri) Richard Leonard Mainaky (ganda campuran) Ary Subarkah (pelatih fisik) Ricky Susiono (pelatih fisik) CDM : Achmad Budiharto Manajer Tim : Susy Susanti . (IHA)

776 Pebulutangkis Dari 13 Negara Panaskan Persaingan Turnamen Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019

Sebanyak 776 pebulutangkis turut meramaikan turnamen bertajuk 'Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019, di GOR PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. (Adt/NYSN)

Jakarta- Sebanyak 776 pemain dari 13 negara akan tampil pada turnamen bulutangkis bertajuk ‘Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019’, di GOR (Gelanggang Olahraga) PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, pada 30 April – 5 Mei 2019. Turnamen yang dibagi dalam tiga kategori kelompok umur (KU), yakni U-15, U-17 dan U-19 tersebut memiliki gengsi yang cukup tinggi. Sebab, hanya diselenggarakan empat kali selama setahun, yakni dua di Asia dan dua di Eropa. Pemain junior papan atas dunia dipastikan akan hadir karena di turnamen ini poin yang didapat nilainya hanya satu level di bawah kejuaraan dunia. PB Jaya Raya sudah dipercaya menjadi tuan rumah sejak 2016 dan kali ini merupakan penyelenggaraan keempat dengan titel turnamen ‘Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019’. “Ini sebuah kepercayaan besar bagi Jaya Raya untuk menjadi salah satu tuan rumah. Tentu kami berharap tidak hanya sukses sebagai penyelenggara, tetapi juga gemilang dengan prestasi pemain-pemain junior Indonesia, terutama dari Jaya Raya,” ujar R. Tony Soehartono, Ketua Panitia Penyelenggara, di Jakarta, Jumat (26/4). Diungkapkannya, antusias peserta untuk tampil di turnamen ini cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. “Tahun ini jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 1238, sedangkan tahun lalu jumlahnya 1125 peserta. Namun, setelah menyeleksi administrasi, hanya 776 pemain yang akan tampil pada turnamen kali ini,” lanjut pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Yayasan Pembangunan Jaya Raya. Tahun lalu, dikategori U-15, Indonesia mendapat dua gelar dari nomor tunggal putri dan ganda putri. Dan untuk kategori U-17, Indonesia meraih tiga gelar dari nomor ganda campuran, ganda putri dan tunggal putri. Sedangkan di kategori U-19, juaranya didominasi pemain China dengan empat gelar, dan Thailand dengan satu gelar. Sementara itu, Rudy Hartono, Ketua Umum PB Jaya Raya, mengatakan turnamen ini menjadi salah satu barometer kekuatan bulutangkis dunia di masa yang akan datang. Ia berharap dari turnamen ini muncul pemain-pemain potensial masa depan Indonesia. “Kejuaraan ini sangat penting, dimana lingkupnya sudah Asia bahkan dunia, karena kejuaraan junior seperti ini sangat jarang. Dengan adanya kejuaraan ini membuat klub Jaya Raya dan klub-klub bulutangkis lainnya di Indonesia sangat diuntungkan demi memunculkan pemain-pemain potensial di masa depan,” tutur juara All England selama 8 kali pada era 1960-an dan 1970-an. Sedangkan Susy Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), menegaskan bila PBSI sangat terbantu dengan adanya turnamen junior ini. Istri dari legenda bulutangkis Alan Budikusuma itu menambahkan kejuaraan yang dikhususkan bagi para pemain muda itu merupakan ajang yang tidak hanya sebagai bahan evaluasi, namun juga sebagai gambaran peta kekuatan untuk mengetahui kemampuan lawan di masa yang akan datang, sehingga bisa terpantau bakat yang mereka miliki sedini mungkin. “Turnamen ini juga masuk dalam perhitungan poin BWF, dan tidak banyak yang menggelar kejuaraan junior seperti ini. Jadi sangat bagus bagi para pemain muda untuk mencari pengalaman serta mendulang poin,” cetus peraih medali emas Olimpiade 1992, Barcelona, Spanyol. (Adt)

Persaingan Sektor Ganda Putra Makin Ketat, Kevin/Markus Tak Ingin Jadikan Beban

Kevin/Marcus mengakui persaingan sektor ganda putra saat ini semakin ketat. (PBSI)

Wuhan- Duet andalan Merah Putih Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon memastikan satu tiket ke babak perempat final turnamen Badminton Asia Championship (BAC) 2019, pada laga yang dihelat Kamis (25/4). Melakoni laga di Wuhan Sport Center, Kevin/Marcus hanya butuh waktu 25 menit untuk meraih kemenangan atas dobel Hong Kong Chang Tak Ching/Yeung Ming Nok, straight game, dengan skor 21-18, 21-18. Di ajang ini, Kevin/Marcus tetap diunggulkan di tempat pertama, meski prestasi mereka tengah mengalami penurunan. Dimana dalam beberapa turnamen terakhir yang diikuti seperti All England 2019, Malaysia Open 2019, dan Singapore Open 2019, mereka bermain tak maksimal sehingga gagal meraih gelar. “Memang tiap tanding maunya menang terus, tapi lawannya bagus-bagus. Persaingan sekarang ramai, tapi kami tidak ada beban,” ujar Marcus. Kendati diunggulkan, namun Marcus dan Kevin tetap fokus dan tak ingin terbebani dengan status unggulan yang disandangnya. “Walaupun diunggulkan, tapi kami tidak terbebani, ya dinikmati saja,” lanjut Marcus. Hal serupa diungkapkan Kevin. Pebulutangkis asal PB Djarum Kudus, Jawa Tengah itu, menjelaskan bahwa mereka telah mengeluarkan performa terbaik disetiap turnamen yang mereka ikuti. “Kalau tanding nggak mungkin menang terus juga, yang penting kami fokus di tiap pertandingan,” tutur Kevin. Diakui Kevin, dirinya bersama kolega saat ini fokus untuk mencapai tujuan yang ditargetkan pada tahun ini maupun tahun depan. “Kalau ditanya mau menang, pasti mau menang, tapi kami mau kasih yang terbaik mulai perhitungan Olimpiade,” cetus Kevin. (Adt)

Anthony dan Jonatan Telan Pil Pahit, Tersingkir di Babak Pertama BAC 2019

Anthony Sinisuka Ginting harus tersingkir di ajang BAC 2019 dari wakil Hong Kong Ng Ka Long Angus, rubber game, 18-21, 21-18, 23-25, di babak pertama. (PBSI)

Wuhan- Tunggal putra utama Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (6) dan Jonatan Christie (8) harus menelan pil pahit di turnamen Badminton Asia Championship 2019. Langkah mereka terhenti di babak pertama usai ditaklukan oleh lawan mereka masing-masing di Wuhan Sport Center, Wuhan, China, pada Rabu (24/4). Anthony menyerah dari wakil Hong Kong Ng Ka Long Angus, lewat duel tiga gim langsung, dengan skor 18-21, 21-18, 23-25. Pertandingan berlangsung 74 menit. Ini menjadi kekalahan keenam Anthony atas tunggal putra Hong Kong pemilik ranking 16 dunia itu dari 9 kali pertemuannya. Terakhir mereka berjumpa di ajang All England 2019. Ketika itu, Anthony juga tumbang di babak pertama, rubber game, dengan skor 18-21, 21-13, 21-11. Sedangkan Jonatan harus mengakui ketangguhan wakil Jepang Kenta Nishimoto, rubber game, dengan skor 21-18, 19-21, 21-10, dalam tempo 66 menit. Hasil negatif ini membuat Kenta mampu memangkas rekor pertemuannya dengan peraih medali emas Asian Games 2018 menjadi 6-4. “Sebenrnya bukan nggak cocok dengan permainan lawan, tapi saya yang banyak mati sendiri. Waktu mau reli, mesti jaganya gimana, inisiatif nyerang di poin kritis gimana, ada yang kurang tepat,” ujar Anthony usai laga. “Memang dia pemain yang tidak mudah dimatikan, tipe mainnya reli defense putar serang, jadi harus ikuti dulu, kalau langsung serang bisa jadi bumerang karena dia sudah siap. Sebetulnya serangannya tidak terlalu kencang tapi penempatannya tepat, di sudut-sudut lapangan,” tambah Anthony. Anthony mengaku kecewa dengan hasil yang didapat pada pertandingan ini karena masih belum bisa melewati Ka Long di dua pertemuan terakhir. “Tadi waktu poin kritis, kelihatan sama-sama tegang, karena satu poin itu menentukan, saya sempat leading dan match point, tapi saya belum bisa kontrol,” tutup Anthony. (Adt)

Lumat Wakil Tiongkok, Hafiz/Gloria Melenggang ke Babak 16 Besar BAC 2019

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya berhasil melumat wakil Tiongkok Zhang Nan/Li Yinhui, rubber game, 21-11, 19-21, 25-23, di babak 32 besar Badminton Asia Championship 2019, di Wuhan Sport Center, Wuhan, China, Selasa (23/4). (PBSI)

Wuhan- Pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya melenggang ke babak kedua atau 16 besar turnamen Badminton Asia Championship (BAC) 2019. Duet Pelatnas PBSI Cipayung itu sukses melumat wakil Tiongkok Zhang Nan/Li Yinhui. Hafiz/Gloria butuh waktu 52 menit untuk menuntaskan laga ketat di Wuhan Sport Center, Wuhan, China, dalam pertarungan melelahkan tiga gim, dengan skor 21-11, 19-21, 25-23, pada Selasa (23/4). Hasil menggembirakan tersebut membuat rekor pertemuan kedua pasangan menjadi imbang 1-1. Pertemuan terakhir mereka terjadi di ajang All England 2018. Ketika itu, Hafiz/Gloria takluk rubber game, dengan skor 14-21, 21-18, 18-21. Usai laga, Gloria mengungkapkan rasa syukur bisa melewati babak pertama (32 besar). Dikatakannya, pada gim kedua ia dan kolega sebenarnya sudah unggul, namun keadaan justru berbalik. “Lawan bermain pelan dan kami terbiasa main cepat, jadi kami tidak siap. Di gim ketiga kami lebih mencoba untuk bisa melawan diri sendiri, harus siap maju dan jangan tegang, lebih berani,” ujar Gloria. Sedangkan Hafiz menjelaskan bahwa permainan Zhan/Li berbeda dari biasanya. “Waktu pertemuan sebelumnya, dari awal mereka langsung mempercepat tempo permainan. Sekarang mereka banyak main bertahan, sebetulnya begini lebih menguntungkan buat kami. Tapi kami kaget dengan perubahan permainan mereka,” tutur Hafiz. “Waktu adu setting di gim ketiga, pasti tegang. Tapi kami yakin dengan diri kami sendiri, yang penting bolanya masuk, karena memang lawan sengaja main bertahan dengan mengangkat bola terus, jadi kami lebih enak untuk menyerang,” tambah Hafiz. Di laga selanjutnya, dobel Merah Putih pemilik ranking 7 dunia itu akan ditantang pasangan yang lolos kualifikasi asal India Utkarsh Arora/Karishma Wadkar. (Adt)

Skuat Muda Indonesia Borong Tiga Gelar di Ajang Vietnam International Challenge 2019

Tunggal putra Firman Abdul Kholik (kanan) berhasil meraih gelar di Vietnam International Challenge 2019. (PBSI)

Hanoi- Skuat muda Indonesia sukses membawa pulang tiga gelar di ajang Vietnam International Challenge 2019. Kejuaraan bulutangkis tersebut berhadiah total 25 ribu dollar Amerika Serikat (AS). Pada laga pamungkas, Minggu (14/4), gelar pertama diraih tunggal putra Firman Abdul Kholik (2) setelah menaklukan kompatriotnya Chico Aura Dwi Wardoyo (4). Firman menang straight game, dengan skor 21-16, 21-7. Pertandingan memakan waktu 38 menit. Duet Nita Violina Marwah/Putri Syaikah (5) menambah perbendaharaan gelar Indonesia. Nita/Putri berhasil menyingkirkan wakil Taiwan Hsieh Pei Shan/Lin Xiao Min (8), straight game, dengan skor 21-19, 21-16, dalam tempo 48 menit. Dan, gelar ketiga dipersembahkan dobel Kenas Adi Haryanto/Rian Agung Saputro (6). Mereka sukses menekuk wakil Korea Kang Min Hyuk/Kim Jae Hwan, rubber game, dalam waktu 61 menit, dengan skor 21-19, 15-21, 21-18. “Gelar ini sangat berarti buat saya, untuk meningkatkan rasa percaya diri saya. Saya mau mengejar ketertinggalan dari teman-teman saya,” ujar Firman usai laga. “Di final tadi melawan Chico, karena sudah sama-sama tahu kelemahan masing-masing, jadi tadi saya hanya fokus saja mainnya, jangan sampai membuat kesalahan sendiri,” tambah Firman. Bagi pasangan Nita/Putri, ini menjagi gelar ketiga mereka. Sebelumnya, Nita/Putri juga menjadi juara di Iran International Challenge dan Dutch Open 2019. “Yang pasti senang bisa juara untuk ketiga kalinya. Di pertandingan tadi kami bisa fokus satu demi satu poin. Pola main kami sama dengan kemarin, defense balik serang. Kami mainnya lebih tenang dan lebih sabar,” jelas Nita. Sementara itu, dua gelar lainnya diraih Jepang lewat pasangan ganda campuran Hiroki Midorikawa/Natsu Saito dan tunggal putri Hirari Mizui. Pasangan Hiroki/Natsu menang atas wakil Thailand Vichayapong Kanjanakeereewong/Ruethaichanok Laisuan lewat duel selama 35 menit, straight game, dengan skor 21-16, 21-8. Sedangkan Hirari mampu menumbangkan wakil Korea Se Young An, dua gim langsung, dengan skor 21-19, 21-11. Duel kedua pemain berlangsung selama 40 menit. (Adt)

Berhasil Menaklukkan Pemain Dari China, Anthony Melesat ke Final Singapore Open 2019

Anthony Sinisuka Ginting (Dok. Humas PBSI)

Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengalahkan Chou Tien Chen pada babak semifinal Singapore Open 2019. Pertadingan sengit tersebut bergulir selama 1 jam 19 menit dengan skor akhir 21-17, 18-21, 21-14. “Puji Tuhan, saya bisa menyelesaikan pertandingan ini dengan baik, seperti kemarin. Pastinya, saya senang banget bisa menang hari ini, bisa masuk ke final. Apalagi, lawan hari ini lawan yang bagus juga. Jadi, senang bisa menang,” kata Anthony. Anthony secara pasti menganalisa setiap langkah yang dilakukan oleh Tien Chen, termasuk kekalahannya di gim kedua. “Awal gim pertama, saya terlalu banyak mengangkat bola, jadi lawan lebih enak. Pas menyusul tadi, saya ubah tempo mainnya. Gim pertama, kondisi lapangan bisa dibilang diunggulkan karena kalah angin. Jadi, mainnya enggak ada ragu sama sekali,” ujar Anthony. “Gim kedua juga sebenarnya ketat dari awal sampai akhir, tapi di poin-poin menentukan saya kurang bisa menggunakan cara main yang tepat. Jadi Chou Tien Chen bisa balik unggul,” Anthony menegaskan. “Di game ketiga, saya berpikir sebelum interval sebisa mungkin ambil poin yang banyak, jadi saat pindah lapangan tinggal diterapkan lagi pola main di game kedua saat ramai poinnya,” ujar Anthony lagi. Berkat kemenangan tersebut dipastikan bahwa Anthony berhasil melaju ke babak final Singapore Open 2019, selain itu Ia juga berhasil unggul secara head to head dengan Tien Chen sebanyak 5-4. Pada laga final berikutnya Anthony masih menunggu lawan tandingnya berdasarkan hasil pemenang pertandingan antara Kenot Momota dari jepang dengan Viktor Axelsen dari Denmark. “Perasaannya tentu senang kemarin mengalahkan Chen Long, hari ini Chou Tien Chen. Tapi, perjuangan belum berakhir, besok masih ada lawan yang lebih tangguh lagi dari hari ini dan sebelumnya. Tetap jaga fokusnya dan recovery lagi,” ujar Anthony. (IHA)