Jakarta- PSSI menunjuk Bima Sakti Tukiman menjadi pelatih Timnas U-16 mulai 2019. Penunjukan Bima tak lepas dari proyek jangka panjang PSSI untuk Garuda Asia yang akan menggelar pemusatan latihan di Inggris, tepatnya di Blackburn Rovers. Skuat Timnas U-16 juga sudah dipilih dari kompetisi Liga 1 U-16 Elite Pro Academy. “Kami menunjuk Bima sebagai pelatih Timnas U-16 Indonesia, karena ia terlibat dalam program Garuda Selection yang awal tahun akan terbang ke Inggris dan TC di markas Blackburn Rovers,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, pada Kamis (20/12). Sebanyak 25 pemain akan bersama-sama terbang ke Inggris bersama Bima, menggelar sesi latihan mulai Januari 2019. “Bima dan pemain Timnas U-16 akan berada di Inggris selama enam atau delapan bulan,” ucapnya menambahkan. Ada dua agenda Timnas U-16, di bawah asuhan Bima pada 2019. Pertama, skuat Garuda Asia itu akan berlaga di Piala AFF U-15 2019 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada Juli sampai Agustus tahun depan. Kedua, Bima akan membawa pasukannya menjalani babak kualifikasi Piala Asia U-16 2020. Pada turnamen itu, Merah Putih remaja akan berjuang agar melaju ke putaran final Piala Asia U-16 2020. “Kontrak Bima sekurang-kurangnya satu tahun, tetapi PSSI akan melihat program ini sampai dua atau tiga tahun ke depan,” kata Joko. Bima sejatinya pernah bertugas menjadi arsitek Timnas senior di Piala AFF 2018. Sayang, di bawah pemain asal Balikpapan, Kaltim, skuat Garuda gagal melangkah ke semifinal, setelah hanya meraih empat poin. Nilai itu dari hasil menang melawan Timor Leste, imbang berjumpa Filipina, dan kalah dari Singapura serta Thailand. Sebelum berguru di Inggris, PSSI sebelumnya memiliki berbagai program pelatihan nasional (Pelatnas) jangka panjang di negeri orang. Hasilnya, beberapa pemain timnas yang ikut program jangka panjang itu sempat menyicipi bermain di liga Eropa dan Amerika. Sayangnya, meskipun berlatih dan ikut bergabung dengan liga di Eropa dan Amerika Latin, hal itu belum mampu mendongkrak prestasi timnas Indonesia. Belum lagi, nasib para pemain eks program pelatnas jangka panjang itu, ternyata tidak semuanya sukses. Beberapa ada yang namanya tak terdengar lagi. Program itu diantaranya PSSI Binatama, yang mayoritas saat itu diisi pemain usia 19 tahun dan menimba ilmu di Brasil. Program itu dicetuskan ketika PSSI dipimipin oleh Ali Sadikin, pada 1979. Rully Nere, Subangkit, atau Bambang Nurdiansyah, adalah nama-nama pemain junior saat itu, yang masuk dalam skuat dream team itu. Lalu, pada 1993, PSSI kembali membuat program junior jangka panjang. Kali ini di negeri Pizza, yakni Italia. Berisi pemain berusia 17-18 tahun, program yang tenar dengan nama PSSI Primavera dan PSSI Barreti, berhasil mengukir beberapa pemain besar, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bejo Sugiantoro, Kurnia Sandy, Bima Sakti, Yeyen Tumena sampai Anang Maruf. Dan Sociedad AnĂ³nima Deportiva (SAD) Indonesia adalah program jangka panjang terakhir PSSI, sebelum dibekukan oleh FIFA pada 2013. Program SAD ini berjalan sejak 2008 sampai 2013, di Uruguay. Di era ini, sempat muncul nama remaja potensial berusia 16-17 tahun, seperti Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony dan Yericho Christiantoko. Sayang mereka tak bersinar dan meredup karena cedera. (Adt) Agenda Timnas U-16 pada 2019 Training Camp Garuda Selection Timnas U-16 Venue : Blackburn Rovers, Inggris Pelaksanaan : Januari – Juli/Agustus Piala AFF U-15 2019 Tuan rumah: Bangkok, Thailand Pelaksanaan: 22 Juli-9 Agustus Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 Pelaksanaan: 14-22 September