Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menggelar kejuaraan...
Read MoreDilema dan Persiapan Liga 2 Yang Akan Dimulai Seminggu Lagi
Liga 2 akan segera bergulir, akan tetapi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum bisa memberikan pernyataan khusus tentang ini dikarenakan ada beberapa masalah yang terjadi di badan klub. Rencananya akan ada 23 klub yang akan bermain di kompetisi tersebut yang terbagi menjadi, sebelas klub untuk timur, dan 12 lainnya bermain di wilayah barat. Walaupun kompetisi ini akan digelar pada 22 juni 2019 mendatang akan tetapi baru tiga klub yang sudah menyerahkan data, walaupun terbilang belum sempurna. Tiga klub tersebut adalah Persatu Tuban, PSIM Yogyakarta, dan Persis Solo dan sisanya masih memerlukan komitmen dan pakta integritas perihal kondisi internal masing-masing klub. “Kami belum bisa mengeluarkan rekomendasi karena belum layak. Banyak faktor khususnya bersifat administratif yang harus segera dilengkapi oleh klub,” kata pelaksana tugas Sekretaris Jenderal BOPI, Sandi Suwardi Hasan, yang dilansir dari Detiksports, di Kantor BOPI, Kemenpora, Senayan, Kamis (13/6/2019). “Kebanyakan itu izin usahanya tidak sesuai, beberapa daerah seperti Mitra Kukar. Kalau mau bikin PT kan jelas bergerak di bidang apa biar jelas. Klub sepak bola kan ada klausulnya, kalau Mitra Kukar (perusahaannya bidang) perdagangan barang dan jasa, Persiba Balikpapan ekspor dan impor, Solo perdagangan eceran. Tapi ada beberapa yang tertib seperti Serang badan hukumnya sepakbola. Itu kan sering kali bisa jadi modus mereka bikin-bikin biar dapat proyek di pemerintahan kota dan itu tidak sesuai,” dia menjelaskan. “Yang paling penting surat bebas tunggakan belum semua lengkap karena ada beberapa bermasalah, yang kami tahu kan Sriwijaya FC, PSPS Riau, PSMS Medan, masih kurang. Kami akan cek terus bila diperlukan, kami akan turun ke lapangan, baru diputuskan bakal keluarkan rekomendasi atau tidak,” ujarnya menambahkan. PT LIB selaku operator kompetisi tersebut diminta untuk lebih proaktif untuk menyempurnakan data-data tersebut ke klub masing-masing “Jadi hal-hal sebelumnya yang sudah ditemukan tidak boleh terjadi lagi. Kami ingatkan PSSI dan Komisi Disiplin untuk tidak main-main dengan hal ini. Intinya kami akan monitor itu semua,” kata Sandi mempertegas. (IHA)