Pebulutangkis Junior Mulai Rutin Ke Turnamen Internasional, PBSI: Level Senior Tantangannya Lebih Berat

Duet ganda campuran Leo Rolly Carnando (kiri) dan Indah Cahya Sari Jamil yang menjadi juara dunia junior 2018 di Toronto, Kanada, kembali tampil dengan pebulutangkis muda lainnya dalam event turnamen International Challenge di Bangladesh dan turnamen Junior International di Turki, pada Desember nanti. (djarumbadminton.com)

Jakarta- Usai Kejuaraan Dunia Junior 2018, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada 5-18 November lalu, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal mempersiapkan para atlet muda Indonesia itu mengikuti sejumlah turnamen. Bagi pemain yang berada di kategori junior akan tampil pada turnamen International Challenge pada 11-15 Desember di Dhaka, serta Turki Junior International pada 13-16 Desember di Ankara, Turki. Bagi pemain yang tak lagi berada di kategori junior atau berusia 18 tahun ke atas, mulai dipersiapkan ke kategori senior. Ahmad Budiarto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI, mengatakan para pemain muda harus berlatih lebih keras. Sebab, tantangan yang akan mereka hadapi di level senior sangat berat. “Pemain muda harus mematangkan diri. Sebab di senior tantangannya akan lebih berat,” ujar Budiarto, di Jakarta, pada Senin (26/11). Sebelumnya, di Kejuaraan Dunia Junior 2018, tim bulutangkis Indonesia berhasil meraih satu medali emas dan medali perak dari sektor ganda campuran, serta tiga medali perunggu dari ganda putri dan nomor beregu. Dikatakan Budiarto, hasil itu tak terlalu mengecewakan. Namun, diakuinya, Indonesia belum pernah membawa pulang trofi sejak Piala Suhandinata itu diperebutkan pada 2009. “Saya pikir ini menjadi tantangan bagi kita semua, termasuk pelatih dan pengurus untuk mengondisikan potensi positif yang ada di pemain agar tercipta tim yang solid,” tegasnya. Sementara itu, pelatih junior Pelatnas PBSI Amon Santoso memastikan, duet atlet ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil berlanjut pada turnamen 2019. “Kami masih akan tetap melanjutkan pasangan Leo/Indah karena mereka harus mencari poin untuk turnamen Jerman, Belanda, dan Austria,” kata Amon. Ia mengatakan dobel Juara Dunia Junior 2018 di Kanada itu akan mengikuti turnamen di Bangladesh dan Turki. “Bisa juga, lawan tidak bisa memantau mereka karena mereka masih asing dan tidak terpantau,” kata Amon tentang faktor keuntungan pasangan baru ganda campuran junior Indonesia ini. Amon mengatakan Leo/Indah akan menjadi pasangan utama ganda campuran junior pada 2019. “Tapi, mereka juga akan ikut beberapa event kejuaraan senior guna menambah kematangan selain menambah poin mereka,” kata Amon. Leo mengaku hanya satu bulan berlatih dengan Indah setelah mengikuti kejuaraan di India jelang Kejuaraan Dunia Junior 2018. “Saya hanya persiapkan diri sendiri dan menerapkan kemampuan individu saya pada pertandingan,” kata atlet berusia 17 tahun itu. Sedangkan Indah mengaku permainannya bersama Leo dapat menggebrak pasangan lain dalam Kejuaraan Dunia Junior 2018, karena saling menyambung, di permainan depan net dan di sisi belakang lapangan. “Bola belakang Leo, dapat menutup permainan depan saya, sehingga serangan dan pertahanan kami seakan menyambung,” kata Indah. (Adt)

Picu Motivasi Atlet, Juara Dunia Junior Championships 2018 Leo Rolly/Indah Cahya Diganjar Bonus Total Rp 100 Juta

Djarum Foundation memberikan penghargaan berupa bonus senilai total Rp 180 juta kepada tujuh atlet muda PB Djarum Kudus yang sukses menorehkan prestasi di World Junior Championship 2018, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada. (Adt/NYSN)

Jakarta- Menjadi kampiun pada kejuaraan bulutangkis BWF World Junior Championships (WJC) 2018, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Minggu (18/11), memberi berkah bagi duet besutan PB Djarum Kudus, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. Leo/Indah yang baru sebulan berpasangan itu sukses meraih gelar juara, usai mengalahkan kompatriotnya sekaligus runner-up WJC tahun lalu Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, straight game, dengan skor 21-15, 21-9 (31 menit). Mereka diganjar bonus masing-masing berupa uang tunai senilai Rp 40 juta dan voucher dari Blibli.com, serta tiket.com senilai Rp 10 juta. Sehingga bonus untuk keduanya mencapai total Rp 100 juta. Tak hanya Leo/Indah yang mendapatkan bonus, dobel Rehan/Fadia juga diguyur bonus. Mereka masing-masing mendapatkan bonus uang tunai Rp 20 juta dan voucher blibli serta tiket.com sebesar Rp 5 juta. Dengan demikian, total bonus untuk keduanya mencapai Rp 50 juta. “Kejuaraan Dunia Junior tahun ini luar biasa karena terjadi all Indonesian final. Kedua pasangan atau empat pemain berasal dari PB Djarum Kudus, tapi semua prestasi ini untuk Indonesia,” ujar Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta Pusat, pada Senin (26/11). “Selamat untuk Leo dan Indah yang telah membuktikan diri mampu menjadi juara. Semoga penghargaan ini menjadi pemicu semangat kalian semua untuk terus meraih prestasi lebih banyak lagi,” lanjutnya. Selain medali emas dan perak di sektor ganda campuran, prestasi juga dicatat atlet PB Djarum Kudus Iainnya. Dobel Fadia/Agatha Imanuella, dan pasangan Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma, meraih medali perunggu di sektor ganda putri. Mereka juga mendapatkan bonus masing-masing berupa 1 unit televisi LED Polytron 50 inchi, ditambah voucher dari blibli.com dan tiket.com senilai Rp 2,5 juta. Bonus penghargaan juga diberikan kepada para pelatih Pelatnas PBSI, yakni Nova Widianto, Amon Santoso, dan Anggun Nugroho. Masing-masing mendapatkan voucher senilai Rp 2,5 juta dari Blibli.com dan tiket.com. Sementara itu, Leo mengaku senang dan bersyukur atas penghargaan yang diberikan Djarum Foundation. “Kami tak menyangka berhasil menjadi juara. Semoga kedepannya kami bisa lebih baik lagi dan meraih prestasi yang lebih besar,” terang Leo, yang diamini koleganya Indah. Sedangkan Gaery Undarsa, Chief Marketing Officer (CMO) & Co-Founder tiket.com, berharap para atlet muda ini terpacu jadi atlet berprestasi hingga ke level senior. “Semoga melalui prestasi yang mereka raih ini bisa memunculkan semangat atlet-atlet muda lainnya untuk ikut mengukir prestasi,” cetus Gaery. Senada, Budi Tjahjono, Event Director Blibli.com, menyatakan atlet-atlet muda harus terus mengasah skill guna meningkatkan prestasi di kejuaraan berikutnya. “Semoga prestasi yang mereka raih menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya,” tukas Budi. Kembali, Yoppy mengatakan keberhasilan para atlet muda di ajang World Junior Championships ini melengkapi prestasi atlet PB Djarum sepanjang 2018. Penghargaan ini, tambah Yoppy, sekaligus menandai pencapaian rekor pemberian penghargaan atlet PB Djarum berprestasi yang keenam kalinya sepanjang tahun ini. “Diawali Juara Ganda Putra All England 2018 untuk Kevin Sanjaya Sukomuljo, lalu berturut-turut Juara Ganda Campuran Blibli Indonesia Open 2018 Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir, Juara Ganda Putra Blibli Indonesia Open 2018 Kevin Sanjaya Sukomuljo, Juara Ganda Putri Asia Junior Championships (AJC) Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma, Juara Ganda Putra Asian Games 2018 Kevin Sanjaya Sukomuljo, dan saat ini Juara Ganda Campuran World Junior Championships 2018 Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil,” ungkapnya. (Adt)

Lolos ke Final Sirkuit Nasional Premier Jawa Timur U-17, Tunggal PB Djarum Akui Lampaui Target

Mochamad Fajar Ardi Pradana lolos ke final usai menyingkirkan rekan satu klubnya PB Djarum Kudus, Kana Luthfan Naufal, di semifinal, pada Jumat (23/11), rubber game, dengan skor 26-28, 21-15 dan 21-16. Ia berharap meraih gelar juara di Sirnas Premier Jawa Timur Open 2018. (kompas.com)

Surabaya- Mochamad Fajar Ardi Pradana, pebulutangkis tunggal remaja putra, besutan PB Djarum Kudus sukses melangkah ke partai final Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier Jawa Timur Open 2018. Melakoni semifinal, pada Jumat (23/11), Fajar sapaannya, yang menempati unggulan dua, menaklukan rekan satu klubnya Kana Luthfan Naufal (5), dalam drama pertarungan melelahkan tiga gim selama 69 menit, dengan skor 26-28, 21-15, 21-16, di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman, Surabaya, Jawa Timur. Sukses melenggang ke partai puncak, diakui pemuda yang bercita-cita menjadi polisi ini, sudah melampaui target yang dibidiknya. Ia berharap bisa membawa pulang gelar juara di ajang kejuaraan bulutangkis paling bergengsi di Tanah Air itu. Keinginan pemuda kelahiran Banyumas, 7 Maret 2002 ini bukan tanpa alasan. Sebab, perjuangannya selama 2018 ini kerap berakhir dengan posisi runner-up, yakni di Sirnas Riau Open 2018, dan Sirnas Sulawesi Selatan Open 2018. “Sudah melampaui target. Semoga saja di final nanti hasilnya bagus, karena 2018 ini belum pernah juara,” ujar Fajar usai laga, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Jumat (23/11). Di partai utama, pada Sabtu (24/11), Fajar akan meladeni perlawanan wakil PB Jaya Raya Jakarta Yohanes Saut Marcelino (7) yang lolos ke final usai memulangkan wakil PB Djarum Kudus Muh. Asqar Harianto (3), rubber game, dengan skor 21-13, 13-21, 21-18, dalam tempo 69 menit. Ini menjadi pertemuan pertama Fajar dengan Yohanes. Fajar mengaku buta dengan kekuatan lawan. “Kawan-kawan yang pernah melawan Yohanes bilang kalau dia kuat tenaganya dan ulet. Harus mau capek serta optimis dipertandingan nanti,” pungkasnya. (Adt)

Bermain Tanpa Beban, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Rebut Gelar Juara World Junior Championship 2018

Duet Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil sukses merebut gelar juara BWF World Junior Championship 2018 usai memenangi perang saudara dengan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, straight game, 21-15, 21-9, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Minggu (18/11). (Dok. Humas PBSI)

Toronto- Bertanding tanpa beban di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Minggu (18/11) waktu Kanada, duet Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil sukses merebut gelar juara. Di final kejuaraan bulutangkis BWF World Junior Championship 2018 itu, Leo/Indah mampu menaklukan rekan senegaranya Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dua gim langsung dalam tempo 31 menit, dengan skor 21-15, 21-9. “Rasanya nggak nyangka. Nggak percaya bisa menang. Kami senang sekali dan bersyukur atas hasil ini, karena melebihi target kami. Kami pikir akan cukup sulit menghadapi pertandingan hari ini. Karena Rehan/Fadia merupakan pemain yang bagus dan pengalamannya lebih dari kami,” ujar Indah usai laga. “Mereka seperti tertekan karena mungkin unggulan, terakhir di junior dan ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sementara kami main lepas saja. Nggak mikir apa-apa. Bahkan tidak berpikir bisa juara,” lanjut remaja putri kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 2002 itu. Senada, Leo mengungkapkan bila dirinya bersama kolega memainkan laga secara normal. “Kelebihan kami cuma bermain lepas saja. Nggak ada beban sama sekali,” timpal Leo. Kemenangan yang diperoleh Leo/Indah menjadi sebuah kejutan. Karena mereka datang ke Kanada dengan status pasangan non unggulan. Berbeda dengan Rehan/Fadia yang berpredikat sebagai unggulan dua sekaligus runner-up BWF World Junior Championship 2017. “Medali ini kami persembahkan untuk klub kami Djarum (Kudus), keluarga, pelatih, dan semua masyarakat Indonesia,” cetus Indah. Sementara itu, Susy Susanti, Manajer Tim Indonesia, menilai penampilan anak didiknya tersebut sudah sangat baik. Kendati demikian, menurut Susy, masih perlu ditingkatkan lagi. Mantan pebulutangkis nasional peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona, Spanyol itu menambahkan dirinya bersama tim pelatih sudah mempersiapkan pemain pelapis untuk kejuaraan dunia junior berikutnya. Ia meminta para junior yang masih memiliki kesempatan bertanding tahun depan, dapat mengambil pengalaman dari laga yang berlangsung di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada ini. “Sebagian besar pemain yang kami bawa merupakan gabungan. Ada yang tahun ini akhir junior, namun ada pula yang masih bisa satu sampai dua kali atau bahkan tiga kali lagi turun di junior. Jadi suatu hal yang bagus bagi mereka untuk mencari pengalaman,” tukas istri dari Alan Budikusuma itu. (Adt) Hasil Pertandingan Final BWF World Junior Championship 2018: 1. Tunggal Putra Kunlavut Vitidsarn (Thailand/1) vs Kodal Naraoka (Jepang): 21-9, 21-11 2. Tunggal Putri Goh Jin Wei (Malaysia/3) vs Line Chritophersen (Denmark/13): 21-13, 21-11 3. Ganda Putra Di Zijian/Wang Chan (China/1) vs Tae Yang Shin/Chan Wang (Korea Selatan/10): 21-19, 22-20 4. Ganda Putri Liu Xuanxuan/Xia Yuting (China/1) vs Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh (Malaysia/3): 21-16, 21-16 5. Ganda Campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (Indonesia) vs Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia/2): 21-15, 21-9

Bungkam Denmark 3-0, Garuda Muda Duel Kontra Korea Selatan di Semifinal World Junior Championship 2018

Ganda Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, akhirnya menjadi penentu Indonesia lolos ke semifinal World Junior Championship 2018. Mereka membuat skor 3-0 atas Denmark, usai menundukkan Rasmus Esperen/Sebastian Grondbjerg, 21-14, 21-14. (Humas PBSI)

Toronto- Melakoni laga perempat final, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Kamis (8/11) waktu Kanada, Garuda Muda membenamkan Denmark dengan skor 3-0. Hasil itu memastikan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dan kolega lolos ke semifinal kejuaraan bulutangkis BWF World Junior Championship 2018. Duet andalan Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jadi penentu kemenangan skuat Pelatnas PBSI Cipayung. Mereka merubah kedudukan 3-0 atas Denmark, usai menekuk Rasmus Espersen/Sebastian Gronbjerg, dua gim langsung, dalam duel berdurasi 32 menit, dengan skor 21-14, 21-14. “Lawan tadi mereka no lob-nya bagus. Susah-susah gampang pertandingan tadi,” ungkap Leo mengomentari pertandingannya itu. Sedangkan Daniel mengaku dirinya dan kolega hanya bermodalkan kepercayaan diri dan yakin ketika bermain di lapangan. “Karena main beregu, jadi kekuatannya berasa lebih,” jelas Daniel. Sebelumnya, dobel Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, membuka keunggulan Indonesia. Tampil di partai pertama, mereka dipaksa bermain 55 menit sebelum merebut kemenangan dari pasangan Daniel Lundgaard/Amalie Magelund, dalam drama pertarungan tiga gim, dengan skor 21-12, 20-22, 21-17. Hasil positif pun ditorehkan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Siswa SKO (Sekolah Khusus Olahraga) Ragunan, Jakarta, yang turun di laga kedua turnamen yang memperebutkan Piala Suhandinata itu, menumbangkan Magnus Johannesen, straight game, dengan skor 21-13, 21-11, dalam waktu 40 menit. Indonesia memimpin 2-0. Usai unggul 3-0 dari Denmark, membuat partai keempat serta kelima, yang memainkan tunggal putri, yakni Putri Kusuma Wardani kontra Line Christophersen, dan ganda putri yang mempertemukan Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto dengan Amalie Magelund/Freja Ravn, tak dimainkan. Menjejak ke semifinal, Garuda Muda akan berjumpa dengan Korea Selatan yang menang atas India, dengan skor 3-1, pada Jumat (10/11). China juga melenggang ke babak empat besar, usai mengalahkan Malaysia, dengan skor 3-1. China akan berhadapan dengan Jepang, yang menghempaskan China Taipei, dengan skor 3-0. (Adt)

Juara Grup H, Indonesia Hadapi Denmark di Perempat Final World Junior Championship 2018

Putri Kusuma Wardani menyumbang kemenangan bagi kubu Indonesia, usai menang dari wakil Inggris Freya Redfearn, straight game, 21-14, 21-17. Indonesia ke perempat final berjumpa dengan Denmark, pada Kamis (8/11). (Dok. Humas PBSI)

Toronto- Indonesia menuntaskan babak penyisihan kejuaraan bulutangkis BWF World Junior Championship 2018 dengan hasil sempurna. Pada babak penentuan juara grup H, Putri Kusuma Wardani dan kolega sukses membungkam Inggris dengan skor telak 5-0, pada Rabu (7/11). Ganda Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti membuka jalan Garuda Muda meraih kemenangan dari Inggris 1-0. Mereka menekuk Rory Easton/Hope Warner, straight game, dalam duel 36 menit, dengan skor 21-14, 22-20. Indonesia menambah keunggulan 2-0 melalui tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Melakoni laga di partai ketiga, Ikhsan sempat mendapatkan perlawanan ketat dari Harry Huang. Namun, atlet kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, 15 Januari, 18 tahun silam itu mengunci kemenangan dalam dua gim langsung, dengan skor 21-15, 21-18, dalam tempo 39 menit. Dobel Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumawardana Riyanto, memastikan kemenangan Merah Putih atas Inggris, jadi 3-0, di partai ketiga. Ghifari/Pramudya butuh waktu 30 menit untuk mengandaskan perlawanan Rory Easton/Zach Russ, straight game, dengan skor 21-17, 21-13. Skuat Pelatnas PBSI Cipayung itu kembali memperlebar kemenangan Indonesia atas Inggris. Yakni Putri Kusuma Wardani yang sukses menyingkirkan Freya Redfearn. Tunggal putri asal PB Exist Jakarta itu menang dalam waktu 27 menit, dua gim langsung dengan skor 21-14, 21-17. Kedudukan menjadi 4-0 untuk Indonesia. “Lawan hari ini nggak terlalu susah, tapi pukulan kirinya cepat, terus smash lurusnya juga lumayan. Cuma dia langkahnya lambat, jadi kalau dijauhin juga dia kesulitan sendiri,” ujar Putri usai laga di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Rabu (7/11). Dominasi Indonesia atas Inggris berlanjut. Pasangan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil menyempurnakan kemenangan menjadi 5-0. Ganda besutan PB Djarum Kudus itu menang mudah dari Molly Chapman/Annie Lado, straight game, dengan skor 21-12, 21-10. Duel kedua pasangan berlangsung 27 menit. Di perempat final, Garuda Muda ditantang Denmark, pada Kamis (8/11). Denmark melaju ke babak 8 besar setelah meraih kemenangan sempurna melawan Guyana (5-0), Republik Dominika (walkover), Amerika Serikat (4-1), dan Singapura (4-1). Kejuaraan Dunia bulutangkis atau BWF World Junior Championships 2018 mempertandingkan dua nomor, yaitu beregu dan perorangan. Pertandingan beregu campuran berlangsung pada 5 hingga 10 November 2018, sedangkan pertandingan perorangan berlangsung mulai 12 hingga 18 November 2018. (Adt)

Lumat Meksiko 5-0 di Laga Ketiga, Langkah Garuda Muda Mulus Ke 8 Besar World Junior Championship 2018

Duet ganda campuran, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Rehan Naufal Kusharjanto, memastikan kemenangan Indonesia 5-0 atas Meksiko, usai melakoni laga ketiga di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Selasa (6/11). Tim bulutangkis junior Indonesia maju ke babak "8 Besar" BWF World Junior Championships 2018. (Dok. Humas PBSI)

Toronto- Langkah Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dan kolega masih mulus pada laga penyisihan grup H kejuaraan bulutangkis BWF Junior Championship 2018. Melakoni laga ketiga di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Selasa (6/11), Indonesia sukses melumat Meksiko dengan skor meyakinkan 5-0. Di partai pertama yang memainkan ganda putra, Indonesia berhasil mencuri kemenangan 1-0 dari Meksiko setelah duet Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sukses mengalahkan Jesus Arturo Barajas Lopez/Armando Gaitan, dalam waktu 22 menit, straight game, dengan skor 21-9, 21-11. Pasukan Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta kembali memperbesar keunggulan melalui tunggal putri Yasnita Enggira Setiawan. Bertanding di partai kedua, Yasnita menang mudah atas Adelina Quinones, straight game, dengan skor 21-8, 21-12. Pertandingan itu berlangsung selama 23 menit. Indonesia memimpin 2-0. “Tadi sebelum masuk lapangan saya sempat deg-degan. Ini pertama kali saya main di kejuaraan dunia junior, bawa nama Indonesia. Dan tempatnya juga jauh dari Indonesia, harus ke Kanada,” ujar Yasnita mengomentari penampilannya itu. “Tapi pas pemanasan saya lihat lawan, saya mencoba meyakinkan diri kalau saya bisa. Untung di lapangan saya sudah bisa mengatasinya, nggak deg-degan lagi,” lanjut dara kelahiran Jakarta, 11 Agustus, 17 tahun silam itu. Di partai ketiga, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay menegaskan dominasi Merah Putih atas Meksiko menjadi 3-0. Memainkan laga berdurasi 33 menit, Ikhsan menekuk Luis Armando Montoya Navarro, dua gim langsung, dengan skor 21-11, 21-14. Kendati unggul 3-0, namun Indonesia tak mengendurkan perlawanan. Dobel Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, memperbesar kemenangan menjadi 4-0. Nita/Putri butuh waktu 20 menit mencukur pasangan Nicole Marquez/Adelina Quinones, straight game, dengan skor meyakinkan 21-7, 21-5. Akhirnya, Indonesia menutup duel kontra Meksiko dengan skor 5-0. Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang turun di partai kelima, menuntaskan tugasnya dengan baik. Mereka tak menemukan kendala menyudahi Armando Gaitan/Jessica Jasmin Bautista Trigueros, straight game, dengan skor 21-5, 21-8, dalam tempo 18 menit. “Kami menguasai permainan hari ini. Kami juga banyak mencoba pukulan dan lapangan. Supaya, jika bertemu lawan yang lebit sulit, kami bisa mengantisipasi,” ujar Rehan usai laga. Dengan hasil ini, tim bulutangkis junior Indonesia maju ke babak “8 Besar” BWF World Junior Championships 2018. Hasil kontra Meksiko merupakan kemenangan ketiga bagi skuad muda Merah Putih di Grup H, setelah sebelumnya menang atas Austria dan Macau. Tiga kemenangan itu, memastikan Indonesia lolos ke babak selanjutnya. Hasil ini menempatkan Indonesia sementara di puncak klasemen Grup H, dengan torehan poin yang sama (3 poin) dengan Inggris, yang duduk di posisi kedua. Indonesia unggul selisih permainan, karena belum pernah kehilangan satu gim (15-0) pun,dari tiga laga yang telah dijalani. Sebaliknya, Inggris memiliki hasil pertandingan 13-2, setelah kehilangan dua gim pada laga melawan Austria, saat mereka menang tipis 3-2. Indonesia tinggal menyisakan satu pertandingan penyisihan lagi melawan Inggris pada Kamis, 8 November 2018 dini hari WIB. Laga melawan tim unggulan kesembilan itu menjadi laga yang akan menentukan siapa yang lolos “8 Besar” dengan status juara grup. Lawan di babak selanjutnya ditentukan lewat undian. (Adt)

Belum Temukan Lawan Sepadan di Penyisihan World Junior Championship 2018, Indonesia Gasak Makau 5-0

Duet Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti melengkapi kemenangan Indonesia atas Makau 5-0, pada pertandingan kedua penyisihan grup H World Junior Championship 2018, pada Senin (5/11). (Dok. Humas PBSI)

Toronto- Garuda muda menorehkan hasil positif pada kejuaraan bulutangkis BWF World Junior Championship 2018, di Markham Pan Am Center, Ontario, Toronto, Kanada, pada Senin (5/11). Pada laga penyisihan grup H, skuat Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta itu berhasil menekuk Makau dengan skor telak 5-0. Ini menjadi kemenangan kedua anak didik Susy Susanti itu. Sebelumnya, di hari yang sama, mereka membungkam Austria dengan skor telak 5-0. Menghadapi Makau, pebulutakis junior Indonesia menyelesaikan pertandingan dalam dua gim langsung. Bahkan, tiga pertandingan diakhiri dalam tempo 20 menit. Di partai pertama, duet campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Lisa Ayu Kusumawati berhasil membungkam perlawanan Leok Iok Chong/Wong Cheng Wa, straight game, dengan skor 21-8, 21-9, dalam waktu 24 menit. Indonesia memimpin 1-0. Tunggal putra Christian Adinata yang turun di partai kedua mampu menuntaskan tugasnya dengan baik. Ia menambah keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Christian butuh waktu 35 menit menutup pertandingan atas Lee Rui Huan, straight game, dengan skor 21-9, 21-14. Begitu juga dengan Ghifari Anandaffa Prihardika yang kembali bermain di sektor ganda putra bersama Pramudya Kusumawardana Riyanto. Mereka tak menemukan kendala saat mengunci kemenangan dipartai ketiga atas Pui Ngai Che/Lam Hou Him, dengan skor 21-6, 21-12. Kedudukan 3-0 untuk Indonesia. Stephanie Widjaya sukses memperlebar jarak Indonesia dengan Makau menjadi 4-0 usai mengandaskan Chio Weng U, straight game, dengan skor 21-2, 21-8. Pertandingan partai keempat itu berakhir dalam waktu 20 menit. Dobel Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil menutup laga kelima dengan sempurna. Bermain selama 20 menit, Agatha/Fadia menghempaskan Cheong I Teng/Wong Cheng Wa, straight game, dengan skor 21-5, 21-4. Pertandingan berakhir 5-0 untuk keunggulan Merah Putih. Fadia mengungkapkan ia dan kolega belum menemukan kesulitan. Bahkan, menurutnya, bisa cepat beradaptasi dengan lapangan. “Lawan belum sulit. Alhamdulillah kami bisa sumbang poin buat Indonesia,” ujar Fadia usai laga. Dan tren positif ini, diharapkan Fadia dan Agatha bisa berlanjut hingga ke partai pamungkas. Lebih jauh dari itu, tekad mereka adalah berjuang keras di nomor beregu World Junior Championship 2018 ini. “Target awal semifinal dulu, satu-satu. Tapi harapannya pasti juara. Apalagi, ini tahun terakhir saya junior. Harapannya bisa bawa nama Indonesia ke podium juara,” tukas Agatha. Pertandingan selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Meksiko pada Selasa (6/11) pukul 12.00 waktu Kanada. Dan di pertandingan terakhir penyisihan grup H, Siti Fadia Silva Ramadhanti dan kawan-kawan akan meladeni perlawanan Inggris, pada Rabu (7/11). (Adt)

Perebutkan Total Hadiah Rp 177 Juta, Kejuaraan Bulutangkis Antar Media Djarum Foundation 2018 Siap Dihelat

Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2018 siap dihelat yang akan memperebutkan total hadiah Rp 177 juta, dimana grand final akan berlangsung di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 28-29 November 2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Kompetisi bagi pekerja media bertajuk ‘Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2018’ siap dihelat. Pelaksanaan kejuaraan ini memasuki satu dasawarsa. Demi menjaga persaingan di antara para peserta agar berimbang, kategori nomor pertandingan dibagi menjadi tiga kelompok usia (KU). Yakni KU 25-35 tahun, KU 35-45 tahun, dan KU 45 tahun ke atas. Kejuaraan yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation itu mengusung konsep, bila even jatuh di tahun ganjil, maka akan mempertandingkan nomor beregu. Sebaliknya, jika jatuh di tahun genap, maka akan mempertandingkan nomor perorangan ganda. “Kejuaraan bulutangkis ini sudah berlangsung kurang lebih 12 tahun, sejak 2006. Tapi, 10 terakhir, ada nomor pertandingan perorangan dan beregu. Event terbagi tiga zona, yakni Barat, Tengah, dan Timur,” ujar Tri Iksan, Panitia Pusat Turnamen Bulutangkis Antar Media 2018, di Kawasan Senayan, Jakarta, pada Senin (5/11). Zona Barat meliputi Sumatera, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, yang akan memainkan babak penyisihan di Gelanggang Olahraga (GOR) Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 7-9 November. Untuk Zona Tengah meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan, memulai penyisihan di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 November. Dan, Zona Timur meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua, fase penyisihan berlangsung di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada 14-15 November 2018. “Pemenang masing-masing zona dan ditambah satu pasangan runner-up terbaik, dipertemukan di grand final,” lanjut Iksan. Jika di babak penyisihan laga dimainkan dengan sistem gugur, maka di grand final akan memakai sistem setengah kompetisi (saling bertemu). Babak final, dijadwalkan berlangsung di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 28-29 November 2018. Finalis yang lolos ke Kudus, akan ditanggung biaya transportasi dan penginapannya. Pada turnamen ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation menyediakan hadiah total Rp 177 juta. “Djarum Foundation menyambut baik Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2018. Ini wujud konsistensi dari Djarum Foundation yang terus menerus mendukung rekan-rekan media event ini,” terang Ivana Lie, Perwakilan Bakti Djarum Foundation. Dijelaskannya, ada tiga tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan event ini, pertama yakni sebagai ajang silaturahmi antar sesama pekerja media. Kedua adalah media sebagai pilar dalam pengembangan serta peningkatan prestasi bulutangkis Indonesia, dengan menyebarkan informasi keseluruh pelosok Tanah Air. “Ketiga, yang paling penting dari penyelenggaraan event ini adalah, bisa merasakan aura kompetisi serta memberikan pengalaman berharga bagi para pekerja media. Lalu, harapan yang lebih tinggi yaitu bulutangkis makin populer,” ungkap legenda bulutangkis Indonesia era 1980-an itu. (Adt)

Tampil di Partai Final SaarLorLux Open 2018, Ketut/Rizki Siap Akhiri Penantian Wakil Indonesia

Pasangan ganda putri, Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani, berpeluang mengakhiri penantian panjang Indonesia di turnamen SaarLorLux Open 2018, saat di partai final, mereka akan menghadapi Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, pada Minggu (3/11), di Saarlandhalle Stadium. (Humas PBSI)

Saarlandhalle- Akhirnya, Indonesia memiliki satu wakil ke final, dalam turnamen BWF World Tour 2018 yang berlangsung serempak. Yakni, di SaarLorLux Open 2018 yang diwakili Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta. Sebelumnya, pada Macau Open 2018, dua wakil Indonesia rontok di semifinal. Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow harus menyerah dari ganda campuran Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, yang diikuti duet Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto, yang tunduk dari Misato Aratama/Akane Watanabe (Jepang). Ketut/Rizki pun berpeluang melanjutkan tradisi gelar Indonesia pada turnamen BWF ini. Tepatnya, setelah menyingkirkan Isabel Herrtrich/Linda Efler pada semifinal SaarLorLux Open 2018. Duel yang berlangsung di Lapangan 1 Saarlandhalle, Sabtu (3/11) ini, Ketut/Rizki menang 21-16, 21-13, atas Isabel/Linda. Hanya butuh waktu 38 menit bagi mereka, untuk menghentikan wakil tuan rumah tersebut. Sekaligus, merebut tiket final pada turnamen dengan level Super 100. Di babak pamungkas, Ketut/Rizki akan menghadapi Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, Minggu (4/11). Ini merupakan pertemuan kedua mereka. Sebelumnya, Ketut/Rizki menyerah dari wakil Bulgaria itu, pada babak pertama French Open 2018, akhir Oktober lalu. Mereka takluk 17-21, 17-21 dari Stoeva Bersaudara. Ini jadi kesempatan bagi Ketut/Rizki untuk revans. Dam, melanjutkan tradisi juara wakil Indonesia di SaarLorLux Open 2018. Bisa dipahami mengingat sudah 10 tahun tak ada wakil Merah-Putih yang juara, pada turnamen yang sebelumnya bernama Bitburger Open tersebut. Tepatnya, sejak tunggal putri Maria Febe Kusumastuti melakukannya, pada 2008 silam. Kini, duo Ketut/Rizki kembali berpeluang mengakhiri paceklik gelar Indonesia selama satu dekade di Tanah Jerman tersebut. (Adt)

Singkirkan Wakil Taiwan, Atlet Garut Berusia 19 Tahun Melaju ke Babak 16 Besar SaarLorLux Open 2018

Unggulan tujuh tunggal putri asal Indonesia, Fitriani, akhirnya melenggang ke babak kedua (16 besar) kejuaraan bulutangkis SaarLorLux Open 2018 BWF Tour Super 100, di Saarbrucken, Jerman. Ia menyudahi wakil Taiwan, Chang Ya Lan, dalam laga 24 menit, dengan skor meyakinkan 21-12, 21-13, pada Rabu (31/10). (tiwtter.com)

Saarbrucken- Unggulan tujuh tunggal putri asal Indonesia, Fitriani, melenggang ke babak kedua (16 besar) kejuaraan bulutangkis SaarLorLux Open 2018 BWF Tour Super 100, di Saarbrucken, Jerman. Tampil di Saarlandhalle, pada Rabu (31/10), dara 19 tahun, kelahiran Garut, itu berhasil menyingkirkan wakil Taiwan, Chang Ya Lan. Meladeni Chang selama 24 menit, pada Rabu (31/10), Fitriani tanpa kesulitan mengunci laga dua gim langsung, dengan skor meyakinkan 21-12, 21-13. Di babak 16 besar, pemegang gelar juara USM International 2016 itu bakal ditantang pemain asal Slovakia, Martina Repiska. Berdasarkan statistik, ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pemain. Fitriani berpeluang memenangkan pertandingan tersebut. Sebab, dilihat secara ranking, penghuni Pelatnas PBSI Cipayung itu jauh berada di atas penantangnya. Fitriani bertengger di posisi 37, sedangkan Repiska menempati peringkat 92 dunia. Indonesia punya tiga wakil pada SaarLorLux 2018, tetapi jumlah ini berkurang menjadi dua, karena duet ganda putri, Anggia Shita Awanda/Della Destiara Haris mundur. Selain Fitriani, Indonesia kini menaruh harapan meraih gelar juara kepada pasangan putri lainnya, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta. (Adt)

Rebut Gelar Indonesia Internasional Challenge 2018, Ganda Putra Merah Putih Masih Menjanjikan

Psangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama (kedua kanan) dan Frengky Wijaya Putra (kanan), sukses menjadi juara di ajang Paytren Berkat Abadi Indonesia Internasional Challenge 2018, di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (28/10). (Antaranews.com)

Surabaya- Kejuaraan bulutangkis ‘Paytren Berkat Abadi Indonesia Internasional Challenge 2018’, berakhir pada Minggu (28/10), di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur. Sektor ganda putra menunjukkan prestasi gemilang dengan menghadirkan all Indonesian final. Duet Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra (2) saling berhadapan dengan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Di partai pamungkas, Sabar/Frengki akhirnya sukses menjadi kampiun, usai menekuk kompatriotnya itu, straight game, dengan skor 21-16, 21-15. Pertandingan itu memakan waktu 32 menit. “Alhamdulillah. Soalnya baru pulih lagi setelah 2 bulan rehat dari cedera. Hasil ini bisa dikatakan di luar dugaan, karena dari babak-babak awal saya masih merasa tegang di lapangan,” ujar Sabar usai laga. “Apalagi ini menjadi turnamen pertama bagi saya paska cedera,” lanjutnya. Dijelaskan Sabar, kunci kesuksesan di pertandingan final kali ini berusaha lebih tenang. “Karena lawan pasti tanpa beban mainnya, soalnya mereka usianya di bawah kami. Yang pasti harus bisa kontrol saja,” urainya. Selain sektor ganda putra, Indonesia juga berhasil membawa pulang gelar di sektor tunggal, melalui Chico Aura Dwi Wardoyo (11) yang menyingkirkan pemain senior, Sony Dwi Kuncoro (4), straight game, 21-15, 21-9, dalam tempo 33 menit. Juga, sektor ganda putri, lewat Tania Oktaviani Kusumah/Vania Arianti Sukoco. Mereka menaklukan wakil Jepang, Miki Kashihara/Miyuki Kato (5), 20-22, 21-11, 21-11, yang memakan waktu 53 menit. Sedangkan nomor tunggal putri, dimenangkan wakil Jepang, Shiori Saito (4), yang menumbangkan Se Young An asal Korea Selatan, straight game, dengan skor 21-12, 21-13, pada pertarungan berdurasi 37 menit. Jepang juga merebut gelar di ganda campuran, setelah dobel Kohei Gondo/Ayane Kurihara (1) sukses membungkam wakil tuan rumah, Adnan Maulana/Shela Devi Aulia (6), straight game, 21-17, 23-21, selama 33 menit. (Adt)

Fokus Pemulihan Cedera Pinggang, Juara Dunia Junior 2017 Gregoria Mariska Tunjung Batal ke SaarLorLux Open 2018 Jerman

Demi pemulihan cedera pinggang, pebulutangkis 19 tahun asal Wonogiri, Gregoria Mariska Tunjung, mundur dari kejuaraan bulutangkis SaarLorLux Open 2018 BWF Tour Super 100, yang dihelat pada 30 Oktober – 4 November 2018, di Saarbrucken, Jerman. (badmintonindonesia)

Paris- Demi fokus pada pemulihan cedera pinggang, tunggal putri andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung, terpaksa mundur dari kejuaraan bulutangkis SaarLorLux Open 2018 BWF Tour Super 100, yang dihelat pada 30 Oktober – 4 November 2018, di Saarbrucken, Jerman. Mundurnya Jorji, sapaannya, membuat sektor tunggal putri Indonesia di SaarLorLux Open 2018 hanya diwakili oleh satu wakil, yakni Fitriani. Selain di tunggal putri, Indonesia juga mengirim wakil di ganda putri, yaitu duet Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Juara dunia junior 2017 di Yogyakarta itu mulai merasakan sakit pada pinggangnya saat bertanding di babak kedua Denmark Open 2018, pekan lalu. Namun, Jorji mampu melawan sakitnya dan menembus semifinal. Usai dari Denmark Open 2018, dara kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 itu, menuju French Open 2018. Ia memutuskan mundur saat melakoni laga perempat final, pada Jumat (26/10), kontra wakil Jepang Akane Yamaguchi (2), pada kedudukan 15-21, 6-11. Dijadwalkan, akan mengikuti pertandingan ketiganya di Jerman, pekan depan. Namun, usai dilakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging), di Pusat Medik Olahraga, di Kota Paris, Perancis, yang direkomendasikan dokter pertandingan, ternyata hasilnya tidak memungkinkan bagi penghuni Pelatnas PBSI Cipayung sejak 2013 itu mengikuti turnamen lanjutan. “Setelah MRI tadi pagi, ternyata Jorji tak mungkin bertanding di Jerman. Kami mengistirahatkan dia dulu, supaya bisa fokus pemulihan cedera pinggangnya. Kami tidak mau memaksakan, daripada makin parah,” tegas Minarti Timur, Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI, dikutip situs resmi PBSI, pada Minggu (28/10). “Setelah pemeriksaan MRI tadi, Jorji sudah diberi obat dan vitamin untuk memulihkan cederanya. Dia masih tetap dijadwalkan ke Korea Open bulan depan. Tapi kami masih mau lihat hasil pemeriksaan di Jakarta nanti,” lanjut atlet peraih medali perak Olimpiade 2000, Sydney, Australia, berpasangan dengan Try Kusharyanto itu. (Adt)

Bungkam Exist Jakarta 3-0, PB Djarum Kudus Pertahankan Gelar Pembangunan Jaya Cup Junior 2018

PB Djarum Kudus akhirnya mempertahankan gelar kejuaraan bulutangkis nasional antar klub beregu junior 'Pembangunan Jaya Cup 2018’, di GOR Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, usai membungkam perlawanan PB Exist Jakarta, pada Sabtu (27/10), dengan skor telak 3-0. Ini gelar kedua bagi sang juara bertahan. (pbdjarum.com)

Ciputat- PB Djarum Kudus mempertahankan gelar kejuaraan bulutangkis nasional antar klub beregu junior ‘Pembangunan Jaya Cup 2018’, di GOR Jaya Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Bobby Setiadi dan kolega menjadi kampiun, usai membungkam perlawanan PB Exist Jakarta, pada Sabtu (27/10), dengan skor telak 3-0. Duet campuran Leo Rollycarnando/Indah Cahya Sari Jamil berhasil mencuri kemenangan dari wakil PB Exist Jakarta. Mereka menghentikan perlawanan Dejan Ferdinansyah/Nita Violina Marwah, dua gim langsung, dengan skor 22-20, 21-14, yang menelan waktu 50 menit. PB Djarum unggul 1-0. Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu kembali memundi kemenangan lewat tunggal putra, Bobby Setiabudi. Turun di partai kedua, Bobby membutuhkan waktu 41 menit menaklukan Yonatan Ramlie, straight game, dengan skor 21-19, 21-14. Usai laga, Bobby mengaku senang karena bisa menyumbangkan poin bagi klubnya. “Bersyukur harapan itu di dengar. Lagi pula ini bisa dibilang laga penentu, karena di semifinal (ketemu PB Jaya Raya), tunggal putra dan putri belum kasih poin. Jadi mainnya semangat kasih yang terbaik,” ujar pemegang juara Wali Kota Surabaya Bank Jatim Victor Open 2017 itu, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Sabtu (27/10). Bagi remaja kelahiran Situbondo, Jawa Timur, 22 Maret 2001 itu, kemenangan ini sekaligus ajang pembuktian bila dirinya bisa memberikan yang terbaik. PB Djarum Kudus mengunci kemenangan sekaligus mempertahankan gelar juara di partai ketiga, yang memainkan duet Daniel Martin/Leo Rollycarnando menuntaskan tugasnya dengan baik. Mereka meruntuhkan perlawanan Caesar Bagus Sadewa/Dejan Ferdinansyah, dalam drama tiga gim, dengan skor 21-15, 18-21, 21-18. “Alhamdulillah, senang dan bersyukur. Di 2017, saya dan Indah (Cahya Sari Jamil) juga sebagai penentu kemenangan. Dan, di 2018 ini, saya juga bisa kasih poin penentu buat klub,” tutur Leo. “Apalagi kejuaraan ini cukup melelahkan, dari Superliga Junior langsung kesini. Capek, tapi demi klub, saya coba lebih semangat dan hasilnya positif,” tambah pemain kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 29 Juli 2001 itu. Sementara itu, Pujiasto, Manajer Tim PB Djarum Kudus, mengungkapan kebahagiannya atas pencapaian anak didiknya. Menurutnya, bukanlah hal yang mudah karena lawan-lawan yang dihadapi memiliki materi pemain yang bagus. “Terima kasih untuk semua pemain atas kerja kerasnya selama pertandingan ini bergulir, khusunya semua atlet yang sudah berjuang sekuat tenaga,” tukas Pujiasto. Ini merupakan gelar kedua bagi sang juara bertahan, setelah Pembangunan Jaya Cup digelar pertama kali, pada 2016. Edisi tahun lalu, Djarum juga berhasil menghentikan Exist Jakarta di babak semifinal, dengan kedudukan akhir 3-1. (Adt)

Jonatan Christie Nikmati Permainan, Gregoria Mariska Main Sabar di French Open 2018

Gregoria Mariska Tunjung. (Rizal/NYSN)

Paris- Melakoni duel di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, pada Kamis (26/10), tunggal Merah Putih Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung berhasil menjejak ke perempat final kejuaraan bulutangkis French Open 2018 BWF World Tour Super 750. Di babak kedua (16 besar), Jonatan sukses membuat wakil India Sai Praneeth B, tak berkutik. Pemegang medali emas Asian Games XVIII/2018 itu menang dua gim langsung yang memakan waktu 42 menit, dengan skor 21-16, 21-14. Hasil positif itu menambah catatan keunggulan penghuni Pelatnas PBSI Cipayung tersebut atas Praneeth menjadi 2-1. Pemain India ranking 26 dunia itu mengalahkan Jonatan pertama kali di Thailand Open 2017, rubber game, dengan skor, 17-21, 21-18, 21-19. Lalu, Jonatan membalas di ajang New Zealand Open 2018, rubber game, dengan skor 14-21, 21-19, 21-8. “Puji Tuhan saya main lebih enak dari kemarin. Jujur saya agak trauma dengan kekalahan di babak pertama, babak kedua. Sekarang saya nggak mau sia-siakan kesempatan. Saya mengatur pola pikir bahwa main di Paris ini enak, harus nikmati permainannya,” ujar Jojo, sapaannya, dikutip situs resmi PBSI, Jumat (26/10). Selanjutnya, Jojo bakal menantang wakil China sekaligus unggulan enam Chen Long. “Saya memang kurang konsisten, ini yang saya jaga terus. Saya jaga pola pikir di lapangan, nggak pikirkan yang kemarin-kemarin, yang penting hari ini,” lanjutnya. “Sekarang saya fokus recovery dan akan diskusi sama Anthony (Sinisuka Ginting) yang dua pertemuan terakhir bisa menang dari Chen. Tapi, speed saya dan Anthony kan beda, jadi harus saya sesuaikan juga dengan pola main saya sendiri,” tambah Jojo. Sementara itu, Gregoria sukses mengamankan tiket perempat final usai menyingkirkan pemain Denmark Mia Blichfeldt. Anak didik Minarti Timur itu butuh waktu 55 menit untuk mengunci kemenangan dalam duel tiga gim, dengan skor 13-21, 21-14, 21-11. “Di gim pertama lawan lebih menekan, sepertinya dia sudah mempelajari permainan saya di pertemuan sebelumnya. Dia dapat start-nya dan saya terbawa permainan dia yang cepat. Dia posturnya tinggi, jadi maunya ‘sabet-sabet’ saja,” terang Gregoria. “Saya mencoba main lebih sabar di gim kedua dan ketiga. Kalau sudah bisa lewati ini, lawan seperti bingung sendiri,” tambah pemegang gelar juara dunia junior 2017 itu. Berikutnya, Gregoria akan berduel dengan unggulan dua asal Jepang Akane Yamaguchi. Berdasarkan statistik, pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999 itu masih memimpin rekor pertemuan dengan pebulutangkis Negeri Sakura itu. Kemenangan Gregoria tercipta ketika tim beregu putri Indonesia berjumpa Jepang di Asian Games XVIII/2018. Gregoria menang rubber game, dengan skor 21-16, 9-21, 21-18. Diakuinya, Akane merupakan tipikal pemain kuat serta ulet, sehingga dirinya harus siap capek melakoni laga nanti. “Saya tidak berpikir kalau pernah menang dari dia. Siapa tahu sebelumnya dia sedang tidak in. Jadi kalau ketemu lagi, anggap saja skornya 0-0,” tukas peraih gelar juara Singapore International Series 2015 itu. (Adt)

Tembus Perempat Final Indonesia International Challenge 2018, Remaja 17 Tahun di Luar Dugaan Berhasil Tumbangkan Lawan Seniornya Dari Negeri Sakura

Surabaya- Tunggal Putra besutan PB Djarum Kudus Syabda Perkasa Belawa, sukses menembus perempat final kejuaraan bulutangkis ‘Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challenge 2018’. Melakoni laga babak ketiga (16 besar), pada Kamis (25/10), ia berhasil memulangkan wakil Jepang Takuma Obayashi, dua gim langsung, lewat duel berdurasi 50 menit, dengan skor 21-16, 22-20. Remaja kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu, mengaku tak menyangka bisa memenangi duel dengan pemain asal Negeri Sakura itu. Sebab, menurutnya, lawan memiliki ranking lebih baik darinya. Berdasarkan catatan, Obayashi menempati ranking 201 dunia, sedangkan Syabda merupakan penghuni ranking 473 dunia. “Hasil ini di luar dugaan. Kalau dilihat dari ranking lawan lebih baik, dia juga lebih senior dari saya. Tak menyangka saja bisa menang,” ujar Syabda di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman Surabaya, Jawa Timur, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Kamis (25/10). Lolos ke perempat final, semifinalis India Junior International Grand Prix 2018 (tunggal putra) itu, berharap bisa terus menghadirkan kejutan. “Masuk perempat final belum puas. Harapannya bisa terus melaju,dan memberikan perlawanan,” imbuh lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2013 itu. Berikutnya, ia akan saling ‘bunuh’ dengan wakil Indonesia lainnya, Chico Aura Dwi Wardoyo, yang menempati unggulan 11, guna memperebutkan tiket semifinal. “Besok (Jumat, 26/10) ketemu Chico. Kalau melihat peluang, tentu saja masih ada. Tinggal bagaimana di lapangannya saja nanti. Saya harus siap main alot,” tukas Syabda. (Adt)

Jojo, Satu-satunya Pemain Tunggal Putra Yang Lolos Sebagai 16 besar di Ajang French Open 2018

Jonathan Christie saat bertanding di ajang Asian Games 2018, Agustus silam (Prass/NYSN)

Paris – Jonatan Christie, tunggal putra Pelatnas PBSI Cipayung, lolos ke babak kedua (16 besar) kejuaraan bulutangkis ‘French Open 2018 BWF World Tour Super 750’, di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Perancis, pada Rabu (24/10). Jojo, sapaannya, setidaknya butuh waktu 61 menit untuk melewati rintangan pertama ketika berjumpa dengan pemain India Sameer Verma. Remaja kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu menang rubber game, dengan skor 16-21, 21-17, 21-15. Berdasarkan statistik pertemuan, laga di Paris, merupakan perjumpaan ketiga antara Jojo dan Verma. Keduanya bertemu pertama kali tiga tahun lalu, tepatnya di Vietnam Open 2015. Ketika itu, Jojo takluk rubber game, dengan skor 21-16, 19-21, 20-22. Dan, terakhir di ajang Denmark Open 2018, pekan lalu, Verma mempermalukan Jojo di babak kedua usai menang rubber game, 23-21, 6-21, 22-20. “Sebetulnya saya punya kans menang waktu di Denmark, tapi saya tidak bisa mengatasi di akhir gim ketiga. Saat itu saya juga merasa kurang beruntung. Saya banyak belajar dari kekalahan itu, salah satunya adalah tetap fokus, meski sedang memimpin jauh,” ujar Jojo usai laga dikutip situs resmi PBSI, pada Rabu (24/10). Keberhasilannya ini juga tak lepas dari hasil diskusi Jojo dengan koleganya, yakni Anthony Sinisuka Ginting, terkait kondisi lapangan dan shuttlecock yang cukup berat. “Saya banyak dapat masukan dari Anthony, katanya bolanya agak lambat, jadi jangan terlalu forsir menyerang. Dan ini benar terjadi pada saya di gim pertama, lawan memancing saya untuk terus menekan dan tenaga saya terkuras. Saya mengubah permainan di gim kedua dan ketiga,” tuturnya. Anak pasangan Andreas Adi Siswa (ayah) dan Marlanti Djaja (ibu) itu, menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang lolos ke babak 16 besar French Open 2018. Sebab, dua wakil Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto harus angkat koper di babak pertama. (Adt)

Pakai Shuttlecock Synthetic, Choirunnisa Singkirkan Yuki Suzuki di Indonesia International Challenge 2018

Choirunnisa menyingkirkan wakil Jepang Yuki Suzuki, di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada babak pertama (32 besar) 'Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challenge, dengan skor 21-12, 21-19. (PBSI)

Surabaya- Tunggal putri Indonesia Choirunnisa tanpa kesulitan melaju ke babak kedua (16 besar) kejuaraan bulutangkis ‘Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challenge 2018’, pada Rabu (24/10). Remaja putri kelahiran 31 Agustus 1999 itu, butuh waktu 32 menit untuk menyingkirkan wakil Jepang Yuki Suzuki, di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada babak pertama (32 besar), dengan skor 21-12, 21-19. Usai laga, Choirunnisa mengaku tak menemukan kendala di pertandingannya kali ini. “Hanya saja tadi harus sedikit beradaptasi dengan shuttlecock, karena di sini memakai shuttlecock synthetic, sehingga butuh penyesuai dulu,” ujar pemain tunggal besutan PB Mutiara Cardinal Bandung, dikutip situs resmi PB Djarum, pada Rabu (24/10). Di laga selanjutnya, Kamis (25/10), Choirunnisa ditantang wakil Indonesia lainnya, yakni Made Dea Surya Saraswati yang menang atas Silvi Wulandari, rubber game, dengan skor 19-21, 21-19, 25-23. “Buat besok lebih siap lagi, lebih fokus, dan harus siap capek karena lawan tidak bisa dianggap remeh. Semoga saya bisa tampil maksimal disetiap laga, dan berharap bisa juara,” tukas pemegang gelar Singapore International Series 2018 itu. (Adt)

Kondisi Belum Fit, Pemain 17 Tahun Asal PB Djarum Kudus Lolos ke Babak 32 Besar International Challange

Syabda Perkasa Belawa berhasil menaklukan Dean Bencha Wijaya, 21-6, 21-12, pada babak 32 besar 'Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challange 2018', di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (23/10). (PB DJARUM)

Surabaya- Syabda Perkasa Belawa, tunggal putra PB Djarum Kudus, berhasil lolos ke babak kedua (32 besar) dalam event kejuaraan bulutangkis bertajuk ‘Paytren Berkat Abadi Indonesia International Challange 2018’, pada Selasa (23/10). Pemain kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu, mampu menaklukan kompatriotnya Dean Bencha Wijaya, straight game, 21-6, 21-12, dalam tempo 21 menit, di babak pertama (64 besar), di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudirman, Surabaya, Jawa Timur. Semifinalis Malaysia Junior International Challenge 2018 itu mengaku kondisinya belum fit usai membela tim putra U-19 pada Superliga Junior 2018, pekan lalu. “Kalau musuh tidak menyulitkan saya. Tapi, kondisi belum fit usai pertandingan Superliga kemarin,” ujar Syabda, usai laga dikutip situs resmi PB Djarum, Selasa (23/10). Namun, ia berharap maksimal pada turnamen berhadiah total 25.000 dollar Amerika Serikat (AS) itu. ”Ingin tampil maksimal, dan mengeluarkan kemampuan yang dimiliki,” lanjutnya. Di babak 32 besar, pada Rabu (24/10), pemain berpostur 1,63 meter itu akan berjumpa dengan Jia Wei Tan, asal Malaysia sekaligus unggulan 15. “Lawan memang diunggulkan dari saya. Tapi, dipertandingan besok, ya sebisa mungkin saya akan memberikan perlawanan. Semoga bisa meraih kemenangan,” tukas pemuda yang kini duduk di rangking 468 dunia versi WBF. (Adt)

Choirunnisa, Pebulutangkis 19 Tahun, Meraih Gelar Juara di Singapore International Series 2018

Choirunnisa berharap bisa tampil konsisten di level yang lebih tinggi usai meraih gelar juara Singapore International Series 2018, pada Minggu (21/10). (PBSI)

Jakarta – Choirunnisa, tunggal putri besutan PB Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat itu, sukses meraih gelar juara di kejuaraan bulutangkis Singapore International Series 2018, pada Minggu (21/10). Remaja kelahiran 31 Agustus 1999 itu, berharap bisa tampil konsisten di level yang lebih tinggi. Melakoni laga puncak di Singapore Badminton Hall, Choirunnisa, yang menempati unggulan tujuh, berhasil mengalahkah rekan senegara Aurum Oktavia Winata, dalam tempo 28 menit, dengan skor 21-14, 21-15. Usai laga, penghuni ranking 99 dunia itu, Choirunnisa mengaku bersyukur dengan pencapaian gemilang yang diraihnya pada kejuaraan bulutangkis yang berhadiah total 10.000 dollar Amerika Serikat (AS) itu. “Alhamdulillah, lawan juga teman sendiri, mungkin Aurum sudah tahu permainan saya. Cuma mungkin dia kurang sabar saja, dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Choirunnisa. “Semoga saya bisa terus konsisten di level yang lebih tinggi lagi,” lanjut pemain berusia 19 tahun itu. Selain Choirunnisa, Indonesia juga membawa pulang gelar tunggal putra melalui Krishna Adi Nogroho (4). Ia menghadirkan kejutan dengan menyingkirkan unggulan satu asal Hongkong Lee Cheuk Yiu, straight game, 21-12, 21-12, dalam tempo 30 menit. Sementara itu, tiga gelar lainnya, yakni di ganda putra dan putri, serta campuran berhasil dibawa pulang Hongkong. Ganda Chung Yonny/Tam Chun Hei (3) mengalahkan wakil tuan rumah Danny Bawa Chrisnanta (1), rubber game, dengan skor 13-21, 21-18, 21-19, dengan menghabiskan waktu 45 menit. Kemudian, duet Ng Tsz Yau/Yuen Sin Ying (2) berhasil menumbangkan rekan senegaranya Ng Wing Yung/Yeung Nga Ting (1), pada duel berdurasi 31 menit, straight game, dengan skor 21-17, 21-17. Sedangkan dobel campuran Yeung Ming Nok/Ng Tsz Yau mampu meredam perlawanan pasangan Indonesia Adnan Maulana/Masita Mahmudin, rubber game, dengan skor 19-21, 21-7, 21-18, yang memakan waktu 44 menit. (Adt)