Queendy Masuk Lima Besar Singapore Nations Figure Skating Championship

Queendy Shareefa Adhiesty siswi SDI Al Azhar BSD Kelas 5 yang mengikuti kejuaraan Singapore Nations Figure Skating Championship

Tangerang – Kembali, siswi SD Islam Al Azhar BSD meraih prestasi membanggakan di ajang kejuaraan tingkat Internasional sekaligus membanggakan Indonesia atas raihan prestasinya. Kali ini, Queendy Shareefa Adhiesty siswi SDI Al Azhar BSD Kelas 5 yang mengikuti kejuaraan Singapore Nations Figure Skating Championship meraih lima besar yang diikuti sebanyak 15 negara pada 30-31 Maret lalu. Dalam ajang tersebut, Queendy masuk di kategori future stars girls under 9th. Queendy berhasil masuk kelima besar dengan meraup 14,87 poin. Menurut Queendy, saat menuju rink es dirinya sempat gugup. Namun, dirinya hanya fokus untuk tidak terjatuh dan memberikan hasil yang terbaik bagi Indonesia maupun klub yang dibelanya yakni BX Rink. “Ya kan soalnya di Indonesia itu enggak kaya luar negeri. Kalau di luar negeri sudah punya fasilitas yang lengkap. Tapi berusaha enggak jatuh, kalau jatuh dikurangin lima point,” ujar Queendy, Jumat (14/6/2019). Queendy seakan berdansa di lintasan es yang begitu besar dengan waktu yang diberikan oleh dewan juri 1 menit 30 detik. Putri kedua dari pasangan Mustika Sari dan Didi Nuryanto ini, selalu mendapat dukungan dari orangtua. “Aku dari kecil, dari umur 5 tahun udah suka main ice skating, tapi cuman main-main aja. Fokus mulai kelas 4 SD. Suka sama ice skiting, karena seru aja loncat-loncat di atas es terus pengen nyoba,” ucap siswi kelahiran Tangerang, 14 November 2008. Kini dirinya, memfokuskan diri untuk mengikuti kejuaraan di Malaysia dan Kejurnas yang akan berlangsung dua tahun lagi. “Abis lebaran persiapan buat ikut skating Malaysia, abis lebaran. Nanti bulan puasa juga tetep latihan mendekati lomba. Terus target buat Kejurnas dua tahun lagi, karena kan tahun depan aku ujian. Jadi harus nyiapin buat ujian,” ungkapnya. Prestasi Queendy selain di Singapore yakni di ajang Skating Asia di Bangkok, Thailand juara 1 pada 2018. Skating di Bandung juara 1 dan 2 pada tahun 2015-2016. Kejurnas peringkat 4 tahun 2019. Dan ISSO BX Juara 2 tahun 2019. Kepala SDI Al Azhar BSD, Dedi Hidayat mengaku bangga atas pencapain siswanya yang berhasil menorehkan prestasi di ajang Internasional. “Queendy itu anak baik, prestasi akademik dan prestasi non akademik juga bagus. Saya turut bangga atas prestasi Queendy. Apalagi Queendy ini juga ikut tim OSN Matematika. Jadi prestasi dia sangat seimbang. Pelajaran oke dan olahraga juga oke,” papar Dedi. (Lan)

Kinan, Gadis Cilik Berusia 8 Tahun Yang Mewakili Indonesia di Ajang Ice Skating Internasional

Kinan berpose bersama ibundanya saat mengikuti kompetisi Ice Skating di Hongkong

Berseluncur diatas bongkahan es yang tersusun merupakan kesenangan tersendiri, apalagi kesenangan yang di padukan dengan kepercayaan diri, sudah tentu akan menambah keyakinan dalam mengeksplore diri dan dapat mengukur batas kemampuan. Cut Kinanti Putri Shafira atau Kinan merupakan atlet ice skating yang sudah pernah mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional. Gadis cilik berusia 8 tahun ini, sudah tertarik dengan ice skating sejak usia 6 tahun. Berawal dari hanya bermain ice skating biasa, Kinan pun tekun dalam menekuni ice skating, ternyata bakatnya dilirik oleh pelatih, dan untuk saat ini rutin mengikuti kompetisi ice skating. Awal Mula Bermain Ice Skating Ibunda Kinan, Cut Deasy Muharni menjelaskan tentang awal mula Kinan bermain ice skating. “Awalnya dia cuma main-main sebentar, terus dilihat sama coach nya ada minatnya lalu ditawarin kenapa gak dilanjutin ke kompetisi. Sekali ikut kompetisi langsung terus gak mau berhenti lagi.”ujarnya Pengalaman Mengikuti Kompetisi Internasional Kinan kini bersekolah di SD Islam Al Azhar 17 Bintaro. Ia pun memiliki idola pemain ice skating asal Korea Selatan, Yuna Kim. Kini, Kinan telah mengikuti berbagai kompetisi ice skating di Hongkong dan Abu Dhabi, Kompetisi Skate Asia dan Internasional Ice Skating Open. Meski telah mengikuti berbagai kompetisi, Kinan tetap merasa gugup jika melawan pemain ice skating dari luar negeri. “Kalau kendala dia gugup sama lawannya ya. Jadi ia suka bilang “aduh mami lawannya kayak gini”. Jadi kadang ia merasa gugup, tapi aku selalu bilang apapun hasilnya yang penting pengalaman. Kalau didalam negeri ya biasanya kompetisi antar sesama skater, tapi kalau diluar negeri, saya tekankan ia agar bisa mencoba rinx di negara lain dan harus mencoba berhadapan dengan lawan yang bukan teman seperti didalam negeri. Intinya jangan lihat lawannya, tapi lakukanlah dengan maksimal. Pasti ada bonusnya, yaitu menang, alhamdulilah,” ucap bunda Kinan Kerja Keras Kinan Hampir setiap hari, Kinan menghabiskan waktu dengan berlatih ice skating, di kawal 4 pelatih. Bahkan, akan ada tambahan pelatih lagi, jika ia akan mengikuti sebuah kompetisi. Meski begitu, ibunda Kinan tetap berusaha memberikan semangat agar bakat Kinan dalam ice skating bisa seimbang dengan nilai sekolah. “Tadinya saya bilang gak perlu, tapi dia sendiri yang minta untuk lanjut. Kita sebagai orang tua kan cuma bisa mendukung. Jadi untuk latihan, dan tambahan lesson dia lebih banyak komunikasi dengan coachnya. Ya cuma aku bilang kalau bakatnya ada, tetapi tidak diiringi usaha juga sama saja. Untuk pelajarannya berarti dia harus seimbang dengan nilai sekolah. Jadi dia harus bisa seimbang antara skate dengan nilai sekolah.”ujarnya Tak hanya itu, Kinan tetap dijaga dalam asupan makanan dan tambahan energi agar tetap bisa sehat meski memiliki jadwal yang padat. “Untuk menjaga staminanya, biasanya di kasih madu hitam, yogurt, dan juga pisang. Dia kan memang butuh energi soalnya kalau main perlu energi dan terus mengeluarkan energi lagi. Jadinya saya selalu kasih makan, tapi ya kalau kebanyakan juga engga boleh karena berat mereka ditimbang. Jadi dia jangan terlalu gemuk dan jangan terlalu kurus kalau gemuk dia tidak bisa untuk meloncat,”tutupnya(put/adt)