Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang menyambut baik rencana...
Read MoreDemi Cetak Pecatur Handal, Kota Pekalongan Resmi Miliki Sekolah Catur
Kota Pekalongan kini memiliki sekolah catur resmi bernama Sekolah Satya Catur Indonesia (SSCI) Kota Pekalongan. Sekolah ini berlokasikan di Ruko Patriot No. 153, Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Peresmian sekolah ini dilakukan bersamaan dengan Turnamen Catur Junior memperebutkan Walikota Cup Kota Pekalongan Tahun 2025 yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, bertempat di Ruang Jlamprang Setda setempat, Minggu (12/1/2025). Owner Sekolah Satya Catur Indonesia Kota Pekalongan, Rangga Setya Nugraha mengungkapkan bahwa, sekolah ini menjadi yang pertama di Kota Pekalongan, dimana secara khusus didirikan untuk mendidik generasi muda dan masyarakat umum dalam seni dan strategi permainan catur. Sekolah Satya Catur Indonesia menawarkan berbagai program pelatihan mulai dari tingkat dasar hingga profesional. “Yang melatarbelakangi kami mendirikan sekolah catur di Kota Pekalongan ini adalah perkembangan catur junior disini, dimana atlet catur junior ini terkesan masih berjalan individu atau sendiri-sendiri. Memang ada beberapa klub cabor yang mewadahi atlet catur junior, tapi kami juga ingin meramaikan euforia percaturan junior di Kota Pekalongan,” ucapnya. Dengan fasilitas modern dan pelatih berpengalaman, sekolah ini bertujuan untuk mencetak atlet catur berprestasi dari Kota Pekalongan yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. “Dengan biaya yang terjangkau dan jadwal fleksibel, sekolah ini diharapkan dapat menjangkau berbagai kalangan di Kota Pekalongan. Alhamdulillah, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan juga memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan sekolah ini sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang unggul,” ungkapnya. Kepala SSCI Kota Pekalongan, M. Haidar Fikri Kurniali menuturkan, yang membedakan sekolah catur ini dengan klub catur adalah terkait kurikulum yang terstruktur dan mengikuti kurikulum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi). Selain itu, sekolah ini juga menawarkan kegiatan outing class (chess camp) dan bimbingan konseling bagi siswanya yang dilaksanakan di beberapa waktu tertentu. Sehingga, harapannya siswa sekolah catur ini merasakan manfaat dan pengalaman olahraga catur dari segi perspektif lain. “Jadi, selain diajarkan berfikir bagaimana bermain catur dengan benar, juga dibekali persiapan mental dalam memainkan olahraga catur itu sendiri,” katanya. Haidar menyebutkan, untuk jadwal pada di SSCI Kota Pekalongan ini dimulai pada ba’da sholat Ashar atau sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam hari menyesuaikan dengan jadwal kepulangan anak sekolah pada umumnya. Setiap harinya ada 2 sesi yakni ba’da Ashar dan ba’da Maghrib. “Untuk kelas reguler berisikan maksimal 5 orang, kelas semi privat ada 2 orang, dan kelas privat diisi 1 orang. Adapun biayanya reguler mulai Rp150 ribu dengan 4 kali pertemuan dalam sebulan. Namun, kami masih mengkaji pertemuan tambahan, sehingga tidak menutup kemungkinan siswa bisa mendapatkan pertemuan lebih dari 4 kali dalam sebulan,” imbuhnya. Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo dalam peresmian sekolah ini, menyampaikan harapannya agar Sekolah Satya Catur Indonesia Kota Pekalongan dapat menjadi pusat pengembangan bakat catur di kota ini. Menurutnya, catur bukan hanya permainan, tetapi juga melatih disiplin, strategi, dan daya analisis. “Saya waktu kecil juga senang catur, namun tidak ada lembaga formal yang mewadahi. Alhamdulillah, pada Tahun 2025 ini di Kota Pekalongan sudah mulai membuka Sekolah Catur yang bisa mewadahi anak-anak yang memiliki minat dan bakat dalam olahraga catur, yang tentu dibimbing oleh pelatih profesional dengan kurikulum yang terstruktur dan terarah,” tukasnya.