Galan Bertahan Via Double Overtime

Tim putra SMAN 39 Jakarta mampu bertahan dalam persaingan ketat Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Series – East Region. Bahkan, tim berjuluk Galan ini sukses melenggang ke fase semifinal. Keberhasilan itu tidak didapat dengan mudah. Tim sekolah yang bermarkas di daerah Cijantung itu harus bekerja ekstra demi menyingkirkan lawannya, SMAN 59 Jakarta. Dalam laga super seru di GOR Pulogadung, Rabu kemarin (2/10). Melalui drama double overtime, atau dua kali babak tambahan waktu, Galan akhirnya berhasil menumbangkan Smalix (julukan SMAN 59), dengan skor akhir 53-48. Secara head to head kedua tim sudah pernah bersua pada musim lalu (2018). Kala itu, Galan berhasil menjinakkan Smalix. Pada pertemuan di fase perempatfinal musim ini, lagi-lagi Galan kembali sukses menaklukan rivalnya itu. Smalix sejatinya adalah tim yang lagi naik daun musim ini. Mereka sukses menembus perempatfinal, usai menyingkirkan lawan-lawan yang berstatus unggulan. Smalix berhasil menumbangkan juara East Region musim lalu, SMAN 21 Jakarta pada babak awal. Setelah itu, giliran SMA Labschool Rawamangun yang menjadi korban kegarangan punggawa Smalix. Tim asal Duren Sawit itu juga sempat merepotkan Galan pada laga kemarin. Apalagi pada awal kuarter para punggawa Galan terlihat bermain dengan tergesa-gesa. Passing yang dilakukan pada paint area kurang efektif. Meski mereka akhirnya bisa mencuri satu poin pertama berkat tembakan free throw dari center Galan, Ammar A.S. Para punggawa Galan mencoba bermain set play dan bermain dengan tempo. Mereka lebih sabar setelah beberapa peluang gagal dikonversi menjadi poin. Galan menutup kuarter pertama dengan keunggulan skor 10-6. Tertinggal di kuarter pertama Smalix tetap tampil ngotot demi merebut satu tiket semifinal. Soni Dewantoro dkk terus mencoba menggedor lini pertahanan Galan. Perlawanan Smalix semakin kencang terutama saat menginjak kuarter ketiga dan keempat. Tim besutan Mario Hutapea itu mampu memangkas ketertinggalan. Drama pun mulai terjadi saat Galan memimpin dengan skor 35-34. Memasuki 20 detik terakhir Smalix mendapat free throw. Satu poin berhasil dikonversi oleh guard benomor punggung empat, Muhammad Irbah. Kedudukan berubah menjadi 35-35. Smalix paksa Galan untuk melanjutkan pertandingan via overtime alias babak tambahan. Guard Smalix, Fajar Dwi membuka keunggulan bagi Smalix pada menit pertama babak tambahan. Tak lama berselang guard Galan, Achmad Al Jufri membalas lewat dua poin free throw skor kembali imbang 37-37. Galan terlihat lebih mendominasi pada overtime pertama ini. Mereka unggul 41-37. Namun dominasi tersebut tak bertahan lama. Smalix justru berbalik unggul melalui three point dari Fajar Dwi dan dua poin Ramzy untuk merubah skor menjadi 42-41. Beruntung M.Hanif, forward Galan mampu menyamakan kedudukan pada 10 detik akhir pertandingan. Skor kedua tim imbang 42-42, laga pun berlanjut ke overtime yang kali kedua. Galan akhirnya mampu menunjukkan keunggulan mental dan fisiknya pada babak tambahan kedua. Sementara itu, Smalix justru kehilangan salah satu pemain andalannya, Soni Dewantoro, karena harus menerima foul out. Galan pun berlari meninggalkan Smalix. Mereka mampu melesat dengan tambahan 11 poin dan menutup laga dengan keunggulan 53-48 atas lawannya. Menurut coach Galan, Christian Poltak babak overtime pada pertandingan kemarin sangat menegangkan. ”Pertandingan yang luar biasa menegangkan. Saya bersyukur dengan hasil ini, dan bisa belajar apa saja yang menjadi kekurangan kami. Salah satunya, anak-anak terlalu banyak membuang peluang dari free throw,” komentar Christian Poltak, pelatih Galan. (*) Kampanyekan Lawan Body Shaming   Tak  hanya penampilan koreografi apik dan menawan yang ditunjukkan oleh tim dance SMAN 39 Jakarta. Saat mendapat kesempatan perform mendampingi tim basket putranya, di GOR Pulogadung, Rabu (2/10) kemarin. Kontestan UBS Gold Dance Competition 2019 ini juga mengirim pesan kampanye melawan body shaming. Perilaku mengomentari fisik diri sendiri atau orang lain, yang marak dilakukan anak milenial belakangan ini. Tampil dengan mengusung karakter Belle, salah satu Disney Princess yang dikenal melalui film Beauty and The Beast, tim dance SMAN 39 benar-benar all out dalam membawakan konsep. Baik dalam alunan musik pengiring, properti yang digunakan, hingga plot dalam film tersebut. Dengan jalan cerita menyesuaikan film Beauty and The Beast, White Shadow Dance Crew (julukan tim dance SMAN 39) mengajak audience agar tak melakukan body shaming. Dalam tariannya, salah satu personel memerankan putri Belle dengan kostum warna kuning. Sedangkan personel lainnya menggunakan kostum biru merupakan villain serta bisa juga dikatakan dayang-dayang dari Belle. Satu personel putra, memerankan The Beast atau si buruk rupa. “Kami membawa pesan tersendiri supaya mereka juga mengerti bahwa body shaming itu nggak baik. Jangan berteman dengan seseorang karena secara rupa dia cantik ataupun ganteng. Berteman dengan orang-orang yang baik dan bisa menerima kita apa adanya,” ungkap leader White Shadow Dance Crew, Ekalina Rahayu. Lebih lanjut Ekalina dan tim juga berharap orang-orang yang menyaksikan penampilannya bisa mengerti bahwa mereka tidak hanya tampil untuk menghibur saja. “Kami berharap dengan tarian kami ini, para penonton bisa memahami betul jalan cerita dari Putri Belle ini,” ucap siswi kelas XI tersebut.

Jaktim Juga Meriah, Putri Labsraw Melenggang Mulus

Laga ketat terjadi antara tim putra SMAN 22 Jakarta kontra SMAN 31 Jakarta padapertandingan Opening Party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-East Region Jumat (27/9) di GOR Pulogadung, Jakarta Timur.

OPENING party Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Series-East Region mendapat sambutan meriah dari warga Jakarta Timur. Suporter dari masing-masing sekolah saling berlomba memberi dukungan bagi tim kebanggaan, Jumat (27/9) kemarin. GOR Pulogadung pun sampai tak mampu menampung antusiasme mereka. Hingga memaksa setiap kelompok suporter harus bergiliran masuk dan keluar, sesuai dengan sekolah yang bertanding. Empat laga ketat tersaji pada hari pertama regional Jakarta Timur ini. Dibuka oleh oleh pertandingan sengit sektor putri. Mempertemukan tim basket SMA Lab school Rawamangun kontra SMAN 53 Jakarta. Tiga laga berikutnya menyajikan persaingan sengit dari sektor putra. Tim basket putri Labsraw (julukan SMA Lab school Rawamangun) akhirnya berhasil melewati laga perdana dengan mulus. Mereka berhasil mengatasi perlawanan sengit Leega (julukan SMAN 53) dengan keunggulan 28-21. Labsraw harus tertinggal lebih dahulu dari Leega melalui medium shot guard, Alifia Azzahra. Tim asal Rawamangun, itu juga masih kesulitan mencetak angka di kuarter awal. Terbukti, Labsraw hanya unggul 4-2 atas lawannya di akhir kuarter pertama. Mulai memasuki kuarter kedua, Labsraw mampu bermain lebih lepas. Poin demi poin yang mereka ciptakan berhasil memperlebar keunggulan tim ini atas lawannya. Eksekusi three point shot sempurna guard Labsraw, Almira Putri, membantu semifinalis musim lalu ini meninggalkan Leega. Dengan keunggulan tujuh poin, Labsraw pimpin laga sebelum menutup jeda half time. Namun, Labsraw nampak kesulitan mencetak poin usai halftime. Leega justru mampu mengimbangi permainan dari Labsraw. Tim yang bermarkas di daerah Jatinegara itu menambah pundi-pundi poin mereka, dengan harapan memangkas ketertinggalan. Pemain nomorpunggung 11 Leega, Alifia Azzahra sempat mengeksekusi tembakan three points dengan sempurna yang perlahan-lahan mengejar ketertinggalan. Meski sempat kehilangan momentum, Labsraw tetap tampil konsisten hingga akhir laga. Permainan mereka tidak lengah meski lawannya terus-menerus mengancam. Hingga akhir laga, Labsraw mampu mempertahankan keunggulan mereka. Hasil positif ini membawa tim polesan Agus Sutiana itu melenggang ke babak selanjutnya. Mereka akan menjajal kemampuan SMAN 12 Jakarta pada babak perempatfinal. Coach Labsraw, Agus Sutiana, mengungkapkan bahwa dia kurang puas atas penampilan perdana anak didiknya. Menurutnya, masih banyak yang perlu ditingkatkan untuk pertandingan berikutnya. Terutama saat defense yang banyak berbuah pelanggaran.”Offense kita udah oke cuma defense-nyaitu banyak fouling. Anak-anak harus kurangi foul-foul gak penting,” jelasnya. Divinity Kombinasikan Disney Princess dengan Sentuhan Tradisional Opening Party Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-East Region berlangsung meriah di GOR Pulogadung, Jakarta Timur kemarin (27/9). Menghadirkan empat pertandingan dari delapan tim sekolah, Tak ketinggalan juga penampilan yang akan membuat tribun semakin panas menggelora yakni penampilan para tim dance di UBS Gold Dance Competition 2019 wilayah Jakarta Timur. Divinity, tim dance dari SMA Lab school Rawamangun merupakan salah satu tim yang mampu menarik perhatian penonton. Itutak lain karena status mereka sebagai juara UBS Gold Dance Competition tahu nlalu. Tampilannya memang begitu mencolok. Dengan mengenakan kostum hijau bercorak batik di bagian lengan, dada, pergelangan tangan, pinggul, serta bagian bawah celananya. Meskipun tema yang mereka usung adalah Princess Merida, mereka mengaku bahwa mereka tak ingin menghilangkan unsur Indonesia dalam konsepnya kali ini. Alasan pemilihan konsep Merida sendiri awal mulanya mereka terinspirasi pada sosok putri Merida yang berani dan kuat. Helga dan menunjukkan keberanian Merida dari properti kuda pada penampilannya. Divinity sendiri melakuka nperubahan konsep. Pada Roadshow UBS Gold Dance Competition lalu, Divinity menampilka ntema Pocahontas. Perubahan konsep ini diterapkannya agar tidak monoton saat di venue. Konsep tema dari Merida ini di aplikasikan melalui gerakan saat Merida memanah.Usur properti dan aspek yang berbeda dari yang lainnya. Aspek pertama yang berbeda ini berupa kostumnya yang lebih mengandung unsur batik dibandingkan menggunakan gaun yang digunakan oleh Princess Merida. Unsur tradisional memang telah diterapkan oleh Divinity sejak tahun lalu. Selain menerapkan unsur tradisional, Divinity juga menerapkan jalan cerita Princess Merida meski tidak secara full. Namun mereka lebih mengutamakan penggambaran sosok Merida dalam konsepnya dengan bersumber dari potongan adegan film Brave. Uniknya lagi saat penampilan mereka menggantikan sosok kuda yang ditunggangi Princess Merida menjadi kuda lumping. Dalam tariannya juga mereka memasukan unsurtari Saman dan tarian khas Betawi. “Kami menggunakan properti kuda lumping sebagai pengganti kuda tunggangan Merida di film Brave. Sekalian kuda lumping menambah unsur tradisional dalam penampilan kami,”ungkap Helga Sheren.Untuk genre dari tarian Divinity sendiri adalah hip-hop tradisional. “Pelatih kami uda hbuat gerakan yang bagus banget. Sebisa mungkin kami menampilkan penampilannya yang maksimal,”tutupnya.()  

SMAN 28 Jakarta Penguasa Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-South Region

CHAMPIONSHIP BOYS - SMAN 28

Luar biasa, SMAN 28 Jakarta cetak sejarah. Tim basket putra dan putri mereka berhasil kawin gelar. Keduanya memastikan diri jadi penguasa Honda DBL (Developmental Basketball League) 2019 DKI Jakarta Series-South Region. Titel itu diraih setelah tim putri Dua Delapan sukses mengalahkan SMAN 70 Jakarta dengan skor 51-39. Sementara tim putra SMAN 28 berhasil menundukkan SMA Cita Buana di partai puncak, Rabu (25/9) kemarin. Sukses itu langsung disambut suka cita oleh Brigata 28 (julukan suporter SMAN 28) yang menyesaki tribun dan tak lelah memberi dukungan. Berbaur dengan ribuan penonton dari masing-masing sekolah yang meramaikan final party malam itu. Laga final pertama dibuka dari sektor putri. Pertandingan antara SMAN 70 Jakarta kontra SMAN 28 Jakarta sungguh membuat penonton gusar. Pasalnya, laga berlangusng sengit. Tegang dan riuh dua kata yang menggambarkan susasana panasnya atmosfer GOR Bulungan. Ratusan pasukan Brigata 28 (nama supporter SMAN 28) jadi saksi tim putrinya merengkuh gelar Jaksel. Baik SMAN 28 atau Seventy (julukan SMAN 70) bermain impresif di laga final. Bahkan, Savira Alifa dkk dapat mengimbangi permainan cepat yang disuguhkan SMAN 28 hingga kuarter kedua.  Namun setelah jeda half time, SMAN 28 mendapatkan momentum mereka. Walau lawannya cukup merepotkan lini pertahanan mereka, tim asal Pasar Minggu ini dapat menggemukan poin. Christabel dkk memimpin 9 angka dari Seventy. Forward andalan SMAN 28 Keisha Hasna, bermain apik. Rookie SMAN 28 itu mencatatkan double-double, 28 poin dan 11 rebound selama bermain 37 menit 56 detik. Meski dapat berlari jauh di kuarter akhir, spirit Seventy untuk mengejar ketertinggalan patut diacungi jempol. Mereka tetap membuat repot hingga kuarter akhir. Namun, sayang tim asal Bulungan itu gagal membawa pulang titel juara. Tim polesan Syafiq ini berhasil memenagi laga dengan skor akhir 51-39. Mereka berhasil back to back champion wilayah Jakarta Selatan. “Seru banget, tadi sempet kejar-kejaran poin karena kekuatan lawan juga imbang sama kita. Tadi komunikasi tim dilapangan sempet kurang baik. Tapi setelah kita perbaiki dan atur ulang strategi, kita bisa unggul dan menang. Aku senang bisa bawa juara SMAN 28 di debut pertamaku ini,” ujar Keisha Hasna Forward no 8 SMAN 28. Sementara, tim putra SMAN 28 melengkapi torehan manis tim putrinya. Dengan perkasa, mereka menaklukan tim kuda hitam, SMA Cita Buana. Sejak awal kuarter, tim polesan Diogi Novatama langsung ambil kendali pertandingan. Reinhard Robot dkk tancap gas. Mereka unggul jauh di dua kuarter awal.

Final Perdana Cita Buana Serta Penantian Panjang Putri Seventy

Pemain SMA Cita Buana, Rafael Adwel (tengah) tampil luar bias. Dirinya membukukan 28 poin dan 8 rebound untuk membawa timnya melangkah ke final untuk pertama kalinya.

Luar biasa tim putra SMA Cita Buana Jakarta. Tim polesan Muhammad Ghozy Dwiputro ini menorehkan sejarah baru. Sukses menembus final Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Series – South Region. Menyusul kemenangan 76-62 atas SMAN 8 Jakarta pada laga semifinal regional Jakarta Selatan di GOR Bulungan, Senin (23/9) kemarin. Tembus ke babak final regional Jaksel jadi pencapaian terbaik Cibun (julukan SMA Cita Buana). Sepanjang empat kali berpartisipasi pada kompetisi basket pelajar terbesar di tanah air ini. Musim lalu, tim asal Jagakarsa itu harus tersungkur di babak awal. Rafael Adwel dkk kala itu takluk dari SMA Al-Izhar Pondok Labu. Tahun ini, justru Cibun yang sukses melaju hingga final. Sementara Al-Izhar gagal mengulang sukses setelah kalah dari SMAN 3 Jakarta di perempatfinal. Perjuangan yang harus dilalui Cibun untuk menapakkan kaki di final tidaklah mudah. Rafael Adwel dkk harus melakoni empat pertandingan dengan lawan yang sulit sebelum mencapai final. Termasuk menghadapi perlawanan sengit pasukan Bukit Duri (julukan SMAN 8 Jakarta) pada semifinal kemarin. Adalah kapten tim Rafael Adwel dan sang big man Azriel Ralie yang paling punya andil atas keberhasilan Cibun menaklukkan Bukit Duri kemarin. Dua pemain berbeda posisi itu memperlihatkan kerja sama yang baik. Azriel Ralie yang merupakan tipikal permain besar, dengan tinggi 202 sentimeter dan berat 125 kilogram, mampu membuat paint area lawan kerepotan. Hal itu dibuktikan dengan raihan double-double dari pemain bernomor punggung 13 itu. Tercatat, 21 poin dan 17 rebound mampu ditorehkan oleh Azriel. Tidak hanya dahsyat di paint area, akurasi three point pemain berposisi center itu juga mencapai 75%. Itu menandakan Azriel memiliki efektivitas yang baik untuk mencetak poin dari luar garis tembakan tiga angka. Azriel juga menjadi pilar pertahanan Cibun. Catatan 17 reboundnya merupakan duel udara saat berada dalam paint area Cibun. Tak kalah dengan Azriel, Rafael Adwel juga menjadi kunci kemenangan Cibun atas Bukit Duri. Pemain berposisi guard itu kerap berani merangsek ke dalam jantung pertahanan Bukit Duri. Hal itu terlihat dari presentase field goals garda andalan Cibun yang mencapai 64,7%. Dari 17 kali percobaan 11 diantaranya berahasil dikonversi menjadi poin oleh Rafael. Student athlete berusia 16 tahun itu juga berhasil membukukan 26 poin bagi Cibun. Dirinya bermain sangat apik. Cibun sendiri mengawali laga dengan baik. Mereka bisa unggul dua poin dari Bukit Duri pada kuarter pertama. Azriel luar biasa. Dirinya mencetak double three point di kuarter pertama ini. Total 10 poin sudah dibukukan pada kuarter pertama olehnya. Pada kuarter selanjutnya, Cibun terus memimpin, meski Bukit Duri juga memberi perlawanan kuat. Puncaknya ada pada kuarter terakhir. Laga ketat, kuarter empat berakhir imbang. Sayang pada kuarter sebelumnya, Cibun lebih dulu unggul dengan margin 17 angka. Hingga kuarter akhir selesai, Cibun menutup kemenangan dengan skor 76-62. “Alhamdulillah anak-anak main bagus kali ini. Mereka banyak mencetak three point. Mereka termotivasi untuk mencapai final. Dan syukur kami bisa tembus final,” ujar Muhammad Ghozy Dwiputro usai laga. () Dari persaingan putri, Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series – South Region juga meloloskan finalis baru. Adalah tim putri SMAN 70 Jakarta, yang sukses memastikan satu tiket final regional Jakarta Selatan. Setelah menyudahi laga ketat melawan SMAN 82 Jakarta dengan keunggulan 46-40 di GOR Bulungan, Senin (23/9). Sukses melaju hingga final adalah pencapaian terbaik Seventy (julukan SMAN 70) sepanjang enam kali keikutsertaan mereka pada kompetisi basket pelajar terbesar Seri Ibu Kota ini. Pencapaian terbaik putri Seventy adalah menembus semifinal pada tahun 2012. Setelah itu, mereka selalu tersingkir di babak awal masing-masing pada edisi 2013, 2014, 2015, dan 2018 lalu. Keberhasilan menembus final musim ini sekaligus menjaga asa bagi tim yang ber-homebase di Bulungan ini untuk menjadi penguasa Jaksel. Kemenangan Seventy tak lepas dari trio utama trio Seventy. Kapten Inas Fathinah menyumbangkan 6 poin dan 6 rebound selama bermain 32 menit 17 detik. Keisha Ayu, forwarda bernomor punggung 15 yang tampil selama 37 menit 58 detik menyumbang 14 poin, 6 rebound, serta 2 steal. Dan center andalan Seventy, Savira Alifa tampil mengesankan. Dirinya kembali mencetak double-double. Lewat donasi 17 poin dan 17 rebound. Sejak awal kuarter, kedua tim bermain impresif. Drama kejar-kejar poin terjadi. Baik Seventy maupun Daha (julukan SMAN 82) ngotot ingin memenangi laga ini. Sebenarnya, Daha banyak mendapat free throw dari kesalahan para pemain Seventy. Hanya saja, punggawa tim asal Kebayoran Baru gagal mengonversinya menjadi poin. Seventy unggul 6 angka atas Daha di kuarter pertama. Serangan Seventy makin moncer di kuarter selanjutnya. Daha belum bisa menyamakan kedudukan, Seventy masih leading dengan skor 18-13 pada penghujung kuarter kedua. Tertinggal pada dua kuarter awal membuat Daha mulai gencar melakukan serangan tajam usai jeda half time. Pertahanan Seventy sempat kerepotan. Tembakan three point forwarda Daha, Raissa Bachtiar menjadi pecutan semangat pemain lainnya untuk mulai menambah pundi-pundi angka untuk Daha. Namun perolehan skor itu masih belum cukup untuk menyamakan kedudukan dari lawannya. Seventy masih unggul 10 poin pada kuarter ketiga. Makin mendekati akhir laga, pertandingan makin berjalan panas dan keras. Forward andalan Seventy, Keisha harus diganhar foul out pada kuarter terakhir. Hal tersebut membuat Daha makin gencar menerobos paint area Seventy. Namun hingga pertandingan berkahir, Daha gagal memangkas jarak ketertinggalan. Kemenangan tetap menjadi milik Seventy. Tim asuhan Abdul Karim itu bisa mempertahankan keunggulan dan lolos dari jeratan Daha dengan skor 46-40. Meski sukses masuk final, Mikki selaku assisten coach Seventy menyampaikan evaluasi untuk anak asuhannya yang sering melakukan foul. “Anak-anak memang kurang sabar dan terlalu bersemangat. Saat defense itu mereka harusnya bisa lebih sabar agar tidak timbul foul. Di final hal ini harus diminimalisir,” terangnya usai laga.

Rookie Bukit Duri Unjuk Gigi, Kunci Tiket Semifinal, SMAN 8 Hadapi SMA Cita Buana

Aksi layup pemain SMAN 8 Jakarta, Hakim (tengah) turut membawa timnya menang atas SMAN 38 Jakarta dengan keunggulan 46-37 dan membawa timnya melaju ke babak semifinal.

Satu tiket semifinal Honda DBL (Developmental Basketball League) 2019 DKI Jakarta Series-South Region berhasil dikunci tim putra SMAN 8 Jakarta. Pasukan Bukit Duri (julukan SMAN 8 Jakarta) berhasil memupuskan harapan salah satu debutan di wilayah Jaksel, SMAN 38 Jakarta. Tim polesan  Rachmat Hidayat itu menang 46-37 atas Smantila (julukan SMAN 38), dalam babak perempatfinal sektor putra di GOR Bulungan, Minggu kemarin (22/9). Sukses Bukit Duri melaju hingga ke semifinal ini tidak lepas dari kontribusi duo rookie atau pemain berstatus debutan, Hakim dan Raqi Fadhillah. Meski baru kali pertama tampil pada kompetisi basket pelajar terbesar tanah air, keduanya tidak demam panggung. Bahkan, baik Hakim maupun Raqi memberi kontribusi luar biasa. Hakim, yang bermain pada posisi forward tampil sangat efektif. Student athlete berusia 15 tahun itu bahkan tampil dengan catatan waktu bermain terbanyak diantara rekannya, selama 35 menit 13 detik. Pemain bernomor punggung 34 itu mengemas double-double, dengan torehan 10 poin dan 10 rebound. Persentase tembakan dua poinnya pun mencapai 55,6%. Sementara Raqi Fadhillah juga tidak kalah impresif. Pemain yang juga berposisi forward itu menjadi pencetak poin paling banyak bagi timnya. Dengan kontribusi 22 poin. Hampir setengah poin kemenangan Bukit Duri atas Smantila dicetak oleh student athlete berusia 15 tahun itu. Selain itu akurasi tembakan free throw Raqi mencapai 70%, dirinya benar-benar jadi momok menakutkan bagi Smantila. Bukit Duri sendiri sudah menebar ancaman sejak awal laga. Raqi membukukan poin terbanyak pada kuarter pertama. Dirinya menorehkan 6 poin pada kuarter pertama untuk membawa unggul Bukit Diri 13-8 atas Smantila. Pada kuarter selanjutnya, Bukit Duri tak mengendurkan serangan. Bahkan, mereka bisa unggul 12 poin atas Smantila sebelum jeda half time. Namun, bukan berarti Smantila tanpa serangan. Tim yang bermarkas di daerah Lenteng Agung itu mulai memangkas jarak ketertinggalan dengan margin 6 poin, meski keunggulan 31-25 masih untuk Bukit Diri.  Menginjak kuarter penentu, duet Hakim dan Raqi makin menebar ancaman. Total 12 poin berhasil ditorehkan Hakim dan Raqi pada kuarter terakhir ini. Poin yang dicetak oleh keduanya membawa Bukit Duri semakin meninggalkan sang lawan. Empat poin Raqi pada under 10 second menutup kemenangan 46-37 Bukit Duri atas Smantila. Raqi pun turut berkomentar mengenai keberhasilannya melaju ke semifinal. “Kami sempat kehilangan momentum menjelang akhir laga. Tapi kami masih memiliki keinginan untuk menjaga asa ke semifinal. Jadi kami terus berusaha sampai detik akhir. Syukur kami bisa keluar sebagai pemenang,” jelas Raqi usai laga. Pada babak semifinal yang akan dilangsungkan Senin hari ini (23/9), Bukit Duri akan bersua dengan SMA Cita Buana Jakarta. Cibun (julukan Cita Buana), juga membuat kejutan dengan menembus semifinal setelah menundukkan SMAN 63 Jakarta dengan keunggulan 49-32 kemarin. (*) Srikandi SMAN 34 Tak Terbendung Performa apik terus ditunjukkan skuad putri SMAN 34 Jakarta.  Laju tim basket sekolah yang ber-home base di Pondok Labu itu tak terbendung pada Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series -South Region. Tim polesan Harry Prayogo ini melaju ke semifinal regional Jakarta Selatan, setelah menundukkan tim putri SMAN 63 Jakarta dengan keunggulan 30-10, di GOR Bulungan, kemarin. Srikandi SMAN 34 sudah tancap gas sejak kuarter pertama. Walau serangan mereka beberapa kali sempat gagal karena ketatnya lini pertahanan SMAN 63. Tempo permainan cepat diperlihatkan putri Pondok Labu sepanjang laga. SMAN 34 menutup keunggulan dengan skor 9-3 atas lawannya. Memasuki kuarter kedua, SMAN 63 terus mencoba keluar dari tekanan. Tim asal Pesanggarahan itu berusaha memangakas ketertinggalan. Tapi, lini pertahanan SMAN 34 terlalu sulit untuk ditembus. Setelah jeda half time SMAN 34 tampil lebih menawan. Serangan tajam mereka tak terbendung oleh punggawa SMAN 63. Kerja sama antara Safira Kayla dan Tyazara Fatima menjadi momok menakutkan bagi defense tim SMAN 63. Keduanya berhasil mengemas poin terbanyak bagi timnya. Safira denan 9 poin serta 5 assist. Dan Tyazara dengan torehan 4 poin serta 4 rebound. Keunggulan SMAN 34 tak terkejar. hingga kuarter akhir SMAN 34 tetap memimpin jalannya pertandingan. Sebelum laga usai, Safira mmenambahkan lima poin untuk menggenapkan skor menjadi 30-10. Hasil ini membawa SMAN 34 melaju ke semifinal. “Hari ini anak-anak tampil lebih baik dari laga sebelumnya. Mereka lebih tenang dan nggak demam panggung lagi. Untuk semifinal besok (hari ini), kami nothing to lose aja. Mau ketemu SMAN 28 atau SMAN 3 tidak masalah,” ucap coach Harry Prayogo. (*) Blaze Suguhkan Tiga Karakter Berbeda Kreativitas tanpa batas ditunjukkan tim dance SMAN 70 Jakarta (PA) pada lanjutan UBS Gold Dance Competition wilayah Jakarta Selatan. Blaze (nama tim dance SMAN 70) membawakan tiga karakter Disney Princess sekaligus. Ketiga karakter itu adalah Aurora, Ariel, dan juga Cinderella. Konsep yang dibawakan Blaze memlikir alur cerita masing-masing. Seperti Aurora yang tertidur lelap akibat jarum pemintal. Cerita putri Ariel yang merupakan seorang putri duyung yang ingin menunjukkan diri sebagai manusia. Serta putri Cinderella yang selalu ditindas oleh ibu dan saudara tirinya. Ide untuk menampilkan dance ini dibuat sedemikian kreatif agar bisa menghibur para penonton. Konsep sesungguhnya dari penampilan mereka ini yaitu dengan mengedepankan personality princess tersebut dengan kuatnya karakter dari masing-masing Disney Princess. Karakter Aurora dan Maleficent menunjukkan suasana tegang antara keduanya. Dilanjutkan karakter Ariel yang tergambar sebagai sosok putri yang pantang menyerah, serta Cinderella yang lebih ke arah putri pemimpi. Pada penampilannya,para dara cantik anggota Blaze mengenakan kostum berupa celana, kemben, dibalut jaket berwarna putih dengan aksen kuning ala hip-hop. Ditambah balutan kain berwarna biru yang dipegang masing-masing dancer sebagai properti. Untuk properti utama sendiri, Naya Wahab dan tim menggunakan tiga kotak berwarna biru yang dipakai untuk menutup aksinya menunjukkan logo UBS. “Aku sangat puas dengan penampilan tim kami di UBS Gold Dance Competition ini. Karena apa yang kami tunjukkan merupakan penampilan terbaik yang bisa kami berikan. Semoga bisa tembus hingga Best  Three mewakili South Region tahun ini,” cetus leader tim Blaze, Naya Wahab.

Honda DBL DKI Jakarta Series-South Region, SMAN 28 Susah Payah Hadapi Bukit Duri

Pemain SMAN 28 Jakarta, Keisha Hasna (kiri) berhasil melewati kawalan dari pemain SMAN 8 Jakarta, Kamis (19/9).

Ketangguhan tim putri SMAN 28 Jakarta hampir saja direnggut oleh lawannya, SMAN 8 Jakarta. Datang sebagai predikat juara bertahan Honda DBL DKI Jakarta Series-South Region bukan jaminan srikandi SMAN 28 melenggang nyaman. Bukit Duri (julukan SMAN 8) mampu memberikan perlawanan yang menyulitkan. Hanya saja, SMAN 28 tetap tangguh mempertahankan nama besarnya. Lewat keunggulan 45-30. SMAN 28 menurunkan skuad mudanya pada laga kemarin. Tercatat tiga pemain yang diberi kesempatan turun sebagai starting merupakan rookie. Adalah Yasyfa Shabrina, Keisha Hasna, dan juga Christabel. Ketiganya bermain impresif, terutama Keisha Hasna. Student athlete berusia 15 tahun kerap merepotkan pertahanan putri Bukit Duri. Bermain dengan minutes played terlama bagi timnya dengan catatan 38 menit 54 detik, Keisha menjadi pilar utama SMAN 28. Most Valuable Player (MVP) Junior DBL Jakarta dua tahun silam itu menyumbangkan 22 poin bagi timnya. Keisha juga bermain apik dalam menjaga pertahanan tim. Tercatat 5 steal berhasil ditorehkan Keisha. Pada kuarter pertama, SMAN 28 bisa menjauh dari lawannya dengan skor 14-3, enam poin di antaranya ditorehkan oleh pemain dengan nomor jersey 8 itu. Namun, meskipun unggul SMAN 28 ternyata bermain dengan tidak nyaman. Bahkan, Tim besutan Syafiq itu sempat kerepotan. Mereka sempat tertinggal dua poin di kuarter kedua dan ketiga. Akhir kuarter ketiga menjadi hal yang menegangkan, perbedaan kedua tim hanya 7 angka. Skor kuarter ketiga berakhir 30-23 SMAN 28 masih unggul. Pada kuarter penentu, SMAN 28 mencoba keluar dari tekanan. Beruntung, SMAN 28 punya Keisha. Fowarda yang masih duduk di bangku kelas X itu tidak mengendurkan serangannya. Dirinya menyumbangkan 5 poin bagi timnya di kuarter penentu ini. SMAN 28 mampu berlari meninggalkan rivalnya dengan mencetak 15 angka. Torehan dua angka dari Christabel menutup kemenangan SMAN 28 atas rival lamanya SMAN 8. Kemenangan SMAN 28 ini membawa mereka ke babak selanjutnya. Di laga berikutnya tim asal Pasar Minggu itu akan bersua dengan tim tangguh lainnya, SMAN 3 Jakarta. Ditemui usai pertandingan, sang pelatih mengakui, memang sangat menaruh harapan pada rookienya. “Tahun ini kami punya beberapa rookie. Cara main Keisha sangat sesuai dengan harapan saya. Dia berani menusuk ke jantung pertahanan lawan,” ucap Syafiq, pelatih SMAN 28. “Tidak mudah untuk mengalahkan SMAN 8 tadi. Tentu evaluasi utamanya adalah komunikasi, karena memang beberapa pemain baru main di DBL. Untuk melawan SMAN 3 diharapkan anak-anak bisa lebih lebih kompak,”tambah pelatih berusia 31 tahun itu. Pertandingan ketiga Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-South Region antara tim putra SMAN 47 Jakarta kontra SMAN 32 Jakarta berlangsung ketat. Kedua tim bermain ngotot, sama-sama tidak ingin melepas kans untuk melangkah ke babak selanjutnya. Meski pada akhirnya Forsev (julukan SMAN 47) berhasil menumpas perlawanan Thunder (julukan SMAN 32) dengan skor 36-29. Dan pertandingan ditutup kemenangan SMA Cita Buana atas MAN 4 Jakarta, dengan skor akhir 38-12.

Final Party Honda DBL 2019, Boedoet-Kanisius Kampiun North Region

SMAN 1 Jakarta berhasil menahbiskan diri sebagai juara putri Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region usai mengalahkan SMA Santa Ursula dengan skor 37-33.

Final Party Honda Developmental Basketball League (DBL) 2019 DKI Jakarta Series-North Region di GOR Cempaka Putih, Jumat kemarin (30/8) berlangsung heboh. Kapasitas tempat duduk yang terbatas, tak mampu membendung antusiasme suporter dari keempat sekolah yang tampil pada partai puncak. Beberapa suporter terpaksa harus nonton bareng (nobar) di luar GOR. Melalui big screen yang telah disediakan panitia. Adapula yang turut live streaming di aplikasi DBL Play. Keseruan final party dimulai dengan laga tim putri. Mempertemukan dua debutan, SMAN 1 Jakarta kontra SMA Santa Ursula. Berlangsung sengit sejak tip-off hingga menit-menit kuarter terakhir, srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) akhir keluar sebagai kampiun Honda DBL 2019 regional Jakarta Utara dan Pusat. Mereka unggul 37-33 atas Sanur (julukan SMA Santa Ursula). Adalah Aza Magdalena Pattiwael yang menjadi bintang keberhasilan Boedoet menjadi juara baru North Region. Student-athlete yang berposisi sebagai guard itu menutup pertandingan dengan mencatatkan double-double. Kapten tim Boedoet itu mencatatkan torehan 24 poin dan 11 rebound. Selalu tertinggal sejak kuarter awal, Boedoet justru berhasil menemukan momentum kebangkitan pada dua menit terakhir kuarter pemungkas. Dalam posisi tertinggal 31-33, center Boedoet Valencia Rosaline Yong menyamakan keadaan melalui aksi lay up. Menyusul tamabahan 1 poin berkat free throw dari Nadia Dana Salsabila, Boedoet berbalik unggul 34-33. Putri Boedoet makin menjadi. Tambahan dua poin melalui layup dari Aza, membuat Boedoet unggul 36-33 atas Sanur. Saat waktu menyisakan kurang dari semenit, Aza menambah 1 poin melalui free throw dan mempertegas keunggulan Boedoet atas Sanur dengan skor 37-33. “Nervous sekali bermain di final Honda DBL, disaksikan penonton segitu banyaknya. Nggak nyangka banget bisa menang karena Sanur lawan yang kuat dan kami terus tertinggal sejak awal. Tapi aku dan tim selalu berusaha menunjukan yang terbaik di lapangan. Terimakasih pada barisan Boedoet Stovia. Aku bisa tidur nyenyak malam ini,” ujar Aza Magdalena usai pertandingan. Pertarungan sengit juga mewarnai final sektor putra yang mempertemukan juara bertahan SMAK 5 Penabur dengan SMA Kolese Kanisius. Laga ketat ini akhirnya dimenangkan oleh SMA Kolese Kanisius dengan skor 59-52. Sejak kuarter pertama hingga ketiga, Kanisius secara mengejutkan selalu memimpin. Unggul cukup lebar 12-6 pada kuarter pertama. Mereka juga mampu menjaga keunggulan  menjadi 25-21 saat half time. Menutup kuarter ketiga, Kanisius masih unggul tipis 39-38. Bermain konsisten hingga akhir, Kanisius berhasil memecahkan kutukan dan keluar menjadi kampiun regional Jakarta Utara-Pusat usai mengandaskan SMAK 5 Penabur.

Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region, Ursula-Boedoet Tembus Final

Tim putri SMAN 1 Jakarta larut dalam kegembiraan setelah memastikan diri melaju ke final Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region.

GELARAN Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region sektor putri dipastikan akan melahirkan juara baru. Dua tim berstatus debutan, SMAN 1 Jakarta bakal berjibaku dengan SMA Santa Ursula di final untuk merebut mahkota yang lepas dari SMAN 30 Jakarta. Hasil itu didapat kala keduanya berhasil menumpas lawannya pada babak semifinal kemarin (28/8). Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) menundukkan perlawanan Depoel (julukan SMAN 80 Jakarta) dengan skor 32-19. Sementara Sanur (julukan SMA Santa Ursula) sukses meredam gempuran putri SMA IPEKA Sunter dengan keunggulan 65-22. Ratusan Genta (nama suporter SMA Santa Ursula) yang tidak henti-henti sepanjang laga di tribun GOR Cempaka Putih menjadi saksi perkasanya tim putri Sanur menembus babak final North Region tahun ini. Keberhasilan Sanur melangkah ke final wilayah Jakarta Utara dan Pusat tak terlepas dari andil besar dari Trisulanya. Ivy Florentia Wijaya, rookie kepunyaan Sanur berhasil mencatatkan 14 poin bagi Sanur. Pemain berposisi center itu juga piawai dalam beradu duel. Tercatat Ivy menorehkan 14 rebound. Dua pemain Sanur lainnya Fayola Maharani dan Samantha Sarah Purba membukukan masing-masing 15 poin dan 26 poin. Trisula Sanur ini merupakan paket komplet. Fayola juga mencatatakan 10 rebound bagi Sanur. Diikuti torehan 5 steal dari Samantha. Sanur nampak tak terbendung sepanjang laga. Pada kuarter ketiga saja mereka berhasil unggul 12 poin atas Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter). Penampilan gemilang pasukan asal Sawah Besar itupun menegaskan kemenangan Sanur melangkah ke babak final. Kegembiraan pun tidak bisa ditutupi srikandi Sanur. Salah satu pemain yang tampil impresif, Samantha mengomentari hasil laga kemarin. “Senang banget. Kami datang sebagai debutan. Tapi, kami membuktikan bisa mencapai final. Target selanjutnya adalah bisa menjadi juara North Region,” ungkap pemain berposisi guard itu. Sementara itu, keberhasilan Boedoet melenggang ke final juga tidak lepas dari duet maut Yong dan Aza. Center Boedoet Valencia Rosaline Yong tampil luar biasa. Student athlete berusia 17 tahun berhasil menorehkan double-double. Yong mencetak 14 poin. Pemain bernomor punggung 9 itu juga berani saat duel udara, terbukti torehan 14 rebound memperlihatkan betapa garangnya Yong di bawah ring. Sementara, sang kapten Aza juga tidak kalah moncer. Dirinya menjadi penyuplai bola yang baik bagi tim. Catatan 3 assist menjadi bukti, Aza memiliki kerja sama tim yang baik. Tak hanya itu , pemain bernomor punggung 10 itu juga turut menyumbang 5 poin bagi timnya kala menyudahi perlawanan Depoel. “Sebenarnya kita tadi under pressure banget. Dukungan para suporter bikin kita bangkit dan jadi motivasinya nggak mengecewakan semua yang udah dukung,” ujar Yong saat ditemui usai laga. THE LIONS JAMU KANISIUS DI FINAL Dari sektor putra, SMAK 5 Penabur berhasil melenggang ke final North Region usai menghentikan langkah SMA IPEKA Sunter pada pertandingan semifinal dengan skor akhir 61-51. Tim asuh Wahyu Adi Nugroho bermain ngotot dari awal hingga akhir laga. Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter) sempat membuka poin terlebih dahulu melalui pemain nomor punggung 98, Ezekiel Lewi. Keunggulan tersebut tidak mampu dipertahankan oleh Ipsun. Pasalnya SMAK 5 Penabur tidak lama langsung membalas poin tersebut melalui guard Andrew Gunawan. Melalui poin tersebut, the Lions (julukan SMAK 5 Penabur) mulai menunjukkan kegarangan mereka. Selain bermain agresif secara offense, defense The Lions juga sulit untuk ditembus oleh Ipsun. Ipsun beberapa kali terpaksa harus terkena 24 second violation dan melakukan turn over akibat kuatnya pertahanan The Lions. Hal tersebut tentunya dimanfaatkan oleh para pemain The Lions untuk mencuri poin. Tim asal Kelapa Gading, Jakarta Utara banyak menciptakan poin hasil fastbreak yang dijalankan secara efektif. The Lions bakal bersua dengan SMA Kolese Kanisius di partai puncak Jumat (30/8) mendatang. Kanisius sendiri berhasil melangkah ke final usai menaklukan perlawanan ketat dari SMAN 68 Jakarta dengan skor 50-38.

Stanley Taring The Lions Cetak 13 Poin dan 9 Rebound, Loloskan SMAK 5 Penabur ke Semifinal

Kapten tim The Lions, Stanley Hidayat, menunjukkan ketajaman ’taringnya’. Dengan kontribusi 13 poin, tertinggi diantara rekan setimnya.

THE LIONS (julukan SMAK 5 Penabur) melenggang mulus ke semifinal Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series – North Region. Tim dengan status juara bertahan di regional Jakarta Utara dan Pusat itu sukses melangkah ke semifinal, usai menundukkan SMA Yakobus dengan skor 35-14 di GOR Cempaka Putih, Selasa (27/8) kemarin. Kapten tim The Lions, Stanley Hidayat, menunjukkan ketajaman ’taringnya’. Dengan kontribusi 13 poin, tertinggi diantara rekan setimnya. Kevin Lo ikut menyumbang tambahan 7 poin bagi The Lions, disusul Kevin Widiatmaka yang mengemas 3 poin. Dengan minutes play paling banyak, 35 menit 18 detik, Stanley juga menjadi andalan bagi The Lions saat berebut bola di udara. Forward dengan tinggi 181 sentimeter ini juga nyaris membukukan double-double, lewat sumbangan 9 rebound. Tidak mudah bagi Stanley untuk mengatarkan timnya lolos ke semifinal. Dia mendapat pengawalanan ketat dari kapten SMA Yakobus, Nicho Deven. Stanley bahkan sempat dibuat frustrasi, karena sangat minim di paint area lawan. Forwarda andalan The Lions itu nampak kesulitan menembus pertahanan Yakobus menit awal kuarter pertama. Kekuatan kedua kapten nampak terlihat seimbang. Stanley berhasil mencuri 3 poin, begitu pun dengan Deven yang menorehkan 3 poin juga di kuarter pertama. The Lions tertinggal 8-9 atas lawannya. Pada kuarter kedua, tensi masih berlangsung panas. Para penonton dibuat tegang setiap aksi para pemain di lapangan. Namun, malapetaka datang saat pertengahan kuarter kedua. Deven, melakukan foul terhadap Stanley. Foul tersebut menambah jumlah catatan pelanggaran yang dibuat oleh Deven menjadi empat kali. Hal itu, membuat pelatih Mumig Hartawan berhati-hati dengan menarik keluar sang kapten. Pasalnya, jika Deven melakukan satu kali lagi pelanggaran, maka dirinya harus diganjar foul out. Benar saja, Stanley lebih leluasa bergerak pada sisa kuarter kedua. Tambahan 3 poin dari student athlete berusia 17 tahun itu membawa The Lions melesat dengan keunggulan 10 angka atas Yakobus. Di dua kuarter berikutnya, Pemain bernomor punggung 10 itu benar-benar menjadi momok mengerikan bagi Yakobus. Dirinya mampu menorehkan tambahan 7 poin untuk menggenapkan catatan poinnya menjadi 13 poin. Di 30 detik akhir kuarter keempat, Kevin Widiatmaka  menutup kemenangan The Lions. Dengan menusuk masuk ke paint area Yakobus, pemain bernomor 1 itu mencetak poin lewat layup untuk mengubah skor menjadi 35-14. Usai laga kemarin, Stanley pun mengomentari performa timnya. “Tadi pertandingan seru. Tensi pertandingan juga panas, sedikit keras sih. Akhirnya kita bisa ngerasain lagi pertandingan panas seperti tahun lalu. Kalau untuk poin sih relatif, itu kan didapatkan berkat kerjasama tim juga,” cuap pemain berusia 17 tahun itu. Dua Debutan Berebut Tiket Final North Region Duel sengit bakal terjadi pada semifinal putri Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series – North Region di GOR Cempaka Putih, hari ini (28/8). Dua tim putri berstatus debutan, SMA Santa Ursula dan SMA IPEKA Sunter akan saling berhadapan demi memuluskan tiket ke final. Walau berstatus debutan, Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter) telah menunjukkan ancamannya. Menyusul keberhasilan mereka menyingkirkan juara bertahan North Region putri musim lalu, SMAN 30 Jakarta. Modal kemenangan atas juara bertahan itu diharapkan Herbert Wijaya, pelatih Ipsun, dapat menebalkan rasa percaya diri anak didiknya. “Saya selalu memotivasi anak-anak. Saya ingin kemenangan atas SMAN 30 bisa jadi motivasi, bahwa kita bisa melangkah jauh sampai final nanti,” cuap Herbert. Lebih lanjut, Herbert mengakui, bahwa lawan yang akan dihadapi pada semifinal tidaklah mudah. Menurutnya, Sanur (julukan SMA Santa Ursula), telah bermain baik pada laga awal. “Ini bukan sembarang duel antar debutan. Sanur adalah tim yang bagus dan komplet, dari segi pelatih dan pasukannya.”Kedalaman skuad mereka harus diwaspadai,” lanjutnya. Sanur berhasil melangkah ke semifinal setelah menyingkirkan SMA Permai. Salah satu pemain yang cukup menonjol milik Sanur adalah Ivy Florentia Wijaya. Dia punya andil besar atas keberhasilan melaju hingga semifinal. Dengan torehan torehan 9 poin dan 10 rebounds Coach Sanur, Ipung, sangat optimistis anak didiknya bisa menghadapi laga krusial hari ini melawan Ipsun. “Anak-anak dalam kondisi fisik dan mental yang baik menghadapi semifinal. Tapi, saya terus mewanti-wanti agar mereka tidak sampai over confident,” ujarnya.

Semifinal Honda DBL 2019, IPSUN Melesat Lewat Edwin

Guard andalan SMA IPEKA Sunter, Edwin (jersey nomor 23) saat mencoba melewati hadangan dari 3 pemain SMAN 1 Jakarta pada lanjutan pertandingan Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region Senin (26/8)

Satu tempat di babak semifinal Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region berhasil dikunci tim putra SMA IPEKA Sunter. Tim besutan Herbert Wijaya itu menaklukan salah satu tim debutan, SMAN 1 Jakarta dengan skor 38-25 pada laga hari keempat Senin (26/8). Kemenangan Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter) terasa sudah di depan mata. Edwin dkk sudah berhasil unggul empat poin pada kuarter pertama. Kemenangan Ipsun ini tidak lepas dari permainan apik sang kapten Edwin Kurniawan. Mendapat kesempatan bermain cukup lama, garda Ipsun tersebut menorehkan 11 poin bagi timnya kala bersua dengan Boedoet (julukan SMAN 1). Tercatat minutes played Edwin mencapai 30 menit 45 detik. Pemain bernomor punggung 23 itu juga menjaga pertahanan Ipsun dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan torehan 2 steal darinya. Permainan eksplosif Ipsun telah mereka tunjukkan sejak kuarter awal. Forwarda Ipsun, Ezekiel Lewi membuka keunggulan timnya melalui lay up. Meski begitu, Boedoet juga sempat merepotkan barisan pertahanan Ipsun. Konsisten bermain dengan tempo cepat mengandalkan fastbreak Ipsun bermain lebih menekan, Tim yang bermarkas di daerah Sunter itu beberapa kali menciptakan poin melalui fastbreak hasil pressing mereka terhadap lawan. Hingga halftime, Ipsun unggul atas Boedoet dengan skor 16-9. Usai jeda halftime, Boedoet mencoba keluar dari tekanan. Rafael Fadhlurrahman dkk berhasil memangkas ketertinggalan, kuarter ketiga menjadi miliki Boedoet, mereka unggul satu poin atas Ipsun. Ipsun tak mengendurkan serangan sama sekali. Justru pada kuarter pamungkas, Edwin dkk melesat meninggalkan lawannya dengan margin 13 poin. Edwin menutup keran poin Ipsun dan memastikan satu tiket ke babak semifinal melalui three points untuk menyudahi pertandingan dengan skor 38-25. Meski menorehkan hasil positif, coach Herbert masih merasa banyak pekerjaan rumah. Performa timnya kemarin masih di luar ekspetasi sang pelatih. Baginya, anak asuhnya masih bisa bermain jauh lebih baik. “Buat game hari ini (re: kemarin) masih banyak catatan penting. Saya pribadi masih belum bisa mencapai target yang diinginkan. Masih kendor saat di daerah pertahanan, Hal ini tidak bisa terulang karena target kita adalah final North Region,” ujarnya. Laga sengit juga terjadi pada penguasa North Region musim lalu tim putra SMAK 5 Penabur kontra SMA Advent2 berjalan menegangkan. The Lions (julukan SMAK 5) yang datang sebagai juara bertahan, sempat kewalahan menghadapi Advent 2 yang seringkali menusuk tajam daerah pertahanan The Lions. The Lions akhirnya menang dengan skor 40-29 atas Advent 2.

Pertaruhan Gengsi, 16 Pertandingan Honda DBL Ditayangkan Live Streaming

Perhelatan Honda DBL 2019 di sejumlah kota telah memasuki babak penting. Pada Sabtu (3/8/2019), pertandingan di seri Padang (Sumetara Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Samarinda (Kalimantan Timur), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur), telah sampai babak final. Sementara untuk pertandingan seri Bekasi dan Cirebon mulai memasuki fantastic four. Pertandingan tersebut akan mempertaruhkan gengsi masing-masing sekolah dari setiap kota penyelenggaraan. Untuk menjangkau penggemar diseluruh penjuru negeri, DBL Indonesia menyediakan semua pertandingan puncak tersebut melalui live streaming secara gratis yang tersaji di aplikasi DBL Play. Aplikasi tersebut baru saja diluncurkan saat Launching Honda DBL 2019 lalu dan telah diunduh ribuan pengguna smartphone. Honda DBL merupakan panggung untuk anak Indonesia membuktikan kemampuannya. Sementara, DBL Play dihadirkan sebagai panggung bagi mereka untuk berbagi se-Indonesia sesuai dengan visi DBL Indonesia untuk memperbanyak partisipasi anak muda melalui olah raga basket. Aziz Hasibuan , General Manager DBL Indonesia, mengatakan Honda DBL sengaja menghadirkan live streaming agar anak-anak Indonesia, dari Aceh sampai Papua, bisa saling melihat pertandingan. Dari sana diharapkan mereka bisa saling belajar dari pertandingan yang mereka saksikan. “Dengan adanya live streaming atas pertandingan-pertandingan ini, kami berharap setiap tim bisa saling menginspirasi dan memotivasi tim lain di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Semoga suatu hari nanti, semakin banyak pertandingan yang bisa kami siarkan melalui DBL Play,” ujar Aziz dalam keterangan persnya, Jumat (2/8/2019). Sepanjang penyelenggaraan Honda DBL 2019 ini akan ada lebih 100 pertandingan yang akan ditayangkan via live streaming. Selain itu pengguna yang telah mempunyai aplikasi DBL Play juga dapat meng-update seluruh skor dan pertandingan melalui aplikasi itu. Berikut adalah pertandingan yang akan ditayangkan live streaming, Sabtu (3/8/2019): Seri Padang (Final Party) Tim Putri: SMAN 10 Padang vs SMA Don Bosco Padang Tim Putra: MA AR-Risalah Padang vs SMA Don Bosco Padang Seri Kupang (Final Party) Tim Putri: SMAN 3 Kupang vs SMA Regina Pacis Bajawa Tim Putra: SMAN 5 Kupang vs SMAN 3 Kupang Seri Banjarmasin (Final Party) Tim Putri : SMAN 1 Banjarbaru vs SMAN 2 Banjarmasin Tim Putra: SMAN 1 Banjarmasin vs SMAN 7 Banjarmasin Seri Samarinda (Final Party) Tim Putri: SMAN 3 Samarinda vs SMKN 2 Balikpapan Tim Putra: SMAN 2 Samarinda vs SMAN 1 Balikpapan Seri Cirebon (Fantastic Four) Tim Putri: MAS HAD AL Zaytun vs SMAN 2 Majalengka SMA Terang Bangsa vs SMA Penabur Cirebon Tim Putra: SMAN 1 Sindang vs SMAN 2 Cirebon SMAN 1 Indramayu vs SMA Penabur Cirebon Seri Bekasi (Fantastic Four) Tim Putri: SMAN 1 Cikarang Utara vs SMAN 5 Karawang SMAN 1 Cikampek vs SMKN 2 Cikarang Tim Putra: SMAN 2 Purwakarta vs SMKN 1 Cikarang Utara SMAN 2 Bekasi vs SMAn 1 Cikampek

Honda DBL 2019 Tayangkan Langsung 100 Laga Basket dari Aceh Hingga Papua

Honda DBL 2019 Tayangkan Langsung 100 Laga Basket dari Aceh Hingga Papua. (DBL Indonesia)

Jakarta- Liga basket pelajar terbesar di Tanah Air Honda Developmental Basketball League (DBL) segera memulai musim 2019. Pada 26 Juli mendatang, liga ini akan mulai dihelat di Padang (Sumatera Barat), Samarinda (Kalimantan Timur), serta Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan terus berlanjut hingga nantinya mengunjungi 30 kota, di 22 Provinsi.Pada musim ke-16 ini, DBL Indonesia selaku penyelenggara meluncurkan DBL Play, aplikasi yang akan menjadi panggung bagi seluruh anak muda Indonesia untuk unjuk gigi. Azrul Ananda, CEO dan Founder DBL Indonesia, mengatakan peluncuran DBL Play adalah bagian komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan partisipasi anak muda di basket.“Prinsip kami konsisten. Bila kami terus mengembangkan partisipasi, maka partisipasi akan membiayai prestasi. Dan DBL Play akan menjadi platform untuk memperluas partisipasi anak muda di DBL,” ujar Azrul dalam peluncuran Honda DBL 2019, di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Tak tanggung-tanggung, di tahun awal peluncurannya, DBL Play akan langsung menyajikan ribuan konten yang membahas 1.400 lebih pertandingan Honda DBL dari Aceh hingga Papua. Ini termasuk ratusan pertandingan pilihan yang akan ditayangkan via livestream, ribuan berita dan feature dari setiap tim, sekolah, serta setiap pertandingan, juga konten-konten feature basket dan hiburan.“Honda DBL adalah panggung untuk anak Indonesia membuktikan kemampuan. DBL Play adalah panggung bagi mereka untuk berbagi se-Indonesia,” lanjut Azrul. Saat ini, siapapun bisa mengikuti langsung perkembangan basket di penjuru Tanah Air. Ada 100 livestream dari Aceh hingga Papua. Bagi yang ingin belajar teknik basket, semua dibahas dengan cara fun di DBL Play. Sedangkan bagi yang membutuhkan konten hiburan, DBL Play memiliki program DBL ‘Bajak Sekolah’ bersama Augie Fantinus.“Setiap sekolah peserta, setiap pertandingan, pasti ada berita dan fotonya. Semua juga bisa berbagi pandangan lewat kolom opini. Semua bisa diakses dari genggaman ponsel,” tutur Azrul.Sementara itu, Astra Honda Motor (AHM) selaku mitra utama penyelenggaraan liga ikut senang dengan peluncuran DBL Play.“Sudah lebih dari satu dekade Honda menjadi saksi perkembangan Honda DBL di seluruh Indonesia. Ada begitu banyak cerita positif, inspiratif, bagaimana anak muda Indonesia mengejar impian. Dan sekarang DBL Play akan bisa menjadi motor bagi cerita-cerita positif itu agar bisa menggerakkan anak-anak muda Indonesia yang lain mengejar impiannya,” cetus Andy Wijaya, Deputy General Manager PT Astra Honda Motor.Nantinya, Honda juga akan ikut berkontribusi menyajikan konten-konten yang menarik dan menginspirasi. “Honda senantiasa berbagi misi masa depan yang menginspirasi masyarakat Indonesia agar berani bermimpi, sehingga memberikan semangat untuk hidup lebih baik. Inilah semangat One Heart,” terang Andi.“Seperti apa konten yang akan kami sajikan, tunggu notifikasinya muncul di DBL Play,” tambahnya.Selain terus dekat dengan kebutuhan anak muda lewat aplikasi, DBL Indonesia juga memperluas partisipasi dengan melakukan roadshow ke lebih dari 750 sekolah. “Kami yakin bahwa anak muda sebagai pemimpin masa depan harus terus menjaga kesehatan. Lewat basket, kami ingin mengajak mereka bergerak dan olahraga dengan cara yang fun,” ungkap Masany Audri, Direktur DBL Indonesia.“Tahun ini, kami berupaya bisa menjangkau lebih dari satu juta anak muda, lewat program roadshow berkonsep student athlete ini saja,” jelas Masany.Honda DBL memang terus mengembangkan konsep student athlete. Karenanya, liga ini melarang kerjasama dengan mitra dari rokok, minuman beralkohol, dan minuman energi.Tahun ini, selain Honda (AHM), DBL Indonesia juga bekerjasama dengan UBS Gold (PT Untung Bersama Sejahtera) melahirkan kompetisi dance terbesar di Indonesia, juga dengan Toracafe (PT Torabika Eka Semesta), Teh Botol Sosro (PT Sinar Sostro), Honda mobil (PT Honda Prospect Motor), serta official supplier Ultramilk (PT Ultrajaya Milk Industri), Ardiles (PT Wangta Agung), Proteam (PT Inkor Bola Pacific), dan ViCee (PT Darya Varia Laboratoria Tbk).Disisi lain, pada 2019, pemain-pemain alumni liga-liga DBL Indonesia kembali mendominasi seleksi Timnas putra proyeksi SEA Games 2019 Filipina dan FIBA Asia Cup 2021 Qualifiers.Dari 54 pemain yang dipanggil, sebanyak 28 orang tercatat sebagai alumni. Begitu juga di Timnas putri yang saat ini tahapan seleksi telah mengerucut ke 15 pemain.Dari jumlah itu, 9 pemain adalah alumni liga di DBL Indonesia. Salah satunya adalah Rivaldo Tandra Pangestio, Honda DBL All-Star 2012 dan 2013. Alumni SMA Santu Petrus Pontianak itu mengakui Honda DBL sangat berpengaruh besar untuk karir basketnya.“Saya sendiri dari kota kecil. Kita tahu kota kecil kurang dilihat. Namun berkat DBL saya membuktikan bisa berkiprah hingga level internasional,” tutur pemain yang sempat menempati ranking satu di Indonesia FIBA 3X3 itu. Alumni DBL Indonesia di Seleksi Timnas Basket Putra: Sandy Ibrahim Aziz – SMA PSKD 1 Jakarta (Honda DBL Selection 2012) 2. Yesaya Saudale – SMAN 116 Jakarta (Champion DBL 3×3 Competition 2016) 3. Aldy Izzatur – SMAN 116 Jakarta (Champion DBL 3×3 National Competition 2016) 4. Darryl Sebastian – SMA Bukit Sion Jakarta (Honda DBL All-Star 2017 & 2018) 5. Patrick Nicholas – SMA Marsudirini Bogor (Big 8 DBL 3×3 National Competition 2015) 6. Azzriel Rallie – SMA Cita Buana Jakarta (Participants Honda DBL DKI Jakarta 2018) 7. Respati Ragil – SMA Theresiana 1 Semarang (Honda DBL All-Star 2008) 8. Andre Adriano – SMA Karangturi Semarang (Participants Honda DBL Central Java Series 2011) 9. Mario Davidson – SMA Karangturi Semarang (Honda DBL All-Star 2018) 10. Habib Titoaji – SMA Karangturi Semarang (Participants DBL 3×3 National Competition 2014) 11. Avan Seputra – SMP Petra 5 Surabaya (Participant Junior DBL East Java 2007 & 2008) 12. Vincent Rivaldi Kosasih – SMP Cita Hati East Surabaya (Champion Junior DBL Surabaya 2010) 13. William Rivaldi Kosasih – SMA Cita Hati East Surabaya (Honda DBL All-Star 2017) 14. Bartholomew Javier – SMP NSA Surabaya (Champion Junior DBL Surabaya 2017/2018) 15. Abraham Wenas – SMAN 1 Balikpapan (Best 24 Honda DBL Camp 2013) 16. Reggie William Mononimbar – SMA Rex Mundi Manado (Top 50 Honda DBL Camp 2011) 17. Yudha Saputra – SMAN 2 Cirebon (Participants Honda DBL 2014 & 2015 Bandung) 18. M. Reza Guntara – SMAN 9 Bandung (Honda DBL All-Star 2012) 19. M. Fhirdan Maulana – SMAN 9 Bandung (Honda DBL All-Star 2014 & DBL Selection 2014) 20. Andre Rorimpandey – SMA Don Bosco Bitung (Honda DBL All-Star 2013) 21. Rivaldo Tandra P – SMA Santu Petrus Pontianak (Honda DBL All-Star 2012 & 2013) 22. Steven Orlando – SMA Santu Petrus Pontianak (Top 50 Honda DBL Camp 2018) 23. I.B Ananta Wisnu – SMAN 2 Denpasar (Honda DBL All-Star 2016) 24. M. Rizal Falconi – SMAN … Read more