Sebanyak 32 atlet muda Indonesia dikirimkan untuk berlaga di ajang...
Read MoreHadapi Pra-musim 2019-2020, IBL Gelar Turnamen 3×3
Jakarta- Indonesia Basketball League (IBL) bakal menggelar turnamen bola basket 3×3 atau tiga lawan tiga pada Juli 2019. Event ini dihelat sebagai kompetisi pramusim sebelum IBL musim 2019-2020 bergulir. Kompetisi tersebut rencananya berlangsung di lima kota, yakni Cirebon, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Jakarta. Hasan Gozali, Direktur IBL, mengatakan turnamen 3×3 yang digelar pada tahun ini merupakan edisi kedua. Dan, ia memastikan kompetisi kali ini akan lebih meriah dari turnamen sebelumnya. Kompetisi 3×3 pertama kali digelar pada 2018, dan tim yang menjadi juara ketika itu adalah Satria Muda Pertamina. Disebutkan Hasan, pada tahun lalu, perusahaan transportasi nasional GoJek menjadi sponsor utama. “Saya yakin tahun ini akan lebih meriah penyelenggaraanya dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Hasan, di Jakarta, Kamis (30/5). Hasan menambahkan tim yang berhasil menjuarai kompetisi 3×3 IBL 2019 nantiny berhak mewakili Indonesia di FIBA 3×3 World Tour Master, di Jeddah, Arab Saudi, pada 18-19 Oktober 2019. Seperti edisi 2018, ungkap Hasan, turnamen tahun ini akan diikuti klub-klub Liga Bola Basket Indonesia. Menurutnya, satu klub boleh mengirim dua tim, dimana satu tim terdiri atas empat hingga enam pemain. “Kalau ada yang (kirim) dua silahkan, sama dengan season lalu. Kuota kami sediakan 18 tim dan grand final diselenggarakan Jakarta,” tutur Hasan. Kompetisi 3×3 ini dihelat guna memberikan kesempatan kepada klub dan pemain agar tetap bugar di tengah libur kompetisi. Adapun jadwal kompetisi musim 2019-2020, pihak IBL belum bisa memastikan. Namun kemungkinan besar akan bergulir usai penyelenggaraan SEA Games 2019 Filipina, pada akhir November hingga awal Desember nanti. “Musim depan belum bisa pastikan karena bentrok dengan SEA Games. Nanti akan kami matangkan lagi,” jelas Hasan. Dalam kesempatan itu, Hasan mengapresiasi Harja Jaladri, salah satu wasit FIBA Indonesia yang akan bertugas pada Piala Dunia Basket atau FIBA World Cup 2019, di China, pada 21 Agustus hingga 15 September 2019. Diterangkan Hasan, Harja merupakan satu dari 56 wasit yang terpilih sebagai pengadil dilapangkan pada ajang bergengsi tersebut. “Ini merupakan sebuah pencapaian yang sungguh luar biasa dan membanggakan. Kami hanya ingin mengapresiasi kerja keras dan dedikasi yang bisa mengharumkan nama bangsa,” cetusnya. Ke depan, ia berharap akan ada banyak wasit asal Indonesia yang terpilih memimpin pertandingan pada kejuaraan dunia tersebut. Saat ini, lanjutnya, Indonesia sudah memiliki lima wasit yang mengantongi lisensi FIBA. “Saya harap ini bisa jadi motivasi bagi wasit lain untuk meraih capaian seperti itu,” tuturnya. Senada, Harja juga berharap keberhasilannya terpilih sebagai wasit Piala Dunia FIBA dapat memacu wasit-wasit Indonesia lainnya untuk terus meningkatkan kualitas kepemimpinan di lapangan. “Saya berharap dengan adanya beberapa wasit Indonesia yang memimpin di Asia, dan saya memimpin di kejuaraan dunia. Semoga ada banyak orang juga yang tertarik menjadi wasit,” tukas Harja. (Adt)