Jakarta- Tim Basket Putra Usia 14 Tahun (U-14) Gading Muda tampil superior di partai puncak Kejuaraan Basket Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Barat, Minggu (1/4). Mereka menuntaskan mimpi meraih gelar juara usai menghempaskan Tim Basket Indonesia Falcons.nysn Melakoni laga di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, skuat Gading Muda langsung ‘tancap gas’ di kuarter pertama. Hasilnya, mereka mampu memimpin 7 angka atas lawan pada tiga menit pertama. Berlanjut, 3 point shoot dari pemain bernomor punggung 8, Reumbrant Billyson Chandra, makin memperlebar jarak angka Gading Muda atas Indonesia Falcons, yang sukses menutup kuarter pertama dengan skor 13-5. Pada kuarter kedua, Gading Muda terus memberikan tekanan pada lawan, namun Indonesia Falcons tidak tinggal diam hingga mampu mengantongi 8 angka. Meski tambahan angka tersebut belum cukup untuk mengejar ketertinggalannya dari Gading Muda yang akhirnya mampu membungkus kuarter kedua dengan skor 23-13. Pertarungan ketat terjadi pada kuarter ketiga. Kedua tim saling menggencarkan serangan. Dan, aksi individu yang ditunjukkan Reumbrant mampu menambah dua angka hingga makin mempertegas dominasi Gading Muda. Setelah itu, Indonesia Falcons berhasil membalas dengan raihan 3 point shoot dari penampilan ciamik pemain bernomor punggung 13, Kevin Nathaniel Cahyadi. Lagi-lagi, kuarter ketiga tetap milik Gading Muda dengan skor 37-29. Dikuarter akhir, anak didik Christian itu masih berada di atas angin. Angka demi angka dicetak Reumbrant dkk. Fast break dari pemain bernomor punggung 4, Edgar Dharma Prasadha Suryadi memperkokoh raihan angka Gading Muda. Akhirnya, mereka memastikan diri menjadi kampiun setelah menyudahi perlawanan Indonesia Falcons dengan skor akhir 50-35. Christian, Pelatih Tim Basket Putra U-14 Gading Muda, mengaku shock dengan perubahan transisi yang dipakai tim lawan. Menurutnya, tim lawan berani gambling mengambil keputusan untuk melakukan full court. “Puji Tuhan, anak-anak masih bisa tenang untuk mengantisipasi full court. Tapi, yang belum dimiliki anak-anak adalah setelah lewat setengah lapangan kayaknya mereka masih ragu mau ngapain,” ujar Christian. “Tapi, saya akui karena anak-anak merasa kuda hutam, dan nothing to lose, ya sudah mereka fight dalam pertandingan tadi dengan apapun yang terjadi,” sambungnya. Ia melanjutkan, tidak ada instruksi khusus yang diberikan pada anak didiknya selama pertandingan. Namun, Christian mengaku mengarahkan mereka tetap fokus memberikan tekanan ke bigman. “Sebenarnya posisi awal itu anak-anak banyak peluang ke bigman, tapi bolanya nggak ngalir. Kami tekankan ke bigman, namun rotasi masuk ke dalam wilayah lawan susah,” tambah pria yang akrab disapa Kentung. Meski berhasil menjadi kampiun, namun secara keseluruhan, pria bertubuh gempal itu, mengaku belum puas terhadap penampilan anak asuhnya tersebut. “Dalam sepekan persiapan yakni 60 persen pola permainan tak jalan di pertandingan, juga dengan sistim bermain mereka. Itu yang harus kami evaluasi, dimana mereka murni menjaga zone, lalu transisi dari difensif ke ofensif,” lanjutnya. Untuk persiapan Kejuaraan Daerah (Kejurda) tingkat DKI Jakarta, Christian mengatakan akan melakukan pembenahan terutama pada jam terbang. “Karena pertandingan ini bisa dibilang situasional, gamesnya anak-anak masih kurang. Jadi kalau mendapat pressure, bagaimana solusinya. Kemudian setelah passing terus mesti ngapain. Sebab, nanti di DKI hampir semua tim bagus-bagus karena mereka berasal dari peringkat satu dan dua dari masing-masing wilayah,” tukas Christian. (Adt)