HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024: Indonesia Juara Umum!

Berakhir sudah rangkaian Hydroplus Indonesia Para Badminton 2024, Minggu (22/9) di Edutorium UMS, Solo, Jawa Tengah. Dari 20 gelar yang diperebutkan, Indonesia sebagai tuan rumah menjadi juara umum dengan torehan 10 gelar juara. Leani Ratri Oktalia menjadi atlet paling banyak meyumbang gelar juara, yaitu dengan 3 gelar. Tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Berikut daftar gelar juara Hydroplus Indonesia Para Badminton International 2024: Tunggal Putra – SH 6 Juara I: Subhan (Indonesia) Juara II: Sivarajan Solaimalai (India) Juara III: Sudarsan Saravanakumar (India) dan Ivan Segura (Spanyol) Tunggal Putra – SL 3 Juara I: Umesh Vikram Kumar (India) Juara II: Nehal Gupta (India) Juara III: Jagadesh Dilli (India) dan Dwiyoko (Indonesia) Tunggal Putra – SL 4 Juara I: Fredy Setiawan (Indonesia) Juara II: Sukant Kadam (India) Juara III: Hikmat Ramdani (Indonesia) dan Naveen Sivakumar (India) Tunggal Putra – SU 5 Juara I: Suryo Nugroho (Indonesia) Juara II: Ruthick Ragupathi (India) Juara III: Ibrahim Aliyev (Azerbaijan) dan Tay Wei Ming (Singapura) Tunggal Putra – WH 1 Juara I: Park Haeseong (Korea Selatan) Juara II: Ryu Donghyun (Korea Selatan) Juara III: Lee Sam Seop (Korea Selatan) dan Prem Kumar Ale (India) Tunggal Putra – WH 2 Juara I: Kim Jung Jun (Korea Selatan) Juara II: Wiwin Andri (Indonesia) Juara III: Kim Kyung Hoon (Korea Selatan) dan Supriadi (Indonesia) Tunggal Putri – SH 6 Juara I: Rina Marlina (Indonesia) Juara II: Irianti Yunia Widya (Indonesia) Juara III: Apriliyana Sulistyawati (Indonesia) dan Julia Schramm (Jerman) Tunggal Putri – SL 3 Juara I: Qonitah Ikhtiar Syakuroh (Indonesia) Juara II: Mandeep Kaur (India) Juara III: Irina Wahlers (Jerman) dan Neeraj (India) Tunggal Putri – SU 5 Juara I: Leani Ratri Oktila (Indonesia) Juara II: Warining Rahayu (Indonesia) Juara III: Khalimatus Sadiyah (Indonesia) dan Koshika Devda (India) Tunggal Putri – WH 1 Juara I: Pallavi Kuluvehalli M (India) Juara II: Kim Seungsuk (Korea Selatan) Juara III: Prema Vishwas (India) Juara IV: Anusha Chidananda (India) Tunggal Putri – WH 2 Juara I: Alphia James (India) Juara II: Katarina Dwi Putri Kristianti (Indonesia) Juara III: Kim Daeyoung (Korea Selatan) Juara IV: Shabana (India) Ganda Putra – SL 3 – SL 4 Juara I: Dwiyoko/Fredy Setiawan (Indonesia) Juara II: Nehal Gupta/Naveen Sivakumar (India) Juara III: Umesh Vikram Kumar/Surya Kant Yadav (India) dan Harshit Choudhary/Kartik Suhag (India) Ganda Putra – SU 5 Juara I: Hardik Makkar/Ruthick Ragupathi (India) Juara II: Ibrahim Aliyev (Azerbaijan)/Tay Wei Ming (Singapura) Juara III: Manuel Garcia/Pablo Serrano (Spanyol) dan Karnu/Puji Santoso (Indonesia) Ganda Putri – SL 3 – SU 5 Juara I: Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah (Indonesia) Juara II: Warining Rahayu/Qonitah Ikhtiar Syakuroh (Indonesia) Juara III: Vaishali Nilesh Patel/Irina Wahlers (India/Jerman) dan Neeraj/Arati Janoba Patil (India) Ganda Campuran – SL 3 – SU 5 Juara I: Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila (Indonsia) Juara II: Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah (Indonesia) Juara III: Reksi Sudarno/Nur Juani (Indonesia) dan Hardik Makkar/Mandeep Kaur (India) Ganda Campuran – WH 1 – WH 2 Juara I: Prem Kumar Ale/Alphia James (India) Juara II: Agung Widodo/Katarina Dwi Putri Kristianti (Indonesia) Juara III: Munna Khalid/Pallavi Kuluvehalli M (India) dan Grant Manzoney/Macka Mackenzie (Australia) Ganda Putri – WH 1 – WH 2 Juara I: Kim Daeyoung/Kim Seungsuk (Korea Selatan) Juara II: Alphia James/Pallavi Kuluvehalli M (India) Juara III: Anusha Chidananda/Shabana (India) Ganda Putra – WH 1 – WH 2 Juara I: Kim Jung Jun/Ryu Donghyun (Korea Selatan) Juara II: Kim Kyung Hoon/Lee Sam Seop (Korea Selatan) Juara III: Supriadi/Agung Widodo (Indonesia) dan Poorna Rao Chapara/Munna Khalid (India) Ganda – SH 6 Juara I: Dhinagaran Pandurangan/Ivan Segura (India/Spanyol) Juara II: Sudarsan Saravanakumar Muthusamy/Solamalai Sivarajan (India) Juara III: Suresh Kumar Bokolia/Nithin Thazhe (India) dan Irianti Yunia Widya/Apriliyana Sulistyawati (Indonesia) Ganda Campuran SH 6 Juara I: Subhan/Rina Marlina (Indonesia) Juara II: Revandra/Apriliyana Sulistyawati (Indonesia) Juara III: Dhinagaran Pandurangan/Katelyn Colley (India/Australia) dan Suresh Kumar Bokolia/Latatai Parmeshwar Umrekar (India)

HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024, Ajang Pembuktian Kampiun Paralimpiade 2024

Turnamen internasional bertajuk HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 akan segera bergulir di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo, Jawa Tengah, mulai 17 hingga 22 September 2024. Sebanyak 121 atlet dari 10 negara telah mendaftarkan diri guna memperebutkan gelar juara melalui 22 nomor pertandingan baik tunggal maupun ganda di sektor WH 1, WH 2, SL 3, SL 4, SU 5, hingga SS 6. Gelaran HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 semakin prestisius mengingat pada tahun ini federasi bulu tangkis dunia (BWF) meningkatkan status turnamen menjadi Grade 2 Level 2 dari semula Grade 2 Level 3. Tak hanya itu, kompetisi yang turut didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini juga menyediakan total hadiah USD 10ribu atau lebih dari Rp150 juta yang menjadikan HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 sebagai satu-satunya turnamen para badminton di dalam kalender BWF yang memberikan reward kepada sang pemenang. Adapun negara yang akan mengikuti HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 adalah Australia, Azerbaijan, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Korea Selatan, Singapura, Spanyol dan Uni Emirat Arab. Group Brand Head HYDROPLUS, Yose Moriza, menyampaikan bahwa meningkatnya status turnamen menjadi Grade 2 Level 2 dalam kalender BWF diharapkan dapat menjadi magnet bagi para atlet terbaik dari berbagai penjuru dunia untuk tampil menunjukkan aksi terbaik di tengah arena demi meraih gelar juara. Disamping itu, beliau juga optimis penyelenggaraan HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 dapat semakin membangkitkan semangat atlet-atlet Tanah Air dalam mengasah potensi diri sehingga mampu meningkatkan prestasi dan meneruskan tongkat estafet kejayaan para badminton Indonesia di kancah internasional. “Sebuah kebanggaan bagi HYDROPLUS Isotonic Drink dapat mendukung penyelenggaraan HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 dan menjadi bagian dari perjalanan para atlet dalam meraih kesuksesan. Dengan mengusung tema #KeepUpTheSpirit, kami berharap para atlet yang berpartisipasi dapat bertanding dengan semangat juang dan energi positif dalam perjalanannya menuju podium tertinggi di turnamen ini. HYDROPLUS Isotonic Drink berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dan mengajak berbagai pihak untuk terus memajukan perkembangan olahraga Indonesia,” ujar Yose. Selaras dengan hal tersebut, dukungan terhadap penyelenggaraan HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 juga datang dari Bakti Olahraga Djarum Foundation yang selama tiga tahun berturut-turut ambil bagian turnamen bergengsi ini.  Yuni Kartika selaku perwakilan Bakti Olahraga Djarum Foundation mengatakan penyelenggaraan turnamen ini merupakan wujud nyata menjaga mata rantai prestasi para badminton Indonesia agar semakin berkilau di panggung dunia. “Seperti kita tahu, para badminton merupakan cabang olahraga yang memberikan kejayaan bagi Indonesia di panggung dunia. Terkini, Indonesia meraih medali emas di nomor ganda campuran SL3-SU5 di Paralimpade Paris kemarin. Torehan prestasi ini perlu dijaga dan ditingkatkan dengan cara menyelenggarakan secara rutin turnamen yang kompetitif seperti penyelenggaraan HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 sehingga impian Indonesia digdaya di bidang olahraga khususnya para badminton bisa tercapai,” cetus Yuni Kartika yang juga merupakan peraih Piala Uber 1994 ini. Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto yang juga Ketua Panitia Pelaksana HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024 menuturkan, India akan menjadi lawan terberat lantaran negara Hidustan mengirimkan atlet terbanyak di ajang ini dengan total mencapai 60 atlet. Pada gelaran yang sama tahun lalu, India berhasil meraih 3 gelar juara dan menempatkan 14 atlet di posisi runner up serta juara ketiga. “India diprediksi akan menjadi lawan terberat. Karena mereka proses regenerasinya terhitung cepat. Di beberapa kejuaraan mereka menerjunkan pemain-pemain baru yang kekuatannya belum terbaca. Di sisi lain, kami juga melakukan rotasi pemain, karena ada beberapa yang masih dalam tahap recovery pasca Paralimpiade Paris, jadi ini waktunya bagi pemain-pemain baru Indonesia unjuk kemampuan sekaligus mulai memutar roda regenerasi. Namun, untuk menjaga peluang juara, kami juga menerjunkan sejumlah juara Paralimpiade kemarin,” tutur Rima. Beberapa nama yang meraih kejayaan di Paralimpade Paris 2024 akan terjun di HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024, salah satunya ialah ganda campuran SL3-SU5 Leani Ratri Oktila dan Hikmat Ramdani yang baru saja sukses memboyong medali emas di Paralimpiade Paris 2024. Selain itu, Ratri memiliki juga modal mumpuni dengan mengantongi tiga gelar juara di kategori Tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran pada Indonesia Para Badminton International tahun lalu. “Di turnamen kali ini saya tidak turun di nomor tunggal, tapi di nomor ganda putri dan ganda campuran. Pertimbangannya lebih ke strategi agar bisa bermain maksimal dan bisa meraih gelar juara, karena target saya dari dulu tidak berubah, yakni harus menang, apalagi bermain di rumah sendiri. Semoga penyelenggaraan acara bisa berjalan lancar dan sukses serta aksi-aksi kami di lapangan bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi siapa saja yang menyaksikan,” ujar dia. Senada dengan Ratri, Hikmat Ramdani mengaku akan bermain lepas dan maksimal di atas arena HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024. Gelar juara Paralimpiade Paris 2024 akan menjadi tambahan motivasi guna menaklukan lawan-lawan yang ia jumpai. Ia pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar bisa memberikan yang terbaik di ajang bergengsi ini. “Saya tidak tersandera gelar juara. Medali Emas Paralimpiade Paris tidak membuat saya terbebani, justru ini menjadi tambahan motivasi agar saya bisa memberikan yang terbaik di lapangan nanti. Saya meminta doa agar bisa kembali mempersembahkan gelar juara bagi Indonesia,” tandas Hikmat.