Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menggelar kejuaraan...
Read MoreDidukung Kemenpora, Ratusan Sekolah Bersaing di Ajang Youth National Esport Championship 2019
Jakarta- Sebagai komitmen untuk ikut terus berkontribusi kepada peningkatan kebutuhan teknologi masyarakat dengan memberdayakan generasi muda di bidang olahraga melalui Esport, Garena sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara dan sekitarnya, menggelar kompetisi bertajuk ‘Youth National Esport Championship (YNEC) 2019’. Kompetisi YNEC 2019 yang didukung Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman nasional ternama di Tanah Air itu, merupakan rangkaian dari program Garena Goes to School, yakni program pemberdayaan Esports yang positif di antara pelajar di Indonesia. Kompetisi berskala nadional ini akan diadakan di 22 kota, dan 600 sekolah akan bertanding dalam game Arena of Valor dan Free Fire. Nantinya, pemenang dari masing-masing sekolah akan melanjutkan pertandingan ke tingkat kota, regional dan terakhir ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora, pada September mendatang. Pemilihan kedua mobile game ini tidak lepas dari prestasi yang telah dicapai dimana Arena of Valor dinobatkan sebagai Best Multiplayer Game di ajang International Mobile Gaming Award (IMGA) 2018 sekaligus masuk sebagai salah satu cabang eksibisi di Asian Games 2018. Sedangkan Free Fire terpilih sebagai Google Play User’s Game Choice of 2018. Esports (electronic sports) sendiri merupakan pertandingan olahraga elektronik dimana atlet bertanding secara online melalui media elektronik seperti komputer maupun telepon genggam. “Garena telah menyelenggarakan berbagai event Esports antar sekolah sejak 2017 yang menerapkan syarat nilai dari rapor dan beasiswa sebagai hadiah, sehingga dapat ikut mencetak bibit unggul di sekolah maupun bibit unggul atlet Esports,” ujar Wijaya Nugroho, Project Manager YNEC 2019, di Jakarta, Selasa (29/1). Menurut Wijaya, dalam pertandingan, para atlet Esports mengutamakan strategi kerjasama antar angota tim untuk mencapai kemenangan yang sekaligus meningkatkan nilai sosial budaya para pemuda. Selain itu, lanjutnya, event Esports yang diadakan Garena juga memiliki struktur kompetisi resmi serta standar dan jenjang dari tingkat amatir, nasional hingga internasional yang menumbuhkan nilai sportivitas. “Nilai ini juga dimiliki oleh olahraga tradisional. Kami harapkan, turnamen Youth Nacional Esports Championship 2019 ini dapat hadir untuk mendukung perkembangan Esports yang memiliki nilai positif secara edukasi, sosial budaya dan sportivitas bagi generasi muda Indonesia,” tambah Wijaya. Sedangkan Norma Sari Dewi, General Manager Marketing PT Sinar Sosro, menegaskan pihaknya mendukung penuh perkembangan Esports bagi remaja di Indonesia. “Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari Youth National Esports Championship 2019. Akhirnya kami bisa berkolaborasi dengan Garena dalam menyiapkan bibit-bibit atlet Esports yang nantinya siap mengharumkan nama Tanah Air Indonesia di kancah kompetisi internasional. Melalui pertandingan Esports sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang ikut difasilitasi oleh pihak sekolah ini, siswa dan siswi dapat menyalurkan bakat dan minatnya di bidang esports,” tutur Norma. “Kami akan melakukan edukasi serta pertandingan tahap kualifikasi ke seluruh 600 sekolah. Pemenang dari setiap sekolah kemudian akan melanjutkan pertandingan hingga ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora. Kota-kota penyelenggara kompetisi ini yakni Bekasi, Bandung, Bogor, Cirebon, Jakarta (Jaktim, Jakbar, Jakut, Jaksel, Jakpus), Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Yogya, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, Padang dan Medan,” terang Norma. Sedangkan Neni S. Soewondo, Marketing Manager Sukro, menyakini event ini memberikan dampak positif bagi kreativitas anak muda Indonesia. “Kami yakin dalam event yang mengedepankan sportivitas ini akan menjadi poin plus terhadap kreativitas serta produktivitas anak muda tanah air dalam bidang Esport di masa yang akan datang,” tegas Neni. Disisi lain, Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menjelaskan kompetisi ini merupakan kegiatan yang menopang keberlangsungan Piala Presiden 2019 Esport yang sudah dicanangkan Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Kantor Staf Kepresidenan, Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), dan Kemenpora. “Piala Presiden akan lebih banyak melibatkan tim-tim profesional yang selama ini sudah berkiprah lebih awal,” tutur Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Lebih lanjut, Menpora menjelaskan pengembangan Esport di Indonesia akan menjadi harapan baru dalam industri olahraga maupun prestasi olahraga nasional. “Sebab para atlet Esport juga dituntut untuk menjaga kebugaran diri, kerjasama, sportivitas, juga nutrisi,” terangnya. Ditambahkan menteri berusia 45 tahun itu, event Youth National Esport Championship 2019 tingkat pelajar ini diharapkan dapat mendorong prestasi para pelajar. “Karena para pelajar ini yang nanti akan menjadi atlet-atlet pelapis Esport di Indonesia untuk kejuaraan yang lebih tinggi,” tukas menteri yang hobi bermain bulutangkis itu. (Adt)