Unggul Skor Tipis, Sapta Eka Cicipi Gelar Perdana DBL 2018 Jakarta East Region

Center tim putri SMAN 71 Jakarta, Zafirah Windi Annisa (12), meluapkan ekspresi kegembiraanya, usai tim putri SMAN 71 Jakarta menaklukan perlawanan SMAN 36 Jakarta, dengan skor 40-38, pada Jumat (2/11), dalam laga babak Final Party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 - East Region, di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. (Pras/NYSN)

Jakarta- Perhelatan Final Party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region menjadi penanda akhir dari kemegahan regional Timur. Dua sekolah resmi sebagai pemegang gengsi juara East region. Adalah tim putri SMAN 71 Jakarta, dan skuad putra SMAN 21 Jakarta. Setelah dua edisi sebelumnya berhasil masuk ke babak final Honda DBL DKI Jakarta, tim putri SMAN 71 Jakarta akhirnya meraih gelar perdananya. Penampilan yang garang dari anak-anak Duren Sawit, berhasil menaklukan perlawanan SMAN 36 Jakarta, dengan skor 40-38, pada Jumat (2/11), di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. Sapta Eka (julukan SMAN 71) sempat berlari menjauh dari SMAN 36 di babak awal. Sejak kuarter pertama, pertarungan antara kedua sekolah rival tersebut membuat para penonton tak henti bersorak sorai. Di awal laga menjadi bukti performa Zafirah Windi Annisa yang on fire. Sapta Eka memimpin 17-4 pada kuarter pertama. Tetapi, semangat juang srikandi Rawamangun sempat membuat Sapta Eka kewalahan pada akhir kuarter. Bagaikan pasir hisap yang perlahan menenggelamkan, sedikit demi sedikit SMAN 36 memangkas perolehan poin. Head coach SMAN 36, Franki Defretes lalu menginstruksikan, agar timnya lebih berani menerobos ke dalam sisi pertahanan Sapta Eka. Strategi ini dilakukan gna mendapatkan kesalahan foul para pemain Sapta Eka melalui free throw. Ranaa Putri Nisrina menjadi pemain yang memiliki andil besar dalam usaha untuk memangkas ketertinggalan tim SMAN 36. Kecerdikan pemain bernomor punggung 5 untuk memancing musuh untuk melakukan foul, kerap berhasil. Tercatat sebanyak 9 kali usaha Ranaa memancing lawan dan berbuah hasil. Torehan 18 poin berhasil dicetak Ranaa. SMAN 36 pun mengurangi ketertinggalan menjadi 5 poin. Namun, dewi fortuna seakan tak berpihak kepada putri SMAN 36, meski tampil ngotot di akhir. “Masih ada Championship, performa anak-anak udah bagus, cuma kami kurang beruntung aja, tadi beberapa kali dapat kesempatan,” ujar Franki mengomentari peforma timnya. Sementara, permainan gemilang Zafirah, justru membawa Sapta Eka meraih gelar perdana di East Region. Dara kelahiran 2 Mei 17 tahun silam itu bermain tatis. Terlihat dari perolehan double-double yang ia kemas. Total Zafirah mengukir 15 poin dan 13 rebound, oleh pemain berposisi center tersebut. Dengan kemenangan tipis atas lawannya, Zafirah merasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan gelar juara Honda DBL pertama untuk sekolahnya. “Sebenarnya, aku sempat deg-degan terutama di kuarter pertama. Dan tak menyangka dapat memenangkan pertandingan melawan SMAN 36. Mereka tampil garang juga, kami sempat kerepotan di akhir,” ucapnya. Sedangkan, pelatih kepala Sapta Eka, Muhammad Ridzky merasa bangga dengan kerja keras anak-anaknya selama ini. “Saya bangga dengan performa anak-anak hari ini. Tapi, sebaiknya kami tidak terlena dengan perolehan juara di Jakarta Timur. Karena, masih ada gelar juara Championship yang menunggu untuk kita rebut,” pungkasnya. (Adt)

Punya Mental Juang Habis-habisan, Dust Gagalkan Misi Nasa Juarai DBL 2018 Jakarta East Region

Shooting guard SMAN 21 Jakarta, Muhammad Irfan Fadhillah (1/abu-abu) tampil memikat dengan torehan 26 poin, saat membantu timnya menjadi juara Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 - East Region, pad Jumat (2/11), di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. Dust (julukan SMAN 21) menekuk perlawanan SMAN 61 Jakarta, dengan skor 50-42. (Pras/NYSN)

Jakarta- Ambisi tim putra SMAN 61 Jakarta untuk revans atas kekalahan dari SMAN 21 Jakarta di Honda DBL DKI Jakarta Series 2018, gagal terwujud. Dust (julukan SMAN 21) berhasil menaklukan Nasa (julukan SMAN 61) dengan skor 50-42, pada final party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region, Jumat (2/11). Meski menang, Dust bermain tak seperti biasanya. Mereka dipaksa bermain tanpa mengandalkan pemain center andalan mereka, Ihsan Faiz Ilhamsyah. Pegerakan Faiz di dalam area paint berhasil dikunci oleh Yoel Marco Benyamin, center andalan Nasa. Memanfaatkan kecepatannya Yoel membuat pergerakan big man bernomor punggung 4 itu nihil. Alhasil, Faiz hanya mampu mencetak 4 poin untuk Dust. Pelatih Nasa, Muhammad Fahmi menginstruksikan para pemainnya untuk menjaga Faiz secara ketat. Menyadari anak-anaknya kesulitan mendobrak pertahanan lawan, arsitek Dust, Rizqy Almushaddieq mengubah strategi, guna mengatasi ketatnya tembok pertahanan Nasa. Muhammad Irfan Fadhillah, akhirnya menjadi pilar utama Dust meruntuhkan rapatnya defense Nasa. Selama pertandingan, Irfan, membuat kocar-kacir barisan pertahanan Nasa. Berbekal speed yang kencang dan keberanian menusuk pertahanan Nasa, Student athlete kelahiran 2001 itu dominan mendulang angkat untuk Dust. Total, torehan 26 poin jadi bukti shooting guard andalan Dust ini tampil memikat di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. Nasa sempat mengancam Dust untuk menelan pil pahit. Center andalan Dust, Faiz terpaksa terkena foul trouble pada menit kedua kuarter empat. Hal ini tentunya membuat pertahanan Dust semakin rentan. Lowongnya pertahanan Dust, dimanfaatkan Nasa dan memimpin pertama kalinya, pada kuarter keempat. Dust tertinggal dengan skor skor 41-39. Toh, semangat juang skuat Kayu Putih, membuktikan mereka mengoleksi mental juara. Irfan mencetak 6 poin terakhir dari free throw, di dua menit terakhir, serta menjauh dari kejaran Nasa. Berkat kegaharan Irfan dan kolega, mimpi Nasa meraih titel juara harus kandas. Dust memenangkan laga dengan skor 50-42. Menjadi juara tentunya membuat Rizqy gembira dengan prestasi yang diukir anak-anaknya tersebut. Namun, ia mengaku harus membenahi beberapa kekurangan timnya. Lawan yang akan dihadapi saat Championship Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 merupakan tim terbaik wakil regionalnya masing-masing. “Alhamdulillah kami menjadi juara. Namun, masih ada kekurangan di sisi pertahanan, dan sering melakukan turn over. Sedangkan babak Championship sudah mepet waktunya,” ungkapnya. Sementara itu, kapten dari Nasa, Tyas Satrio menyadari kekalahan timnya menjadi pekerjaan rumah yang besar. Jeda sepekan jelang Championship Series harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. “Belajar dari kekalahan di final East Region, kami harus melakukan banyak scrimmage untuk memperkuat mental kami. Kondisi kami yang di atas angin tadi sempat membuat kami lengah sehingga membuat kami kecolongan dari Dust, ungkapnya. (Adt)

Tembus Final DBL 2018 Jakarta East Region, Tim Putri SMAN 36 Jakarta Kini Torehkan Sejarah

Guard tim Putri SMAN 36 Jakarta, Patricia Putri Christian (9/hijau), saat mengalahkan SMAN 21 Jakarta, dalam laga semifinal Honda Developmental Basketball League (DBL) DKI Jakarta Series 2018 – East Region, di GOR Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (31/10). (tribunjakarta.com)

Jakarta- Tim basket putri SMAN 36 Jakarta akhirnya lolos ke babak final, Honda Developmental Basketball League (DBL) DKI Jakarta Series 2018 – East Region, usai menekuk SMAN 21 Jakarta. Sejak menit awal tim basket putri SMAN 36 Jakarta sudah dominan unggul atas Srikandi Dust (julukan SMAN 21), hingga kuarter empat berakhir. Skor akhir yang diraih SMAN 36 Jakarta atas SMAN 21 Jakarta terpaut tipis, dengan skor 33 – 41, di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. Pelatih tim basket putri SMAN 36 Jakarta, Franki Defretes mengaku sudah puas dengan penampilan tim besutannya karena sudah berhasil mencapai target. “Sekarang sudah mencapai target. Targetnya gak muluk-muluk ya final saja sudah enak, sudah tenang,” ujar Franki saat ditemui usai pertandingan, Rabu (31/10). Sebab, DKI Jakarta Series 2018 – East Region, merupakan laga pertama tim putri SMAN 36 Jakarta. Raihan babak final pun menjadi prestasi yang membanggakan baginya. “Gausah juara satu, kalau pun nanti juara 1 berarti rezeki. Yang penting masih lolos ke ajang championship,” ujar Franki. Di babak final DKI Jakarta Series 2018 – East Region, pada Jumat (2/10), tim basket putri SMAN 71 Jakarta telah menanti, di GOR Pulogadung. Kepala sekolah SMAN 36 Jakarta, Endang Supardi, pun turut menjadi saksi keberhasilan anak muridnya melaju ke babak final Honda DBL DKI Jakarta East Region 2018. Endang mengaku bangga dengan pencapaian yang telah ditorehkan anak muridnya di ajang kompetisi basket untuk student athlete ini. “Sangat takjub melihat penampilan anak-anak di lapangan. Saya sebagai pimpinan sekolah harus memberikan inspirasi dan fighting spirit agar kepemipinan saya di sekolah bisa berprestasi lagi,” kata Endang, dilansir TribunJakarta, Rabu (31/10). Lebih lanjut, ia berharap anak muridnya bisa membanggakan sekolah dengan meraih gelar juara di partai puncak. “Insha Allah partai final itu kembali kepada energi dan spirit, seperti Asian Games 2018 butuh spirit. Tanpa semangat dan rasa nyaman, pastu tidak akan menjadi juara,” pungkas Endang. Sementara itu, tim basket putra SMAN 21 Jakarta sukses menembus partai puncak DKI Jakarta Series 2018 – East Region. Anak asuh Rizqy Almushaddieq itu menyudahi SMAN 39 Jakarta, dengan skor 53-49, di venue yang sama. Kepala sekolah SMAN 21 Jakarta, Taga Radja Gah, turut hadir menjadi saksi keberhasilan anak muridnya ke final. Ia mengaku bangga dengan perjuangan dan kerja keras yang dilakukan oleh anak muridnya di laga tersebut. “Penampilan anak-anak sangat luar biasa. Yang jelas, saya dari babak pertama, kedua dan ketiga itu, nafas saya seolah itu teras berat banget, karena poinnya ketat dan sempat tertinggal dari lawan,” kata Taga, usai laga. “Kita sempat ketinggalan 7-0 dan itu membuat drop. Sempat cepat leading, tapi nyatanya tim lawan juga mampu mendominasi awal pertandingan,” kata Taga. Para pemain SMAN 21 Jakarta berhasil tampil lepas, dan menampilkan permainan terbaik di laga kontra SMAN 39 Jakarta. “Tapi, saya lihat mereka mengatasi dengan baik dan konsistensinya terjaga. Akurasi juga kerjasamanya bagus,” kata Taga. Ia menilai keberhasilan anak asuhnya melaku ke partai puncak tak lepas dari defend yang kuat dilakukan oleh anak muridnya. (Adt)

Banyak Hasil Tak Terduga, Battle of Semifinal DBL 2018 Jakarta East Region Bakal Penuh Kejutan

Tim putra SMA Islam Al Ma’ruf (putih), yang secara tak terduga menumbangkan SMAN 54 Jakarta, dengan keunggulan tipis 23-20, di GOR Pulogadung, pada Selasa (30/10), bakal melakoni battle of semifinals Honda Developmental Basketball League (DBL) DKI Jakarta Series 2018 – East Region, melawan SMAN 61. (DBL)

Jakarta- Honda Developmental Basketball League (DBL) DKI Jakarta Series 2018 – East Region kini memasuki fase krusial. Tersisa empat tim putra dan putri terbaik dari Jakarta Timur, yang siap tampil habis-habisan, pada battle of semifinals di GOR Pulogadung, pada Rabu (31/10). Ini adalah babak yang sangat menentukan. Karena siapapun yang menang, akan melanjutkan langkah tampil pada final party, pada Jumat (2/11). Sekaligus, memastikan diri sebagai wakil Jakarta Timur untuk bersaing dengan para finalis dari tiga regional lainnya (West, North, dan South), pada babak Championship di GOR Soemantri, 10-17 November mendatang. Tim putri SMAN 21 Jakarta, menjadi tim terakhir yang menempati slot semifinal. Kepastian itu diraih srikandi Dust (julukan SMAN 21), setelah menundukkan SMA Don Bosco 2, dengan keunggulan 28-18, pada Selasa (30/10). Hasil itu membawa Dust menantang SMAN 36, di fase semifinal. SMAN 36 sebelumnya terlebih dahulu memastikan tiket empat besar usai mengandaskan SMAN 42 Jakarta dengan skor telak 29-8. Laga semifinal putri lainnya mempertemukan SMA Labschool Rawamangun, dengan runner-up Honda DBL edisi 2015, SMAN 71 Jakarta. SMA Labschool Rawamangun menjadi tim pertama yang mengunci tiket semifinal. Mereka menyudahi perlawanan SMAN 39 Jakarta, dengan skor 16-7. Sementara itu, Sapta Eka (julukan SMAN 71) menyegel tiket semifinal setelah melangkahi lawannya SMAN 12 Jakarta, dengan skor meyakinkan 20-7. Sedangkan, persaingan di sektor putra pun tak kalah seru. Tiga slot semifinal juga baru bisa dipastikan, pada Selasa (30/10). Adalah SMA Islam Al Ma’ruf, SMAN 21 Jakarta, dan SMAN 39 Jakarta, lolos melaju ke semifinal. Tim putra SMAN 61 Jakarta menahbiskan diri sebagai tim pertama lolos ke babak Empat Besar. Lalu skuat debutan, tim SMA Islam Al Ma’ruf, yang tak terduga menumbangkan SMAN 54 Jakarta, dengan keunggulan tipis 23-20, Selasa (30/10). Hari ini, layak ditunggu apakah kejutan itu berlanjut. Lawan SMA Islam Al Ma’ruf pada semifinal adalah tim kuda hitam SMAN 61 Jakarta, yang menyingkirkan finalis Honda DBL DKI Jakarta Series dua tahun beruntun, SMAN 71 Jakarta, dengan skor 29-22. Laga semifinal putra lainnya, akan mempertemukan SMAN 21 Jakarta versus SMAN 39. Jagoan Dust (julukan SMAN 21) berangkat ke partai ini, setelah menyudahi perlawanan SMA Fons Vitae 1, dengan skor 39-15, pada Selasa (30/10). Hasil itu membuat Dust sebagai satu-satunya sekolah di Jakarta Timur, yang mengirim tim putra dan putrinya di semifinal. Dust akan ditantang oleh tim putra SMAN 39 Jakarta. Berstatus sebagai tim debutan, Galan (julukan SMAN 39) sukses menyingkirkan SMAN 14, dengan keunggulan 30-18, kemarin. (Adt)

Sengit Sesama Satu Wilayah, Derby Duren Sawit Akhirnya Resmi Milik SMAN 61

Dua tim sekolah yang sama-sama berasal dari Duren Sawit, SMAN 61 dan SMAN 71, harus melakoni derby, dalam lanjutan Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region, di GOR Pulogadung, Senin (29/10). SMAN 61 akhirnya menang 29-22. (DBL)

Jakarta- Duel sengit tersaji dalam lanjutan Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region, di GOR Pulogadung, Senin (29/10). Dua tim sekolah yang sama-sama berasal dari Duren Sawit, SMAN 61 dan SMAN 71, harus melakoni derby. Demi melanjutkan langkah pada kompetisi basket pelajar terbesar di tanah air ini. Sejak tip-off dimulai, laga derby ini langsung membuat para penonton riuh. Kedua tim saling berbalas mengoyak ring dan ngotot memenangkan laga sore hari ini. Namun, SMAN 61 berhasil menyudahi perjalanan runner-up Honda DBL DKI Jakarta Series tahun lalu, SMAN 71, lewat keunggulan 29-22. Pada menit-menit awal, Sapta Eka (Julukan SMAN 71) dan SMAN 61 sama-sama scoreless. Kedua tim menuai kebuntuan dalam mencetak poin. Inisiatif time out langsung diambil Sapta Eka, Addy Mulyadi pada menit ketiga. Sejak itu, skuat Sapta Eka langsung terbakar. Finalis edisi 2016 dan 2017 itu mengeluarkan tajinya. Tiga poin Ananta Dandy menutup keunggulan Sapta Eka, skor 6-4. Memasuki kuarter kedua, SMAN 61 berbalik unggul. Melalui forward Dhimas Aldry, yang berhasil membukukan 8 poin untuk membawa timnya unggul. Belum genap satu menit berlaga, pemain bernomor punggung 9 itu langsung mencetak three point. Hal itu jadi titik balik SMAN 61 untuk unggul atas rival abadinya, dan menutup kuarter kedua dengan berbalik unggul. Tyas Satrio dkk unggul 15-8. Ketatnya laga semakin meningkat pada kuarter ketiga. Kali ini, Sapta Eka yang kembali unggul atas SMAN 61. Duet Nasser Muhammad dan Ananta Dandy membuat tim polesan Muhammad Fahmi tak berkutik. Torehan 6 poin Nasser dan Ananta dari total 10 poin Sapta Eka, pada kuarter ketiga membuat mereka unggul tipis satu bola. Sementara SMAN 61, hanya mampu membukukan 1 poin pada kuarter ini, skor 18-16, jadi milik Sapta Eka atas rivalnya. Puncak drama terjadi, saat memasuki kuarter keempat. Pada babak penentu ini, kedua tim asal Duren Sawit terlihat ngotot untuk memenangkan laga. Digadang-gadang sebagai sebagai final prematur, SMAN 61 menunjukkan mereka layak dipandang di Honda DBL DKI Jakarta. Tim berjersey putih ini memperlihatkan team work yang lebih baik, pola permainan mereka sangat terlihat rapi pada kuarter penentu. Kali ini center andalan mereka, Yoel Marco mampu membawa timnya unggul. Torehan 14 rebound pemain berpostur tinggi 190 sentimeter ini, membuat barisan penyerangan Sapta Eka buntu. Ditambah, absennya salah satu guard andalan Sapta Eka, Muhammad Hafizh, yang membela DKI Jakarta di Kejurnas Basket U-16 di Pontianak, Kalbar, makin membuat Sapta Eka sulit berkembang pada masa-masa krusial. Hal ini sudah diprediksi Fahmi, sebagai arsitek tim. “Kami sudah scouting pemain SMAN 71, saat mereka tanding pada babak awal East Region. Jadi, saya sudah sangat menyiapkan plot pemain untuk saling menempel ketat pemain andalan mereka. Dan hal itu berhasil, Alhamdulillah kami menang,” jelas Fahmi. (Adt)

Punya Pemain Raksasa, Laju SMAN 21 Tak Terhadang Eka Paksi di DBL 2018 Jakarta East Region

SMAN 21 Jakarta (Dust) beruntung memiliki Ihsan Faiz Ilhamsyah (4). Big man bertinggi 190 sentimeter dan bobot 105 kg ini, seolah menjadi ‘monster’ yang sulit dibendung pasukan Eka Paksi (julukan SMAN 81), dalam lanjutan Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region, di GOR Pulogadung, Minggu (28/10). (DBL)

Jakarta- Duel sengit lanjutan Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region, antara SMAN 21 Jakarta kontra SMAN 81 Jakarta, berakhir dramatis di GOR Pulogadung, Minggu (28/10). Dari awal, kedua tim saling menunjukan semangat untuk tidak mau kalah. Aksi kejar-kejaran poin pun tak terhindarkan. Namun, beruntung Dust (Julukan SMAN 21), memiliki keunggulan postur pemain. Adalah Ihsan Faiz Ilhamsyah, yang tampil sebagai pembeda. Big man bertinggi 190 sentimeter dan bobot 105 kg ini, menjadi ‘monster’ yang sulit dibendung oleh pasukan Eka Paksi (julukan SMAN 81). Duel seru hingga detik-detik akhir itu ditutup kemenangan Dust dengan skor 33-29. Pertarungan dimulai dengan perolehan poin yang sangat ketat, pada kuarter pertama skor hanya terpaut tiga angka untuk keunggulan Eka Paksi. Memasuki kuarter selanjutnya, secara perlahan Dust mengejar angka di papan skor. Para penonton pun semakin gerah melihat pertarungan sengit kedua tim. Beruntung, Dust memiliki Faiz yang berkontribusi dalam bertahan maupun saat menyerang. Faiz mampu menjadi tumpuan Dust untuk menyingkirkan Eka Paksi. Posturnya yang tinggi besar mengingatkan pada sosok pebasket di liga profesional, Toni Sugiharto. Toni adalah mantan pemain asal klub Hangtuah Sumsel, yang melejit karirnya, usai menjadi bintang bagi tim sekolahnya, MAN 2 Model Pekanbaru, di ajang Honda DBL Riau Series, pada 2008 silam. Soal duel udara, Faiz juga sangat berani menghantam center lawan, yang terus menempelnya di paint area. Selain itu, akurasi tembakan bebasnya tergolong lumayan. Pada kuarter pertama, pemain bernomor punggung 4 tersebut berhasil memasukan free throw dengan tingkat akurasi 100 persen. Tercatat, Faiz dapat mengemas 12 poin untuk timnya sepanjang pertandingan. Dari sisi pertahanan, Faiz juga memiliki andil dalam mengamankan bola-bola liar. Sebanyak 8 rebound dibukukan student athlete kelahiran Jakarta, 25 Oktober 18 tahun silam ini. Coach Dust, Rizqy Almushaddieq mengaku memang memanfaatkan kelebihan postur besar Faiz di lapangan. “Saya akui kami beruntung memiliki pemain seperti Faiz. Strategi yang kami siapkan berjalan baik, bola tersalurkan ke dalam lewat Faiz,” jelasnya. Eka Paksi sebenarnya tampil ngotot. Sang kapten, Muhammad Hafizh menjadi pemain yang menjaga asa kemenangan bagi sekolah asal Jatiwaringin tersebut. Pemain bernomor punggung 7 tersebut memiliki skill yang lengkap. Hafizh pun mengemas double-double lewat kombinasi 18 poin dan 12 rebound. Namun penampilan apiknya itu tak mampu membawa timya meraih kemenangan. (Adt)

Kandaskan Juara Musim Lalu, SMAN 14 Impresif Di Laga Perdana DBL 2018 Jakarta East Region

SMAN 14 Jakarta (putih) sukses di laga perdana Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region. Miqdad Ismail dan kolega sukses mengalahkan SMAN 22 Jakarta, dengan skor 29-20 di GOR Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (26/10). (Pras/NYSN)

Jakarta- SMAN 14 Jakarta berhasil tampil gemilang di laga perdana Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region. Miqdad Ismail dan kolega sukses mengalahkan SMAN 22 Jakarta, dengan skor 29-20 di GOR Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (26/10). Pelatih tim basket SMAN 14 Jakarta, Andi Ilham, mensyukuri keberhasilan anak asuhnya yang meraih kemenangan di partai pembuka. Padahal, lawan yang mereka hadapi adalah kampiun East Region musim lalu. Namun, Andi tak puas dengan kinerja yang ditunjukan oleh anak asuhnya di lapangan. “Sebenrnya sedikit kecewa dengan penampilan mereka, karena apa yang sudah diberikan di latihan tapi diterapkannya hanya beberapa,” kata Andi Ilham, Jumat (26/10). Andi menilai perfoma anak asuhnya belum menunjukan penampilan terbaik karena mengalami demam panggung lantaran bermain di laga pembuka. “Mungkin karena pertandingan pertama, jadi grogi, Grogi ikut turnamen bergengsi seperti ini, ditambah lawannya juara tahun kemarin. Kesempatan menang itu 50-50 dalam lapangan, gimana mereka bisa mengaplikasikan yang saya berikan di dalam lapangan,” kata Andi menambahkan. Lebih lanjut, Andi siap mengevaluasi beberapa kesalahan yang ditunjukan di laga perdana kali ini. “Lumayan, tapi tadi puas karena ada faktor cedera nanti kita evaluasi kekurangannya. Kekurangan lainnya yaitu kerja sama antar pemain di lapangan harus ditingkatin lagi,” papar Andi. (Adt)

Empat Pertandingan Duel Penuh Gengsi, Buka Laga DBL 2018 DKI Jakarta East Region

Juara bertahan Seri Jakarta 2017, SMAN 22, akan bergabung bersama 29 tim (21 putra dan 8 putri) guna mengarungi perjalanan panjang Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 - East Region. Bertempat di GOR Pulo Gadung, Jakarta Timur, liga basket Pelajar se tanah air seri DKI Jakarta ini akan dihelat 26 Oktober - 2 November. (DBL)

Jakarta- Sebanyak 29 tim (21 putra dan 8 putri) siap mengarungi perjalanan panjang Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region. Bertempat di GOR Pulo Gadung, liga basket bergengsi se tanah air seri DKI Jakarta akan dihelat 26 Oktober – 2 November. Empat laga pada sektor putra akan tersaji pada opening party, Jumat (26/10). Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region jadi rangakain terakhir, dari tiga regional lainnya, sebelum babak Champoonship. West Region (area Jakarta Barat), North Region (area Jakarta Utara dan Pusat), dan South Region (area Jakarta Selatan), telah lebih dulu menyelesaikan rangkaian pertandingan. Empat tim (dua tim putra dan dua tim putri) yang masuk babak final, nantinya akan bergabung dengan tiga region lainnya. Mereka akan bertarung di babak Championship Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 pada 10-17 November mendatang di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan. Petualangan panjang itu dibuka oleh laga antara sang juara bertahan, SMAN 22 Jakarta, yang akan meladeni SMAN 14 Jakarta. Lalu, dilanjutkan laga dua debutan yang baru ambil bagian di Honda DBL DKI Jakarta tahun ini. Antara SMAN 12 Jakarta kontra SMA Labschool Jakarta. Serta salah satu big match di Jakarta Timur, yang mempertemukan SMAN 21 Jakarta kontra SMAN 36 Jakarta. Laga opening party akan ditutup oleh SMA Fons Vitae 1 melawan SMAN 42 Jakarta. Sebagai juara bertahan, SMAN 22 Jakarta berjanji akan tampil ngotot demi menjaga asa mempertahankan gelar. Kapten tim Riverside (julukan SMAN 22) merasa beruntung bisa bermain di hari pembuka. “Jujur, saya deg-degan menghadapi opening. Tapi, ya ini adalah langkah awal demi mempertahankan gelar,” ujar Daffa Rizky, kapten tim SMAN 22. Duel penuh gengsi pun jadi tajuk utama pada salah satu laga opening party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 East Region, pada Jumat (26/10), di GOR Pulogadung. Finalis tiga tahun silam, SMAN 21 Jakarta, akan meladeni perlawanan dari sang rival, SMAN 36 Jakarta. Kedua tim sudah sering berjumpa sebelumnya. Termasuk pada Honda DBL DKI Jakarta edisi 2014. Pada pertemuan terkhir itu, tim asuhan Rizqy Almushaddieq harus bertekuk lutut di hadapan SMAN 36. Mereka takluk dengan skor tipis 28-26, SMAN 21 kalah satu bola. Kekalahan yang sangat membekas bagi Dust (julukan SMAN 21) itu, jadi misi utama mereka untuk menebusnya. Ditambah, prestasi tim yang bermarkas di daerah Kayu Putih itu terus tergerus usai menembus babak final pada 2015 lalu. Setahun setelah masuk final, Dust tersungkur oleh SMAN 3 Jakarta. Lalu, pada tahun 2017, lagi-lagi mereka harus angkat koper di awal usai kalah dengan lawan yang sama di tahun sebelumnya. Sebagai kapten tim Dust, Rizki Andika menuturkan pertandingan hari ini merupakan laga hidup mati bagi timnya. “Kemenangan melawan SMAN 36 itu hal mutlak yang harus dicapai oleh kami. Target kami tahun ini juara. Artinya, kami harus bermain dengan lebih fokus dan all out untuk dapat memenangkan laga hari ini,” tegasnya. Rizki menilao, SMAN 36 bukanlah lawan yang mudah. Kedua tim saling membunuh saat head to head. Rizki menyatakan SMAN 36 memiliki skuat yang kompeten. “Semua pemainnya bagus sih, hanya saja sang kapten Bari Daffa patut dikawal dengan ketat,” ujar student athlete berusia 17 tahun itu. Sementara dari sang lawan, SMAN 36. Bertemu salah satu rival menjadi hal yang menarik bagi tim asal Rawamangun tersebut. Bukti bila mereka mampu menyingkirikan salah satu pesaing terberatnya demi trofi di Jakarta Timur. “Kami telah ikut DBL dari tahun 2014, namun belum pernah menyicipi final. Karena itu, jika kami bisa mengalahkan mereka, tentu kami lebih percaya diri menggapai juara, ujar Bari Daffa, kapten tim SMAN 36. Jika menilik pada sejarah, prestasi terbaik SMAN 36 adalah lolos babak 8 besar Honda DBL DKI Jakarta tahun 2016. Namun, kala itu perjalanan mereka terhenti oleh salah satu tim kuat SMAN 3 Jakarta. Sementara pada tahun 2017, mereka harus menelan pil pahit dari SMAN 34 Jakarta, pada babak awal. “Mereka (re: SMAN 21) memiliki first dan second team yang sama bagusnya. Terutama salah satu pemainnya yang menonojol, Irfan Fadilah, kami tak boleh lengah demi meraih Championship. Kami tak mau gagal lagi,” tegas Bari. Sang pelatih SMAN 36, Frangky de Fretes berharap agar timnya berjuang hingga akhir. “Intinya jangan nyerah dan nggak perlu takut. Team work dan percaya sama Tuhan,” ujarnya untuk para anak asuhnya. Dengan persiapan serta motivasi juara dari kedua tim, tentu mereka siap saling terkam pada laga pembuka. Bersamaan dengan itu, terdapat pula tiga pertandingan yag tak kalah seru. Di antaranya SMAN 12 Jakarta kontra SMA Labschool Jakarta, lalu ada SMAN Fons Vitae 1 Jakarta yang akan menjajal SMAN 42 Jakarta. Dan tentunya laga antara sang jaura bertahan SMAN 22 Jakarta melawan SMAN 14 Jakarta. (Adt)