Bersiap, Dispora Kabupaten Bogor Segera Buka Seleksi Atlet Muda⁣

Dispora Kabupaten Bogor Segera Buka Seleksi Atlet Muda⁣ ⁣

UPT Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar Dan Mahasiswa (UPT PPOPM) Dispora Kabupaten Bogor akan membuka seleksi penerimaan atlet periode Juli 2021.⁣ ⁣ Dalam surat sosialisasi yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bogor pada Selasa, 23 Maret 2021, seleksi penerimaan ini memiliki slogan ‘Dari Karadenan Menuju Pentas Dunia’.⁣ ⁣ Maksud slogan tersbut adalah untuk menggelorakan semangat, tekad dan kesiapan Kabupaten Bogor menjadi lumbung atlet nasional.⁣ ⁣ Akan ada 12 cabang olahraga mulai dari Anggar, Angkat Besi, Atletik, Bola Basket, Bola Voli Indoor, Bola Voli Pasir, Dayung, Panahan, Pencak Silat, Tinju,Taekwondo, dan Sepak Bola.⁣ ⁣ Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bogor, Bambang Setiawan mengatakan seleksi ini dilakukan di seluruh Kabupaten Bogor.⁣ ⁣ “Semua di 40 Kecamatan dan terbagi dalam 4 zona,” jelas Bambang Setiawan.⁣ ⁣ Zona 1 meliputi daerah, Rumpin, Parung Panjang, Tenjo, Gunung Sindur, Kemang, Parung, Ciseeng, Tajur Halang dan Ciampea.⁣ Untuk zona 2, Sukaraja, Babakan Madang, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Caringin, Cigombong, Cijeruk, Taman Sari dan Ciomas.⁣ ⁣ Dilanjut zona 3, Leuwiliang, Dramaga, Cibungbulang, Sukajaya, Pamijahan, Nanggung, Tenjolaya, Jasinga, Leuwisadeng dan Cigudeg.⁣ Terakhir zona 4, mulai dari Cibinong, Citereup, Gunung Putri, Klapanunggal, Cileungsi, Bojong Gede, Cariu, Jonggol, Sukamakmur, dan Tanjungsari.⁣ ⁣ Jadwal seleksi zona 1 akan diadakan pada 18-19 Mei 2021 yang betempat di Balai Kehutanan Rumpin, dilanjut zona 2 akan mengadakan seleksi pada 20-21 Mei 2021 yang berlokasi di Gor Jambuluwuk dan Stadion Sukaraja.⁣ ⁣ Zona 3 akan dilaksanakan pada 22-23 Mei 2021 yang berlokasi di Gor Jasinga dan Stadion Leuwiliang.⁣ Terakhir zona empat, 24-25 Mei 2021 dan bertempat di Gor Karadenan dan Gedung Beladiri.⁣ ⁣ Untuk seleksi atlete dayung semua sama berlokasi di Setu Cikaret, untuk jadwal seleksi mengikuti jadwal masing-masing zona.⁣ Nantinya mereka yang lolos seleksi Umum diharuskan mengikuti Seleksi Tahap Akhir yang akan dilaksanakan di Cibinong.⁣ ⁣ Seleksi ini dibuka untuk pria dan wanita yang lahir pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009.

Pembinaan Atlet Menjadi Target Utama Pengcab Muay Thai Kab Bogor

Pembinaan Atlet Menjadi Target Utama Pengurus Cabor Muaythai Kab Bogor

Setelah resmi dilantik kurang lebih satu bulan lalu, Haris Setiawan selaku Ketua Pengurus Cabang Olahraga Muay Thai Kabupaten Bogor, mulai membentuk tim sekaligus program kerja yang akan dijalankan lima tahun ke depan. Salah satu tujuannya yaitu membuat cabang olahraga muay thai lebih dikenal di masyarakat Kabupaten Bogor. “Dari pengenalan, kita bisa tahu mana yang bisa dijadikan bibit unggul dalam pencetakan atlet-atlet muda,” ujar Haris, seperti dilansir dari Radar Bogor. Haris menegaskan bahwa pembinaan atlet harus dilakukan sejak dini bukan pada saat akan mengikuti kejuaraan saja. “Mulai dipikirkan agar kita tahu potensi diri, potensi asli putra daerah, caranya tidak lain adalah dengan pembinaan dari awal, tidak hanya untuk persiapan kejuaraan saja,” jelas Haris. Walaupun struktur organisasi cabor ini belum resmi terbentuk, Haris optimis akan membawa harum nama Kabupaten Bogor dalam prestasi cabang olahraga muay thai dan mampu menyumbang emas, piagam, piala dan penghargaan dari berbagai kejuaraan. Lebih lanjut Haris mengatakan, dalam program kerja yang akan timnya bentuk akan lebih masif dan menargetkan untuk mengajak semua kalangan lebih mengenal olahraga muay thai. Langkah ini akan ia mulai dari pendataan klub-klub atau unit latihan muay thai di Kabupaten Bogor. Selain itu, diakui Haris cabang olahraga muay thai di Kabupaten Bogor masih kalah dari cabor bela diri lainnya seperti taekwondo, pencak silat, karate, judo atau kempo. “Cabor Muaythai memang sudah masuk dalam Porda Jabar 2018 lalu, tapi saat ini tugas terberat kami adalah melakukan sosialisasi ke sejumlah klub yang ada di Kabupaten Bogor agar mereka bisa jadi bagian keanggotaan klub muay thai,” ujar Haris. “Lebih familiar di kalangan masyarakat Kabupaten Bogor merupakan prestasi tak ternilai, itu yang akan kita kejar,” lanjutnya. Berbicara target pada kejuaraan terdekat, Haris menargetkan 6 medali emas bagi cabor yang dipimpinnya untuk Porda Jabar 2022 mendatang. Hal ini bukan tanpa alasan, saat Porda Jabar 2018 lalu, cabor muay thai Kabupaten Bogorberhasil merebut 6 medali emas. Untuk itu, pada Porda tahun 2022 nanti, minimalnya cabor muay thai Kabupaten Bogor bisa meraih jumlah medali yang sama seperti Porda Jabar 2018. “Saya belum bisa mentargetkan jumlah medali yang lebih dari tahun lalu. Karena kami masih akan melakukan pendataan dulu atlet atlet yang akan jadi bagian tim muay thai Kabupaten Bogor untuk Porda Jabar 2022,” pungkas Haris.

Jelang Porda Jabar 2022, Cabor Softball Kab. Bogor Fokus Lakukan Sosialisasi dan Pembinaan

Jelang Porda Jabar 2022, Cabor Softball Kab. Bogor Fokus Lakukan Sosialisasi dan Pembinaan.

Jelang pelaksanaan Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Jabar tahun 2022 yang akan digelar di Tasikmalaya, Subang dan Bandung, Cabang Olahraga (Cabor) Softball Kabupaten Bogor mulai gencar melakukan sosialisasi dan pembinaan para atlet untuk mencapai target satu medali emas di Porda Jabar 2022 nanti. Hal tersebut diungkapkan Kabid Organisasi Perbasasi Kabupaten Bogor, Leli Rahman. Menurut pria yang akrab disapa Rahman itu, olah raga softball perlu dikenal lebih luas oleh masyarakat khususnya Kabupaten Bogor agar lebih mudah mendapatkan bibit atlet berkualitas. “Saat ini persiapan kami fokus pada pembinaan para atlet, juga rutin lakukan sosialisasi dengan menggandeng guru olahraga. Agar softball ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat Kabupaten Bogor, sehingga kita bisa dengan mudah medapatkan bibit calon atlet berkualitas,” jelas Rahman dikutip dari rilis Diskominfo Kabupaten Bogor. Rahman melanjutkan, faktor wilayah Kabupaten Bogor yang tergolong sangat luas ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencari bibit calon atlet softball. Salah satu caranya yaitu strategi sosialisasi dengan melibatkan guru olah raga dari sekolah ditiap-tiap kecamatan untuk memperluas pembinaan. Namun, ditengah situasi pandemi seperti ini, seluruh kegiatan sosialisasi dilakukan melalui media daring. Sementara untuk pembinaan dan latihan tatap muka hanya dapat dilakukan satu minggu satu kali. Selebihnya dilakukan secara mandiri dengan didampingi oleh pelatih melalui daring. “Karena kini softball baru ada di dua kecamatan yakni di Kecamatan Cariu dan Gunungsindur. Meski dalam kondisi pandemi, kami tetap lakukan sosialisasi meskipun hanya melalui media daring,” ujar Rahman. Pihaknya berharap, melalui strategi itu, Cabor Softball Kabupaten Bogor mampu memenuhi target juara minimal satu mendali emas. Karena di Porda 2018 lalu, Cabor Softbal Kabupaten Bogor baru bisa meraih satu perunggu dan satu perak. “Untuk pembinaan kami fokus pada atlet yang sudah ada, dari 40 atlet hanya 15 atlet yang akan kami ikut sertakan di Porda Jabar 2022 mendatang. Latihan sementara ini kami lakukan di Gor Padjajaran, rencananya kami akan pinjam lapangan panahan Stadion Pakansari untuk latihan. Sudah ada komunikasi dengan KONI dan Dispora, agar kedepannya kita bisa rutin latihan disana,” jelas Rahman. Lebih lanjut, Rahman optimis bahwa cabang olahraga softball atlet Kabupaten Bogor dapat menghasilkan prestasi yang apik. “Kami optimis di Porda Jabar 2022 mendatang kami bisa meraih satu emas, tetap lakukan yang terbaik. Tingkatkan prestasi dan kualitas diri, kita pasti bisa mengharumkan Kabupaten Bogor. Terlebih atlet binaan kita murni dari Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Dominan Menekan Lawan, Timnas Indonesia U-23 Kalah Dari Bahrain U-23 Gara-gara Winger Persib Bandung ?

Winger Timnas U-23, Septian David Maulana (29) gagal memberi kontribusi usai dikalahkan 0-1 oleh Bahrain U-23, dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, pada Jumat (27/4). (Ham/NYSN)

Jakarta- Timnas U-23 takluk 0-1 dari Bahrain U-23 dalam PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/4). Gol yang bersarang ke gawang Timnas dilesakkan oleh Mohammed Marhoon pada menit ke-4. Pasukan Luis Milla gagal menyarangkan gol balasan, kendati dominan dalam menguasai bola (64%) maupun soal tekanan ke pertahanan musuh. Menurut statistik Labbola, Tim Garuda Muda sepanjang laga mampu melepaskan 18 tembakan. Indonesia bahkan unggul penguasaan bola sepanjang pertandingan sebesar 56%. Selain penguasaan bola, Indonesia memiliki catatan positif soal akurasi umpan. Presentase sebesar 81% untuk akurasi umpan dimiliki oleh Indonesia. Jumlah itu membuktikan serangan deras mampu dilakukan Febri Hariyadi cs ke pertahanan musuh, dibanding 13 percobaan yang dilesakkan kubu Bahrain. Sebanyak 18 upaya yang dilepaskan tim merah putih terdiri atas 8 tembakan akurat, 6 percobaan melenceng, dan sisanya berhasil diblok. Jumlah total 18 shots itu terbagi menjadi milik 8 pemain. Osvaldo Haay yang kerap menusuk dari lini kedua di sisi kiri pertahanan Bahrain, merupakan penembak paling banyak dengan angka 4 percobaan. Hal menarik yang patut menjadi bahan introspeksi adalah minimnya sokongan para penyerang terhadap penciptaan peluang tim. Lerby Eliandry dan pemain pengganti, Ilija Spasojevic, kesulitan mendapatkan ruang, akibat barikade rapat pertahanan musuh. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi hasil pertandingan. Namun, keputusan pemain dalam mengambil tindakan –menggiring, mengumpan, atau menendang– di menjadi yang paling krusial. Dan itu terbukti pada laga semalam. Mari sepakati bersama, pada pertandingan ini Febri bermain luar biasa. Kelincahan dan dribel-dribel ciamiknya membelalakkan mata pencinta sepak bola nasional. Bola yang menggelinding kencang dan diprediksi tidak mungkin diambil nyatanya masih bisa dia kejar. Intinya, pemain Persib Bandung itu mempertontonkan aksi-aski yang luar biasa bagusnya. Namun, sekali lagi, tidak ada gol yang dicetak berarti ada masalah yang terjadi. Dan itu berkenaan dengan pengambilan keputusan yang salah. Febri beberapa kali melakukannya. Setelah berhasil mengelabui lawan-lawannya, Febri mendapatkan ruang yang cukup terbuka. Alhasil, dia punya banyak opsi yang bisa diambil –menggiring bola lebih ke dalam, memberikan umpan silang, atau menendang bola. Nah, di sinilah letak masalahnya. Febri kerap mengambil keputusan yang salah. Ketika harus menyodorkan umpan silang membuat peluang untuk mencetak gol lebih besar, Febri malah menembak bola atau sebaliknya. Namun, kesalahan itu tidak sepenuhnya milik Febri. Pemain-pemain lain macam Osvaldo, Muhammad Hargianto, dan Lerby pun berkali-kali selalu memilih opsi yang tidak tepat. “Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan ya tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa,” kata Luis Milla dalam jumpa pers seusai laga. “Intinya, saya harap pengambilan keputusan seperti itu bisa diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya,” ujar pelatih berpaspor Spanyol itu. Kekalahan dari Bahrain U-23 membuat Timnas Indonesia U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Pada laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. akan menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4). (Dre/Ham) Kontribusi Pemain Timnas U-23 vs Bahrain U-23 : Osvaldo Haay: 4 M. Hargianto: 3 Febri Hariyadi: 3 Septian David Maulana: 2 percobaan Hansamu Yama Pranata: 2 Evan Dimas: 2 Rezaldi Hehanussa: 1 Zulfiandi: 1