Digulung Kazakhstan 65-93, Timnas Basket Putri Masih Keluhkan Perbedaan Postur Tubuh

Pebasket Kazakhstan, Tamara Yagodkina (7) dibantu Center Anna Vinokurova (13), berusaha melewati hadangan Center Timnas Indonesia, Vonny Hantoro (15), dalam laga pemeringkatan bola basket putri Asian Games 2018 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8). (INASGOC)

Jakarta- Hasil basket putri Asian Games 2018 antara Timnas Indonesia versus Kazakhstan, pada Selasa (28/8) berakhir dengan skor 65-93. Tampil di Basket Hall Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, timnas basket putri kalah di semifinal play-off perebutan tempat kelima. Kazakhstan pun melaju ke pertandingan perebutan posisi kelima. Hasil itu jadi kemenangan kedua yang diraih Kazakhstan atas Indonesia di Asian Games 2018. Sebelumnya mereka menang 85-73 di babak penyisihan Grup X. Tamara Yagodkina kembali menjadi bintang kemenangan Kazakhstan, dengan perolehan double-double lewat 20 poin dan 10 rebound, dibantu 17 poin dan 6 rebound milik Zalina Kurazova. Sementara bagi Indonesia, Natasha Debby Christaline menjadi top skor 17 poin dibantu 14 poin dari Christine Aldora Tjundawan. Dalam laga ini, Arif Gunarto, pelatih tim basket putri Indonesia masih mempermasalahkan perbedaan menyolok postur badan.”Kami kalah postur dengan Kazakhstan, meski sejak awal untuk berusaha menekan ke daerah pertahanan mereka. Namun ya itu, kami kalah postur, jadi sulit bermain leluasa,” ujarnya, Selasa (28/8). Namun, ia optimis melawan Mongolia. “Mongolia posturnya nyaris serupa dengan kita, semoga menang untuk ambil posisi ke-7,” tambahnya. Laga perebutan tempat kelima antara Thailand vs Kazakhstan, dan laga perebutan tempat ketujuh Mongolia melawan Indonesia, akan digelar di Istora GBK, Senayan, Jakarta, pada Jumat (31/8). (Dre)

Postur Kalah Jauh Dan Telat Panas, Timnas Basket Putri Tunduk Dari Kazakhstan

Dengan tinggi 167 cm, Shooting Guard Timnas basket putri Indonesia, Christine Aldora Tjundawan (13), berduel melawan forward Kazakhstan, Oxana Ossipenko (19) yang berpostur 186 cm, pada babak penyisihan Grup X bola basket putri, Asian Games 2018, Minggu (19/8). (Riz/NYSN)

Jakarta- Timnas basket putri Indonesia kembali menelan kekalahan pada babak penyisihan Asian Games 2018 yang berlangsung di Hall Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/8). Meladeni Kazakhstan yang tergabung dalam Grup X, timnas putri Merah Putih takluk dengan skor 73-85. Dengan hasil ini, Natasha Debby Christaline dkk sudah mengoleksi dua kekalahan. Selumnya pada laga pembuka, Indonesia kalah dari Korea Bersatu dengan skor yang lebih telak, 40-108. Pada pertandingan melawan Kazakhstan, Indonesia, sempat bermain baik. Namun, kesalahan demi kesalahan yang terus dilakukan anak asuh Arif Gunarto itu, membuat kesempatan untuk mengimbangi permainan kubu lawan hilang. Bahkan, tanda-tanda kekalahan Indonesia mulai terlihat sejak kuarter kedua, ketika Tamara Yagodkina mencetak dua poin bagi Kazakhstan melalui aksi lay-up. Melalui aksi Yagodkina , Kazakhstan memimpin skor 25-22. Setelah itu, Indonesia makin sulit keluar dari tekanan lawan. Postur tubuh yang tak seimbang, kian menyulitkan Indonesia mendulang poin. Saat laga mencapai half-time, Indonesia tertinggal 31-43. Selepas jeda, permainan Srikandi Indonesia tak kunjung membaik. Buruknya akurasi tembakan dan kegagalan memenangi rebound membuat jarak poin dengan Kazakhstan semakin melebar. Di akhir kuarter ketiga, Indonesia tertinggal 44-66 dari Kazakhstan. Memasuki kuarter keempat, para Srikandi Merah Putih mencoba untuk bangkit. Berulang kali tembakan tiga poin yang dilepas Debby menemui sasaran. Akan tetapi, upaya keras tersebut belum bisa mengubah keadaan. Technical foul yang diberikan wasit pada pemain Kazakhstan juga tak memberi keuntungan bagi Indonesia. Ketika wasit meniup peluit panjang, Indonesia dipastikan menjadi pihak yang kalah. Andre Yuwadi, selaku asisten pelatih mengatakan jika anak asuhnya telat panas saat menghadapi Kazakhstan. “Anak-anak bermain bagus dari kuarter pertama sampai akhir, tapi kami telat panas,” ujar Andre, usai laga, Senin (19/8). Kekalahan ini membuat Indonesia tercecer di dasar klasemen Grup X Asian Games 2018. “Untuk skill, kami di atas mereka, tapi karena postur mereka tinggi-tinggi, itu jadi kendalanya. Di pertandingan selanjutnya, semoga mental anak-anak lebih baik,” ucap Andre. Selanjutnya, Indonesia kembali mendapatkan lawan tangguh, yakni pemuncak klasemen sementara, Taiwan, pada Selasa (21/8). Sebagai perbandingan, postur skuat Kazakhstan yang terendah adalah Elmira Abikeyeva (2) dan Oxana Bagmet (6), dengan tinggi 170 cm. Sementara yang tertinggi, Nadezhda Kondrakova (15) dengan tinggi 192 cm. Dan sembilan pemain lainnya rata-rata memiliki tinggi diatas 180 cm. Sedangkan di kubu Indonesia, sebagian besar berpostur 170 cm, kecuali Center Indonesa, Gabriel Sophia (22), yang memiliki tinggi 184 cm. Andre pun menilai, Taiwan lawan yang sulit ditaklukkan. Jadi, menurut dia, timnas basket putri Indonesia laga yang amat berpeluang bisa memetik kemenangan, ada dilaga terakhir penyisihan Grup X Asian games 2018, kontra India. “Di antara dua laga tersisa, yang paling relevan untuk meraih kemenangan, adalah melawan India,” pungkasnya. (Dre)

Pelatnas Sambo Fokus Fisik, Pelatih : Tes Event Sulit Jadi Patokan Asian Games 2018

Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Jakarta, ternyata sulit dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Test event cabang olahraga (Cabor) Sambo di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, 11-12 April 2018, ternyata belum bisa dijadikan parameter mengkukur kekuatan lawan. Hal itu dikatakan Adi Nugroho, Pelatih Timnas Sambo Indonesia, Rabu (11/4). Tes event ajang ini sedianya menjadi tolok ukur peta kekuatan lawan di Asian Games 2018 pada Agustus-September mendatang. Menurutnya, sejumlah negara kuat di cabang beladiri Sambo absen di ajang test event ini. “Negara-negara pecahan Rusia, seperti Kazakhstan dan Kyrgyzstan tidak hadir. Mereka negara kuat di Sambo,” ujar Adi. Menurut Adi, pecahan negara di kawasan Eropa Timur itu, sudah lebih lama mengenal Sambo dibandingkan Indonesia. Jangankan di level Asia, dalam kategori dunia, mereka memanglah kuat “Tapi, kalau untuk Asia Tenggara, Indonesia masih lebih unggul. Dalam test event ini, ada 8 atlet Indonesia yang masuk ke final,” lanjutnya. Ia menyebut masih ada rangkaian ujicoba yang akan dijadikan tolak ukur. Diantaranya ke Korea Selatan dan Rusia. “Kami akan belajar teknik bantingan dari Korea Selatan, sedangkan di Rusia kami belajar nomor pertempuran. Di Asian Games 2018, yang dipertandingkan adalah sport Sambo,” terang Adi. Para atlet saat ini masih dalam tahap persiapan umum, yakni masih membentuk fisik dan berlatih di Kawasan Ciloto, Bogor, Jawa Barat. “Nantinya 8 atlet ini, kami berlakukan sistim degradasi guna mendapatkan atlet dengan kualitas terbaik. Nama mereka masih bisa berubah. Hanya yang terbaik, yang ikut serta di Asian Games,” ungkap pria yang juga kakak kandung legenda Judo, Krisna Bayu. (Adt)