Antisipasi Kegawatan di Ajang Asian Games 2018, Kemenkes Gelar Simulasi

Kemenkes menggelar simulasi Emergency in Sport Events Asian Games 2018. (kumparan)

Jakarta- Guna mengantisipasi kegawatan di ajang Asian Games 2018, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar simulasi ‘Emergency in Sport Events Asian Games 2018’, di lapangan Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (4/4). Pada simulasi ini melibatkan sejumlah dokter, perawat, dan fisioterapis. Mereka melakukan simulasi agar kecelakaan yang mungkin terjadi di lapangan bisa segera diantisipasi. dr. Bobi Prabowo, Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Emergency Indonesia, mengatakan simulasi yang dilaksanakan seolah-olah terdapat sebuah kasus, mulai dari ringan, sedang hingga berat. “Dari penanganan di lapangan, medical station, sampai diangkut di ambulans, sampai ambulans bergerak, dan tiba di UGD (Unit Gawat Darurat),” ujar Bobi. Tim yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Ahli Emergency, spesialis kedokteran olahraga, dan Keperawatan Nasional Indonesia itu akan membuat skenario masalah kesehatan di lapangan. “Kita buat skenario, seolah-olah itu real-nya. Jika kita menerima kasus ringan bagaimana, sedang bagaimana, berat bagaimana. Prosesnya paripurna dari awal sampai akhir,” sambungnya. Sementara, drg. Kartini Rustandi, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan, menjelaskan simulasi itu bentuk penyegaran tenaga medis yang terlibat setelah diberikan pelatihan sejak 2017. “Sebelumnya, para petugas medis ini telah dilatih dan kali ini mereka hanya penyegaraan agar tidak lupa prosedur penanganan pasien saat ajang berlangsung,” tukasnya. (Adt)

Dukung Asian Games 2018, Kemenkes Siagakan 1.400 Tenaga Medis dan 25 Ambulans VVIP

Menkes Nina Moeloek saat meninjau fasilitas ambulans guna mendukung Asian Games 2018. (Kemenkes)

Jakarta- Setelah 56 tahun, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pesta olahraga terbesar di Asia itu dilaksanakan pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang, di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut serta melakukan sejumlah persiapan, termasuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Sehingga diperlukan persiapan yang matang, dan tenaga medis harus bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terbaik. Nila Moeloek, Menteri Kesehatan (Menkes), mengatakan pihaknya tak mengharapkan terjadinya kasus cedera, cacat maupun kematian pada atlet yang sedang bertanding. Untuk itu, menurutnya, diperlukan pelatihan khusus terkait ‘Emergency in Sport Event’ guna menguatkan kompetensi petugas kesehatan Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Penanganan major event diperlukan pelayanan kesehatan optimal. Jika tidak optimal, selain menyebabkan cacat dan kematian, maka kredibilitas negara tidak baik, dan memberikan dampak buruk bagi citra Negara,” ujar Nila pada pembukaan acara ‘Refreshing Workshop Emergency in Sport Event’ di Jakarta, Senin (2/4). Selain itu, Kemenkes bekerjasama bersama Indonesia Asian Games Committee (INASGOC) bakal menyiapkan 1.400 tenaga medis, di empat daerah lokasi pelaksanaan Asian Games 2018. Nila menyebut 1.400 tenaga medis tersebut terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Tak hanya itu, sebanyak 25 unit ambulans VVIP juga turut disiagakan guna mengantisipasi keadaan darurat. “Sebanyak 25 unit ambulans ini dapat melakukan penanganan layaknya di Unit Gawat Darurat (UGD). Jumlah itu bisa bertambah jika disediakan oleh Dinas Kesehatan. di empat provinsi penyelenggara Asian Games,” tukas Nila. (Adt)