Youth eSport Piala Menpora 2021 Sukses Digelar, Menpora Beri Apresiasi

Youth eSport Piala Menpora 2021 Sukses Digelar, Menpora Beri Apresiasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indoensia (Menpora RI), Zainudin Amali, memberikan apresiasi saat menutup Youth Esport Piala Menpora 2021 yang digelar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Sabtu (5/6). Dalam sambutannya, Menpora Amali menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana, pengurus DPD AMPI Jawa Timur, DPP AMPI, PB Esports Indonesia serta para sponsor yang telah ikut mensukseskan acara tersebut. “Apresiasi dan terimakasih kepada AMPI Jatim dan seluruh panitia yang telah mengembang amanah dari Kemenpora, amanah dari sponsor dan kepecayaan publik terhadap anda semua. Saya atas nama pemerintah mengapresiasi dan terimakasih. Karena ini sudah berkahir, maka dengan senantiasa mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa dengan ucapan syukur alhamdulillah rabilamain Youth eSport Piala Menpora 2021 saya nyatakan ditutup,” kata Menpora Amali. Menpora Amali menilai eSport merupakan salah satu tempat penyaluran bakat bagi anak-anak muda ketimbang mereka melakukan hal-hal yang ada di jalur negatif. “Maka kemudian diwadahi dengan eSport Indonesia, saya juga akhirnya baru tahu tujuan pak Budi Gunawan (Ketum PB eSport Indonesia) sangat baik, sangat mulia sehingga anak-anak muda terwadahi. Dan perputaran uang kalau dhitung sleuruh dunia bukan bicara juta tapi milaiaran dollar di dalam olahraga ini,” ujar Menpora Amali. Selain itu, menurut Menpora Amali olahraga ini pesertanya dapat bertanding dari mana saja dan juaranya bisa siapa saja karena sangat menjunjung sportifitas dan fairness serta hasilnya tidak dapat diatur seperti olahraga yang dilakukan seperti olahraga lainnya. Hal itu terbukti saat 2019 lalu. Kala itu, Indonesia menjadi tuan rumah eSport Piala Presiden yang pesertanya 170 ribuan dari berbagai negara. “Olahraga ini olahraga yang menjung sportifitas fairness bukan karenan kita tuan rumah lalu kita juara. Hari ini kita buktikan penyelengaraan di Surabaya, Jawa Timur. Tapi yang lolos 4 besar tidak ada satupun tim dari Surabaya. Padahal pesertanya paling banyak di Surabaya,” jelasnya. Dengan demikian, Menpora Amali meyakini panitia penyelenggara serius mengurus kegiatan tersebut. Dia pun berharap penyelenggara terutama AMPI Jawa Timur untuk merawat hubungan hubungan dan komunikasi dengan para sponsor yang telah terlibat dalam acara ini. “Tanpa bantaun sponsor tIdak akan ada kegiatan ini. Dijaga kepercayaan sponsor, supaya kalau tahun depan AMPI Jawa Timur masih mau melaksanakan lagi karena sudah kredibel, trust sudah dapat. Maka pasti sponsor memberi lagi turnamen eSports ini,” jelasnya. Menurutnya, turnamen eSports kedepan tidak harus menggunakan nama Menpora dan dipersilakan menggunakan title kejuaraan lainnya. “Menpora hanya di awal saja silakan bawa nama title yang lain. Yang penting kesuksesan Youth Epsort Tournament 2021 yang sudah anda lakukan itu bisa menjadi benchmark untuk AMPI di daerah lainnya,” harapnya. Menpora Amali pun menyampaikan terimakasih atas partisipasi 14 ribuan tim yang telah mengikuti acara ini. “Saya ucapkan terimakasih atas partisipasi Anda. Tanpa kehadiran anda Youth eSport Piala Menpora 2021 ini tidak akan berarti apa-apa dan kepada yang sudah masuk 4 besar atau final saya ucapkan selamat,” tukasnya. Sementara itu, Ketua DPD AMPI Jawa Timur Pranaya Yudha Mahardika mengatakan acara ini digelar sejak tanggal 17 April 2021 dan diikuti 14 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Total hadiah senilai 200 juta dan Piala Menpora. “Youth eSport Piala Menpora alhamdulillah diikuti oleh 14 ribu pendaftar. Ini adalah suatu yang luar biasa yang mana sebelumnya kami tidak menyangka bahwa peminat dari eSport di Indonesia secara nasional bisa sebanyak ini dalam waktu yang singkat kami susun kepanitiaan dan kami iklankan,” ujarnya. Menurut dia, 14 ribu tim tersebut telah bertanding hingga menyisahkan 4 tim dalam laga final. 4 tim yang masuk 4 besar antara lain dari Jakarta sebanyak 2 tim, Bandung 1 tim dan 1 tim dari Malang Jawa Timur. “Alhamdulillah semua sudah selsai dan kami sudah melengkapi seluruh juara yang ada di Youth eSport Piala Menpora 2021. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya terutama kepada pak Menpora RI beserta seluruh jajaran,” jelasnya. Sementara itu, Dewan Pembina AMPI Jatim, M. Sarmuji turut merasa bangga karena turnamen e-sport berjalan lancar. Apalagi antusiasme masyarakat juga terbilang besar, terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 70 ribu orang. “Turnamen eSport yang diselenggarakan oleh AMPI ini adalah pekerjaan gila. Bayangkan 14.000 tim atau 70.000 orang mengikuti pertandingan tentu bukan pekerjaan mudah untuk mengelolanya. Dibutuhkan dukungan manajerial yang rapi. Belum lagi waktu penyelenggaraan yang cukup panjang karena jumlah peserta yang luar biasa banyak membutuhkan energi yang sangat besar,” katanya. Pada grand final Youth eSport Piala Menpora 2021, Tim Victim dinyatakan sebagai juara usai menyudahi perlawanan DNPro dengan skor 2-0 dalam permainan best of three tersebut. Grand Final ini diikuti oleh empat peserta, yakni Victim eSport dan Kings eSport dari Jakarta, Next Level eSport dari Bandung, serta DNPro dari Malang. Hadir dalam penutupan Youth eSport Piala Menpora 2021antara lain, Deputi bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Kadispora Jawa Timur Supratomo, Dewan Pembina DPD AMPI Jawa Timur, Sarmuji, perwakilan PB eSports Indonesia, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, Dewan Kehormatan AMPI Dave Laksono dan Ketum DPP AMPI Dito Ariotedjo.

Atlet Paralayang Butuh Jam Terbang, Menpora : Paralayang Paling Potensial Raih Emas

Menpora Imam Nahrawi bertemu atlet Pelatnas Asian Games 2018 cabang olahraga Paralayang, di halaman Istana Negara, pada Rabu (16/5). (kemenpora)

Jakarta- Cabang olahraga (Cabor) Paralayang untuk pertama kalinya dipertandingkan di ajang Asian Games 2018, dan diikuti 18 negara. Dengan banyaknya atlet berprestasi dari Indonesia, maka paralayang diharapkan mampu meraih medali emas pada multievent olahraga terbesar di Asia itu. Kepada para atlet, pelatih dan manager paralayang, Menpora Imam Nahrawi saat bertemu atlet Pelatnas Paralayang di Istana Negara, mengungkapkan jika laporan pertamanya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait cabor yang berpotensi emas adalah paralayang. “Laporan pertama saya ke Presiden Joko Widodo, cabor yang berpotensi emas adalah paralayang. Dan, pada semua menteri saya katakan paralayang berpotensi raih emas,” ujar Imam usai Sidang Kabinet Paripurna dengan tema Persiapan Peluncuran Online Single Submission (OSS), di Istana Negara, didampingi Mulyana (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga), Rabu (16/5). Terkait lawan yang patut diwaspadai di Asian Games nanti, Gendon Subandono, Pelatih Kepala Paralayang Tim Indonesia, menyebut Thailand, China, Korea Selatan, Nepal, dan Jepang. “Insyah Allah, kita akan berkunjung ke pelatnas paralayang, karena masih ada beberapa cabang olahraga yang belum dikunjungi termasuk cabor paralayang,” cetus menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. Gendon menambahkan para atlet Paralayang harus lebih banyak mendapat jam terbang. “Sejauh ini, latihan biasanya dilakukan di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat,” tutur Gendon. Dalam kesempatan itu, Imam melakukan dialog terkait fasilitas, honor, petugas message hingga menu makanan. “Honor lancar ya?” tanya Imam. “Lancar,” jawab atlet. “Kalau fisioterapi atau massage bagaimana?” tanya Imam lagi. “Kalau massage, masseur yang ada sekarang ini adalah masseur lokal untuk cowok, yang cewek belum ada,” jawab Gendon. “Untuk massgae bisa diambil dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta),” timpal menteri peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur itu. (Adt)