Sebanyak 32 atlet muda Indonesia dikirimkan untuk berlaga di ajang...
Read MoreMasih Uji Coba, Juara Piala Indonesia 2018 Tak Dapat Jatah Ke Piala AFC
Bogor– PSSI memberi konfirmasi jika juara Piala Indonesia (PI) 2018 tak akan mewakili Indonesia di ajang Piala AFC tahun depan. Hal itu diutarakan Ratu Tisha Destria selaku sekretaris jenderal PSSI, usai proses undian di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (3/5). Tisha mengungkapkan, alasan juara PI 2018 tak masuk ke kompetisi Asia, karena pihaknya baru memberikan usulan kepada AFC untuk mlakukan verifikasi terhadap bergulirnya turnamen PI 2018. “PI 2018 ibaratnya baru bangun. Jadi, AFC harus memverifikasi dulu, apakah turnamen ini layak menuju Piala AFC. Kami sudah lakukan submission ke AFC-nya, untuk menunggu apakah ini turnamennya layak disetujui jika juaranya lanjut ke Piala AFC,” kata Tisha. Selain itu, PI 2018 berhimpitan waktunyaa dengan jadwal akhir turnamen yang diperkirakan bakal tuntas pada Januari 2019. Padahal, batas akhir pendaftaran klub peserta Piala AFC tahun depan yaitu bulan Desember 2018. Tisha menuturkan jadwal PI 2018 cenderung fleksibel dan menyesuaikan jadwal tim yang bersangkutan. Saat Agustus, PI 2018 tak menggelar pertandingan karena event Asian Games 2018. “Jadi ini adalah turnamen uji cobanya PSSI. Untuk tahun 2019, mungkin juaranya ke AFC,” tegasnya. “Itu hanya main sebulan sekali, tim itu dari sekarang sampai babak terakhir, total hanya main 11 kali. Jadi kalau dirinci sampai Januari, tim maksimal main dua kali sebulan. Agustus tidak main, mungkin awal-awal ada, tapi menuju Asian Games-nya tidak,” pungkasnya. Selama menjalani putaran pertama turnamen, 127 kontestan akan menggunakan sistem single match. Kalah berarti gugur. Sistem ini juga berlanjut di putaran kedua turnamen pada 64 besar. Pertandingan-pertandingan yang berakhir imbang di putaran pertama dan kedua akan berlanjut ke adu penalti. Sistem single match masih akan digunakan di putaran ketiga (32 besar). Hanya saja, pertandingan-pertandingan yang berakhir imbang di putaran ini tidak akan berlanjut ke adu penalti, tetapi diulang di kandang kesebelasan yang bertindak sebagai tim tamu pada pertandingan asli. Memasuki 16 besar, kesebelasan-kesebelasan yang terlibat akan memainkan dua pertandingan dengan sistem kandang-tandang (dua leg). Sistem yang sama akan digunakan untuk pertandingan-pertandingan perempatfinal dan semifinal. (Pras)