Kalah Telak 108-40, Srikandi Merah Putih Dapat Pelajaran Berharga Dari Tim Korea Bersatu

Shooting Guard Timnas Basket putri Indonesia, Nathania Claresta Orville (21) berusaha melewati hadangan Tim putri Korea Bersatu, dan takluk 108-40, di penyisihan Grup X basket putri Asian Games XVIII/2018. (Riz/NYSN)

Jakarta- Tim putri gabungan Korea Selatan dan Korea Utara (Korea Bersatu) memberikan pelajaran berharga bagi srikandi Merah Putih. di laga perdana penyisihan Grup X cabang olahraga basket putri Asian Games XVIII/2018. Melakoni laga di Hall Basket Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/8), anak didik Arif Gunarto itu kalah telak 40-108. Hasil ini, membuat Indonesia berada posisi keempat, di bawah Korea Bersatu, Taiwan dan Kazkhstan. Karena dipertandingan sebelumnya, Taiwan sukses meraih kemenangan atas Kazakhstan 72-42, sedangkan India belum memainkan laga. Berlaga dihadapan publik Jakarta, Korea Bersatu tampil dominan sejak awal laga. Tim yang dimotori Yunghui Lim itu memanen angka demi angka atas tuan rumah. Indonesia harus mengakui ketangguhan lawan dikuarter pertama dengan skor terpaut jauh 8-25. Alih-alih memangkas jarak poin atas lawan, Korea Bersatu justru makin produktif dengan memundi 33 poin, sedangkan Indonesia hanya 12 poin. Henny Sutjiono dan kolega dipaksa menyerah di kuarter dua dengan skor 20-58 dari Korea Bersatu. Usai jeda, Indonesia berusaha mengimbangi permainan lawan. Namun, Korea Bersatu yang telah mendapatkan momentum makin percaya diri melesakkan bola ke dalam keranjang tuan rumah. Kuarter tiga ditutup dengan sempurna oleh Korea Bersatu 79-29. Situasi tetap tak berubah di kuarter empat. Korea Bersatu terus mengancam daerah pertahanan Indonesia. Bermain secara cepat dan efektif membuat Gabriel Sophia tak bisa berbuat banyak. Raihan poin Korea Berstau tak terbendung. Indonesia harus mengakhiri pertandingan dengan skor terpaut jauh 40-108. “Meskipun kalah kami tetap fight. Sebelumnya memang pernah sparing melawan mereka saat try out. Memang mereka bermain cepat. Kami berusaha mengantisipasi, tapi memang rotasi yang dijalankan juga tidak efektif. Kami terlalu banyak membuang bola. Harusnya banyak shooting, ini malah banyak melakukan turn over,” ujar Gabriel. Pemain berusia 26 tahun itu, mengakui mendapatkan pelajaran berharga saat berjumpa dengan Korea Bersatu. “Pelajarannya untuk eksekusi bola masih kurang, mungkin karena pertandingan pertama jadi masih deg-degan. Berikutnya harus tetap fight dan optimis untuk laga selanjutnya,” lanjutnya. Pada laga itu, Suk Yong Ro mengjadi pencetak angka terbanyak dengan 22 poin, diikuti Hye Yon Kim yang mengoleksi 14 poin. Sementara di kubu tuan rumah, Natasha Debby Christaline menjadi pemain yang mencetak angka terbanyak yakni 17 poin, dan Gabriel Sophia dengan 8 poin. “Secara keseluruhan kami tidak puas dengan hasil ini. Debby tadi performanya sangat baik. Catatannya, kalau sudah kalah strategi dan fisik maka semua bersatu dalam tim untuk saling membantu,” terangnya. Sedangkan Arif menegaskan bahwa timnya bermaterikan pemain muda sehingga mereka masih terus belajar utnuk mengasah skill dan mental tanding. “Mungkin pertandingan pertama jadi agak grogi. Apalagi banyak pemain muda-muda. Selanjutnya, kami akan memperbaiki difense dan shooting. Tadi juga turn over terlalu banyak,” terangnya. “Selanjutnya kami fokus untuk menghadapi Kazakhstan, yang punya skuat tinggi-tinggi, dan kami akan memakai strategi bermain cepat dan memperkuat difense. Tapi, untuk pertandingan, ya kami fokus satu-satu dulu,” pungkas Arif. (Adt)