Pemain Muda Indonesia Resmi Bergabung dengan Sevilla D

Pemain muda Indonesia, Darrel Nathan Ang, mendapat kesempatan mengadu nasib di sepak bola Eropa. Ia direkrut oleh salah satu klub papan atas Spanyol, Sevilla, untuk bergabung dengan tim internasional D mereka. Darrel Nathan Ang saat ini berada di bawah bimbingan The Gate Football Enterprise, pimpinan eks pelatih Persiba Balikpapan Jaino Matos. The Gate Football Enterprise berfokus untuk pengembangan karier pemain muda Indonesia. Jaino Matos mengatakan, proses Darrel untuk bergabung dengan Sevilla tak gampang. “Untuk bergabung ke Tim D Sevilla FC, prosesnya panjang berbulan-bulan. Kami koordinasi dengan Sevilla, mengirim laporan dan video tentang kemampuan Darrell dan akhirnya diterima serta adaptasi dia di Spanyol berjalan lancar,” kata agen pemain berlisensi FIFA itu kepada Skor.id, Jumat. Ini bukan pertama kalinya Darrel Nathan Ang bermain di klub Eropa. Pemain berusia 20 tahun yang berposisi sebagai bek kiri ini juga pernah bermain di beberapa klub Jerman seperti SV Pforzheim, Friedrichstal, serta VfL Kurpfalz. Darrell tak bisa menutupi rasa senangnya bisa begabung dengan Sevilla D. “Saya merasa luar biasa, saya sudah berada di sini sekitar tiga atau empat hari. Saya mendapatkan pengalaman yang bagus dari rekan setim, pelatih, dan staf di sini,” kata Darrell Nathan Ang, dalam video wawancaranya yang diunggah @academy_sfc. “Saya melihat tidak jauh berbeda soal teknik antara sepak bola Spanyol dan Indonesia. Namun memang secara taktik di Spanyol lebih advance dan sangat intensif.” “Saya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan ini. Saya rasa ini luar biasa, bisa melihat setiap pemain dari negara dan budaya yang berbeda. Ada teman saya dari Afrika begitu kuat secara fisik, dan rekan dari Spanyol punya teknik yang bagus,” kata dia lagi. Darrell Nathan Ang juga mengungkapkan pemain dari Sevilla yang menjadi idolanya saat ini adalah Jesus Navas. “Dia memiliki mental yang bagus dan bisa memimpin tim. Dia bisa menjadi contoh yang bagus,” tuturnya. Selain itu, dia juga memberikan pesan kepada para pesepak bola muda yang ingin menjadi pemain profesional sepertinya. “Jangan menyerah dengan mimpimu, tetap bekerja keras, dan Tuhan akan mengarahkan ke tujuanmu di waktu yang tepat,” kata dia.

Dua Pemain Muda Indonesia Berlatih di Real Sociedad

Dua pesepak bola muda Indonesia, Andika Habibulloh dan Muhammad Iqbal Maulana berkesempatan berlatih bersama di akademi Real Sociedad, Spanyol. Keduanya sudah berangkat dari Jakarta sejak 19 Februari 2024. Kedua pesepak bola muda Indonesia ini mendapatkan kesempatan berlatih di Sociedad berkat kerja sama Forsgi Football Academy (FFA) dengan operator kompetisi sepak bola profesional Spanyol, LALIGA. Baik Andika dan Maulana merupakan pemain asal FFA dan mereka terpilih sebagai pemain terbaik dari 25 pemain FFA. Ini menjadi program menarik dari LALIGA dalam mengembangan pemain usia muda di Indonesia. Penanggung jawab program tersebut, Andhika Suksmana mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan kepada Andika dan Maulana harus bisa dimanfaatkan dengan baik. CEO The Footballicious itu juga berharap, Andika dan Maulana bisa membawa dampak positif yang bisa ditularkan kepada pesepak bola muda lainnya. “Terima kasih kepada LA LIGA yang terus menunjukkan komintmennya terhadap pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia dengan memberikan kesempatan dua pemain muda kita berlatih di Real Sociedad. Saya berharap Andika dan Maulana bisa mengambil pengalaman dan ilmu yang banyak di Sociedad,” ujar Andhika Suksmana. Pemilihan Sociedad bukan tanpa alasan. Klub tersebut dikenal sebagai salah satu ‘pabrik’ pesepak bola muda Spanyol. Txuri-urdin, julikan Sociedad, juga sedang naik daun di LA LIGA dan bahkan mereka bermain di Liga Champions. Tak lupa, Sociedad juga diperkuat oleh wonderkid asal Jepang, Takefusa Kubo, yang merupakan salah satu pemain muda terbaik dari Asia, khususnya Jepang. “Kini mereka (Sociedad) juga dapat bersaing di LA LIGA dan bisa bicara banyak di Liga Champions. Saya berharap akan terus muncukl Takefusa Kubo dari Indonesia yang nantinya bisa bermain di Sociedad,” jelas Andhika. Sementara itu, Andhika dan Maulana sangat antusias bisa merasakan program berlatih di akademi Real Sociedad. Andhika bahkan tak sabar bisa merasakan latihan selama beberapa waktu di Sociedad. “Saya beruntung bisa berangkat ke Spanyol dan sudah pasti tidak akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” jelas Andhika. Senada dengan Andhika, Maulana juga senang bisa merasakan berlatih di Sociedad. Ia merasa ini menjadi momen terbaiknya bisa mengenal sepak bola di luar Indonesia, khususnya Spanyol. “Sebagai pesepak bola muda, tentu keinginan terbesar adalah dapat berlatih setinggi mungkin dan ini adalah momennya. Terima kasih kepada LA LIGA yang telah memfasilitasi kami untuk berangkat ke Spanyol,” timpal Maulana. Andhika dan Maulana tidak hanya sekadar berlatih di akademi Sociedad. Mereka juga akan menjalani beberapa kegiatan di luar sepak bola. Selain berlatih, Andika dan Maulana juga berkesempatan menjalani tur ke stadion legendaris milik Sociedad, yakni Anoeta yang kini menjadi Reale Arena. Sumber: Ludus.id

Bahas Peforma Real Betis, Indra Sjafri ke Spanyol Ambil Lisensi Pelatih Pro AFC

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri (kedua dari kanan), yang akan berangkat ke Spanyol, menyebut klub La liga, Real Betis, bakal menjadi objek penelitiannya, dalam modul keenam, untuk mendapatkan lisensi pelatih A AFC Pro. (tribunnews.com)

Jakarta- Indra Sjafri, pelatih Timnas U-22, bertolak ke Spanyol guna mengikuti kursus Pelatih Profesional Lisensi A AFC Pro. Rencananya, pelatih kelahiran Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 55 tahun silam itu, akan berangkat ke negara matador pada 21 Januari, dan kembali ke Tanah Air pada 24 Januari 2019. “Saya pribadi mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih. Kursus A AFC Pro ini angkatan pertama. Mudah-mudahan kami menyelesaikan semua modul yang sudah dimulai April 2018, kami sudah menyelesaikan 4 modul, tinggal 3 modul lagi, dan kami akan berangkat ke Spanyol,” ujar Indra di Senayan, Jakarta, pada Selasa (15/1). Indra mengungkapkan modul kelima akan digelar selama 10 hari, tapi ia tidak bisa mendapat izin lebih dari lima hari. “Sebenarnya modul lima itu digelar 10 hari. Tapi, saya mendapatkan izin berada di Spanyol selama lima hari. Kebetulan sebelumnya, akhir 2018, saya sudah ke Juventus selama 10 hari,” terangnya. Kendati tak bisa menemani timnas U-22 selama 5 hari di Pelatnas, Indra mengaku tak khawatir, karena ada banyak asisten pelatih yang akan menangani David Maulana cs. “Latihan tetap berjalan karena masih ada Nova Arianto, Nursaelan Santoso, dan Hendro Kartiko, yang menangani tim,” lanjut mantan juru racik U-19 itu. Indra menyebut Real Betis bakal menjadi objek penelitiannya dalam modul keenam guna mendapat lisensi AFC Pro. PSSI menggelar kursus bagi pelatih Indonesia mendapatkan lisensi AFC Pro sejak April 2018. Saat ini, para peserta telah memasuki tahap atau modul kelima. Dalam modul kelima itu, Indra bersama para pelatih lainnya akan menyerap ilmu dari klub La Liga, Deportivo Alaves. “Dalam modul keenam, instruktur melihat bagaimana cara pelatih melatih. Adapun modul ketujuh, kami akan mempresentasikan tesis dengan tugas mengamati klub Eropa selama enam bulan,” jelasnya. “Mengamati klub Eropa selama enam bulan merupakan tugas terakhir. Saya kebetulan dapat Real Betis dan sudah mempersiapkannya dengan baik. Semoga hasil bahasan saya diterima oleh instruktur,” tutur Indra. Dalam laporannya nanti, Indra akan membahas perjalanan Real Betis selama setengah musim mengarungi La Liga. Dia mendapatkan data klub Los Verdiblancos dari dunia maya. “Saya hanya mengikuti Real Betis dari situs web hingga media sosial. Jadi semuanya dari jarak jauh,” ujar Indra Sjafri. Selain Indra, 20 pelatih Indonesia lain pun turut berangkat ke Spanyol. Diantaranya Widodo Cahyono Putro, Rahmad Darmawan, Nilmaizar, serta Djajang Nurdjaman. Usai menyelesaikan kursus Lisensi A Pelatih Profesional di Spanyol, Indra segera kembali ke Indonesia untuk bisa fokus mempersiapkan Timnas U-22. (Adt) Daftar pelatih yang mengikuti kursus pelatih A AFC Pro Pelatih dari Indonesia : Djajang Nurjaman, Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Wolfgang Pikal, Rudy Eka Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing, Tony Ho, Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo C Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, Syafrianto Rusli, Seto Nurdiantoro Pelatih dari Malaysia : Adam bin Abdulah Elavaran Pelatih dari Jepang : Fujiwara

Sambangi Spanyol, Striker Timnas U-16 Foto Bareng Luis Milla dan Fernando Hierro

Bintang Timnas U-16, Rendy Juliansyah (paling kanan), bertemu dengan mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla dan legenda Real Madrid, Fernando Hierro, di Spanyol, pada Jumat (14/12). Momen ini diunggah oleh Milla di akun instagram pribadinya. (instagram)

Jakarta- Bintang Timnas U-16, Rendy Juliansyah bertemu dengan mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla dan legenda Real Madrid, Fernando Hierro, di Spanyol, Jumat (14/12). Pertemuan Rendy dengan Milla ini diunggah oleh agen pemain, Muly Munial, di instagram story, Jumat (14/12). Selain bertemu Milla bersama Muly, juga tampak eks Sekjen PSSI, Ade Wellington. Putri Luis Milla, Paulita Milla terlihat bergabung dalam pertemuan tersebut. Pada foto yang diunggah oleh Muly di instagram story itu, mereka bertemu di sebuah restoran. Selain Muly, Milla juga mengunggah momen itu di akun instagram pribadinya. “Pertemuan yang menyenangkan terjadi di Real Madrid dengan orang-orang spesial yang saya hargai. Selalu menyenangkan dan senang bertemu dengan kalian lagi,” tulis Milla. Belum diketahui apa tujuan dari pertemua Rendy dengan Milla tersebut. Rendy saat ini sedang mencoba keberuntungan untuk bermain di Leganes. Pada bulan November lalu, Rendy mengatakan sedang mengurus visa untuk bisa berlatih di Spanyol. “Niatnya awal Desember, sekarang lagi urus visa. Desember berangkat ke leganes, statusnya saya bersekolah di sana” kata Rendy Juliansyah di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (16/11). Dia pun menjelaskan alasannya untuk gabung ke Leganes, yakni berawal dari ketertarikan pihak klub. “Ada tawaran dari Leganes, bos Muly (Munial) juga bilang tertarik. Jadi, saya akan coba kesana, tetapi kurang tahu saya akan berapa lama di sana,” ujarnya menambahkan. Selain Leganes, sebenarnya juga ada klub asal Belgia dan Italia yang menyatakan minat terhadapnya. “Dari Belgia ada juga tetapi statusnya trial atau masih dicoba, ketertarikan dari Italia juga ada. Tapi saya pilih ke Leganes dulu, baru nanti coba ke level lebih atas lagi,” tuturnya. Rendy memang jadi salah satu pemain muda potensial yang berhasrat menimba ilmu di klub Eropa. Sebelumnya, ia juga dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan klub asal Belgia dan Italia. Nama Rendy melejit bersama Timnas Indonesia U-16. Pemain kelahiran Jakarta, 22 Juli 2002 ini, mencetak dua gol saat Indonesia menghadapi Kepulauan Mariana Utara di ajang Kualifikasi Piala Asia U-16, September lalu. Ia pun tampil sebagai top skorer dengan mencetak enam gol saat Timnas U-16 mengikuti turnamen Tien Pong Plastic Cup 2017, di Vietnam. Indonesia juga keluar sebagai juara pada turnamen itu. Selain itu, Rendy juga kerap menjadi andalan pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini lantaran bisa ditempatkan di berbagai posisi. Selain menjadi striker, Rendy juga kerap bermain sebagai gelandang untuk kebutuhan strategi tim yang dibuat pelatih. (Adt)

Striker Timnas U-16 Trial di Tiga Klub Eropa, Rendy Juliansyah Menuju Klub La Liga Leganes

Striker Timnas U-16 kelahiran Tangerang Selatan 22 Juli 2002, Rendy Juliansyah, mengaku akan melakukan trial ke tiga klub Eropa. Satu di antara yang sudah pasti adalah klub Spanyol (La Liga), Leganes. (detiksport.com)

Jakarta- Striker Timnas U-16, Rendy Juliansyah, mengaku memiliki rencana terkait kariernya sebagai pesepak bola. Ia akan melakukan trial ke luar negeri, tepatnya ke Eropa dalam waktu dekat. Rendy tergabung dalam Timnas U-16 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini, dalam Piala AFC U-16 2018. Bersama pasukan Garuda Asia, atlet kelahiran Tangerang Selatan 22 Juli 2002 ini, membukukan 19 penampilan dan mencetak 15 gol. Pemain ASIOP Apacinti itu mengaku akan melakukan trial ke tiga klub Eropa. Satu di antara yang sudah pasti adalah klub Spanyol (La Liga), Leganes. “Insya Allah, bulan depan akan trial ke klub luar negeri. Tujuannya sih ada tiga klub Eropa yakni di Spanyol, Italia, dan Belgia. Pokoknya saya akan mencari klub yang terbaik buat masa depan saya,” tukas siswa yang mengenyam sekolah di SMA Kartika X-1, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. “Untuk klub yang di Spanyol adalah Leganes. Untuk yang di Italia dan Belgia, saya belum tahu,” ujar Rendy. Demi mempertahankan kebugarannya usai tampil bersama Timnas U-16 paska Piala AFC U-16 2018, brand ambassador aplikasi pendidikan (ruangguru.com) ini memiliki program latihan sendiri. Putra bungsu dari empat bersaudara pasangan Rizal Alfansyah dan Rita Aryani ini aktif bermain bersama ASIOP di Liga Topskor U-16, agar kondisi fisik dan sentuhan bolanya  terjaga. “Saya mengikuti program latihan tersendiri, dan ada instruktur yang mengarahkan latihannya. Fokusnya buat ke strength,” ucapnya. Andai mendapatkan kesempatan bermain di Leganes, pemuda yang mengidolakan pemain Bayern Muenchen asal Polandia, Robert Lewandowski, akan mengikuti jejak Egy Maulana Vikri, yang berkiprah bersama klub di Eropa. Bintang Timnas U-19 itu saat ini menjalani kariernya bersama klub Polandia, Lechia Gdansk. (art) Biodata Nama : Rendy Juliansyah Lahir: Tangerang Selatan (Banten), 27 Juli 2002 Tinggi/Berat : 174 cm/58 Kg Agama: Islam Orang tua: Riza Alfansyah (ayah), Rita Aryani (ibu) Saudara: Vicky Utama Putra, Rio Renaldo, Bella Novtaria, Media sosial : Instagram @rendyjuliansyah Perjalanan Karir Klub: 2010 – .. : ASIOP Apacinti (Jakarta) 2017-2018 : Aomori Yamada High School Soccer Club (Jepang) Negara: 2017 – Sekarang: Timnas Indonesia U-16 Gelar dan Prestasi Internasional 2018 : Perempat Final Piala AFC U-16 2018 : Juara AFF Cup U-16 2017 : Juara Turnamen Jeneys Cup U-16 2017 : Juara Piala Tien Phong Plastik U-16 Individual 2017 : Top Skor Piala Tien Phong Plastik U-16 2016 : Player of the Month-Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 2016/17 2016 : Pemain Terbaik Menpora Cup 2016 2015 : Top Skor Liga Topskor 2015

Game BOGI Menjadi Langkah Pertama Menciptakan Perdamaian Negara Melalui Olahraga Sepakbola

Dubes RI, Harry Widjaja dan Direktur Umum La Liga Spanyol, Javier Gomez Molina saat menjalin Kerjasama Untuk Mengembangkan Permainan Board Game Sepakbola Berbasis Karakter di Indonesia

Game BOGI dipromosikan sebagai model permainan Papan Kreatif yang memuat nilai-nilai penguatan pendidikan karakter sportif yang tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak tapi juga semua tingkatan usia, terutama para pencinta permainan sepakbola. Sebagaimana permainan papan pada umumnya, seperti layaknya ular tangga, BOGI juga dapat dimainkan oleh 2 sampai 4 orang dengan menggunakan bidak berbeda dan dadu sebagai panduan untuk melangkah. Manfaat dari Game BOGI diantaranya memberikan pengalaman kepada para pemainnya, melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar, merangsang daya pikir, daya cipta dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental serta aklak yang baik. Selain itu dapat melatih para pemainnya untuk belajar bekerjasama dan menunggu giliran, serta mengenal kalah menang dalam sebuah permainan. Kedepannya Game BOGI diharapkan dapat menjadi pilihan permainan alternatif generasi muda Indonesia untuk membentuk karakter sportif. KBRI Madrid mengharapkan, kiranya MoU BOGI ini akan menjadi awal bagi kerjasama berikutnya antara La Liga Spanyol dan Yayasan Generasi Indonesia ID GEN – Uni Papua dalam mengembangkan gerakan sepakbola sosial di Indonesia, dengan aspek kemanusiaan dan perdamaian, serta memajukan kepentingan pendidikan karakter generasi muda. (red)