Ratusan Pelajar dan Umum Ikut Kejuaraan Panahan 2025

Rahmat Mirzani Djausal

Kejuaraan Panahan Antar Pelajar dan Umum Piala Gubernur Lampung 2025 resmi digelar, sebanyak 243 Atlet dari tujuh provinsi unjuk Ketangkasan di Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung menggelar Kejuaraan Panahan Antar Pelajar dan Umum Piala Gubernur Lampung 2025. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan olahraga pelajar di daerah, serta menjadi wahana pembibitan atlet potensial yang terarah dan berkelanjutan. Selain itu, kejuaraan tersebut juga menjadi ajang persiapan atlet pelajar Lampung menuju Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII tahun 2025. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan dari kejuaraan ini tidak hanya menghasilkan juara, tetapi juga memperkuat karakter para atlet muda. “Dengan adanya kejuaraan tersebut akan lahir bintang-bintang baru panahan Indonesia, khususnya dari Provinsi Lampung,” katanya di Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Kamis (24/4/2025). Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan adanya kejuaraan mampu memacu motivasi para pelajar dan atlet umum untuk terus berlatih, berprestasi, dan membawa nama harum daerah di kancah nasional maupun internasional. Menurutnya, Lampung harus bisa melahirkan atlet seperti Riau Ega Agatha dari Blitar yang menembus Olimpiade dan Diananda Choirunisa, srikandi panahan dari Surabaya yang juga berhasil menembus ajang internasional. Sumber: RRI

Raih Dua Medali Emas di Lampung, Tim Tinju DKI Jakarta Capai Target Kualifikasi PON Papua 2019

Petinju kelas ringan 60 Kg putra tim DKI Jakarta, Mathius Mandiangan (biru), sukses meraih emas di Kejurnas Tinju Amatir Elite, usai mengalahkan petinju Sulawesi Utara, Farrand Papendang, di GOR Saburai, Bandarlampung, Lampung, pada Selasa (11/12). (topskor.co.id)

Lampung- Tim Tinju DKI Jakarta yang dipersiapkan untuk kualifikasi PON Papua 2019, akhirnya mencapai target dalam event Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Elite 2018, di GOR Saburai, Bandarlampung, Lampung. Dalam laga yang berakhir Selasa (11/12), para pejotos DKI merebut dua medali emas, dua perak dan dua perunggu. Dua medali emas yang diraih DKI dipersembahkan Mathius Mandiangan (kelas ringan 60 Kg putra), dan Aldom Sugoro (kelas terbang 52 Kg putra). Mathius menuntaskan laga dengan mengalahkan Farrand Papendang (Sulut). Di kejurnas 2017 di Bangka Belitung Papendang yang tampil sebagai pemenang. Sedangkan Aldom, yang merupakan petinju pelatnas SEA Games 2019, mengalahkan Dudu Maulana (Jabar). Sayang, Vicky Montolalu yang turun di kelas 75 kg, terpaksa mengakui lawannya. Hasil yang dicapai tim DKI ini sudah memenuhi target yang diusung sejak keberangkatan timnya ke Lampung. Hal ini diungkapan Ketua Pengprov Pertina DKI Hengky Silatang SH. “Hasil ini sesuai target kami, yang mengincar dua medali emas. Target ini bisa lebih, namun petinju putri kami, Novita Sinadia, harus dikalahkan oleh keputusan wasit,” jelasnya, pada Rabu (13/12). Hengky menyebut, Novita, petinju kelahiran Manado, yang berlaga di kelas terbang 51 kg putri, dikalahkan keputusan wasit yang terhitung kontroversi, saat menghadapi petinju andalan Nusa Tenggara Barat (NTB), Ainun Azizah. “Selama tiga ronde, Novita banyak melepaskan pukulan bersih yang masuk ke lawannya. Novita menguasai jalannya pertandingan. Penonton pun tahu, kalau Novita yang bakal menjadi pemenanganya. Namun, wasit justru memenangkan Ainun,” tukas Hengky, yang lantas melakukan protes keras. “Tinju di Indonesia tidak akan maju bila seperti ini. Sistem penilaiannya parah. Novita seharusnya menang mutlak, dan mestinya dia juara. Ini benar-benar keputusan gila. Setelah Kejurnas Lampung, ya harus ada perubahan,” pungkasnya. (Adt)

Kirim Sembilan Petinju di Kejurnas Tinju Amatir Lampung, Pertina DKI Bidik Dua Emas

Tim tinju DKI Jaya yang bermaterikan sembilan petinju diantaranya petinju wanita nasional berusia 21 tahun, Novita Sinadia, membidik target dua medali emas dalam Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Elite 2018, di GOR Saburai, Bandar Lampung, 5-12 Desember. (Pertina DKI)

Jakarta- Tim tinju DKI Jaya membidik target dua medali emas dalam Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Elite 2018, di GOR Saburai, Bandar Lampung, 5-12 Desember. “Dalam kejurnas ini, kami menurunkan sebanyak 9 petinju,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) DKI Jaya, Hengky Silatang SH. Tim asal ibukota ini bermaterikan petinju-petinju nasional diantaranya, Vinky Montolalu kelas 75 kilogram, Aldom Sugoro (52 kilogram), Mathias Mandiangan (60 kilogram), serta petinju wanita kelahiran Manado, Novita Sinadia (21 tahun), di kelas terbang 51 kilogram. “Kejurnas ini jadi barometer persiapan menuju Pra-Kualifikasi PON 2029. Target kami adalah meloloskan sebanyak mungkin petinju, di setiap kelas yang dipertandingkan,” tukas Hengky, usai melepas para petinju di Hotel Atlet Century, Jakarta, awal pekan ini. Ia juga mengatakan, tim tinju DKI Jaya melakukan persiapan yang cukup panjang jelang event PON 2020 Papua. Mereka juga telah digembleng di HS Camp Ciseeng selama tiga bulan. Namun, di sisi lain, Hengky menyayangkan bahwa dalam kejurnas kali ini, wasit asal DKI Jaya tidak diakomodir tanpa alasan yang jelas. “Ini kami anggap adalah hal yang tidak masuk akal. Padahal, seharusnya semua daerah mengirim atlet dan juga wasit dalam kejurnas,” paparnya lagi. Terpisah, pelatih tim DKI, Hugo Muslim mengatakan, saat ini peta kekuatan para petinju di kejurnas merata. “Kondisi para petinju sudah siap untuk bertanding. Mereka, tinggal jaga kondisi saja. Dan ajang ini juga dijadikan seleksi untuk pembentukan kerangka tim SEA Games Filipina 2019. Apalagi, peta kekuatan tiap provinsi juga merata,” tandasnya. Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Elite 2018 ini, sejatinya sudan mulai di gelar sejak Senin (3/12), di GOR Saburai, Bandar Lampung, Lampung, dan memperebutkan tiga piala bergengsi, yakni Piala Gubernur, Piala Kapolda dan Piala Danrem. (Adt)