Tahukah Kamu, Ternyata Tidak Semua Jenis Rumput Bisa Digunakan di Lapangan Sepak Bola

Ilustrasi rumput lapangan sepakbola

Seperti layaknya pelukis dengan kanvasnya, fotografer dengan kameranya, begitu juga dengan pemain sepak bola dengan lapangannya. Ya, lapangan bagi pemain sepak bola merupakan salah satu media untuk menghasilkan karya bagi pesepakbola dalam mengolah si kulit bundar. Sejatinya, sepak bola tidak hanya lapangan rumput saja, juga terdapat dua gawang, permukaan yang datar, dan juga benda yang berbentuk bundar yang bisa ditendang. Di atas lapangan rumput, pemain akan leluasa membuat karyanya bersama si kulit bundar. Selain itu, lapangan rumput hijau juga membuat pemain terrhindar dari risiko cedera misalnya. Berbicara menyoal lapangan rumput hijau, tahukah kamu kalau tidak sembarang rumput yang biasa digunakan untuk bermain sepak bola. Berikut adalah beberapa jenis rumput yang biasa digunakan pada lapangan sepak bola: Zoysia Matrella (ZM) Biasa disebut dengan rumput manila. Rumput ini memiliki warna hijau yang paling pekat. Tingkat elastisitas juga sangat baik. Tekstur rumput dengan daun yang runcing dan rigiditas yang rapat memastikan bahwa rumput aman terkena studs (pul sepatu). Cynodon Dactylon (CD) Biasa disebut dengan rumput Bermuda. Kualitasnya hamper sama dengan ZM, namun kekuatan akar rumput tidak sekuat rumput ZM. Akar rumput mudah terkelupas ketika terinjak-injak pemain, karena itulah rumput lebih banyak digunakan pada lapangan golf. Axonopus Compressus (AC) Sering juga disebut dengan rumput gajah. Rumput ini sering diketemukan di taman, alun-alun, maupun pinggir jalan. Rumput ini memiliki perakaran yang baik, namun bentuk daunnya lebih lebar jika dibandingkan dengan dua jenis rumput sebelumnya. Hal ini menyebabkan rumput menjadi lebih mudah rusak terkena pul sepatu atau studs. Tiga jenis rumput di atas merupakan rumput lapangan sepakbola seperti kerapatan, elastisitas, mampu menahan beban, dan memiliki akar yang kuat. Tetapi di zaman modern seperti saat ini, klub-klub elit di dunia khususnya Eropa, sudah memakai rumput jenis sintetis atau buatan. (Dre)

Sering Keseleo Dalam Latihan Olahraga Tenis, Gadis Ini Menganggapnya Sudah Biasa

Balya-Tenis

Jika kita berbicara olahraga tenis lapangan, Indonesia tentu tidak ketinggalan dalam mengambil peran dalam kejuaraan turnamen dunia, namun jika nama Wimbledon yang di bahas, ini merupakan turnamen tenis paling tua dan paling bergengsi di dunia. Tidak mengherankan bila disebut sebagai salah satu dari empat turnamen paling bergengsi di dunia. Bahkan di antara beberapa pemain tenis dunia, mengatakan ini adalah turnamen yang paling diidamkan untuk menang. Kembali ke tanah air, gadis belia ini bernama Balya Mikaela Rahmah, yang tak lain merupakan siswi kelas X di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Balya juga mencintai olahraga tenis lapangan putri, dan layak menjadi atlet, karena ia telah menuai banyak prestasi dalam berbagai kejuaraan tenis lapangan. Balya mengatakan kepada NYSN bahwa dirinya sudah menggeluti tenis semenjak duduk di bangku sekolah dasar. “Saya mulai ikut latihan tenis sekitar kelas 2 SD dan saat itu saya tergabung dalam club YBTA, Yayuk Basuki Tenis Academy.” kata Balya. Ia juga melanjutkan, bahwa ia mengikuti jejak sang kakak, Haekal Ramadhan yang sudah lebih dahulu menjadi atlet tenis dan juga sudah mempunyai banyak prestasi dalam bidang olahraga tersebut. “Awalnya cuma ikut kakak saya latihan, akhirnya penasaran dan setelah itu coba-coba, eh jadi berlanjut.” lanjutnya. Sudah banyak prestasi dalam olahraga tenis lapangan yang berhasil di koleksi Balya, beberapa diantaranya adalah: 1. Juara 1 dalam POPDA Pandeglang tahun 2016 2. Juara 1 dalam PORKOT Tangsel tahun 2016 3. Juara 3 dalam CBR Tenis Circuit tahun 2017 Balya mengakui, ia tidak pernah mengalami cidera serius selama menggeluti olahraga tenis, hanya sering keseleo yang menurutnya masih tergolong ringan. Di masa mendatang, Balya menuturkan bahwa ia ingin terus menjadi atlet tenis yang berprestasi, apalagi ditambah dengan pelatih serta keluarganya yang selalu mendukung dirinya untuk berjuang menjadi atlet tenis profesional. “Bosan berlatih tenis pernah beberapa kali saya rasakan, tetapi itu hal yang wajar. Cita-cita saya kedepan, saya ingin terus berlatih dan bisa berprestasi dalam bidang olahraga tenis lapangan.” tuturnya. Balya menutup percakapannya dengan NYSN seraya memberikan pesan untuk para siswa dan siswi yang sedang berjuang meraih prestasi dalam olahraga. “Untuk teman-teman yang sedang berjuang, terus berusaha, jangan pernah takut dan jangan pernah menyerah. Tetap semangat!” pesan remaja 15 tahun ini dengan semangat.(crs/adt)